Professional Documents
Culture Documents
Athaya Hafizhah 17420007
Athaya Hafizhah 17420007
UNIVARIAT
1. Usia Kehamilan
Usia kehamilan
2. Gravid
gravida1
3. Status Pekerjaan
status pekerjaan
4. Komplikasi
komplikasi
BIVARIAT
1. Jenis Persalinan dengan Status Kematian
jenis persalinan * status kematian Crosstabulation
Count
Hidup Mati
secsio cesarea 65 28 93
jenis persalinan
pervaginam 38 20 58
Total 103 48 151
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.44.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Komplikasi dengan Status Kematian
komplikasi * status kematian Crosstabulation
Count
Hidup Mati
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.03.
b. Computed only for a 2x2 table
Hidup Mati
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.81.
b. Computed only for a 2x2 table
Hidup Mati
37-40 83 28 111
Usia kehamilan
<37 20 20 40
Total 103 48 151
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.72.
b. Computed only for a 2x2 table
5. Gravid dengan Status Kematian
Variables in the Equation
MULTIVARIAT
1. Uji Seleksi Bivariat
Lower Upper
2. Uji Interaksi
Karena nilai P uji interaksi >0,05 maka tidak dimasukkan ke dalam model. Sehingga model yang
digunakan tetap model yang pertama.
1. Analisis data kategorik
Tabel 1. Hasil analisis status rokok, ras dan berat bayi
variabel n %
smoking ya 74 39,2
tidak 115 60,8
Ras white 96 50,8
black 26 13,8
other 67 35,4
BBLR ya 59 31,2
tidak 130 68,8
Dari Tabel 1 diatas didapatkan sebagian besar responden tidak merokok (60,8%) diikuti dengan
responden yang merokok (39,2%). Responden sebagian besar berkulit putih (50,8%), diikuti
dengan warna kulit lainnya (35,4%) dan paling sedikit adalah responden berkulit hitam (13,8%).
Sebagian besar responden melahirkan anak tidak BBLR (68,8%.), kemudian diikuti dengan
responden yang melahirkan anak BBLR (31,2%).
Dari Tabel 2 diatas didapatkan rerata berat ibu yang melahirkan 129,81 pounds dengan nilai
minimum 80 pounds dan maximum 250 pounds. Sedangkan rerata berat bayi yang dilahirkan
2944,66 gr dengan nilai minimum 709 gr dan maximum 4990 gr.
Dari hasil uji statistik pearson didapatkan nilai significancy (p) sebesar 0,01 dan korelasi pearson
sebesar 0,186. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara berat
badan ibu dengan berat badan bayi dengan arah hubungan positif yang berarti semakin tinggi berat
badan ibu maka berat badan bayi yang dilahirkan juga semakin tinggi.
4. Hasil T-Test Independent
Tabel 4. Nilai rata-rata berat bayi yang dilahirkan oleh ibu perokok dan ibu tidak perokok
variabel n mean SD T-test Nilai p
Ibu Perokok
Tidak 115 3054,9 752,40 2,634 0,009
Ya 74 2773,2 660,07
Hasil analisis memperlihatkan bahwa dari 115 ibu yang tidak perokok mempunyai rata-rata berat
bayi sebesar 3054.96 gram. Sedangkan dari 74 ibu yang perokok, mereka melahirkan bayi dengan
berat yang lebih rendah yakni rata-rata 2773.24 gram. Dari hasil uji statistik T-test dapat kita
simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara berat bayi dari populasi ibu perokok
dibandingkan dengan ibu bukan perokok (nilai-p = 0,009).
Pada tabel di atas terlihat bahwa rata-rata berat bayi meningkat sesuai dengan warna kulit yang
semakin putih. Ibu dengan warna kulit putih rata-ratanya adalah 3103,74 gram, ibu dengan warna
kulit lainnya adalah 2804,01 gram, dan ibu dengan warna kulit hitam 2719,69 gram. Hasil uji
Anova memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata berat bayi menurut ras
warna kulit ibu (nilai-p 0.000).
Hasil analisis memperlihatkan bahwa dari 130 bayi yang tidak BBLR mempunyai rata-rata berat
ibu 133,30 pounds. Sedangkan 59 bayi yang BBLR mempunyai rata-rata berat ibu yang lebih
rendah yaitu 122,14 pounds. Hasil uji ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan lebih yang
signifikan antara berat ibu dari populasi bayi yang tidak BBLR dibandingkan dengan bayi yang
BBLR (nilai-p 0.02)
7. Hasil uji korelasi dan regresi linier
Tabel 7. Analisis Korelasi dan Regresi Linier Berat Ibu sebelum hamil dengan Berat bayi lahir
Nilai
Variabel R R2 Persamaan garis p
BB Ibu sebelum hamil 0,186 0,35 Berat bayi lahir = 2369 + 4,4 (BB Ibu) 0,01
Hubungan antara berat ibu sebelum hamil dengan berat bayi lahir menunjukkan korelasi yang
positif dengan kekuatan hubungan yang rendah (R=0.186). Semakin tinggi berat ibu sebelum
hamil maka semakin tinggi berat bayi yang akan dilahirkannya. Namun, variabel berat ibu hanya
dapat menjelaskan 3,5% variasi pada variabel berat bayi atau variabel berat ibu kurang dapat
menjelaskan variabel berat bayi. Walaupun hubungan ini signifikan secara statistik (nilai-p =
0.01).
Hasil analisis memperlihatkan bahwa ada hubungan antara merokok dengan BBLR. Pada Ibu
perokok akan lebih berisiko melahirkan bayi BBLR. Dari 74 ibu-ibu perokok, sebanyak 40,5%
melahirkan bayi dengan BBLR. Dari 115 ibu-ibu tidak perokok, sebanyak 25,2% melahirkan bayi
dengan BBLR. Dari nilai OR dapat disimpulkan bahwa ibu yang merokok mempunyai risiko
melahirkan bayi BBLR sebesar 2,02 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak perokok
(nilai-p=0.02).
Begitu pula dengan ras warna kulit ibu, terlihat bahwa semakin gelap warna kulit ibu akan
semakin besar kemungkinan untuk melahirkan bayi BBLR. Dari 96 ibu-ibu berwarna kulit putih,
sebanyak 24% melahirkan bayi dengan BBLR. Dari 67 ibu-ibu yang berwarna kulit lainnya,
sebanyak 37% melahirkan bayi BBLR. Dari 26 ibu-ibu berwarna kulit hitam, sebanyak 42%
yang melahirkan bayi BBLR. Dari Nilai OR dapat disimpulkan bahwa ibu yang berwarna kulit
hitam mempunyai risiko untuk melahirkan bayi BBLR sebesar 2.3 kali lebih besar dibandingkan
dengan ibu yang berwarna kulit putih (nilai-p=0.026). Sedangkan ibu yang berwarna kulit
lainnya mempunyai risiko untuk melahirkan bayi BBLR sebesar 1.8 kali lebih besar
dibandingkan dengan ibu yang berwarna kulit putih (nilai-p=0.026).