Professional Documents
Culture Documents
F1D311072 Sitedi Skripsi PDF
F1D311072 Sitedi Skripsi PDF
SKRIPSI
Oleh :
HASMIATIN
F1D311072
SKRIPSI
HASMIATIN
FID311072
Telah disetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
engetahui;
~A-~~~~ Kesehatan Masyarakat
11
HALAMANPENGESAHA
N
SKRIPSI
HUBUNGANPENGETAHUAN,DUKUNGANSUAMIDANBU
DAYA
DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
IMPLANT
PADA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS ABELl KOTA KENDARI
TAHUN 2016
Oleh : HASMIATIN
FID311
072
Penguji
II,
Kendari, 02 Agustus
2016
Mengetahui
,
Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Universitas Halu
Oleo
ii
i
SURA T PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Rido Tuhan Yang Maha Esa,
Nama : Hasmiatin
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bila
dikemudian hari temyata ditemukan skripsi ini plagiat dan bukan hasil karya saya,
Kendari,
KATA
PENGANTAR
ini sebagai salah satu syarat penyelesaian studi pada Jurusan Kesehatan
subur di wilayah kerja puskesrnas abeli kacarnatan abeli kota kendari tahun
2016," yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
penulis dapatkan, namun atas bantuan dan bimbingan serta motivasi yang
tiada henti- hentinya disertai harapan yang optimis dan kuat sehingga dapat
La Dupai, M.Kes selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Yusuf Sabilu, M.Kes
yang terdalam dari lubuk hati kepada kedua orangtuaku, Ayahanda Aim Harnsi.
dan Ibunda
v
Mihi yang dengan ikhlas dan tanpa rasa lelah merawat dan membesarkan penulis
hingga sekarang, yang seialu memberikan restu, dukungan moril dan spiritual serta
harapan, cinta dan kasih sayangnya yang tak terhingga yang dapat memberikan
ketenangan hati dan kesabaran kepada penulis yang tak akan mungkin tergantikan
oleh penulis, dan yang selalu memenjatkan doa kepada sang pencipta agar perjalan .
Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ketiga saudaraku
terkasih, kakandah Hasmudin, Hasrudin. dan Hasdin yang dengan penuh keikhlasan
selalu memberikan doa, dorongan, semangat motivasi, dan senyum ceria kepada
penulis.
Ucapan terima kasih yang tak terhinnga pula penulis tujukan kepada pihak-
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan kepada
vi
6. Staf dalam lingkup Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu
Oleo.
motivasi.
menjadi lebih dewasa, yang menemani saya disaat sedih maupun senang,
dorongan Terima kasih atas nasehat, saran, motivasi, dorongan, canda, tawa,
S.KM. Nursaban, S.KM, Risky Purnama Sari, S.KM, Imang Triana Dewi,
Alwi, S.KM, Aguslan, S.KM,. dan yang tak bisa dituliskan namanya
Terima kasih atas motivasi dan bantuannya selama ini. Kalian luar biasa.
dan dorongan serta bantuan, hanya Allah yang Maha Melihat dan Maha
Ta'ala Sernata. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGAJUAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
E. Ruang Lingkup 5
F. Organisasi/sistematika 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Umum tentang keluarga berencana 6
B. Tinjauan tentang metode kontrasepsi 8
C. Tinjauan tentang alat kontrasepsi Implant 14
D. Tinjauan tentang pengetahuan 20
E. Tinjauan tentang Dukungan suami 21
F. Tinjauan tentang Budaya 24
G. Tinjauan tentang hasil penelitian sebelumnya 25
H. Kerangka Teori 26
I. Kerangka Konsep 27
J. Hipotesis 27
BAB III METODE PENELITIAN 29
A. Jenis dan Desain penelitian 29
B. Tempat dan waktu penelitian 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian 29
D. Variabel Penelitian 31
E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif 32
F. Cara Pengumpulan Data 34
G. Pengolahan Analisis dan Penyajian Data 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
I. PENDAHULUAN
kontrasepsi suntik, pil, kondom, dan IUD (Intra Iurine Device), terutama di
yaitu 35,3%, pil 30,5%, IUD 15,2%, sedangkan implant dibawah 10% yaitu
7,3% dan alat kontrasepsi lainnya sebesar 11,7% (WHO Dalam Nestari,
2014).
kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi
BKKBN, 2013).
terbesar dalam penggunaan kontrasepsi modern yaitu sebanyak lebih dari 15 persen
antara tahun 1990 dan 2011 berada di kawasan Asia Selatan dan Asia Timur, serta
Afrika Utara dan Afrika Selatan. Namun, di Afrika Tengah dan Barat, penggunaan
kontrasepsi oleh wanita yang sudah menikah tetap rendah (Sakinah, 2012).
