Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

Session – 4

Radioaktivitas
 Jenis Peluruhan Radioaktif
 Hukum Radioaktivitas
 Waktu Paruh
 Aktifitas Radioaktif
 Disintegrasi Berturutan
 Deret Radioaktif
Dr. Dian Fitriyani

Jurusan Fisika F-MIPA


Universitas Andalas
RADIOAKTIVITAS

Antoine Henri Becquerel


menemukan Radioaktifitas
Uranium (1896) ketika ia
menyelediki bahan Marie Curie (1867-1934) bersama dengan
fluoresen yang suaminya Pierre Curie menemukan
memancarkan sinar-x bila radioaktifitas (istilah yang ditemukannya
disinari cahaya. Ia sendiri) polonium dan Radium. Tahun 1903
menerima hadiah Nobel menerima hadian Nobel bersama dengan
Fisika th 1903 Becquerel. Tahun 1911 kembali menerima
hadiah Nobel.
• Dari model kulit diketahui
bahwa terdapat banyak inti
yang tidak stabil (inti memiliki
keadaan tereksitasi)
• Dalam keadaan tereksitasi, inti
akan mengalami peluruhan
radioaktif melalui emisi foton- indicate radioative
material
foton berenergi tinggi dan emisi
partikel-partikel lain untuk
mencapai konfigurasi keadaan
dasar atau keadaan yang lebih
rendah (konfigurasi yang
mantap)
• Tiga jenis radiasi yang
terbanyak adalah radiasi
partikel alfa, beta dan gamma
source: wikipedia
Stable elements
Radioactive elements with very long-lived isotopes. Their half-live of over four million years confers
them very small, if not negligible radioactivities;
Radioactive elements that may present low health hazards. Their most stable isotopes have half-
lives between 800 and 34.000 years. Because of this, they usually have some commercial
applications;
Radioactive elements that are known to pose high safety risks. Their most stable isotopes have half-
lifes between one day and 103 years. Their radioactivities confers them little potential for
commercial uses;
Highly radioactive elements. Their most stable isotopes have half-lifes between one day and several
minutes. They pose severe health risks. Few of them receive uses outside basic research;
Extremely radioactive elements. Very little is known about these elements due to their extreme
instability and radioactivitiy
Manfaat Zat Radioaktif
• Mengawetan makanan
• Memonitor aliran sungai
• Mengetahui patahan pada struktur beton
• Mengetahui ketebalan kertas metal
• Diagnosis dan pengobatan penyakit
• Mengetahui umur sisa-sisa purbakala

pik)
Jenis–jenis Peluruhan Radioaktif
Peluruhan Inti mempunyai energi
gamma Pemancaran sinar gamma mereduksi berlebihan
energi inti

Peluruhan alfa Am-241  Np-237 + He-4 + energy Inti memiliki ukuran lebih
besar
Pemancaran partikel alfa mereduksi
ukuran inti

Peluruhan n0 → p+ + e- +e Inti memiliki banyak


elektron neutron yang relatif
Pemancaran elektron oleh neutron
(partikel -) mengubahnya menjadi proton
terhadap jumlah proton

Penangkapan I-125 + e  Te-125 + el. neutrino + Inti memiliki banyak


elektron proton yang relatif
energy terhadap jumlah neutron
Penangkapan elektron oleh proton
mengubahnya menjadi neutron
Pemancaran p+ → no + e+ +e Inti memiliki banyak
positron proton yang relatif
Pemancaran positron oleh proton
(partikel +) mengubahnya menjadi neutron
terhadap jumlah neutron
Hukum Radioaktifitas
• Disintegrasi inti tak stabil pada setiap saat merupakan
fenomena statistik. Pada setiap interval waktu tertentu,
inti mana yang akan berintegrasi merupakan suatu
bilangan acak

• Peluruhan inti tak stabil pada waktu tertentu, N(t)


memenuhi hukum eksponensial sbb:

N(t) = N(0)e-t  : konstansta disintegrasi

N(0): jumlah inti tak stabil mula-mula

• Merupakan hukum statistik, bukan deterministik


Waktu Paruh
• Waktu paruh adalah interval
waktu selama aktivitas suatu
radionuklida berkurang
hingga separuhnya
N(t½) = ½ N(0)

• Waktu paruh rata-rata :


 = 1/ 
Contoh:
Setelah selang waktu berapa 60% sampel Radon
meluruh? (waktu paroh Radon = 3,8 hari)

Jawab:
Dari persamaan N(t) = N(0)e-t maka,
1 N ( 0) 3,8 hari 1
t  ln  t ln  5,02 hari
 N (t ) 0,693 0,4

  0,693/ T1 2  0.693 / 3,8 hari


N(t)  1 (0,6)N(0)  0,4N(0)
Aktifitas Radioaktif
• Aktivitas sebuah radionuklida adalah laju peluruhan inti atom
pembentuknya per detik.
jika N adalah jumlah inti sampel pada suatu saat, maka
aktivitasnya dinyatakan sbb:

A(t) = A(0)e-t
• Satuan aktivitas (disintegrasi per sekon) adalah Becquerel
yang dinotasikan Bq. dNt  t
(1 Bq = 1 disintegrasi per detik) A(t )    No e
dt
dpm  disintegrations per minute   Nt
• Satuan lain adalah Curie dinotasikan Ci
 Ao e  t
1 Ci = 3.7x1010 Bq
= 37 Giga Bq
1 mCi = 37 MBq atau 500 kBq = 13.5Ci
Contoh 1

Waktu paruh P-32 adalah 14.3 hari.


