Makanan Tabu Di Barito Kuala Kalimantan Selatan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2007 2(2): 44 - 48

MAKANAN TABU DI BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN


(Taboo Food In Barito Kuala South Kalimantan)

Dadang Sukandar1

ABSTRACT

Food taboo in Indonesia is still a problem. As consequences, pregnant mother,


lactating mother and children do not eat the taboo foods so that it can reduce their food
intake and finally it can decrease their nutritional status. The objectives of this study are 1)
to identify taboo foods, 2) to identify reasons of taboo food and 3) to improve basic
nutrition knowledge through training on food and nutrition. Study was conducted in Barito
Kuala South Kalimantan from December 2005 to November 2006. A sample of size 36
households was drawn randomly from household population of size 180. The households
population is household farmer who are beneficiary of Special Program for Food Security,
Food and Agriculture Organization. Data were analyzed quantitatively and qualitatively and
presented in one way table. Results show that groups which had many food taboo were
pregnant woman group and lactating mother group. There are 7 taboo foods for pregnant
woman and 11 taboo foods for lactating mother. Some taboo foods for pregnant women are
ice, twin banana, young coconut, coconut water, young pineapple and fish. Some taboo
foods for lactating mother are egg, fresh fish, fish, sugar, salt, jackfruit, fat food, hot food,
etc. After attending training, the knowledge on nutrition and food of the farmers increase
significantly, therefore it is hoped that their knowledge can reduce their believe of the
food taboo.
Keywords: taboo food, food intake, nutrition knowledge.

PENDAHULUAN1 kan. Akibat tabu makanan tersebut ibu hamil,


ibu menyusui, bayi dan anak-anak tidak berani
Latar Belakang mengonsumsi makanan tertentu sehingga da-
pat mengurangi asupan makanan yang pada
Tabu makanan adalah suatu larangan
akhirnya akan menurunkan status gizi mereka.
dalam mengonsumsi makanan tertentu karena
ada beberapa ancaman atau hukuman bagi
Tujuan Penelitian
orang yang mengonsumsinya. Dalam ancaman
ini, terdapat kekuatan supranatural dan mistik Penelitian ini bertujuan untuk:
yang akan menghukum mereka yang melanggar 1. Mengidentifikasi makanan yang ditabukan
aturan ini atau tabu (Susanto, 1977) bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita
laki-laki, balita perempuan, laki-laki de-
Dasar dari kebiasaan pangan dicirikan
wasa, perempuan dewasa dan orang sakit.
dalam suatu sistem nilai seseorang dalam me-
2. Mencari alasan-alasan tabu makanan.
milih makanan yang boleh dikonsumsi dan ti-
3. Memperbaiki pengetahuan gizi para petani
dak boleh dikonsumsi. Sistem nilai tersebut
melalui pelatihan.
pada dasarnya berasal dari tiga sumber kebe-
naran yang dipercayai yaitu
1) Agama dan kepercayaan kepada Tuhan,
METODE
2) Adat yang berasal dari nenek moyang,
3) Pengetahuan yang diperoleh dari proses
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
pendidikan formal.
Selain itu, sistem nilai tersebut disosialisasikan Penelitian ini menggunakan desain cross-
dalam keluarga dan dalam pendidikan informal sectional dengan cara survai. Penelitian dila-
melalui media masa (Nikmawati, 1999). kukan di Barito Kuala, Provinsi Kalimantan
Selatan. Penelitian dilakukan dari Desember
Tabu makanan di Indonesia masih men-
2005 sampai November 2006.
jadi masalah karena masih banyak makanan
yang seharusnya dikonsumsi tapi masih ditabu-
Prosedur Penarikan Contoh
Pada tahun 2000, FAO dan Departemen
1
Staf Pengajar Departemen Gizi Masyarakat, Pertanian memilih Barito Kuala sebagai tempat
Fakultas Ekologi Manusia, IPB