1
2
digunakan, yaitu 3.922.409 peserta IUD, 1.207.597 peserta MOW, 241.968 peserta
2010 jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 290.980 (72%) akseptor
penurunan pada tahun 2011 dengan jumlah akseptor KB 272.464 (68%) dari
jumlah PUS 403.097, meningkat pada tahun 2012 dengan jumlah akseptor
1440 PUS dan pada tahun 2015 sebanyak 1425 PUS. Pada data tersebut di
penggunaan IUD pada tahun 2014 sebanyak 2 (0,13%) PUS tahun 2015
menjadi 11 (0,77%) PUS, penggunaan pil yang pada tahun 2014 sebanyak
634 (44,02%) dan pada tahun 2015 menjadi 711 (49,89%) PUS, sedangkan
(49,58%) menurun pada tahun berikutnya sebanyak 637 (44,70%) dan alat
pada tahun 2014 menjadi 2 (0,13%) PUS (Profil Puskesmas Abeli, 2015).
berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi implant setiap tahun maka dari
suami dan budaya dengan penggunaan alat kontrasepsi implant pada PUS di
Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2016.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Implant Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kecamatan Abeli
2. Tujuan Khusus
alat kontrasepsi Implant Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
alat kontrasepsi Implant Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Selain itu, hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya BKKBN agar
3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu pengalaman berharga bagi peneliti
sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat serta menambah wawasan
pengetahuan.
5
Kecamatan Abeli. Penelitian ini dibatasi lingkupnya pada faktor tingkat dukungan
suami,jumlah anak, budaya dan umur yang mempengaruhi PUS dalam pemilihan
penggunaan alat kontrasepsi. Penelitian ini dibatasi pada peliputan subjek penelitian
F. Organisasi/ Sistematika
dan budaya dengan penggunaan alat kontrasepsi Implant Pasangan Usia Subur di
Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2016 yang dibimbing oleh
Pembimbing I, bapak Drs. La Dupai M.Kes. dan Pembimbing II bapak Dr. Yusuf
Sabilu, M.Si, Tim Penguji I, Tim Penguji II, dan Tim Penguji III.
II. TINJAUAN PUSTAKA
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2003).
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera (Arum & Sujiyatni, 2009).
membantu para pasangan dan perorangan dalam mencapai tujuan reproduksi mereka;
beresiko tinggi, kesakitan dan kematian; membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau,
diterima dan mudah diperoleh bagi semua orang yang membutuhkan; meningkatkan
meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab pria dalam praktek KB, dan
meningkatkan pemberian ASI (Air Susu Ibu) untuk menjarangkan kehamilan (BKKBN,
2008).
1. Tujuan Program KB
Secara umum tujuan lima tahun ke depan yang ingin dicapai adalah membangun
kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB Nasional
6
7
yang kuat di masa mendatang, sehingga visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas
2010 dapat tercapai (Arum & Sujiyatni, 2009). Sedangkan tujuan program KB secara
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
1. Sasaran Program KB
langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah
Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran
langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat
Kontrasepsi berasal dari kata “Kontra” yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan “Konsepsi” adalah pertemuan antara sel telur (ovum) yang matang dan sel
sperma yang menyebabkan kehamilan. Jadi alat kontrasepsi adalah segala macam alat
yang digunakan oleh satu pihak atau kedua pihak untuk menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel sperma dan sel telur (ovum) yang
sudah matang. Manfaat alat kontrasepsi yaitu mencegah terjadinya kematian ,dan
8
mengurangi angka kesakitan ibu dan anak, mengatur kelahiran anak sesuai yang
diinginkan dan menghindari terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (Depkes RI,
2005).
Akseptor keluarga berencana yaitu pasangan usia subur yeng menjadi peserta
atau anggota dalam program keluarga berencana dengan menggunakan salah satu
metode atau alat kontrasepsi yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kehamilan
resiko tinggi dan mengurangi angka kematian dan kesakitan (Djufri, 2008 dalam
Suriani, 2009).
a. Menunda kehamilan
Secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah: aman, berdaya guna, dapat
diterima, terjangkau harganya dan bila metode dihentikan penggunaannya maka segera
3. Jenis-jenis kontrasepsi
9
Kontrasepsi yang baik harus memiliki syarat-syarat antara lain aman, dapat
diandalkan, sederhana (sebisa mungkin tidak perlu dikerjakan oleh dokter), murah,
dapat diterima oleh orang banyak, dan dapat dipakai dalam jangka panjang. Sampai
saat ini belum ada metode atau alat kontrasepsi yang benar-benar 100% ideal.
a. Metode Sederhana
1. Tanpa alat yaitu : pantang berkala, metode kalender, metode suhu badan basal,
2. Dengan alat
a. Mekanis (barrier)
Kondom pria
Barier intra vaginal antara lain : diafragma, kap serviks, spons, dan kondom wanita.
b. Kimiawi
3. Metode modern
a. Kontrasepsi hormonal yaitu: pil KB, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), IUD
b. Kontrasepsi mantap yaitu Medis Operatif Pria (MOP) dan Medis Operatif Wanita
(MOW).
a. MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk dalam kategori ini
b. Non MKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), yang termasuk dalam
kategori ini adalah kondom, pil, suntik, dan metode-metode lain selain metode yang
1. Kondom pria
Kondom adalah selubung tipis dari karet, vinil, atau produk alamiah dapat
tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 3-4 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama.
