Professional Documents
Culture Documents
Fullpapers Kmp66b1c1481dfull
Fullpapers Kmp66b1c1481dfull
Mohamad Kozin1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga
Abstract
Being in a circle of fire ring (Ring of Fire) make Indonesia as a country prone to disasters. Volcanic eruption isone of the various
disasters that impact the life of the community, especially the areas affected directly. In the early 2014eruption occurred Kelud
located in three districts, namely Malang, Blitar and Kediri.The problems posed in this research ishow the coordination is done by
the Kediri district government in tackling the eruption of Mount Kelud, while at the time ofthis disaster has not yet formed BPBDs
Kediri district is supposed to be the leading sector in the area of disastermanagement.This study aimed to describe the coordination
undertaken by the Kediri district government in tackling thecatastrophic eruption of Mount Kelud. This study was done is by using
descriptive qualitative method with determinationtechnique informants purposively. The data obtained through interviews,
observation and documentation. The process ofdata analysis done by grouping and combining the data obtained, and also set a
series of corresponding relationshipsbetween the data. Then the validity of the data is tested by triangulation data so that the data
presented is valid data.Theresults showed that the coordination undertaken by the government kaabupaten Kediri are vertical and
horizontalcoordination. Vertical because the PBP Satlak struktuk no hierarchical pattern, which means there is no
coordinationbetween the chairman with members. Horizontal because the pattern of interaction between fields in Satlak a
positionparallel to and has the duties and functions of each oriented toward a common goal.
1
1. Korespondensi Mohamad Kozin, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga,
Jl Airlangga 4-6 Surabaya
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
terkenadampak erupsi gunung tersebut. Akan tetapijuru berapi, gempa bumi,tanah longsor, polusi lingkungan,
kunci gunung tersebut yaitu MbahMaridjan sendiri epidemi,badai, kekeringan, kecelakaan industri,
menolak untuk dievakuasisehingga warga juga sertakebakaran hutan. Beberapa kecamatan
menolak untukdievakuasi dengan alasan bahwa dikabupaten Kediri yang masuk zona rawanbencana
merekalebih mengenal kondisi Gunung Merapi. umumnya wilayah yang berada dikawasan pinggiran
Contoh lain dari buruknyamanajemen bencana atau sekitar lerenggunung.Kabag Humas Pemkab
di Indonesia adalahketika terjadinya bencana gempa Kediri EdhiPurwanto menyebutkan, delapan dari total
bumi dantsunami di Aceh dan Sumatera Utara. 26kecamatan di kabupaten Kediri rawanbencana,
Padasaat itu USGS telah memberikan informasikepada diantaranya adalah kecamatanMojo, Semen, Banyakan,
pemerintah Indonesia bahwa akan terjadi gempa besar Grogol, Tarokan,Kepung, Puncu serta kecamatan
di Samudra Hindia, akantetapi informasi ini tidak Kandangan.
ditanggapi denganbaik dan pemerintahpun tidak Melihat kondisi Indonesia yang rawanbencana
mempunyaipersiapan strategi menghadapi maka sudah seharusnya pemerintahmembentuk suatu
bencanatersebut. Pemahaman masyarakatpun badan khusus yangmenangani masalah bencana.
