Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya

Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

MANAJEMEN BANK SYARI’AH DALAM UPAYA PENCEGAHAN


PENCUCIAN UANG DAN UANG HARAM
(Studi Kasus di Perbankan Syari’ah Solo Raya)

SUMADI
STIE – AAS Surakarta
Email: sum_1924@yahoo.com

Abstract

Technological advances and the globalization of financial information, do not always have a
positive impact for the community but sometimes it becomes the development of crime, especially white-
collar crime (white collar crime), business crime (business crime), or a corporate crime (Corporate
crime). Money laundering or commonly known as money laundering, is a method to hide, move,
and use the result of a criminal act, the activities of criminal organizations, economic crime,
narcotics trafficking, and other activities that constitute criminal activities.
Money laundering, essentially involves assets (income / wealth) disguised so that it can
be used without being detected that such assets derived from illegal activities. Melaului money
laundering income or assets derived from illegal activity is converted into a financial asset that
seems to come from a legitimate source / legal.

Key Words : Money laundering, Economic syariah, Islamic Bank.

PENDAHULUAN menetapkan Akil sebagai tersangka


Kemajuan tekhnologi informasi dan pencucian uang dengan UU Nomor 8 Tahun
globalisasi keuangan, tidak selamanya 2010 tentang Pencegahan dan
berdampak positif bagi masyarakat akan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
tetapi terkadang justru menjadi Uang serta UU Nomor 15 Tahun 2002
berkembangnya kejahatan terutama tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
kejahatan kerah putih (white collar crime), (nasional.kompas.com, 2013).
kejahatan bisnis (business crime), atau Problematika uang haram ini sudah
kejahatan korporasi (Coorporate crime). meminta perhatian, karena dimensi dan
(Erman Rajagukguk, 2001). implikasinya daya rusak akibat yang
Money laundering merupakan, salah satu ditimbulkan, maka menjadi sebuah
kejahatan yang sering dibicarakan dewasa keharusan bagi negara untuk mencari
ini, seperti kasus Tindak Pidana Pencucian solusi, memilih perangkat hukum untuk
Uang yang menyeret Ketua Mahkamah menghadang dan memberantas Tindak
Konstitusi nonaktif Akil Mochtar yang Pidana Pencucian Uang (TPPU) ini.
dijerat dengan dua undang-undang tindak Pencucian uang atau money laundering
pidana pencucian uang yang berbeda. KPK telah dikenal sejak tahun 1930 di Amerika

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 16
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

Serikat, yaitu ketika mafia membeli menjadi asset keuangan yang seolah-olah
perusahaan yang sah dan resmi sebagai berasal dari sumber yang sah/legal (Andrian
salah satu strateginya. Investasi terbesar Sutedi, Hukum Perbankan: Suatu Tinjauan
adalah perusahaan pencucian pakaian atau Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan
disebut Laundromat, yang ketika itu kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007).
terkenal di Amerika Serikat. Usaha Pencucian uang merupakan salah satu
pencucian pakaian ini berkembang maju, kejahatan yang sangat merugikan masyarakat
dan berbagai perolehan uang hasil kejahatan juga negara, karena dapat mempengaruhi
seperti dari cabang usaha lainnya atau merusak stabilitas perekonomian
ditanamkan ke perusahaan pencucian nasional khususnya keuangan negara. Hal ini
pakaian ini. (nasional.kompas.com, 2013) sangat bertentangan dengan tujuan tasyri' yaitu
Sebelumnya, pada tahun 1900-an mencegah mafsadah dan menciptakan
Alphonso Capone atau yang lebih dikenal mashlahah. Pencucian uang menimbulkan
dengan Al Capone, penjahat terbesar di kerusakan, kerugian, mudharat, sekaligus
Amerika masa lalu, mencuci uang hitam dari menjauhkan kemaslahatan dari kehidupan
usaha kejahatannya dengan memakai si manusia, tercela, dan terlarang sehingga dapat
genius Meyer Lansky, orang Polandia. disebut sebagai tindak pidana dan dalam
Lansky, seorang akuntan yang mencuci konteks hukum Islam, dapat dikenai hukuman
uang kejahatan Al Capone melalui usaha ta'zir bagi pelakunya.
binatu (Laundry). Demikianlah asal muasal Institusi Bank memiliki peran dan posisi
muncul nama Money Laundering (J.E yang sangat strategis dalam pembangunan
Sahetafy, Business Uang Haram, nasional, akan tetapi disisi lain bank juga
www.khn.go.id,) menjadi media arus pencucian uang haram
Pencucian uang atau yang sering dikenal “money laundering” ini. Bank sebagai
dengan istilah money laundering, lembaga perantara keuangan (financial
merupakan metode untuk menyembunyikan, intermediary) menjadi perantara pihak-pihak
memindahkan, dan menggunakan hasil dari yang memiliki kelibihan dana (surplus
suatu tindakan pidana, kegiatan organisasi fund), selain itu bank berperan dalam lau
kejahatan, kejahatan ekonomi, perdagangan lintas pembayaran. Tidak ada masyarakat
narkotika, dan kegiatan-kegiatan lainnya modern yang dapat mencapai kemajuan
yang merupakan aktifitas kejahatan. Money pesat tanpa instrument bank. Menurut
Laundering, pada intinya melibatkan asset Compton, tidak mungkin memberi
(pendapatan/kekayaan) yang disamarkan gambaran mengenai ekonomi nasional yang
sehingga dapat dipergunakan tanpa berjalan efisien, tumbuh dengan mantap atau
terdeteksi bahwa asset tersebut berasal dari bertahan untuk suatu kurun waktu tanpa
kegiatan illegal. Melaului money laundering dukungan sistem perbankan yang kuat
pendapatan atau kekayaan yang berasal dari (Eric N. Compton, Principle of Banking ).
kegiatan yang melawan hukum diubah

