Efektivitas Pelaksanaan Pengawasan Dana Bos (Bantuan Operasional Sekolah) Oleh Dinas Pendidikan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGAWASAN DANA BOS (BANTUAN

OPERASIONAL SEKOLAH) OLEH DINAS PENDIDIKAN

Oleh :

Andriyanto
(rabona354@gmail.com)
Pembimbimg : Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si
Jurusan Ilmu Administrasi – Prodi Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus bina widya jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 288293-
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

ANDRIYANTO. NIM : 1101112438. Controllingthe effectiveness of theimplementation


ofthe FundBoss (Bantuan Operasional Sekolah)By the Department of Education
Pekanbaru City.

Bantuan operasional sekolah ( BOS ) is a government program for the provision of


non- personnel operating costs of funds for basic education as the implementor of education
program . According to Government Regulation No. 48 Year 2008 on Education Funding ,
non- personnel costs are costs for materials or educational equipment consumables , and
indirect costs such as power , water , telecommunications services , maintenance of facilities
and infrastructure , overtime , transportation , consumption , taxes and other therefore
needed oversight in the implementation of the BOS program . In fact in the actual use of the
funds by the school still found abuse of authority .
The purpose of research was to investigate effectiveness the implementation of
BOS funds supervision by the Department of Education Pekanbaru city and determine the
factors that influence it. This research used a qualitative descriptive methods , data collection
techniques with observation and interviewing the parties involved in monitoring the
implementation of BOS funds as informants . This research uses Handoko theory , T Hani .
The results indicate the supervision of BOS funds Elementary School in Pekanbaru
has not worked effective overall despite the standards , goals and objectives clear , the
number of supervisors indirect adequate , coordination and communication between
members has been running well and the execution of tasks are in accordance with the
applicable rules But the number of inspectors assigned directly is not adequate , because the
number of supervisors is inversely proportional to the number of schools . Only a warning
and a written warning and the enforcement of sanctions are not yet firm, resulting in blaming
the authority in the use of the funds are not all resolved

Keywords : Effectiveness, BOS, Theory Controllingthe Effective


PENDAHULUAN (pemerintah) sebagai pengemban
amanah rakyat bertanggung jawab penuh
Pendidikan merupakan hak dasar atas terselenggaranya pendidikan bagi
bagi seluruh warga Negara, di Negara warga negaranya. Pendidikan nasional
manapun dan di belahan bumi manapun. adalah pendidikan yang berdasarkan
Dan sudah barang tentu Negara

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 1


Pancasila dan Undang-Undang Dasar dalam mempercepat pencapaian Standar
Republik Indonesia Tahun 1945 yang Pelayanan Minimal (SPM) pada sekolah-
berakar pada nilai-nilai agama, sekolah yang belum memenuhi SPM,
kebudayaan nasional Indonesia dan dan pencapaian Standar Nasional
tanggap terhadap tuntutan perubahan Pendidikan (SNP) pada sekolah-sekolah
zaman. Seperti diketahui di era yang sudah memenuhi SPM.
globalisasi pendidikan merupakan salah
satu kebutuhan sehingga tidak dapat Pada akhirnya, dana BOS
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. sebagai program peningkatan kualitas
Ketertinggalan bangsa Indonesia pendidikan Indonesia harus menjadi
di bidang pendidikan dibandingkan contoh yang baik untuk setiap program
negara-negara tetangga menyebabkan peningkatan SDM di Indonesia. Artinya,
pemerintah terdorong untuk memacu diri penggunaan dana BOS harus
untuk memiliki standar internasional. menyatukan partisipasi sekolah bagi
Pendidikan gratis bagi anak bangsa atau dengan dana BOS
masyarakat Indonesia memang saat ini tidak adalagi anak bangsa yang tidak
masih menjadi polemik atau dapat mengecap pendidikan di negeri
perbincangan dari berbagai kalangan. ini.
Bagi mereka yang berada dalam wilayah Tabel 1.1
kekuasaan kependidikan tentu masih Dana Alokasi Bos di Kota
beranggapan bahwa pendidikan itu tidak Pekanbaru Tahun 2014/2015
mungkin gratis. Hal ini disebabkan dari Dana Alokasi BOS di Kota Pekanbaru
berbagai pendapat bahwa pendidikan itu Tahun 2014/2015
mahal dan perlu partisipasi uang
masyarakat. Kita tahu bahwa pemerintah Tingkat Jumlah Dana BOS
(Mendiknas) telah membuat dan Pendidikan Sekolah
melaksanakan program BOS (Biaya
Operasional Sekolah).
BOS adalah program pemerintah Rp.
SD 279
yang pada dasarnya adalah untuk 15.043.460.000
penyediaan pendanaan biaya operasi non
personalia bagi satuan pendidikan dasar
sebagai pelaksana program wajib belajar. Rp.
SMP 110
Menurut Peraturan Pemerintah 41.495.000.000
No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan, biaya non personalia adalah
biaya untuk bahan atau peralatan Rp.
pendidikan habis pakai, dan biaya tak TOTAL 389
56.538.460.000
langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun 2014
prasarana, uang lembur, transportasi,
konsumsi, pajak dll. Namun demikian, Berdasarkan data yang diperoleh
ada beberapa jenis pembiayaan investasi peneliti pada saat melakukan survei awal
dan personalia yang diperbolehkan di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
dibiayai dengan dana BOS. didapatkan ada sebanyak 279 jumlah SD
Secara umum program BOS baik Negeri maupun Swasta di
bertujuan untuk meringankan beban Pekanbaru yang mendapatkan Dana BOS
masyarakat terhadap pembiayaan dengan jumlah Rp. 800.000,-/peserta
pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 didik/tahun dengan jumlah Rp.
tahun yang bermutu, serta berperan 15.043.460.000.-, sedangkan ada

