Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 12

PENGARUH KETERAMPILAN KERJA, PENGALAMAN KERJA,

FEEDBACK DAN PENGETAHUAN KERJA TERHADAP KEPUASAN


KERJA GURU
DI SD NEGERI KECAMATAN LUBUK BAJA

ROSLAINAR
NPM. 64111014
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Manajemen
Pascasarjana Universitas Batam, 2013. Jl Kampus Abuliyatama 05 Batam center, 29464

ABSTRACT

This research intend to know and to analysis work skill (x1), working experiences (X2), Feedback (X3)
work knowledge (X4) the influences towards working employee satisfaction (X5) for teachers in SDN lubuk
Baja Batam. The result collecting data with primary data source from 127 sample respondent. For kinds of
research are Explanatory case study and analysis method that using multiple regression analysis. With using
method to exam with vapidities person rank and rehabilitees. Alpa cronbach exam toword research
instrument. To evaluate in fluencies of work skill (x1), working experiences (X2), Feedback (X3) work
knowledge (X4) the influences towards working employee satisfaction (X5) in SDN lubuk Baja Batam by
using path analysis with to work skill (x1), working experiences (X2), Feedback (X3) work knowledge (X4)
the influences towards working employee satisfaction (X5) is similarity structures equation 1 and 2.
After had been worked the research and evaluation to show that work skill (x1), working experiences (X2),
Feedback (X3) work knowledge (X4) the influences towards working employee satisfaction (X5) has
positives influences and significant toward employee satisfaction as good as stimulant or partial.

Key word: The in Fluencies of work skill (x1), working experiences (X2), Feedback (X3) work knowledge
(X4) the influences towards working employee satisfaction (X5) for teachers in SDN lubuk Baja Batam

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang dibandingkan dengan profesi guru. Kita akui
Profesi guru pada saat ini masih banyak profesi guru paling mudah tercemar dalam arti
dibicarakan orang, atau masih saja dipertanyakan masih ada saja orang yang memaksakan diri
orang, baik dikalangan para pakar pendidikan menjadi guru walaupun sebenarnya yang
maupun diluar pakar pendidikan. Bahkan dalam bersangkutan tidak dipersiapkan untuk itu. Hal ini
dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari, media karena masih ada saja pandangan masyarakat
massa baik media cetak maupun elektronik selalu bahwa siapapun dapat menjadi guru. Untuk
memuat berita tentang guru. Ironisnya berita- mengantisipasi fenomena yang ada saat ini, guru
berita tersebut banyak cenderung melecehkan di harapakan selalu berusahat meningkatkan
posisi guru baik yang sifatnya menyangkut pengetahuan dan kemampuannya baik berupa
kepentingan umum sampai kepada hal-hal yang kompetensi seorang guru maupun kompetensi
sifatnya pribadi, sedangkan dari pihak guru diluar sekolah. Karena guru selalu menjadi
sendiri nyaris tak mampu membela diri. panutan. Selain kemampuan dan pengetahuan,
Masyarakat / orang tua muridpun cenderung faktor pengalaman dan keterampilan seorang guru
mencemooh dan menuding guru tidak kompeten, juga menjadi tolak ukur masyarakat karena guru
tidak berkualitas dan sebagaimya, manakala menjadi suri tuladan, tempat bertanya dan sebagai
putra-putrinya tidak bisa menyelesaikan persoalan batu landasan prilaku seseorang yang sampai saat
yang ia hadapi sendiri atau memiliki kemampuan ini sisi baik seorang guru masih melekat di hati
tidak sesuai dengan keinginannya. Lebih dari masyarakat. Makanya apabila ada oknum yang
sekedar panutan , hal ini menunjukan bahwa guru khilaf, sosok yang kurang terpuji akan menjadi
sampai saat ini masih dianggap eksis. Sebab momok dan sorotan yang menakutkan bagi korp
sampai kapanpun posisi / peran guru tidak akan guru sehingga guru diharapakan lebih
bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih, berpengalaman dan berhati-hati baik di dalam
karena guru menyangkut pembinaan sikap mental institusinya sendiri maupun di kehidupan luar
manusia. Hanya saja masalah sekarang, sebatas sekolah. Bila seorang guru memperoleh penilaian
manakah pengakuan masyarakat terhadap profesi oleh masyarakat, wali murid dan lingkungan
guru, sebab kenyataan masyarakat masih tetap masyarakat sekitarnya tentang citra dan
mengakui profesi dokter atau hakim lebih tinggi kelembagaan guru maka guru akan merasakan

