Professional Documents
Culture Documents
46 1 172 1 10 20160902 PDF
46 1 172 1 10 20160902 PDF
1, April 2016
1 1 2
Foerwanto , Muhamat Nofiyanto , Tri Prabowo
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Jenderal A. Yani Yogyakarta
Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, D.I.Yogyakarta
E-mail: muhamatnur@gmail.com
2
Health Polytechnic of Health Ministry Yogyakarta.
ABSTRACT
Background:Sleep is a very fundamental need for every individual, especially for elderly people in social
institutions. Poor quality of sleep in the elderly may lead to several disturbances, such as vulnerability to
diseases,forgetfulness, psychomotor disorders, disorientation and difficulty to make decision. Some
intervention may include pharmacological and non-pharmacological therapy. One of non-pharmacology
therapies that isused to increase sleep qualityis rose aromatherapy.
Objective: To determine the effect of rose aromatherapy on the quality of sleep in elderly at PSTW Budi
Luhur Kasongan Bantul, Yogyakarta.
Method: This study was a quasi-experiment research,with one group pretest-posttest design. Samples were
taken with simple random sampling technique, involving 24 respondents. Each respondent was given rose
aromatherapy for 5 minutes for 5 consecutive days.
Result:Statistical analysis with marginal-homogeneity test showed p-value of 0,000 (p value<0,05).It
suggested that there was a significant effect ofrose aromatherapy on the quality of sleep in elderly atSocial
Institution of Tresna Werdha Budi Luhur Kasongan Bantul, Yogyakarta.
Conclusion:Roses aroma therapy has effect in improving sleep quality in the elderly at Social Institution of
TresnaWerdha Budi LuhurKasonganBantul, Yogyakarta.
efisiensi tidur, yaitu terbangun lebih awal menimbulkan risiko ketergantungan, daytime
karena proses penuaan. Proses penuaan sedation, jatuh, fraktur, dan penurunan fungsi
tersebut menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
neurotransmiter yang ditandai dengan Aromaterapi merupakan salah satu
menurunnya distribusi norepinefrin. Irama bentuk terapi relaksasi. Aromaterapi
sirkadian mengatur irama tubuh antara lain merupakan proses penyembuhan kuno yang
irama tidur, temperatur tubuh, tekanan darah, menggunakan sari tumbuhan aromaterapi
dan pola sekresi hormon. Irama sirkardian murni yang bertujuan untuk meningkatkan
dipengaruhi lingkungan, rangsanan cahaya, kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran,
(3)
dan produksi melatonin meningkat . dan jiwa. Beberapa minyak atsiri yang umum
Di Indonesia gangguan tidur menyerang digunakan dalam aromaterapi karena
sekitar 50% orang yang berusia 65 tahun. sifatnya yang serbaguna adalah geranium,
Insomnia merupakan gangguan tidur yang Eucaliptus (minyak kayu putih), lavender, dan
paling sering ditemukan, setiap tahun atsiri mawar(6).
diperkirakan sekitar 20%-50% lansia Zat linalool dan geraniol minyak atsiri
mengalami insomnia, dan sekitar 17% bunga mawar merah aktif saat digunakan
mengalami gangguan tidur serius yang melalui inhalasi/hirup dapat bermanfaat
menyebabkan seringnya terjadi insomnia. meningkatkan kewaspadaan, menenangkan,
Prevalensi insomnia pada lansia cukup tinggi anti cemas, manajemen stres, dan gangguan
yaitu sekitar 67% (4). tidur. Bunga mawar merah bersifat anti
Metode penatalaksanaan yang bertujuan depresi sehingga dapat membuat jiwa
(7)
meningkatkan kualitas tidur pada lansia pada menjadi tenang .
umumnya terbagi atas terapi farmakologis Dari hasil studi pendahuluan di Panti
dan non farmakologis. Terapi farmakologis Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Luhur
memiliki efek sangat cepat, penggunaan obat pada tanggal 10 Februari 2015 didapatkan
tidur golongan sedatif–hipnotik seperti data jumlah lansia 88 orang dengan jenis
benzodiazepin (ativan, valium, diazepam), kelamin laki-laki berjumlah 31 orang,
obat ini dapat menyebabkan anxietas, sedangkan jumlah perempuan 57 orang.
