Jurnal Roti

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

KAJIAN KEAMANAN PANGAN JAJANAN ROTI DI TOKO ROTI KECAMATAN

BINJAI KOTA DAN BINJAI UTARA


TAHUN 2014

(STUDY OF FOOD SAFETY BREAD SNACKS BAKERY IN BINJAI CITY AND NORTH
BINJAI DISTRICT 2014)

Chrisna Ayuningtias1, Ernawati Nasution2, Jumirah3


1
Alumni Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU
2,3
Staf Pengajar Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM USU

ABSTRACT

Food safety is the things that make the food product is safe to eat , free from factors
that can cause disease . The role of food safety is very important because food security is a
prerequisite for a food , unsafe food can cause illness . The research was purposed determine
to study food safety bread snacks bakery in Binjai City and North Binjai District.
This is a descriptive study . Samples were taken was 60 of 20 snacks bread bakery.
The research variabels were the completeness of the labeling, the characteristics of the bread
and food additives. This research was an observasional method for labeling and
completeness characteristics of bread and qualitative analysis of the use of food additives
Test Kit .
The results of observational studies labeling on bread snacks in the District of North
Binjai and Binjai City that 65.0 % have included labels on packaging and general
information listed on the label is the name and address of the production as well as the
registration number . Observation of the characteristics of bread after 2 days showed 40.0 %
experienced discoloration or moldy , 55.0 % have a hard texture , 40.0 % had a rancid
aroma . Based on qualitative tests on food additives from 20 shows 16.7 % butter sandwich
using dye methanyl Yellow , 37.5 % using the dye Rhodamine B , 45 % use the sweetener
cyclamate and the entire snack bread using a preservative Potassium Bromate .
Expected to Binjai City Health Department and the Agency for Drug and Food
control , to be more active to provide counseling and guidance to manufacturers of food
packaging products to meet the food labeling regulations and crack down on manufacturers
who violate this regulation .

Keywords : food safety , bread snacks

PENDAHULAN pangan dan harga jual dipasaran


Makanan jajanan sudah menjadi (Rachmawati, 2006).
bagian yang tidak terpisahkan dari Keamanan pangan (food safety)
kehidupan masyarakat baik diperkotaan adalah hal-hal yang membuat produk
maupun perdesaan. Tetapi makanan pangan aman untuk dimakan, bebas dari
jajanan masih berisiko terhadap kesehatan faktor-faktor yang dapat menyebabkan
karena penanganan yang secara tidak penyakit. Peranan keamanan pangan
higienis yang memungkinkan makanan menjadi sangat penting karena keamanan
terkontaminasi oleh mikroba beracun pangan merupakan prasyarat bagi suatu
maupun penggunaan bahan tambahan makanan. Pangan yang tidak aman dapat
makanan yang tidak di izinkan. Keamanan menyebabkan penyakit yang disebut
pangan pada suatu produk makanan sangat dengan foodborne diseases, yaitu gejala
diperlukan dalam meningkatkan kualitas penyakit yang timbul akibat mengonsumsi