i
kepuasan atas yang dirasakannya karena ditemui beberapa guru masih mencari
keberadaan dan fungsinya dapat diterima dan nafkah sampingan.
sangat dibutukan masyarakat. Sehingga dapat 11. Tanggung jawab dan kepuasan kerja
diasumsikan bahwa kepuasan guru dapat guru perlu ditingkatkan.
disebabkan oleh beberapa faktor yang akan 12. Pengalaman kerja guru SDN Lubuk Baja
dijadikan variable dalam penelitian ini sesuai masih rendah yang tak lain disebabkan oleh
yang telah diuraikan diatas yakni faktor hubungan kerja yang masih ditemukan
keterampilan kerja guru, pengalaman, feedback, kurang harmonis baik sesama rekan guru
dan pengetahuan kerja. Menurut hasil pengamatan ataupun kepala sekolahnya. Lingkungan
sementara dari peneliti dalam uraian latar kerja sekolah masih ditemukan kurang
belakang masalah yang tersebut diatas maka nyaman hal ini disebabkan kurangnya
penelitian ini akan mengambil judul: fasilitas fisik yang ditemukan di beberapa
PENGARUH KETERAMPILAN KERJA, sekolah
PENGALAMAN KERJA, FEEDBACK DAN
PENGETAHUAN KERJA TERHADAP 1.3. Batasan Masalah
KEPUASAN KERJA GURU DI SD NEGERI Agar permasalahan yang dikaji terarah
KECAMATAN LUBUK BAJA. maka penelitian ini dibatasi pada variabel
Eksogen dan Endogen. Adapun variable eksogen
1.2. Identifikasi Masalah adalah yang berhubungan masalah ketrampilan,
Kinerja pegawai dalam suatu organisasi, pengalaman dan feedback dan pengetahuan kerja
dipengaruhi oleh banyak faktor, serta variabel endogen adalah variabel kepuasan
antara lain : kerja. Penelitian ini akan mengkaji tentang
1. Kepuasan kerja guru belum dialami oleh kepuasan kerja Guru-guru namun dalam
semua guru-guru SDN Kecamatan lubuk penelitian ini hanya membahas pengaruh
baja. ketrampilan, pengalaman dan feedback serta
2. Feedback dari kepala sekolah maupun pengetahuan guru apakah memberikan kontribusi
wali murid terhadap guru-guru belum ataupun tidak terhadap kepuasan kerja Guru-guru.
tersalurkan dan perlu dibentuk jalinan Penelitian akan dilakukan di SDN di wilayah
komunikasi agar dapat mencapai tingkat Kecamatan Lubuk Baja , Kota Batam Provinsi
kepuasan kerja guru yang maksimal dalam Kepulauan Riau. Pembatasan ini juga terkait
upaya menghasilkan kepuasan kerja dengan keterbatasan saran dan prasarana, biaya
organisasi guru secara keseluruhan. dan waktu penelitian.
3. Feedback guru merupakan hal yang
penting dalam pencapaian kepuasan kerja, 1.4. Rumusan Masalah
sehingga perlu selalu ditingkatkan dan Dari latar belakang masalah diatas, maka
dipertahankan. rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
4. Ketrampilan kepala sekolah dapat sebagai berikut :
mendorong dan memberikan kontribusi 1. Apakah Ketrampilan berpengaruh secara
positif dalam pengembangan SDM guru langsung terhadap kepuasan kerja?
sehingga ketrampilan merupakan variabel 2. Apakah Pengalaman berpengaruh secara
yang berpengaruh pada kepuasan kerja guru. langsung terhadap kepuasan kerja?
Serta mampu memberikan feedback yang 3. Apakah Feedback berpengaruh secara
baik demi kemajuan dan pertumbuhan dunia langsung terhadap kepuasan kerja Guru?
pendidikan di wilayah SDN kecamatan 4. Apakah Pengetahuan berpengaruh secara
lubuk baja. langsung terhadap kepuasan kerja?
5. Masih ditemukan kepala sekolah yang
belum mampu mengelola dan membawa 1.5. Tujuan Penelitian
organisasi sekolahnya mencapai hasil yang Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini
maksimal. adalah:
6. Kompensasi yang diterima oleh guru 1. Untuk mengetahui apakah Ketrampilan
masih tergolong rendah. berpengaruh secara langsung terhadap
7. Perlu adanya peningkatan keterampilan Kepuasan kerja guru.
kerja guru dan upaya menambah 2. Untuk mengetahui apakah Pengalaman
pengetahuan guru. berpengaruh secara langsung terhadap
8. Kurangnya dorongan dan partisipasi Kepuasan kerja guru.
kepala sekolah terhadap guru. 3. Untuk mengetahui apakah Feedback
9. Pelatihan kerja guru belum terealisasikan berpengaruh secara langsung terhadap
sepenuhnya. kepuasan kerja guru.
10. Kompensasi guru belum dapat
memenuhi kesejahteraan guru yang dapat

ii
4. Untuk mengetahui apakah pengetahuan Kepuasan kerja guru. Salah satu tujuan orang
berpengaruh secara langsung terhadap bekerja ialah untuk mendapatkan kepuasan.
kepuasan kerja guru. Mengapa demikian? Karena akan terpenuhi
. kebutuhan fisik yaitu mendapat imbalan dan
terpenuhinya kebutuhan psikologis yaitu dapat
1.6. Manfaat Penelitian berbuat, baik untuk orang lain. Dalam konteks
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang sekolah, kepuasan kerja meliputi perasaan suka
telah ditetapkan, maka manfaat yang diharapkan atau tidak suka, senang atau tidak senang dan
dari studi ini adalah: perasaan menerima atau menolak yang tumbuh
1. Manfaat Teoritis pada diri guru terhadap kondisi, situasi, dan
Hasil penelitian ini dapat menambah khazanah perilaku yang ditampilkan guru dalam rangka
ilmu manajemen SDM khususnya organization mencapai tujuan. Ada enam elemen kepuasan
behavior/prilaku organisasi dan di harapkan dapat menurut Kaplan dan Norton (1996) yaitu (1)
dijadikan sebagai temuan awal untuk riset involment with dicisions,(2) recognition for doing
selanjutnya. a good job, (3) access to sufficient information to
do the job well,(4) active encomagement to be
2. Manfaat Praktis creative and use initiave, (5) support level from
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan stafffunctions, (6) overal satisfaction with
dapat memiliki kemanfaatan sebagai berikut: company. Kepuasan tidak selalu megakibatkan
a. Memberikan sumbangan dalam produktifitas tinggi, sebagaimana dikemukakan
pengembangan dan pengelolaan pendidikan, oleh Poffenbenger (1992) berikut ini : job
khususnya dalam upaya peningkatan prestasi satifaction is that is does not appear to be highly
dan kepuasan kerja guru. correlated with job productivity as such. In other
b. Memberikan informasi yang akurat bagi words, high job satifaction does not always result
pembentukan konsep yang berkaitan dengan in high productifity, not does low job satisfaction
pengalaman dan feedback kepala sekolah always result in low productivity. Obviously
dan masyarkat terhadap guru. naviable other than job satisfaction or
c. Mengidentifikasi berbagai kekuatan, dissatisfaction can and do affect an employees
kelemahan peluang dan tantangan bagi job productivity.
terwujudnya kepuasan kerja guru.
d. Memberikan sumbangan konsep atau model 2.1.2. Keterampilan kerja
yang dapat digunakan sebagai rujukan Keterampilan yang seringkali dikaitkan dengan
terhadap ketrampilan, pengalaman, feedback keterampilan psikologis ini di antaranya adalah
dan penetahuan serta kepuasan kerja guru. keterampilan untuk berhubungan dengan orang
e. Masukan bagi SDN lubuk baja mengenai lain. Keterampilan psikologis dibutuhkan tidak
tingkat pengalaman kerja guru dan materi hanya dalam kehidupan sosial sehari-hari tetapi
pengelolaan kepuasan kerja guru dalam juga dalam melakukan tugas-tugas pekerjaan.
upaya meningkatkan mutu pendidikan. Wann dan Church (1998) mengemukakan bahwa
f. Masukan bagi pengambil kebijakan selaku keterampilan psikologis ini sangat dibutuhkan
pimpinan SDN lubuk baja Lubuk Baja oleh para atlet dan pengajar agar dapat
mengenai pengalaman kerja guru dan materi menghasilkan kinerja yang optimal.
pengelolaan prestasi dan kepuasan kerja Keterampilan psikologis adalah keterampilan
guru dalam upaya meningkatkan mutu yang perlu dimiliki oleh seseorang agar dapat
pendidikan. hidup lebih efektif (Goldstein, 1981). Kondisi
mental yang positif, perasaan menyenangkan, dan
2. Tinjauan Pustaka kemampuan menikmati tugas-tugas atau aktivitas
2.1. Kerangka Teori yang dilakukan menjadi kata kunci yang
seringkali dihubungkan dengan keterampilan
2.1.1.Kepuasan Kerja Guru psikologis ini. Dalam kehidupan sehari-hari,
Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap-
keterampilan psikologis ini banyak
sikap terhadap pekerjaan yang didasarkan atas
mempengaruhi kemampuan individu dalam
aspek-aspek pekerjaannya bermacam-macam.
berinteraksi dengan orang lain (Lane dan
Kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang
Lowther, 2005). Sedangkan dalam bidang
yang diperoleh melalui cara membandingkan hasil
pekerjaan, keterampilan psikologis secara
yang dicapai dengan apa yang diharapkan.
langsung maupun tidak langsung dapat
Kepuasan adalah kriteria efektivitas yang di
berhubungan dengan komitmen dan kinerja
tunjukan pada kemampuan. Dengan demikian,
(McCarthy dan Cooper, 2005).
kepuasan kerja adalah suatu keadaan atau sikap
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
yang mempunyai individu terhadap pekerjaannya.
mengungkap peran keterampilan psikologis ini
Kepuasan dapat berpengaruh pada peningkatan
terhadap strategi berhubungan dengan orang lain.
dan kualitas kerja.