euporea, dan mudah tertidur. Dari hasil Didapatkan informasi wawancara sebanyak
(5)
penelitian pemberian obat golongan 12 orang bahwa lansia di PSTW Budi Luhur
benzodiazepin untuk mengobati gangguaan Yogyakarta, kualitas tidur buruk karena lansia
tidur, insomnia, serta stres, efek pada lansia susah dalam memulai tidur, sering terbangun
yaitu terjadinya gangguan psikomotor dan pada malam hari, terkadang sering terbangun
memori pada lansia. Dalam penggunaan awal, sulit untuk memulai tidur kembali, dan
jangka waktu yang panjang akan frekuensi tidur lansia rata – rata di panti
16 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016
berkisar 4 – 5 jam. Dari hasil studi penelitian ini sampel diambil dari lansia di
pendahuluan menggunakan lembar Pittsburg PSTW Unit Budi Luhur yang memenuhi
Sleep Quality Index (PSQI) yang diambil kreteria inklusi. Teknik pengambilan sampel
secara acak setiap wisma, didapatkan hasil 9 penelitian dilakukan dengan teknik simple
orang lansia mengalami kualitas tidur buruk, random sampling. Variabel independen
dan 1 orang lansia mengalami kualitas tidur aroma terapi mawar. Variabel dependen
baik. Cara menangani gangguan tidur lansia kualitas tidur pada lansia.
di PSTW selama ini menggunakan terapi
farmakologi obat-obatan seperti pemberian HASIL DAN PEMBAHASAN
obat CTM (Chlorphheniramin Maelat). Karateristik Responden
Permasalahan kualitas tidur pada lansia Berdasarkan hasil penelitian yang
di kehidupan sehari – hari di PSTW Unit Budi dilakukan di PSTW Unit Budi Luhur Bantul
Luhur Bantul Yogyakarta akan menimbulkan Yogyakarta, diperoleh hasil mengenai
dampak terhadap kualitas hidup lansia itu gambaran karakteristik responden, yang
sendiri, sering mengantuk di siang hari, dan dilihat pada tabel di bawah ini:
malas untk mengikuti kegiatan–kegiatan di Tabel 4.1 Karakteristik Responden
(8)
panti . Oleh karena itu, penulis mengangkat Berdasarkan Umur Lansia, Jenis Kelamin,
permasalahan tersebut sebagai topik Kemampuan Activity Dailly Leaving (ADL),
penulisan dengan judul Pengaruh Lama Tinggal, Kegiatan lansia di PSTW
Aromaterapi Mawar Terhadap Kualitas Tidur Budi Luhur Yogyakarta Desember 2015.
Lansia Di PSTW Unit Budi Luhur Bantul Kategori Frekuensi Persentase %
Yogyakarta. Usia Lansia
45-59
1 4,2
60-74
11 45,8
75-90
BAHAN DAN CARA PENELITIAN 11 45,8
>90
1 4,2
Pada penelitian ini rancangan penelitian
Jenis Kelamin
yang dilakukan rancangan eksperimen semu Perempuan
13 54,2
(Quasy experiment). Rancangan penelitian Laki-laki
11 45,8
Kemampuan
ini adalah one group pretest-posttest design
ADL
merupakan desain eksperimen yang hanya Mandiri 22 91,6
Tidak 2 8,4
menggunakan satu kelompok subyek serta mandiri
melakukan pengukuran sebelum diberikan
perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan
perlakuan (posttest). Populasi dalam
penelitian ini adalah lansia di PSTW Unit
Budi Luhur Bantul Yogyakarta. Pada
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 17
sama di PSTW Wining Wardoyo Ungaran mampuan memulai tidur, sering terjaga di
menunjukkan bahwa reponden berjenis malam hari karena buang air kecil, dan sulit
18 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016
untuk memulai tidur kembali. Dalam fisik yang terjadi antara lain timbulnya
penelitian ini rata-rata yang mengalami penyakit seperti pegal-pegal, pusing, gatal-
kualitas tidur buruk usia 75-90 tahun, usia gatal, dan hipertensi. Gangguan mental yang
tersebut masuk dalam kategori old, dan usia terjadi pada lansia antara lain curiga, mudah
tersebut berisiko untuk muncul masalah marah, dan egois. Gangguan psikososial
(12)
ganguan tidur . Hal ini sesuai dengan berdasarkan pernyataan lansia yaitu
penelitian sebagian besar 75-90 tahun (old) kehilangan teman, jauh dari keluarga
mengalami kualitas tidur buruk, di mana sehingga menyebabkan lansia merasa
lansia mengalami ketidakmampuan memulai kesepian. Faktor-faktor tersebut dapat
tidur, sering terjaga di malam hari, dan sulit memengaruhi kualitas tidur pada lansia.