tentanggejala-gejala bencana juga masih kurangtajam. Makapemerintah melalui Keputusan Presiden(Kepres)
Berdasarkan data yang dikeluarkanoleh Nomer 3 tahun 2001 membentuksuatu badan khusus,
United Nations International Strategyfor Disaster yaitu Badan KoordinasiNasional Penanggulangan
Reduction (UN-ISDR), sebuahBadan Perserikatan Bencana danPenanganan Pengungsi (Bakornas PB)
Bangsa-Bangsa untukStrategi Internasional yangdipimpin oleh wakil presiden serta dibantuoleh
Pengurangan RisikoBencana, Indonesia menjadi pejabat-pejabat lainnya setingkatmenteri. Badan ini
negara yangpaling rawan terhadap bencana di juga mempunyai jaringanditingkat daerah.Ditingkat
dunia.Tingginya posisi Indonesia ini dihitung provinsi adaSatuan Koordinasi
darijumlah manusia yang terancam resikokehilangan PelaksanaanPenanggulangan Bencana dan
nyawa bila bencana alamterjadi.Hal ini senada dengan Pengungsi(Satkorlak PBP). Ditingkat kabupaten/
penjelasanSutopo Purwo Nugroho selaku Kepala kotaada Satuan Pelaksana PenaggulanganBencana dan
PusatData Informasi dan Hubungan MasyarakatBadan Pengungsi (Satlak PBP).Ditingkat kecamatan dibentuk
Nasional PenanggulanganBencana.Beliau menjelaskan Satuan TugasPenggulangan Bencana (Satgas PB).
bahwaIndonesia menduduki peringkat pertama dari265 Pada perkembangannya, Bakornasdan satuan-
negara untuk ancaman bahaya tsunami,tanah longsor, satuan dibawahnya mengalamiperubahan.Berdasarkan
dan gunung berapi.Adasekitar 5.402.239 orang yang Undang-undang No.24 Tahun 2007 tentang
berpotensiterkena dampak tsunami, resiko ini PenanggulanganBencana, dibentuklah Badan
lebihtinggi dari Jepang. Selain itu, Indonesia NasionalPenanggulangan Bencana (BNPB). Badan
jugamenduduki peringkat tiga dari 153 negarauntuk inimerupakan badan ditingkat nasional yangmenjadi
ancaman gempa dengan jumlah11.056.806 orang yang pusat koordinasi dari badandibawahnya, yaitu Badan
beresiko terdampakserta peringkat enam dari 162 PenanggulananBencana Daerah (BPBD) yang
negara untukbanjir dengan resiko 1.101.507 orang. dibentukditingkat provinsi dan juga ditingkatkabupaten
Namun dibandingkan negara-negaralain dan kota.
tsunami memang merupakan ancamanyang paling Diawal tahun 2014 telah terjadibencana alam
mengkhawatirkan, denganwilayah Indonesia yang yang cukup besar, yaituletusan gunung berapi,
mempunyai perairanyang luas sehingga jumlah gunungKelud.Gunung di provinsi Jawa Timur inilebih
penduduk yangterpapar atau memiliki resiko tepatnya berada diperbatasan tigakabupaten, yaitu
tertinggiterhadap bencana sangat banyak, sekitar kabupaten Kediri,kabupaten Blitar dan
5,4juta jiwa. Ancaman lain yang lebih besarjustru kabupatenMalang.Sementara puncak kawah gunungini
datang dari gempa bumi yangmengancam sekitar 11 berada di kecamatan Ngancar,
juta penduduk. kabupatenKediri.Letusan yang terjadi pada 13
Dalam catatan Direktorat Vulkanologidan Februari2014 malam ini mempunyai efek yangsangat
Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG)Departemen besar.Abu vulkanik yang dikeluarkansaat letusan
Energi dan Sumber DayaMineral menunjukkan bahwa sangat banyak serta memilikijangkauan yang sangat
ada 28 wilayahdi Indonesia yang dinyatakan rawan luas.Padahal jikadilihat dari besarnya gunung ini tidak
gempadan tsunami. Di antaranya Nanggroe terlalubesar, gunung ini memiliki ketinggian
AcehDarussalam, Sumatra Utara, Sumatra 1.731mdpl (meter diatas permukaan laut). Hal
Barat,Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa inidisebabkan oleh banyaknya material yangmenutupi
Tengah,Daerah Istimewa Yogyakarta bagian jalur keluarnya magma yang ditahun 2007 sempat
selatan,Jawa Timur bagian selatan, Bali, NusaTenggara terjadi erupsi yang justrumemunculkan kubah lava atau
Barat dan Nusa Tenggara Timur,kemudian Sulut, anak gunungkelud dan material inilah yang
Sulteng, Sulawesi Selatan,Maluku Utara, Maluku terlemparpada saat letusan sehingga terlempar
Selatan, Biak, Yapen,Fak-Fak di Papua serta sampaibeberapa daerah di Pulau Jawa.
BalikpapanKalimantan Timur. Kepala Pusat Data Informasi danHumas
Kabupaten Kediri mempunyaibeberapa Badan Nasional PenanggulanganBencana (BNPB)
potensi bencana, diantaranyaadalah letusan gunung Sutopo Purwo Nugroho,pada hari Jumat, 14 Februari
3
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
4
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
bencanaletusan gunung Kelud. Sebagai rujukan 3. Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap
parapeneliti di masa yang akan datang,khususnya para bagian harus saling menghargai.
peneliti yang akan menelitimasalah-masalah yang 4. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang
mempunyai relevansidengan masalah penelitian ini. diikutsertakan atau dihargai, umumnya akan
Menurut Dann Suganda (1991:25- menambah kegiatan yang bersemangat.
26)menyebutkan beberapa jenis koordinasi Menurut Handayaningrat (2005:89-90),
sesuaidengan lingkup dan arah jalurnya sebagaiberikut: koordinasi mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut:
a. Berdasarkan lingkupnya, terdapat: 1. Bahwa tanggung jawab koordinasiadalah
1. Koordinasi intern, yaitu koordinasiantar terletak pada pimpinan.Koordinasi adalah
pejabat atau antar unit di dalamorganisasi. merupakan tugaspimpinan. Koordinasi
2. Koordinasi ekstern, yaitu koordinasi antar seringdisamakan dengan kata kooperasiyang
pejabat dari berbagai organisasi atau antar sebenarnya mempunyai artiyang berbeda.
organisasi. Pimpinan tidakmungkin mengadakan
b. Berdasarkan arahnya, koordinasi dibagi koordinasiapabila tidak melakukan
menjadi: kerjasama.Kerjasama merupakan suatu
1. Koordinasi vertikal, yaitu koordinasi yang syaratyang sangat penting dalam
dilakukan oleh pejabat-pejabat dan unit- membantupelaksanaan koordinasi.
unit tingkat atas terhadap unit-unit tingkat 2. Adanya proses (continues process). Karena
bawah yang secara langsung menjadi koordinasi adalah pekerjaan pimpinan yang
wewenang dan tanggung jawabnya. bersifat berkesinambungan dan harus
2. Koordinasi horizontal adalah dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai
mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau dengan baik.
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan 3. Pengaturan secara teratur usaha kelompok.
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan Koordinasi adalah konsep yang ditetapkan di
dalam tingkat organisasi (aparat) yang dalam kelompok, bukan terhadap usaha
secara hierarki setingkat. individu, sejumlah individu yang
3. Koordinasi diagonal, merupakan bekerjasama, dengan koordinasi menghasilkan
koordinasi antar pejabat atau unit yang suatu usaha kelompok yang sangat penting
berbeda fungsi dan berbeda tingkatan untuk mencapai efisiensi dalam melaksanakan
hierarkinya. kegiatan organisasi. Adanya tumpang tindih,
4. Koordinasi fungsional, adalah koordinasi kekaburan dalam tugas-tugas pekerjaan
antar pejabat, antar unit atau antar merupakan pertanda kurang sempurnanya
organisasi yang didasarkan atas kesamaan koordinasi.
fungsi, atau karena koordinatornya 4. Konsep kesatuan tindakan adalah merupakan
mempunyai fungsi tertentu. inti dari koordinasi. Kesatuan usaha, berarti
Menurut Hasibuan (2007:87), terdapat 3 bahwa harus mengatur sedemikian rupa
(tiga)sifat koordinasi, yaitu: usaha-usaha tiap kegiatan individu sehingga
1. Koordinasi adalah dinamis bukanstatis. terdapat keserasian di dalam mencapai hasil.
2. Koordinasi menekankan pandangan 5. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama,
menyeluruh oleh seorang koordinator kesatuan dari usaha meminta suatu pengertian
(manajer) dalam rangka mencapai sasaran. kepada semua individu, agar ikut serta
3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan melaksanakantujuan sebagai kelompok kerja.
secara keseluruhan. Asas koordinasi adalah
asas skala (hierarki) artinya koordinasi itu Metode
dilakukan menurut jenjang-jenjang kekuasaan Dalam penelitian ini, metode yang
dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan digunakanadalah metode penelitian kualitatif
jenjang-jenjang yang berbeda-beda satu sama yangdigunakan untuk mengungkap dan
lain. Tegasnya, asas hirarki bahwa setiap memahamisesuatu di balik fenomena yang
atasan (koordinator) harus mengkoordinasikan sedikitpunbelum diketahui atau untuk
bawahan langsungnya. mendapatkanwawasan tentang sesuatu yang baru
Menurut Hasibuan (2007:88), terdapat4 sedikitdiketahui. Metode ini lebih
(empat) syarat koordinasi, yaitu: menekankananalisisnya pada proses penyimpulan
1. Sense of cooperation (perasaan deduktifdan induktif serta pada analisis
untukbekerjasama), ini harus dilihat darisudut terhadapdinamika hubungan antar fenomena
bagian per bagian bidangpekerjaan, bukan yangdiamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
orang per orang. Berdasarkan pada rumusan masalah serta
2. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar tujuan penelitian yang telah dijelaskan diawal, yaitu
sering diadakan persaingan antara bagian- untuk menggambarkan suatu fenomena tentang
bagian, agar bagianbagian ini berlomba-lomba koordinasi penanggulangan bencana di kabupaten
untuk mencapai kemajuan.
5
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
Kediri, maka tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian inipeneliti memeriksa keabsahan data
tipe penelitian deskriptif. denganmengunakan teknik triangulasi.
Lokasi penelitian merupakan suatu tempatatau
wilayah yang digunakan untukmelakukan suatu Hasil Pembahasan
penelitian.Lokasi penelitianyang ditetapkan merupakan Tipe Koordinasi Penanggulangan BencanaLetusan
lokasi yang telahdipilih secara purposive dan Gunung Kelud
disesuaikandengan permasalahan yang diteliti. Pada saat terjadi letusan maka suasanasangat
Penelitianini dilakukan di kabupaten Kediri, panik, sehingga diperlukan koordinasiyang baik agar
JawaTimur berdasarkan pertimbangan: penanganan bencana ini dapatdilakukan secara tepat
1. Kabupaten Kediri mempunyaipotensi bencana dan meminimalisirkorban yang ditimbulkan.
alam yang besar,seperti yang dijelaskan di Menurut informasi yang diperoleh
latarbelakang bahwa 8 dari 26kecamatan yang dariinforman maka dapat disimpulkan
ada di kabupatenKediri merupakan wilayah bahwakoordinasi dalam penanggulangan
rawanbencana. bencanaletusan gunung Kelud memang benardilakukan
2. Lokasi terjadinya bencana letusangunung dan merupakan hal yang sangatpenting.Melalui Surat
Kelud berada di kabupatenKediri dan Keputusan BupatiKediri Nomor
merupakan salah satudari tiga kabupaten 188.45/103/418.32/2014tentang Satuan Pelaksana
(KabupatenMalang dan Kabupaten PenanggulanganBencana dan Pengungsi di kabupaten
Blitar)terdampak letusan gunung Kelud. Kediridan juga melalui Peraturan Bupati KediriNomor
3. Dibandingkan kabupaten Malangdan 4 Tahun 2014 tentang Prosedur TetapPenanggulangan
kabupaten Blitar, kabupatenKediri belum Bencana Gunung Api Keludyang didalamnya
mempunyai BPBDyang seharusnya bertugas disebutkan tugas dantanggung jawab dari masing-
sebagaileading sector dalam masing pihakyang termasuk dalam Satlak PBP mulai
penangananbencana daerah. daristatus waspada, siaga, awas sampai pascaerupsi.