iii
Lane dan Lowther (2005) mengungkap tugas yang merupakan pengembangan dari
hubunganketerampilan psikologis ini dengan hasil training dan pengalaman yang didapat.
strategi atlet dalam menghadapi kompetisi. Iverson (2001 : . 133) mengatakan bahwa selain
Delapan strategi psikologis yang sering digunakan training yang diperlukan untuk mengembangkan
dalam kompetisi adalah aktivasi, tindakan kemampuan, ketrampilan juga membutuhkan
otomatis, kontrol emosi, penetapan tujuan, fantasi, kemampuan dasar (basic ability) untuk
pikiran negatif, relaksasi, dan self-talk. Dalam melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.
risetnya, Lane dan Lowther mengungkap Berdasarkan pengertian tersebut di atas
hubungan antara kecerdasan emosi dengan dapat disimpulkan bahwa ketrampilan (skill)
keterampilan psikologis. berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu
Dilaporkan bahwa semua strategi psikologis pekerjaan secara mudah dan cermat yang
berhubungan dengan kecerdasan emosi. Riset lain membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).
mengenai peran keterampilan psikologis dalam Menurut Robbins (2000: 494-495) pada dasarnya
bidang olah raga dilakukan oleh McCarthy dan ketrampilan dapat dikategorikan menjadi empat,
Cooper (2005). Dalam riset ini, keterampilan yaitu:
psikologis dijadikan variabel independen bagi 1. Basic literacy skill
sport enjoyment dan komitmen untuk bertanding. Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang
Menurut McCarthy dan Cooper, dengan memiliki yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan
keterampilan psikologis individu dapat mengelola orang, seperti membaca, menulis dan mendengar.
situasi stres yang dialaminya pada saat bertanding 2. Technical skill
sehingga seorang atlet dapat tetap enjoy dalam Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang
berolah raga. dalam pengembangan teknik yang dimiliki,
McCarthy dan Jones (2005) mengemukakan seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan
bahwa keterampilan psikologis erat kaitannya komputer.
dengan konsep diri dan persepsi mengenai 3. Interpersonal skill
kompetensi diri para atlet. Dalam riset terhadap Keahlian interpersonal merupakan kemampuan
para atlet voley (White, 1998) dan atlet renang seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan
(Thiese dan Huddleston, 1999) mengemukakan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti
bahwa atlet yang memiliki keterampilan pendengar yang baik, menyampaikan pendapat
psikologis mampu mengatasi tension, depresi, secara jelas dan bekerja dalam satu tim.
rasa marah, kelelahan (fatigue), danperasaan 4. Problem solving
bingung pada saat menghadapi pertandingan Oleh Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas
karena itu, keterampilan psikologis ini sangat baik untuk menajamkan logika, beragumentasi dan
bila diajarkan kepada individu terutama yang penyelesaian masalah serta kemampuan untuk
dalam melakukan tugas-tugasnya banyak mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif
berhubungan dengan orang lain. dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang
Guru memiliki sejumlah tugas tetapi tidak ada baik
yang lebih penting dari mengajar. Menurut
Yovitha (2012), keterampilan mengajar guru 2.1.3 Pengalaman mengajar
meliputi Pengalaman mengajar adalah masa kerja guru
(1) rencana dan persiapan pembelajaran; dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada
(2) penguasaan bidang studi; satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat
(3) implementasi dan pengelolaan pembelajaran; tugas dari lembaga yang berwenang (dapat
(4) interaksi guru-siswa; pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
(5) evaluasi; dan kelompok penyelenggara pendidikan (Masnur
(6) pengelolaan kelas. Muslich, 2007).
Apa sebenarnya pengertian keterampilan (skill) Pengalaman mengajar merupakan salah satu
itu? faktor dalam mendukung pelaksanaan kegiatan
1. Menurut Gordon (1994 : 55) pengertian belajar mengajar. Pengalaman mengajar yang
ketrampilan adalah kemampuan untuk dimiliki oleh seorang guru menjadi penentu
mengoperasikan pekerjaan secara mudah pencapaian hasil prestasi belajar yang akan diraih
dan cermat. Pengertian ini biasanya oleh siswa. Pengalaman mengajar yang cukup,
cenderung pada aktivitas psikomotor. dalam arti waktu yang telah dilalui oleh seorang
2. Menurut Nadler (1986 : 73) pengertian guru dalam melaksanakan tugasnya akan
keterampilan (skill) adalah kegiatan yang mendukung hasil belajar sehingga tujuan yang
memerlukan praktek atau dapat diartikan akan diraih oleh sekolah dapat tercapai. Guru
sebagai implikasi dari aktivitas. yang memiki pengalaman mengajar yang
3. Menurut Dunnette (1976 : .33) pengertian memadai, secara positif akan mendukung
keterampilan adalah kapasitas yang kinerjanya di sekolah. Sebaliknya jika
dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa pengalaman mengajar yang dimiliki guru tidak