2. Pil KB
adalah dengan cara menggantikan produksi normal Estrogen dan Progesteron dan
menekan hormon yang dihasilkan ovarium dan releasing factor yang dihasilkan otak
sehingga ovulasi dapat dicegah. Efektivitas metode ini secara teoritis mencapai 99%
atau 0,1 – 5 kehamilan per 100 wanita pada pemakaian di tahun pertama bila digunakan
dengan tepat. Tetap dalam praktek ternyata angka kegagalan pil masih cukup tinggi
3. Kontrasepsi suntik
mengandung Progestin dan diberikan tiap 3 bulan. Cara kerja kontrasepsi suntik yaitu
mencapai 0,3 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan. Angka
kegagalan metode ini <1 kehamilan per 100 wanita per tahun.
d. Susuk / implant
aktifnya. Mekanisme kerja Norplant yang pasti belum dapat dipastikan tetapi mungkin
sama seperti metode lain yang hanya mengandung Progestin. Norplant memiliki efek
endometrium. Efektivitas Norplant sangat tinggi mencapai 0,05–1 kehamilan per 100
wanita dalam tahun pertama pemakaian. Angka kegagalan Norplant <1 kehamilan per
100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama pemakaian. Angka kegagalan ini lebih
rendah bila dibandingkan dengan metode barier, pil KB, dan IUD.
IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim) adalah kontrasepsi yang
terbuat dari plastik halus berbentuk spiral atau berbentuk lain yang dipasang di dalam
rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter atau paramedis lain yang terlatih.
terhambat, serta bertambah cepatnya pergerakan ovum di tuba falopii. Efektivitas IUD
mencapai 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama penggunaannya.
Angka kegagalan IUD 1–3 kehamilan per 100 wanita per tahun.
12
f. Diafragma/Cap
Diafragma terbuat dari karet yang berbentuk mangkok, dipakai untuk menutup
serviks, gunanya untuk mencegah masuknya mani kedalam serviks. Sebaiknya dipakai
dengan mengoleskan cream atau jelli pada permukaannya. Cap bentuknya seperti
diafragma hanya besarnya harus disesuaikan dengan besar mulut rahim, yang
Cream, jelli dan tablet atau cairan berbusa yang disebut juga spemicide, adalah
suatu bahan kimia yang menghentikan gerak atau merupakan spermatozoa didalam
vagina sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Cream, jelli dan tablet atau cairan
berbusa ini harus ditempatkan didalam vagina setinggi mungkin dekat serviks.
sederhana, dam sangat efektif, memakan waktu operasi relatif singkat dan tidak
memerlukan anestesi umum. MOP dilakukan dengan cara memotong vas deferens
sehingga sperma tidak dapat mencapai air mani dan air mani yang dikeluarkan tidak
mengandung sperma. Efektivitas sangat tinggi mencapai 0,1 – 0,15 kehamilan per 100
wanita selama tahun pertama pemakaian. Angka kegagalan <1 kehamilan per 100
wanita.
MOW adalah tindakan operasi minor untuk mengikat atau memotong kedua
tuba falopii sehingga ovum dari ovarium tidak akan mencapai uterus dan tidak akan
bertemu dengan spermatozoa. Efektivitas MOW sekitar 0,5 kehamilan per 100 wanita
13
selama tahun pertama pemakaian, sedikit lebih rendah dibandingkan MOP. Indonesia
alat kontrasepsi yang digunakan adalah spiral, implant, suntik, pil, tubektomi,
sedangkan yang biasa digunakan oleh para pria adalah kondom dan vasektomi.
Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi bawah kulit. Implant adalah suatu
alat kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic
silicon polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang
disusukkan dibawah kulit adalah sebanyak 2 kapsul masing masing kapsul panjangnya
darah secara difusi melalui dinding kapsul levonorgetrel adalah suatu progestin yang
dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi (Prawirohardjo, 2009
masa kerja panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita (leon , 2005 Dalam Baldika,
2012).
1. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
2. Nyaman
5. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan
amenorea.
3. Jenis-jenis Implant
a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastis lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang di isi dengan 68 mg 3- keto- desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dan lama kerja 3
tahun.
4. Efektivitas
Implant merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya guna nya dan sangat
efektif. Kegagalan adalah kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan (sarwono
5. Mekanisme Kerja
d. Menekan ovulasi
15
1. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode
kontraseptif tambahan.
2. Insertif dapat dilakukan setiap saat, asal tidak kehamilan. Bila diinsersi setelah hari
ke-7 siklus haid, akseptor jangan melakukan hubungan seksual atau menggunakan
3. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan setiap saat, bila menyusui penuh, akseptor tidak perlu memakai metode
kontraspsi lain.
4. Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah menjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja akseptor tersebut menyakini
tidak hamil, untuk akseptor yang menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut, tidak diperlukan metode kontrasepsi
lain.
akseptor ingin menggatinya dengan implant, insersi implant dapat dilakukan setiap
saat, asal saja diyakini akseptor tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datang
hamil berikutnya. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan akseptor ingin
menggantinya dengan implant, implant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7
16
dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja dan AKDR segera dicabut.
a. Kelebihan Implant
b. Kekurangan Implant
10. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per
tahun).
1. Usia reproduksi
6. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau anemia
lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal), agar tidak menggangu kegiatan.
Implant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau
dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus
dijaga agar tetap bersih, kering dan tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan
ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu setahun sekali
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
panca indra manusia,yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Sehingga dapat
dipelajarinya.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
Perasaan dan kepercayaan wanita mengenai tubuh dan seksualitasnya tidak dapat
Dinamika seksual dan kekuasaan antara pria dan wanita dapat pula menyebabkan
kontrasespsi, metode yang digunakan, berapa jumlah anak dan kapan mempunyai anak
(Roesli, 2008).
menetukan penggunaan metode keluarga oleh isteri. Pada penelitian di lima kota di
Indonesia, persetujuan suami merupakan faktor yang paling penting dalam menetukan
apakah isteri akan mengunakan kontrasepsi atau tidak karena suami dipandang sebagai
pelindung, pencari nafkah rumah tangga, dan pembuat keputusan (Roesli, 2008).
