Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

TEKS KHUTBAH JUMAT SINGKAT TENTANG HAKIKAT IMAN DAN TANDA-TANDANYA

‫ك ُلهشده ُهوأهشششههدد‬‫ل ُالشدش ُهوشحشهدده ُهل ُهششريش ه‬ ‫اهشلمدد ُلرلره ُالرذي ُأهمرهناَ ُبراَشرلشعترصاَرم ُرببرل ُا ر‬
‫ِهل ُأهشششههدد ُأهشن ُهل ُإرلهشهه ُإر ل‬،‫لش‬ ‫ه هش‬ ‫ش هه‬ ‫هش‬
ُ.‫صششحبرره ُهوهمششن ُتهبرشهع ُدهشهداده‬ ‫رر‬ ‫د‬
‫صلل ُهعهلىَ ُدمهلمد ُهوهعلهشىَ ُآلشه ُهو ه‬ ‫ُ ُهاللدهلم ُ ه‬.‫ب ُبهششعهدده‬
‫أهلن ُدمهلمددا ُهعشبددده ُهوهردسشولدده ُهل ُنهر ل‬
‫ىَ ُهياَأهييههاَ ُالرذيشهن ُهءاهمندشوا ُاتلشدقشوا ُالهش ُهح لق‬:‫ل ُتهشهعاَهل‬ ‫ر‬ ‫ر ر ر ر‬
‫ِهل ُفهشهقاَهل ُا د‬،‫ِهل ُأدشوصشيدكشم ُبتهششقهوىَ ُال‬،‫أهلماَ ُبهششعدد؛ُ ُفهشهياَ ُعهباَهد ُال‬
ُ.‫ل ُهوهأنتدشم ُيمشسلردمشوهن‬‫تدشهقاَترره ُهوهل ُهتدشوتدلن ُإر ل‬

Jama’ah Jum’at Yang InsyaAllah di Rahmati Allah Swt

Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menolong
agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-Nya agar Dia memberikan pertolongan dan pahala-
Nya kepada kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

‫إ ن زليِعنَ ٌإن ٌنمكنن ناَ ه وه ٌزف ٌوإألورزض ٌأأقعاَهموإ ٌإلنصعلعة ٌعوعءإتعهوإ ٌإلنزعكعة ٌعوأأعمهروإ ٌ زبلوعموعهروزف ٌعو عنعووإ‬.ٌ ٌ ‫ا ٌل ععقزويي ٌععززيِزز‬
‫صهه ٌإنن ٌ ع‬
‫ا ٌعمنَ ٌعين ه ه‬ ‫صنن ٌ ه‬ ‫عول ععين ه ع‬,
‫إ‬ ‫إ‬
‫ععزنَ ٌإلوهمنعكزر ٌعو ز ن زل ٌععاَزقعبهة ٌوإللهموزر‬
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah
kembali segala urusan. (Qs al-Hajj/22:41-42)

Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya iman itu tidak diperoleh hanya dengan berangan-angan,
tidak pula dengan berhias secara fisik, akan tetapi iman adalah apa yang terukir dan tertanam di
dalam hati. Dan bukti kejujuran iman itu adalah dengan mengerjakan berbagai ketaatan dan
menjauhi berbagai maksiat. Setiap orang bisa mengaku seorang Muslim, bahkan lebih dari itu
yaitu mengaku Mukmin. Setiap orang bisa mengucapkan asyhadu allâ ilâha illallâh wa asyhadu
anna muhammadar rasûlullâh. Orang-orang munafik juga menyebut Allah Subhanahu wa
Ta’ala , padahal mereka berada di neraka yang paling dasar. Mereka datang kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan, “Kami bersaksi bahwa engkau
adalah utusan Allah.” Mereka bersumpah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
Sahabatnya bahwa mereka beriman kepada beliau, padahal sebenarnya mereka tidaklah
demikian. Akan tetapi syahadat dan iman mereka tidaklah bermanfaat bagi mereka dan mereka
berada di neraka yang paling bawah, di bawah orang-orang Musyrik, Atheis, Yahudi dan Nasrani.
Karena syahadat dan iman mereka tidak bersumber dari keyakinan dan keimanan, tidak pula
karena sikap menerima dan tunduk ke pada Allah Swt.