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 2


sebanyak 110 SMP baik Negeri maupun SMP di Pekanbaru dan Dengan adanya
Swasta di Pekanbaru yang mendapatkan fenomena masih ditemukannya kendala,
Dana BOS dengan jumlah Rp. penyelewangan, dan ketidakefektivan di
1.000.000,-/peserta didik/tahun dengan dalam penyaluran dan realisasi dana
jumlah Rp. 41.495.000.000,-. BOS. Oleh sebab itu peneliti tertarik
Dengan adanya peraturan- untuk melakukan penelitian dengan judul
peraturan yang dibuat dalam pelaksanaan “ Efektivitas Pelaksanaan Pengawasan
Dana BOS diharapkan, agar Dana BOS Dana BOS Oleh Dinas Pendidikan
dapat dilaksanakan dengan sebaik- Kota Pekanbaru”. Dan memfokuskan
baiknya. Namun kenyataan yang terjadi penelitian ini di tingkat Sekolah Dasar
dilapangan masih ditemukannya (SD).
masalah-masalah terkait Dana Bos di
sekolah-sekolah yang ada di Pekanbaru. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu nya terdapat pada
Manajemen juga merupakan
Haluankepri.com di mana penyaluran
proses yang mana para manajer sebagai
dana BOS yang dilakukan terkesan
mencipta, mengarahkan, memelihara
tertutup dan tidak transparan. Karena itu,
dan melaksanakan tujuan organisasi
dibutuhkan transparansi dan
melalui koordinasi dan kerjasama dari
akuntabilitas dalam penyaluran dana
usaha manusia. Manajemen bertujuan
BOS agar bisa diketahui semua
sebagai pedoman bagi kegiatan
masyarakat. Penyaluran dana BOS ke
pengarahan dan penyaluran usaha-usaha
sekolah-sekolah akan dapat berjalan baik
dan kegiatan-kegiatan para anggota
bila semua penyelenggara mampu
organisasi. Untuk mencapai tujuan
menerapkan empat pilar dalam
tersebut, manajemen harus mempunyai
mengelola BOS. Ke-4 pilar tersebut
fungsi-fungsi pokok yaitu Perencanaan
adalah partisipatif, objektif, transparantif
(Planning), Pengorganisasian
dan akuntabilitas.
(Organizing), Pengarahan (Actuanting)
Dinas Pendidikan sebagai salah
dan Pengawasan (Controling). Keempat
satu Satuan Kerja Perangkat Daerah
fungsi tersebut saling mengisi dan
(SKPD) memiiki fungsi pengawasan di
bertujuan untuk adanya ketertiban dan
dalam menjalankan program BOS.
keteraturan dalam menjalankan tugas
Seperti dijelaskan dalam Petunjuk Tekis
dan tanggung jawab sehingga bisa
(JUKNIS) BOS yaitu pengawasan
mencapai efektifitas dan efesiensi kerja.
program BOS meliputi pengawasan
(Brantas, 2009:7).
melekat, pengawasan fungsional dan
Menurut Siagian (2005 :5)
pengawasan masyarakat. Terkait dalam
manajemen dapat diartikan sebagai
penelitian ini pengawasan yang
proses penyelenggaraan berbagai
dilakukan Dinas Pendidikan mengenai
kegiatan dalam rangka pencapaian
dana BOS termasuk pada pengawasan
tujuan dan sebagai kemampuan orang
melekat. Yang mana pengawasan
yang menduduki jabatan manajerial
melekat adalah pengawasan yang
untuk memperoleh suatu hasil dalam
dilakukan oleh pimpinan masing-masing
rangka mencapai tujuan dengan
instansi kepada bawahannya baik di
menggunakan kegiatan orang lain.
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota
Selanjutnya Brantas (2009:95)
maupun sekolah. Prioritas utama dalam
berpendapat pergerakan adalah kegiatan
program BOS adalah pengawasan yang
yang dilakukan oleh pimpinan untuk
dilakukan oleh SKPD Pendidikan
membimbing, mengarahkan, mengatur
Kabupaten/Kota kepada sekolah.
segala kegiatan yang telah diberi tugas
Berdasarkan fakta bahwa jumlah
dalam melaksanakan suatu kegiatan
SD lebih banyak dibandingkan jumlah
usaha.

