Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita 1 - 3 Tahun Di Puskesmas Mojosari Binarti Dwi W

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

1

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA
BALITA 1 – 3 TAHUN DI PUSKESMAS MOJOSARI

Binarti Dwi w

ABSTRACT

Acute respiratory infections (ARI), is an acute infectious process which lasted for 14 days. it
is caused by microorganisms that attack one or more of the organ began and nasal airway (upper
line) to the alveoli (lower line), including adbeksinya networks, such as the sinuses, middle ear cavity
and the pleura.
The research objective was to determine an overview of maternal knowledge about treatment of
acute respiratory infections in toddlers years in community health centers Mojosari. sampling using
consecutive sampling technique, a sample size of 20 respondents. Instruments and techniques of
research used questionnaires filling out the questionnaire with the answers already available (closed
questions) directly to the respondent. Knowledge criteria are grouped into three criteria, namely
good, simply, lacking. The study found that half of respondents (50%) have sufficient knowledge
about the treatment of acute respiratory tract infections in toddlers years Mojosari health centers.
The results showed that maternal knowledge about the treatment of acute respiratory tract
infections in toddlers years of knowledge deemed sufficient.

Keywords: Knowledge, Acute Respiratory Infection,Toddler

PENDAHULUAN 50 anak, Agustus 73 anak, September


102 anak.Jadi dalam 9 bulan yang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut menderita Infeksi Saluran Pernafasan
(ISPA) merupakan penyakit saluran Akut (ISPA) pada balita 1 – 5 tahun di
pernafasan yang paling sering mengenai Puskesmas Mojosari ada 716 anak. Dan
bayi dan anak. Bayi yang masih sangat 10 ibu yang anaknya menderita Infeksi
muda akan sangat mudah tertular. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ada 3 ibu
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) common saja yang mengetahui dampak dan
cold adalah infeksi primer pada Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
nasofaring yang sering menyerang bayi
dan anak-anak. Penyakti saluran Secara umum terdapat 3 faktor
pernafasan akut juga dapat menyerang yang menyebabkan terjadinya Infeksi
orang dewasa tetapi berbeda Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yaitu
karakteristiknya. Pada anak dan bayi, faktor lingkungan, faktor individu anak,
penyakit ini cenderung lebih berat karena serta faktor perilaku. (Prabu,
infeksi mencakup daerah sinus paranasal, 2009).Apabila Infeksi Saluran Pernafasan
telinga tengah dan nasofaring di sertai Akut (ISPA) tidak segera di obati,akan
demam yang tinggi. Sedangkan pada menimbulkan komplikasi yaitu pada sinus
orang dewasa hanya terbatas dan tidak paranasal, komplikasi ini hanya terjadi
menimbulkan demam tinggi (Ngastiyadi, pada anak yang besar, karena pada bayi
2005). dan anak kecil sinus paranasal belum
tumbuh. Gejala umum tampak lebih
Jumlah data ISPA anak usia 1 – 5 berat, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri
tahun pada bulan Januari 99 anak, dan nyeri tekan biasanya di daerah sinus
Februari 121 anak, Maret 109 anak, April frontalis dan makilaris, sedangkan pada
143 anak, Mei 93 anak, Juni 69 anak, Juli tuba eustachi yang buntu memberi gejala
2

tuli dan infeksi dapat menembus 4.1.1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur
langsung ke daerah telinga tengah dan ibu
menyebabkan Otitis Media Akut. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi
(Ngastiyah, 2005). berdasarkan umur ibu di
Puskesmas Mojosari Bulan
METODE PENELITIAN November 2011.
Jenis penelitian yang digunakan
deskriptif ,Populasi dalam penelitian ini
seluruh ibu balita yang balitanya
menderita ISPA di Puskesmas Mojosari
dengan jumlah 20 responden.
Umur
Sampel dalam penelitian ini adalah
semua ibu balita yang berobat di Puskesmas 20%
30%
Mojosari yang