1
pangan yang mengandung bahan/senyawa keamanan pangan bagi produsen (Thahara,
beracun atau organisme pathogen 2013).
(Baliwati, 2010). Berdasarkan hasil survei
Pertumbuhan perusahaan makanan pendahuluan yang dilakukan di Kota
kemasan di Indonesia telah mendorong Binjai terdapat 34 toko roti dan 10
terjadinya perubahan perilaku makan diantaranya belum mencantumkan label
masyarakat. Makan tidak cukup hanya pada Kemasan. Dalam penelitian ini hanya
kenyang, tetapi harus bergizi dan sehat diambil 20 toko roti yang ada di
serta ada unsur tambahan yang menggugah Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara,
selera. Banyak makanan kemasan yang karena mayoritas industri rumah tangga
telah memperhatikan aspek selera, toko roti berada di Kecamatan tersebut dan
sehingga makanan tersebut disukai oleh ditiga kecamatan lainnya toko roti yang
kaum tua maupun muda. Kecanggihan ada merupakan cabang dari toko roti yang
teknologi pengolahan makanan, sudah ada di Kecamatan Binjai Kota dan
pengemasan, dan penyimpanan, secara Binjai Utara dan toko roti yang ada ditiga
tidak langsung sebagian besar telah Kecamatan lainnya bukan merupakan
menguntungkan konsumen. Makanan industri rumah tangga yang menjual dan
kemasan kini dapat dengan mudah memproduksi produknya sendiri. Dalam
dijumpai diberbagai toko, warung, atau penelitian ini toko roti yang dimaksud
supermarket (Khomsan, 2003). merupakan toko roti industri rumah tangga
Dari hasil Badan Pengawas Obat yang memproduksi dan menjual hasil
dan Makanan (BPOM), dari 556 sarana produksinya sendiri. Para pengusaha kecil
distribusi makanan terdapat 11,4 % skala rumah tangga biasanya
makanan impor tanpa izin edar, 2,21 % menggunakan salah satu bagian rumahnya
makanan lokal tanpa izin edar, 5,9 % sebagai tempat usaha (produksi), dengan
makanan rusak, 76,39 % makanan mengatur tata letak peralatan dan hasil
kadaluwarsa, 3,66 % makanan menyalahi produksi untuk menjamin kualitas produk
label, dan 0,4 persen pelanggaran lain-lain roti mereka.
(Saputra, 2010). Ada banyak jenis roti yang bisa
Produk pangan industri rumah menjadi pilihan di toko roti tersebut,
tangga belum sepenuhnya memenuhi misalnya roti tawar, roti manis, dan roti isi.
persyaratan label sebagai sumber Pemilihan jenis roti yang diproduksi
informasi bagi konsumen. Label produk disesuaikan dengan selera konsumen di
pangan yang tidak memenuhi persyaratan wilayah tersebut, kemudahan memperoleh
termasuk label tidak menggunakan masa bahan baku, jumlah pesaing untuk produk
kadaluarsa, waktu kadaluarsa merupakan roti sejenis, kemudahan proses
suatu rentang waktu yang menyatakan produksinya, dan daya tahan produk roti
bahwa produk masih dalam keadaan aman tersebut. Jenis roti yang dijual di toko roti
dikonsumsi tetap memenuhi sifat sensoris, tersebut memiliki daya tahan sekitar 3
kimia, fisik dan mikrobiologis sesuai sampai 5 hari. Akan tetapi industri rumah
dengan pernyataan nilai gizi yang tangga pada toko roti di Kecamatan Binjai
tercantum pada label. Sedangkan alamat Kota dan Binjai Utara belum sepenuhnya
produksi dalam label penting digunakan memperhatikan tentang keamanan produk
untuk memudahkan pengawasan produk yang mereka jual, toko roti tersebut
pangan industri rumah tangga. Untuk itu, menjual produk roti dengan kemasan tanpa
setiap produsen yang memproduksi label sehingga konsumen tidak mengetahui
pangan yang dikemas untuk produk tersebut aman atau tidak untuk
diperdagangkan wajib mencantumkan dikonsumsi dan kurangnya perhatian
label dikemasan pangan. Kelengkapan produsen pada roti yang mereka jual
pelabelan tersebut untuk menjamin seperti adanya perubahan tekstur, rasa, dan