Diharapkan suami memahami hal ini, suami dapat berpikir untuk melindungi
isterinya dengan mengizinkan isterinya ber-KB atau suami sendiri ikut ber-KB, sebab
anak dalam keluarga, sehingga suami mampu memenuhi kebutuhan keluarga baik
dibutuhkan. Para suami diharapkan dapat berpikir logis untuk melindungi istrinya
dengan mengizinkan istrinya ber-KB dengan memilih salah satu alat kontrasepsi yang
sesuai dengan kondisinya atau dirinya sendiri ikut serta dalam ber-KB (Roesli, 2008).
seorang suami mengenai kesehatan reproduksi terutama alat kontrasepsi. Dalam sebuah
kontrasepsi pilihan istri beranggapan yakin bahwa IUD atau spiral mengurangi
Berdasarkan hal tersebut, maka akan sangat berbahaya jika suami dan pria
pada umumnya kurang menyadari betul hak dan kewajibannya dalam kesehatan
biaya rumah sakit. Bahkan sebagian besar suami tidak percaya bahwa rasa sakit dan
gejala lain yang dialami istri selama masa kehamilan seharusnya mendapat perhatian
serius. Sungguh memprihatinkan memang bila terdapat keadaan dimana selama ini,
penderitaan istri dalam kehamilan dan melahirkan dianggap sebagai suatu yang wajar
oleh suami, bahkan oleh istri sendiri. Akibatnya, tidak pernah ada pembicaraan serius
isteri dalam pengaturan kelahiran dan cara yang dipakai, dengan proses komunikasi
yang baik tentunya. Meski demikian, banyak pasangan yang melewatkan hal itu.
Berdasarkan data kesehatan yang ditulis Irwanto dan teman-teman (1997), dari 667 istri
2,4 % diantaranya memilih kontrasepsi mana yang akan dipakai, sedangkan suami
hanya menyetujui atas keputusannya. Hal yang sama terjadi pada 47 % para isteri di
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami, istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Dengan demikian, keluarga
dengan sendirinya menjadi tanggung jawab suami dengan istri sebagai pendampingnya.
Untuk itulah dalam penerimaan ber-KB pun haruslah merupakan kesepakatan bersama
antar suami dan istri, dalam hal ini suami seharusnya tahu akan keikutsertaan istrinya
sebagai peserta KB bahkan aktif mendorongnya dan memberi dukungan (Roesli, 2008).
bentuk jamak dari kata buddhi atau akal. Jadi, budaya diartikan sebagai hal-hal yan
bersangkutan dengan akal manusia. Kebudayaan merupakan hal yang kompleks yang
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola
perilaku yang normaif, artinya mencakup segala cara-cara atau pola berfikir, merasakan
meskipun dalam kenyataan ada sebagian yang belum dapat menerimanya, tapi karena
keinginan menyatu atau rasa solidaritas, akhinya mereka terpaksa berusaha menerima
atau tetap belum menerima namun tidak memperhatikan sikap tersebut pada anggota
masyarakat lain. Faktor lingkungan lain tidak kalah penting adalah kepercayaan
akan berusaha membawa masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik. Keterlibatan
23
(Erfand, 2008).
Faktor sosial budaya yang berhubungan dengan alat kontrasepsi IUD antara lain
Faktor tradisi, adanya tradisi hanya anak laki-laki yang dapat melanjutkan keturunan
sehingga perempuan hamil beberapa kali dan jumlah anaknya melebihi anjuran
program. Masyarakat percaya bahwa roh leluhur hanya bisa renkarnasi pada anak laki-
laki, sehingga perempuan berusaha hamil mempunyai anak laki-laki (Erfand, 2008).
H. Kerangka Teori
1. PIL
Faktor Kesehatan 2. Suntik
1. Status Kesehatan 3. Implant
2. Riwayat haid 4. Kondom
3. Riwayat keluarga 5. IUD
4. Pemeriksaan fisik 6. MOP
5. Pemeriksaan panggul 7. MOW
8. lainnya
1. Efektifitas
2. Efek samping
3. Biaya
I. Kerangka Konsep
Dari kerangka teori diatas diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi
penggunaan kontrasepsi. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil variabel
pengetahuan, dukungan suami dan budaya. Variabel tersebut disajikan dalam kerangka
Pengetahuan
Dukungan suami
Budaya
Penggunaan alat
Kontrasepsi
Umur implant
Jumlah anak
Pendidikan
Ekonomi/pendapatan
Variabel terikat :
J. Hipotesis
1. Pengetahuan
2. Dukungan Suami
kontrasepsi implant di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2016.
3. Budaya
pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat dan bertujuan untuk
pendekatan Point Time, artinya antara variabel bebas dengan variabel terikat di
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei, Juni, Juli tahun 2016.
