Professional Documents
Culture Documents
Ipi431783 Campak PDF
Ipi431783 Campak PDF
1
Teressa S. Liwu
2
Novie H. Rampengan
2
Suryadi N. N. Tatura
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: liwuselena@gmail.com
Abstrak: Campak adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh paramyxovirus. Gejala
klinisnya bervariasi dari yang ringan sampai yang dapat menimbulkan komplikasi. Infeksi
campak dengan status gizi merupakan hubungan timbal balik, yaitu hubungan sebab-akibat.
Infeksi campak dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang kurang
mempermudah terkena infeksi campak serta dapat memperberat gejala bahkan menimbulkan
komplikasi campak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan
berat ringannya campak pada anak. Penelitian ini menggunakan metode analitik retrospektif.
Sampel penelitian yaitu anak yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof DR. R.
D. Kandou Manado yang terdiagnosis campak pada tahun 2010-2014. Data yang diperoleh
dianalisa menggunakan uji koefisiensi korelasi Gamma dengan bantuan program SPSS. Hasil
penelitian memperlihatkan 85 anak yang memenuhi kriteria inklusi yaitu anak yang menderita
campak dengan status gizi obes, lebih, baik, dan kurang. Uji koefisiensi korelasi Gamma,
memperlihatkan nilai p = 0,002 (< 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan negatif kuat yang
signifikan antara status gizi dengan berat ringannya campak pada anak.
Kata kunci: status gizi, campak, komplikasi campak.
anak dengan status gizi baik dan ada segera diatasi melalui pemberian asupan
komplikasi sebanyak 76,6%. Untuk anak gizi yang cukup dan vitamin A. Pada anak
dengan status gizi lebih dan obesitas tidak dengan status gizi baik, campak jarang
mempunyai komplikasi. Hasil analisis berakibat serius. Komplikasi penyakit
statistik hubungan status gizi dengan berat campak yang sering terjadi adalah diare,
ringannya campak pada anak dengan dimana dilaporkan 8% anak yang terserang
menggunakan uji koefisiensi korelasi campak mengalami diare, 7% penderita
Gamma diperoleh nilai p = 0,002. campak mengalami otitis media, 6%
penderita campak mengalami pneumo-nia
BAHASAN dan 0,1% anak yang terserang campak akan
Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu mengalami ensefalitis.15
Kesehatan Anak dengan mengambil data Berdasarkan data distribusi (Tabel 5)
rekam medik dalam kurun waktu 5 tahun anak yang menderita campak yang belum
(2010-2014). Berdasarkan data rekam di imunisasi sebanyak 43 anak (50,5%)
medik sampel penelitian terdiri dari 85 lebih banyak di bandingkan anak yang
pasien yang terdiagnosis campak yang menderita campak yang sudah di imunisasi
memenuhi kriteria inklusi peneliti. sebanyak 42 anak (49,5%). Hal ini sama
Berdasarkan data distribusi didapatkan 49 dengan penelitian yang dilakukan oleh
anak (57,6%) berjenis kelamin laki-laki dan Natalya16 di Medan yang menunjukan
36 anak (42,4%) berjenis kelamin perem- kejadian campak lebih banyak terjadi pada
puan. Dari jumlah tersebut anak dengan anak yang tidak mendapatkan imunisasi
status gizi kurang yang menderita campak campak yaitu sebanyak 37,14% sedangkan
sebanyak 14 anak (16,5%), anak dengan anak yang menderita campak yang sudah
status gizi baik yang menderita campak mendapatkan imunisasi sebanyak 27,27%.
