Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Bank Syari'Ah Dalam Upaya Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram (
Manajemen Bank Syari'Ah Dalam Upaya Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram (
SUMADI
STIE – AAS Surakarta
Email: sum_1924@yahoo.com
Abstract
Technological advances and the globalization of financial information, do not always have a
positive impact for the community but sometimes it becomes the development of crime, especially white-
collar crime (white collar crime), business crime (business crime), or a corporate crime (Corporate
crime). Money laundering or commonly known as money laundering, is a method to hide, move,
and use the result of a criminal act, the activities of criminal organizations, economic crime,
narcotics trafficking, and other activities that constitute criminal activities.
Money laundering, essentially involves assets (income / wealth) disguised so that it can
be used without being detected that such assets derived from illegal activities. Melaului money
laundering income or assets derived from illegal activity is converted into a financial asset that
seems to come from a legitimate source / legal.
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 16
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
Serikat, yaitu ketika mafia membeli menjadi asset keuangan yang seolah-olah
perusahaan yang sah dan resmi sebagai berasal dari sumber yang sah/legal (Andrian
salah satu strateginya. Investasi terbesar Sutedi, Hukum Perbankan: Suatu Tinjauan
adalah perusahaan pencucian pakaian atau Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan
disebut Laundromat, yang ketika itu kepailitan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007).
terkenal di Amerika Serikat. Usaha Pencucian uang merupakan salah satu
pencucian pakaian ini berkembang maju, kejahatan yang sangat merugikan masyarakat
dan berbagai perolehan uang hasil kejahatan juga negara, karena dapat mempengaruhi
seperti dari cabang usaha lainnya atau merusak stabilitas perekonomian
ditanamkan ke perusahaan pencucian nasional khususnya keuangan negara. Hal ini
pakaian ini. (nasional.kompas.com, 2013) sangat bertentangan dengan tujuan tasyri' yaitu
Sebelumnya, pada tahun 1900-an mencegah mafsadah dan menciptakan
Alphonso Capone atau yang lebih dikenal mashlahah. Pencucian uang menimbulkan
dengan Al Capone, penjahat terbesar di kerusakan, kerugian, mudharat, sekaligus
Amerika masa lalu, mencuci uang hitam dari menjauhkan kemaslahatan dari kehidupan
usaha kejahatannya dengan memakai si manusia, tercela, dan terlarang sehingga dapat
genius Meyer Lansky, orang Polandia. disebut sebagai tindak pidana dan dalam
Lansky, seorang akuntan yang mencuci konteks hukum Islam, dapat dikenai hukuman
uang kejahatan Al Capone melalui usaha ta'zir bagi pelakunya.
binatu (Laundry). Demikianlah asal muasal Institusi Bank memiliki peran dan posisi
muncul nama Money Laundering (J.E yang sangat strategis dalam pembangunan
Sahetafy, Business Uang Haram, nasional, akan tetapi disisi lain bank juga
www.khn.go.id,) menjadi media arus pencucian uang haram
Pencucian uang atau yang sering dikenal “money laundering” ini. Bank sebagai
dengan istilah money laundering, lembaga perantara keuangan (financial
merupakan metode untuk menyembunyikan, intermediary) menjadi perantara pihak-pihak
memindahkan, dan menggunakan hasil dari yang memiliki kelibihan dana (surplus
suatu tindakan pidana, kegiatan organisasi fund), selain itu bank berperan dalam lau
kejahatan, kejahatan ekonomi, perdagangan lintas pembayaran. Tidak ada masyarakat
narkotika, dan kegiatan-kegiatan lainnya modern yang dapat mencapai kemajuan
yang merupakan aktifitas kejahatan. Money pesat tanpa instrument bank. Menurut
Laundering, pada intinya melibatkan asset Compton, tidak mungkin memberi
(pendapatan/kekayaan) yang disamarkan gambaran mengenai ekonomi nasional yang
sehingga dapat dipergunakan tanpa berjalan efisien, tumbuh dengan mantap atau
terdeteksi bahwa asset tersebut berasal dari bertahan untuk suatu kurun waktu tanpa
kegiatan illegal. Melaului money laundering dukungan sistem perbankan yang kuat
pendapatan atau kekayaan yang berasal dari (Eric N. Compton, Principle of Banking ).