1. Populasi
2. Sampel
n=
Keterangan :
n : Besar sampel
28
29
N : Besar populasi
n=
n = 102,832
n = 103 (dibulatkan)
diperoleh total sampel sebesar 103 responden. Teknik pengambilan sampel yang
subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dalam
dan budaya
dan pengambilan keputusan pasangan usia subur (PUS) khususnya ibu dalam
Kriteria Objektif
2. Pengetahuan
KB, jenis alat kontrasepsi, efek samping alat kontrasepsi yang berakibat pada
responden, memahami tentang gangguan alat kontrasepsi yang effektif dan yang
pertanyaan positif dengan jawaban “benar” diberi skor 1 dan untuk jawaban
“salah” diberi skor 0. Untuk pertanyaan negatif pemberian skor dibalik dengan
jawaban “benar” diberi skor 0 dan untuk jawaban “salah” diberi skor 1 (Riduwan,
= 10 x 1 = 10 (100%)
= 10 x 0 = 0 (0%)
= 100 % - 0%
= 100 %
Interval =
= = 50%
Kriteria Objektif
a. Cukup : bila hasil jawaban responden memperoleh skor ≥ 50% dari total
32
skor maksimal.
b. Kurang : bila hasil jawaban responden memperoleh skor < 50 % dari total
skor maksimal
3. Dukungan Suami
digunakan.
memberikan nilai 1 pada jawaban yang benar dan nilai 0 untuk jawaban yang
Dengan penilaian :
= 10 x 1 = 10 (100%)
= 10 x 0 = 0 (0%)
= 100 % - 0%
= 100 %
Interval =
= = 50%
Kriteria Objektif :
33
a. tidak mendukung jika responden menjawab ˂ 50% dari total skor semua
pertanyaan
b. mendukung jika responden menjawab ≥50% dari total skor semua pertanyaan
4. Budaya
Budaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebiasaan yang ada di
masyarakat sadar akan pentingnya ikut dalam program KB dimana ber-KB bukan
= 10 x 1 = 10 (100%)
= 10 x 0 = 0 (0%)
= 100 % - 0%
= 100 %
Interval =
= = 50%
34
Kriteria objektif:
Mendukung : Apabila jawaban responden benar > 50% dari nilai skor
jawaban.
Tidak mendukung : Apabila jawaban responden benar ≤ 50% dari nilai skor
jawaban
1. Data primer
kepada responden.
2. Data sekunder
instansi terkait sesuai kebutuhan peneliti, seperti data peserta KB dan data PUS
(pasangan usia subur) yang bersumber dari BKKBN Kota Kendari, Badan
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
35
Merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dalam hasil penelitian.
Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase
suami, dan budaya, serta penggunaan alat kontrasepsi implant. Hasil analisis
b. Analisis Bivariat
Besarnya nilai phi (µ) berada diantara 0 sampai dengan 1 dengan ketentuan:
3. Penyajian Data
1. Keadaan Geografis
adalah iklim tropis dengan musim hujan umumnya bulan Desember - Mei dan
musim kemarau terjadi bulan Juni - November. Suhu udara rata-rata berkisar
antara 27 ºC - 37 ºC.
2. Keadaan Demografis
kerja Puskesmas Abeli adalah 16032 jiwa yang tersebar dalam 8 (delapan)
wilayah kelurahan.
37
38
Kelurahan Lapulu sebanyak 4019 jiwa dan jumlah penduduk yang terkecil
berada di Kelurahan Talia sebanyak 1552 jiwa dengan total jumlah penduduk
41,7%, sedangkan pekerjaan penduduk yang paling sedikit yaitu sebagai petani
sebesar 5,7%.
berbagai macam suku. Mayoritas adalah suku Tolaki, Bugis, Muna dan,
agama Islam. Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu dan
Budha.
4. Tenaga Kesehatan
Puskesmas Abeli sampai tahun 2014 sebanyak 70 orang, jumlah ini meningkat
5. Sarana Kesehatan
ini ditandai dengan adanya 1 unit Puskesmas induk yaitu Puskesmas Abeli,
dibina oleh satu orang petugas dari Puskesmas dan diwajibkan hadir setiap
B. Hasil Penelitian
Kendari dilaksanakan pada bulan Juni dengan jumlah sampel sebanyak 103
1. Karakteristik Responden
a. Umur
c. Alamat Responden
tabel 6.
43
9 orang (8,7%).
2. Analisis Univariat
suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil
(86,4%).
b. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
(Notoatmodjo, 2010).
c. Dukungan Suami
dan diperhatikan, memiliki harga diri dan dihargai, serta merupakan bagian
diartikan sebagai informasi verbal dan non verbal, saran dan bantuan yang
nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang – orang yang akrab
Suryani, 2011).