(13)
untuk memulai tidur kembali . Ada beberapa faktor yang memengaruhi
Berdasarkan jenis kelamin rata-rata kualitas tidur lansia antara lain sakit,
responden yang mengalami kulitas tidur lingkungan, letih, gaya hidup, stres
buruk adalah perempuan, jenis kelamin emosional, stimulan dan alkohol, diet,
adalah salah satu faktor masalah gangguan merokok, motivasi, dan obat-obatan. Pada
tidur. Berdasarkan penelitian ini kemampuan penelitian ini rata-rata responden kualitas
ADL responden rata-rata adalah mandiri, tidurnya buruk, berdasarkan hasil wawancara
bahwa lansia mandiri kualitas hidupnya baik responden mengaku bahwa sulit memulai
dan kualitas tidurnya juga lebih baik(14). tidur, sering terbangun dikarenakan kondisi
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata lingkungan yang kotor, teman sekamar
responden lama tinggal di panti adalah 0-5 berisik sebelum memulai tidur, pencahayaan,
tahun. Lansia yang lama tinggal di panti akan buang air kecil di malam hari, dan adanya
mengalami stres, depresi, sehingga perubahan suhu ruangan seperti pada malam
mengalami masalah gangguan tidur(15). hari menyebabkan lansia sering terbangun di
Hal ini sesuai dengan penelitian malam hari(18).
sebelumnya mengenai kualitas tidur yang Tabel 4.3 Kualitas Tidur Lansia Setelah
menyatakan bahwa sebelum diberikan Diberikan Aromaterapi Mawar di PSTW
aromaterapi lavender sebanyak 18 Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta
responden (100%) mengalami gangguan Kategori Frekuensi Persentase(%)
(16)
kualitas tidur buruk .Lansia yang
Baik 18 75,0
mengalami kualitas tidur buruk terjadi karena Buruk 6 25,0
(17)
gangguan fisik, mental, dan psikososial . Total 24 100,0
Hal tersebut juga terjadi pada lansia di PSTW
Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
Menurut informasi dari pihak panti gangguan karakteristik responden berdasarkan kualitas
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 19
tidur lansia setelah diberikan aromaterapi buruk karena aromaterapi mawar memiliki
Mawar selama 5 menit dalam 5 hari berturut- kandungan kimia linalool dan geraniol yang
turut di PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul berkhasiat menenangkan dan memberikan
Yogyakarta, sebagian besar responden efek rileks sistem saraf pusat dengan
masuk ke dalam kategori baik yaitu sebanyak menstimulasi saraf olfaktorius(3). Hal ini
18 responden (75,0%). sesuai dengan penelitian mengenai kualitas
Hasil penelitian ini didukung dengan tidur dengan menggunakan aromaterapi
penelitian sebelumnya mengenai kualitas lavender yang diberikan 7 hari berturut-turut
tidur sebelum diberikan aromaterapi lavender memberikan perbaikan kualitas tidur yang
kualitas tidur semua responden (20 orang) besar dan signifikan pada lansia yang
buruk, dan setelah diberikan aromaterapi mengalami gangguan kualitas tidur (16).
sebanyak 11 responden (55%) kualitas Aromaterapi mawar ini merupakan terapi
tidurnya menjadi baik(19). nonfarmakologi yang dapat meningkatkan
Peningkatan kualitas tidur pada lansia kualitas tidur dan termasuk dalam relaxation
dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat therapy. Teknik relaxation therapy ini melatih
tinggal lansia yang nyaman, suhu ruangan otot dan pikiran menjadi rileks dengan cara
yang sesuai, dan pencahayaan yang baik yang cukup sederhana, selain aromaterapi
dapat meningkatkan kualitas tidur lansia juga dapat dilakukan dengan meditasi,
menjadi lebih baik. Gaya hidup lansia yang relaksasi otot, dan mengurangi cahaya
baik seperti olahraga teratur juga penerangan (21).
memengaruhi kualitas tidur lansia di mana Mekanisme kerja aromaterapi mawar
badan akan terasa lebih segar, tidak lemas, dalam tubuh manusia berlangsung melalui
dan tidak mudah kelelahan karena kondisi dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan
fisik yang baik. Sedangkan obat-obatan yang sistem penciuman. Wewangian dapat
dikonsumsi secara terus menerus akan memengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan
mengganggu kesehatan pada lansia yang emosi seseorang. Essensial oil rose
telah rentan terhadap perubahan baik secara merupakan jenis aromaterapi yang dapat
fisik maupun psikologis. Dengan lebih digunakan untuk membantu meringankan
mengutamakan pada kebutuhan nutrisi atau depresi, ketegangan syaraf, sakit kepala, dan
makanan yang sehat maka lansia tidak perlu insomnia (6).
mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk
membantu tidurnya (20).
Aroma mawar merupakan aroma yang
baik digunakan untuk mengatasi kualitas tidur
20 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016
Tabel 4.4 Kualitas Tidur Lansia Sebelum dan Sesudah Diberikan Aromaterapi Mawar di
PSTW Budi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta