Maulid 17

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

‫س ِكيْنَ ِب ِه‬ ِّ ِ ‫ع َد ِل ْل ُمتَ َم‬َ ‫ َو َو‬،‫س ِويًّا‬ َ ‫ط ِر ْيقًا‬َ ‫اْل ْس ََل َم‬ ِ ْ ‫ِى َج َع َل‬ ْ ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّذ‬،ِ‫اَ ْل َح ْم ُد هلل‬

َ‫ش َها َدة‬ َ ،ُ‫ أَ ْش َه ُد أ َ ْن ْلَ اِلَهَ اِْلَّ هللاُ َو ْح َدهُ َْلش َِري َْك لَه‬.‫ع ِليًّا‬ َ ‫سا َد َم َكانًا‬ َ َ‫َويَ ْن َه ْونَ ْالف‬
ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬ َ ‫سيِِّ َدنَا َم َح َّمدًا‬َ ‫ َوأَ ْش َه ُد أ َ َّن‬.‫س ُن نَ ِديًّا‬ َ ‫َم ْن ُه َو َخي ٌْر َّمقَا ًما َوأَ ْح‬
َ‫سيِِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َكان‬ َ ‫علَى‬ َ ‫س ِلِّ ْم‬
َ ‫ص ِِّل َو‬َ َ‫ اَللَّ ُه َّم ف‬.‫صبِيًّا‬ َ ‫ارا َو‬ ً ‫ار ِم ِك َب‬ ِ ‫ف ِب ْال َم َك‬ ُ ‫ص‬ ِ َّ ‫ْال ُمت‬
َ‫ص ْح ِب ِه الَّ ِذيْنَ يُ ْح ِسنُ ْون‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬ َ ‫ َو‬،‫س ْوْلً نَ ِبيًّا‬ ُ ‫صادِقَ ْال َو ْع ِد َو َكانَ َر‬ َ
،ُ‫اض ُر ْونَ َر ِح َم ُك ُم هللا‬ ِ ‫ فَيَا أَيُّ َها ْال َح‬،ُ‫ أَ َّما بَ ْعد‬،‫ش ْيئًا فَ ِريًّا‬ َ ‫ِإ ْسَلَ َم ُه ْم َولَ ْم يَ ْف َعلُ ْوا‬
َ‫ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْون‬،ِ‫ص ْينِ ْي نَ ْف ِس ْى َوإِيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا‬ ِ ‫ا ُ ْو‬.
‫هللا َح َّق‬ َ ‫ َيا اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا‬،‫الر ِحي ِْم‬ َّ ‫الر ْح َم ِن‬ َّ ِ‫ ِب ْس ِم هللا‬: ‫قَا َل هللاُ تَ َعالَى‬
َ‫تُقَاتِ ِه َوْلَ تَ ُم ْوت ُ َّن إِْلَّ َواَ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬
Pada kesempatan ini marilah kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada
Allah subhanahu wa ta’ala .

Dalam buku berjudul Cahaya karya al Imam al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Athas
Azzabidi, disebutkan pernah terjadi dialog antara Allah ta’ala dengan Nabiyullah Dawud
Alaihissalam. Yaitu Nabiyulloh Dawud Alaihissalam bertanya kepada Allah ta’ala: “Ya
Allah, nikmat apakah yang kecil di sisi-Mu?”. Allah ta’ala menjawab, “Napas yang kamu
hirup sehari-hari adalah nikmat yang kecil di sisi-Ku”. Bayangkan, napas yang kita hirup
sehari-hari, yang menjadi oksigen bagi kita, bagi Allah ta’ala adalah nikmat terkecil. “Lalu
nikmat apakah yang paling terbesar di sisi-Mu?” Tanya Nabi Daud lagi. “Diciptakannya
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam” jawab Allah ta’ala.

Tak heran, jika dalam hadist Qudsi dikatakan:

‫ت ال َ ْف ََلك‬
َ ‫لَ ْو َْل َك لَ ْو َْل َك َيا ُم َح ِّمد لما َخلَ ْق‬
Artinya: Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan aku ciptakan alam
semesta ini.

Kelahiran Nabi Muhammad shalllallahu alaihi wasallam, memang anugerah dan kado
terindah bagi umat manusia dari Allah yang wajib kita syukuri.

