Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna

Jasa Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi (53 - 64) Tutik Nurani, Wiyadi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN


PENGGUNA JASA RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI

Tutik Nurani, Wiyadi


Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influence of tangible, reliability,


responsiveness, assurance, empathy, competence and courtesy of the costumer
satisfaction either partially or totally, and know the dimensions of quality service
are the most influence on the inpatient service user satisfaction. The method used in
this research is causal study. Location of the study sites were hospitalized in the
Hospital Dr. Moewardi. Population in the study are all hospitalized patients in the
Dr. Moewardi Hospital as many as 29.135 patients, the samples used in this study
are 70 patients. The methode that using to data analyze in this study are the multiple
linear regression analysis. The results of data analysis can be concluded
simultaneously that the dimen sions of quality of service consisting of tangibles,
reliability, responsiveness, assurance, empathy, competence, and courtesy have
significant effect on the inpatient service user satisfaction, therefore to increase the
satisfaction of inpatient service u sers the manager needs to improve things related
to tangible such as interior, supporting facilities, poor signage and the neatness and
cleanliness need to be improved. Partially, the hypothesis of quality of variable
reliability, responsiveness, and courtesy that has dominant influence on user
satisfaction inpatient services are not proven true. Dimensions of quality of service
that has the most dominant effect is variable with a value of tangibles. It is therefore
necessary to improve the management of ma tters related to the tangible such as
interior, supporting facilities, poor signage and the neatness and cleanliness.

Keywords: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy, competence,


courtesy, kepuasan

PENDAHULUAN ada dua jenis, yaitu pelayanan fisik yang


sifatnya pribadi sebagai manusia dan
Moenir (dalam Tangkilisan, 2007:208) layanan administratif yang diberikan oleh
mengemukakan, pelayanan adalah proses orang lain selaku anggota organisasi, baik
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas itu organisasi massa atau negara.
orang lain secara langsung. Pelayanan Pelayanan kesehatan misalnya, meru-
yang diperlukan manusia pada dasarnya pakan kebutuhan bagi setiap orang.

53
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 13, No. 1, Juni 2012

Semua orang ingin merasa dihargai, ingin empathy, competence dan courtesy ter-
dilayani, ingin mendapatkan kedudukan hadap kepuasaan pengguna jasa rawat
yang sama di mata masyarakat. Kebutuh- inap baik secara parsial maupun secara
an ini adalah wujud dari level kedua Teori bersama-sama; (2) Dimensi kualitas pela-
Maslow. Akan tetapi sering terdapat yanan yang paling dominan pengaruhnya
dikotomi dalam upaya pelayanan kesehat- terhadap kepuasaan pengguna jasa rawat
an di Indonesia. Sudah begitu banyak inap.
kasus yang menggambarkan betapa Studi penelitian ini diberi judul
suramnya wajah pelayanan kesehatan di “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
negeri ini. Seolah-olah pelayanan kesehat- Kepuasan Pengguna Jasa Rawat Inap di
an yang baik hanya diperuntukkan bagi RSUD Dr. Moewardi.” Penelitian ini
mereka yang memiliki dompet tebal. dilakukan juga mengingat, a) RSUD Dr.
(Efyou, 2011:3). Kenyataan ini menggam- Moewardi merupakan satu-satunya
barkan, bahwa pelayanan kesehatan yang lembaga kesehatan pemerintah yang
baik belum dapat dijalankan oleh ber- harus memberikan pelayanan kesehatan
bagai institusi kesehatan di Indonesia. kepada pelanggan dalam jumlah yang
Pelayanan rumah sakit adalah suatu sangat besar; b) RSUD Dr. Moewardi
topik yang senantiasa merupakan isu merupakan representasi pelayanan ke-
yang hampir selalu hangat dibahas pada sehatan oleh pemerintah, dengan asumsi
berbagai seminar. Pada dekade yang lalu pelayanannya paling bagus; c) Pelayanan
bila dibahas mutu pelayanan rumah medis di RSUD Dr. Moewardi khususnya
sakit, maka terdapat komponen safety/ rawat inap, menerima pasien kurang
aman di dalamnya. Namun, kecende- mampu sehingga kualitas pelayanannya
rungan international saat ini adalah pela- perlu dievaluasi dan diteliti; d) Kualitas
yanan aman lebih mengemuka atau lebih pelayanan rawat inap di RSUD Dr. Moe-
ditonjolkan dan berdampingan dengan wardi perlu diteliti untuk memperoleh
mutu. Jadi, pelayanan rumah sakit harus informasi sehingga dapat memberikan
aman dan bermutu (Lumenta dkk, 2006: harapan pasien atau masyarakat serta
231). pencapaian visi dan misi RSUD.
Menurut Parasuraman dkk. yang
dikutip dalam Tangkilisan (2007: 219) ada KAJIAN PUSTAKA
sebelas indikator kinerja pelayanan,
yaitu: 1) Kenampakan fisik (tangible); 2) Rawat inap (opname) adalah istilah
Reliabilitas (reliability); 3) Responsifitas yang berarti proses perawatan pasien
(responsiveness); 4) Kompetensi (compe- oleh tenaga kesehatan profesional akibat
tence); 5) Kesopanan (courtesy); 6) Kredi- penyakit tertentu, di mana pasien diinap-
bilitas (credibility); 7) Keamanan (secu- kan di suatu ruangan di rumah sakit.
rity); 8) Akses (access); 9) Komunikasi Ruang rawat inap adalah ruang tempat
(communication ); 10) Pengertian (under- pasien dirawat.
standing the customer); 11) Akuntabilitas Pengertian rawat inap menurut
(accountability). Snook (dalam Trimumpuni, 2009:12)
Memperhatikan uraian tersebut di merupakan komponen dari pelayanan
atas, studi yang dilakukan bertujuan un- rumah sakit. Kapasitas itu diukur dengan
tuk (1) menganalisis pengaruh tangib le, jumlah tempat tidur. Suatu institusi di-
reliability, responsiveness, assurance, kategorikan sebagai rumah sakit apabila