2
aroma. Hal ini membuat mutu roti tersebut Tabel 1.Distribusi Jajanan Roti yang Dijual
menjadi tidak baik karena dikhawatirkan dalam kemasan Berdasarkan Pencantuman
adanya faktor-faktor penyebab yang dapat Label Di Toko roti Kecamatan Binjai Kota
mengganggu kesehatan. dan Binjai Utara Tahun 2014
Adapun yang menjadi rumusan
Tidak
masalah tersebut Bagaimana keamanan Jenis Berlabel Berlabel Jumlah
No
pangan jajanan roti di toko roti kecamatan Roti
f % f % F %
Binjai Kota dan Binjai Utara tahun 2014. Roti
Manfaat dari penelitian ini yaitu 1 6 14 70,0 20
Tawar 30,0 100
Sebagai masukan bagi produsen di toko Roti
2 4 20,0 16 80,0 20
roti Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Manis 100
Utara agar mencantumkan label pada 3 Roti Isi 3 15,0 17 85,0 20 100
kemasan makanan yang diproduksi dan
bagi konsumen di toko roti Kecamatan Pencantuman label merupakan salah
Binjai Kota dan Binjai Utara agar lebih satu bagian yang sangat penting dari suatu
teliti lagi dalam memilih makanan dan produk agar konsumen dapat memperoleh
selalu membaca informasi label yang ada produk sesuai yang diharapkan dan sehat
pada kemasan makanan. serta aman dikonsumsi. Informasi pada
label haruslah yang sebenar-benarnya dan
METODE tidak menyesatkan, informasi yang
Jenis penelitian yang digunakan lengkap dapat menghindarkan konsumen
dalam penelitian ini adalah deskriptif. membeli produk dengan sia-sia karena
Populasi penelitian ini adalah seluruh toko tidak sesuai dengan kebutuhan. Dengan
roti yang ada di Kecamatan Binjai Kota berbagai informasi pada label kemasan
dan Binjai Utara, yaitu sebanyak 20 toko produk pangan, diharapkan konsumen
roti. Sampel penelitian ini adalah seluruh tidak keliru dalam menentukan dan
populasi dengan unit analisis 60 jajanan mendapatkan jaminan kualitas dan
roti yang ada di Toko Roti Kecamatan kuantitas produk.
Binjai Kota dan Binjai Utara.
Data dikumpulkan melalui teknik Karakteristik Fisik Jajanan Roti di
observasi yang diperoleh melalui Toko Roti Kecamatan Binjai Kota dan
pemeriksaan kelengkapan pelabelan dan Binjai utara
karakteristik fisik jajanan roti di setiap Roti memiliki karakteristik sebagai
toko roti yang ada di Kecamatan Binjai makanan pokok. Pertama, roti
Kota dan Binjai Utara, serta pemeriksaan mengandung karbohidrat yang tinggi. Oleh
zat pewarna, zat pemanis dan zat pengawet karena itu orang akan memperoleh kalori
menggunakan Test Kit. sebagai sumber energi yang cukup dengan
mengkonsumsi roti. Kedua, roti bergizi
HASIL DAN PEMBAHASAN tinggi. Kandungan gizi dalam roti
melengkapi kebutuhan nutrisi orang yang
Pencantuman Label Pada Jajanan Roti mengkonsumsinya. Berikutnya, roti dapat
Berdasarkan penelitian yang disajikan dengan beragam rasa dan
dilakukan terhadap jajanan roti yang dijual penyajian, hal ini karena teknologi
dalam kemasan di Kecamatan Binjai Kota pembuatan roti pada saat ini
dan Binjai Utara tahun 2014, dari 60 memungkinkan penambahan rasa dan
sampel terdapat 13 jajanan roti yang penyajian yang beragam sehingga roti
mencantumkan label pada kemasan dan dapat dinikmati oleh masyarakat yang
sisanya tidak mencantumkan label pada memiliki beragam selera pula. Selain
kemasan. Penjelasan lebih rinci dapat memiliki karakteristik sebagai makanan
dilihat pada tabel 1. berikut ini : pokok, roti juga bersifat lebih praktis