44
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 2(2): 44 - 48

untuk melakukan kegiatan pemberdayaan pe- kan ukuran contoh dari tiap kelompok tani.
tani melalui proyek yang bernama Special Ukuran contoh dari kelompok tani ditentukan
Program for Food Security (SPFS). Barito Kuala sebagai berikut:
dipilih karena merupakan daerah pasang surut. Ni
Petani yang diberdayakan melalui proyek SPFS ni  n
tersebut adalah petani yang merupakan anggo- N
ta dari kelompok tani. Para petani tersebut keterangan:
memiliki aset pertanian seperti sawah, kolam ni = ukuran contoh kelompok tani ke-i
Ni = ukuran kelompok tani ke-i
ikan, ladang dan pekarangan. Ada 6 kelompok
N = ukuran populasi
tani di Barito Kuala yang mendapat bantuan n = ukuran contoh
proyek SPFS tersebut.
Selanjutnya keseluruhan petani tersebut Dengan menggunakan formula tersebut, ukur-
didefinisikan sebagai populasi yang jumlahnya an contoh untuk semua kelompok tani didaf-
sebanyak 180 keluarga. Dari populasi tersebut tarkan pada Tabel 1.
ditarik sampel melalui teknik penarikan contoh
acak berlapis, dalam hal ini kelompok tani Tabel 1. Daftar Ukuran Contoh Kelompok Tani
berdiri sebagi lapis. Penentuan ukuran sampel (ni)
didasarkan pada penarikan contoh acak seder- Kelompok Tani Ni ni
hana dengan formula (Cochran, 1982) sebagai 1. Usaha Bersama 30 6
berikut:
2. Kasturi Raya 30 6
no 3. Karya Membangun 30 6
n
n 1
4. Karya Bakti 30 6
1 o 5. Sepakat 30 6
N 6. Karya Muda 30 6
keterangan: Jumlah 180 36
p(1  p)t2 / 2 (v)
no 
d2 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
n = ukuran sampel rumahtangga
P = penduga proporsi keluarga yang in- Data yang dikumpulkan mencakup data
take energi dan proteinnya di ba- nama anggota keluarga, jenis kelamin; umur;
wah 70 % (rendah) fisiologi; nama-nama makanan yang ditabukan;
d = keakurasian mutlak perbedaan an- nama-nama makanan yang ditabukan bagi:
tara parameter p dan p bayi, laki-laki dewasa, perempuan dewasa,
t/2(v) = suatu nilai sehingga P(-t/2(v)<t< balita laki-laki, balita perempuan, perempuan
t/2(v))=1-, t adalah peubah acak hamil, perempuan menyusui, dan orang sakit;
fungsi kepekatan t-student dengan dan alasan tabu.
derajat bebas v
N = ukuran populasi Pelatihan
Pelatihan dilakukan dalam dua tahap.
Dasar untuk menentukan ukuran contoh Tahap pertama dilakukan pada para pelatih
adalah penduga proporsi keluarga yang kon- yang berasal dari Dinas Kesehatan Barito
sumsi energi dan proteinnya rendah. Agar con- Kuala. Pelatihan tahap pertama dilakukan pa-
toh serupa dengan populasinya,  dan d yang da bulan Maret 2006 selama 7 hari. Materi
dipilih harus rendah. Untuk menentukan n, yang dilatihkan mencakup pengetahuan gizi
=0.05 dan d=0.053958 dipilih karena cukup dasar, keamanan pangan, cara mengolah ma-
baik kanan, sanitasi dan higiene. Tahap kedua ada-
lah pelatihan terhadap para petani yang dila-
Ali Khomsan et al. (2005) menunjukkan
kukan oleh para pelatih yang telah dilatih.
bahwa proporsi keluarga yang konsumsi energi
Pelatihan tahap kedua dilakukan dari bulan
dan proteinnya di bawah 70% adalah p>0.4
Juni sampai Agustus 2006. Pelatihan diawali
oleh karena itu p=0.5 dipilih untuk menduga
dengan pre test lalu diakhiri post test untuk
ragam p(1-p). Substitusi =0.05 , d=0.053958, tiap materi.
p=0.4 and N=180 ke dalam formula menghasil-
kan ukuran contoh n=36. Pengolahan dan Analisis Data
Penarikan contoh acak berlapis dengan Pengolahan data mencakup editing, pe-
alokasi proporsional digunakan untuk menentu- nyusunan struktur file, data entry, editing da-