54
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna
Jasa Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi (53 - 64) Tutik Nurani, Wiyadi

paling sedikit memiliki 6 tempat tidur akan tidak puas. Jika kinerja sesuai
untuk merawat orang sakit dengan lama dengan ekspektasi, pelanggan akan puas.
perawatan di rumah sakit di atas 24 jam Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelang-
setiap kali admisi (Griffith dalam Tri- gan akan sangat puas atau senang.
mumpuni, 2009:19). Menurut Anjani (2009: 35-36) Kepu-
Dimensi kualitas pelayanan dapat asan adalah reaksi emosional terhadap
digunakan untuk mendefinisikan jasa kualitas pelayanan yang dirasakan dan
yang berkualitas. Secara umum ada 3 kualitas pelayanan yang dirasakan meru-
kriteria dalam menilai kualitas jasa yaitu: pakan pendapat menyeluruh atau sikap
outcome related, process related, dan image yang berhubungan dengan keutamaan
related . pelayanan. Dengan kata lain kepuasan
Kualitas adalah tingkat baik buruk- pelanggan adalah kualitas pelayanan yang
nya sesuatu kadar, derajat atau taraf dipandang dari kepentingan konsumen
(kepandaian, kecakapan, dan sebagainya) dalam hal ini adalah pasien.
(Fitri & Anne, 2008: 464). Kualitas (quality Kepuasan pelanggan bukanlah kon-
) adalah totalitas fitur dan karakteristik sep yang baru. Di awal abad 20, sudah
produk atau jasa yang bergantung pada banyak praktisi bisnis di seluruh dunia,
kemampuannya untuk memuaskan ke- memahami bahwa kepuasan pelanggan
butuhan yang dinyatakan atau tersirat. Ini adalah hal yang penting. Sampai hari ini
jelas merupakan definisi yang berpusat kepuasan pelanggan masih merupakan
pada pelanggan (Kotler & Keller, 2009, konsep yang sangat relevan. Logika
Jilid 1: 143). Berdasarkan beberapa sederhana dari para pelaku bisnis adalah
definisi kualitas diatas, maka kualitas jasa bahwa apabila pelanggannya puas,
dapat diartikan sebagai kualitas jasa yang pastilah akan terjadi sesuatu yang lebih
bisa diwujudkan melalui pemenuhan baik untuk bisnis mereka di masa men-
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta datang. Kepuasan pelanggan akan mem-
ketepatan penyampaiannya untuk meng- pengaruhi kinerja keuangan setiap
imbangi harapan pelanggan. perusahaan (Irawan, 2009: 10).
Kualitas produk dan jasa, kepuasan Penilaian pelanggan atas kinerja
pelanggan, dan profitabilitas perusahaan produk tergantung pada banyak faktor,
adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin terutama jenis hubungan loyalitas yang
tinggi pula tingkat kualitas, semakin tinggi dimiliki pelanggan institusi dengan sebuah
tingkat kepuasan pelanggan yang dihasil- merek. Konsumen di Insitusi sering
kan, yang mendukung harga yang lebih membentuk persepsi yang lebih menye-
tinggi dan (sering kali) biaya yang lebih nangkan tentang sebuah produk dengan
rendah. Studi telah memperlihatkan merek yang sudah mereka anggap positif.
korelasi yang tinggi antara kualitas pro- Pengguna jasa adalah pengguna jasa
duk relatif dan profitabilitas perusahaan layanan yang dijual oleh pengelola layan-
(Kotler & Keller, 2009:144). an kesehatan (Sudarma, 2008:30). Dalam
Kepuasan (satisfaction) adalah pera- pengertian sehari-hari pelanggan adalah
saan atau kecewa seseorang yang timbul orang-orang yang kegiatannya membeli
karena membandingkan kinerja yang dan menggunakan suatu produk, baik
dipersepsikan produk (atau hasil), ter- barang maupun jasa, secara terus mene-
hadap ekspektasi mereka. Jika kinerja rus. Pelanggan atau pengguna jasa adalah
gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan orang-orang yang berhubungan secara

