Pengaruh Penguasaan Kosakata Dan Tata Bahasa Terhadap Menulis Bahasa Inggris

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Wanastra

Vol IX No. 2 September 2016

Pengaruh Penguasaan Kosakata Dan Tata Bahasa


Terhadap Menulis Bahasa Inggris

Sri Mulyati
ABA BSI Jakarta
Jl. Salemba Tengah Raya No. 45, Jakarta Pusat
sri.smq@bsi.ac.id

ABSTRACT

This study is a survey research. The aims are to find and analyze empirically the effects of
vocabulary and grammar mastery toward students’s English writing skill. The population are
students of Pamulang University, Tangerang, with the result that 60 respondents used as sample in
this research. The research sample were obtained from simple random sampling method, that is
the researcher mixing the subjects in the population so that all subjects are considered equal. The
research design used by correlation techniques with three variables consisting of two independent
variables, that is vocabulary and grammar mastery, and one dependent variable, that is English
writing skill. Data collection was done by using a questionnaire and then taking the score. The
collected data then analyzed by using correlation and multiple linear regression technic. Before
the data is analyzed, firstly test the data requirements (normality and linearity tests), and
descriptive statistical analysis. The research result showed that: 1). Found the significant
influence of vocabulary and grammar mastery concurrently toward students’s English writing
skill, where Fhitung= 163,056 > Ftable = 3, 16 and Sig = 0,000 < 0,05. 2). Found the significant
influence of vocabulary mastery toward students’s English writing skill, where thitung = 5,334 >
ttable = 2,00 and Sig = 0, 000, and 3). Found the significant influence of grammar mastery
toward students’s writing skill, where thitung = 4,889 and Sig = 0,000. It means that students’s
writing skill were affected by vocabulary and grammar mastery.

Keywords: vocabulary mastery, grammar mastery, English writing skill.

1. PENDAHULUAN yang harus diambil adalah dengan


menguasai banyak kosa kata dan memahami
Salah satu yang membedakan manusia tata bahasa.
dengan binatang adalah bahasa, baik bahasa
lisan ataupun tulisan. Manusia menggunakan Mengingat kosakata dan tata bahasa
bahasa untuk berkomunikasi antara satu adalah komponen penting dari bahasa,
dengan yang lainnya dalam kehidupan dibentuk dengan aturan serta pola yang tidak
sehari-hari. Dalam berkomunikasi boleh dilanggar. Dalam mempelajarinya
diperlukan pemakaian komponen-komponen diperlukan kesungguhan supaya tidak
bahasa dengan tepat dan benar supaya menyebabkan gangguan atau semacam
makna yang terkandung dapat dipahami kesalahpahaman di dalam proses
dengan mudah. komunikasi. Penguasaan kosakata dan tata
bahasa secara bersama-sama berpengaruh
Untuk dapat menuangkan gagasan terhadap kemampuan berbicara ataupun
dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan menulis. Bahasa erat kaitannya dengan
baik, seseorang harus bisa menguasai fungsi kecerdasan tertinggi pada manusia,
kosakata dan tata bahasa dengan baik pula. karena kemampuan berbahasa tidak dimiliki
Menguasai kosakata dan tata bahasa, oleh hewan. Bahasa lisan dan tulis dapat
khususnya bahasa Inggris tentunya bukanlah lebih hidup, lebih mudah dipahami
hal yang mudah, namun tidak berarti sulit maknanya dalam proses komunikasi sehari
untuk dipelajari. Logikanya untuk bisa hari, apabila di dalam penyusunannya
menguasai sebuah bahasa, langkah pertama

ISSN 2086-6151 65
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

berdasarkan kaidah-kaidah bahasa yang baik semakin sempurna. Pembelajaran kosakata


dan benar. (http//dahucity.blogspot.com). diajarkan dalam konteks wacana dipadukan
dengan kegiatan pembelajaran seperti
Aspek bahasa meliputi keterampilan percakapan, mendengarkan, membaca, dan
mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Upaya memperkaya kosakata perlu
menulis. Keterampilan menulis merupakan dilakukan secara terus menerus melalui
salah satu aspek kemampuan dalam berbagai sumber pembelajaran yang
berbahasa untuk mengungkapkan ide, mendukung.
gagasan, ataupun cerita. Menulis merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh Untuk dapat memperoleh hasil
proses pembelajaran bahasa. Seperti halnya pembelajaran kosakata yang optimal, guru
aspek bahasa yang lain, menulis juga perlu membekali siswa dengan kata-kata
memerlukan, latihan-latihan yang yang berkaitan dengan bidang tertentu.
berkelanjutan dan terus menerus. Karena dalam setiap bidang ilmu digunakan
kata-kata khusus. Pembekalan yang tidak
Tata bahasa adalah ilmu yang tepat dapat menyebabkan pemahaman siswa
mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur tidak sempurna terhadap suatu ilmu.
penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Atau dengan kata lain, tata bahasa Kekayaan kosakata yang dimiliki oleh
merupakan suatu himpunan dari patokan- seseorang secara umum dianggap sebagai
patokan dalam struktur bahasa. Jadi tata gambaran dari kecerdasan atau tingkat
bahasa sangat penting sebagai modal awal pendidikan orang tersebut. Kosakata
yang harus dikuasai oleh seseorang untuk merupakan dasar dari bahasa. Penguasaan
dapat berkomunikasi dengan baik dan benar, kosakata yang baik dan benar dapat
baik secara lisan maupun tulisan. memberikan pengaruh yang baik dalam
penyampaian bahasa terhadap orang lain.
Kosakata juga merupakan bagian dari Begitu juga ketika penguasaan kosakata
komponen bahasa. Kosakata terdiri dari disampaikan melalui tulisan yang berupa
kata-kata yang digunakan dalam komunikasi ide-ide atau gagasan-gagasan, berpengaruh
baik secara lisan maupun tulisan. Untuk bisa terhadap tingkat pemahaman pembaca.
mengungkapkan gagasan baik secara lisan
maupun tulisan diperlukan pemilihan kata Keterampilan menulis merupakan salah
yang tepat. Seseorang yang memiliki satu aspek kemampuan dalam berbahasa
penguasaan kosakata yang cukup banyak untuk mengungkapkan ide, gagasan, atau
diasumsikan tidak merasa kesulitan dalam cerita berupa tulisan. Menulis merupakan
menuangkan gagasan kedalam bentuk bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh
tulisan. proses pembelajaran yang dialami siswa
selama menuntut ilmu di sekolah. Oleh
Pemahaman pembaca terhadap teks karena itu, keterampilan menulis harus dapat
yang dibaca ditandai dengan pembaca dikuasai oleh siswa. Menulis memerlukan
mampu mengidentifikasi kosakata yang ketekunan karena diperlukan latihan-latihan
dipilih oleh penulis. Pembaca dapat yang berkelanjutan dan terus menerus.
mengenali hubungan antara kosakata yang
tertera dalam teks dan mampu II. TINJAUAN PUSTAKA
menghubungkan kosakata dalam teks
menjadi satu makna yang utuh. Peran A. Landasan Teori
kosakata dalam sebuah teks pendek atau
dalam bentuk karangan sangat penting. 1. Kemampuan Menulis Bahasa Inggris
Menurut para ahli bahasa faktor penting
yang mempengaruhi keberhasilan menulis a. Pengertian Kemampuan
adalah penggunaan kosakata yang tepat.
Selain itu juga dipengaruhi oleh pehaman Kegiatan belajar mengajar dikelas
tata bahasa yang baik dan benar. memberikan pengetahuan dan pemahaman
baru tentang materi-materi pelajaran kepada
Penguasaan kosakata, kemampuan
mendengar, kemampuan memahami mahasiswa. Dalam proses ini diharapkan
percakapan sehari-hari, dan rasa percaya diri mahasiswa tidak hanya mengetahui dan
untuk berbicara atau menulis dalam bahasa memahami materi, tetapi juga termpil dalam
Inggris, semuanya sama pentingnya untuk menyelesaikan semua tugas-tugas belajar.
dikuasai agar keahlian tata bahasa Inggris Serta terampil dalam menerapkan dan