45
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2007 2(2): 44 - 48

ta pada file komputer dan sorting. Pengolahan Makanan Tabu bagi Ibu Hamil
data dilakukan dengan menggunakan MS Office
Makanan yang ditabukan bagi ibu hamil
Excel for Windows.
sangat banyak yaitu ada 7 makanan. Daftar
Analisis data mencakup tabulasi data makanan serta alasan tabu bagi makanan ter-
menurut kelompok orang, nama makanan yang sebut dapat dilihat pasa Tabel 4. Alasan tabu
ditabukan dan alasan tabu. Komputasi dilaku- semua berkaitan dengan kelahiran, misalnya
kan untuk menduga rata-rata, simpangan ba- jika makan es atau pisang kembar atau kelapa
ku, nilai minimum dan maksimum untuk pe- muda atau ikan maka anak yang akan dilahir-
ngetahuan gizi awal dan akhir, hasilnya disaji- kan akan besar dan sekaligus sakit. Apabila ibu
kan dalam tabel. Analisis data dilakukan de- hamil makan nenas muda maka ibu hamil ter-
ngan menggunakan progam Statistical Analysis sebut bisa keguguran. Alasan yang diberikan
System (SAS) (1985). oleh responden tersebut tidak ada yang logis.

Tabel 4. Daftar Makanan Tabu Bagi Ibu Hamil


HASIL DAN PEMBAHASAN No Makanan Alasan Tabu
1 Es Anak dilahirkan besar dan sakit
Jumlah Anggota Keluarga 2 Pisang kembar Anak dilahirkan besar dan sakit
Rata-rata jumlah anggota keluarga ter- 3 Kelapa muda Anak dilahirkan besar dan sakit
golong sedang yaitu sebesar 4.9 orang per 4 Air kelapa Anak dilahirkan besar
keluarga seperti dapat dilihat pada Tabel 2. 5 Nenas muda Keguguran
Keragaman jumlah anggota keluarga tergolong 6 Ikan Anak dilahirkan besar dan sakit
sedang, yaitu ditunjukkan dengan simpangan 7 Ikan tauman Ibu bisa sakit
baku sebesar 2.0 orang. Jumlah anggota kelu-
arga minimum 2 orang dan maksiumum 11 Makanan Tabu bagi Ibu menyusui
orang.
Makanan yang ditabukan bagi ibu menyu-
sui ada sebanyak 11 makanan. Daftar makanan
Tabel 2. Statistik Jumlah Anggota Keluarga
serta alasan tabu dapat dilihat pada Tabel 5.
Statistik Jumlah Anggota keluarga Telur dan ikan sangat baik baik ibu menyusui
mean 4.9 karena merupakan sumber protein namun sa-
std 2.0 yangnya ditabukan. Hal ini jelas akan mempe-
min 2.0
ngaruhi intik protein karena ibu menyusui
max 11.0
tersebut tidak berani mengonsumsi makanan
tersebut.
Pendidikan dan Umur Suami Istri
Tabel 5. Daftar Makanan yang Ditabukan Bagi
Rata-rata umur suami istri tergolong per- Ibu Menyusui
tengahan. Rata-rata umur istri adalah 39 ta-
hun, sedangkan suami adalah 45 tahun. Umur No Makanan Alasan
istri berkisar antara 20 sampai 65 tahun, se- 1 Telur Akan hamil lagi
dangkan umur suami berkisar antara 23 sampai Pendarahan setelah 40 hari melahirkan
2 Ikan Segar dan urin anak bau
78 tahun seperti dapat dilihat pada Tabel 2.
Demam
Rata-rata pendidikan suami istri tergo- 3 Ikan Akan timbul bintik merah di kulit anak
long rendah. Rata-rata pendidikan istri adalah Demam
5.6 tahun atau setara SD, sedangkan suami 4 Gula
Akan timbul bintik merah di kulit anak
adalah 5.7 tahun atau juga setara SD. Pendi-
Demam
dikan suami dan istri berkisar dari 0 sampai 16 5 Garam
tahun seperti dapat dilihat pada Tabel 3. Akan timbul bintik merah di kulit anak
6 Ikan kalui Keracunan
Tabel 3. Statistik Umur dan Pendidikan Suami- 7 Nangka Gatal
Istri 8
Makanan Pendarahan setelah 40 hari melahirkan
berlemak dan urin anak bau
Statistik Istri Suami Pendarahan setelah 40 hari melahirkan
(tahun) Umur Pddk Umur Pddk 9
Makanan dan urin anak bau
mean 39 4.9 45 6.3 pedas
Susu ibu akan asam dan anak akan diare
std 10 3.6 11 3.6 10 Santan Ibu bisa sakit
min 20 0 25 0
Makanan Susu ibu akan asam dan anak akan diare
max 65 16 70 16 11
asam Akan timbul bintik merah di kulit anak
Catatan: Pddk = Pendidikan