55
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 13, No. 1, Juni 2012

langsung maupun tidak langsung dengan Teknik sampling dalam penelitian ini
perusahaan-perusahaan bisnis. Adapun adalah purposive sampling, yaitu peng-
pihak-pihak yang berhubungan dan ber- ambilan sampel secara sengaja sesuai
negosiasi dengan perusahaan-perusaha- dengan persyaratan sampel yang diperlu-
an bisnis sebelum tahap menghasilkan kan. Pengambilan sampel dalam peneliti-
produk dinamakan pemasok (Maddy, an ini dengan memasukkan jenis kriteria
2009:1) sebagai berikut: a) Pasien tidak meng-
gunakan Askes, Jamkesmas, Jamsostek;
METODE PENELITIAN b) Domisili Solo; c) Pasien dewasa; d)
Menjalani rawat inap.
Populasi dan Sample
Populasi dalam penelitian ini adalah Teknik Pengumpulan Data
seluruh pasien yang menjalani rawat inap Instrumen pengumpulan data dalam
di RSUD Dr. Moewardi. Data pasien penelitian ini adalah menggunakan
rawat inap dari bulan Januari-Oktober angket. Angket (questionnaire) adalah
tahun 2011 berdasarkan Laporan Evalu- daftar pertanyaan yang diberikan kepada
asi Kinerja RSUD Dr. Moewardi tercatat orang lain bersedia memberikan respons
29.135 pasien. Berdasarkan ketentuan (responden) sesuai dengan permintaan
dari Roscoe tersebut, penentuan quota pengguna (Riduwan, 2010: 25-26). Teknik
sampel penelitian ini adalah 10 x 7 (faktor kuesioner seringkali sangat tepat sebagai
penelitian, yaitu tangible, reliability, suatu instrumen metode penelitian untuk
responsiveness, assurance, empathy, mendapatkan data yang cukup luas yang
competence dan courtesy) = 70 pasien. dihimpun dari populasi yang besar, hete-
Teknik sampling dalam penelitian ini rogen, dan tempatnya sporadic (Sutama,
adalah purposive sampling, yaitu pengam- 2010: 94).
bilan sampel secara sengaja sesuai
dengan persyaratan sampel yang diperlu- Definisi Operasional Variabel
kan. Pengambilan sampel dalam peneliti- Dalam penelitian ini definisi operasi-
an ini dengan memasukkan jenis kriteria onal variabel terikat (Y) dan variable be-
sebagai berikut: a) Pasien tidak meng- bas (X) adalah sebagai berikut. 1) Tangible
gunakan Askes, Jamkesmas, Jamsostek; (Tampilan fisik). Indikator untuk meng-
b) Domisili Solo; c) Pasien dewasa; d) ukur variabel tangible adalah kebersihan,
Menjalani rawat inap. kenyamanan, kerapian dan penataan eks-
Desain penelitian (research design) terior, fasilitas penunjang RSUD, perleng-
adalah istilah yang mengacu pada suatu kapan RSUD/kantor, dan penampilan
rencana untuk memilih subjek, situs perawat; 2) Reliability (Keandalan). Indi-
penelitian, dan prosedur penghimpunan kator untuk mengukur variabel reliability,
data untuk menjawab pertanyaan pene- meliputi: penerimaan dan pelayanan;
litian. Desain penelitian ini adalah pene- pelayanan tepat waktu; sistem pencatatan
litian kausal, karena menganalisis penga- dan administrasi; dan kemampuan dalam
ruh variabel kualitas pelayanan yang memecahkan masalah; 3) Responsiveness
terdiri dari tangible, reliability, respon- (Ketanggapan). Indikator untuk meng-
siveness, assurance, empathy, competence, ukur variable ketanggapan adalah cepat
courtesy terhadap kepuasan pengguna tanggap menyelesaikan keluhan; infor-
jasa rawat inap di RSUD. masi yang jelas, mudah dimengerti dan

56
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna
Jasa Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi (53 - 64) Tutik Nurani, Wiyadi