66 ISSN 2086-6151
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

mempraktekkan pengetahuan dan kemampuan meliputi koordinasi dari respon


pemahaman mereka dalam kehidupan sehari motorik, kemampuan meliputi koordinasi
hari. dari rangkaian respon motorik, kemampuan
meliputi koordinasi dari gerak tangan dan
Kemampuan adalah kecakapan dalam mata, dan kemampuan memerlukan
menyelesaikan tugas. Dari definisi itu dapat organisasi dari rangkaian pola responden
diketahui bahwa individu yang terampil yang komplek. ( dalam Nur Hasanah
adalah individu yang memiliki kemampuan 2003;43).
dan kecakapan dalam penguasaan sesuatu.
Sehingga mampu menyelesaikan semua Gerak motorik secara khusus
tugas-tugasnya dengan baik.n merupakan bagian dari respon verbal seperti
mempraktekkan pengetahuan dan gerak tangan dan mata. Hal ini sering kita
pemahaman mereka dalam kehidupan lihat pada kegiatan olahraga seperti;
sehari-hari. Kemampuan adalah kecakapan badminton, tenis,dan sebagainya. Dari
dalam menyelesaikan tugas. Dari definisi itu beberpa pendapat tentang keterampilan
dapat diketahui bahwa individu yang dapat disimpulkan bahwa kemampuan pada
terampil adalah individu yang memiliki hakikatnya adalah kecakapan, kesanggupan,
kemampuan dan kecakapan dalam atau kemampuan individu dalam melakukan
penguasaan sesuatu. Sehingga mampu suatu aktifitas tertentu. Baik yang
menyelesaikan semua tugas-tugasnya melibatkan gerak respon gerak motorik
dengan baik. maupun respon tanggapan.

Menurut Morse dan Winggo, b. Pengertian Menulis


kemampuan adalah cara yang efisien untuk
melakukan suatu keterampilan yang dimiliki Menulis adalah aktifitas aktif produktif,
seseorang dapat membantu orang tersebut aktifitas menghasilkan bahasa secara umum,
dalam melaksanakan aktifitas yang dan menulis adalah aktifitas mengemukakan
berhubungan dengan keterampilannya. (DP.Tampubolon,1994;3). Pendapat lain
(dalam Sahabudin 2003:3). menulis adalah meletakkan atau mengatur
simbol-simbol grafis yang menyatakan
Sebagai contoh, siswa yang mampu pemahaman suatu bahasa sedemikian rupa
dalam membuat kerajinan tangan tentu akan sehingga orang lain dapat membaca simbol-
dengan mudah menyelesaikan tugas yang simbol grafis itu sebagai bagian penyajian
diberikan padanya. Misalnya, membuat satuan-satuan ekspresi bahasa. (Lado dalam
kerajinan yang terbuat dari kertas. Muchlisoh dkk, 2002:56).
Keterampilan yang dimiliki tidak saja
membuat tugas dapat dengan mudah Menulis adalah suatu kegiatan untuk
diselesaikan, tetapi juga hasil yang diperoleh menciptakan suatu catatan atau informasi
maksimal. dan atau menuangkan ide dan gagasan pada
suatu media menggunakan huruf. Dengan
Kemampuan memiliki dua bagian semakin berkembangnya tekhnologi,
komponen, yaitu komponen gerak dan menulis dapat juga dilakukan dengan
komponen tanggapan/persepsi. Misalnya menggunakan kompu ter atau laptop.
berlari, melompat, menari, dan sebagainya
memiliki komponen gerak yang tinggi, tetapi Bahasa tidak dapat dipisahkan dari
komponen tanggapan rendah. Sedangkan kehidupan manusia dan manusia tidak akan
mendengar, membaca, berbicara, dan terlepas dari penggunaan bahasa sepanjang
menulis memiliki komponen persepsi yang hidupnya. Manusia memiliki kemampuan
tinggi tetapi komponen gerak rendah. berbahasa. Manusia menggunakan bahasa
sebagai sarana berpikir. Kemampuan inilah
Menurut Sudjana kemampuan yang membedakan manusia dengan makhluk
memiliki tiga karakteristik; kemampuan lainnya.
menggambar rangkaian responden motorik;