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 17
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

Menurut Remy Syahdeni, sekalipun menanggulangi pencucian uang dan


tidak diketahui secara pasti berapa terancam sanksi internasional terutama oleh
banyaknya uang yang dicuci setiap tahun Financial Action Task Force karena tidak
melalui kegiatan money laundering ini, mempunyai UU tindak pidana pencucian
tetapi jumlah taksirannya sangat besar uang.
Mantan Managing Director IMF Michele Pencucian uang merupakan suatu tindak
Candessus, memperkirakan volume dari pidana. Sebagaimana diatur dalam suatu
cross-border money laundering antara 2 - 5 Undang-undang yaitu dalam Undang-
% dari gross domestic product (GDP) dunia. Undang Nomor 25 Tahun 2003. Pencucian
Bahkan menurutnya batas terbawah dari uang dilakukan tujuan utama pelaku
kisaran tersebut, yaitu jumlah yang kejahatan melakukan pencucian uang adalah
dihasilkan dari kegiatan narcotics untuk menyamarkan hasil kejahatan agar si
trafficking, arms trafficking, bank fraud, pelaku tersebut akhirnya bebas menikmati
securities fraud, counterfeiting dan hasil kejahatannya.
kejahatan yang sejenis itu yang di cuci di Di Indonesia aturan tentang pencucian
seluruh dunia setiap tahun mencapai jumlah uang memang belum lama dibuat peraturan
hampir US $ 600 miliar. undang-undangnya, sejak jatuhnya orde baru
Begitu besarnya kerugian yang (sekitar tahun 1998) banyak kekayaan para
ditimbulkan dari praktik pencucian uang, pejabat dan terutama kekayaan mantan
oleh karena itu upaya untuk mencegah Presiden Soeharto (keluarga cendana) yang
tindak pidana pencucian uang telah menjadi sorotan publik, disanksikan oleh
dilakukan oleh berbagai Negara. Perang masyarakat karena diluar kewajaran dan
terhadap kegiatan pencucian uang oleh diperkirakan diperoleh dari hasil korupsi
organisasi-organisasi kejahatan dan oleh selama beliau menjadi Presiden.
individu-individu yang tidak tergabung Secara umum proses pencucian uang ini
dalam organisasi-organisasi kejahatan telah dapat dikelompokkan dalam tiga tahap;
mencapai tingkat yang jauh lebih serius Pertama, penempatan (placement), yakni
daripada 15 tahun yang lampau. Badan upaya menempatkan uang tunai yang berasal
kerjasama international pertama adalah The dari tindak pidana ke dalam sistem
Financial Action Task Force on Money keuangan, terutama sistem perbankan.
Laundering (FATF) yang didirikan oleh G7 Dalam proses ini terdapat pergerakan fisik
Summit di Prancis pada bulan Juli 1989. uang tunai baik melalui penyelundupan uang
Undang-Undang tindak pidana tunai dari suatu negara ke negara lain,
pencucian uang dilakukan Indonesia karena penggabungan antara uang tunai yang
desakan internasional. Alasan ini kental berasal dari kejahatan dengan uang yang
sekali karena sejak tiga tahun lalu Indonesia diperoleh dari hasil kegiatan yang sah.
bersama sejumlah negara lain dinilai sebagai Kedua, transfer (layering), yakni upaya
negara yang tidak kooperatif dalam untuk mentransfer harta kekayaan yang