sebanyak 66 anak (77,6%), anak dengan Dari data Tabel 6 dapat dilihat
status gizi lebih yang mederita campak persentase anak yang menderita campak
sebanyak 3 anak (3,5%) dan anak dengan dengan status gizi kurang dan ada
status gizi obesitas yang menderita campak komplikasi sebanyak 23,4% lebih banyak
sebanyak 2 anak (2,4%). dibandingkan, anak yang menderita
Dari data distribusi berdasarkan usia campak dengan status gizi kurang dan tidak
(tabel 2) dapat dilihat bahwa kejadian ada komplikasi sebanyak 7,9%. Sedangkan
campak lebih banyak terjadi (54,1%) pada persentase untuk anak yang menderita
kelompok usia 1-59 bulan, bila campak dengan status gizi baik dan ada
dibandingkan dengan kelompok usia 5-18 komplikasi sebanyak 76,6% lebih sedikit,
tahun yang hanya 45,9% yang terkena dibandingkan dengan anak yang status gizi
campak. Hal ini sama dengan penelitian baik dan tidak ada komplikasi yaitu
yang dilakukan oleh Khotima14 di Lebak sebanyak 78,9%. Anak yang menderita
tahun 2008, yang menunjukan dari 104 campak dengan status gizi lebih dan tidak
sampel yang paling banyak mendapatkan ada komplikasi sebanyak 7,9% sedangkan
penyakit campak pada usia 1-5 tahun anak yang menderita campak dengan status
sebanyak 92,3%. Hal ini sesuai dengan gizi obes dan tidak ada komplikasi
pernyataan bahwa balita memiliki resiko sebanyak 5,3%. Untuk anak yang
terkena campak lebih tinggi karena daya menderita campak dengan status gizi lebih
tahan tubuhnya masih rendah. dan obes tidak terdapat komplikasi.
Dari data distribusi berdasarkan Hal ini sesuai dengan teori yang
komplikasi (Tabel 4) dapat dilihat anak mengatakan bahwa anak dengan status gizi
yang terdiagnosis campak disertai kompli- kurang lebih rentan terhadap infeksi salah
kasi sebanyak 55,3% (47 anak) dan yang satunya penyakit campak. Gizi kurang
tidak disertai komplikasi sebanyak 44,7% dapat memengaruhi proses imun, sehingga
(38 anak). Komplikasi yang terjadi tidak pemberantasan virus terganggu, akibatnya
sampai menyebabkan kematian karena diagnosis penyakit terlambat ditegakan.
240
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
Kandala NB, Noor AM. Predictors 15. Centers for Disease Control and Prevention.
of the risk of malnutrisi among Measles. Epidemiology and
chilren under the age of 5 year in prevention of vaccine-preventable
somalia. Public Health Nutrition. diseases. 2015;13:209-229. Availabel
2015;1:1-9. from:
10. Zakiudin M. Pengaruh suplementasi http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pi
vitamin A terhadap campak. Sari nkbook/downloads/meas.pdf
Pediatri. 2000;2:72-6. 16. Setiawan IM. Penyakit campak. Jakarta:
11. Mamoun N, Homedia S, Mabyou M, Sagung Seto, 2008; p. 91- 137.
Muntasir HMA, Salah T, Adam I. 17. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson
Prevalence, types and risk factors for HB, Behrman RE. Nelson Essentials
malnutrition in displaced Sudanese of Pediatrics (6th ed). In: Ikatan
children. American Journal of Dokter Anak Indonesia, translator.
Infectious Disease. 2005;1(2):84-6. Indonesia: Saunders Elsevier, 2014;
12. Badan Penelitian dan Penambangan p. 125-8.
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 18. Natalya D. Analisis Kejadian Campak Pada
RISKSDAS 2010. Anak Balita Di Kelurahan Tegal Sari
Availabel from: Mandala III Kecamatan Medan Denai
http://www.riskesdas.litbang.depkes.g Tahun 2010 [Skripsi]. Medan:
o.id/download/Tabel/Riskesdas2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
pdf Universitas Sumatra Utara; 2010.
13. Supariasa IDW, Bakri B, Fajar I. 19. Panjaitan DS. Karakteristik Anak Penderita
Penilaian status gizi. Jakarta: EGC, Campak di Puskesmas Sibuhan
2001. Kecamatan Barumu Kabupaten
14. Khotima H. Hubungan antara usia, status Padang Lawas Tahun 2008 [Skripsi].
gizi, dan status imunisasi dengan Medan: Fakultas Kesehatan
kejadian campak balita. Jurnal Masyarakat Universitas Sumatra
Obstretika Scientia. 2009;23-32. Utara; 2010.
242