Penelitian kualitatif teknik yangdigunakan Dann Suganda (1991) mengemukakanbahwa
dalam menentukan informanadalah teknik non- koordinasi merupakan penyatupaduangerak dari
probabilitas, yaitu suatuteknik pengambilan sampel seluruh potensi dan unit-unitorganisasi atau organisasi-
yang tidakdidasarkan pada rumusan statistik, tetapi organisasi yangberbeda fungsi agar secara benar-
lebihpada pertimbangan-pertimbangan tertentuoleh benarmengarah pada sasaran yang sama
peneliti. Pertimbangan ini mungkin bisadari orang gunamemudahkan pencapaiannya dengan efisien.
yang dianggap paling menguasaipermasalahan yang Koordinasi bertujuan terciptanya
sedang diteliti sehinggamemudahkan peneliti untuk efisiensipelaksanaan tugas atau
memahami danmendalami fenomena yang pencapaiansasaran.Sebagai penjelasan lebih
diteliti.Berbedadengan penelitian kuantitatif lanjutterdapat unsur-unsur yang terkandung didalam
yangmenggunakan keterwakilan dan memakaiistilah usaha koordinasi.
responden dalam menentukkaninforman.dalam 1. Unit-unit atau organisasi-organisasi
penelitian ini yang menjadiinforman adalah: Unit-unit adalah kelompok-kelompokkerja di
1. Kepala BPBD Kabupaten Kediri dalam suatu orgnanisasi yangtentunya
2. Kepala Seksi Bantuan Sosial Dinas Sosial mempunyai fungsi yangberbeda. Fungsinya
Kabupaten Kediri mungkin samamungkin juga berbeda. Dalam
3. Kepala Seksi Pengamatan Penyakit dan SatlakPBP yang dibentuk oleh
Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri pemerintahkabupaten Kediri terdiri dari
4. Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian beberapabidang yang mempunyai tugas
Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten danfungsi yang berbeda-beda tetapi
Kediri tetapsaling melengkapi yang
5. Kepala Bidang Logistik Satlak PBP kabupaten berorientasikepada satu tujuan yaitu
Kediri untukmenanggulangi bencana erupsigunung
6. DPRD Kabupaten Kediri Kelud. Meskipun Satlak PBPyang dibentuk
7. Koordinator Taruna Siaga Bencana ini terdiri dari berbagaiSKPD yang ada
Kabupaten Kediri dijajaranpemerintahan kabupaten Kediri
8. Anggota LSM Jangkar Kelud danjuga pihak lain seperti TNI, Polisiserta
Teknik pengumpulan data yang LSM namun dalam pelaksanaantugas dalam
dipilihmeliputi wawancara mendalam, penanggulangan bencanadapat bekerja sama
observasi,dokumen.Dalam penelitian ini teknik dan berjalandengan baik.
analisisdata yang digunakan adalah teknik analisisdata 2. Sumber-sumber (Potensi)
kualitatif.Menurut Milles dan Huberman,dalam Sumber-sumber atau potensi yang ada pada
menganalisis data kualitatif terdiri daritiga alur unit-unit suatu organisasi atau pada
kegiatan yang terjadi secarabersamaan yaitu reduksi organisasi-organisasi adalah tenaga kerja,
data, penyajian data,penarikan kesimpulan.Dalam keterampilan dan pengetahuan personilnya,
teknologi,anggaran, serta fasilitas
6
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
kerjalainnya.Dalam hal ini personil yangada Arah yang sama dalam hal ini
di Satlak cukup banyak karenaSatlak terdiri sebagaipedoman ialah sasaran yang
dari banyak SKPD yangada di jajaran sudahditetapkan. Segala potensi itudiarahkan
pemerintahan kabupatenKediri.Pihak yang ke sasaran yang satu itujuga, sehingga tidak
terlibat dalampenanggulangan bencana erupsi terjadipenyimpangan.Di sinilah
gunung Kelud ini cukup banyak.Selain dari sebenarnyafungsi administrasi itu
Satlak PBP yang dibentuk olehpemerintah beroperasimulai dari penetapan sasaran
kabupaten Kediri sebagaipusat koordinasi sampaidengan penilaian pengawasan.
