Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Meresapi makna “Idul Adha”

Oleh: Syamsul Wathani

‫ض الشش دهموهر لوالللياَهم لواللليلياَهل‬ ‫ص بليمع د‬ ‫ض فللخ ل‬ ‫ضيهد لعليىَ بليمع ض‬ ‫ضيلل بليمع ل‬ ‫المللممدد لهلهه اللممدد لهليهه الهذمي لخليلق الززلمياَهن لوفل ل‬
‫ه‬ ‫هبلزاياَ وفل ه‬
َ‫ك ليهد لوألمشيلهدد أللن لس يلدنَا‬ ‫ُ ألمشلهدد ألمن لل إهلهل إهلل الد لومحلدهد لل لشهريم ل‬.‫ت‬ ‫ضاَئهل ييدلعظلدم مفييلهاَ اللمجدر والللسلناَ د‬ ‫لل ل ل‬
‫صي يزل وزسي يليمم علييىَ لسي يميهدلنَاَ دمللمي يضد هولعلييىَ آلهييه‬ ‫ه‬ ‫هه ه ه ه‬ ‫ه‬
‫ُ اللزدهي يلم ل‬.‫دمللمي يددا لعمبي يددهد لولردسي يمولدهد الي يلداعىَ بهلقي يموله لوفمعلي يه إهللي ي اللرلشيياَد‬
‫ُ فليلقيمد قلياَلل‬.‫ت‬ ‫ُ فياَ ألييشهياَ النلياَس اتليدقيوا الي تليعياَلل بههفعيهل اللطاَعياَ ه‬،‫ُ ألماَ بعدد‬.‫وأصحاَبههه هلداهة الللنَاَهم ف ألمناَهء البهللهد‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل ل‬ ‫د‬ ‫م ل ل‬ ‫ل‬ ‫مل د‬
‫ُ فل ه‬.‫ِمْ هإلنَاَ ألعلطييناَلك الملكوثْلير‬:‫ال تليعاَل هف كهتْاَبههه الملكهرمهي‬
‫ك دهلو ام للبميتْليدر‬ ‫ُ إهلن لشاَنَهئل ل‬.‫ك لوامنلمر‬
‫صيل للربي ل‬ ‫مل ل‬ ‫م مل‬ ‫د ل ل ل‬

Ma’ashiral Muslimin Wa Zumrotal Mu’minin


Rahimakumullah
Pertama-tama, marilah sama-sama meningkatkan rasa taqwa
kita kepada Allah SWT, dengan menjalankan perintahNya dan
menjauhi laranganNya.
Idul Adha atau biasa disebut hari raya Qurban adalah adalah
hari bahagia kaum Muslimin di seluruh dunia yang erat kaitannya
dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah suci, Makkah al-
Mukarramah. Dalam ajaran Islam, haji adalah kunjungan menuju
baitullah dan tempat-tempat syi’ar keagamaan yang lain, pada
waktu-waktu tertentu, untuk melaksankan bentuk-bentuk ibadah
tertentu demi karena Allah SWT. Ibadah yang dilakukan mulai dari
bulan Syawwal, Dzulqa’dah, dan puncaknya Dzulhijjah ini tidak
hanya dikenal dalam syariat Muhammad SAW, melainkan telah
dikenal lama dalam ajaran agama yang dibawa para nabi dahulu.
Namun Islam hadir menjadikannya menjadi salah satu
syari’at wajib bagi mereka yang mampu, bahkan dalam al-Qur’an
terdapat salah satu nama surah yang diabadikan dari syari’at
ibadah haji ini, yakni surat al-Hajj. Dalam perintah wahyu Allah
SWT kepada baginda Rasulullah SAW, syariat haji ini
dikumandangkan dengan tegas oleh Nabi Ibrahim, segera setelah
ia bersama putranya, Ismail, membangun kembali Baitullah yang
rusak dilanda banjir Nabi Nuh, sebagaimana diceritakan dalam
firmanNya:

‫ي هممن دكيل فلجج لعهميضق‬ ‫وألذيمن هف اللناَهس بهاَمليج يأمدتولك هرجاَدل وعللىَٰ دكيل ه ه‬
‫ضاَمضر يلأمت ل‬
‫ل‬ ‫ل لل‬ ‫ل ل‬ ‫ل‬
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan
haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh.” (Q.S: al-Hajj:
27)

Ma’ashiral Muslimin Wa Zumrotal Mu’minin


Rahimakumullah
Jika dihayati dan direnungkan secara seksama dan
mendalam, haji bukanlah murni semata sebagai
ibadah mahdhah kepada Allah SWT, tetapi juga merupakan
pengenangan sejarah dari peristiwa-peristiwa penting yang dialami
oleh para pendahulu kita, Adam, Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar,
dengan mengambil lokasi, sebagaimana ditentukan Allah, tanah
suci, Masjidil Haram, mas’a, Arafah, Masy’ar, Mina, Shafa,
Marwah, dan sebagainya. Dipilihnya kawasan Mekkah sebagai
lokasi ibadah haji itu tentu bukan tanpa alasan, tetapi mengandung
rahasia besar, latar belakang, hikmah, dan tujuan penting. Mekkah
adalah suatu daerah yang terletak di tengah-tengah jazirah Arabia.
Daerah ini, sebagaimana diketahui, terdiri atas perbukitan terjal
dan sebagian besar padang pasir tandus dan gersang. Tidak dapat
tumbuh atau ditanami sesuatu tumbuhan yang layak dijadikan
makanan manusia.
Makanan pokok jenis nabati sulit, bahkan bisa dikatakan
mustahil ditemukan di sana. Karena itu, ketika Nabi Ibrahim as
perintah Allah menempatkan putranya, Ismail, dan Siti Hajar di
sana, ia memohon kepada Allah agar kawasan itu menjadi subur,
sehingga para penduduk di sana nanti dapat bertahan hidup. Ini
sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur’an:
‫ك المدملحيلرهم لربيلنلياَ لهيدهقيدميوا ال ل‬
‫صيلللة‬ ‫ض ه‬
‫ت هممن ذديريلهت بهلواد لغ مهي ذي لزمرضع هعمنلد بليميتْهي ل‬‫لربيللناَ إهين ألمسلكمن د‬
‫ت للعلدهمم يلمشدكدرولن‬ ‫لفاَجعل ألفمئهلدةد همن اللناَهس تليههوي إهلي ه م وارزقميهم همن الثلمرا ه‬
‫م م ل مد د م ل لل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫مل م‬
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah
menempatkan sebahagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan
kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan
salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka
dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur.” (Q.S. Ibrahim: 37)

Ma’ashiral Muslimin Wa Zumrotal Mu’minin


Rahimakumullah
Salah satu tradisi lainnya dari Nabi Ibrahim yang sekarang
kita ikuti adalah tradisi berkurban. Sebagai tradisi Islam yang
dirayakan oleh hampir di seluruh penjuru dunia, Qurban memiliki
makna yang dalam terkait dengan pegorbanan hamba dan bukti
sebuah ketaqwaan. Ketaqwaan dan keihklasan adalah inti dari
qurbannya seorang hamba, bukan hanya simbol penyemblihan
hewan saja. Sebagaimana al-Qur’an mengkritik orang Arab pada
masa jahiliah yang memuncratkan darah hewan kurban mereka ke
Baitullah, dan mempersembahkan juga daging hewan kurban
mereka di Baitullah. Lantas, turunlah firman Allah SWT:

‫ه‬ ‫ه‬
‫لودملهيياَ لول دلماَدؤلهيياَ لولهكي يمن يلينليياَلدهد التْليمقي يلوىَ هممندكي يمم لكي يلذل ل‬
‫ك لسي يلخلرلهاَ لدكي يمم‬ ‫يل يمن يلينليياَلل اللي يهل دد‬
‫هه‬ ‫ه‬
‫ي‬‫لتْدلكبييدروا اللهل لعللىَ لماَ لهلدادكمم لوبليشهر المدممحسن ل‬
“Daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah
telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada
kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang berbuat baik.” ( Q.S. al-Hajj : 37)

Ayat di atas menegaskan tidak perlu memuncratkan darah


hewan ke Ka’bah. Bahkan daging qurban tidak pula
dipersembahkan sebagai “sesajen”, melainkan dibagikan kepada
fakir miskin. Muatan teologis yang tegas, dibalut dengan
kandungan sosial, Qurban itu adalah simbol ujian ketakwaan kita.
Takwa itulah yang akan mencapai keridhaan Allah SWT, bukan
darah dan daging hewan. Maka, ibadah Qurban dan Idul Adha
mengandung dua unsur kesalehan, kesalehan pribadi berupa
Puasa, haji dan salat kita dan kesalehan sosial berupa zakat, infaq,
sadaqah kita dalam bentuk membagikan daging Qurban kepada
mereka yang berhak atau mustahiq.

Ma’ashiral Muslimin Wa Zumrotal Mu’minin


Rahimakumullah
Berqurban berarti menjalankan tradisi yang baik dalam
perayaan Idul Adha, tradisi yang baik hanya akan mendapatkan
satu balasan pasti, yakni pahala. Sebagaimana Hadits Nabi SAW
mengingatkan kita untuk mengerjakan dan melanjutkan tradisi
yang baik:
‫ُ هميمن لغ مهيي ألمن‬،‫لممن لسلن هف امهلمسللهم دس نلةد لحلسينلةد فليليهد ألمجدرلهياَ لوألمجيدر لميمن لعهميلل هلباَ بليمعيلدده‬
‫ه‬ ‫ييمنيدق ه‬
‫ص ممن أددجموهرهمم لشميءء‬‫ل ل‬
“Barangsiapa yang mengerjakan dalam Islam tradisi
yang baik, maka ia mendapat pahalanya dan pahala
orang yang mengkutinya tanpa mengurangi pahala
orang yang mengikutinya sedikitpun.” (HR Muslim)

Tradisi baik berqurban adalah pintu amal sholih yang luar


biasa manfaatnya secara sosial. Melalui berqurban, setiap manusia
yang mengaku beriman sudah semestinya memperhatikan nasib
saudaranya yang lain. Berqurban mengajarkan kita tidak terlalu
mencintai hata secara berlebihan, sebaiknya bersikap dermawan
dengan harta yang dimilikinya. Karena ritual penyembelihan
Qur’an adalah simbol pengorbanan hamba atas kecintannya pada
sang pencipta, bukan semata-mata nilai material saja.
Ibadah Qurban yang merupakan mata rantai dari ibadah haji
barasal dari kata qurbah, yang secara harfiah berarti mendekatkan
diri kepada Allah SWT, merupakan sebuah ibadah yang tidak bisa
meniadakan peran sosial untuk orang lain. Sehingga tidak hanya
membentuk kesalahan individu pelaku qurban dengan Allah SWT,
melainkan kesalahehan sosial yang manfaatnya dapat dirasakan
bagi sesama. Makna kata qurban bukan sekedar dekat, melaikan
kedekatan yang sempurna, seolah tidak ada jarak dan pemisah.
Maka dasar inilah yang menjadikan qurban sebagai etos sosial
dalam bermasyarakat.
Sejatinya qurban adalah tradisi agama yang menghubungkan
jarak yang ada dalam masyarakat, selebihnya menjadi hal yang
menyatu, antara kaya-miskin, kaum elit dan buruh, dan jarak status
sosial lainnnya. Qurban adalah media yang dipakai oleh Allah SWT
sebagai perekat antar masayarakat, hingga terbentuk kedekatan
utuh (qurbah) antara muslim dengan Allah SWT dan muslim
dengan sesama muslimnya. Itulah mengapa al-Qur’an menyebut
kita sebagai ummatan wahidah, umat yang satu dan menyatu.
Dengan demikian, maka dapat disebut bahwa idul adha atau hari
raya qurban membentuk seorang muslim menjadi sholih dan
mushlih sekaligus.