46
d. Budaya
3. Analisis Bivariat
(13,6%).
dari pada X2tabel dan ρValue < 0,05, maka H0 ditolak yaitu ada
Implant di Wilayah
diperoleh X2tabel = 3,841. Oleh karena X2hitung lebih besar dari pada
X2tabel
50
dan ρValue < 0,05, maka H0 ditolak yaitu ada hubungan antara
hubungan lemah.
wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari, dapat dilihat pada tabel 13:
maka diperoleh X2tabel = 3,841. Oleh karena X2hitung lebih besar dari
pada X2tabel dan ρValue < 0,05, maka H0 ditolak yaitu ada hubungan
Kerja Puskesmas
C. Pembahasan
Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2016. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang di lakukan oleh Fitri (2005) yang menyatakan bahwa
52
Implant dengan ρ Value = 0,009 < 0,05 yang berarti semakin baik
pengetahuan ibu maka semakin baik pula tindakan ibu dalam memilih
dari sang suami, karena sering lupa konsumsi pil, sering lupa jadwal suntik dan
lainnya.
bertanggung jawab terkait penyuluhan tentang kontrasepsi dalam hal ini UPT
Kecamatan Abeli berasal dari UPT PLKB yang selalu memberikan informasi
baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh
peningkatan pengetahuan.
tempat pelayanan kontrasepsi, perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang
melalui sekolah, selain itu pengetahuan juga dapat didapat dari pengalaman.
lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu
(Notoatmodjo, 2007).
diperhatikan, memiliki harga diri dan dihargai, serta merupakan bagian dari
sebagai informasi verbal dan non verbal, saran dan bantuan yang nyata atau
tingkah laku yang diberikan oleh orang – orang yang akrab dengan subjek di
dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dalam hal – hal yang
Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2016. Penelitian ini sejalan dengan hasil
kebidanan runah sakit umum kabupaten konawe tahun 2009. Dimana hasil
paling dibutuhkan oleh ibu untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat.
merasa takut. Selain itu, beberapa responden juga mengatakan faktor biaya
suntik dan lain-lain, serta responden takut merasa kurang nyaman dalam
Suami (ayah) memiliki peran yang sangat besar dalam pemilihan alat
kontrasepsi oleh seorang istri. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk
mendukung dalam ber-KB, suami mereka selalu ikut serta dalam memberikan
saran tentang alat kontrasepsi yang akan digunakan. Selain itu, suami mereka
juga yang mengantar mereka ke tempat pelayanan alat kontrasepsi serta ikut
sendiri baik bagi diri sendiri maupun bagi keluarganya, serta adanya anggapan
suami bahwa KB itu adalah urusan wanita. Oleh karena itu, pengetahuan
Implant.
Penelitian lain yang juga dilakukan oleh Indra (2009) tentang faktor-
dukungan dan ijin jika istri memiliki keinginan memakai Implant. Akan tetapi
suami dapat dikatakan sebagai salah satu faktor anteseden atau pemungkin,
pengetahuan dan dukungan suami dengan kemauan yang kuat dari istri dalam
menetapkan pilihan pada alat kontrasepsi non hormonal yang terbukti efektif
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
berarti daya dari budi sehingga dibedakan antara budaya yang berarti daya
dari budi berupa cipta, karsa, dan rasa dan kebudayaan yang berarti hasil dari
(Rush, 2001).
Budaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebiasaan yang ada
sendiri.
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-
pola perilaku yang normatif, artinya mencakup segala cara-cara atau pola
pelayanannya, yang berhak memasang, saat atau waktu yang tepat untuk
59
cukup yang dimiliki merupakan dasar untuk melakukan suatu tindakan dalam
Implant dapat keluar sendiri jika beraktivitas, takut pakai Implant karena saat
haid darah yang keluar lebih lama dan lebih banyak, serta biaya
adalah karena dari sisi budaya masyarakat menilainya secara positif, yang
berarti adanya dukungan penuh dari pihak-pihak terkait serta tidak adanya
besar responden yang berpersepsi baik akan peran tokoh masyarakat, kader
hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan
pola budaya yang ideal dan pola-pola ini cenderung diperkuat dengan adanya
memuat hal-hal yang oleh sebagian besar dari masyarakat tersebut diakui
semua tahu bahwa tidak semua orang dalam kebudayaannya selalu berbuat
seperti apa yang telah mereka patokan bersama sebagai hal yang ideal
tersebut. Sebab bila para warga masyarakat selalu mematuhi dan mengikuti
norma-norma yang ada pada masyarakatnya maka tidak akan ada apa yang
2010).
61
V. PENUTUP
A. Simpulan
bahwa:
B. Saran
Implant.
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
.2012. Laporan Hasil Pembinaan Pus dan Jumlah Peserta KB Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2012 . Kendari
Depkes RI, 2005. Pedoman Penanggulangan Efek Samping Atau Komplikasi Kontrasepsi.
Jakarta : YBPSP
Suriani, 2009. Determinan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sampara Kabupaten KOnawe Tahun 2009.
Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat FMIPA. Kendari : Universitas
Haluoleo.
Suryani, dkk., 2011, Hubungan Dukungan Suami dengan Pemilihan Kontrasepsi di BPS
Kota Semarang, Jurnal Vol. 1 No. 1/Januari 2011 Akbid Abdi Husa, Semarang,
(http://jurnal.abdihusada.com/index.php/jdk/article/view/3/3), diakses 20 Mei 2016.
(Informed Consent)
NAMA :
UMUR :
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk turut berpartisipasi
menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Haluoleo yang bernama Hasmiatin (F1D311072)
dengan judul “ Hubungan Pengetahuan, Dukungan suami dan Budaya dengan penggunaan
kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Tahun 2016”.
Saya menjadi responden tanpa paksaan dari pihak manapun karena saya mengetahui
bahwa keikutsertaan dan keterangan yang akan saya berikan sangat besar manfaatnya bagi
kelanjutan penelitian peneliti.
