Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

14 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No.

1, April 2016

PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA


DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL
YOGYAKARTA

1 1 2
Foerwanto , Muhamat Nofiyanto , Tri Prabowo

1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta
Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, D.I.Yogyakarta
E-mail: muhamatnur@gmail.com
2
Health Polytechnic of Health Ministry Yogyakarta.

ABSTRACT
Background:Sleep is a very fundamental need for every individual, especially for elderly people in social
institutions. Poor quality of sleep in the elderly may lead to several disturbances, such as vulnerability to
diseases,forgetfulness, psychomotor disorders, disorientation and difficulty to make decision. Some
intervention may include pharmacological and non-pharmacological therapy. One of non-pharmacology
therapies that isused to increase sleep qualityis rose aromatherapy.
Objective: To determine the effect of rose aromatherapy on the quality of sleep in elderly at PSTW Budi
Luhur Kasongan Bantul, Yogyakarta.
Method: This study was a quasi-experiment research,with one group pretest-posttest design. Samples were
taken with simple random sampling technique, involving 24 respondents. Each respondent was given rose
aromatherapy for 5 minutes for 5 consecutive days.
Result:Statistical analysis with marginal-homogeneity test showed p-value of 0,000 (p value<0,05).It
suggested that there was a significant effect ofrose aromatherapy on the quality of sleep in elderly atSocial
Institution of Tresna Werdha Budi Luhur Kasongan Bantul, Yogyakarta.
Conclusion:Roses aroma therapy has effect in improving sleep quality in the elderly at Social Institution of
TresnaWerdha Budi LuhurKasonganBantul, Yogyakarta.

Keywords: Elderly, PSTW, Sleep quality, Aromatherapy, Rose.

PENDAHULUAN Secara biologis, lansia mengalami proses


penuaan secara terus-menerus, yang
Kemajuan teknologi 10 tahun terakhir di
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik
Indonesia berdampak pada lebih terjaminnya
yaitu semakin rentannya terhadap penyakit
kesehatan bagi masyarakat, sehingga usia
yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini
harapan hidup (UHH) pada penduduk
disebabkan terjadinya perubahan pada
menjadi lebih meningkat(1). Di Indonesia
struktur fungsi sel, jaringan, dan sistem
mencapai 8,48% (19,9 juta jiwa), pada tahun
organ(2).
2010 mencapai 9,77% (23,9 juta jiwa). Pada
Gangguan tidur merupakan salah satu
tahun 2015 jumlah lansia mencapai 10.0%
masalah kesehatan yang sering dihadapi
(24,44 juta jiwa), dan diperkirakan bahwa
oleh lansia. Kondisi ini membutuhkan
pada tahun 2020 jumlah lansia di Indonesia
perhatian yang serius. Buruknya kualitas tidur
mencapai 11,34% (28,8 juta jiwa)
lansia disebabkan oleh berkurangnya
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 15