3
untuk dikonsumsi dibanding bahan Tabel 3. Karakteristik Fisik Jajanan Roti
makanan lain. Dengan sifatnya yang Berdasarkan Tekstur Di Toko Roti
praktis ini, roti memenuhi kebutuhan gaya Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara
hidup masyarakat yang semakin modern Tahun 2014
(Iswanti, 2012).
Tingginya tingkat konsumsi roti Lembut Keras Jumlah
No Jenis
karena kepraktisan dan harganya yang f % f % f %
bervariatif untuk roti-roti seperti roti Roti
1 16 80,0 4 20,0 20
manis, roti tawar dan roti isi harganya Tawar 100
Roti
lumayan terjangkau, menjadikan roti salah 2
Manis
16 80,0 4 20,0 20
100
satu makanan favorit. Namun, terkadang 3 Roti Isi 17 85,0 3 15,0 20 100
keamanan konsumen dalam
mengkonsumsi roti terganggu akibat ulah Tabel 3. menunjukkan bahwa
pelaku usaha yang tidak bertanggung sebanyak 17 (85,0%) roti isi memiliki
jawab. Roti yang semula memiliki khasiat tekstur yang masih lembut dan 4 (20,0%)
yang baik untuk tubuh malah berbalik pada roti tawar dan roti manis memiliki
menjadi tidak menyehatkan tubuh dengan tekstur yang keras.
masih dijualnya roti yang sudah
kadaluwarsa dan roti yang cacat produksi Tabel 4. Karakteristik Fisik Jajanan Roti
atau tidak sesuai dengan standar mutu Berdasarkan Aroma Di Toko Roti
yang baik. Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara
Hasil observasi yang lakukan Tahun 2014
terhadap 60 sampel jajanan roti di
Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara Tengik
Tidak
Jumlah
berdasarkan perubahan fisik roti yang No Jenis Tengik
meliputi warna, aroma dan tekstur setelah f % f % f %
2 hari roti tersebut dibeli, dijelaskan pada Roti
1 3 15,0 17 85,0 20
Tawar 100
tabel berikut ini :
Roti
2 2 10,0 18 90,0 20
Manis 100
Tabel 2. Karakteristik Fisik Jajanan Roti Roti
Berdasarkan Warna Di Toko Roti 3 3 15,0 17 85,0 20
Isi 100
Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara
Tahun 2014 Tabel 4 menunjukkan bahwa
sebanyak 18 (90,0%) roti manis memiliki
Tidak
Berubah Jumlah aroma tidak berubah yaitu aroma roti tidak
No Jenis Berubah
tengik sedangkan 3 (15,0%) pada roti
f % f % f %
tawar dan roti isi memiliki aroma tengik.
Roti
1 3 15,0 17 85,0 20
Tawar 100
Roti Daya Tahan Jajanan Roti di Toko Roti
2 2 10,0 18 90,0 20
Manis 100 Kecamatan Binjai Kota dan Binjai
Roti Utara
3 3 15,0 17 85,0 20
Isi 100 Jajanan roti yang dijual di toko roti
kecamatan Binjai kota dan Binjai Utara
Tabel 2 menunjukkan bahwa memiliki daya tahan 3 sampai 5 hari.
sebanyak 18 (90,0%) roti manis memiliki Sampel yang digunakan pada penelitian ini
warna tidak berubah yaitu berwarna coklat yaitu 60 jajanan roti, penelitian ini
keemasan sedangkan pada roti tawar dan dilakukan dengan metode wawancara
roti isi masing₋masing sebanyak 3 kepada penjaga toko roti yang ada di
(15,0%) berubah warna atau berjamur. kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara
pada 20 toko roti dengan menanyakan