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 18
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

berasal dari tindak pidana (dirty money) digunakan dalam pencucian uang, apabila
yang telah berhasil masuk ke dalam sistem tidak diperoleh informasi yang memuaskan
keuangan melalui penempatan (placement). maka transaksi-transaksi dibawah ini harus
Dalam proses ini terdapat rekayasa untuk dipandang sebagai transaksi keuangan
memisahkan uang hasil kejahatan dari mencurigakan :
sumbernya melalui pengalihan dana hasil 1. Nasabah atau kuasanya berupaya
placement ke beberapa rekening lainnya menghindari untuk berhubungan
dengan serangkaian transaksi yang langsung dengan penyedia jasa
kompleks. Layering dapat pula dilakukan keuangan;
dengan transaksi jaringan internasional baik 2. Penggunaan banyak rekening dengan
melalui bisnis yang sah atau perusahaan alasan tidak jelas
yang memiliki nama dan badan hukum 3. Penyetoran dalam nominal kecil
namun tidak memiliki kegiatan apapun. dengan frekuensi yang cukup tinggi
Ketiga, menggunakan harta kekayaan dan kemudian dilakukan penarikan
(integration), yakni suatu upaya sekaligus
menggunakan harta kekayaan yang berasal 4. Penarikan dalam jumlah besar terhadap
dari tindak pidana yang telah berhasil masuk rekening tidak aktif
ke dalam sistem keuangan melalui 5. Penarikan dalam jumlah besar terhadap
placement atau layering sehingga seolah- rekening yang baru menerima dana
olah menjadi harta kekayaan halal (clean yang tidak diduga dan tidak biasa baik
money) untuk kegiatan bisnis yang halal dari dalam negeri maupun dari luar
atau untuk membiayai kegiatan kejahatan. negeri;
Pencucian uang dapat diselidiki dari 6. Adanya transfer dana ke dalam suatu
transaksi-transaksi nasabah yang rekening dengan frekuensi yang sangat
mencurigakan. Transaksi keuangan tinggi dan secara tiba-tiba padahal
mencurigakan adalah transaksi yang sebelumnya rekening tersebut
menyimpang dari profil dan karakteristik tergolong tidak aktif.
serta kebiasaan pola transaksi yang Nasabah yang berasal dari atau
dilakukan oleh nasabah, termasuk transaksi mempunyai rekening di negara yang dikenal
keuangan oleh nasabah yang patut diduga sebagai tempat pencucian uang atau negara
dilakukan dengan tujuan untuk menghindari yang kerahasiaan banknya sangat ketat.
pelaporan transaksi yang bersangkutan yang Berdasarkan Pasal 13 ayat (1) huruf b,
wajib dilakukan oleh penyedia jasa Undang-Undang nomor 15 tahun 2002
keuangan. tentang tindak pidana pencucian uang
Beberapa contoh transaksi keuangan sebagaimana telah diubah menjadi Undang-
yang dapat digunakan untuk undang no.25 tahun 2003, penyedia jasa
mengidentifikasi transaksi keuangan keuangan (PJK) termasuk didalamnya
mencurigakan dan kondisi yang sering adalah bank, wajib menyampaikan laporan

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 19
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

transaksi yang dilakukan secara tunai dalam pencucian uang dari berbagai kejahatan,
jumlah kumulatif sebesar baik oleh perorangan maupun korporasi,
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dalam batas wilayah negara RI maupun di
atau lebih atau mata uang asing yang luar batas wilayah negara RI dengan kerja
nilainya setara, baik dilakukan satu kali sama regional dan internasional melalui
transaksi maupun beberapa kali transaksi forum bilateral atau multilateral.
dalam 1 (satu) hari kerja. Laporan transaksi Money laundering, pada intinya
tersebut dikenal sebagai Cash Transaction melibatkan asset (pendapatan/kekayaan)
Report (CTR). yang disamarkan sehingga dapat
Berdasarkan Pasal 1 angka 8 Undang- dipergunakan tanpa terdeteksi bahwa asset
Undang tindak pidana pencucian uang, yang tersebut berasal dari kegiatan illegal.
dimaksud dengan transaksi keuangan yang Melaului money laundering pendapatan atau
dilakukan dengan tunai adalah transaksi kekayaan yang berasal dari kegiatan yang
penarikan, penyetoran, atau penitipan yang melawan hukum diubah menjadi asset
dilakukan dengan uang tunai atau instrumen keuangan yang seolah-olah berasal dari
pembayaran lain yang dilakukan melalui sumber yang sah/legal.
Penyedia jasa Keuangan (PJK), sebagai Dalam hukum pidana ekonomi
contoh bila nasabah pemegang rekening konvensional, terdapat 3 (tiga) golongan
menyetor tunai minimal sebesar utama teori untuk membenarkan penjatuhan
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) pidana, yaitu :
dalam 1 (satu) hari kerja, maka bank wajib 1. Teori absolute/ pembalasan (revenge) :
melaporkan transaksi tersebut ke PPATK. yang berpandangan bahwa kejahatan itu
Kedua macam laporan tersebut akan sendirirlah yang mengandung unsure-
digunakan oleh PPATK sebagai data untuk unsur dijahtukannya hukuman.
dilakukan analisa dan outputnya menjadi 2. Teori relative atau tujuan pencegahan
informasi intelejen keuangan yang akan (prevensi) : yang berpendapat bahwa
diberikan kepada pihak yang berkompoten dijatuhkannya hukuman adalah prevensi
antara lain kejaksaan dan kepolisian untuk terjadinya kejahatan, baik itu prevensi
ditindak lanjuti. umum maupun khusus pada terpidana.
PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis 3. Teori gabungan, yaitu absolute dengan
Transaksi Keuangan), sebagai lembaga relative, meskipun ada yang condong
independen yang bertugas menganalisis pada pembalasan tetapi ada pula yang
semua transaksi keuangan yang ingi agar unsure pembalasan dan
mencurigakan yang dilaporkan oleh prevensi seimbang.
penyedia jasa keuangan bertanggung jawab Suatu perbuatan akan dikatakan/
langsung kepada Presiden. PPATK oleh UU dikategorikan sebagai tindak pidana (delik)
TPPU diberi kewenangan untuk membantu manakala perbuatan tersebut itu memenuhi
penegak hukum memberantas tindak pidana unsure-unsur obyektif dan unsur subyektif.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 20
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

