Professional Documents
Culture Documents
Erosion and Sediment Control Measures
Erosion and Sediment Control Measures
Erosion and Sediment Control Measures
Multiple control methods outline in this section provide Minto Mine options that can be tailored
to the type of erosion and sedimentation to be prevented or reduced. On site application of mitigation
measures will be determined based on a variety of factors, and the most appropriate will be
implemented.
4.1 Ditching
During heavy rainfall and thawing events, water movement on site can be significant. Strategically
placed ditches and runoff collection structures can help direct water movement by reducing the total
amount of water and reducing its interaction with erosion prone sites.
For example, cut and fill slopes created during road construction leave long runs of exposed soils
that are prone to erosion. Creating an intercepting ditch above the cut slope will catch water and direct
it to less erosion prone areas, thereby reducing runoff over sensitive regions.
Intercepting ditches around the mine site convey water to the Main Pit or the Minto Creek
Detention Structure, which is subsequently pumped to the Main Pit for subsequent settling and water
treatment. Ditching should be used where long term infrastructure is predicted to shed precipitation
that will require collection and possible treatment.
4.2 Sedimentation Ponds
Sedimentation ponds are typically temporary structures incorporated into base of a decline to
collect runoff from areas of high sedimentation during construction. Water collected in the ponds can be
allowed to settle and the water naturally overflow to the surrounding environment, or else pumped to
other areas for further settling or, if necessary, treatment prior to discharge. The size of a sedimentation
pond is dependant on the predicted flow rate and volume of sediment laden water to be collected.
4.1 Ditching Saat hujan lebat dan pencairan, pergerakan air di tempat bisa menjadi
signifikan. Selokan yang ditempatkan secara strategis dan struktur pengumpulan limpasan
dapat membantu mengarahkan pergerakan air dengan mengurangi jumlah air dan
mengurangi interaksinya dengan situs rawan erosi. Misalnya, memotong dan mengisi
lereng yang dibuat selama konstruksi jalan meninggalkan long run dari tanah terbuka yang
rentan terhadap erosi. Menciptakan parit yang mencegat di atas lereng yang dipotong akan
menangkap air dan mengarahkannya ke daerah rawan erosi yang kurang, sehingga
mengurangi limpasan daerah yang sensitif. Mencegat parit di sekitar lokasi tambang
membawa air ke Pit Utama atau Struktur Penahanan Creek Minto, yang kemudian dipompa
ke Pit Utama untuk perawatan selanjutnya dan pengolahan air. Ditching harus digunakan
dimana infrastruktur jangka panjang diprediksi akan menumpahkan curah hujan yang akan
memerlukan pengumpulan dan kemungkinan perawatan.
4.3 Kontur dan Fitur Permukaan Akumulasi air dan pergerakannya di atas
permukaan tanah bisa memicu pergerakan partikel tanah. Dampaknya sangat bergantung
pada kecepatan limpasan. Metode kontur kembali dapat mengurangi efek ini dengan
memperpendek panjang dan menurunkan sudut kemiringan. Mengantuk dan melonggarkan
area permukaan akan menghambat infiltrasi air dan meningkatkan kapasitas
penyerapannya. Membuat undulasi atau palung sejajar dengan lereng curam juga akan
mengurangi kecepatan pergerakan perairan di darat. Jenis perbaikan ini bermanfaat karena
berbagai alasan dan menggabungkan fitur ini dapat meningkatkan efektivitas praktik
manajemen terbaik lainnya. Dengan alat berat yang tersedia mereka mudah direncanakan
dan dibangun. Recontouring sesuai untuk infrastruktur yang tidak lagi melayani tujuan
struktural (yaitu, selama fase reklamasi tambang), atau jika dilakukan pada struktur
penahan, hanya sesuai dengan rancangan rekayasa yang sesuai.
4.4 Revegetasi Menetapkan lapisan vegetatif sangat penting untuk lokasi di mana
ada lereng terbuka dan tidak ada konstruksi lebih lanjut yang direncanakan. Setelah
terbentuk, lapisan vegetatif menghilangkan kebutuhan untuk pemantauan dan perawatan
terus-menerus dengan melindungi fraksi organik tanah yang lebih ringan dari pengungsian,
mempertahankan kelembaban, dan mencegah destabilisasi lereng. Menetapkan daerah
vegetasi permanen, atau pembenihan sementara spesies yang kuat dan cepat tumbuh,
dapat menawarkan pengendalian erosi jangka pendek atau jangka panjang. Pilihan spesies
vegetasi akan tergantung pada banyak faktor, seperti ketersediaan, sifat tahan banting dan
kemunculan. Dua faktor penting dalam memilih vegetasi yang sesuai khususnya untuk
kontrol erosi adalah; Mereka yang memberikan kekasaran pada permukaan situs, dan
memiliki sistem perakaran ekstensif yang akan memecah lapisan atas tanah. Kedua faktor
ini akan memperbaiki infiltrasi air ke dalam tanah. Persiapan sediaan bibit untuk
pembentukan vegetasi di lereng curam harus dipertimbangkan untuk lokasi di mana ia
bertekad untuk menjadi perhatian, dan dapat mencakup stabilisasi lereng, perlindungan
jalur sungai melalui penggunaan tikar dan mulsa atau aplikasi bahan organik. Sifat tanah
termasuk kandungan bahan organik dan tingkat hara juga harus diatasi untuk
meningkatkan vegetasi yang berhasil. Revegetasi harus dilakukan dengan konsultasi teknik
yang tepat untuk memastikan bahwa akar spesies unggulan tidak akan mempengaruhi sifat
struktural permukaan yang akan diregegetasi. Setelah konstruksi infrastruktur tambang,
penghijauan kembali dapat segera dilaksanakan di daerah-daerah yang terganggu selama
konstruksi, namun tidak lagi diperlukan untuk operasi (misalnya, tumpukan tanah berlebih,
lubang yang terganggu, di sepanjang rute jalan dan parit jalan). Revegetasi lebih sering
dilakukan setelah penutupan tambang, bila tidak ada gangguan lebih lanjut yang
direncanakan. Rincian rencana revegetasi di Tambang Minto pada penutupan tambang
dijelaskan dalam Rencana Reklamasi dan Penutupan (Minto Explorations Ltd., 2014).
4,5 Anggar Silt Pemasangan pagar lumpur sebagai metode pengendali sedimen
adalah metode umum yang digunakan untuk area level dengan potensi erosi yang tersebar
dari terpal pada lig