ISSN 2086-6151 67
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

Manusia sebagai makhluk sosial bahasa yang pernah dipelajari di kelas.


menggunakan bahasa untuk berkomuniksai (Bello dalam Atar M. Semi, 1995:5).
dengan manusia lainnya. Hal ini bertujuan
untuk menjalin hubungan sosial yang baik. 2. Penguasaan Kosakata
Karena manusia tidak akan mampu hidup
a. Pengertian Kata
sendiri dan memiliki kebutuhan-kebutuhan
sosial. Kemudian hubungan sosial yang Kata adalah unsur bahasa yang
positif akan dapat terjalin dengan adanya diucapkan atau dituliskan dan merupakan
komunikasi interpersonal yang efektif. perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran
Bahasa merupakan perilaku yang dipelajari yang dapat digunakan dalam berbahasa.
secara sosial dan suatu keterampilan yang (Hasan alwi, 2001:13). Menurut
diperoleh dalam masyarakat. Poerwodarminto (2007:21), kata adalah
suatu kesatuan bahasa yang mengandung
Manusia mengekspresikan kegiatan
suatu pengertian.
berbahasanya dengan bahasa lisan maupun
tulisan. Bahasa tulis merupakan salah satu Kata merupakan kesatuan terkecil yang
cara berkomuniksi yang dapat digunakan mengandung ide, yang diperoleh apabila
untuk; 1). Menjelaskan satu pikiran, susunan atau sebuah kalimat dibagi atas
perasaan, kesan, atau pengalaman bagi bagian-bagiannya. (Keraf, 1993:53). Begitu
penulis atau pembaca. 2) memberikan juga menurut Harimurti Kridalaksana
informasi kepada pembaca, 3). Menyalurkan (1993:89), kata adalah satuan terkecil yang
pembaca untuk menerima suatu gagasan, dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.
dan, 4). Menciptakan suatu bacaan imajinatif
yang mungkin dapat membuat pembaca Pendapat lain, kata adalah satu
menjadi senang. kesatuan yang terpisahkan dan tak dapat
diuraikan lagi. (Alwasilah,1993:120).
Kemampuan menuangkan ide atau Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat
gagasan tidak serta merta dapat dimiliki oleh disimpulkan bahwa kata adalah satuan
setiap orang. Ada syarat khusus yang harus bahasa terkecil yang memiliki sifat bebas,
dimiliki oleh orang tersebut. Seperti dapat diujarkan dan mengandung suatu
pendapat berikut, bahwa kemampuan pengertian.
menjelaskan pikiran dalam bentuk tulisan
menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, b. Pengertian Kosakata
latihan, keterampilan-keterampilan khusus,
dan pengajaran langsung menjadi seorang Ada beberapa pengertian kosakata
penulis. Seorang penulis yang menurut beberapa ahli bahasa. Menurut
berpengalaman memiliki keyakinan dalam Mukidi (1994;43), kosakata sama dengan
kebiasan mereka menulis. Ia juga bersandar leksikon. Disini leksikon diartikan sebagai
pada elemen-elemen yang mendasari perbendaharaan kata dalam suatu bahasa.
berbagai situasi menulis yang memandu Leksikon merupakan komponen bahasa yang
mereka dalam bekerja. Tuntutan tersebut memuat semua informasi tentang makna dan
menjadi syarat bagi seseorang untuk dapat pemakaian kata dalam suatu bahasa.
menulis dengan baik. (DP. Tampubolon,
Dalam kamus besar bahasa Indonesia
1987:76).
(2007:597), kosakata diartikan sebagai
Menurut pendapat lain, menulis adalah perbendaharaan kata. Kridalaksana
proses penemuan yang terus-menerus. (1993:127), menjelaskan bahwa kosakata
Bagaimana menemukan bahasa yang efektif sama dengan leksikon. Sedangkan yang
untuk mengkomunikasikan pikiran dan dimaksud dengan leksikon adalah;
perasaan mengaplikasikan apa yang
1. Komponen bahasa yang memuat secara
dimilikinya, baik kosakata ataupun tata
informatif tentang makna dan pemakaian
kata dalam suatu bahasa.

68 ISSN 2086-6151
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

2.Kekayaan kosakata yang disusun menguasai kosa kata maka semakin baik
pula kemampuan menulis bahasa Inggris.
seseorang pembicara atau penulis.
3. Pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap
3.Daftar kata yang disusun dengan kemampuan menulis bahasa Inggris
penjelasan singkat dan praktis. mahasiswa.