4
tanggal produksi roti tersebut dan daya Zat Pewarna
tahan roti tersebut bisa dikonsumsi. Dari Berdasarkan pemeriksaan Test Kit
hasil wawancara didapat hasil bahwa Methanyl Yellow dan Rhodamine B yang
antara tanggal produksi dengan daya tahan dilakukan pada 20 roti isi selai didapat
roti tidak sesuai. Semua produsen yang hasil adanya penggunaan zat pewarna
diwawancarai ketika produk mereka dibeli yaitu Methanyl Yellow dan Rhodamine B
mengatakan produk roti mereka baru pada beberapa selai roti tersebut. Hasil
dibuat hari itu juga dan tahan 3 sampai 5 analisis secara rinci dapat dilihat pada
hari, tetapi dari hasil observasi beberapa tabel 5.
roti sudah mulai berjamur dan tengik
dalam waktu 2 hari. Tabel 5. Distribusi Roti Isi Selai
Makanan tidak ada satupun yang Berdasarkan adanya Zat Pewarna
memiliki daya simpan tak terbatas artinya Methanyl Yellow dan Rhodamine B Di
memiliki mutu tetap sepanjang masa. Toko Roti Kecamatan Binjai Kota dan
Penurunan mutu makanan telah terjadi Binjai Utara Tahun 2014
sejak pengolahan dan penurunan mutu
Zat Ya Tidak Jumlah
tersebut berlangsung terus selama No
Pewarna f % f % f
penyimpanan. Kecepatan atau laju %
penurunan mutu bergantung pada sifat Methanyl
1 2 16,7 10 83,3 12
Yellow 100
bahan itu sendiri. Pemberian bahan Rhodamine
2 3 37,5 5 62,5 8
tambahan makanan seperti zat pengawet B 100
makanan merupakan cara produsen untuk
membuat produk mereka memiliki daya Zat pewarna digunakan agar
tahan lebih lama. Produk makanan makanan memiliki tampilan lebih menarik.
umumnya mencantumkan tanggal, bulan Namun demikian, penggunaan zat pewarna
dan tahun kadaluarsa dan produksi. harus mengacu pada zat pewarna yang
Tanggal kadaluarsa merupakan tanda batas diizinkan dan sudah mendapat sertifikasi
waktu kelayakan makanan untuk dari Badan Pengawasan Obat dan
dikonsumsi. Penekanan lebih pada mutu Makanan (BPOM). Konsumen harus
makanan, bila melewati tanggal yang waspada terhadap makanan yang sangat
tercantum pada label, berarti makanan mencolok diduga mengunakan bahan
tersebut sudah mulai mengalami pewarna yang dilarang, yang dapat
penurunan kadar gizinya dan tidak baik menimbulkan masalah kesehatan karena
untuk dikonsumsi. Hal ini juga terjadi pada bersifat karsinogenik. Zat karsinogenik
roti yang memiliki batas atau jatuh tempo dapat memicu timbulnya kanker.
kadaluwarsa. Salah satu pewarna sintetis yang
dilarang digunakan sebagai bahan
Pemeriksaan Bahan Tambahan tambahan pangan adalah Rhodamin B.
Makanan Pada Jajanan Roti Di Rhodamine B merupakan pewarna sintetis
Kecamatan Binjai Kota dan Binjai berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau
Utara atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan
Pemeriksaan bahan tambahan dalam larutan akan berwarna merah
makanan dilakukan pada 60 jajanan roti, terang. Penggunaan Rhodamine B dalam
pemeriksaan zat pewarna menggunakan pangan tentunya berbahaya bagi
Test Kit Methanyl Yellow dan Rhodamine kesehatan. Adanya produsen pangan yang
B, zat pemanis menggunakan Test Kit masih menggunakan Rhodamine B pada
siklamat dan zat pengawet menggunakan produknya mungkin dapat disebabkan oleh
Test Kit Potassium Bromate. pengetahuan yang tidak memadai
mengenai bahaya penggunaan bahan kimia
tersebut pada kesehatan dan juga karena