penanggulanganbencana, banyak LSM dan Apabila dilihat berdasarkan
jugarelawan serta donator yang penemuandilapangan dan juga keterangan dari
ikutberpartisipasi dalam informanmaka dapat disimpulkan bahwa
penanggulanganbencana ini. koordinasiyang dilakukan dalam
3. Gerak kegiatan penanggulanganbencana letusan gunung kelud ini
Gerak kegiatan merupakan segaladaya upaya, merupakankoordinasi horizontal dan juga
segala sesuatu tindakanyang dikerjakan oleh vertikal.Jikadilihat dari struktur Satlak PBP yang
pejabat-pejabatmaupun kelompok kerja dibentukoleh peerintah kabupaten Kediri
dalammelakukan tugasnya.Prosedur tetapyang yangdidalamnya terdiri dari banyak sekali unsur,karena
telah dikeluarkan oleh BupatiKediri memang Satlak ini dibentuk dengansumber daya yang
digunakan sebagai pedomankerja sehingga ada di seluruh unsurpemerintahan kabupaten Kediri.
gerak kegiatanmempunyai acuan.Adanya Metode dan Teknik KoordinasiPenanggulangan
prosedurtetap tersebut sangat Bencana Gunung Kelud
membantupenanggulangan bencana ini, Dalam pelaksanaan penanggulanganbencana
karenadalam prosedur tetap tersebutdijelaskan memerlukan metode dan juga teknikyang tepat agar
tugas masing-masingbidang dengan detail, bisa mencapai hasil yangsesuai dengan tujuan yang
sehingga bisadijadikan pedoman kerja.Selain telah direncanakansebelumnya.Banyak sekali pihak
itudengan adanya Incident Comanderbencana yang terlibatdalam penanganan bencana letusan
erupsi gunung Kelud makaada koordinator gunungKelud ini, sehingga sangat diperlukan
yang bisa menyatukangerak dalam suatumetode dan teknik yang tepat agar
penanggulangan bencana,terutama yang tidakmenimbulkan permasalahan atau kerumitandalam
dilakukan oleh SatlakPBP. mengatasi bencana ini. Denganbanyaknya pihak yang
4. Kesatupaduan terlibat, akan menjadisangat bagus jika dapat
Kesatupaduan artinya terdapatpertautan atau dikoordinasi dandimanajemen dengan baik. Atau
hubungan di antarasesamanya sehingga sebaliknyadengan jumlah yang sangat banyak jika
mewujudkansuatu integritas atau suatu tidakbisa mengelola dan mengkoordinasikandengan
kesatuanyang kompak.Pada suatu baik justru akan menimbulkanpermasalahan.
organisasitentunya dibagi menjadi Dari beberapa informasi yangdiperoleh
beberapabidang yang mempunyai selama wawancara dapatdisimpulkan bahwa metode
diferensiasitugas dan fungsi.Dalam Satlak koordinasi yangdilakukan dalam penggulangan
PBP inijuga dilakukan hal yang demikian, bencanaletusan gunung Kelud ini adalah
adabidang logistik yang bertugasmencukupi denganberkumpulnya kepala bidang-bidang
persediaaan logistikkorban letusan selama dalamSatlak PBP dalam sebuah forum rapat
berada dipengungsian.Ada juga untukmembahas permasalahan yang ada
bidangevakuasi yang bertugas dilapanganserta perkembangan kondisi gunung Kelud.