iv
memadai, maka kurang mendukung keberhasilan merupakan kegiatan yang membutuhkan berbagai
kinerja sekolah. Guru yang profesional dapat kemampuan, sedangkan kemampuan tersebut
menghasilkan pendidikan berkualitas, hal ini memerlukan pelatihan, baik berupa latihan
dapat dicapai dengan menciptakan iklim kemampuan yang terbatas maupun kemampuan
pembelajaran yang menyenangkan sehingga yang terintegrasi dan mandiri.
mampu memotifasi dan mendorong semangat Kaitannya terhadap feedback atau umpan balik
belajar siswa serta mampu memperdayakan Kepala sekolah sebagai supervisor maksudnya
kemampuan guru seoptimal mungkin. adalah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan
Pengaruh pengalaman dan pengetahuan sangat oleh tenaga kependidikan. Sedangkan menurut
penting diperlukan dalam rangka kewajiban Sergiovani dan Starrat (2001) menyatakan bahwa
seorang pemeriksa terhadap tugasnya untuk “ Supervision is process designed to help teacher
memenuhi standar umum pembelajaran. and Supervisor leam more about their practice; to
Pengetahuan seorang guru dimulai dengan better able to use their knowledge ang skill to
pendidikan formal, yang diperluas melalui better serve parents and schools; and to make the
pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam school a more effective learning community”
praktik pembelajaran. Untuk memenuhi Kutipan tersebut menunjukkan bahwa supervisi
persyaratan sebagai seorang profesional, guru merupakan suatu proses yang dirancang secara
harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. khusus untuk membantu para guru dan supervisor
Terdapat dua pandangan pokok mengenai dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah;
keahlian (Bedard, 1998). Pertama, pandangan agar dapat menggunakan pengetahuan dan
perilaku terhadap keahlian yang didasarkan pada kemampuannya untuk memberikan layanan yang
paradigma Einhorn. Menurut pandangan ini lebih baik pada orang tua peserta didik dan
diperlukan minimal tiga kondisi agar dikatakan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih
sebagai seorang ahli; efektif. Supervisi sesungguhnya dapat
a. Seorang ahli harus cenderung dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan
mengelompokkan variabel-variabel dalam sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi
cara yang sama ketika mengidentifikasikan pendidikan modern diperlukan supervisor khusus
dan mengorganisasikan isyarat (clues) yang independen dan dapat meningkatkan
b. Dalam mengukur jumlah isyarat seorang ahli objektivitas pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.
harus memperlihatkan keterandalan intra Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah,
judge yang tinggi, keterandalan inter judge maka ia harus mampu melakukanberbagai
yang tinggi dan relatif bebas dari judge bias pengawasan dan pengendalian untuk
c. Seorang ahli harus menimbang dan meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
mengkombinasikan isyarat dalam cara yang Pengawasan dan pengendalian ini merupakan
sama. kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah
Kedua, pandangan kognitif yang menjelaskan terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
keahlian dari sudut pengetahuan. Pengetahuan Pengawasan dan pengendalian juga merupakan
bisa diperoleh lewat pengalaman langsung dan tindakan preventif untuk mencegah agar tenaga
pengalaman tidak langsung (misalnya, kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan
pendidikan, buku). lebih cermat melaksanakan pekerjaannya.
Sedangkan menurut Hermanto Kepala Sekolah
2.1.4. Feedback (umpan balik) sebagai supervisor maksudnya adalah upaya –
Pendidikan adalah proses pendidikan yang upaya dalam membantu dan mengembangkan
melibatkan interaksi antara peserta didik dengan profesionalitas guru, dengan berorientasi pada
lingkungan. Proses pendidikannya dikelola teknik individu, kelompok, dan kunjungan kelas
melalui aktivitas secara sistematik menuju dan memberi umpan balik atas supervisinya
pembentukan manusia seutuhnya. Aktivitas sehingga ada nilai tambah add value untuk guru-
diupayakan untuk meningkatkan keterampilan guru agar ada perbaikan dan motivasi.\
motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup
kognitif, afektif dan sosial (Toho Cholik dan Rusli 2.1.5. Pengetahuan kerja guru
Lutan, 1996:13). Peningkatan kapasitas, kemampuan dan
Guru memainkan peran penting dalam penggunaan pengetahuan secara efektif adalah
transformasi budaya melalui sistem adalah sumber utama bagi organisasi untuk
persekolahan, khususnya dalam menata interaksi menjaga daya saing perusahaan pada era saat ini
peserta didik dengan sumber belajar untuk (Bin & Hoon, 2001). Konsep yang digunakan
mencapai hasil belajar yang diinginkan. Untuk itu antara lain knowledge management, pembelajaran
diperlukan guru yang memiliki kemampuan organisasi dan organisasi yang belajar sebagai
akademik dan profesional yang memadai, mutu salah satu untuk meningkatkan keterkaitan antara
kepribadian yang mantap, serta menghayati teori dari akademisi dan praktis.
profesinya sebagai guru. Profesi keguruan