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 3


Pengarahan sangat penting agar pengelolaan BOS, agar segera
kesalahan dan penyimpangan yang dilaporkan kepada instansi
terjadi tidak berlangsung lama, segera pengawas fungsional atau lembaga
dapat diatasi, agar tujuan tetap dapat berwenang lainnya.
tercapai. Karena itu pula fungsi Sistem pengawasan yang efektif
pengarahan tidak bisa dipisahkan dari itu seharusnya mendukung strategis dan
fungsi pokok manajemen yang lain. memfokuskan diri pada apa yang harus
dilakukan , tidak saja pada usaha
Pengawasan program BOS pengukuran . Pokok perhatian ada pada
meliputi pengawasan melekat, kegiatan yang penting bagi tercapainya
pengawasan fungsional, dan tujuan organisasi.
pengawasan masyarakat. Sistem pengawasan harus
1. Pengawasan Melekatyang dilakukan menitik-beratkan pada pengembangan ,
oleh pimpinan masing-masing perubahan dan perbaikan ; kalau dapat
instansi kepada bawahannya baik di sanksi dan peringatan itu diminumkan .
tingkat pusat, provinsi, Kalau sanksi diperlukan haruslah
kabupaten/kota maupun sekolah. dilaksanakan dengan hati-hati dan
Prioritas utama dalam program BOS manusiawi . Akhirnya sistem
adalah pengawasan yang dilakukan pengawasan harus jujur dan objektif
oleh SKPDPendidikan artinya tidak memihak , dan satu-satunya
Kabupaten/Kota kepada sekolah. tujuan adalah peningkatan kerja.
2. Pengawasan Fungsional Internal Menurut Handoko (2009:373),
oleh Inspektorat Jenderal untuk menjadi efekitf, sistem
Kemdikbud serta Inpektorat Daerah pengawasan harus memenuhi kriteria
Provinsi dan Kabupaten/Kota tertentu. Kriteria-kriteria utama adalah
dengan melakukan audit sesuai bahwa sistem seharusnya 1) mengawasi
dengan kebutuhan lembaga tersebut kegiatan-kegiatan yang benar, 2) tepat
atau permintaan instansi yang akan waktu, 3) dengan biaya yang efektif, 4)
diaudit, serta sesuai dengan wilayah tepat-akurat, dan 5) dapat diterima oleh
kewenangan masing-masing. yang bersangkutan. Semakin
3. Pengawasan oleh Badan Pengawas dipenuhinya kriteria-kriteria tersebut
Keuangan dan Pembangunan semakin efektif pengawasan.
(BPKP) dengan melakukan audit karakteristik-karakteristik pengawasan
atas permintaan instansi yang akan yang efektif dapat lebih diperinci
diaudit. sebagai berikut :
4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa 1. Akurat yaitu informasi tentang
Keuangan (BPK) sesuai dengan pelaksanaan kegiatan harus
kewenangan. akurat. Data yang tidak akurat
5. Pengawasan masyarakat dalam dari sistem pengawasan dapat
rangka transparansi pelaksanaan menyebabkan organisasi
program BOS oleh unsur mengambil tindakan koreksi
masyarakat dan unit-unit pengaduan yang keliru atau bahkan
masyarakat yang terdapat di menciptakan masalah yang
sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi sebenarnya tidak ada.
dan Pusat mengacu pada kaedah 2. Tepat waktu, informasi harus
keterbukaan informasi publik, yaitu: dikumpulkan, disampaikan dan
semua dokumen BOS dapat diakses dievaluasi secepatnya bila
oleh publik kecuali yang kegiatan perbaikan harus
dirahasiakan. Apabila terdapat dilakukan segera.
indikasi penyimpangan dalam

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 4


3. Objektif dan menyeluruh. perasaan otonomi, tanggung
Informasi harus mudah dipahami jawab dan berprestasi.
dan bersifat obyektif serta
lengkap. Dari berbagai teori dan
4. Terpusat pada titik pengawasan penjelasan tentang pengawasan, peneliti
strategis. Sistem pengawasan menggunakan teori pelaksanaan
harus memusatkan perhatian pengawasan yang efektif menurut
pada bidang-bidang di mana Handoko (2009:373) yang akan
penyimpangan-penyimpangan dijadikan tolak ukur pelaksanaan
dari standar paling sering terjadi pengawasan Dana BOS yang dilakukan
atau yang akan mengakibatkan oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
kerusakan paling fatal.
5. Realistis secara ekonomis. Biaya PEMBAHASAN
pelaksanaan sistem pengawasan Pelaksanaan (actuating), yaitu
harus lebih rendah, atau paling pelaksanaan kegiatan dari apa yang telah
tidak sama, dengan kegunaan dirancang dalam fungsi perencanaan dan
yang diperoleh dari sistem pengorganisasian. Aktuasi atau
tersebut. pelaksanaan ini dilakukan dalam
6. Realistis secara organisasional. kegiatan sehari-hari di dalam organisasi.
Sistem pengawasan harus cocok Pengawasan merupakan proses untuk
atau harmonis dengan kenyataan- menjamin bahwa tujuan-tujuan
kenyataan organisasi. organisasi dan manajemen tercapai. Ini
7. Terkoordinasi dengan aliran berkenaan dengan cara-cara membuat
kerja organisasi. Informasi kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang
pengawasan harus terkoordinasi direncanakan. Dalam penerapannya
dengan aliran kerja organisasi, pengawasan bukan hanya untuk
karena (1) setiap tahap dari mencari-cari kesalahan-kesalahan, tetapi
proses pekerjaan dapat berusaha untuk menghindari terjadinya
mempengaruhi sukses atau kesalahan-kesalahan serta
kegagalan keseluruhan operasi, memperbaikinya jika terdapat
dan (2) informasi pengawasan kesalahan-kesalahan. Jadi, pengawasan
harus sampai pada seluruh dilakukan sebelum proses, saat proses,
personalia yang melakukannya. dan setelah proses, yakni hingga hasil
8. Fleksibel. Pengawasan harus akhir diketahui. Pengawasan mencakup
mempunyai fleksibilitas untuk upaya memeriksa apakah semua yang
memberikan tanggapan atau terjadi sesuai dengan rencana yang
reaksi terhadap ancaman ataupun ditetapkan oleh perintah dan untuk
kesempatan dari lingkungan. mengetahui kelemahan dan kesalahan
9. Bersifat sebagai petunjuk dan agar dapat dihindari kejadiannya di
operasional. Sistem pengawasan kemudian hari. Pengawasan membantu
efektif harus menunjukkan, baik penilaian apakah perencanaan,
deteksi atau deviasi dari standar, pengorganisasian, penyusunan
tindakan koreksi apa yang personalia, dan pengarahan telah
seharusnya diambil. dilaksanakan secara baik.
10. Diterima para anggota
organisasi. Sistem pengawasan Program Bantuan Operasional
harus mampu mengarahkan Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan
pelaksanaan kerja para anggota juli 2005, telah berperan secara
organisasi dengan mendorong signifikan dalam percepatan pencapaian
program wajib belajar 9 tahun. Oleh