Unsur-unsur obyektif dalam tindakan pidana sangat bertentangan dengan tujuan tasyri’ itu
adalah: sendiri yaitu mencegah mafsadah dan
1. Perbuatan (manusia) yang memenuhi menciptakan maslahah, artinya perbuatan
rumusan dalam Undang-undang. yang justru menimbulkan kerusakan,
2. Kausalitas (hubungan antara sebab dan kerugian, kemudaratan dan sekaligus
akibat) menjauhkan kemaslahatan kehidupan
3. Bersifat melawan hukum manusia adalah perbuatan tercela dan
Sedangkan unsur-unsur subyektif nya adalah terlarang dan perbuatan tersebut dapat
sebagai berikut: disebut sebagai tindak pidana.
1. Adanya kesalahan (schuld), meliputi Islam sebagai agama dan ideologi
kesengajaan (dolus/opzet) dan kelalaiaan (pandangan hidup), selain mengatur
(culpa). hubungan manusia dengan Allah, Islam juga
2. Kemampuan bertanggung jawab dari sangat berkempentingan meletakkan basis-
pelaku. basis etika dan moral dalam hubungan
Berdasarkan pengertian diatas maka manusia dengan sesama, Islam memiliki
apabila suatu tindakan tidak memenuhi konsep yang jelas dalam mengajarkan soal
unsur obyektif dan subyektif maka tidak harta, asal harta yang didapatkan dan
dapat dikatakan sebagai tidak pidana (delik). pendistribusian harta. Islam memiliki
Maka money laudering dapat dikatakan ketentuan dalam mendapatkan harta yang
suatu tindakan pidana dan perbuatan tercela, benar dan sah, yaitu tidak terdapat unsur al-
seperti yang diatur dalam Undang-undang batil dan az-zalim, yakni jalan yang salah,
Republik Indonesia Nomer 15 Tahun 2002 penindasan, dan eksploitasi, yang sering kali
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang jo. berbentuk penipuan, pencurian, dan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003 perampokan. Oleh karenanya, menjadi
tentang Perubahan Atas Undang-undang sebuah kepastian bahwa Islam melarang
Nomor 15 Tahun 2002. Ini berarti dapat pemerolehan harta yang tidak benar dan
diartikan bahwa kriminalisasi sebagai proses melanggar ketentuan hukum Islam. Namun
penetapan ”pidana”. seiring berkembangnya waktu, tindak pidana
Pembentukan UU tindak pidana terhadap harta terus berkembang dengan
pencucian uang ini dimaksudkan agar segala menggunakan istilah-istilah yang baru,
bentuk pencucian uang dapat dicegah dan termasuk di dalamnya; money laundering,
diberantas serta terhadap pelakunya money politic, dll.
diberikan sanksi hukum, karena sangat
merugikan masyarakat dan Negara yang Pencucian Uang dalam Ekonomi Islam
dapat mempengaruhi serta merusak Pencucian uang merupakan perbuatan
stabilitas perekonomian nasional atau yang sangat merugikan masyarakat, juga
keuangan negara dan meningkatnya negara, karena dapat mempengaruhi atau
berbagai kejahatan. Hal ini sesungguhnya merusak stabilitas perekonomian nasional