46
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 2(2): 44 - 48

Makanan Tabu bagi Bayi dan Balita vitamin dan mineral. Hasil pre test menunjuk-
kan bahwa rata-rata pengetahuan responden
Makanan yang ditabukan untuk bayi ha-
sebesar 5.5 dalam skala 0-10 dengan simpang-
nya dua macam yaitu ikan tauman dan ikan
an baku sebesar 1.8, nilai minimum 1 dan mak-
gabus. Alasannya adalah ikan tersebut dapat
simum 10. Setelah pelatihan, hasil post test
menyebabkan anak sakit. Untuk bayi nampak-
menunjukkan adanya peningkatan dengan ra-
nya tidak menjadi masalah karena hanya ada
ta-rata 7.0 atau meningkat sebesar 1.5. Pe-
dua makanan saja yang ditabukan.
ningkatan ini diharapkan akan meningkatkan
Makanan yang ditabukan bagi balita pe- kesadaran ibu rumah tangga dan anggota kelu-
rempuan hanya telur saja. Bagi balita laki-laki arga akan pentingnya zat gizi yang terkandung
telur tidak ditabukan. Walaupun hanya satu dalam makanan untuk memperbaiki status gizi
macam namun telur merupakan sumber prote- mereka. Diharapkan pengetahuan gizi tersebut
in yang mudah tersedia dan harganya terjang- dapat mengurangi kepercayaan akan tabu ma-
kau. Oleh karenanya perlu upaya-upaya untuk kanan yang merugikan gizi dan kesehatan
menyadarkan masyarakat untuk menghilangkan mereka.
tabu tersebut.
Tabel 7. Hasil Pre- dan Post-Test Pelatihan
Makanan Tabu bagi Perempuan Dewasa Pengetahuan Gizi Dasar
Makanan tabu bagi perempuan dewasa Test Pre-test Post-test Delta
hanya ditemukan dua macam yaitu telur dan mean 5.5 7.0 1.5
pisang kembar. Menurut kepercayaan mereka std 1.8 1.5 1.7
makanan tersebut suatu saat nanti dapat
min 2.0 3.0 -2
memberikan bayi kembar. Kepercayaan ini sa-
ngat merugikan bagi perempuan dewasa kare- max 9 10 7
na sebagai calon ibu, perempuan perlu meng-
onsumsi telur yang mengandung tinggi protein
dan terjangkau. KESIMPULAN DAN SARAN
Makanan Tabu bagi Orang Sakit Kesimpulan
Makanan yang ditabukan bagi orang sakit 1. Masih cukup banyak makanan yang ditabu-
ada 5 macam. Makanan tersebut adalah telur kan bagi ibu hamil dan ibu menyusui.
rebus, cabe, pedas, nenas dan pepaya. Mereka Jumlah makanan yang ditabukan bagi ibu
percaya, jika orang sakit makan cabe, pedas, hamil sebanyak 7 jenis dan bagi ibu me-
nenas atau pepaya maka orang sakit tersebut nyusui sebanyak 11 jenis. Makanan terse-
akan demam. Sementara jika orang sakit ter- but mencakup pangan sumber zat tenaga,
sebut makan telur rebus maka dipercaya orang pembangun dan pengatur.
sakit tersebut akan terkena penyakit kanker. 2. Hanya ditemukan dua jenis makanan yang