balitanya menderita ISPA, teknik


mengambilan sampel dilakukan dengan 50%
consecutive sampling.
< 20 tahun : 4 Responden
Analisa Data dengan menggunakan tabel
distribusi Frekuensi 20-35 tahun: 10 Responden
HASIL PENELITIAN < 35 tahun : 6 Responden
Hasil Penelitian
1.Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pendidikan 4.1.2 Distribusi frekuensi responden
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan.
berdasarkan pendidikan di Tabel 4.3 Distribusi frekuensi
Puskesmas Mojosari Bulan responden berdasarkan
November 2011. pekerjaan di Puskesmas
Mojosari Bulan November
2011.
Pendidikan
Pekerjaan
15% 15%
25% PNS
5%
30% 25% Tani
30%
40% 15% Wiraswasta
Swasta

SD : 3 Responden
PNS: 3 Responden
SMP : 6 Responden
Tani: 1 Responden
SMA : 6 Responden
Wiraswasta: 3 Responden
PT : 5 Responden
Swasta: 8 Responden

Tidak dapat bekerja : 5 Responden


3

dari luar dan sebaliknya pendidikan


yang rendah akan menghambat
Data Khusus perkembangan sikap seseorang
1.Distribusi frekuensi responden berdasarkan terhadap nilai-nilai yang baru yang
pengetahuan ibu tentang perawatan infeksi diperkenalkan. Dengan pendidikan
saluran pernafasan akut (ISPA). yang tinggi maka pengetahuan dan
informasi yang diperoleh akan
Tabel 1 . Distribusi frekuensi semakin banyak, sehingga pendidikan
responden berdasarkan sangat berperan dalam pengetahuan
tingkat pengetahuan ibu seseorang. Pendapat ini diperkuat
tentang infeksi saluran oleh Koentjoro Ningrat (1997), yang
pernafasan akut (ISPA) di mengatakan bahwa pendidikan
Puskesmas Mojosari Bulan diperlukan untuk mendapatkan
November 2011. informasi, misalnya hal-hal yang
menunjang kesehatan sehingga
meningkatkan kualitas hidup. Oleh
Pengetahuan sebab itu makin tinggi tingkat
20% pendidikan seseorang, maka makin
mudah menerima informasi sehingga
30% semakin banyak pengetahuan yang
50% dimiliki dan semakin mudah orang
tersebut menerima informasi,
sehingga seseorang lebih mudah
menerima terhadap nilai-nilai yang
Kurang: 6 Responden baru dikembangkan. Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi suatu
Cukup: 10 Responden
bentuk yang penting bagi si penerima
Baik: 4 Responden dan mempunyai nilai yang nyata yang
dapat dirasakan dalam keputusan-
Pembahasan keputusan sekarang atau keputusan-
Pengetahuan Ibu Tentang keputusan yang akan datang (Gordon
Perawatan Infeksi Saluran Pernafasan B Davis, 2005). Menurut George Terry
Akut (ISPA) diPuskesmas Mojosari (2005) informasi adalah data yang
hasil penelitian menunjukkan bahwa penting yang memberikan
sebagian besar responden pengetahuan yang berguna.
mempunyai tingkat pengetahuan
kurang. Hasil penelitian yang
Latar belakang pendidikan seseorang menunjukkan pengetahuannya baik
akan berpengaruh dalam sikap dan ada 4 responden (20%). Hal ini
motivasi seseorang untuk melakukan dikarenakan ibu yang mempunyai
sesuatu hal. Data umum menunjukkan anak dengan sakit ISPA sudah
bahwasannya sebagian kecil mempunyai kemampuan yang baik
responden penelitian mempunyai dalam merawat balitanya. data umum
pendidikan SD, pendidikan SD adalah penelitian menunjukkan bahwa
termasuk kategori pendidikan rendah. responden bekerja sebagai PNS
Notoatmodjo (1997), sebanyak 3 responden, wiraswasta 1
menyatakan bahwasannya tingkat responden. Menurut Markum (1991),
pendidikan akan mpengaruhi bekerja umumnya merupakan
terbentuknya pengetahuan seseorang kegiatan yang menyita waktu bagi ibu,
dan menjadikan seseorang semakin akan tetapi mengenai pertumbuhan
luas wawasannya, sehingga semakin dan perkembangan bagi ibu yang
mudah dalam menerima informasi pendidikannya tinggi dan bekerja
4