tepat waktu; pelayanan cepat; dan selalu kepuasan dalam memberikan waktu
bersedia membantu pelanggan rawat pelayanan yang nyaman.
inap; 4) Assurance (jaminan). Indikator Pengukuran untuk masing-masing
untuk mengukur variabel assurance atau variabel bebas dilakukan dalam bentuk
jaminan, meliputi: ketrampilan karyawan skoring menurut skala Likert. Skala
rumah sakit di percaya; jaminan keaman- Likert (Likert Scale) merupakan metode
an, layanan dan kepercayaan; sikap pera- yang mengukur sikap dengan menyata-
wat; dan menjawab pertanyaan-pertanya- kan setuju atau ketidak setujuannya ter-
an pelanggan rawat inap dengan tepat; 5) hadap subjek, objek atau kejadian ter-
Empathy (Perhatian). Indikator untuk tentu yang dijabarkan dalam pernyataan-
mengukur variabel empathy atau perhati- pernyataan yang ada dalam kuisioner.
an, meliputi: perhatian secara khusus Metode pengukuran yang paling sering
terhadap pelanggan rawat inap; menye- digunakan ini dikembangkan oleh Rensis
diakan waktu pelayanan yang nyaman Likert sehingga dikenal dengan nama
dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan; Likert Scale.
semua pelanggan rawat inap tanpa me- Selanjutnya untuk mengubah data
mandang status sosial; 6) Competence kualitatif menjadi kuantitatif, agar dapat
(Kemampuan). Indikator untuk meng- dengan mudah diukur, ditentukan de-
ukur variabel competence atau kemam- ngan memberikan nilai untuk indikator
puan adalah: kemampuan menangani indikator variabel dengan kategori yang
penyakit; pengalaman tenaga medis didasarkan dengan skala nilai sebagai
rawat inap dalam menangani berbagai berikut: a) Jawaban A diberi nilai / skor
penyakit; kemampuan sesuai dengan = 1; b) Jawaban B diberi nilai / skor = 2;
harapan; tenaga medis di unit rawat inap c) Jawaban C diberi nilai / skor = 3; d)
sangat cekatan; tidak kesulitan menggu- Jawaban D diberi nilai / skor = 4; dan e)
nakan dan menerapkan peralatan medis; Jawaban E diberi nilai / skor = 5.
memiliki keterampilan dalam memberi-
kan semangat kepada pasien; dan ke- HASIL PENELITIAN
mampuan untuk mengelola ketertiban; 7)
Courtesy (kesopanan). Indikator untuk Pengumpulan data dilakukan dengan
mengukur variable kesopanan (courtesy), cara menyebar angket kepada pengguna
meliputi: sopan; menjaga komunikasi; layanan rumah sakit yang datang di
memberikan saran dengan baik; dan wilayah Surakarta. Jumlah angket yang
memberikan peringatan dengan baik; dan disebarkan sebanyak 85 eksemplar, tidak
8) Kepuasan pelanggan. Indikator untuk kembali 10 eksemplar, 3 eksemplar rusak
mengukur variabel kepuasan pelanggan, 2 eksemplar hilang. Berarti total angket
meliputi: kepuasan dalam penampilan; yang masuk dan siap dianalisis sebanyak
kepuasan dalam kecepatan; kepuasan 70 responden. Jumlah item variabel
dalam ketrampilan; kepuasan dalam tangibles adalah 4 item, dengan jumlah
pengobatan; kepuasan kerja perawat responden 70. Berdasarkan hasil analisis
dalam memberikan keyakinan kepada uji validitas, diperoleh jumlah item yang
pasien; kepuasan dalam mengawasi ke- valid 4 dan yang tidak valid 0. Berikut
tertiban dan kebersihan ruang; kepuasan tabulasi uji validitas dengan korelasi
dalam memperlakukan keluarga pasien; product moment.

57
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 13, No. 1, Juni 2012

Tabel 1.
Hasil Olah Data

Variabel ß Beta T Sig. Ket.


(Constant) -27.340 -31.434 0.000 Signifikan
Tangible 2.169 0.705 11.679 0.000 Signifikan
Reliabilitas 0.354 0.100 1.426 0.159 Non Signifikan
Responsiveness 0.474 0.053 1.133 0.261 Non Signifikan
Assurance 0.692 0.146 1.995 0.050 Signifikan
Emphaty 0.360 0.144 2.680 0.009 Signifikan
Competence 1.374 0.277 3.797 0.000 Signifikan
Courtesy 0.115 0.053 1.104 0.274 Non Signifikan

Sumber data diolah

Hasil estimasi dengan regresi (OLS) medis. Masyarakat akan mengalami ke-
diperoleh persamaan sebagai berikut: sulitan bila tenaga medis sebuah rumah
sakit tidak memiliki penampilan khusus
KK = (-27,340) + 2,169 tang + 0,354 relia yang dapat dikenali. Penelitian ini sejalan
+ 0,474 respon + (-31,343) dengan temuan penelitian yang pernah
(11,679***) (1,426) (1,133) 0,692 dilakukan oleh Hasin (2011). Penelitian
assuran + 0,360 emp + 1,374 Hasin menemukan parameter nilai-nilai
competence+ 0,115 Courtesy kualitas layanan, seperti tangibles, layanan
(1,995**) (2,680***) (3,797***) dokter, keperawatan, infrastruktur dan
(1,104) manajemen. Kenyataannya, bahwa fakta
persepsi kualitas pada ketergantungan
Fungsi persamaan regresi diatas me- budaya yang mapan telah terbukti. Fasi-
nunjukkan bahwa variabel tangibles (X1), litas penunjang rumah sakit yang mema-
reliability (X2), responsive (X3), assurance dai (parkir,toilet, mushola, tempat penitip-
(X4), empathy (X5), competence (X6), dan an barang) Perlengkapan rumah sakit/
courtesy (X 7 ) berpengaruh positif kantor (papan informasi, pengumuman,
terhadap variabel kepuasan pasien (Y). brosur, papan petunjuk, tempat sampah),
serta kerapian dan kebersihan penampil-
PEMBAHASAN an, menjadi bagian dari harapan pasien
yang sangat menentukan dalam mem-
Pengaruh tangible terhadap kepuasan berikan kepuasan.
pasien.
Dari hasil analisis diketahui bahwa Pengaruh reliabilitas terhadap
tangible mempunyai pengaruh yang kepuasan pasien.
signifikan terhadap kepuasan pasien. Pada temuan penelitian di Rumah
Tangible dalam pelayanan kesehatan Sakit Moewardi, menunjukkan tidak ada
merupakan salah satu ciri khas khusus pengaruh yang signifikan reliabilitas ter-
yang harus dimiliki oleh seorang tenaga hadap kepuasan pasien. Persepsi kepuas-