Allah Swt Berrfirman:

‫ر رر‬ ‫ر ر ر‬ ‫ر‬
‫هومهن ُاللناَرس ُهمشن ُيهشدقودل ُهءاهملناَ ُرباَلله ُهواليهششوم ُالهخرر ُهوهماَ ُدهم ُبدشؤمن ه‬
‫ي‬
Di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian”
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Qs al-Baqarah/2:8)

Iman adalah akidah yang kokoh sebelum segala sesuatu. Iman itu membuahkan perkataan yang
baik dan amal shaleh. Iman juga menghasilkan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan Rasul-Nya, serta ikhlas dalam mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
mengikuti Rasul-Nya. Iman adalah kesungguhan, amalan, ketekunan, kesabaran, menahan dan
mencegah diri dari sesuatu disukai maupun yang tidak disukai semata-mata karena
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya iman memiliki tanda-tanda yang banyak.
Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak menyebutkannya dalam al-Qur`ân dan
Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak menyebutkannya dalam haditsnya. Di antara
contohnya adalah firman Allah Swt Berfirman:

‫ت ُهعلهشيرهشم ُهءاهياَتدده ُهزاهدتششدهشم ُإرهياَدناَ ُهوهعهلىَ ُهرلبرشم‬ ‫ر‬ ‫إرلنهاَ ُالشمؤرمنوهن ُالرذين ُإرهذا ُذدكرر ُا ر‬
‫ت ُقدشدلوبشددهشم ُهوإرهذا ُتدليه ش‬
‫ل ُهوجله ش‬ ‫ه د‬ ‫ه‬ ‫دش د‬
‫ت ُرعنهد ُهرلبرشم‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ُ ُالرذين ُيرقيموهن ُال ل ر‬.ُ ‫يشتشولكدلوهن‬
‫ك ُدهدم ُالشدمشؤمدنوهن ُهحققاَ ُلدشم ُهدهرهجاَ ت‬ ‫ُ ُأدشولهئر ه‬.ُ ‫صلههة ُهو لماَ ُهرهزقششهناَدهشم ُدينفدقوهن‬ ‫هد د‬ ‫هه ه‬
‫ر‬
‫هوهمشغفهرتة ُهورشزتق ُهكريت‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Allah-lah mereka bertawakal. (yaitu) Orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada
mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Rabb-nya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang
mulia.” (Qs al-Anfâl/8:2-4)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

‫ت ُدسوهرتة ُفهرمشنشدهم ُلمن ُيهشدقودل ُأهيدكشم ُهزاهدتشده ُههرذره ُإرهياَدناَ ُفهأهلماَ ُالرذيهن ُهءاهمندوا ُفهشهزاهدتششدهشم ُإرهياَدناَ ُهودهشم‬
‫هوإرهذا ُهمآَدأنرزله ش‬
‫ُ ُأههوهل ُيهشهرشوهن‬.ُ ‫ض ُفهشهزاهدتششدهشم ُ رشجدساَ ُإرهل ُ رشجرسرهشم ُهوهماَتدوا ُهودهشم ُهكاَفردروهن‬ ‫رر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫ُ ُهوأهلماَ ُالذيهن ُرف ُقدشدلوبم ُلمهر ت‬.ُ ‫يهشستهشبشدروهن‬
‫أهنشلدهم ُيشدشفتهشدنوهن ُرف ُدكلل ُهعاَدم ُلملردة ُأهشو ُهملرتهش ش ر‬
‫ي ُ دلث ُهليهشدتودبوهن ُهولهدهشم ُيهلذلكدروهن‬ ‫ش‬
“Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang
berkata, “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?”
adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa
gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan suroh
itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati
dalam keadaan kafir. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa
mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak
(pula) mengambil pelajaran? (Qs at-Taubah/9:124-126)

Jama’ah Jum’at Yang InsyaAllah di Rahmati Allah Swt

Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala, adakah di antara kita yang menyandang kedudukan
sebagaimana yang disebutkan dalam ayat di atas? Adakah dari kita, ketika nama
Allah Subhanahu wa Ta’ala disebut, hatinya menjadi takut kemudian mengagungkan-Nya.
Adakah dari kita, ketika ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala dibacakan, imannya menjadi
bertambah dan mereka merasa gembira karena telah merasakan manisnya bisa membenarkan dan
mengamalkan hukum-hukumnya? Adakah dari kita yang mewujudkan tawakalnya kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala? hanya bersandar kepada-Nya serta tidak menggantungkan diri
kepada selain-Nya? Adakah dari kita yang mengerjakan shalat sesuai yang tuntutan agama,
dengan cara menjaga shalat itu dan menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya? Adakah
dari kita yang menginfakkan sebagian rezekinya yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan cara membayar zakat dan menutup kekurangan kaum kerabat dan orang-orang
fakir miskin?