5
tingkat kesadaran masyarakat yang masih secara normal pada pangan hanya
rendah. Selain itu, Rhodamine B sering ditambahkan beberapa miligram pewarna
digunakan sebagai pewarna makanan per kilogram pangan. Metanil yellow
karena harganya relatif lebih murah merupakan salah satu pewarna yang telah
daripada pewarna sintetis untuk pangan, dilarang digunakan dalam pangan.
warna yang dihasilkan lebih menarik dan Senyawa ini bersifat iritan sehingga jika
tingkat stabilitas warnanya lebih baik tertelan dapat menyebabkan iritasi saluran
daripada pewarna alami. Pada umumnya, cerna. Selain itu, senyawa ini dapat pula
bahaya akibat pengonsumsian rhodamin B menyebabkan mual, muntah, sakit perut,
akan muncul jika zat warna ini dikonsumsi diare, demam, lemah, dan hipotensi.
dalam jangka panjang. Tetapi, perlu Dari hasil pemeriksaan Test kit
diketahui pula bahwa rhodamin B juga Methanyl Yellow yang dilakukan pada 20
dapat menimbulkan efek akut jika tertelan roti isi selai didapatkan hasil bahwa
sebanyak 500 mg/kg BB, yang merupakan 16,7% selai yang ada didalam roti isi
dosis toksiknya. Efek toksik yang mungkin menggunakan zat pewarna Methanyl
terjadi adalah iritasi saluran cerna. Yellow. Hal ini menunjukan bahwa
Konsumsi Rhodamin B dalam jangka produsen toko roti yang ada di Kecamatan
panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh Binjai Kota dan Binjai Utara masih belum
dan dapat menyebabkan gejala sepenuhnya memperhatikan bahaya akan
pembesaran hati dan ginjal, gangguan zat pewarna makanan tersebut.
fungsi hati, kerusakan hati, gangguan
fisiologis tubuh, atau bahkan bisa Zat Pemanis
menyebabkan timbulnya kanker hati Berdasarkan hasil pemeriksaan
(Permatasari, 2013) Test Kit Siklamat pada 20 roti isi selai di
Dari hasil pemeriksaan Test kit Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara
Rhodamine B yang dilakukan pada 20 roti terdapat zat pemanis siklamat pada selai
isi selai didapatkan hasil bahwa 37,5% roti tersebut. Hasil analisis secara rinci
selai yang ada didalam roti isi dapat dilihat pada tabel 6.
menggunakan zat pewarna Rhodamine B.
Hal ini menunjukan bahwa produsen toko Tabel 6. Distribusi Roti Isi Selai
roti yang ada di Kecamatan Binjai Kota Berdasarkan adanya Zat Pemanis Siklamat
dan Binjai Utara masih menggunakan zat Di Toko Roti Kecamatan Binjai Kota dan
pewarna berbahaya seperti Rhodamine B. Binjai Utara Tahun 2014
Selain Rhodamine B zat pewarna
Zat Pemanis
makanan yang sering digunakan yaitu No
Siklamat
Jumlah %
Methanyl Yellow. Metanil yellow 1 Ya 9 45
merupakan bahan pewarna sintetik
2 Tidak 11 55
berbentuk serbuk, berwarna kuning
kecoklatan, bersifat larut dalam air . Pada Total 20 100
umumnya, pewarna sintetis ini bersifat
lebih stabil daripada kebanyakan pewarna Zat pemanis buatan berfungsi
alami. Pewarna stabil dalam berbagai menimbulkan rasa manis atau dapat
rentang pH, stabil pada pemanasan, dan membantu mempertajam cita rasa manis.
tidak memudar bila terpapar cahaya atau Bahan tambahan ini tidak atau hampir
oksigen. Hal tersebut menyebabkan tidak mempunyai nilai gizi. Meskipun
pewarna ini dapat digunakan pada hampir telah banyak ditemukan zat pemanis
semua jenis pangan. Pewarna Methanyl sintetis, tetapi hanya beberapa saja yang
Yellow memiliki tingkat toksisitas akut boleh dipakai dalam makanan. Zat
yang rendah. Pewarna ini memiliki pemanis yang diizinkan salah satunya
intensitas warna yang sangat kuat, maka siklamat. penggunaan siklamat harus