58
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna
Jasa Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi (53 - 64) Tutik Nurani, Wiyadi

an pengguna jasa rawat inap dari aspek memberikan informasi dengan mudah,
keandalan RSUD Dr Moewardi menjadi jelas dan cepat bagi pelanggan.
tidak berarti. Keandalan ini misalnya,
yang ditunjukan dari indikator prosedur Pengaruh assurance terhadap kepuasan
penerimaan dan pelayanan yang tepat, pasien.
cepat, dan tidak berbelit-belit. RSUD Dr. Berdasarkan hasil penelitian diketa-
Moewardi telah memiliki satuan operasio- hui assurance mempunyai pengaruh yang
nal baku, dimana prosedur penerimaan signifikan terhadap konsumen. Assurance
dan pelayanan menjadi bagian yang harus merupakan bentuk pelayanan yang dapat
dijalankan oleh pihak rumah sakit. Seba- memberikan kepuasan bagi pasien,
gai contoh RSUD Dr. Moewardi menjalan- seperti ketrampilan karyawan rumah
kan pelayanan dengan tepat waktu sakit memberikan layanan yang dapat di
selama 24 jam. Sistem pencatatan dan percaya, bersikap sopan dan ramah ter-
administrasi yang tepat dan jelas, yang hadap pelanggan rawat inap. mampu
telah dibuktikan dengan model kompu- menjawab pertanyaan-pertanyaan pe-
terisasi. Begitu juga kemampuan dalam langgan rawat inap dengan tepat. Adanya
memecahkan masalah pelanggan rawat kemampuan untuk memberikan jasa
inap, yang ditangani tenaga medis luar yang dijanjikan, andal dalam penanganan
yang berasal dari lembaga akademis. masalah pelayanan, melaksanakan jasa
layanan dengan benar, menyediakan jasa
Pengaruh responsiveness terhadap pada waktu yang dijanjikan, memper-
kepuasan pasien. tahankan cacatan bebas kesalahan, serta
Hasil analisis hubungan dan penga- perawat yang memiliki pengetahuan
ruh responsiveness terhadap kepuasan untuk menjawab pertanyaan pasien,
pasien, tidak signifikan. Persepsi kepuas- jaminan keamanan, dsb. Hasil penelitian
an pengguna jasa rawat inap dari aspek ini mendukung temuan penelitian yang
ketanggapan RSUD Dr Moewardi men- pernah dilakukan oleh Geetika (2010)
jadi tidak berarti. Dari sisi karyawan bahwa kualitas pelayanan merupakan
rumah sakit tidak menunjukkan kesan penentu kepuasan pelanggan. Dimensi
sibuk dan cepat tanggap menyelesaikan kualitas pelayanan yang berbeda telah
keluhan pelanggan rawat inap yang dipertimbangkan oleh berbagai peneliti.
kurang dari harapan. Hal ini disebabkan Penelitian ini mengidentifikasi komponen
berjalannya program Jamkeskin yang kualitas pelayanan Indian Railways di
berdampak pada meningkatnya pasien platform kereta api. Penelitian ini eksplo-
yang lebih ditangani secara ekstra. Begitu rasi di alam dan menggunakan analisis
pula kelengkapan alat dan sarana medis faktor untuk mengidentifikasi faktor yang
yang dibutuhkan dalam membantu pro- paling penting dari kepuasan pelanggan
ses penyembuhan pasien, serta tenaga dengan kualitas pelayanan. Metodologi
rumah sakit yang dibekali dengan pelatih- penelitian empiris, dan survei penum-
an dan pendidikan (Diklat) kepada pera- pang (pelanggan) dilakukan. Temuan
wat inap, tetap saja memberikan indikator menunjukkan bahwa lima faktor yang
belum memberikan kepuasan pasien. dianggap penting untuk menentukan
Sistem komputerisasi yang diterap- kepuasan dengan platform kereta api,
kan secara online di RSUD Dr. Moewardi yang paling penting adalah minuman dan
dapat membantu para karyawannya faktor perilaku. Implikasi manajerial dan