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 5


karena itu, mulai tahun 2009 disekolah. Data akan dilaporkan
pemerintah telah melakukan perubahan kepusat maka dana akan
tujuan, pendekatan, dan orientasi diturunkan sesuai data yang
progaram BOS, dari perluasan akses diberikan sekolah. Selanjutnya
menuju peningkatan kualitas. Dalam Dinas Pendidikan Kota
perkembangannya, program BOS Pekanbaru melakukan
dilakukan dengan mekanisme transfer ke pengawasan mengenai jumlah
provinsi yang selanjutnya ditransfer ke siswa/i di sebuah sekolah apa
rekening sekolah secara online. sesuai atau tidak dengan data
Berdasarkan data yang di dapat dari yang dilaporkan, dengan turun
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru langsung ke sekolah”.
didapatkan ada sebanyak 279 jumlah SD (Wawancara dengan ibu Linda
baik negeri maupun swasta di Pekanbaru selaku staf kepala seksi
yang mendapatkan Dana BOS, untuk itu Sekolah Dasar (SD) Dinas
dibutuhkan pengawasan agar pendidikan Kota Pekanbaru,
pelaksanaan Dana BOS dapat berjalan 29 Juli 2015).
dengan baik sesuai Petunjuk Teknis
(JUKNIS) yang ditetapkan setiap Berdasarkan hasil wawancara di
tahunnya. Pengawasan Dana Bos salah atas diketahui bahwa yang menjadi data
satunya dilakukan oleh Dinas pengawasan yang dilakukan Dinas
pendidikan, dalam hal ini adalah dinas Pendidikan Kota Pekanbaru adalah data
pendidikan kota pekanbaru. Untuk yang telah di isi secara online oleh setiap
mengetahui Pelaksanaan Pengawasan sekolah mengenai jumlah siswa/i yang
Dana BOS oleh Dinas Pendidikan Kota terdapat di sekolah. Sehingga pihak
Pekanbaru apakah sudah baik dan pengawas Dinas Pendidikan Kota
efektif, maka penulis menggunakan Pekanbaru menjadikan informasi
indikator sebagai berikut : tersebut sebagai data di dalam
melakukan pengawasan.
a. Akurat
b. Tepat waktu
Akurat adalah informasi tentang Informasi harus dikumpulkan,
pelaksanaan kegiatan harus akurat. Data disampaikan dan dievaluasi secepatnya
yang tidak akurat dari sistem bila kegiatan perbaikan harus dilakukan
pengawasan dapat menyebabkan segera. Indikator tepat waktu
organisasi mengambil tindakan koreksi dimaksudkan untuk mengetahui waktu
yang keliru atau bahkan menciptakan pengawasan yang dilakukan Dinas
masalah yang sebenarnya tidak ada. Pendidikan Pekanbaru, apakah sudah
Untuk mengetahui data yang menjadi sesuai dengan waktu petunjuk teknis
dasar pengawasan yang dilakukan oleh (JUKNIS) BOS. Sebagaimana telah
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dijelaskan di dalam JUKNIS BOS
berikut wawancara penulis dengan staf : bahwa pengawasan berupa monitoring
secara langsung ke setiap sekolah
“ Setiap sekolah baru, melapor dilaksanakan pada saat penyaluran dana
ke Dinas Pendidikan, lalu Dinas dan pasca penyaluran dana. Di dalam
Pendidikan akan membuatkan melakukan pengawasan secara langsung
Nomor Pokok Sekolah Nasional tim manajemen bos dituntut agar
(NPSN). Dan sekolah akan memanfaatkan pengawas sekolah yang
memiliki data Data Pokok kredibel dan bertanggung jawab.
Pendidikan (Dapodik), dimana Untuk melihat apakah sudah
sekolah akan mendata secara tepat waktu kegiatan pengawasan yang
online jumlah siswa/i yang ada dilakukan Dinas Pendidikan Pekanbaru

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 6


berikut kutipan wawancara penulis Sehingga dapat melakukan
dengan KASI SD bidang pendidikan pengawasan dengan baik dan
dasar: sesuai dengan wewenang yang
dimiliki. Untuk mengetahui
“Di dalam tiap satu triwulan pengumpulan informasi
sekolah membuat laporan k7 pengawasan yang dilakukan Dinas
dan k7A yang di isi secara Pendidikan, penulis melakukan
online, di mana tugas kami wawancara dengan Staf SD
adalah merekap laporan k7 dan Bidang Pendidikan Dasar:
k7A yang telah diterima
menjadi k8 di akhir semester. “Informasi yang menjadi
Setelah itu dinas pendidikan dasar pengawasan didapat
kota pekanbaru menyerahkan oleh kami setelah setiap
laporan k8 ke dinas pendidikan triwulannya sekolah mengisi
provinsi untuk ditindak lanjuti. penggunaan dana BOS.
Pengawasan secara langsung Laporan tersebut berisi untuk
dilakukan oleh pengawas apa saja dana BOS digunakan
sekolah sekali dalam tiap satu secara rinci. Sebgai bentuk
semester yaitu memonitoring, pertanggung jawaban
menginstrusikan, dan Penggunaan dana dan
memastikan penggunaan dana disimpan sekolah juga untuk
BOS sesuai dengan JUKNIS keperluan pengawas dan
BOS dan sesuai dengan audit. Dana BOS tersebut
rencana kegiatan dan anggaran harus sesuai dengan RKAS
sekolah (RKAS). Dan setiap yang telah disusun oleh
pengawas sekolah adalah sekolah setiap tahunnya.
mantan kepala Berdasarkan informasi yang
sekolah.”(Wawancara dengan di dapat itu pengawas
KASI SD Bidang Pendidikan lapangan melakukan
Dasar, 30 Juli 2015) pengawasan di setiap 2
triwulan sekali memonitoring
Dari pernyataan di atas diketahui sekolah bahwa penggunaan
bahwa proses pengawasan dana BOS sesuai dengan yang
dilaksanakan setiap satu triwulan telah dilaporkan dan RKAS
(3 bulan) sekali, yaitu sekolah di yang dibuat. Untuk RKAS
akhir triwulan mebuat laporan sekolah dapat mengevaluasi
yang diberi nama k7 dan k7A. di semester 1”. (Wawancara
dengan ibu Linda selaku
c. Obyektif dan menyeluruh staf SD, 29 Juli 2015)