v
Pengetahuan sesorang berupa kompetensi yang pekerjaannya dengan hasil yang lebih baik dan
dimiliki akan membawa dampak kepada suatu memuaskan.
sistem yang fleksibel, dimana fleksibel pekerja Kondisi mental yang positif, perasaan
dikaitkan dengan konteks perusahaan, dimana menyenangkan, dan kemampuan menikmati
menurut Wadhwa & Rao (2003) bahwa tugas-tugas atau aktivitas yang dilakukan menjadi
fleksibilitas terkait dengan respon terhadap kata kunci yang seringkali dihubungkan dengan
pekerjaan, beradaptasi dengan lingkungan kerja keterampilan psikologis ini sehingga dapat
dan kedinasan pekerja dalam melakukan dikaitkan dengan tingkat kepuasan kerja guru.
pekerjaan untuk mencapai target yang ditentukan. Dengan demikian ketrampilan kerja bisa
a. Sedangkan Golden & Powell (2001) diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan kerja
menyatakan bahwa fleksibilitas merupakan guru.
suatu cara untuk beradaptasi dengan
lingkungan kerja yang terdiri dari empat 2. Pengalaman mengajar berpengaruh terhdap
dimensi yakni temporal, area, intensión, dan kepuasan kerja.
fokus. Setiap individu dalam suatu Pengalaman mengajar dapat pula diartikan
organisasi pasti memiliki riwayat hidup, sebagai masa kerja guru dalam melaksanakan
filosopi hidup, pengetahuan dan pengalaman tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan
dalam hidupnya yang akan dibawa saat tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga
berinteraksi dengan teman kerja dan yang berwenang seperti disini SK mengajar baik
diintegrasikan dengan prosesnya bekerja, dari yayasan ataupun dari pihak lembaga dan
lingkungan kerja dan interaksi antar sekolah yang di ketahui oleh dinas pendidikan
individual (Elbertsen, Benders & Nijssen, setempat.
2006). Interaksi antar individu akan Pengalaman mengajar merupakan salah satu
membentuk suatu kelompok atau group faktor dalam mendukung pelaksanaan kegiatan
kerja di perusahaan, sedangkan kelompok belajar mengajar. Pengalaman mengajar yang
kerja yang memiliki keahlian disebut dengan dimiliki oleh seorang guru menjadi penentu
istilah tim kerja (Nelson & Tonks, 2007). pencapaian hasil prestasi belajar yang akan diraih
Kelompok kerja perlu dikembangkan untuk oleh siswa. Pengalaman mengajar yang cukup,
dapat memberikan agar antara karyawan dalam arti waktu yang telah dilalui oleh seorang
dapat berkomunikasi dan memiliki guru dalam melaksanakan tugasnya akan
hubungan yang baik di dalam mendukung hasil belajar sehingga tujuan yang
departemennya, antar departemen dan antar akan diraih oleh sekolah dapat tercapai. Guru
organisasi (Adejimola, 2008). Komunikasi yang memiki pengalaman mengajar yang
yang baik di dalam perusahaan akan memadai, secara positif akan mendukung
meningkatkan hubungan kerja yang intens kinerjanya di sekolah. Sebaliknya jika
dan cepat tidak adanya batasan-batasan pengalaman mengajar yang dimiliki guru tidak
antara individu dengan individu maupun memadai, maka kurang mendukung keberhasilan
antara departemen dengan departemen kinerja sekolah. Guru yang profesional dapat
dalam organisasi sehingga tercipta hubungan menghasilkan pendidikan berkualitas, hal ini
kerja yang efektif dan akan menjadi tim dapat dicapai dengan menciptakan iklim
kerja yang kuat dan menciptakan budaya pembelajaran yang menyenangkan sehingga
kerja sehingga memberikan kinerja pada mampu memotifasi dan mendorong semangat
perusahaan untuk menciptakan daya saing belajar siswa serta mampu memperdayakan
perusahaan (Banerjee, 2003). kemampuan guru seoptimal mungkin. Sehingga
tingkat keberhasilan guru yang memiliki
2.2 Kerangka Pemikiran pengalaman lebih akan memberikan kepuasan
1. Keterampilan kerja berpengaruh terhadap kerja dan dengan demikian dapat dikaitkan bahwa
kepuasan kerja. pengalaman mengajar mempengaruhi kepuasan
Keterampilan dapat dikaitkan dengan kerja guru.
keterampilan psikologis yang dimiliki pegawai
dan guru di antaranya adalah keterampilan untuk 3. Feedback berpengaruh terhadap kepuasan
berhubungan dengan orang lain, berkomunikasi guru.
dan berinteraksi. Keterampilan psikologis Kaitannya terhadap feedback atau umpan balik
dibutuhkan tidak hanya dalam kehidupan sosial Kepala sekolah sebagai supervisor maksudnya
sehari-hari tetapi juga dalam melakukan tugas- adalah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan
tugas pekerjaan yang lebih utama adalah oleh tenaga kependidikan seperti guru dengan
menghadapi kenakalan anak-anak sekolah dan tujuan tentunya adalah memberikan masukan dan
remaja. Ketarampilan yang dimiliki ini dapat umpan balik yang positif terhadap keberhasilan
membantu guru dalam melaksanakan tugas dan organisasi.

vi
Supervisi kepala sekolah yang dimaksud 4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
merupakan suatu proses yang dirancang secara pengetahuan kerja terhadap kepuasan
khusus untuk membantu para guru dan supervisor kerja guru.
dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah
agar dapat menggunakan pengetahuan dan 3. Metode Penelitian
kemampuannya untuk memberikan layanan yang Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri
lebih baik pada orang tua peserta didik dan Lubuk Baja yang bearada di wilayah Kecamatan
sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih Lubuk Baja. Adapaun respondennya adalah guru-
efektif. Supervisi sesungguhnya dapat guru yang berada di SDN Lubuk Baja.
dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan Unit observasi dalam penelitian ini adalah SDN
sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi Lubuk Baja, dan adapun penelitiannya adalah
pendidikan modern diperlukan supervisor khusus guru pada SDN Lubuk Baja. Responden
yang independen dan dapat meningkatkan penelitian ini adalah guru pada SDN Lubuk Baja.
objektivitas pembinaan dan pelaksanaan tugasnya Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam
yakni umpan bali (feedback) yang hendaknya penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut:
dapat memotivasi serta memberi kepuasan kepada Variabel eksogen (variabel independen) dan
guru-guru yang disupervisi. Dengan demikian variabel endogen (variabel dependen).
dapat dimengerti bahwa feedback kepala sekolah Yang merupakan variabel eksogen (variabel
terhadap guru-guru dapat mempengaruhi independen) adalah keterampilan kerja,
kepuasan kerja. pengalaman kerja, feedback dan pengetahuan
4. Pengetahuan kerja berpengaruh terhadap kerja, sedangkan yang merupakan variabel
kepuasan guru. endogen (variabel dependen) kepuasan kerja
Pengetahuan kerja guru merupakan salah satu Guru.
faktor kompetensi dan kemampuan kerja seorang Penarikan anggota sampel (teknik sampling
guru. Guru yang memiliki pengetahuan yang baik adalah suatu cara untuk menentukan ukuran/
akan mampu memberikan kinerja dan hasil yang anggota sampel penelitian dan ukuran populasi
baik pula dan mencapai kepuasan kerja. berdasarkan teknik tertentu. Penarikan anggota
Pengetahuan individu merupakan modal dasar sampel dengan teknik sampling, hasilnya
setiap individu untuk dapat memberikan diharapkan dapat mewakili karakteristik anggota
kontribusi yang terbaik pada organisasi. populasi penelitian (representative).
Kemampuan dan keahlian individu seharusnya Anggota populasi (N) dalam penelitian ini adalah
dapat dibagikan kepada kepada individu lainnya seluruh guru SDN Lubuk Baja.
di dalam organisasi untuk dapat memaksimalkan Berdasarkan formula tersebut dengan jumlah
nilai-nilai bagi organisasi. Pengetahuan populasi target 188 orang dan margin of error (d)
individu yang selalu dibagikan akan membentuk sebesar 5%, maka sampel minimal adalah 127
tim yang andal dan memiliki kesamaan yang guru.
tinggi, sehingga antara individu mudah untuk
melakukan komunikasi kerja dan juga berdampak
pada fleksibilitas kerja individu dan akhirnya X1 P1
dapat memberikan peningkatan kepuasan dan
kinerja bagi organisasi.
Secara konseptual dan umum ada tiga aspek P2
X2
kompetensi, yaitu: kompetensi professional,
kompetensi sosial, dan kompetensi personal. X5
1. Kompentensi Profesional, mencangkup :
2. Kompentensi sosial, mencangkup X3
kemampuan untuk beradaptasi dengan P3 P
tujuan kerja dan lingkungan sosial pada
saat tugas guru. Kompetensi personal
(pribadi).
X4 P4