6
sesuai aturan karena penggunaan siklamat susah disintesis atau degradasi oleh tubuh,
yang berlebihan akan menyebabkan akhirnya terendapkan.
radang tenggorokan. Penggunaan pemanis Dari hasil pemeriksaan test kit
buatan yang aman hanya 45 persen nilai Potassium Bromate pada 60 sampel
ADI (acceptable daily intake). Siklamat jajanan roti yang ada di toko roti
pada manusia mempunyai nilai ADI Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara di
maksimun 11 mg/kg berat badan (Yusuf, dapatkan hasil bahwa seluruh roti
2013). menggunakan zat pengawet Potassium
Dari hasil pemeriksaan test kit Bromate. Dengan perubahan bahan uji dari
siklamat pada 20 roti isi selai yang ada di warna kuning pucat menjadi ungu, apabila
toko roti Kecamatan Binjai Kota dan zat pengawet pada roti dalam jumlah
Binjai Utara di dapatkan hasil bahwa 45% banyak perubahan warna ungu menjadi
selai yang ada di dalam roti isi tersebut sangat pekat kehitaman dan apabila zat
masih menggunakan zat pemanis siklamat. pengawet tersebut dalam jumlah sedikit
Zat pemanis siklamat ini tidak mempunyai warna ungu pada cairan sampel bewarna
rasa pahit ikutan (after taste) sehingga ungu muda. Dari 60 jajanan roti yang
pada saat kita mengkonsumsi makanan mengandung Potassium Bromate 21
yang mengandung siklamat kita tidak jajanan roti yang memiliki warna ungu
dapat langsung mengetahuinya dan pekat yang diperoleh dari 7 toko roti, yaitu
penambahan zat pemanis siklamat 4 roko roti di Kecamatan Binjai Utara dan
biasanya ditambahkan pada pembuatan 3 toko roti di Kecamatan Binjai Kota.
selai roti.
KESIMPULAN
Zat Pengawet 1. Dari 60 Jajanan roti yang dijual
Zat pengawet adalah salah satu zat ditoko roti Kecamatan Binjai Kota
aditif yang tentu saja dipakai untuk dan Binjai Utara tahun 2014
membuat suatu produk tidak cepat rusak sebanyak 13 jajanan roti telah
karena gangguan jamur, bakteri atau mencantumkan label pada kemasan
mikroba lainnya. Sebagian produsen dan umumnya informasi yang
memang suka memasukkan zat pengawet dicantumkan pada label yaitu nama
seperti Potassium Bromate secara dan alamat produksi sebanyak 13
berlebihan ke dalam adonan roti. Pengawet jajanan roti dan nomor pendaftaran
ini biasanya ditambahkan agar roti lebih sebanyak 10 jajanan roti.
tahan lama dan tampilan selalu menarik. Sedangkan informasi penting
Potassium Bromate (KBrO3) merupakan lainnya seperti keterangan halal
bread improver yang biasanya dan tanggal, bulan, tahun
ditambahkan pada roti dan tepung, yang kadaluarsa tidak ada dicantumkan
berfungsi sebagai pengembang adonan pada kemasan.
roti, membuat roti lebih kuat dan lebih 2. Dari 60 jajanan roti karakteristik
elastis. Tapi Potassium Bromate dianggap fisik jajanan roti setelah 2 hari
karsinogen (pemicu kanker). Substansi menunjukan 40,0% mengalami
pengawet ini seharusnya keluar dari perubahan warna atau berjamur,
adonan roti selama dipanggang, tetapi jika 55,0% memiliki tekstur keras,
terlalu banyak ditambahkan atau jika roti 40,0% memiliki aroma tengik.
tidak dimasak cukup lama atau tidak pada 3. Daya tahan jajanan roti tidak sesuai
suhu cukup tinggi, maka pengawet dengan tanggal produksi yang
tersebut akan tetap bersisa pada roti. diberikan oleh produsen roti
Pengawet berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme. Tetapi jika pengawet
dimasukkan secara berlebihan, maka akan