Informasi harus mudah Berdasarkan hasil wawancara


dipahami dan bersifat obyektif di atas diketahui bahwa informasi
serta lengkap. Dalam melakukan mengenai pengawasan didapat dari
pengawasan dana BOS aliran pelaporan yang diberikan sekolah
kerja anggota pengawasan harus secara online. Sebagai bentuk
mendapatkan informasi mengenai pertanggung jawaban sekolah dalam
semua sekolah yang mendapatkan penggunaan dana BOS. Laporan
dana BOS secara keseluruhan dan tersebut juga disimpan oleh sekolah
pengumpulan informasi harus untuk keperluan pengawas yang turun
dilakukan dengan obyektif. langsung kelapangan. Dari hasil
pelaporan tersebut pengawas

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 7


mendapat informasi pengawasan Untuk mengetahui
yang akan dibawa ke sekolah pengawasan secara langsung yang
memastikan bahwa penggunaannya dilakukan oleh Dinas Pendidikan
sudah sesuai dengan yang telah Pekanbaru, berikut hasil
dilaporkan secara online. contohnya wawancara dengan pengawas
Apabila penggunaan dana BOS itu sekolah yang berada di UPTD
berupa barang-barang maka bukti Pendidikan:
kwitansi yang akan di cek oleh
pengawas. Berdasarkan wawancara “Pada dasarnya tugas kami
diatas juga dapat disimpulkan bahwa sebagai pengawas yang turun
pelaporan penggunaan dana BOS langsung kelapangan adalah
yang diberikan secara online oleh memastikan bahwa penggunaan
sekolah, sudah memberikan informasi dana Bos telah sesuai dengan
pengawasan secara keseluruhan. JUKNIS BOS dan RKAS yang
telah dibuat. Yang sering kami
d. Terpusat pada titik-titik temukan adalah penggunaan
pengawasan strategik dana

Sistem pengawasan harus harian, seperti contohnya dana


memusatkan perhatian pada bidang- harian untuk uang makan telah
bidang di mana penyimpangan- dikeluarkan tiba-tiba ada rapat
penyimpangan dari standar paling mendadak, sekolah
sering terjadi atau yang akan mengeluarkan biaya lagi untuk
mengakibatkan kerusakan fatal. rapat menggunakan dana BOS,
Dalam penggunaan dana BOS di ya itu merupakan
sekolah harus didasarkan pada penyimpangan, tapi rapat itu
kesepakatan dan keputusan bersama kan tidak setiap hari terkadang
antara Tim Manajemen BOS Sekolah, hanya beberapa bulan sekali.
Dewan Guru dan Komite Sekolah. Selama ini untuk penyimpangan
Hasil kesepakatan di atas harus yang fatal kami belum
dituangkan secara tertulis dalam menemukan”. (Wawancara
bentuk berita acara rapat dan dengan pengawas sekolah di
ditandatangani oleh peserta rapat. UPTD Pendidikan, 12
Kesepakatan dana BOS harus Agustus 2015)
didasarkan skala prioritas kebutuhan
Dari hasil wawancara di atas dapat
sekolah , khususnya untuk membantu
diketahui pengawasan secara langsung
mempercepat pemenuhan standar
ke sekolah hanya dilakukan
pelayanan minimal dan standar
berdasarkan JUKNIS BOS secara
nasional pendidikan. Di dalam
keseluruhan. Apakah alokasi
JUKNIS BOS telah dijelaskan apa
pembiayaan sudah sesuai dengan
saja komponen kegiatan-kegiatan
RKAS yang telah dibuat oleh sekolah.
yang dapat menggunakan dana BOS.
Pengawasan tidak menentukan atau
Dinas Pendidikan Pekanbaru selaku
memusatkan perhatian pada bidang-
pengawas bertugas memonitoring dan
bidang di mana penyimpangan-
memastikan bahwa sekolah
penyimpangan dari standar paling
menggunakan dana BOS sesuai
sering terjadi.
dengan ketentuan yang telah diatur
dalam JUKNIS BOS.
e. Realistik secara ekonomis Biaya pelaksanaan sistem
pengawasan harus lebih rendah, atau