Wahai Jama’ah Jum’at Yang InsyaAllah di Rahmati Allah Swt

Marilah sejenak kita memikirkan keadaan saudara kita sesama Muslim. Jika kita perhatikan
keadaan mereka saat ini – tidak hanya di daerah kita saja, akan tetapi di seluruh daerah islam
atau wilayah Islam, kita sering menemukan mereka bukanlah Muslim dan Mukmin sejati, kecuali
orang-orang yang dikehendaki oleh Allah Swt. Mulai yang kaya hingga yang miskin, mereka
meremehkan (agama) dan tidak menunaikan hak-hak Allah Swt yang menjadi kewajiban mereka
sebagai hamba-Nya. Penyepelean dalam perkara keimanan maupun keyakinan dan penyepelean
dalam akhlak dan pemeliharaanya. banyak umat Islam yang meremehkan masalah keimanan dan
keyakinan sebagaimana mereka juga meremehkan masalah akhlak dan penjagaannya serta
meremehkan amalan. Mereka menyepelekan keimanan dengan menjadikan mahluk sebagai
kholik; kita dapati dalam hati mereka ada keraguan terhadap berita dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala dan Rasul-Nya berupa perkara-perkara ghaib. Mereka ragu dengan keberadaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak merasa ragu dengan keberadaan diri mereka. Padahal,
orang yang ragu dengan keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, seharusnya dia ragu dengan
keberadaan dirinya dengan alasan karena tidak satu pencipta pun selain Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Sebagian kaum Muslimin sekarang ini jika nama Allah Swt disebut di sisinya, hatinya
tidak bergetar sedikit pun, seolah-olah sesuatu yang disebut di sisinya itu tidak lebih hanya
sesuatu yang membuat hatimereka takut. Apabila ayat-ayat Allah Subhanahu wa
Ta’ala dibacakan kepada mereka, iman mereka tidak bertambah, bahkan hatinya bertambah
semakin kotor. Mereka mengolok-olok ayat-ayat Allah Swt dan bersikap sombong terhadap
hukum-hukumnya. Sebagian kaum Muslimin saat ini, tidak bertawakal kepada Allah Swt,
bahkan sebaliknya, mereka bersandar pada sebab-sebab yang bersifat serba materi secara utuh.
Karena itulah, kita dapati mereka tidak mengikuti syariat Islam dalam mencari rezeki. Mereka
beranggapan bahwa cara-cara syar`i hanya akan mempersempit pintu rezeki. Sehingga, mereka
mencari rezeki dengan cara apapun, tidak peduli itu halal atau haram. Sebagian umat Islam ada
juga mencari keamanan dan keselamatan kepada kuburan, dukun dan bentuk musuh-musuh
Allah Swt lainnya, sehingga hal itu mengakibatkan mereka loyal kepada mereka pada sebagian
perkara yang menyelisihi syariat Islam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫ك ُبرأهنشلدهشم ُهقاَلدوا‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬


‫ُ ُهذل ه‬.ُ ‫ي ُهلددم ُاشلدهدىَ ُاللششيهطاَدن ُهسلوهل ُهلدشم ُهوأهشمهلىَ ُهلدشم‬ ‫إرلن ُالذيهن ُاشرتهيدوا ُهعهلىَ ُأهشدهباَ رهم ُلمن ُبهششعد ُهماَتهشبهش ل ه‬
‫ف ُإرهذا ُتهش شهوفلششتشدهدم ُالشهملهئرهك شةد‬ ‫لرل شرذيهن ُهكرده شوا ُهمششاَنهشلزهل ُالدشش ُهس شندرطيعددكشم ُرفشش ُبهششع ش ر‬
‫ُ ُفههكشي ش ه‬.ُ ‫ض ُاشلهشم شرر ُهوالدشش ُيهششعله شدم ُإرشس شهراهردهشم‬
‫ك ُبرأهنشلدهدم ُاتلشبهشعدوا ُهمآَأهشسهخ ه‬ ‫ر‬
‫ط ُأهشعهماَهلدشم‬ ‫ل ُهوهك ردهوا ُ ر ش‬
‫ضهوانهده ُفهأهشحبه ه‬ ‫ط ُا ه‬ ‫ُ ُهذل ه‬.ُ ‫ض ردبوهن ُدودجوههدهشم ُهوأهشدهباَهردهشم‬
‫يه ش‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu
jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan
angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik)
itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang
Yahudi), ‘Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan’, sedang Allah mengetahui
rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka
seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka
membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (Qs
Muhammad/25-28)