Dari uraian diatas dapt disimpulkan Kemampuan menulis merupakan


bahwa kosakata merupakan komponen perpaduan dari beberapa kemampuan
bahasa yang memuat daftar kata-kata beserta menguasai aspek-aspek berbahasa. Aspek
batasannya yang penggunaannya sesuai berbahasa itu salah satunya dipengaruhi oleh
dengan makna dan fungsinya. kemampuan penguasaan tata bahasa
Kemampuan penguasaan tata bahasa oleh
B. Kerangka Berpikir
kemampuan menguasaai tara aturan bahasa
1. Pengaruh penguasaan kosa kata dan tata dalam membentuk sebuah kalimat. Jika
bahasa secara bersama-sama terhadap kemampuan menguasai tata bahasa
kemampuan menulis bahasa Inggris mahasiswa baik maka akan memberi
mahasiswa. pengaruh pada kemampuan menulis bahasa
Inggrisnya. Dengan kata lain, semakin baik
Kemampuan menulis bahasa Inggris kemampuan menguasai tata bahasaa kata
adalah perpaduan kemampuan menguasai maka semakin baik pula kemampuan
kosa kata dan kemampuan menguasai tata menulis bahasa Inggris.
bahasa. Namun dalam menulis juga
didukung oleh kemampuan menuangkan ide,
pikiran dan gagasan, serta mengembangkan
III. METODE PENELITIAN
ide, pikiran dan gagasan tersebut. Sehingga
dapat menarik perhatian pembaca. Jika A. Tempat dan Waktu Penelitian
kemampuan penguasaan kosa kata dan tata
bahasa baik maka kemampuan menulis 1.Tempat Penelitian
bahasa Inggris pun akan baik. Dengan kata
lain, semakin baik kemampuan penguasaan Penelitian ini dilaksanakan di kampus
kosa kata dan tata bahasa seorang UNPAM, Tangerang.
mahasiswa maka semakin baik pula
2.Waktu Penelitian
kemampuan menulisnya.
Proses penelitian ini diperkirakan akan
2. Pengaruh penguasaan kosa kata terhadap
memakan waktu sekitar empat bulan,
kemampuan menulis bahasa Inggris
terhitung dari bulan Maret-Juni 2015.
mahasiswa..
Dimulai dari penentuan masalah,
Kemampuan menulis merupakan penyusunan proposal, dan menyelesaikan
perpaduan dari beberapa kemampuan dan menyelesaikan laporan penelitian.
menguasai aspek-aspek berbahasa. Aspek
Tabel 3.1
berbahasa itu salah satunya dipengaruhi oleh
kemampuan penguasaan kosa kata. Jadwal penelitian
Kemampuan penguasaan kosa kata ditandai
oleh kemampuan menguasaai ragam jenis (Ali dalam Sugiyono, 2008:5)
kata apakah itu kata kerja, kata sifat, kata
keterangan, preposisi, dan lain-lain. Jika
kemampuan menguasai kosa kata mahasiswa
baik maka akan memberi pengaruh pada
kemampuan menulis bahasa Inggrisnya.
Dengan kata lain, semakin baik kemampuan

ISSN 2086-6151 69
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

N Bulan tindakan yang bersifat deskriptif, yaitu


o Kegiatan Ma Apr Me Jun Juli melukiskan hal-hal yang mengandung fakta
. ret il i i yang fungsinya merumuskan dan
Perencana
melukiskan apa yang terjadi. (Ali dalam
1 an Sugiyono, 2008:5).
. Berkaitan dengan metode deskriptif
1.1. √ menjelaskan bahwa penelitian ditinjau dari
Pengajuan
hadirnya variabel dan saat terjadinya
penelitian. Maka penelitian yang dilakukan
Judul
dengan menjelaskan atau menggambarkan
1.2. √ variabel masa lalu dan sekarang adalah
Penyusunan penelitian deskrifptif.( Arikunto 2006:10).
Instrument Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk
1.3. √
membuat gambaran secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
Pengujian
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Instrumen Berdasarkan pendapat para pakar
2 Pelaksanaa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
. n metode survey deskriptif cocok digunakan
dalam penelitian ini. Karena sesuai dengan
2.1. √
maksud dan tujuan peneliti, yaitu untuk
Pengumpul memperoleh gambaran pengaruh
an Data penguasaan kosakata dan tata bahasa
2.2. √ terhadap kemampuan menulis bahasa Inggris
Analisis
mahasiswa semester IV jurusan Sastra
Inggris di Universitas Swasta di Tangerang.
Data
Sebelum melakukan analisis data
3 Penyelesai tentang pengaruh variabel data, kemudian
. an teknik analisa data dengan menggunakan
3.1. √ statistik inferesial, korelasi sederhana,
korelasi ganda, korelasi parsial, dan regresi
Penyusunan
berganda. Korelasi sederhana memerlukan
Laporan
minimal dua variabel, sedangkan korelasi
3.2. √ ganda memerlukan tiga variabel pada
Perbaikan penelitian ini. Variabel bebas pertama adalah
Laporan penguasaan kosakata (X1), variabel bebas
kedua adalah penguasaan tata bahasa (X2),
3.3. √
dan variabel terikatnya adalah kemampuan
Finalisasi menulis bahasa Inggris (Y), yang sesuai
Laporan dengan gambar 1 berikut;
Hubungan atau keterkaitan antar
variabel tersebut dapat digambarkan dalam
konstelasi permasalahan sebagai berikut :
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam
bentuk penelitian lapangan. Sedangkan Penguasaan
metode yang digunakan adalah metode Kosa Kata (X1)
survei deskriptif. Metode survei deskriptif
adalah metode yang mengambil sampel dari Kemampuan
suatu populasi dan menggunakan tes sebagai Menulis
alat pengumpulan data. Data dan informasi Bahasa Inggris
dikumpulkan dari responden dengan (Y)
menggunakan tes. Setelah data diperoleh Penguasaan
kemudian hasilnya dipaparkan secara Tata Bahasa
deskriptif pada akhir penelitian ini. ((X2)
Metode penelitian survei dilakukan
untuk mendapatkan keterangan yang jelas
Gambar 3.1
terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu
penelitian. Penelitian dilakukan untuk suatu

70 ISSN 2086-6151
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

Model Konstelasi Masalah dan Pengaruh Antar sebuah populasi penelitian. Maka untuk
Variabel mendapatkan hasil penelitian yang persis
dibutuhkan jumlah sampel yang lebih sedikit
Keterangan:
bila dibandingkan dengan populasi yang
X1 = penguasaan kosakata tidak seragam.