2.3. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Dari gambar di atas Persamaan strukturalnya
ketrampilan kerja terhadap kepuasan adalah dua jalur :
kerja guru. X5= P1X1+P2X2+ P3X3+P4X4+  1
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keterangan :
pengalaman kerja terhadap kepuasan X1, X2, X3, X4 = (independent variabel)
kerja guru. X5 = (dependent variabel)
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara X1 = Keterampilan kerja
feedback terhadap kepuasan kerja guru X2 = Pengalaman kerja

vii
X3 = Feedback d. Menganalisis apakah secara parsial atau
X4 = Pengetahuan kerja masing-masing variabel independen
X5 = Kepuasan kerja mempengaruhi variabel dependen dengan
P1= Pengaruh X1, langsung terhadap X5, koef. menggunakan angka t (menggunakan tabel
Regresi X1 terhadap X5 Coefficient) dan melihat besarnya pengaruh
P2= Pengaruh X2 langsung terhadap X5, koef. masing-masing variabel independen
Regresi X2 terhadap X5 terhadap variabel dependen (menggunakan
P3= Pengaruh X3 langsung terhadap X5, koef. tabel Beta)
Regresi X3 terhadap X5 Untuk menganalisis hasil pengolahan data
P4= Pengaruh X4 langsung terhadap X5, koef. tersebut dengan rumusan hipotesis sebagai
Regresi X4 terhadap X5 berikut:
 = Residual (error disturbance) Ho : Tidak ada hubungan signifikan
P  1 = Koef. Jalur dengan residual (  1 ) H1: Ada hubungan signifikan
Uji Hipotesis Kriteria penerimaan/ penolakan hipotesis adalah
Pengujian hipotesis dilakukan dengan sebagai berikut:
memanfaatkan komputer, melalui program SPSS 1. H0 ditolak jika nilai probabilitas r  taraf
for Windows 20.00 dengan rumus sebagaimana signifikan sebesar 0,05 (Sig.2-tailed   005 )
sudah dikemukakan diatas. : H1 diterima.
Analisis Korelasi menurut Rumengan, Bambang 2. H0 diterima jika nilai probabiitas r > taraf
Satriawan, dan Azuar Juliandi (2009:31) signifikan sebesar 0,05 (Sig.2-tailed >  005),
bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan H1 ditolak.
antara dua variabel penelitian, Sedangkan Analisis Hipotesis statistik yang digunakan untuk menguji
Regresi bertujuan untuk memprediksi perubahan pengaruh secara individual adalah:
nilai variabel terikat akibat pengaruh dan nilai Ho : P1 = 0 Tidak ada pengaruh Keterampilan
variabel bebas. kerja terhadap Kepuasan kerja
Proses pengolahan data melalui SPSS for H1 : P1  0 Ada pengaruh Keterampilan kerja
Windows, dilakukan dengan langkah-langkah terhadap Kepuasan kerja
sebagai berikut: Ho : P2 = 0 Tidak ada pengaruh Pengalaman kerja
1. Memeriksa data yang telah disusun dalam terhadap Kepuasan kerja
tabel utama, sesuai dengan kebutuhan SPSS. H1 : P 2  0 Ada pengaruh Pengalaman kerja
Hal ini dilakukan karena barangkali ada
terhadap Kepuasan kerja
kesalahan ketik yang dapat menganggu
Ho : P3 = 0 Tidak ada pengaruh feedback
proses kerja SPSS.
terhadap Kepuasan kerja
2. Memasukkan data ke dalam SPSS
H1 : P 3  0 Ada pengaruh feedback terhadap
berdasarkan kelompok variabel
masing-masing. Kepuasan kerja
3. Menafsirkan hasil pengolahan data yang Ho : P4 = 0 Tidak ada pengaruh pengalaman kerja
dilakukan oleh komputer untuk menguji terhadap Kepuasan kerja
hipotesis dan menjawab pertanyaan H1 : P 4  0 Ada pengaruh pengalaman kerja
penelitian, yang selanjutnya akan digunakan terhadap Kepuasan kerja
sebagai bahan pembahasan dan untuk Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menarik kesimpulan penelitian sesuai memanfaatkan komputer, melalui program SPSS
dengan tujuan penelitian. for Windows 20.00 dengan rumus sebagaimana
4. Tafsiran untuk analisis regresi tersebut sudah
menurut Rumengan, Satriawan dan Juliandi dikemukakan diatas
(2009:50) adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis regresi dengan melihat 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
pengaruh secara gabungan dan secara 1. Data responden.
parsial. No. Jenis Jumlah Prosentase
b. Menganalisis besarnya R square dengan Kel
meliliat atau menghitung koefisien ami
determinan (menggunakan tabel Model n
Summary) 1. Laki-Laki 25 19,68 %
c. Menganalisis apakah model regresi benar 2. Perempuan 102 80,32 %
atau salah dengan menggunakan angka F
Total 127 100,00 %
(menggunakan tabel Anova) hal ini juga
dapat melihat apakah keseluruhan variabel
No. Usia Jumlah Prosentase
secara bersama-sama mempengaruhi varibel
dependen. 1. ≤ 30 Tahun 52 40,94 %
2. 31- 40 48 37,80 %