menanganievakuasi pada saat tanggap darurat Bupati Kediri selama masa tanggap
serta mendistribusikan bantuan daripos induk daruratmelakukan rapat koordinasi dengan
yang berada di ConventionHall Simpang Lima GubernurJawa Timur, Komandan Kodim 0809
Gumul ke titiktitikpengungsian yang selakukomandan tanggap darurat atau Incident
berjumlah 117titik pengungsian. Comander bencana gunung Kelud, KapolresKediri,
5. Keserasian SKPD, lembaga pemerintahan danswasta. Rapat
Keserasian berarti adanya urutan- koordinasi ini dilakukan setiapsatu minggu sekali, ini
urutanpengerjaan sesuatu yangtersusun secara diluar koordinasi antarbidang yang dilakukan setiap
logis, sistematis, ataudilakukan dalam waktu hari dan jugasetiap ada perkembangan dilapangan.
yangbersamaan akan tetapi tidakmenimbulkan Metode dan teknik dalam koordinasimenurut
duplikasi(pengulangan), penjumbuhan, Silalahi dapat dibagi atas: koordinasimenggunakan
maupunpertentangan. Tugas dan kewenangan, koordinasidengan konsensus, koordinasi
kewenanganmasing-masing bidang Satlak melaluipedoman kerja, koordinasi melalui forum,
sudahjelas, sehingga pertentangan danjuga dapat dilakukan koordinasi melaluikonferensi.
atautumpang tindih tugas tidak terjadi. Jika ditinjau dari teori metode danteknik koordinasi
6. Arah yang sama (sasaran) tersebut, maka koordinasiyang digunakan oleh
pemerintah kabupatenKediri dalam penanggulangan
7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
8
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
jawaban tertentu seperti jika ucapan merah oleh Satlak PBP yangterdiri dari beberapa
harus dijawab putih, merdeka harus dijawab instansipemerintahan.Hal ini karena pada saat
mati. Jika tidak bisa menjawab atau itukabupaten Kediri belum membentuk
jawabannya lain maka berarti musuh. Dalam BadanPenangulangan Bencana
penanggulangan bencana ini penggunaan kode Daerah(BPBD).Meskipun begitu,
status gunung Kelud besrta tindakan yang pelaksanaankoordinasi ketika terjadi bencana
harus dilakukan sesuai dengan status yang sudahsangat baik. Hal ini karena pada
ditetapkan. Penggunaan sirine juga digunakan masingmasingdinas merasa bertanggung jawabdengan
pada saat evakuasi. Hal ini untuk memberikan penanggulangan bencana dandiperlukan tindakan cepat
isyarat tanda bahaya dan mengharuskan dan tepat pada saatterjadi bencana sehingga lebih
masyarakat untuk segera meninggalkan mudahmenyatukan berbagai SKPD kedalam
rumahnya menuju titik evakuasi. SatlakPBP. Koordinasi yang dilakukan pada saat
Menurut Griffin (2008) koordinasimerupakan itulebih banyak melalui koordinasi non formalseperti
suatu proses menghubungkan(linking) semua kegiatan telepon dan media lainnya, namuntetap ada rapat
dari berbagai bagiankerja (departemen) pada lingkup koordinasi yang dilakukanseminggu sekali untuk
organisasi.Sehingga dapat dilihat bahwa membahasperkembangan kondisi dilapangan.
perankoordinasi menjadi sangat besar dalam Proses penanggulangan bencana
prosespenanggulangan bencana di daerah. yangdilakukan oleh pemerintah kabupaten
Perankoordinasi yang melibatkan bagian kerja Kedirimelibatkan banyak instansi atau SKPD sehingga
yangbanyak pada lingkup organisasi baik koordinasi mutlak diperlukan agartujuan
internalmaupun eksternal.Hal ini sangat beresiko penanggulangan bencana tepat sasaran.