efisiensi tidur, yaitu terbangun lebih awal menimbulkan risiko ketergantungan, daytime
karena proses penuaan. Proses penuaan sedation, jatuh, fraktur, dan penurunan fungsi
tersebut menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
neurotransmiter yang ditandai dengan Aromaterapi merupakan salah satu
menurunnya distribusi norepinefrin. Irama bentuk terapi relaksasi. Aromaterapi
sirkadian mengatur irama tubuh antara lain merupakan proses penyembuhan kuno yang
irama tidur, temperatur tubuh, tekanan darah, menggunakan sari tumbuhan aromaterapi
dan pola sekresi hormon. Irama sirkardian murni yang bertujuan untuk meningkatkan
dipengaruhi lingkungan, rangsanan cahaya, kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran,
(3)
dan produksi melatonin meningkat . dan jiwa. Beberapa minyak atsiri yang umum
Di Indonesia gangguan tidur menyerang digunakan dalam aromaterapi karena
sekitar 50% orang yang berusia 65 tahun. sifatnya yang serbaguna adalah geranium,
Insomnia merupakan gangguan tidur yang Eucaliptus (minyak kayu putih), lavender, dan
paling sering ditemukan, setiap tahun atsiri mawar(6).
diperkirakan sekitar 20%-50% lansia Zat linalool dan geraniol minyak atsiri
mengalami insomnia, dan sekitar 17% bunga mawar merah aktif saat digunakan
mengalami gangguan tidur serius yang melalui inhalasi/hirup dapat bermanfaat
menyebabkan seringnya terjadi insomnia. meningkatkan kewaspadaan, menenangkan,
Prevalensi insomnia pada lansia cukup tinggi anti cemas, manajemen stres, dan gangguan
yaitu sekitar 67% (4). tidur. Bunga mawar merah bersifat anti
Metode penatalaksanaan yang bertujuan depresi sehingga dapat membuat jiwa
(7)
meningkatkan kualitas tidur pada lansia pada menjadi tenang .
umumnya terbagi atas terapi farmakologis Dari hasil studi pendahuluan di Panti
dan non farmakologis. Terapi farmakologis Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Luhur
memiliki efek sangat cepat, penggunaan obat pada tanggal 10 Februari 2015 didapatkan
tidur golongan sedatif–hipnotik seperti data jumlah lansia 88 orang dengan jenis
benzodiazepin (ativan, valium, diazepam), kelamin laki-laki berjumlah 31 orang,
obat ini dapat menyebabkan anxietas, sedangkan jumlah perempuan 57 orang.
euporea, dan mudah tertidur. Dari hasil Didapatkan informasi wawancara sebanyak
(5)
penelitian pemberian obat golongan 12 orang bahwa lansia di PSTW Budi Luhur
benzodiazepin untuk mengobati gangguaan Yogyakarta, kualitas tidur buruk karena lansia
tidur, insomnia, serta stres, efek pada lansia susah dalam memulai tidur, sering terbangun
yaitu terjadinya gangguan psikomotor dan pada malam hari, terkadang sering terbangun
memori pada lansia. Dalam penggunaan awal, sulit untuk memulai tidur kembali, dan
jangka waktu yang panjang akan frekuensi tidur lansia rata – rata di panti
16 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016

berkisar 4 – 5 jam. Dari hasil studi penelitian ini sampel diambil dari lansia di
pendahuluan menggunakan lembar Pittsburg PSTW Unit Budi Luhur yang memenuhi
Sleep Quality Index (PSQI) yang diambil kreteria inklusi. Teknik pengambilan sampel
secara acak setiap wisma, didapatkan hasil 9 penelitian dilakukan dengan teknik simple
orang lansia mengalami kualitas tidur buruk, random sampling. Variabel independen
dan 1 orang lansia mengalami kualitas tidur aroma terapi mawar. Variabel dependen
baik. Cara menangani gangguan tidur lansia kualitas tidur pada lansia.
di PSTW selama ini menggunakan terapi
farmakologi obat-obatan seperti pemberian HASIL DAN PEMBAHASAN
obat CTM (Chlorphheniramin Maelat). Karateristik Responden
Permasalahan kualitas tidur pada lansia Berdasarkan hasil penelitian yang
di kehidupan sehari – hari di PSTW Unit Budi dilakukan di PSTW Unit Budi Luhur Bantul
Luhur Bantul Yogyakarta akan menimbulkan Yogyakarta, diperoleh hasil mengenai
dampak terhadap kualitas hidup lansia itu gambaran karakteristik responden, yang
sendiri, sering mengantuk di siang hari, dan dilihat pada tabel di bawah ini:
malas untk mengikuti kegiatan–kegiatan di Tabel 4.1 Karakteristik Responden
(8)
panti . Oleh karena itu, penulis mengangkat Berdasarkan Umur Lansia, Jenis Kelamin,
permasalahan tersebut sebagai topik Kemampuan Activity Dailly Leaving (ADL),
penulisan dengan judul Pengaruh Lama Tinggal, Kegiatan lansia di PSTW
Aromaterapi Mawar Terhadap Kualitas Tidur Budi Luhur Yogyakarta Desember 2015.
Lansia Di PSTW Unit Budi Luhur Bantul Kategori Frekuensi Persentase %
Yogyakarta. Usia Lansia
45-59
1 4,2
60-74
11 45,8
75-90
BAHAN DAN CARA PENELITIAN 11 45,8
>90
1 4,2
Pada penelitian ini rancangan penelitian
Jenis Kelamin
yang dilakukan rancangan eksperimen semu Perempuan
13 54,2
(Quasy experiment). Rancangan penelitian Laki-laki
11 45,8
Kemampuan
ini adalah one group pretest-posttest design
ADL
merupakan desain eksperimen yang hanya Mandiri 22 91,6
Tidak 2 8,4
menggunakan satu kelompok subyek serta mandiri
melakukan pengukuran sebelum diberikan
perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan
perlakuan (posttest). Populasi dalam
penelitian ini adalah lansia di PSTW Unit
Budi Luhur Bantul Yogyakarta. Pada
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 17