59
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 13, No. 1, Juni 2012

teoritis diambil dan dibahas di koran, dan kepuasan pasien. Kemampuan perawat
model diusulkan. menjadi salah satu nilai kepuasan pasien
dimana pasien menganggap dengan
Pengaruh emphaty terhadap kepuasan kemampuan perawat yang cukup akan
pasien. membantu proses penyembuhan pasien.
Dari hasil penelitian ini diketahui Pasien sangat yakin bahwa tenaga medis
emphaty mempunyai pengaruh yang signi- rawat inap yang dimiliki rumah sakit me-
fikan. Kondisi sakit dalam masa pengobat- miliki kemampuan dengan latar belakang
an memerlukan sikap perhatian yang yang sesuai dengan jenis penyakit, penga-
tinggi. Kepuasan pasien dalam masa laman tenaga medis rawat inap dalam
pengobatan biasanya sulit untuk menerima menangani berbagai penyakit sangat
waktu tunggu yang lama atau pun biaya banyak, tenaga medis di unit rawat inap
pengobatan yang tinggi. Pasien berharap memiliki kemampuan sesuai dengan
bahwa rumah sakit akan memberi per- harapan, tenaga medis di unit rawat inap
hatian secara khusus terhadap pelanggan sangat cekatan dalam menyelesaikan
rawat inap, Rumah sakit dapat menyedia- keluhan pasien, tenaga medis di unit
kan waktu pelayanan yang nyaman dan rawat inap tidak kesulitan menggunakan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan rawat dan menerapkan peralatan medis yang
inap, dan pelayanan terhadap semua pe- disediakan rumah sakit, tenaga medis di
langgan rawat inap tanpa memandang unit rawat inap memiliki keterampilan
status sosial dan lain-lain. Indikator empha- dalam memberikan semangat untuk
ty tersebut direspon positif karena memang sembuh kepada pasien, dan tenaga kese-
pihak rumah sakit memberikan pelayanan hatan di unit rawat inap mempunyai
yang terbaik kepada masyarakat. kemampuan untuk mengelola ketertiban
Hal ini sebagaimana dikemukakan penjaga pasien dengan baik. Hal ini seba-
dalam Muhondwa, et.al. (2008) bahwa gaimana temuan penelitian yang telah
beberapa pasien menyatakan ketidak- dilakukan oleh Hasin (2011) bahwa ke-
puasan dengan aspek-aspek tertentu dari puasan pelanggan telah telah diukur oleh
layanan yang mereka terima. Misalnya: peneliti yang berbeda di bawah lingkung-
waktu tunggu lama sebelum menerima an bervariasi. Sebagai lingkungan ber-
layanan, tingginya biaya pengobatan dan variasi, keinginan pelanggan dan persepsi
penyelidikan dibebankan pada MNH, kepuasan bervariasi. Akibatnya, masalah
tingkat kebersihan yang buruk di bangsal, utama adalah untuk menentukan sifat
dan sikap negatif staf terhadap pasien. kompleks dari kepuasan pelanggan di
Meskipun hanya sebagian pasien yang bawah lingkungan yang bervariasi.
menyatakan ketidakpuasan dengan Di sisi lain, kompromi trade- off
aspek- aspek layanan yang diberikan, dibutuhkan biaya operasional di tengah
tetapi menjadi pendorong bagi petugas kenaikan biaya untuk mengangkat
kesehatan untuk meningkatkan kualitas kualitas layanan. Penelitian ini membahas
pelayanannya. masalah tersebut dari konteks Bangla-
desh. Desain / metodologi / pendekatan
Pengaruh competence terhadap penelitian ini menggunakan SERVQUAL
kepuasan pasien. untuk mengukur kualitas layanan. Kua-
Competence mempunyai hubungan litas layanan dianalisis dari tampilan titik
dan pengaruh yang signifikan terhadap pelanggan, serta penyedia layanan, seper-

60
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna
Jasa Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi (53 - 64) Tutik Nurani, Wiyadi