viii
Tahun
3. 41 – 50 27 21,26 %
Tahun Uji Hipotesis 1 : Terdapat pengaruh signifikan
Total 127 100,00 % antara X1 terhadap Y
Untuk mencari nilai t hitung adalah
No. Status Jumlah Prosentase koefisien path/std error = 0,117 / 0,08 = 2,4 dan
1. Tidak Kawin 56 44,09 % bila dibanding dengan t table (dk=127-2-1, 
2. Kawin 71 55,91 % 0,05) adalah 1,96 sehingga t hitung > t tabel.
Total 127 100,00 % Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara X1 dan X5.
No. Pendidikan Jumlah Prosentase
1. Diploma 7 5,5 % Uji Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh signifikan
2. Sarjana 119 93,7 % antara X2 dan Y
(S1)/Sederajat Untuk mencari nilai t hitung adalah
3. Pasca Sarjana (S2) 1 0,8 % koefisien path/std error = 0,113 / 0,08 = 2,05 dan
Total 127 100 ,00% bila dibanding dengan t table (dk=127-2-1, 
0,05) adalah 1,96 sehingga t hitung > t tabel.
Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa ada
No. Lama Bekerja Jumlah Prosentase pengaruh yang signifikan antara X2 dan X5.
1. ≤ 5 Tahun 24 18,9 %
Uji Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh significan
2. 6 – 10 27 21,26 %
antara X3 terhadap X5.
Tahun
Untuk mencari nilai t hitung adalah
3. 11 – 15 41 32,28 %
koefisien path/std error = 0,191 / 0,08 = 2,14 dan
bila dibanding dengan t table (dk=127-2-1, 
Tahun
4. 16 – 20 22 17,32 %
Tahun 0,05) adalah 1,96 sehingga t hitung > t tabel.
Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa ada
5. 20 Tahun 13 10,24 %
pengaruh yang signifikan antara X3 dan Y.
ke atas
Total 127 100,00 %
Uji Hipotesis 4 : Terdapat Pengaruh X4
terhadap X5
Untuk mencari nilai t hitung adalah
Uji Validitas memberikan hasil semua item pada
koefisien path/std error = 0,186 / 0,08 = 2,11 dan
bila dibanding dengan t table (dk=127-2-1, 
masing-masing variable adalah valid.
0,05) adalah 1,96 sehingga t hitung > t tabel.
Tabel 4.1. Hasil Uji Reliabilitas Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa ada
r r pengaruh yang signifikan antara X4 dan Y.
Variabel Keterangan
hitung tabel
X1 0,746 0,60 Reliabel Pembahasan
X2 0,630 0,60 Reliabel 1. Pembahasan Pengaruh Keterampilan kerja (X1)
terhadap Kepuasan kerja (X5).
X3 0,676 0,60 Reliabel Keterampilan kerja seperti keterampilan
X4 0,717 0,60 Reliabel psikologis banyak mempengaruhi kemampuan
X5 0,769 0,60 Reliabel individu dalam berinteraksi dengan orang lain
sesuai dengan ungkapan Lane dan Lowther, 2005.
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Dalam bidang pekerjaan, keterampilan psikologis
secara langsung maupun tidak langsung dapat
Nilai Kriteria berhubungan dan mempengaruhi kepuasan dan
Asymp Jika komitmen serta kinerja.
N Sig (2- nilai Keeratan hubungan dan significan pengaruhnya
Data Variabel
o tailed) p>0,05 Kesimpulan dapat dilihat dari uji hipotesis yang mendapatkan
(Atau Terima bahwa t hitung > t tabel. Sehingga diterima H1
nilai p) Ho ada hubungan yang signifikan antara
1 Beban kerja .058 p>0,05 Normal Keterampilan kerja terhadap Kepuasan kerja Guru
Budaya yaitu nilai koefisien beta Standard sekitar 0,117
2 .060 p>0,05 Normal
Organisasi atau 11,7% pengaruh Keterampilan kerja terhadap
Gaya
3 .165 p>0,05 Normal Kepuasan kerja.
Kepemimpinan
4. Kepuasan Kerja .069 p>0,05 Normal
Kinerja 2. Pembahasan Pengaruh Pengalaman kerja (X2)
5. .057 p>0,05 Normal terhadap Kepuasan kerja (X5).
pegawai