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 8


paling tidak sama, dengan kegunaan dinas dalam kota kurang lebih
yang diperoleh dari sistem tersebut. seratus ribu rupiah dan
Berkenaan dengan pengawasan dana anggaran itu diusulkan tiap
BOS, biaya pengawasan yang tahun. Untuk jumlah
dikeluarkan harus sesuai dengan pengawas SD Negeri dan
ketetapan dan undang-undang agar swasta yang ada di
tidak terjadi pelanggaran yang Pekanbaru berjumlah 25
dilakukan oleh pengawas. Biaya orang sekali monitoring, satu
diperlukan untuk mendukung tahun ada 2 kali monitoring
kegiatan pengawasan, terutama jadi jumlah pengawas ada 50
pengawasan yang dilakukan secara orang untuk SD saja. Menurut
langsung. Sudah menjadi rahasia kami itu sudah wajar karena
umum bahwa kejelasan pengurusan dalam satu kali pengawasan,
administrasi lembaga pemerintah satu orang pengawas bertugas
belum sepenuhnya berjalan dengan memonitoring 4 sampai 5
baik birokrasi yang berbelit-belit sekolah, kalo seandainya
menyebabkan indikasi adanya dibagi saja satu hari merka
praktek Korupsi dalam sistem melakukan pengawasan satu
administrasi. Di mana sudah tertanam sekolah maka untuk satu hari
dalam sebagian besar masyarakat mereka mengeluarkan kurang
Indonesia bahwa berurusan dengan lebih dua puluh lima ribu
adminstrasi tentu membutuhkan biaya rupiah. (Wawancara dengan
agar dapat cepat terselesaikan. Oleh KASI SD Bidang
karena itu, pemerintah harus megatur Pendidikan Dasar, 30 Juli
dengan jelas mengenai masalah 2015)
administrasi, sehingga masyarakat
umum bisa mengetahui hak dan Berdasarkan hasil wawancara di
kewajiban masing-masing antara atas diketahui bahwa dalam
lembaga pemerintahan dan melaksanakan tugas pengawasan
masyarakat. dana BOS secara langsung. Biaya
dalam melasanakan pengawasan
Untuk itu penulis ingin mengetahui diatur sesuai dengan PERDA
terkait aturan yg ada dalam biaya dalam Kota mengenai perjalanan
pengawasan dana BOS, berikut dinas dalam kota, biaya
wawancara penulis dengan KASI SD pengawasan diberikan setelah
Bidang Pendidikan Dasar: Kepala Dinas mengeluarkan Surat
Perintah Tugas (SPT), dan
“Dalam melaksanaakan diusulkan setiap tahun. Menurut
pengawasan secara langsung keterangan hasil wawancara di
pengawas sekolah atas juga diketahui bahwa
mendapatkan Surat Perintah besarnya dana pengawasan kurang
Tugas (SPT) yang dikeluarkan lebih seratus ribu rupiah, setiap
oleh Kepala Dinas Pendidikan satu orang pengawas bertugas
Pekanbaru. Setelah SPT memonitoring 4 sampai 5 sekolah.
keluar pengawas Jika dalam satu hari pengawas
mendapatkan biaya memonitoring 1 sekolah maka
operasional untuk melakukan kurang lebih biaya pengawasan
pengawasan, besaran biaya yang di dapat dua puluh lima ribu
yang diberikan berdasarkan rupiah. Mengacu pada hasil
Peraturan Daerah (PERDA) wawancara di atas dapat dikatakan
dalam Kota, yaitu perjalanan

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 9


bahwa pengawasan yang SD penerima dana BOS dan
dilakukan oleh Dinas Pendidikan jumlah siswa/i yang ada di
Kota Pekanbaru sudah realistik setiap sekolah. Data itu semua
secara ekonimis, mengingat biaya saya dapat setelah sekolah
untuk makan dan transportasi meggisi data pokok pendidikan
pengawas sebesar dua puluh lima (DAPODIK) secara online ke
ribu rupiah tidak berlebihan sesuai dalam web yang telah
kondisi yang ada di Kota disediakan Oleh Kementrian
Pekanbaru. Pendidikan dan Kebudayaan.
f. Terkoordinasi dengan aliran kerja Selain itu tugas saya adalah
organisasi memastikan sekolah telah
memasukan data penggunaan
Informasi pengawasan harus dana BOS setiap triwulannya.
terkoordinasi dengan aliran kerja Informasi data yang telah saya
organisasi, karena setiap tahap dari dapat diberikan kepada KASI
proses pekerjaan dapat SD, Data ini lah yang menjadi
mempengaruhi sukses atau kegagalan informasi dalam pengawasan
keseluruhan operasi, dan informasi yang dilakukan secara
pengawasan harus sampai pada langsung”.(Wawancara
seluruh organisasi yang dengan Staf KASI SD, 29 Juli
memerlukannya. Pengawasan dana 2015)
BOS yang dilakukan oleh Dinas
pendidikan terdiri dari pengawasan Berdasarakan hasil wawancara di atas
yang dilakukan secara langsung, yaitu informasi pertama kali di dapat oleh
pengawas turun langsung ke lapangan unit pendataan SD yaitu mengenai
untuk memastikan penggunaan dana jumlah sekolah, jumlah siswa di
BOS oleh sekolah telah sesuai dengan setiap sekolah dan penggunaan dana
ketentuan yang di atur dalam BOS setiap triwulannya yang
JUKNIS BOS. Pengawasan tidak dilaporkan secara online. Pelaporan
langsung yang dilakukan oleh Dinas data yang dilakukan sekolah
Pendidikan berupa pelaporan merupakan bagian dari pengawasan
rekapitulasi penggunaan dan BOS dana BOS yang dilakukan secara
secara online oleh sekolah. tidak langsung oleh Dinas Pendidikan
Kota Pekanbaru. Informasi yang telah
Dinas Pendidikan memiliki di dapat oleh tim pendataan SD
berbagai macam bidang di dalamnya diberikan kepada KASI SD, sebagai
dan tidak semua terkait dengan fungsi dasar melakukan pengawasan secara
pengawasan dana BOS, agar langsung.
mengetahui lebih jelas dan detail
bidang apa yang terkait pengawasan g. Fleksibel
dana BOS yang ada di Dinas
pendidikan serta siapa saja yang Pengawasan harus
memerlukan informasi terkait mempunyai fleksibilitas untuk
pengawasan dana BOS. Berikut memberikan tanggapan atau reaksi
wawancara penulis dengan staf KASI terhadap ancaman ataupun
SD: kesempatan dari lingkungan. Artinya
sistem pengawasan tetap dapat
”Di sini ada 2 unit pendataan dipergunakan, meskipun terjadi
SD dan SMP tugas saya adalah perubahan-perubahan di luar dugaan.
mendata tingkat sekolah dasar, Begitu juga dengan pengawasan yang
data itu terkait dengan jumlah dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 10