ti dokter, perawat, dan lain-lain. Uji hipo- ngatan kepada penjaga pasien untuk tidak
tesis dilakukan untuk menyelidiki hubu- menganggu kenyamanan pasien lain,
ngan antara parameter kualitas yang menjadi tidak berarti ketika pasien benar-
mempengaruhi dan layanan output. benar membutuhkan pelayanan peng-
Analisis ini didasarkan pada persepsi obatan. Pasien dan keluarga sangat
pelanggan, serta harapan. Penelitian ini mengharapkan bahwa upaya berobat
menemukan nilai-nilai kualitas layanan dan dirawat inap dirumah sakit segera
parameter, seperti tangibles, layanan sembuh.
doktor, keperawatan, infrastruktur dan Hal ini tidak lepas dari responden
manajemen. Fakta mapan ketergantung- penelitian yang digunakan dalam pene-
an persepsi kualitas pada budaya telah litian ini yaitu pasien rawat inap. Kondisi
membuktikan sekali lagi. Hubungan pasien rawat inap tidak hanya sekedar
antara konflik parameter juga ditemukan memerlukan sikap ramah melainkan
menggunakan pengujian hipotesis. adanya bukti nyata yang dapat memberi-
Meskipun penelitian ini dilakukan dalam kan harapan pasien agar dapat cepat
konteks Bangladesh, prosedur analisis sembuh. Hal ini mendukung penelitian
baik berlaku untuk negara lain. Studi ini yang pernah dilakukan oleh Hasin (2011)
membuktikan bahwa hirarkis sifat studi ini membuktikan bahwa hirarkis
kepuasan juga dapat dianalisis dengan sifat kepuasan juga dapat dianalisis de-
menggunakan kuat alat SERVQUAL. ngan menggunakan kuat alat SERVQU-
Ketergantungan pelanggan kepuasan AL. Ketergantungan pelanggan kepuasan
pada kualitas pelayanan telah diasumsi- pada kualitas pelayanan telah diasumsi-
kan menjadi fungsi segmentasi pasar dan kan menjadi fungsi segmentasi pasar dan
persepsi pelanggan. Hasil ini dapat mem- persepsi pelanggan. Hasil ini dapat mem-
bimbing banyak penelitian masa depan bimbing banyak penelitian masa depan
bekerja di analisis lebih lanjut dari sifat bekerja di analisis lebih lanjut dari sifat
kompleks kualitas layanan dan kepuasan kompleks kualitas layanan dan kepuasan
pelanggan. pelanggan.
Kesopanan (courtesy) yang ditunjuk-
Pengaruh courtesy terhadap kepuasan kan dari sisi sikap tenaga medis kepada
pasien. penjaga pasien sangat sopan. Pegawai
Hasil penelitian ini juga ditemukan Rumah Sakit telah dibekali pengetahuan
courtesy mempunyai hubungan dan etika dan estetika untuk menghadapi
pengaruh yang signifikan terhadap kepu- pasien. Tenaga medis menjaga komuni-
asan pasien. Pada penelitian ini kesopan- kasi dengan pasien yang sudah tua dengan
an (courtesy) perawat dianggap tidak ber- tutur kata sopan. Rumah sakit juga mem-
arti dalam memberikan kepuasan pasien. berikan arahan untuk menjaga setiap
Sikap tenaga medis kepada penjaga kata yang diucapkan kepada pasien.
pasien yang sopan, tenaga medis menjaga Tenaga medis memberikan saran kepada
komunikasi dengan pasien yang sudah penjaga pasien dengan cara merawat
tua dengan tutur kata sopan, tenaga medis pasien dengan baik, dan tidak dengan
memberikan saran kepada penjaga pasi- cara membentak-bentak. Hal ini telah
en dengan cara merawat pasien dengan menjadi dari program Rumah Sakit
baik, dan tidak dengan cara membentak- untuk memberikan pelayanan perawat
bentak, tenaga medis memberikan peri- yang pernah menjadi keluhan, sehingga

61
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 13, No. 1, Juni 2012

persepsi perawat rumah sakit yang galak fikan terhadap kepuasan pengguna
dapat diminimalkan. Tenaga medis mem- jasa rawat inap. Berarti hipotesis
berikan peringatan kepada penjaga pasi- pertama, untuk: H1a ; H1d; H1e; H1f;
en untuk tidak menganggu kenyamanan dan H2 terbukti kebenarannya. Se-
pasien lain. Hal ini didukung dengan dangkan dimensi kualitas layanan
adanya peraturan bagi pengunjung dan yang terdiri dari reliability, respon-
penjaga pasien yang dibuat oleh pihak siveness courtesy tidak berpengaruh
rumah sakit. signifikan terhadap kepuasan peng-
Variabel yang paling dominant. Nilai guna jasa rawat inap. Berarti hipotesis
beta standardized yang terbesar akan pertama, untuk: H1b; H1c; dan H1g
menjadi variable yang paling dominan tidak terbukti kebenarannya.
mempengaruhi kepuasan pasien. Nilai c. Dimensi kualitas layanan yang memi-
beta standardized yang terbesar adalah liki pengaruh paling dominan adalah
variable tangible yakni sebesar 0.705. Hal variabel tangibles dengan nilai Beta
ini dapat disimpulkan bahwa variable sebesar 0.705. Dengan demikian
yang paling dominant berpengaruh hipotesis kedua yang menyatakan,
secara signifikan terhadap kepuasan bahwa diduga variabel keandalan
pasien adalah variable tangible. (Reliability) mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap kepuasan
PENUTUP pengguna jasa rawat inap tidak
terbukti kebenarannya.
Kesimpulan
a. Secara simultan bahwa dimensi kua- Saran
litas layanan yang terdiri dari a. Hendaknya pengelola rumah sakit
tangibles, reliability, responsiveness, mengenali dan memahami pelanggan
assurance, empathy, competence, dan jasa rawat inap sehingga kualitas pela-
courtesy berpengaruh signifikan yanannya bersesuaian dengan harap-
terhadap kepuasan pengguna jasa an untuk memperoleh kesembuhan;
rawat inap. Karena memiliki nilai b. Hendaknya peneliti yang akan dating
Fhitung > Ftabel (nilai F hitung sebesar menambahkan dimensi kualitas
191,145 dan nilai Ftabel sebesar = 2,16). layanan yang lain agar dapat
Berarti model yang digunakan dalam memberikan gambaran kualitas
penelitian ini adalah tepat atau fit. layanan secara lengkap. Obyek yang
b. Secara parsial bahwa dimensi kua- diteliti perlu diperluas dan tidak hanya
litas layanan yang terdiri dari tangi- satu rumah sakit, melainkan bebe-
bles, assurance, empathy, dan compe- rapa rumah sakit yang ada di
tence berpengaruh positif dan signi- Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Achmady, Yudha. 2008. Mekanisme Memahami Pelanggan. Forum PDAM Indonesia.