Kategori Fre Persentase % kelamin perempuan lebih banyak yaitu


kue (10)
nsi
sebesar 56,7% .
Lama Tinggal Berdasarkan penelitian ini sebagian
(Tahun)
0-5 18 75,0 besar lansia tingkat kemampuan ADL adalah
6-10 4 16,6 kategori mandiri sebanyak 22 orang (91,6%).
11-15 1 4,2
16-20 0 0,0 Hasil Penelitian ini sama dengan sebagian
>20 1 4,2
besar responden berkemampuan ADL di
Kegiatan
Program Rutin PSTW Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur
22 91,6
Program adalah kategorinya mandiri sebanyak
Khusus
2 8,4 (9)
(97,9%) .
Total 24 100,0
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat
Karakteristik responden berdasarkan umur responden lama tinggal di panti selama 0-5
paling banyak adalah lansia umur 75-90 tahun di PSTW sebanyak 18 orang lansia
tahun, sebanyak 11 orang (45,8%). Hasil (75,0%). Penelitian ini tidak sama dengan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian di lansia yang tinggal di panti selama 7-10
PSTW Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur tahun sebanyak 23 orang (46,0%) rata-rata
mendapat hasil bahwa paling banyak adalah waktu tersebut sangat lama bagi lansia(11).
lansia umur 75-90 tahun (old) (80,9%)(9). Berdasarkan penelitian menunjukkan
Menurut (WHO, 2010) lansia umur 75-90 lansia yang mengikuti program rutin di PSTW
tahun masuk dalam golongan old. sebanyak 22 orang (91,6%), dan lansia yang
Responden dalam penelitian ini rata-rata mengikuti program khusus sebanyak 2 orang
mengalami masalah kesehatan fisik, (8,4%%).
penurunan fungsi penglihatan, dan penyakit Tabel 4.2 Kualitas Tidur Lansia Sebelum
kronis. Hasil penelitian bahwa lansia umur Diberikan Aromaterapi Mawar di PSTW
75-90 tahun (old) berisiko mengalami Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta
masalah penurunan fungsi kesehatan, Kategori Frekuensi Persentase %

penglihatan, pendengaran, dan perubahan Baik 1 4,2


fisik(10). Buruk 16 66,6
Berdasarkan hasil penelitian Sangat
menunjukkan bahwa sebagian besar Buruk 7 29,2
responden berjenis kelamin perempuan, Total 24 100,0

sebanyak 13 orang (54,2%). Hasil penelitian


yang dilakukan menunjukkan hasil yang Lansia di PSTW mengeluhkan ketidak-

sama di PSTW Wining Wardoyo Ungaran mampuan memulai tidur, sering terjaga di

menunjukkan bahwa reponden berjenis malam hari karena buang air kecil, dan sulit
18 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016