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 21
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

khususnya keuangan negara. Hal ini sangat HASIL PEMBAHASAN


bertentangan dengan tujuan tasyri' yaitu Praktek Manajemen Perbankan Syari’ah
mencegah mafsadah dan menciptakan dalam Menjaga Sumber Mal dari money
mashlahah. Pencucian uang menimbulkan laundering.
kerusakan, kerugian, mudharat, sekaligus Penelitian ini merupakan penelitian
menjauhkan kemaslahatan dari kehidupan kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah
manusia. suatu pendekatan yang juga disebut
Hukum Ekonomi Islam yang berbasis pendekatan investigasi karena biasanya
pada al- Qur’an dan al-Hadits, sebagai suatu peneliti mengumpulkan data dengan cara
sistem kehidupan yang menyeluruh bertatap muka langsung dan berinteraksi
termasuk permasalahan moneter adalah dengan orang-orang di tempat penelitian.
solusi untuk mencegah dari money Untuk mengetahui praktek perbankan
laundering, sebab dalam prakteknya money syari’ah dalam menjaga sumber mal dari
laundering merupakan permasalahan money laundering, peneliti melakukan
moneter yang terjadi di negara-negara wawancara secara langsung kepada pelaku
Muslim pada khususnya dan negara-negara usaha di perbankan syari’ah dengan
di dunia pada umumnya. menggunakan snowball teory. Adapun
Berbeda dengan hukum ekonomi perbankan syari’ah yang diteliti adalah
konvensional, ekonomi syariah memandang (Bank Muamalat Indonesia cabang
bahwa sebagai sebuah akibatnya apabila Surakarta, BRI Syari’ah cabang Surakarta
suatu tindakan sudah terkodifikasi dalam dan Bank Mega Syari’ah Sukoharjo).
sebuah hukum atau Undang-undang, maka Praktek perbankan syari’ah dalam
siapapun yang melanggarnya harus menjaga sumber mal dari money laundering,
mendapatkan sanksi yang setimpal yang diteliti penulis adalah sebagai berikut :
(hukuman). Pencucian uang adalah tindakan a. Bank Rakyat Indonesia Syari’ah (BRI
yang melanggar hukum, sehingga S) Cabang Surakarta;
memerlukan tindak lanjut hukum dari Bank Rakyat Indonesia Syari’ah
penguasa atau hakim, dalam al-Qur’an surat (BRI S) Cabang Surakarta, sebagai
al Ma’idah ayat 8 menyatakan bahwa salah satu perbankan syari’ah di
seorang pemimpin harus bertugas Indonesia, berusaha keras untuk
menegakkan kebenaran dan keadilan menjaga sumber mal yang masuk dari
menurut segala apa yang telah ditentukan money laundering, yaitu dengan upaya
oleh hukum-hukum syara’, maka segala sebagai berikut:
perbuatannya dihubungkan dengan 1). Menerapkan prinsip KYCP (Know
kemaslahatan bagi masyarakat yang di Your Custumer Principle)
pimpinnya. Dia berhak menjadikan Undang- berdasarkan Peraturan Bank
undang untuk melindungi kemslahatan. Indonesia No. 3/10/PBI/2001
tentang Asas mengenal Nasabah

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 22
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

(Know Your Costumer Principle), 1). Menjalankan dan menerapkan


ini merupakan salah satu cara prinsip KYCP (Know Your
efektif untuk mengetahui secara Custumer Principle) berdasarkan
mendalam nasabah yang ingin Peraturan Bank Indonesia No.
menabung atau menginvestasikan 3/10/PBI/2001 tentang Asas
modalnya. mengenal Nasabah (Know Your
2). Terhadap nasabah yang akan Costumer Principle), ini merupakan
memasukkan uangnya ke bank, salah satu cara efektif untuk
akan ada pertanyaan tentang uang mengetahui secara mendalam
tersebut berasal dari mana, serta nasabah yang ingin menabung atau
ada juga dari customer service yang menginvestasikan modalnya.
bertanya langsung kepada nasabah 2). Instrumen lain yang digunakan
yang ingin menabung, uang adalah di slip setoran, akan ada
tersebut berasal darimana, akan pertanyaan tentang uang tersebut
tetapi ini hanya berlaku pada berasal dari mana, serta ada juga
nominal tertentu saja. dari customer service yang bertanya
3). Menjalin kerjasama dengan PPATK langsung kepada nasabah yang
(Pusat Pelaporan dan Analisis ingin menabung, uang tersebut
Transaksi Keuangan), sebagai berasal darimana ditanya
lembaga independen yang bertugas kehalalannya.
menganalisis semua transaksi 3). Menjalin kerjasama yang erat
keuangan yang mencurigakan yang dengan PPATK (Pusat Pelaporan
dilaporkan oleh penyedia jasa dan Analisis Transaksi Keuangan),
keuangan bertanggung jawab sebagai lembaga independen yang
langsung kepada Presiden. BRI bertugas menganalisis semua
Syari’ah memiliki kewajiban dalam transaksi keuangan yang
memberikan informasi yang akurat mencurigakan yang dilaporkan oleh
kepada PPATK. penyedia jasa keuangan
b. Bank Mega Syari’ah Cabang bertanggung jawab langsung
Sukoharjo; kepada Presiden, dalam hal ini
Bank Mega Syari’ah Cabang Bank Mega Syari’ah Cabang
Sukoharjo, sebagai salah satu perbankan Sukoharjo wajib memberikan
syari’ah yang termasuk baru/ muda informasi secara akurat dan
yang ada di Indonesia, usaha yang transparan kepada PPATK.
dilakukan untuk menjaga sumber mal c. Bank Muamalat Indonesia (BMI)
yang masuk dari money laundering, Cabang Surakarta;
yaitu dengan upaya sebagai berikut: Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Cabang Surakarta, merupakan bank