Alasan tabu yang lain yaitu orang sakit akan ditabukan bagi bayi yaitu ikan tauman dan
menderita tekanan darah tinggi jika mengon- ikan gabus.
sumsi daging. 3. Makanan yang ditabukan untuk balita ha-
nya satu macam yaitu telur. Makanan ini
Tabel 6. Daftar Makanan Tabu Bagi Orang Sakit hanya tabu bagi balita perempuan. Tidak
No Makanan Alasan Tabu ditemukan makanan yang ditabukan bagi
1 Telur rebus Menderita Kanker balita laki-laki.
2 Cabe Demam 4. Bagi orang dewasa, makanan yang ditabu-
3 Pedas Demam kan hanya bagi perempuan dewasa, bagi
4 Nenas Demam laki-laki dewasa tidak ditemukan makanan
5 Pepaya Demam yang ditabukan. Makanan tersebut adalah
6 Daging Tekanan Darah tinggi telur dan pisang kembar. Makanan terse-
but dipercaya akan menyebabkan melahir-
kan dengan bayi kembar.
Hasil Pelatihan 5. Makanan yang ditabukan untuk orang sakit
Materi pengetahuan gizi dasar yang dila- ditemukan sebanyak lima macam yang ter-
tihkan mencakup jenis-jenis pangan sumber diri atas telur rebus, cabe, pedas, nanas,
zat tenaga, sumber zat pembangun, sumber papaya dan daging. Telur rebus dipercaya
zat pengatur. Fungsi, akibat kekurangan, aki- dapat menyebabkan kanker, daging diper-
akibat kelebihan dari karbohidrat, protein, caya dapat menyebabkan tekanan darah

47
Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2007 2(2): 44 - 48

tinggi dan yang lainnya dipercaya dapat Nikmawati EE. 1999. Pola Konsumsi Pangan,
menyebabkan demam. Kecukupan dan Status Gizi yang berhu-
6. Pelatihan telah dapat meningkatkan pe- bungan dengan Kebiasaan Makan Sing-
ngetahuan gizi dasar sebesar 1.5 yaitu dari kong di Masyarakat Cireundeu, Cimahi,
5.5 menjadi 7.0. Jawa Barat. Thesis Program Pasca
Sarjana, IPB, Bogor.
Saran
SAS Institute Inc. 1985. Procedure Guide for
Upaya penurunan kepercayaan akan tabu
Personal Computer, Version 6 Edition.
makanan masih sangat perlu dilakukan khusus-
Cary, North Carolina.
nya makanan tabu bagi hamil dan ibu menyu-
sui. Upaya ini dapat dilakukan oleh para petu-
Suhardjo 1989. Sosio-budaya Gizi. Departemen
gas Dinas Kesehatan dan kader-kader posyandu
Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
secara terus-menerus.
Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Perguru-
an Tinggi untuk Makanan dan Gizi, IPB,
Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto D. 1991. Fungsi-fungsi Sosio-Budaya
Cochran WG. 1982. Sampling Technique. John
Makanan. Majalah Pangan No 9, Juli, 51-
Wiley & Sons.
56.

48

You might also like