untuk memulai tidur kembali. Dalam fisik yang terjadi antara lain timbulnya
penelitian ini rata-rata yang mengalami penyakit seperti pegal-pegal, pusing, gatal-
kualitas tidur buruk usia 75-90 tahun, usia gatal, dan hipertensi. Gangguan mental yang
tersebut masuk dalam kategori old, dan usia terjadi pada lansia antara lain curiga, mudah
tersebut berisiko untuk muncul masalah marah, dan egois. Gangguan psikososial
(12)
ganguan tidur . Hal ini sesuai dengan berdasarkan pernyataan lansia yaitu
penelitian sebagian besar 75-90 tahun (old) kehilangan teman, jauh dari keluarga
mengalami kualitas tidur buruk, di mana sehingga menyebabkan lansia merasa
lansia mengalami ketidakmampuan memulai kesepian. Faktor-faktor tersebut dapat
tidur, sering terjaga di malam hari, dan sulit memengaruhi kualitas tidur pada lansia.
(13)
untuk memulai tidur kembali . Ada beberapa faktor yang memengaruhi
Berdasarkan jenis kelamin rata-rata kualitas tidur lansia antara lain sakit,
responden yang mengalami kulitas tidur lingkungan, letih, gaya hidup, stres
buruk adalah perempuan, jenis kelamin emosional, stimulan dan alkohol, diet,
adalah salah satu faktor masalah gangguan merokok, motivasi, dan obat-obatan. Pada
tidur. Berdasarkan penelitian ini kemampuan penelitian ini rata-rata responden kualitas
ADL responden rata-rata adalah mandiri, tidurnya buruk, berdasarkan hasil wawancara
bahwa lansia mandiri kualitas hidupnya baik responden mengaku bahwa sulit memulai
dan kualitas tidurnya juga lebih baik(14). tidur, sering terbangun dikarenakan kondisi
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata lingkungan yang kotor, teman sekamar
responden lama tinggal di panti adalah 0-5 berisik sebelum memulai tidur, pencahayaan,
tahun. Lansia yang lama tinggal di panti akan buang air kecil di malam hari, dan adanya
mengalami stres, depresi, sehingga perubahan suhu ruangan seperti pada malam
mengalami masalah gangguan tidur(15). hari menyebabkan lansia sering terbangun di
Hal ini sesuai dengan penelitian malam hari(18).
sebelumnya mengenai kualitas tidur yang Tabel 4.3 Kualitas Tidur Lansia Setelah
menyatakan bahwa sebelum diberikan Diberikan Aromaterapi Mawar di PSTW
aromaterapi lavender sebanyak 18 Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta
responden (100%) mengalami gangguan Kategori Frekuensi Persentase(%)
(16)
kualitas tidur buruk .Lansia yang
Baik 18 75,0
mengalami kualitas tidur buruk terjadi karena Buruk 6 25,0
(17)
gangguan fisik, mental, dan psikososial . Total 24 100,0
Hal tersebut juga terjadi pada lansia di PSTW
Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
Menurut informasi dari pihak panti gangguan karakteristik responden berdasarkan kualitas
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 19

tidur lansia setelah diberikan aromaterapi buruk karena aromaterapi mawar memiliki
Mawar selama 5 menit dalam 5 hari berturut- kandungan kimia linalool dan geraniol yang
turut di PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul berkhasiat menenangkan dan memberikan
Yogyakarta, sebagian besar responden efek rileks sistem saraf pusat dengan
masuk ke dalam kategori baik yaitu sebanyak menstimulasi saraf olfaktorius(3). Hal ini
18 responden (75,0%). sesuai dengan penelitian mengenai kualitas
Hasil penelitian ini didukung dengan tidur dengan menggunakan aromaterapi
penelitian sebelumnya mengenai kualitas lavender yang diberikan 7 hari berturut-turut
tidur sebelum diberikan aromaterapi lavender memberikan perbaikan kualitas tidur yang
kualitas tidur semua responden (20 orang) besar dan signifikan pada lansia yang
buruk, dan setelah diberikan aromaterapi mengalami gangguan kualitas tidur (16).
sebanyak 11 responden (55%) kualitas Aromaterapi mawar ini merupakan terapi
tidurnya menjadi baik(19). nonfarmakologi yang dapat meningkatkan
Peningkatan kualitas tidur pada lansia kualitas tidur dan termasuk dalam relaxation
dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat therapy. Teknik relaxation therapy ini melatih
tinggal lansia yang nyaman, suhu ruangan otot dan pikiran menjadi rileks dengan cara
yang sesuai, dan pencahayaan yang baik yang cukup sederhana, selain aromaterapi
dapat meningkatkan kualitas tidur lansia juga dapat dilakukan dengan meditasi,
menjadi lebih baik. Gaya hidup lansia yang relaksasi otot, dan mengurangi cahaya
baik seperti olahraga teratur juga penerangan (21).
memengaruhi kualitas tidur lansia di mana Mekanisme kerja aromaterapi mawar
badan akan terasa lebih segar, tidak lemas, dalam tubuh manusia berlangsung melalui
dan tidak mudah kelelahan karena kondisi dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan
fisik yang baik. Sedangkan obat-obatan yang sistem penciuman. Wewangian dapat
dikonsumsi secara terus menerus akan memengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan
mengganggu kesehatan pada lansia yang emosi seseorang. Essensial oil rose
telah rentan terhadap perubahan baik secara merupakan jenis aromaterapi yang dapat
fisik maupun psikologis. Dengan lebih digunakan untuk membantu meringankan
mengutamakan pada kebutuhan nutrisi atau depresi, ketegangan syaraf, sakit kepala, dan
makanan yang sehat maka lansia tidak perlu insomnia (6).
mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk
membantu tidurnya (20).
Aroma mawar merupakan aroma yang
baik digunakan untuk mengatasi kualitas tidur
20 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016