Kota Pekanbaru harus bisa tugas pengawas untuk mengawasi
beradaptasi dan tanggap dengan cepat sekolah agar tidak terjadi pelanggaran
untuk bisa mengatasi penyimpangan- akibat adanya perubahan anggaran
penyimpangan yang mungkin terjadi tersebut.
dalam penggunaan dana BOS.
h. Bersifat sebagai petunjuk dan
Dalam pengawasan dana operasional
BOS fleksibilitas terutama dapat
diterapkan dalam pengawasan yang Sistem pengawasan efektif
dilakukan secara langsung, kondisi di harus menunjukan, baik deteksi atau
lapangan yang dapat berubah deviasi dari standar, tindakan koreksi
sewaktu-waktu menuntut pengawas apa yang seharusnya diambil. Setiap
dapat bertindak cepat dengan kegiatan dapat saja menyimpang dari
kemungkinan penyimpangan yang kondisi operasi standar (prosedur)
terjadi di lingkungan pengawasan. karena berbagai alasan sehingga
Untuk mengetahui indikator fleksibel menghasilkan produk yang tidak
dalam pengawasan yang dilakukan sesuai. Tindakan koreksi dilakukan
oleh Dinas pendidikan Pekanbaru, apabila terjadi ketidaksesuaian antara
berikut wawancara penulis rencana dengan kenyataan yang
dengankepala sekolah di salah satu terjadi. Tindakan koreksi harus segera
SD yang ada di Pekanbaru: dilakukan agar sistem operasi
kembali kepada standar. Begitu juga
“Tahun lalu anggaran untuk dengan pengawasan dana BOS oleh
biaya gaji guru honorer adalah Dinas Pendidikan Pekanbaru.
15% dari total dana BOS Pengawasan yang dilakukan harus
sekarang turun menjadi 15%. Ini bisa mendeteksi sedini mungkin
menjadi sebuah problem juga kemungkinan penyimpangan dari
untuk kami, karena ada standar yang ada dan bisa mengambil
perubahan itu kami harus tindakan untuk mengatasi
memotong kembali gaji guru penyimpangan tersebut.
honorer padahal gaji guru honor
sudah sangat sedikit tiap Untuk mengetahui tindakan apa
bulannya jauh di bawah upah yang diambil apabila terjadi
minimum regional (UMR). penyimpangan dalam penggunaan
Apabila kami mengatasinya dana BOS penulis melakukan
dengan pengurangan guru wawancara dengan pengawas
honorer itu juga bisa menjadi sekolah, berikut ini:
masalah karena jumlah kelas
“Dalam melakukan pengawasan
yang ada di sekolah tidak
kami membawa berupa lembaran
sebanding dengan guru tetap
instrumen pengawasan
yang ada di sekolah”.
penggunaan dana BOS yang
(Wawancara dengan Kepala diberikan oleh Dinas
Sekolah di salah satu SD Kota Pendidikan. Dengan lembaran
Pekanbaru, 6 Agustus 2015) instrumen pengawasan tersebut
Berdasarkan hasil wawancara di atas kami melaporkan hasil
terdapat perubahan dalam jumlah pengawasan dilapangan
anggaran terkait biaya gaji guru termasuk temuan-temuan berupa
honorer. Membuat sekolah harus penyimpangan atau
mencari jalan keluar guna mengatasi ketidaksesuaian dalam
masalah tersebut. Sudah menjadi pengelolaan dan penggunaan

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 11


dana BOS kepada Dinas memilki tugas di dalam pengawasan
Pendidikan. Selanjutnya kami dana BOS. Untuk mengetahui
juga melakukan dialog dengan tanggapan pengawas mengenai
pihak sekolah mengenai sistem pengawasan yang ada, berikut
penyimpangan yang terjadi, dan wawancara penulis dengan pengawas
mencari solusi agar bisa di atasi sekolah:
dan tidak terulang kembali. Tapi
intinya kami tetap melaporkan “Menurut saya sistem
temuan yang tidak sesuai kepada pengawasan yang ada dalam
Dinas Pendidikan karena pengawasan dana BOS sudah bisa
memang itu sudah tugas kami dikatakan baik. Karena kita selaku
dalam melakukan pengawasan pengawas jelas tugas dan
dana BOS”. (Wawancara wewenangnya. Maksudnya dalam
dengan pengawas sekolah yang pengawasan lapangan kita diberi
berada di UPTD Pendidikan, surat perintah tugas, sk
12 Agustus 2015) monitoring dan lainnya yang
diperlukan. Sehingga saat
Berdasarkan hasil wawancara melaksanakan tugas pengawasan
di atas diketahui kewajiban pengawas kita dapat diterima dengan baik
sekolah yang turun secara langsung ke oleh sekolah. Karena jujur saja
lapangan adalah melaporkan apabila sekolah sangat hati-hati dalam
ada temuan-temuan yang tidak sesuai menerima seseorang untuk
dalam penggunaan dana BOS kepada memberi informasi mengenai
Dinas pendidikan, untuk bisa segera penggunaan dana BOS. Mungkin
ditindaklanjuti penanganannya. takut informasi tersebut
Pengawas sekolah juga melakukan disalahgunakan. Ya contohnya
dialog dengan pihak sekolah untuk saja misalnya ada wartawan tv
mengetahui penyebab terjadi atau media massa lainnya, pasti
penyimpangan dan memberikan solusi- sekolah tak akan memberi izin.
solusi agar penyimpangan tersebut Namun memang ada sedikit
tidak terulang. Selanjutnya pengawas kekurangan dilihat dari jumlah
menyerahkan kepada Dinas Pendidikan pengawas sekolah yang ada tidak
agar temuan yang ada dapat memadai dibandingkan dengan
ditindaklanjuti. jumlah sekolah. Seharusnya
i. Diterima para anggota Organisasi pengawas dapat ditambah
sehingga dalam melakukan
Sistem pengawasan harus pengawasan 1 orang pengawas
mampu mengarahkan pelaksanaan mengawasi 1 atau paling banyak 2
kerja para anggota organisasi dengan sekolah. Karena tugas kami selaku
mendorong perasaan otonomi, pengawas tidak hanya mengawasi
tanggung jawab dan berprestasi. dana BOS. Masih ada yang lain
Sehingga anggoita organisasi dapat yang menjadi tanggung jawab
menjalankan tugasnya dengan kami. Tetapi intinya kami merasa
maksimal. Begitu juga dengan sistem pengawasan sudah baik
pelaksanaan pengawasan dana BOS, hanya perlu diperbaiki dalam
sistem pengawasan yang baik sangat beberapa hal”. (Wawancara
diperlukan untuk memudahkan dengan pengawas sekolah yang
anggota terkait dalam melaksanakan berada di UPTD Pendidikan, (12
tugasnya. Dan sistem pengawasan Agustus 2015)
tersebut dapat mengarahkan serta
diterima oleh semua anggota yang