Allah ta’ala berfirman:

ً ‫س‬
‫وْل‬ َ َ‫علَى ْال ُمؤْ ِمنِينَ إِ ْذ بَع‬
ُ ‫ث فِي ِه ْم َر‬ َ ُ‫لَقَ ْد َم َّن هللا‬
Artinya: “Sungguh-sungguh Allah ta’ala telah memberikan karunia bagi orang-orang
beriman tatkala Dia mengutus bagi mereka seorang Rasul”. (QS Ali Imran: 164)

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti kita tahun, tak terasa kita sudah
memasuki bulan Rabi’ul Awwal, bulan kelahiran Baginda Rasulullah Sallallahu alaihi
wasallam. Seorang Rasul yang diutus untuk membawa rahmat dan kasih sayang bagi
manusia dan semesta alam. Rahmatan lil ‘alamîn.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam menyeru kepada seluruh umat manusia ke
jalan Allah subhanahu wa ta’ala. Jalan kebenaran. Jalan tauhid. Jalan yang lurus. (as-
Sirotul mustaqim). Yaitu jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah ta’ala,
dari para Nabi dan Rasul, dan orang-orang terdahulu yang solih. Yaitu, jalan Islam.

Semua Nabi dan Rasul terdahulu, aqidahnya sama tidak boleh kita beda-bedakan.

ْ َ ‫َْل نُفَ ِ ِّر ُق بَ ْينَ ُه ْم أ‬


‫ي فِي اْلعَ ِق ْي َدة‬
Sejak Nabiyullah Adam ‘alaihissalam, hingga Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam, mereka menyerukan kalimat Tauhid untuk mengesakan Allah subhanahu wa
ta’ala. La Ilaha Illallah. Meski syari’atnya berbeda-beda, pada akhirnya, semua syari’at
para Nabi dan Rasul terdahulu disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wasallam. Yang berat diringankan. Yang susah menjadi mudah. Itulah ciri khas
syariat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam membawa agama Islam. Yaitu agama yang
diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

ِ ْ ‫َّللا‬
‫اْل ْس ََل ُم‬ ِ َّ ‫ِإ َّن ال ِّدِينَ ِع ْن َد‬
Artinya: “Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala adalah al
Islam.” (QS Ali Imran: 19)

Syekh Nawawi Banten, dalam Tafsirnya, Marah Labid fi Tafsiril Qur’anil Majid (Juz 1
halaman 91) mengatakan bahwa pengertian ayat tersebut adalah bahwa tidak ada
agama yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala kecuali Islam, yaitu agama tauhid
dan syari’at yang mulia yang pernah ditempuh oleh para Rasul terdahulu. Turunnya ayat
ini karena ada klaim agama-agama lain, yaitu Yahudi dan Nasrani, yang merasa lebih
baik, lebih benar, dan lebih utama dibandingkan Islam.

Semoga kita diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kekuatan dan istiqomah dalam
mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Meneladani jejak
kehidupannya yang penuh cahaya ilmu dan hikmah. Banyak bershalawat kepadanya.
Dalam diri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sungguh terdapat suri teladan yang
baik dan patut dicontoh. Kecuali kekhususan-kekhususan yang melekat pada dirinya,
semua ucapan dan tindakan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah untuk
diikuti. Sebagaimana dikatakan Syekh Abdul Hamid Hakim dalam kitab ushul
fiqih Mabadi Awwaliyah:

َ ‫سلَّ َم ا ِْل ْقتِ َدا ُء ِإ َّْل َما َد َّل ال َّد ِل ْي ُل‬


‫علَى‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ِّ ‫ص ُل فِي أَ ْف َعا ِل النَّ ِب‬
َ ِ‫ي‬ ْ َ ‫ال‬
‫اص ِه‬
ِ ‫ص‬ ْ
َ ِ‫اخت‬
“Hukum asal segala perbuatan Nabi adalah untuk diikuti kecuali ada dalil yang
mengkhususkannya.”

‫ َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم ِب َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر‬،‫آن اْل َع ِظي ِْم‬ ِ ‫ار َك هللا ِلي َولَ ُك ْم فِى اْلقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
‫ َوأَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي َه َذا‬،‫س ِم ْي ُع العَ ِل ْي ُم‬ َّ ‫ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تَِلَ َوتَهُ َو ِإنَّهُ ُه َو ال‬
َّ ‫هللا ال َع ِظي َْم ِإنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِحيْم‬ َ ‫فَأ ْستَ ْغ ِف ُر‬

You might also like