jikadalam pelaksanaannya terjadi penyimpanganatau Berbagai SKPD yang ada di
tidak sesuai dengan yang sudah menjaditujuan lingkuppemerintah kabupaten Kediri ikut terlibatmasuk
bersama.Selain itu pelaksanaankoordinasi juga masih dalam bidang-bidang di SatlakPBP.Keterlibatan
sedikit melibatkankontrol masyarakat disebabkan masyarakat sangatdiperlukan agar tercapai tujuan
masihsedikitnya pengetahuan masyarakat bersama,sehingga masyarakat tidak hanya
tentangkoordinasi lembaga-lembaga yang sebagaiobjek dalam penanggulangan bencana,
ada.Perluadanya keterlibatan masyarakat baik tetapijuga ikut ambil bagian sebagai subyek
secaraaktif maupun pasif dalam dalampenanggulangan bencana erupsi gunungKelud
mewujudkankoordinasi yang baik. ini. Masyarakat juga bisa lebih pahamtentang apa saja
Dann Suganda (1991) mengemukakanbahwa yang harus dilakukan saatterjadinya bencana serta
koordinasi merupakan penyatupaduangerak dari tindakan-tindakanyang perlu dilakukan.
seluruh potensi atau unit-unitorganisasi atau Terkait dengan metode koordinasi
organisasi-organisasi yangberbeda fungsi agar secara yangdigunakan dalam penanggulangan bencanaini,
benar-benarmengarah pada sasaran yang sama dilakukan melalui beberapa cara, antaralain melalui
gunamemudahkan pencapaiannya dengan efisien. pedoman kerja yang tertuangdalam Prosedur tetap
Koordinasi bertujuan terciptanya (Protap)penanggulangan bencana erupsi gunungKelud.
efisiensipelaksanaan tugas atau pencapaian Selain melalui pedoman kerja, metodekoordinasi lain
sasaran.Unsur-unsur dalam koordinasi yaitu,unit-unit yang digunakan adalahmelalui forum dan
atau organisasi-organisasi, sumbersumber(potensi), pengangkatan koordinator.
gerak kegiatan,kesatupaduan, keserasian, arah yang Forum yang dihadiri oleh seluruh
sama(sasaran). Dalam hal ini Satlak PBP yangdibentuk jajaranSatlak beserta bidang-bidangnya bertujuanuntuk
oleh pemerintah kabupaten Kedirisudah sangat baik membahas perkembangan yang terjadidan tindakan-
mengelola sumber-sumber(potensi) yang dimiliki, tindakan yang harusdilakukan.Pengangkatan
yaitu Satlak yanganggotanya terdiri dari berbagai koordinator inibertujuan agar ada pihak yang yang
SKPD dapatdikoordinasikan dengan baik. memberikeputusan terkait kebijakan
Pentingnya koordinasi adalah penanggulanganbencana yang dilakukan oleh
untukmenghindarkan kecenderungan pemisahandiri pemerintahkabupaten Kediri.
dari unit-unit yang dibentuk akibatadanya spesialisasi
fungsi dalamorganisasi.bahkan dalam Kesimpulan
aspekpenanggulangan bencana. Sehinggadiharapkan Berdasarkan analisis dibab sebelumnya,
pelaksanaan koordinasi berjalandengan baik, baik dari makakesimpulan untuk menjawab rumusanmasalah
instansi pemerintahan,LSM yang terlibat, maupun yang di sebutkan di bab I, yaitubagaimana koordinasi
darimasyarakat.Bencana yang merupakankejadian yang penanggulanganbencana erupsi gunung kelud yang
diluar dugaan dapat terjadisewaktu-waktu, perlu dilakukanoleh pemerintah kabupaten Kediri tahun
adanya lembaga formaltersendiri yang memang 2014dengan belum dibentuknya BPBD. Salah satu
ditujukan untukmengelola dan mengantisipasi koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten
terjadinyabencana. Kediri adalah dengan membentuk Satuan Pelaksana
Pada saat terjadi erupsi gunung Keludtahun Penanggulanagan Bencana dan Pengungsi (Satlak
2014, pelaksanaan penanggulanganbencana dilakukan PBP).Satlak ini sengaja dibentuk sebagai wadah atau
9
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016
10