Tabel 4.4 Kualitas Tidur Lansia Sebelum dan Sesudah Diberikan Aromaterapi Mawar di
PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta

Kategori Kualitas Tidur Sesudah Terapi Mawar Total PValue


Baik Buruk Sangat Buruk
F % F % F % F %
Kualitas Baik 1 4,2 0 0,0 0 0,0 1 4,2
Tidur Buruk 11 45,8 5 20,8 0 0,0 16 66,6 0.000
Sebelum 29,2
Sangat 6 25,0 1 4,2 0 0,0 7
Terapi
Buruk
Mawar
Total 18 75,0 6 25,0 0 0,0 24 100
responden (25,0%), dan yang mengalami
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa perubahan kategori buruk sebanyak 1
karakteristik responden berdasarkan Kualitas responden (4,2%). Dapat dilihat bahwa ada
Tidur Lansia Sebelum dan Sesudah Pengaruh Aromaterapi Mawar Terhadap
Diberikan Aromaterapi Mawar di PSTW Budi Kualitas Tidur Lansia Di PSTW Unit Budi
Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta, sebelum Luhur Bantul Yogyakarta, dengan nilai
diberikan intervensi aromaterapi mawar significancy pada hasil menunjukkan (p
kualitas tidur kategori baik sebanyak 1 =0,000<0,05)
responden (4,2%), dan setelah diberikan
intervensi kualitas tidur tetap menjadi baik KESIMPULAN
sebanyak 1 responden (4,2%). Berdasarkan Berdasarkan Kualitas Tidur Lansia
sebelum diberikan intervensi aromaterapi Sebelum Diberikan Aromaterapi Mawar di
mawar kualitas tidur dikategorikan buruk PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul
sebanyak 16 responden (66,6%), setelah Yogyakarta, sebagian besar responden
diberikan intervensi aromaterapi mawar adalah masuk kategori buruk yaitu sebanyak
responden yang mengalami perubahan 16 responden (66,6%). Berdasarkan Kualitas
kualitas tidur kategori baik sebanyak 11 Tidur Lansia Setelah Diberikan Aromaterapi
responden (45,8%), dan kualitas tidur Mawar di PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul
kategori buruk sebanyak 5 responden Yogyakarta, sebagian besar responden
(20,8%). Berdasarkan penelitian sebelum adalah masuk kategori baik yaitu sebanyak
intervensi aromaterapi mawar didapatkan 18 responden (75,0%). Berdasarkan hasil
responden kategori sangat buruk sebanyak 7 penelitian diketahui bahwa p value sebesar
responden (29,2%), setelah dilakukan 0,000 (p < 0,05) sehingga dapat diketahui
intervensi aromaterapi mawar terdapat ada Pengaruh Aromaterapi Mawar Terhadap
perubahan kategori baik sebanyak 6 Kualitas Tidur Lansia Di PSTW Unit Budi
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 21