7
4. Dari 20 roti isi selai terbukti 2. Disarankan kepada produsen toko
menggunakan zat pewarna, 2 roti untuk mencantumkan label
(16,7%) jajanan roti menggunakan pada kemasannya secara lengkap
zat pewarna Methanyl yellow dan 3 sesuai peraturan yang telah
(37,5%) jajanan roti menggunakan ditetapkan.
Rhodamine B. 3. Disarankan kepada produsen toko
5. Dari 20 roti isi selai terdapat 9 roti untuk menggunakan zat
(45%) jajanan roti mengunakan zat pewarna yang diizinkan untuk
pemanis siklamat. menghindari dampak buruk bagi
6. Dari 60 jajanan roti seluruhnya konsumen dan menggunakan bahan
menggunakan zat pengawet tambahan makanan lainnya sesuai
potassium bromate. Tetapi yang dianjurkan.
penggunaan potassium bromate 4. Disarankan kepada konsumen
pada roti memiliki takaran berbeda untuk lebih memperhatikan
setiap produk roti dengan informasi label pada kemasan
perbedaan warna ungu pucat makanan sebelum membeli produk
diidentifikasikan kandungan tersebut dan konsumen berhak
potassium bromate sedikit dan memberi masukan kepada
ungu pekat diidentifikasikan produsen toko roti apabila ada hal
kandungan potassium bromate yang tidak layak pada produk roti
dalam jumlah banyak. mereka.
7. Produsen toko roti yang ada di 5. Karena pelabelan makanan
Kecamatan Binjai kota dan Binjai merupakan sesuatu yang sangat
Utara masih menggunakan zat penting untuk dicermati, dan
pewarna yang tidak diizinkan dan barangkali belum semuanya
penggunaan bahan tambahan jajanan roti yang ada di kota Binjai
makanan lainnya tidak sesuai yang yang dapat penulis amati, maka
dianjurkan oleh Permenkes. penulis menyarankan pembaca
8. Pencantuman informasi label pada untuk melanjutkan penelitian
kemasan seperti tanggal, bulan, seperti ini.
tahun kadaluwarsa dan keterangan
halal, tidak ada dicantumkan pada DAFTAR PUSTAKA
label, padahal informasi tersebut
merupakan hal yang sangat penting Baliwati,Yayuk Farida, Ali Khomsan, C.
untuk menentukan kelayakan Meti Dwiriani. 2010. Pengantar
produk tersebut masih dapat Pangan dan Gizi. Penebar
dikonsumsi atau tidak. Swadaya. Jakarta

SARAN Iswanti, Novita. 2012. Analisis Perilaku


1. Disarankan kepada Dinas Konsumen Terhadap Roti Pyangan
Kesehatan Kota Binjai dan Badan Bakery Di Kota Padang.
pengawasan Obat dan Makanan, Universitas Andalas Program Studi
agar lebih aktif memberikan Agribisnis. Padang
penyuluhan dan pembinaan kepada
produsen produk pangan kemasan Khomsan, Ali. 2003. Pangan dan Gizi
untuk memenuhi peraturan Untuk Kesehatan. Raja Grafindo
pelabelan makanan dan menindak Persada. Jakarta
produsen yang melanggar
ketentuan yang telah ditetapkan.

8
Permatasari. 2013. Identifikasi Zat
Pewarna Rhodamine B Dalam
Jajanan Yang Di Pasarkan Di
Pasar Tradisional Kota Bandar
Lampung. Universitas Lampung
Fakultas Kedokteran. Lampung

Rachmawati, Evi. 2006. Makanan Sehat


Hidup Sehat. Buku Kompas.Jakarta

Saputra, Ari. 2010. Makanan Kemasan


Kadaluwarsa.http://news.detik.com
.11 November 2013

Thahara, Wahyu Asri. 2012. Pelaksanaan


Pengawasan Hak Konsumen Atas
Informasi dan Keamanan Dalam
Mengkonsumsi Pangan Industri
Rumah Tangga. Universitas
Brawijaya Fakultas Hukum.
Malang. Hal 8

Yusuf, Yusnidar.2013. Analisis Pemanis


Buatan (Sakarin, Siklamat,
Aspartam) Secara Kromatografi
Lapis Tipis Pada Jamu Gendong
Kunyit Asam Diwilayah Kelapa
Dua Wetan. Jakarta Timur

You might also like