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 23
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

syari’ah yang pertama lahir di lembaga independen yang bertugas


Indonesia, tentunya memiliki menganalisis semua transaksi
pengalaman yang lebih terkait keuangan keuangan yang mencurigakan yang
syari’ah dibandingkan bank-bank dilaporkan oleh penyedia jasa
syari’ah setelahnya. Sebagai bank keuangan bertanggung jawab
syari’ah tertua, bank muamalat juga langsung kepada Presiden. Bank
berusaha keras untuk menjaga sumber Muamalat memiliki kewajiban
mal yang masuk dari dana money dalam memberikan informasi yang
laundering, salah satunya yaitu dengan akurat sehingga bisa ikut serta
upay - upaya sebagai berikut: dalam menjaga dan mencegah mal
1). Menerapkan prinsip KYCP (Know yang masuk ke bank muamalat dari
Your Custumer Principle) dengan praktek money laundering.
konsekuen berdasarkan Peraturan Dari hasil penelitian tersebut dapat
Bank Indonesia No. 3/10/PBI/2001 diperoleh hasil bahwa di dalam bank-bank
tentang Asas mengenal Nasabah syari’ah yang diteliti mengenai praktek
(Know Your Costumer Principle), penerapan prinsip kehalalan dalam menjaga
secara tekhnis bank akan sumber mal yang masuk ke dalam bank
memberikan formulir yang harus syari’ah, khususnya dalam hal ini adalah
diisi nasabah yang akan bagaimana bank syari’ah dalam menjaga
menanamkan modalnya, hal ini sumber mal yang masuk dari money
merupakan salah satu cara efektif laundering, diketemukan bahwa bank-bank
untuk mengetahui secara mendalam tersebut secara umum mempunyai
nasabah yang ingin menabung atau mekanisme dalam menjaga kehalalan
menginvestasikan modalnya. sumber mal yang masuk.
2). Terhadap mekanisme setoran yang Salah satu contohnya di BRI syari’ah
dilakukan nasabah, akan ada memiliki prinsip KYCP (Know Your
pertanyaan tentang uang tersebut Custumer Principle) berdasarkan Peraturan
berasal dari mana, serta ada juga Bank Indonesia No. 3/10/PBI/2001 tentang
dari customer service yang bertanya Asas mengenal Nasabah (Know Your
langsung kepada nasabah yang Costumer Principle), ini merupakan salah
ingin menabung, uang tersebut satu cara efektif untuk mengetahui secara
berasal darimana, akan tetapi ini mendalam nasabah yang ingin menabung
hanya berlaku pada nominal atau menginvestasikan modalnya. Dimana
tertentu saja, biasanya nominal dalam KYCP tersebut dilaksanakan pada
diatas 50 juta rupiah. saat nasabah mulai membuka rekening
3). Menjalin kerjasama dengan PPATK pertama kali, calon nasabah diminta untuk
(Pusat Pelaporan dan Analisis mengisi form yang di dalamnya terdapat
Transaksi Keuangan), sebagai pertanyaan dan berisikan data-data pribadi

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 24
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