Mereka adalah orang-orang yang berloyal kepada musuh-musuh Islam pada sebagian perkara
yang menyelisihi syariat. Mereka menempuh jalan yang menyimpang ini tiada lain karena
lemahnya tawakal mereka kepada Allah Swt dan kuatnya tawakal mereka kepada selain-Nya.
Mereka membela musuh-musuh Allah Swt habis-habisan karena mereka kuat dalam hal materi.
Mereka mengira segala sesuatu bisa mereka raih. Mereka lupa bahwa yang menciptakan mereka
lebih dahsyat kekuatannya dari pada orang-orang yang mereka bela. Sesungguhnya kekuatan
yang mereka kagumi dari musuh-musuh Allah Swt tersebut bisa mereka dapatkan jika mereka
mau bertawakal kepada Allah Swt dan mengerjakan sebab-sebab yang menyebabkan datangnya
pertolongan Allah Swt dengan cara menegakkan agama-Nya dan menerapkan syariat itu pada
diri-diri mereka dan orang-orang yang loyal kepada mereka. Karena, jika mereka mengerjakan
yang demikian, maka Allah Swt akan bersama mereka. Dan siapa yang bersama
Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia akan menang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

‫ض ُإرنلده ُهكاَهن ُهعرليدماَ ُقهرديدرا‬ ‫وماَهكاَهن ُال ُرليشعرجزه ُرمن ُهشىَدء ُرف ُاللسماَوا ر‬
‫ت ُهولهرف ُاشلهشر ر‬ ‫هه‬ ‫ش‬ ‫د د ش هد‬ ‫هه‬
Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (Qs Fâthir:44)

Saat ini ada sebagian kaum Muslimin yang tidak menegakkan shalat dan tidak pula menjaganya.
Mereka tidak menunaikannya sesuai dengan sunnah Rosulullah, tidak menyempurnakan syarat-
syarat dan rukun-rukunnya serta kewajiban-kewajibannya. Mereka tidak memperhatikan masalah
thaharah, sudahkah mereka telah menyempurnakan thaharah itu ataukah belum. Mereka tidak
mengerjakan shalat tepat waktu, tidak pula menunaikannya dengan tuma`ninah, baik ketika
duduk, ruku`, maupun sujudnya. Bahkan sebagian mereka yang mengaku Muslim, ada yang
tidak melaksanakan shalat sama sekali, bahkan lebih dari itu, mereka mengolok-olok orang-
orang yang mengerjakan shalat. Ada juga sebagian kaum Muslimin mereka yang pekerjaannya
hanya mengumpulkan harta benda saja dan menahan diri mereka untuk berinfak. Mereka tidak
menunaikan zakat, sedekah maupun infak sama sekali kepada orang-orang yang berhak. Mereka
membelanjakan sebagian besar hartanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Bahkan terkadang
untuk sesuatu yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

.‫ِمْ ٌعون ععفعع ز ون ٌعوإني ه وك ٌزبعماَ ٌزفويزه ٌزمعنَ ٌوإل لعيزت ٌعوإ لزلوكزر ٌإلوعحزك و زي‬،‫ا ٌ ز ول ٌعولعوهك ٌزف ٌإلوهقورأ لزن ٌإلوععزظ و زي‬
‫عبعرعك ٌ ه‬
‫إ‬
.‫ا ٌ ز ول ٌعولعوهك ٌفع واَسسعتوغزفهرووهه ٌزإن نهه ٌههعو ٌإلوعغهفوهر ٌإلنرزحهوي‬ ‫أأهقوهل ٌقعوو ٌزل ٌعهعذإ ٌعو أ وأسسعتوغزفهر ٌ ع‬

You might also like