ix
Dari hasil pembuktian hipotesis menunjukkan koefisien X4 terhadap Y secara statistik bermakna
secara signifikan Pengalaman kerja berpengaruh yakni sebesar 0,186 atau 18,6% sisanya adalah
terhadap Kepuasan kerja yang mendapatkan variabel yang tidak diteliti.
bahwa t hitung > t tabel sehingga diterima H1 Hasil penelitian ini juga mendukung teori-teroi
yakni ada hubungan yang significan antara yang pernah dikemukan oleh Wadhwa & Rao
Pengalaman kerja terhadap Kepuasan kerja. Besar yang menyatakan bahwa pengetahuan sesorang
pengaruhnya adalah harga nilai koefisien beta berupa kompetensi yang dimiliki akan membawa
standar yakni 0,113 atau 11,3 %. dampak kepada suatu sistem yang fleksibel,
Hal ini sesuai dengan teori Pengalaman kerja dimana fleksibel pekerja dikaitkan dengan
bahwa Pengalaman mengajar merupakan salah konteks perusahaan dan organisasi. Fleksibilitas
satu faktor dalam mendukung pelaksanaan terkait dengan respon terhadap pekerjaan,
kegiatan belajar mengajar. Pengalaman mengajar beradaptasi dengan lingkungan kerja dan
yang dimiliki oleh seorang guru menjadi penentu kedinasan pekerja dalam melakukan pekerjaan
pencapaian hasil prestasi belajar yang akan diraih untuk mencapai target yang ditentukan. Sehingga
oleh siswa. Pengalaman mengajar yang cukup, target dan pencapaian sesuai dengan yang
dalam arti waktu yang telah dilalui oleh seorang diingikan akan memberikan pengaruh terhadap
guru dalam melaksanakan tugasnya akan nilai-nilai kepuasan kerja guru.
mendukung hasil belajar sehingga tujuan yang
akan diraih oleh sekolah dapat tercapai. Guru
yang memiliki pengalaman mengajar yang 5. Kesimpulan dan Saran
memadai, secara positif akan mendukung Kesimpulan
kinerjanya di sekolah dan meningkatkan 1. Ada pengaruh yang signifikan variabel
kepuasan kerja guru. Keterampilan kerja terhadap Kepuasan kerja
Guru SDN lubuk Baja. Hasil pembuktian
3. Pembahasan Pengaruh Feedback (X3) terhadap hipotesis adalah hasil t hitung > t table.
Kepuasan kerja (X5). Signifikansi pengaruh yang diberikan dari
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian ini adalah sebesar 0,117 atau
informasi objektif bahwa model yang diajukan 11,7 % sisanya belum diterapkan.
mengindikasikan sesuai (fit) dengan data. 2. Ada pengaruh yang signifikan variabel
Berdasarkan hasil analisis dan uji-t (Tabel Pengalaman kerja terhadap Kepuasan kerja
ANOVA), hipotesis dapat diterima karena Guru SDN lubuk Baja. Hasil pembuktian
berdasarkan pengujian koefisien jalur model, hipotesis adalah hasil t hitung > t table.
koefisien X3 terhadap Y secara statistik bermakna Signifikansi pengaruh yang diberikan dari
yakni sebesar 0,191 atau 19,1% sisanya adalah hasil penelitian ini adalah sebesar 0,113 atau
variabel yang tidak diteliti. 11,3 % sisanya belum diterapkan.
Kaitannya dengan teori yang pernah di ungkapkan 3. Ada pengaruh yang signifikan variabel
oleh Sewrgiovani yang meberikan pandangannya Feedback terhadap Kepuasan kerja Guru
terhadap feedback atau umpan balik Kepala SDN lubuk Baja. Hasil pembuktian hipotesis
sekolah sebagai supervisor maksudnya adalah adalah hasil t hitung > t table. Signifikansi
mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh pengaruh yang diberikan dari hasil
tenaga kependidikan. Hal tersebut menunjukkan penelitian ini adalah sebesar 0,191 atau 19,1
bahwa supervisi merupakan suatu proses yang % sisanya belum diterapkan.
dirancang secara khusus untuk membantu para 4. Ada pengaruh yang signifikan variabel
guru dan supervisor dalam mempelajari tugas pengetahuan kerja terhadap Kepuasan kerja
sehari-hari di sekolah; agar dapat menggunakan Guru. variabel ini mempunyai korelasi
pengetahuan dan kemampuannya untuk positif dan bearti, sehingga dapat ditafsirkan
memberikan layanan yang lebih baik pada orang bahwa peningkatan pengetahuan kerja dan
tua peserta didik dan sekolah sebagai masyarakat pengaruhnya terhadap Kepuasan kerja
belajar yang lebih efektif. Apabila diperoleh sebesar 0,186 atau 18,6 %..
efektivitas layanan terhadap pendidikan tercapai Sedangkan pengaruh paling kuat terhadap
maka kepuasan kerja guru juga meningkat. Kepuasan kerja Guru adalah variabel
feedback.
4. Pembahasan Pengaruh Pengetahuan kerja (X4)
terhadap Kepuasan kerja (X5). Saran.
Dari hasil persamaan regresi 1 yakni hasil analisis 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang
data diperoleh informasi objektif bahwa model Kepuasan kerja dengan variabel, pendekatan
yang diajukan mengindikasikan sesuai (fit) dan metode yang sama, tetapi dilakukan
dengan data. Berdasarkan hasil analisis dan uji-t terhadap populasi yang berbeda, serta
(Tabel ANOVA), hipotesis dapat diterima karena ukuran sampel yang relatif lebih besar.
berdasarkan pengujian koefisien jalur model,

x
2. Perlu dilakukan penelitian tentang faktor-
faktor dominan apa yang mempengaruhi
Keterampilan kerja, Pengalaman kerja dan
Feedback terhadap kinerja guru.
3. Perlu peningkatkan Kepuasan kerja pada
bidang kemampuan, keahlian dan
mengintesifkan pembinaan terhadap kerja
guru oleh pimpinan agar tercapai Kepuasan
kerja guru dalam upaya mensukseskan misi
dan target organisasi.

Daftar Pustaka
Dessler, Garry, 1997, Manajemen Sumber Daya
Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid
2, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Gibson, James L,2005, organizations behavior
process, 12th edition, Mr Graw hill
Hadari Nawawi, 2008. Perencanaan Sumbe Daya
Manusia. Cetakan 7.
Hasibuan M. (2003). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Rumengan, Jemmy, 2010Metodologi Penelitian
Husein Umar. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dengan SPSS, Edisi 1, Uniba Press,
Dalam Organisasi. Edisi 7. PT. Sun. Batam
Jakarta. Rumengan, Jemmy/Satriawan, Bambang/Juliandi,
Manullang, Marihot, 2001, Manajemen Sumber Azuar/Irfan,2011, Analisis Jalur (Path
Daya Manusia, edisi I, BPFE Analysis) dengan SPSS, Diktat kuliah
Yogyakarta dan pelatuhan, Uniba Batam
Manullang, M, 2008, Manajemen Personalia, Syahril Efendi. 2008. Modul MSDM.
Edisi -3, Gadjah Mada University Syahril Efendi. 2009. Pereneanaan 5DM. Medan.
Press, Yogyakarta Proffesional Pres.
Mathis, Robert. L,2004, Human Resorce
Manajemen, terjemahan editor Siagian, P Sondang, 2008, Manajemen Sumber
angelica Diana, manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta
Daya manusia, Edisi 10, Salemba 4 Sedarmayanti, 2007, Manajemen Sumber Daya
Jakarta Manusia, edisi I, Refika Aditama,
Munandar, Sunyoto Ashar, 2004, Psikolog bandung
Industri dan organisasi, Edisi6, UI Simamora, Henry,2003, Manajemen Sumber daya
press Jakarta manusia, Edisi III, STIE YKPN
Mondy, R wayne, Noe, Robert M, 2005, Human Jakarta
Resorce Manajemen, 9th Edition, Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran
Pearson Educations International Mencipta Guru Kreatif dan
PP Nomor 19 tahun 2005 tentang StandarNasional Berkompetensi. Cetakan I. Stain
Pendidikan Salatiga Press. Jawa Tengah
Priyatno, Duwi, 2009, 5 Jam belajar olah data Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945
dengan SPSS17, Andi Yogyakarta, UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok Pokok
Yogyakarta. Kepegawaian.
Prabu Mangkunegara, Anwar, 2007, Evaluasi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Kinerja, refika Aditama, bandung tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
UU RI Nomor: 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen

xi
xii

You might also like