X2 = penguasaan tata bahasa b.Tingkat ketelitian analisa yang


dikehendaki dalam penelitian. Jumlah
Y = kemampuan menulis bahasa Inggris sampel yang lebih banyak dapat
mengahsilkan tingkat ketelitian analisa yang
(Arikunto:2006:10) lebih baik.
C. Populasi dan Sampel c.Rencana analisa
1. Populasi d.Tenaga, biaya, dan waktu yang tersedia.
Populasi adalah wilayah generalisasi Salah satu metode yang dapat dipakai
yang terdiri dari objek atau suatu objek untuk menentukan jumlah sampel ini adalah
menjadi kuantitas atau karakteristik tertentu metode purposive sampling. Dalam metode
yang ditetapkan oleh peneliti untuk ini besarnya sampel ditentukan dengan
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan. mempertimbangkan tujuan penelitian
(Sugiyono,2008:54). Populasi adalah berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan
totalitas semua nilai yang mungkin, baik terlebih dahulu.
hasil menghitung atau pengukuran
kuantitatif pada karakteristik tertentu Berdasarkan data mengenai jumlah
mengenai sekumpulan objek yang lengkap. mahasiswa sastra Inggris STIBA Nusa
(Nawawi dalam Sugiyono, 20:54). Populasi Mandiri di kota Tangerang tahun ajaran
yang dipilh peneliti dalam penelitian ini. 2014-2015, dalam hal penentuan jumlah
sampel, peneliti mempertimbangkan rencana
2.Sampel analisa, tenaga, biaya, dan waktu yang
tersedia. Maka dalam hal ini peneliti
Sampel adalah bagian dari populasi. menentukan jumlah mahasiswa UNPAM
Sampel penelitian adalah sebagian populasi kota Tangerang sebanyak 60 sebagai sampel
dari populasi yang diambil sebagai sumber penelitian ini.
data yang dapat mewakili seluruh populasi.
(Ariyanto dalam Sugiyono, 2008: 55). F. Variabel Penelitian dan Instrumen
Kemudian Sugiyono(2008:55), memberikan penelitian
pengertian bahwa sampel adalah sebagian
dari jumlah karakteristik yang dimilki oleh Sesuai dengan variabel penelitian, ada
populasi. tiga jenis data yang dikumpulkan, yaitu
tentang; 1). Penguasaan kosakata, 2).
Dari pendapat-pendapat di atas dapat Penguasaan tata bahasa, 3). Kemampuan
disimpulkan bahwa sampel adalah bagian menulis bahasa Inggris. Data tentang
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau penguasaan kosa kata, penguasaan tata
keadaan tertentu yang akan diteliti. Adapun bahasa, dan kemampuan menulis bahasa
sampel yang dipilih dalam penelitian ini Inggris diperoleh melalui ujian atau tes yang
adalah para mahasiswa semester IV disusun oleh peneliti.
UNPAM, Tangerang, tahun ajaran 2014-
2015. 1.Variabel Penguasaan Kosakata (X1)

D. Teknik Pengambilan Data Untuk dapat mengukur secara kuantita


tif, maka variabel penguasaan kosakata
Teknik dilakukan dengan adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan metode Random Sampling. mengenal, memahami, dan menggunakan
Dalam teknik ini sampel adalah anggota kata-kata didefinisikan sebagai berikut;
populasi yang dianggap homogen. Dalam
sebuah penelitian, besarnya sampel a.Definisi Konseptual
tergantung pada beberapa hal, yaitu;
Penguasaan kosakata adalah kemampuan
a.Derajat keseragaman (degree of seseorang untuk mengenal, memahami, dan
homogenity) dari populasi, makin seragam menggunakan, kata-kata dengan baik dan

ISSN 2086-6151 71
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

benar dengan mendengar, berbicara, (C6). (Anderson & Crathwohl (Ed),


membaca, dan menulis. Mengenal kata 2001:66).
adalah memperoleh kata-kata baru dari hasil
mendengarkan atau dari hasil membaca. Untuk tes penguasaan kosakata
Selanjutnya, hakikat memahami kata-kata tingkatan kognitif yang dipakai sampai pada
adalah memperoleh kosakata baru, mengerti tingkat analisis (C4). (Nurgiyantoro,
kata dan artinya, serta memahami 2001;209). Berdasarkan pendapat tersebut,
keterkaitan kata dan konsep yang diawali tes penguasaan kosakata dalam penelitian
kata-kata tersebut. (Darmiyati Zuchdi, ini menggunakan empat tingkatan yaitu
1995:3-7). Kamus besar bahasa Indonesia tingkat ingatan/pengetahuan (C1),tingkat
(2000:534),memberikan batasan penguasaan pemahaman (C2), tingkat aplikasi (C3), dan
kosakata sebagai pemahaman atau tingkat analisis (C4). Tes kosakata tingkat
kesanggupan untuk menggunakan sesuatu kognitif yang tinggi (C5 dan C6), tidak
hal (sejumlah kekayaan kata yang terdapat digunakan dalam penelitian ini, karena tes
dalam suatu bahasa). dengan tingkat kognitif tersebut menuntut
kemampuan yang lebih, dalam, dan
Penguasaan kosakata adalah sekaligus dapat menilai proses berpikir.
kemampuan untuk mempergunakan kata- Selain itu, tes kosakata tingkat C5 dan C6
kata. Kemampuan untuk memahami lebih tepat apabila digunakan untuk tes
diwujudkan dalam kegiatan membaca dan bentuk esai.
menyimak. Sedangkan kemampuan
mempergunakan diwujudkan dalam kegiatan c. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata
menulis dan berbicara. (Nurgiyantoro,
2001:213). Tabel 3.2