Jika 250 Ci (9.25 MBq) digunakan setelah kurang lebih 6
minggu (setelah 43 hari) berapakah aktivitasnya?

A(t) = A(0)e-t

 8 kali lebih kecil dari aktifitas semula


Contoh 2

Waktu paruh C-14 adalah 5730 tahun.


Dalam interval waktu 6 minggu (43 hari) aktifitas 1 mCi
(37 MBq) C-14 menjadi :

A(t) = A(0)e-t

 hampir tidak mengalami perubahan


Contoh 3

Inti Thorium-231 memancarkan  dengan waktu paruh


25.6 jam.
Pada t = 0 sampel 231Th terdiri dari 56000 inti.

 Berapa banyak inti Thorium yang tersisa setelah 3


hari?
 Hitunglah kelajuan elektron yang dipancarkan
pada t = 0 !
 Hitung juga akitivitas pemancaran elektron setelah
3 hari!
SOLUSI
 Inti 231Th memancarkan 
t1/2 = 25.6 jam
N(o) = 56000 inti

a. Banyaknya inti Thorium yang tersisa setelah 3 hari (72 jam)

N (t )  N (0)e  t
  ln 2 / t  0,693 / 25,6 jam  0,0271/ jam
1
2

N (t )  56000 e  ( 0, 027172)
 56000 0,142
 7957
 8000 inti
SOLUSI
Atau dengan cara lain berikut ini !!!

a. Banyaknya inti Thorium yang tersisa setelah 3 hari (72 jam)


t 3  24 jam
N (t )  N (0)e  ( t / t1 / 2 ) ln 2 n n  2,81
t1 25,6 jam
2

N (t )
 e ( n . ln 2 )
N ( 0) N (0)
 N (t ) 
N (t )  n
ln    ln(2n ) 2
 N ( 0) 
56000 56000
N (3hari)  2,81
  7985 inti  8000 inti
2 7,01
SOLUSI
b. Kelajuan elektron yang dipancarkan pada t = 0
dN (0) A(t ) 
dNt
 No e  t
A(0)  dt
dt
  Nt
 N ( 0)
 Ao e  t
 ( 0,0271/jam)  56000
 1518 elektron/jam

 25 elektron/menit

 0,42 elektron/detik
SOLUSI
c. Aktivitas pemancaran elektron setelah 3 hari!
dN (t ) A(t ) 
dNt
 No e  t
A(t )  dt
dt
  Nt
 N (3hari )
 Ao e  t
 ( 0,0271/jam)  8000
 217 elektron/jam

 3,6 elektron/menit

 0,06 elektron/detik
Pola Peluruhan Radioaktif

• Dengan pancaran gamma, inti yang terjadi mempunyai


elemen kimia yang sama dengan inti induk
• Dengan pancaran alpha ataupun betha, inti baru akan
berubah menjadi inti dengan elemen kimia yang berbeda
dari inti induk
Disintegrasi Berurutan
• Misalkan N1 buah ini meluruh dengan konstanta
peluruhan 1 menjadi N2 inti baru, dan inti baru inipun
meluruh dengan konstanta peluruhan 2 menjadi N3 inti
baru yang stabil
• Disintegrasi baru beruturan dapat dinyatakan sebagai
berikut :
N1 N2 N3
1 2
dNi  λi-1Ni-1dt  λiNidt
Pada waktu t = 0 : dN1
  λ1N1  N1  N1oe  1t
dt
N1 = N1o dN2 1
 λ1N1  λ 2N2  N2  N1o (e  1t  e 2t )
dt 2  1
N2 = N2o = 0
dN3  1 2 
N3 = N3o = 0  λ 2N2  N3  N1o 1  e   2t  e 1t 
dt  2  1 2  1 
Deret Radioaktif
• Terdapat empat deret radioaktif alamiah
yang masing-masing berakhir pada
nuklida mantap yaitu:
Deret Uranium -235
Deret Thorium - 232
Deret Uranium - 239
Deret Neptunium - 237
1s = 10-6s, 1 ms = 10-3s,1 My = 106y, 1 Gy = 109y
1s = 10-6s, 1 ms = 10-3s,1 My = 106y, 1 Gy = 109y
1s = 10-6s, 1 ms = 10-3s,1 My = 106y, 1 Gy = 109y
1s = 10-6s, 1 ms = 10-3s,1 My = 106y, 1 Gy = 109y
Solusi
• The decay scheme is

14O
8  (14N7)* + e+ +  e + e-

• where the latter is the excess atomic electron and the


excited nitrogen isotope decays via gamma emission.
The rest mass energies before and after are related by

M(14,8)c2 = M(14,7)c2 + 2me + Q

The Q = 1.835 + 2.313 = 4.148 MeV and converting this


into unified mass units gives the mass of the original
atom as 14.008625 u.
End of this Session

You might also like