Adunair, Nur Adunair. 2009. Pengertian -pengertian Pelayanan . Artikelpdf.
Alzolibani, Abdullateef A., 2011. “Patient Satisfaction And Expectations Of The Quality

62
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna
Jasa Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi (53 - 64) Tutik Nurani, Wiyadi

Of Service Of University Affiliated Dermatology Clinics”. Journal of Public Health


and Epidemiology Vol. 3(2), pp. 61-67, February 2011.
Anjaryani, Wike Diah. 2009. Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat
di RSUD Tugurejo Semarang. Filetype:pdf. Semarang: Universitas Diponegoro.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Edisi Revisi
VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Barata, Atep Adya. 2009. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Boulding, William; Glickman, Seth W.; Manary, Matthew P.; Schulman, Kevin A.; and
Staelin, Richard. 2011. “Relationship Between Patient Satisfaction With Inpatient
Care and Hospital Readmission Within 30 Days”. The American Journal Of
Managed Care, Vol 17. No.1 .
Budiyono. 2004. Statistika Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
Efyou. 2011. Suramnya Kualitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia . Artikel http://
kerockan.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss.
Fitri A & Anne, Marrie. 2008. Kamus Bahasa Indonesia Bergambar. Makasar: Galeri
Lontara.
Geetika, Shefali Nandan. 2010. Determinants of Customer Satisfaction on Service Quality:
A Study of Railway Platforms in India . Journal of Public Transportation, Vol. 13,
No. 1 .
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Hasin, M. Ahsan Akhtar. 2011. Perception of Customer Satisfaction and Healthcare
Service Quality in the Context of Bangladesh . International Journal for Quality
research UDK- 378.014.3(497.11). Bangladesh:
Bangladesh University of Engineering and Technology.
Irawan, Handi. 2009. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Edisi 13 Jilid 1. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Edisi 13 Jilid 2. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Erlangga.
Lumenta dkk, Nico A. 2006. Manajemen Hidup Sehat. Jakarta: Gramedia.
Maddy, Khairul. 2009. Bisnis Wirausaha “Pengertian Pelanggan”. Artikelpdf:Chama.
Muhondwa, E.P.Y.; Leshabari, M.T.; Mwangu, M.; Mbembati, N.,; and Ezekiel, M.J.
2008. Patient Satisfaction at The Muhimbili National Hospital in Dar

63
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 13, No. 1, Juni 2012

Es Salaam, Tanzania. East African Journal of Pub lic Health Volume 5 Number 2 August
2008 . Dar es Salaam: Muhimbili University of Health & Allied Sciences.
Nursalam, 2006. Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan . Jakarta:
Salemba Medika.
Parasuraman, A., V. A. Zeithaml, dan L.L. Berry. 1998. SERVQUAL: A Multiple- Item
Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing,
Vol. 64, No. 1.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Setiaji, Bambang. 2010. Riset dengan Pendekatan Kuantitatif . Surakarta: Universitas
Muhammadiyah.
Siagian. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap
Pelayanan . Artikelpdf.
Simamora, Bilson. 2007. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: PT.
Alfabeta.
Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif , PTK, R & D.
Surakarta: Fairuz Media.
Suteja, Wira. 2006. Konsumen (Panduan Layanan Konsumen). Jakarta: PT Grasindo.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2007. Manajemen Publik . Jakarta: PT Grasindo
Trimumpuni, Ester Nunuk, 2009. Analisis Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Asuhan
Keperawatan Terhadap Kepuasan Klien Rawat Inap di RSU Puri Asih Salatiga .
Semarang: Universitas Diponegoro.
Wiyadi, 2009. Pengukuran Indeks Daya Saing Industri Kecil Menengah (IKM) di Jawa
Tengah . Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 13 No. 1, April 2009, Hal: 77-92.

64

You might also like