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, Instrumen Penguasaan Kosa kata


dapat disimpulkan bahwa penguasaan
Varia Aspe Indikator Butir
kosakata adalah kemampuan untuk soal
mempergunakan secara tepat kata-kata yang ble k
dimiliki, baik secara lisan ataupun tulisan.
Kosa Sino Mampu menguasai 1,2,3,4,5,
b. Definisi Operasional kata persamaan kata 6,7, 8
nim dari tiap kata
Data yang diperoleh untuk penguasaan (verb, noun,
kosakata melalui tes objektif berbentuk adjective) beserta
pemahaman
pilihan ganda yang bertujuan untuk
maknanya.
mendapatkan data tentang penguasaan
Anto Mampu menguasai 9,10,11,1
kosakata. Tes kosakata dilakukan untuk lawan kata dari tiap 2,13,14,1
mengukur kemampuan siswa, baik yang nim kata 5,
bersifat reseptif maupun produktif. Dengan (verb,noun,adjective
demikian dalam tes kosakata anatara ) beserta
kemampuan repsetif dan kemampuan pemahaman
produktif harus saling berkaitan antara satu maknanya.
dengan yang lainnya. Dalam tes kosakata Mele Mampu melengkapi 16,17,18,
ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu; ngka kalimat dengan kata 19,20
pi atau frase yang
a). Pemilihan kosakata yang akan diteskan, sesuai dengan
dan b). Pemilihan bentuk dan cara kalim
konteks kalimat .
at
pengetesan khususnya yang menyangkut
penyusunan tes yang sesuai dengan Total Butir 20
tingkatan-tingkatan aspek kognitif
tertentu.(Nurgiyantoro, 2001:196).
Tingkatan tes penguasaan kosakata dalam (Nurgiyantoro,2001:209)
penelitian ini mengacu pada tingkatan
kognitif yang biasa disebut taksonomi d. Jenis Instrumen Penguasaan Kosakata
Bloom. Tingkatan ini terdiri dari enam
tingkatan yaitu tingkat pengetahuan atau Instrumen yang digunakan untuk
ingatan (C1), tingkat pemahaman (C2), mengumpulkan data tentang pengusaan
tingkat aplikasi (C3), tingkat analisis (C4), kosakata adalah berbentuk soal penguasaan
tingkat evaluasi (C5), dan tingkat kreativitas kosakata. Hasil dari seluruh nilai soal

72 ISSN 2086-6151
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

penguasaan kosakata dapat dikategorikan disertai fakta. Dalam menulis hal yang
dalam: dituangkan adalah buah pikiran atau ide,
perasaan, atau pendapat penulisnya untuk
1. Nilai ujian penguasaan kosakata = > 85 diketahui orang banyak.
termasuk kategori sangat baik.

2. Nilai ujian penguasaan kosakata = 75-85


termasuk dalam kategori baik. IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3. Nilai ujian penguasaan kosakata = 70-75 A. Deskripsi Data
termasuk dalam kategori sedang. Analisis deskripsi data dilakukan untuk
mengetahui gambaran umum distribusi data
4. Nilai ujian penguasaan kosakata = 60-70 yang diperoleh dari penelitian. Data
termasuk dalam kategori cukup. penelitian yang disajikan adalah data setelah
diolah dari data mentah dengan
5. Nilai ujian penguasaan kosakata = 50-60 menggunakan metode statistik deskriptif
termasuk dalam kategori kurang. (program SPSS version 20.0 for windows),
yaitu: simpangan baku, modus, median,
6. Nilai ujian penguasaan kosakata = < 50
mean, mean, distribusi frekuensi, kurtosis,
termasuk dalam kategori sangat kurang.
skewness, serta grafik histogram. Data yang
2. Variabel Penguasaan Tata bahasa (X2) diperoleh berupa hasil tes preferensial dan
tes pilihan ganda berasal dari 60 responden
a. Definisi Konseptual dimana semua data telah dinyatakan valid
dan reliabel pada uji coba (pra-penelitian)
Secara konseptual, penguasaan tata sebelumnya.
bahasa adalah penguasaan aturan –aturan Selanjutnya, berdasarkan banyaknya
yang menerangkan bagaimana kalimat variabel dan merujuk pada masalah
dibentuk, disusun atau diubah untuk penelitian yang ada, maka deskripsi data
menjadikan beberapa jenis kalimat yang dapat disajikan menjadi tiga bagian yakni: 1)
lain. Penguasaan tata bahasa juga meliputi penguasaan kosakata, 2) tata bahasa dan 3)
kemampuan menggunakan aturan bentuk kemampuan menulis bahasa Inggris. Tiga
waktu kapan kalimat tersebut digunakan. bagian tersebut akan diurai secara terpisah
sehingga dapat diperoleh gambaran secara
b. Definisi Operasional jelas dan rinci mengenai data deskrpitif
masing-masing variabel. Hasil perhitungan
Secara operasional, penguasaan tata deskriptif masing-masing variabel secara
bahasa ditunjukkan oleh skor mahasiswa lengkap diuraikan berupa hasil perhitungan
mengerjakan soal pilihan ganda (multiple statistik deskriptif. Hasil perhitungan
choice) yang berisi kalimat-kalimat yang tersebut dapat dilihat pada table 4.1 sebagai
terikat dengan aturan tata bahasa. berikut:

Table 4.1
Deskripsi Data Penelitian
3. Variabel Menulis Bahasa Inggris

a. Definisi Konseptual Statistics

Pengua Pengua Kemamp


Keterampilan menulis merupakan
kemampuan menulis yang memaparkan saan saan uan
sejumlah pengetahuan, fakta, atau informasi. Kosa Tata Menulis
Tujuannya agar pembaca mendapat
informasi dan pengetahuan dengan jelas. Kata Bahasa Bahasa

Inggris
b. Definisi Operasional
Val
60 60 60
Kemampuan menulis terlihat dari nilai id
yang diperoleh dari siswa atau responden
yang ditugaskan untuk menulis bahasa N Mis
Inggris. Indikatornya adalah mampu sin 0 0 0
menjelaskan suatu hal secara menjabar yang
g

ISSN 2086-6151 73
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

Mean 69.67 70.00 77.00


Gambaran secara keseluruhan dari data
penguasaan kosa kata siswa dapat dilihat
Median 70.00 70.00 80.00 pada grafik 4.1 yang berupa histogram dan
Mode 75 65 80 polygon. Grafik dibawah ini memberikan
gambaran mengenai distribusi skor
Std. Deviation 11.382 11.350 10.504
penguasaan kosakata siswa sebagai berikut:
129.54
Variance 128.814 110.339
8

Skewness -.156 -.036 -.315

Std. Error of
.309 .309 .309
Skewness

Kurtosis -.815 -.874 -.515

Std. Error of
.608 .608 .608
Kurtosis

Range 45 40 40

Minimum 45 50 55

Maximum 90 90 95

Sum 4180 4200 4620


(Sudjana,1992:46)