Demikian surat persetujuan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kendari, 2016
Responden
(…………………………………)
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. No Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Alamat :
a. Implant
1. Keluarga Berencana (KB) adalah usaha untuk mengatur jumlah kelahiran anak.
a. Benar
b. Salah
2. Alat kontrasepsi Implant adalah alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
a. Benar
b. Salah
kontrasepsi.
a. Benar
b. Salah
4. Waktu menggunakan alat kontrasepsi (Implant) dapat dilakukan kapan saja walaupun
a. Benar
b. Salah
5. Waktu yang paling aman untuk menggunakan alat kontrasepsi (Implant) adalah pada
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
7. Ibu yang hamil atau dicurigai hamil sebaiknya tidak menggunakan alat kontrasepsi
karena dapat menyebabkan keguguran, pendarahan, dan resiko terjadinya cacat pada
janin.
a. Benar
b. Salah
8. Yang boleh menggunakan kontrasepsi (Implant) adalah ibu yang sedang menyusui.
a. Benar
b. Salah
9. Alat kontrasepsi Implant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang dengan jangka
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
C. DUKUNGAN SUAMI
1. Apakah suami Ibu setuju dengan alat kontrasepsi yang Ibu gunakan?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah suami Ibu mendukung sepenuhnya dalam penggunaan alat kontrasepsi saat ini?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah sebelum menggunakan alat kontrasepsi (KB) suami Ibu mengetahui tentang
rencana Ibu untuk menunda kehamilan?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah suami Ibu memberikan saran tentang alat kontrasepsi yang akan digunakan?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah suami Ibu mengantar ke tempat pelayanan alat kontrasepsi (KB) saat menentukan
alat kontrasepsi yang tepat untuk digunakan?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah suami Ibu turut mengikuti konseling pemilihan alat kontrasepsi?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah suami Ibu ikut serta dalam menentukan alat kontrasepsi yang Ibu gunakan?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah selama menggunakan alat kontrasepsi (KB) jenis tertentu suami Ibu pernah
mengeluh tentang adanya gangguan dalam melakukan hubungan seksual?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah selama menggunakan alat kontrasepsi (KB) jenis tertentu, suami Ibu pernah
menyarankan untuk berhenti menggunakannya?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah setelah berhenti menggunakan salah satu jenis alat kontrasepsi (KB) tersebut
suami Ibu pernah menyarankan untuk hamil lagi?
a. Ya b. Tidak
D. Budaya
4. Apakah dengan menggunakan kontrasepsi tidak melanggar adat istiadat atau kebiasaan di
lingkungan Ibu?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah jika Ibu menggunakan alat kontrasepsi, didalam pergaulan sehari-hari tidak
merasa diasingkan oleh keluarga atau tetangga?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah Ibu selama menggunakan kontrasepsi ada larangan atau pantangan yang tidak
dibolehkan?
a. Ya b. Tidak
Jika Ya, sebutkan ...........................................................................................
7. Apakah jika Ibu selama menggunakan dibolehkan untuk menghadiri upacara adat
misalnya perkawinan keluarga, adat permainan dan lain-lain?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah dalam budaya suku ibu menganjurkan untuk memiliki sedikit anak?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah dengan menggunakan KB khususnya tidak dilarang oleh tokoh adat di
lingkungan Ibu?
a. Ya b. Tidak
10. Pernyataan tentang alat harus diambil (dicabut) pada seseorang harus meninggal dunia,
karena dianggap sebagai benda asing. Apakah Ibu setuju dengan pernyataan tersebut?
a. Ya b. Tidak
E. Alasan:........................................................................................................................................
................................................................................
MASTER
TABEL HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN SUAMI
DAN BUDAYA DENGAN PENGGUNAAN ALAT
KONTRASEPSI IMPLANT
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABELI KOTA
KENDARI
umur responden
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percen 8.7
Valid 15-20 9 8.7 8.7
t
21-25 24 23. 23.3 32.0
3
32 31. 31.1 63.1
26-30
1
22 21. 21.4 84.5
31-35 4
16 15. 15.5 100.0
>35 5
103 100. 100.0
Total 0
alamat
responden
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percen 11.7
Valid Puday 12 11. 11.7
7 t
18 17. 17.5 29.1
Lapul
5
12 11. 11.7 40.8
u 7
13 12. 12.6 53.4
6
Abeli 14 13. 13.6 67.0
6
14 13. 13.6 80.6
Benuanirae
6
11 10. 10.7 91.3
Tobimeita 7
9 8.7 8.7 100.0
Anggalome 103 100. 100.0
0
lai Poasia
agama responden
Tali
a Cumulati
Tota Frequency Percent Valid ve
l Percent Percen 82.5
Valid 85 82. 82.5
5 t
9 8.7 8.7 91.3
islam
5 4.9 4.9 96.1
kriste
2 1.9 1.9 98.1
n 2 1.9 1.9 100.0
103 100. 100.0
hindu
0
budh
pendidikan
terakhir
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percen 8.7
Valid Perguruan 9 8.7 8.7
t
17 16. 16.5 25.2
tinggi
5
24 23. 23.3 48.5
diploma 3
21 20. 20.4 68.9
4
SM 21 20. 20.4 89.3
4
11 10. 10.7 100.0
A
7
103 100. 100.0
SM pekerjaan 0
responden
P Cumulati
Frequency Percent Valid ve
SD
Percent Percen 7.8
Valid PNS 8 7.8 7.8
Tidak t
7 6.8 6.8 14.6
berskolah
buruh
4 3.9 3.9 18.4
Tot
nelayan
al 5 4.9 4.9 23.3
petani 12 11. 11.7 35.0
7
67 65. 65.0 100.0
wiraswas
0
103 100. 100.0
ta IRT 0
Tota
l pemilihan alat
kontrasepsi
Cumulati
Frequency Percent Valid ve
Percent Percen 86.4
Valid tidak 89 86. 86.4
4 t
14 13. 13.6 100.0
menggunakan
6
103 100. 100.0
menggunakan 0
Total
total pengetahuan
Cumulati
Frequenc Percent Valid ve
y Percent Percen78.6
Valid 81 78. 78.6
6 t
22 21. 21.4 100.0
kuran
4
103 100. 100.