seperti; nama, alamat, pekerjaan, no KTP, keuangan khususnya perbankan syariah


bahkan ada pertanyaan frekuensi setoran diupayakan menghindari kegiatan yang
tiap bulannya kira-kira berapa. Instrumen dilarang, baik dalam bentuk larangan produk
lain yang digunakan salah satu bank syari’ah jasa dan proses yang merugikan serta
adalah di slip setoran ada pertanyaan uang berbahaya, maupun larangan penggunaan
tersebut berasal dari mana, serta ada juga sumber dana illegal dan secara tidak adil.
dari customer service yang bertanya Hal ini selaras dengan tujuan prinsip
langsung kepada nasabah yang ingin mengenal nasabah sebagai implementasi
menabung, uang tersebut berasal darimana. dari pembangunan rezim anti pencucian
Dalam pelaksanaan di lapangan, dari hasil uang (anti money laundering regime) yaitu
penelitian ternyata tidak semua bank agar penyedia jasa keuangan (financial
syari’ah melaksanakan mekanisme service provider) tidak digunakan sebagai
menanyakan kepada nasabah terkait uang sarana dan sasaran kegiatan pencucian uang
tersebut berasal darimana, hanya pada saat yang tidak halal.
nominal tertentu saja bank tersebut bertanya Oleh karena itu, perbankan nasional
kepada nasabah uangnya berasal darimana. diwajibkan mempunyai dan menerapkan
Prinsip yang dilaksanakan perbankan kebijakan dan sistem Know Your Customer
syari’ah iaitu prinsip mengenal nasabah, Principle sehingga manajemen bank dan
dilaksanakan dalam rangka pengendalian otoritas perbankan dapat mewaspadai
risiko. Basel Committee on Banking terjadinya transaksi yang mencurigakan.
Supervision dalam Core Principles for Kegagalan bank untuk menerapkan
Effective Banking Supervision kebijakan dan sistem dimaksud dapat
merekomendasikan bahwa penerapan menimbulkan akibat hukum baik sanksi
prinsip mengenal nasabah merupakan faktor perdata (berupa pidana denda) maupun
yang penting dalam melindungi kesehatan sanksi pidana (berupa pidana penjara dan
bank. Dengan penerapan prinsip tersebut atau denda) terhadap bank tersebut.
maka bank dapat terhindar dari berbagai Adapun Asas-asas Perbankan, termasuk
risiko yaitu risiko operasional, risiko hukum, didalamya perbankan syari’ah dalam upaya
risiko terkonsentrasinya transaksi dan risiko mengantisipasi money laundering adalah
reputasi karena bank tidak digunakan sebagai berikut :
sebagai sarana dan sasaran oleh pelaku 1). Asas kepercayaan (fiduciary principle)
kejahatan untuk mencuci uang hasil Asas kepercayaan adalah suatu asas
kejahatannya. yang menyatakan bahwa usaha bank
Sejalan dengan hal itu, pengembangan dilandasi oleh hubungan kepercayaan
perbankan syariah di Indonesia telah antara bank dan nasabahnya. Bank
menawarkan beberapa konsep dasar prinsip berusaha dari dana masyarakat yang
syariah, salah satu diantaranya yaitu bahwa disimpan berdasarkan kepercayaan,
prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi sehingga setiap bank perlu untuk

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 25
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

menjaga kesehatan banknya degan tetap Hubungan asas kehati-hatian ini


memelihara dan mempertahankan dengan tindak pidana pencucian uang,
kepercayaan masyarakat. Asas yakni asas ini merupakan peringatan
kepercyaan ini diatur dalam Pasal 29 (warning) pada bank agar berhati-hati
ayat (4) UU No. 10 Tahun 1998 tentang dalam melakukan transaksi supaya tidak
Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 melakukan transaksi yang dilarang oleh
tentang Perbankan. peraturan. Asas kehati-hatian ini diatur
Kaitan prinsip kepercayaan dengan dalam Pasal 2 dan Pasal 29 ayat (2) UU
kegiatan money laundering adalah No 10 tahun 1998.
dalam hal bank tidak melakukan upaya- 3). Asas mengenal nasabah (Know Your
upaya mengantisipasi dan memberantas Costumer Principle)
tindakan money laundering, atau jika Menurut Peraturan Bank Indonesia
bank ikut mendukung tindakan tersebut, No. 3/10/PBI/2001 tentang Penerapan
maka bank harus menghadapi resiko, Prinsip Menganal Nasabah, Prinsip
resiko operasional yang merupakan Mengenal Nasabah adalah : “ Prinsip
resiko kerugian yang secara langsung yang diterapkan oleh bank untuk
ataupun tidak langsung dan resiko mengenal dan mengetahui identitas
hukum berkait dengan kemungkinan nasabah, memantau kegiatan transaksi
bank menjadi target pengenaan sanksi nasabah termasuk melaporkan setiap
karena tindak mentaati peraturan transaksi yang mencurigakan.”
perundang-undangan. Dengan demikian Prinsip ini merupakan sarana yang
reputasi bank akan berkurang. Hal ini paling efektif bagi perbankan untuk
akan mempengaruhi penilaian menanggulanggi kegiatan money
masyarakat terhadap kepercayaan bank. laundering, yang banyak dilakukan
2). Asas kehati-hatian (prudential principle) melalui perbankan. Tujuan yang hendak
Asas kehati-hatian adalah suatu asas dicapai dlam penerapan asas mengenal
yang menyatakan bahwa bank dalam nasabah ini adalah :
menjalankan kegiatan dan usahanya  Meningkatkan peran lembaga
wajib menerapkan prinsip keati-hatian keuangan dengan berbagai kebijakan
dalam rangka melindungi dana dalam menunjang praktik lembaga
masyarakat yang dipercsysksn psds keuangan.
bsnk. Tujuan dilakukannya prinsip ini  Menghindari berbagai kemungkinan
adalah agar bank selalu dalam keadaan lembaga keuangan dijadikan ajang
sehat, menjalankan usahanya dengan tindak kejahatan dan aktifitas ilegal
baik dan benar dengan memenuhi yang dilakukan nasabah.
ketentuan-ketentuan dan norma-norma  Melindungi nama baik dan reputasi
hukum yang berlaku dalam dunia lembaga keuangan.
perbankan.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 26
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