1.Analisis Data Penguasaan Kosakata


(X1)

Perolehan data dari variabel Grafik 4.1 .


penguasaan kosakata berdasarkan hasil tes Histogram dan Polygon Data Penguasaan
preferensial berbentuk angket / kuesioner. Kosakata Siswa.
Soal angket terdiri dari 25 butir soal dengan (Sudjana,1992:46)
jumlah responden 60 orang. Setiap butir soal
diberikan skor berdasarkan skala Likert, Berdasarkan grafik di atas dapat
dengan rentang skor dari 5 (Selalu) sampai 1 disimpulkan bahwa tingkat sebaran data
(Tidak Pernah). penguasaan kosakata siswa relatif normal
karena sebarannya banyak berada dalam
kurva normal. Sedangkan data yang berada
Berdasarkan table 4.1 diatas diperoleh
diluar kurva normal relatif sedikit.
bahwa skor maksimum 90, sementara skor
minimum 45. Tingkat penguasaan kosakata
siswa berada pada angka rata-rata 69,67,
2. Analisis Data Penguasaan Tata Bahasa
standar deviasi 11,382, median 70, modus
(X2)
75. Skewness -0,156 dan kurtosis -0,815.
Perolehan data dari variabel
Angka standar deviasi 11,382. Berarti 17%
penguasaan tata bahasa berdasarkan hasil tes
dari skor rata-rata. Ini menunjukkan bahwa
preferensial berbentuk angket / kuesioner.
disparitas penguasaan kosakata siswa relatif
Soal angket terdiri dari 30 butir soal dengan
cukup rendah. Maka dapat disimpulkan
jumlah responden 60 orang. Setiap butir soal
bahwa tingkat penguasaan kosa kata siswa
diberikan skor berdasarkan skala Likert,
bersifat homogen.
dengan rentang skor dari 5 (Selalu) sampai 1
Dari deskripsi data berdasarkan table
(Tidak Pernah).
4.1 diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor
Berdasarkan table 4.1 diatas
dan median relatif hampir sama yaitu 69,67
diperoleh bahwa skor maksimum 90,
dan 70. Sementara tingkat disiplin siswa
sementara skor minimum 50. Tingkat
yang lebih rendah dibandingkan skor rata-
penguasaan tata bahasa berada pada angka
ratanya ini mengindikasikan bahwa rata-rata
rata-rata 70, standar deviasi 11,350, median
responden yang berada ditingkat bawah
70, modus 65 Skewness -0,036 dan kurtosis
lebih banyak dibandingkan mereka yang
-0,874. Angka standar deviasi 11,350.
mempunyai tingkat lebih tinggi.
Berarti 17% dari skor rata-rata. Ini
menunjukkan bahwa disparitas penguasaan

74 ISSN 2086-6151
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

tata bahasa siswa relatif cukup rendah. Maka berada pada angka rata-rata 77, standar
dapat disimpulkan bahwa tingkat deviasi 10,504, median 80, modus 80
penguasaan tata bahasa siswa bersifat Skewness -0,315 dan kurtosis -0,515. Angka
homogen. standar deviasi 10,504. Berarti 14% dari
Dari deskripsi data berdasarkan table skor rata-rata. Ini menunjukkan bahwa
4.1 diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor disparitas kemampuan menulis bahasa
dan median sama yaitu 70 dan 70. Inggris siswa relatif cukup rendah. Maka
Sementara tingkat penguasaan tata bahasa dapat disimpulkan bahwa tingkat
siswa yang lebih rendah dibandingkan skor kemampuan menulis bahasa Inggris siswa
rata-ratanya ini mengindikasikan bahwa bersifat homogen.
rata-rata responden yang berada ditingkat Dari deskripsi data berdasarkan table
bawah lebih banyak dibandingkan mereka 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata skor
yang mempunyai tingkat lebih tinggi. dan median relatif hampir sama yaitu 77.dan
Gambaran secara keseluruhan dari data 80. Sementara tingkat kemampuan menulis
penguasaan tata bahasa siswa dapat dilihat bahasa Inggris siswa yang lebih rendah
pada grafik 4.1 yang berupa histogram dan dibandingkan skor rata-ratanya ini
polygon. Grafik dibawah ini memberikan mengindikasikan bahwa rata-rata responden
gambaran mengenai distribusi skor yang berada ditingkat bawah lebih banyak
penguasaan tata bahasa siswa sebagai dibandingkan mereka yang mempunyai
berikut: tingkat lebih tinggi.
Gambaran secara keseluruhan dari data
kemampuan menulis bahasa Inggris siswa
dapat dilihat pada grafik 4.1 yang berupa
histogram dan polygon. Grafik dibawah ini
memberikan gambaran mengenai distribusi
skor kemampuan menulis bahasa Inggris
siswa sebagai berikut:

Grafik 4.2.
Histogram and Polygon Data Penguasaan
Tata Bahasa Siswa.
(Sudjana,1992:46)

Berdasarkan grafik diatas dapat


Grafik 4.3.
disimpulkan bahwa tingkat sebaran data
Histogram and Polygon Data Kemampuan
penguasaan tata bahasa siswa relatif normal Menulis Bahasa Inggris (Y)
karena sebarannya banyak berada dalam (Sudjana,1992:46)
kurva normal. Sedangkan data yang berada
diluar kurva normal relatif sedikit. Berdasarkan grafik diatas dapat
disimpulkan bahwa tingkat sebaran data
3. Analisis Data Kemampuan Menulis kemampuan menulis bahasa Inggris siswa
Bahasa Inggris (Y) relatif normal karena sebarannya banyak
Perolehan data dari variabel berada dalam kurva normal. Sedangkan data
kemampuan menulis bahasa Inggris yang berada diluar kurva normal relatif
berdasarkan hasil tes berbentuk menulis teks sedikit.
deskripsi (essay). Soal pilihan terdiri dari 3
butir soal dengan jumlah responden 60 B. Uji Persyaratan Analisis Data
orang. Setiap butir soal diberikan skor
berdasarkan penilaian point 5 untuk setiap Seluruh data variabel penelitian yang
jawaban yang benar sehingga skor tertinggi dianalisis menggunakan analisis statistic
pada data variabel ini adalah skor 100. inferensial melalui teknik korelasi dan
Berdasarkan table 4.1 diatas regresi ganda harus memenuhi beberapa
diperoleh bahwa skor maksimum 95, persyaratan . Diantara persyaratan tersebut
sementara skor minimum 55. Tingkat adalah sebagai berikut:
kemampuan menulis bahasa Inggris siswa