g 0 0
cuku
Chi-Square
Tests
p
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Total Value df (2- (2- (1-
24.182 sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1 .000
a
Continuity Correctionb 20.85 1 .000
Likelihood Ratio 519.70 1 .000
Fisher's Exact Test 3 .000 .000
Linear-by-Linear 23.94 1 .000
Association 7 103
N of Valid Casesb
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.99.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx.
Sig.
Nominal by Phi .48 .000
Nominal 5
Cramer's V .48 .000
N of Valid Cases 5
103
Cumulati
Frequenc Percent Valid ve
y Percent Percen90.3
Valid tidak 93 90. 90.3
3 t
10 9.7 9.7 100.0
mendukung
103 100. 100.
mendukung 0 0
Total
total budaya
Cumulati
Frequenc Percent Valid ve
y Percent Percen41.7
Valid tidak 43 41. 41.7
7 t
60 58. 58.3 100.0
mendukung
3
103 100. 100.
mendukung 0 0
Total
total dukungan suami * pemilihan alat kontrasepsi Crosstabulation
pemilihan alat
kontrasepsi
tidak
menggunak menggunaka Total
an
total tidak mendukung Count 59 n 4 63
dukungan % within total
93.7 6.3% 100.0
suami dukungan suami % %
mendukung Count 30 10 40
% within total
75.0 25.0 100.0
dukungan suami % % %
Total Count 89 14 103
% within total
86.4 13.6 100.0
dukungan suami % % %
Chi-Square
Tests
total
budaya
Cumulati
Frequenc Percent Valid ve
y Percent Percen60.2
Valid tidak 62 60. 60.2
2 t
41 39. 39.8 100.0
mendukung
8
103 100. 100.
mendukung 0 0
Total
total budaya * pemilihan alat kontrasepsi Crosstabulation
pemilihan alat
kontrasepsi
tidak
menggunak menggunaka Total
an
total budaya tidak mendukung Count 58 n 4 62
Symmetric Measures
Value Approx.
Sig.
Nominal by Phi .25 .009
Nominal 6
Cramer's V .25 .009
N of Valid Cases 6
103
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI
c
UNIVERSITAS HALU OLEO
··
· FAKUL TAS KESEHAT AN MASYARAKA T
.··· J1. H.E.A. Mokodompit Kendari 93232,
.
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu
[-Mail: fkesrnas unhalu@\"ahoo.com, Laman: www.uho.ac.id
Kepada
Ytb. Kepala Puskesmas Abell
Di -
Kendari
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian Tugas Akhir (Skripsi) Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo, maka dalam hal ini karni mohon kesediaan
Bapak/lbu untuk memberikan izin Pengambilan Data Sekunder di Puskesmas Abeli Mengenai "Data
Pengguna KB Aktif Tabun 2013 s.d. 2016" kepada Mahasiswa/i kami yang bemama:
Nama : Hasmiatin
NIM : FID3110n
Jurusan : Kesehatan Masyarakat
Peminatan : Promosi Kesehatan
Demikian surat permohonan izin ini, atas perhatian dan perkenaannya diucapkan terima kasih.
Sabilu, M.Si
0924 199303 1 003
Tembusan Yth. :
Rektor UHO (sebagai laporan)
.
'-...-. - ---- ."::::.-. . .._-_-
....~_.....
J..~.£!...~'W;
~±d..
Universitas Halu Oleo Bersih, l ndah. Sejuk, Arnall
.Iuiur, Adil. Corona Rovona, Adanrif, Disintin, Kreatif, Inovatif, Toleran, Amanah
n,,,.' ,-----
PEMERIN'fAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
_;_;,..,.--
-, BADAN PENELITIAN DAN PENGEfv'l[;ANGAN
Kompleks Bumi Praja Anduonohu Telp. (0401) 3136256 Kendari 93232
~~ _l"'W'T'IW z=-rm=?ZDF1R? mr
.?tt5=n m~
~ Kendari, 6 Juni 2016
Kepada
Nemer : Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kota
070/1986/Balitbang/2016 Kendari di -
Lampiran KENDARI
Perihal Izin Penelitian
Nama :
Hasmiatin Nim
Sl Kesmas
Telah melakukan penelitian di Puskesmas Perawatan Abeli dari Tanggal 6 Juni sId 6
Juli 2016 dengan Judul : "Hubungan Pengetahuan,Dukungan Suami Dan Budaya Dengan
Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2016"
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk di gunakan sebagaimana mestinya.