Asas mengenal nasabah memiliki mencurigakan dan kondisi yang sering


urgensi yang mendasar dalam transaksi digunakan dalam pencucian uang,
perbankan yang sangat berkaitan dengan e- apabila tidak diperoleh informasi yang
banking dimana transaksi ini memberikan memuaskan maka transaksi-transaksi
akses yang cepat bagi nasabah untuk dibawah ini harus dipandang sebagai
melakukan tindak pidana pencucian uang transaksi keuangan mencurigakan :
atau money laundering. 1. Nasabah atau kuasanya berupaya
4). Asas Kerahasiaan (Secrery Principle) menghindari untuk berhubungan
Asas kerahasiaan ini seringkali langsung dengan penyedia jasa
dijadikan perisai untuk melindungi keuangan;
pencucian uang, sehingga timbul 2. Penggunaan banyak rekening dengan
pertanyaan apakah ketentuan mengenai alasan tidak jelas
rahasia bank yang diatur dalam UU No 3. Penyetoran dalam nominal kecil
7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan frekuensi yang cukup tinggi
dengan UU No 10 tahun 1998 tetap dan kemudian dilakukan penarikan
berlaku sebagaimana adanya bagi pihak sekaligus
penyidik, penuntut hukum dan hakim 4. Penarikan dalam jumlah besar
dalam melaksanakan penyidikan, terhadap rekening tidak aktif
penuntutan dan pemeriksaan perkara 5. Penarikan dalam jumlah besar
tindak pidana pencucian uang? terhadap rekening yang baru
Pertanyaan ini karena muncul salah satu menerima dana yang tidak diduga
faktor yang telah mengakibatkan dan tidak biasa baik dari dalam
maraknya praktik-praktik pencucian negeri maupun dari luar negeri;
uang dan sulitnya pemberantasan. Oleh 6. Adanya transfer dana ke dalam suatu
karena itu UU TPPU memberikan rekening dengan frekuensi yang
fasilitas khusus kepada penyidik, sangat tinggi dan secara tiba-tiba
penuntut umum, dan hakim untuk padahal sebelumnya rekening
dikecualikan dari ketentuan rahasia tersebut tergolong tidak aktif.
bank. Pengecualian tersebut ditentukan
dalam Pasal 33 UU TPPU. Dengan
demikian dengan berlakunya Pasal KESIMPULAN
tersebut merupakan terobosan terhadap Dari hasil penelitian tersebut diatas
tembok rahasia bank yang kokoh. dapat ditarik kesimpulan: Pertama, praktek
Perbankan syari’ah juga dapat perbankan syari’ah dalam menerapkan
menanggulangi money laundering prinsip “kehalalan” terhadap sumber mal
dilihat dari beberapa contoh transaksi yang masuk ke dalam perbankan syari’ah
keuangan yang dapat digunakan untuk secara umum sudah dilaksanakan cukup
mengidentifikasi transaksi keuangan baik, walaupun masih ada kekurangan dan

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 27
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157

belum sempurna. Hal tersebut dapat Persada bekerjasama dengan lAIN


dikatakan cukup baik, karena dapat dilihat Walisongo Semarang.
dari mekanisme perbankan syari’ah dalam
menerima mal yang masuk, serta dari asaa- UU No 10 tahun 1998 tentang Perubahan
asas perbankan syari’ah dan upayanya dalan UU No 7 Tahun 1992 tentang
mengantisipasi money laundering. Kedua, Perbankan - UU No 25 tahun 2003
Perbankan syari’ah telah berusaha tentang Perubahan UU No 15 Tahun
menerapkan prinsip “kehalalan” terhadap 2002 tentang Tindak Pidana
sumber mal yang masuk ke dalam Pencucian Uang.
perbankan syari’ah walaupun masih ada
kekurangan dan belum sempurna. Hal Peraturan Bank Indonesia No 3/1 O/PBlI200
tersebut dapat dilihat dari mekanisme 1 tentang Penerapan Prinsip
perbankan syari’ah dalam menerima mal Mengenal Nasabah.
yang masuk, serta dari asaa-asas perbankan
syari’ah dan upayanya dalan mengantisipasi Undang-Undang No. 25 Tahun 2003
money laundering, contoh kecil dalam Tentang Tindak Pidana Pencucian
menerima mal yang masuk tidak ada Uang
pertanyaan uang tersebut darimana, kecuali
nominal tertentu saja, ini menunjukkan
bahwa bank syari’ah belum maksimal dalam
menerima sumber mal yang masuk.

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, M., Tindak Pidana Money


Laundering. Malang: Banyumedia
Publishing, 2003

Ash-Shiddiqi, TM. Hasbi, Falsafah Hukum


Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1975

Compton, N. Eric. 1991. Principle of


Banking (terjemahan Alexander Oey.
Jakarta: Akademia Pressindo.

Mas'di, Gufron. A. 2000. Fiqh Muamalah


Kontekstual. Jakarta: Radja Grafindo

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 28

You might also like