ISSN 2086-6151 75
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

1. Data berasal dari sampel berupa pasangan berarti bahwa makin baik penguasaan tata
data variabel X dan variabel Y harus bahasa mahasiswa, makin tinggi pula
diambil secara acak (random) dan kemampuan menulis bahasa Inggrisnya.
memenuhi sampel minimum. Sebaliknya, makin rendah tingkat
penguasaan tata bahasa mahasiswa maka
2. Setiap kelompok data baik harga variabel makin rendah pula kemampuan menulis
X maupun variabel Y harus independen bahasa Inggrisnya. Oleh karena itu faktor
dan berdistribusi normal. penguasaan tata bahasa dalam belajar bahasa
Inggris merupakan variabel yang penting
3. Hubungan pasangan data variabel X dan untuk diperhatikan dalam memperoleh
variabel Y harus linier. kemampuan menulis bahasa Inggris
mahasiswa terhadap kemampuan menulis
bahasa Inggris siswa.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
A. Kesimpulan Berdasarkan simpulan penelitian yang
Berdasarkan deskripsi data hasil telah dikemukakan di atas, maka dapat
penelitian dan analisis hasil pengujian diajukan beberapa saran sebagai berikut:
hipotesis, maka beberapa simpulan
penelitian dapat disajikan sebagai berikut:
1.Dalam upaya meningkatkan kemampuan
1.Terdapat pengaruh yang signifikan menulis bahasa Inggris mahasiswa
penguasaan kosakata dan tata bahasa secara hendaknya lebih memberi porsi yang
bersama-sama terhadap kemampuan menulis memadai pada pentingnya menguatkan
bahasa Inggris mahasiswa perguruan tinggi penguasaan kosakata dan tata bahasa.
swasta di Tangerang Selatan. Hal ini Intensifikasi penguasaan kosakata dan tata
dibuktikan oleh F hitung = 163,056 dan Sig bahasa pada gilirannya sangat efektif
= 0,000 < 0,05. Berarti bahwa semakin baik meningkatkan kemampuan menulis bahasa
penguasaan kosakata dan tata bahasanya, Inggris mahasiswa
maka semakin tinggi pula kemampuan
menulis bahasa Inggrisnya. Kondisi ini 2. Dosen selaku fasilitator di dalam kelas
menunjukkan bahwa penguasaan kosakata hendaknya mampu menciptakan iklim yang
dan tata bahasa merupakan dua variabel dapat menjadi katalisator berkembangnya
yang penting untuk diperhatikan dalam kreatifitas dalam penguasaan kosakata dan
menjelaskan peningkatan kemampuan tata bahasa sehingga mahasiswa terdorong
menulis bahasa Inggris mahasiswa. untuk lebih produktif dan kreatif. Berangkat
dari kondisi itulah maka diharapkan
2. Terdapat pengaruh yang signifikan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan
penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis bahasa Inggris.
menulis bahasa Inggris mahasiswa
perguruan tinggi swasta di Tangerang 3. Disadari bahwa penelitian ini masih
Selatan. Hal ini dibuktikan oleh t hitung = terbatas jangkauan penelaahannya, maka
5,334 dan Sig = 0,000 < 0,05. Ini berarti masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut
bahwa makin baik penguasaan kosakata berkaitan pengaruh penguasaan kosakata dan
mahasiswa, makin tinggi pula kemampuan tata bahasa terhadap kemampuan menulis
menulis bahasa Inggrisnya. Sebaliknya, bahasa Inggris di perguruan tinggi swasta
makin rendah tingkat penguasaan kosakata pada wilayah lain.
mahasiswa maka makin rendah pula
kemampuan menulis bahasa Inggrisnya.
Oleh karena itu faktor penguasaan kosakata DAFTAR PUSTAKA
belajar bahasa Inggris merupakan variabel
yang penting untuk diperhatikan dalam Ahmadi, Mukhsin. (1996). Dasar-Dasar
memperoleh kemampuan menulis bahasa Komposisi Bahasa Indonesia.
Inggris. Malang: YA3
3. Terdapat pengaruh yang signifikan
penguasaan tata bahasa terhadap Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa
kemampuan menulis bahasa Inggris
Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai
mahasiswa perguruan tinggi swasta di
Tangerang Selatan. Hal ini dibuktikan oleh t Pustaka.
hitung = 4,889 dan Sig = 0,000 < 0,05. Ini

76 ISSN 2086-6151
Wanastra
Vol IX No. 2 September 2016

Furey, Patricia. Monasche, Lionel. (1993).


Making progress in English
Grammar and Composition. Bina
Rupa Aksara.

Hudelson, Sarah. (1989). Children Writing


in ESL. Prentice Hall.

Nanalbrahim, Sudjana. (2001). Penilaian


dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra. Yogyakarta:BPFE.

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus


Linguistik. Jakarta: gramedia Pustaka
Utama.

Keraf, Gorys. (1994). Komposisi. Ende


Flores : Nusa Indah.

Richards, Jack. (2001). Curriculum


Development in Language Teaching.
Cambridge Unversity Press, UK.

Sihombing, Binsar & Burton, Barbara.


(2010). English Grammar
Comprehension. Jakarta; Grasindo.

Semi, Atar. (2003). Menulis Efektif. Padang :


Angkasa Raya.

ISSN 2086-6151 77

You might also like