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 12


Berdasarkan hasil wawancara di atas menganggap kondisi dilapangan yang
diketahui bahwa menurut pengawas sulit dihindari. Sehingga menjadikan
sekolah yang turun langsung ke masalah tidak teratasi dan terulang
lapangan sistem pengawasan yang ada kembali. Apabila hal ini terus
sudah bisa dikatakan baik. Adanya dibiarkan tentu menjadi tidak baik bagi
kejelasan antara tugas yang harus pelaksanaan pengawasan dana BOS,
dilakukan dengan wewenang yang di karena hal ini dapat memberi peluang
miliki membuat pengawas dapat terhadap penyalahgunaan dana BOS
melaksanakan kewajibannya dengan yang lebih besar. Oleh karena itu,
baik. Namun memang pengawasan Dinas Pendidikan harus dapat
yang dilakukan tetap memiliki bekerjasama dengan pemerintah derah
kelemahan. Seperti yang telah ketahui dalam mencari solusi untuk mengatasi
dari hasil wawancara di atas, pengawas masalah tersebut.
sekolah memberi masukan agar Dinas
Pendidikan dapat menambah jumlah Penegakan hukum yang sesuai
pengawas SD karena tidak sebanding dengan kewenangan merupakan faktor
antara jumlah SD dan jumlah yang lebih menentukan dalam
pengawas sekolah. keberhasilan pengawasan dana BOS.
SIMPULAN Karena penyalahgunaan dana BOS
Berdasarkan hasil penelitian dan dapat diatasi apabila ada pemberian
pembahasan di Bab III, maka diambil sanksi yang tegas dan memberikan
kesimpulan sebagai berikut: efek jera.

1. Efektivitas Pelaksanaan Pengawasan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi


Dana Bos oleh Dinas Pendidikan Kota Efektivitas Pelaksanaan Pengawasan
Pekanbaru. dana BOS oleh Dinas Pendidikan Kota
Pekanbaru.
Setelah penulis melakukan a. Faktor sumber daya manusia,
penelitian dilapangan, penulis jumlah tim pengawas lapangan
mendapatkan hasil bahwa efektivitas tidak sebanding dengan jumlah
pelaksanaan pengawasan dana BOS sekolah SD yang ada di
oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Pekanbaru. Jumlah pengawas SD
sudah baik secara sistem pengawasan, hanya 50 orang sedangkan
namun dalam penerapannya di menurut data jumlah SD di
lapangan pengawasan masih memiliki Pekanbaru 279 sekolah.
kekurangan. Hal ini dapat dilihat dalam Walaupun sudah diberi waktu
pemberian sanksi terhadap pelanggar yang cukup untuk pengawas, hal
yang tidak tegas dan tidak obyektif. ini masih dirasa kurang baik
Dimana dalam beberapa kasus mengingat tugas pengawas tidak
pelanggaran penggunaan dana BOS hanya dalam urusan pengawasan
Dinas Pendidikan masih merasa bahwa dana BOS.
pelanggran masih dalama batas wajar b. Faktor pemberian sanksi, sanksi
dan memang tidak bisa dihindari. yang diberikan hanya berupa
Contohnya pemberian gaji kepada teguran dan tertulis. Dalam
tenaga guru honorer yang melebihi contoh kasus tertentu Dinas
ketentuan yang sudah diatur di dalam Pendidikan belum bisa mengatasi
JUKNIS BOS. masalah pelanggaran dengan
baik, karena masih merasa bahwa
Dinas Pendidikan merasa sulit pelnggaran yang terjadi tidak
untuk mengatasi masalah ini karena bisa dihindari.

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 13


Daftar Pustaka Soejito Irawan. 2000. Pengawasan
terhadap Perda dan Kepala Daerah.
Buku : Indonesia : Bina Aksara
Brantas. 2009. Dasar-dasar Sujamto. 2004. Sistem Pengawasan
Manajemen . Bandung : Alfabeta Manajemen, Jakarta : Pustaka
Cahyani, Ati. 2003. Dasar-dasar Quantum.
Organisasi dan Manajemen. Jakarta . Syafii,Inu Kencana. 2003. Sistem
Grasindo Pemerintahan Indonesia. Jakarta.
Darwis. 2009. Dasar-dasar Bumi Aksara
Manajemen . Pekanbaru. Pusat Winardi. 2006. Manajemen
Pengembangan Pendidikan Perubahan. Jakarta. Kencana
Handoko, T Hani. 2009. Manajemen.
Yogyakarta. BPFE
Harahap, Syafri Sofyan. 2004.
Sistem Pengawasan Manajemen.
Jakarta. PT. Pustaka Quantum
Hasibuan, Malayu S.P. 2005.
Organisasi dan Motivasi. Bumi
Aksara
Manullang, Drs. M. 2006. Dasar-
Dasar Manajemen. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Rachmawati. 2009. Dasar-dasar
manajemen. Jakarta. Erlangga
Sastrohadiwiryo, B, Siswanto. 2005.
Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
Pendekatan Administrasi dan
Operasional . Jakarta. Bumi Aksara
Siagian, Sondang.P. 2005. Fungsi-
fungsi Manajerial Edisi Revisi.
Jakarta. Bumi Aksara
Silalahi, Ulbert. 2002. Studi Tentang
Ilmu Administrasi: Konsep, Teori
dan Dimensi. Bandung:
SinarBaruAlgesindo
Simamora, Henry. 2004 Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
YKPN

Jom FISIP Volume 3 No.1 Februari 2016 Page 14

You might also like