kegiatan yang melawan hukum diubah
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 17
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 18
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
berasal dari tindak pidana (dirty money) digunakan dalam pencucian uang, apabila
yang telah berhasil masuk ke dalam sistem tidak diperoleh informasi yang memuaskan
keuangan melalui penempatan (placement). maka transaksi-transaksi dibawah ini harus
Dalam proses ini terdapat rekayasa untuk dipandang sebagai transaksi keuangan
memisahkan uang hasil kejahatan dari mencurigakan :
sumbernya melalui pengalihan dana hasil 1. Nasabah atau kuasanya berupaya
placement ke beberapa rekening lainnya menghindari untuk berhubungan
dengan serangkaian transaksi yang langsung dengan penyedia jasa
kompleks. Layering dapat pula dilakukan keuangan;
dengan transaksi jaringan internasional baik 2. Penggunaan banyak rekening dengan
melalui bisnis yang sah atau perusahaan alasan tidak jelas
yang memiliki nama dan badan hukum 3. Penyetoran dalam nominal kecil
namun tidak memiliki kegiatan apapun. dengan frekuensi yang cukup tinggi
Ketiga, menggunakan harta kekayaan dan kemudian dilakukan penarikan
(integration), yakni suatu upaya sekaligus
menggunakan harta kekayaan yang berasal 4. Penarikan dalam jumlah besar terhadap
dari tindak pidana yang telah berhasil masuk rekening tidak aktif
ke dalam sistem keuangan melalui 5. Penarikan dalam jumlah besar terhadap
placement atau layering sehingga seolah- rekening yang baru menerima dana
olah menjadi harta kekayaan halal (clean yang tidak diduga dan tidak biasa baik
money) untuk kegiatan bisnis yang halal dari dalam negeri maupun dari luar
atau untuk membiayai kegiatan kejahatan. negeri;
Pencucian uang dapat diselidiki dari 6. Adanya transfer dana ke dalam suatu
transaksi-transaksi nasabah yang rekening dengan frekuensi yang sangat
mencurigakan. Transaksi keuangan tinggi dan secara tiba-tiba padahal
mencurigakan adalah transaksi yang sebelumnya rekening tersebut
menyimpang dari profil dan karakteristik tergolong tidak aktif.
serta kebiasaan pola transaksi yang Nasabah yang berasal dari atau
dilakukan oleh nasabah, termasuk transaksi mempunyai rekening di negara yang dikenal
keuangan oleh nasabah yang patut diduga sebagai tempat pencucian uang atau negara
dilakukan dengan tujuan untuk menghindari yang kerahasiaan banknya sangat ketat.
pelaporan transaksi yang bersangkutan yang Berdasarkan Pasal 13 ayat (1) huruf b,
wajib dilakukan oleh penyedia jasa Undang-Undang nomor 15 tahun 2002
keuangan. tentang tindak pidana pencucian uang
Beberapa contoh transaksi keuangan sebagaimana telah diubah menjadi Undang-
yang dapat digunakan untuk undang no.25 tahun 2003, penyedia jasa
mengidentifikasi transaksi keuangan keuangan (PJK) termasuk didalamnya
mencurigakan dan kondisi yang sering adalah bank, wajib menyampaikan laporan
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 19
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
transaksi yang dilakukan secara tunai dalam pencucian uang dari berbagai kejahatan,
jumlah kumulatif sebesar baik oleh perorangan maupun korporasi,
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dalam batas wilayah negara RI maupun di
atau lebih atau mata uang asing yang luar batas wilayah negara RI dengan kerja
nilainya setara, baik dilakukan satu kali sama regional dan internasional melalui
transaksi maupun beberapa kali transaksi forum bilateral atau multilateral.
dalam 1 (satu) hari kerja. Laporan transaksi Money laundering, pada intinya
tersebut dikenal sebagai Cash Transaction melibatkan asset (pendapatan/kekayaan)
Report (CTR). yang disamarkan sehingga dapat
Berdasarkan Pasal 1 angka 8 Undang- dipergunakan tanpa terdeteksi bahwa asset
Undang tindak pidana pencucian uang, yang tersebut berasal dari kegiatan illegal.
dimaksud dengan transaksi keuangan yang Melaului money laundering pendapatan atau
dilakukan dengan tunai adalah transaksi kekayaan yang berasal dari kegiatan yang
penarikan, penyetoran, atau penitipan yang melawan hukum diubah menjadi asset
dilakukan dengan uang tunai atau instrumen keuangan yang seolah-olah berasal dari
pembayaran lain yang dilakukan melalui sumber yang sah/legal.
Penyedia jasa Keuangan (PJK), sebagai Dalam hukum pidana ekonomi
contoh bila nasabah pemegang rekening konvensional, terdapat 3 (tiga) golongan
menyetor tunai minimal sebesar utama teori untuk membenarkan penjatuhan
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) pidana, yaitu :
dalam 1 (satu) hari kerja, maka bank wajib 1. Teori absolute/ pembalasan (revenge) :
melaporkan transaksi tersebut ke PPATK. yang berpandangan bahwa kejahatan itu
Kedua macam laporan tersebut akan sendirirlah yang mengandung unsure-
digunakan oleh PPATK sebagai data untuk unsur dijahtukannya hukuman.
dilakukan analisa dan outputnya menjadi 2. Teori relative atau tujuan pencegahan
informasi intelejen keuangan yang akan (prevensi) : yang berpendapat bahwa
diberikan kepada pihak yang berkompoten dijatuhkannya hukuman adalah prevensi
antara lain kejaksaan dan kepolisian untuk terjadinya kejahatan, baik itu prevensi
ditindak lanjuti. umum maupun khusus pada terpidana.
PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis 3. Teori gabungan, yaitu absolute dengan
Transaksi Keuangan), sebagai lembaga relative, meskipun ada yang condong
independen yang bertugas menganalisis pada pembalasan tetapi ada pula yang
semua transaksi keuangan yang ingi agar unsure pembalasan dan
mencurigakan yang dilaporkan oleh prevensi seimbang.
penyedia jasa keuangan bertanggung jawab Suatu perbuatan akan dikatakan/
langsung kepada Presiden. PPATK oleh UU dikategorikan sebagai tindak pidana (delik)
TPPU diberi kewenangan untuk membantu manakala perbuatan tersebut itu memenuhi
penegak hukum memberantas tindak pidana unsure-unsur obyektif dan unsur subyektif.
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 20
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
Unsur-unsur obyektif dalam tindakan pidana sangat bertentangan dengan tujuan tasyri’ itu
adalah: sendiri yaitu mencegah mafsadah dan
1. Perbuatan (manusia) yang memenuhi menciptakan maslahah, artinya perbuatan
rumusan dalam Undang-undang. yang justru menimbulkan kerusakan,
2. Kausalitas (hubungan antara sebab dan kerugian, kemudaratan dan sekaligus
akibat) menjauhkan kemaslahatan kehidupan
3. Bersifat melawan hukum manusia adalah perbuatan tercela dan
Sedangkan unsur-unsur subyektif nya adalah terlarang dan perbuatan tersebut dapat
sebagai berikut: disebut sebagai tindak pidana.
1. Adanya kesalahan (schuld), meliputi Islam sebagai agama dan ideologi
kesengajaan (dolus/opzet) dan kelalaiaan (pandangan hidup), selain mengatur
(culpa). hubungan manusia dengan Allah, Islam juga
2. Kemampuan bertanggung jawab dari sangat berkempentingan meletakkan basis-
pelaku. basis etika dan moral dalam hubungan
Berdasarkan pengertian diatas maka manusia dengan sesama, Islam memiliki
apabila suatu tindakan tidak memenuhi konsep yang jelas dalam mengajarkan soal
unsur obyektif dan subyektif maka tidak harta, asal harta yang didapatkan dan
dapat dikatakan sebagai tidak pidana (delik). pendistribusian harta. Islam memiliki
Maka money laudering dapat dikatakan ketentuan dalam mendapatkan harta yang
suatu tindakan pidana dan perbuatan tercela, benar dan sah, yaitu tidak terdapat unsur al-
seperti yang diatur dalam Undang-undang batil dan az-zalim, yakni jalan yang salah,
Republik Indonesia Nomer 15 Tahun 2002 penindasan, dan eksploitasi, yang sering kali
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang jo. berbentuk penipuan, pencurian, dan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003 perampokan. Oleh karenanya, menjadi
tentang Perubahan Atas Undang-undang sebuah kepastian bahwa Islam melarang
Nomor 15 Tahun 2002. Ini berarti dapat pemerolehan harta yang tidak benar dan
diartikan bahwa kriminalisasi sebagai proses melanggar ketentuan hukum Islam. Namun
penetapan ”pidana”. seiring berkembangnya waktu, tindak pidana
Pembentukan UU tindak pidana terhadap harta terus berkembang dengan
pencucian uang ini dimaksudkan agar segala menggunakan istilah-istilah yang baru,
bentuk pencucian uang dapat dicegah dan termasuk di dalamnya; money laundering,
diberantas serta terhadap pelakunya money politic, dll.
diberikan sanksi hukum, karena sangat
merugikan masyarakat dan Negara yang Pencucian Uang dalam Ekonomi Islam
dapat mempengaruhi serta merusak Pencucian uang merupakan perbuatan
stabilitas perekonomian nasional atau yang sangat merugikan masyarakat, juga
keuangan negara dan meningkatnya negara, karena dapat mempengaruhi atau
berbagai kejahatan. Hal ini sesungguhnya merusak stabilitas perekonomian nasional
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 21
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 22
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 23
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 24
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 25
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 26
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 27
Manajemen Bank Syari’ah Dalam Upaya
Pencegahan Pencucian Uang Dan Uang Haram ISSN : 2477-6157
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 02, NO. 03, NOVEMBER 2016 28