sehingga secara tidak langsung dalam perawatan apabila ISPA pada balita
pekerjaan dan pendidikan dapat ibu belum sembuh dari ISPA. Dalam
mempengaruhi motivasi ibu untuk kamus besar bahasa Indonesia (1997)
melakukan perawatan ISPA. motivasi dapat diartikan sebagai
(Anjarwati, 2002), informasi adalah kecenderungan atau keinginan yang
penerangan, pemberitahuan, kabar tinggi terhadap sesuatu. Motivasi
atau berita tentang sesuatu merupakan kekuatan dari dalam dan
keseluruhan maka yang menunjang dampak dari luar sebagai gerak gerik
amanat. Pengetahuan diperoleh dalam menjalankan fungsinya.
melalui informasi yaitu kenyataan Motivasi berhubungan dengan
(fakta) dengan melihat dan semangat yang diberikan kepada
mendengar sendiri, misalnya seseorang ibu balita untuk melakukan
membaca surat kabar, mendengarkan perawatan ISPA, sedangkan informasi
radio, melihat film atau televisi dan adalah berita yang tersampaikan ke
sebagainya. ibu balita akan melakukan perawatan
ISPA pada balitanya.
Selain itu motivasi juga
mempunyai peran yang penting dalam KESIMPULAN
menggerakkan ibu untuk melakukan
perawatan ISPA. Dengan semakin 1.Kesimpulan pengetahuan ibu tentang
tinggi tingkat pendidikan dan motivasi perawatan Infeksi Saluran Pernafasan
ibu untuk mengetahui dan Akut (ISPA) pada balita 1 – 3 tahun di
mendapatkan pengetahuan mengenai Puskesmas Mojosari.
penyakit ISPA, dan cara Tingkat pengetahuan yang
penanggulangannya, maka akan kurang ada 6 responden (30%),
meningkatkan motivasi dan semangat pengetahuan yang cukup 10 responden
ibu untuk membawa anaknya ke (50%), pengetahuan yang baik 4
puskesmas guna mendapatkan responden (20%).

DAFTAR PUSTAKA Pernafasan Akut),


penanggulangan dan
http://www.Depkes RI. 2006. Faktor Resiko Pengobatannya.
Kejadian Infeksi Saluran Akut
Pada Balita. http://www.benih.net/lifestyle/. Faktror
Resiko ISPA pada Balita.
Ngastyah. 2005. Perawatan Anak Sakit.
Jakarta ; Penerbit Buku Hurlock, Elizabeth. 2001. Psikologi
Kedokteran EGC Perkembangan. Jakarta.

Efiaty dkk. 2007. Telinga Hidung Tengorokan Alimul Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan
Kepala & Leher. Jakarta ; Tehnik Penulisan Ilmiah.
Penerbit Balai FKUI Surabaya. Salemba
Merdeka.
Nursalam, Siti Pariani. 2001. Pendekatan
Praktis Metode Riset Ronal. 2008. Pedoman Perawatan Kesehatan
Keperawatan, Jakarta ; Anak. Bandung ; Penerbit
Rineka Cipta. Yrama Widya.

http://www.benih.net/lifestyle/. Benih, 2009. Tabloid Nakita. 2005. Penyakit Pada Anak :


ISPA (Infeksi Saluran Jakarta. Kawan Pustaka.
5

You might also like