Luhur Bantul Yogyakara. Bagi Profesi KEPUSTAKAAN


Keperawatan dari hasil penelitian ini, 1. Nugroho, W. Keperawatan Gerontik dan
pemberian aromaterapi mawar efektif untuk Geriatrik. Jakarta; EGC: 2012
menangani kualitas tidur sehingga dapat 2. Pho-Health. Pengetahuan Faktor-Faktor
dijadikan masukan untuk intervensi dalam Yang Memengaruhi
asuhan keperawatan komplementer yaitu ProsesPenuaan.//forbetterhealth.wordpre
diberikan selama 5 menit dalam 5 hari s.com/2009/19/Pengetahuan-dan-Faktor-
berturut-turut. Bagi Institusi Stikes Jenderal Faktor-Yang Mempengaruhi-Proses-
Achmad Yani Yogyakarta untuk bidang Penuaan.
keperawatan, dapat mengajarkan 3. Rubin 1999 dalam Budi. Hubungan
masyarakat tentang manfaat aromaterapi Dukungan Keluarga Dengan Kejadian
mawar dalam meningkatkan kualitas tidur Insomnia Pada Lansia Di Dusun Krodan
lansia. Bagi PSTW Unit Budi Luhur Depok. Naskah Publikasi. Sekolah Tinggi
Yogyakarta diharapkan perawat/ petugas di Ilmu Kesehatan Depok. 2011
PSTW Unit Budi Luhur Yogyakarta dapat 4. Stanley, M. Buku Ajar Keperawatan
mengaplikasikan aromaterapi mawar ini di Gerontik. Edisi ke-2 (Nety Juniarti & Sari
setiap wisma agar para lansia bisa Kurnianingsih, Penerjemah). Jakarta:
menggunakan aromaterapi dalam EGC; 2006
penatalaksanan mengatasi kualitas tidur. 5. Kamel, N.S., Gammack, J.K. Insomnia in
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan the Elderly: Cause, Approach, and
penelitian ini sebagai dasar untuk melakukan Treatment. The American Journal of
penelitian yang lebih besar, lebih Medicine. 2006:119:463-469
dispesifikkan lagi, dan dapat mengontrol 6. Sharma, S. Aromatwrapi. Kharisma
faktor-faktor yang dapat memengaruhi Publishing Group. Tangerang. 2009
kualitas tidur, dan pada peneliti selanjutnya 7. Koensoemardiyah. A – Z Aromaterapi
kuesioner dalam penelitian ini harus Untuk Kesehatan, Kebugaran, dan
disederhanakan lagi agar mudah dipahami Kecantikan. Yogyakarta: Lily Publisher.
responden. Untuk metode penelitian bisa 2009
menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok 8. Amir, N. Gangguan tidur pada lanjut usia
kontrol dan kelompok intervensi, dan diagnosis dan penatalaksanaannya.
pengukuran kualitas tidur setiap hari setiap Cermin Dunia Kedokteran. 2007: 34
perlakuan terapi (4/157): 196.
9. Ediawati, Eka. Gambaran tingkat
kemandirian dalam activity of daily living
dan resiko jatuh pada lansia di panti
22 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016

sosial tresna wredha Budi Mulia 01 dan p/researchreport/articel/viewFile/341/453


03 Jakarta Timur. Skripsi. FIK UI. 2012. ummresearch.report full text.pdf)
10. Kurniawan, A.B. Hubungan Pengetahuan 17. Asmadi. Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan
Dan Perilaku Keluarga Resiko Jatuh Dasar.Depok : Salemba Medika; 2008.
lansia Di Desa Pondok Karanganom 18. Soemardani., Suharsono, T., Kusuma,
Klaten. Naskah Publikasi. Program Studi AM. Pengaruh Aromaterapi Mawar
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Panti
Dan Ilmu kesehatan Universitas Werdha Pangasti Lawang. Majalah
Muhammadiyah. Yogyakarta. 2008 Kesehatan. 2013: Diakses 7 November
11. Khasanah, K. dan Hidayati, W. Kualitas 2013.
Tidur Lansia Balai Rehabilitasi Sosial 19. Siregar, M.H. Mengenal Sebab-Sebab,
“MANDIRI” Semarang. Jurnal Nursing Akibat-Akibat Dan Cara Terapi Insomnia.
Studies. 2012: 189 – 196 Flesh Books. Jogjakarta. 2011.
12. Rinajumita. Faktor-faktor yang 20. Adesla, V. Gangguan tidur lansia. 2009:
berhubungan dengan kemandirianlansia di akses 15 Januari 2016,
di Wilayah kerja Puskesmas Lampasi (http://www.emedicinehealth.com/gangg
Kecamatan Payakumbuh Urara. Padan. uan tidur /articel/hmt)
Skripsi. FK Universitas Andalas. 2011.
13. Oliviera. Faktor - Faktor Kemandirian
lansia. Katahati Yogyakarta. 2010.
14. Silivia. Hubungan Fungsi Kognitif
Dengan Tingkat Kemandirian Lansia Di
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Darma
Bekasi. Naskah Publikasi. Sekolah
Tinggi Kesehatan Medista Bekasi. 2010.
15. Kurnia, A.D., Werdhani, V., & Rusca.
Aromaterapi Bunga Lavendr
Memperbaiki Kualitas Tidur Lansia.
2009.
(http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/articel/vi
ewFile/174/164): 5 Desember 2013.
16. Anwar. Penanganan Gangguan Tidur
Pada Lansia. 2010: Diakses 7 November
2013.
(http://researchreport.umm.ac.id/index.ph

You might also like