Ma’ashiral Muslimin Wa Zumrotal Mu’minin


Rahimakumullah
Akhirnya, mari kita sama-sam berdoa kepada Allah SWT,
semoga kita senantiasa berada dijalur menuju ketaqwaan, menjadi
hamba yang terus melaksanakan ajara-ajarannya secara ikhlas,
mukhlisisna lahuddin, dan semoga Allah SWT menjadikan kita
hamba yang selalu berusaha mendekatkan diri kepadaNya dengan
‫‪kerinduan, serta menjadikan hewan qurban kita sebagai bukti‬‬
‫‪kecintaan kita kepadaNya. Aminn ya Rabbal Alamin‬‬

‫ني ي ي إهييني ي أليلرىَٰ هفي ي ا لميلم ينليياَهم ي ألييني ي أليمذ يلبدي ي ل‬


‫ك ي فليياَ نَميظديمر ي لميياَ لذييا تل يلرىَٰ‬ ‫ييلياَ بدي لل‬

‫ت لوالييذمكهر امللهكمييهم‪ ُ.‬ألقديمودل قليموه مل لهيلذا‬ ‫باَرلك ال هل ولدكم هف المدقرآهن المعهظيهم‪ ُ،‬ونَليلفعهني وإهلياَدكم هبلياَ فهييهه همين مالْيياَ ه‬
‫م ل م ل لم ل م م ل ل‬ ‫لل د م ل م‬
‫ب‪ ُ.‬فلاَمستْليمغهفدرموده‪ ُ،‬هنَإلهد دهلو المغلدفمودر اللرهحميدم‬
‫ي هممن دكيل لذنَم ض‬ ‫هه‬ ‫ه ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫لوألمستْليمغفدر الل الملعظميلم ه مل لولدكمم لوللساَئهر المدممسلم م ل‬
‫‪ُ.‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه ه ض‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬


‫المللممدد ل الزذىَ يليمهيدىَ لميمن يللشياَءد الي صيلراط دممسيتْلقميضم‪ ُ.‬لمنلميددهد دسبلحاَنَهد لودهيلو املبلي شر اللرحمييدم‪ ُ.‬المشيهدد المن لل اليهل‬
‫صييل لولس ليمم لوبلياَهرمك‬ ‫ه‬ ‫اهلل الي المملهيك امليشق الممبهيي والمشيهدد اللن دملميددا رسيودل الي ال ل ه‬
‫يي‪ ُ.‬اللدهيلم ل‬ ‫صياَددق الملومعيدد امللم م د‬ ‫ل ل دم‬ ‫ل د ل د مد ل ل‬
‫علىَ سيهدلنَاَ دملمضد وعلىَ الههه وال ه ه‬
‫ي‪ُ.‬أللميياَ بليمعيدد ‪ُ.‬فياَأيهياَ املمسيلمون أوصييكم وإييياَي بتْقيوىَ الي عييز‬ ‫صلحاَبهه المجلع م ل‬ ‫ل م‬ ‫ل لم ل ل ل‬
‫وجل فقد فاَز الممتْقون‪ُ.‬‬
‫صييل لعليىَ لس يهدلنَاَ‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫صلشموا لعلمييه لولسيليدمموا تلمسيلميدماَ اللزدهيلم ل‬
‫ه‬
‫ب لياَألييشلهاَلالذيملن آلمنديمو ا ل‬ ‫صلشمولن لعللىَ النله ي‬
‫ه‬
‫إهلن الل لولملئلكتْلهد يد ل‬
‫ت لعللىَ لسيهدلنَاَ هإبميلراههميلم وعلييىَ آهل لسييهدلنَاَ هإبميلراههمييلم لوبيلياَهرمك لع يليىَ لسييهدلنَاَ‬ ‫صلمي ل‬
‫ض‬ ‫ه ه‬
‫دمللمد لولعللىَ آل لسيدلنَاَ دمللمد لكلماَ ل‬
‫ض‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ض‬ ‫ه‬ ‫ض‬
‫ك‬ ‫ي هنَيإل ل‬‫ت لع يليىَ لس يدلنَاَ هإبميلراهمييلم لولعليىَ آهل لسييدلنَاَ هإبميلراهمييلم هفي اللعياَلم م ل‬ ‫دمللمد لولعللىَ آهل لسييدنَلاَ دمللميد لكلمياَ لباَلرمك ل‬
‫حميءد لهمميءد‬
‫له‬
‫ك لهسييع قلهريي ه‬ ‫ه ه‬ ‫هه‬ ‫ه ه‬ ‫ه ه هه‬ ‫ه ه هه‬
‫ب‬‫ب دمميي د‬ ‫ي لوالدمؤمنليياَت المحيليياَء ممنيدهيمم لوالمميلوات نَإلي ل م ء م ء‬ ‫ي لوالدمسيللماَت لوال يدمؤمن م ل‬ ‫اللزدهيلم امغفيمر لملدممسيلم م ل‬
‫صمردهمم لعليىَ لعيدديولك لولعيدديوههمم ‪ ,‬اللزدهيلم‬ ‫ف بيي قديلدوهبهم وألصلهح لذا ه‬
‫ت بليمينهمم لوانَم د‬
‫ه‬
‫اللدلعلوات لولقاَضمي اللاَلجاَت لوأللي م ل م ل م م ل م م ل‬
‫ه ه‬
‫صيهر اللجاَههيهديملن‬ ‫د‬ ‫ي ‪ fi rohingya‬وانَم‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫صيهر لهملدممسيلههم‬
‫ك لول يليمرلحدنليياَ ‪ ,‬اللزدهيلم انَم د‬ ‫ل تدلسيليمط لعلمليينليياَ لميمن ل للياَفدي ل‬
‫د‬
‫ك‪,‬‬ ‫ه‬ ‫الهذين دياَههددولن هف سبهيلهك هف دكل زماَضن وملكاَضن‪ ,‬اللزهلم انَمصر مين نَل ه‬
‫ك لوامخيدذمل لميمن لخيلذلل ديمينلي ل‬ ‫صيلر ديمينلي ل‬
‫د دم ل م ل‬ ‫ي لل ل ل‬ ‫لم ل‬ ‫مل ل م‬
‫ي‪ ُ.,‬لاللدهيلم‬ ‫هه‬ ‫اللزهيلم ألهعيلز السييلم والسيلههمي وألذيلل اليشيرلك والمشيهركهي وديمير ألمعيلداء الييديهن وانَم ه‬
‫صيمر عبيلياَلدلك اليدمؤمن م ل‬ ‫ل م ل د‬ ‫م ل د مل لل م‬ ‫م ل ل د م مل ل‬ ‫د‬
‫ه‬
‫لاَمل‪ ُ.‬اللزدهيزم امجلعيمل لحلجنلياَ‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫ك اللمدملكلرمم ف لهلذا الملعاَمم لوف دكييل لعياَمم باَلمحلسيهن ا مل‬ ‫ك اللمدملعظلمم لولردسمول ل‬ ‫امردزقميلناَ هزلياَلرلة بليميتْه ل‬
‫وحجهم لحججاَ ل ممبيدرودرا لولسمعدياَ لممشدكودرا لولذنَميدباَ لممغدفودرا لوه لتاَلردة لمن تليدبودرا ‪ ُ.‬لربيللناَ آتهنلاَ هف الشدنَميلياَ لحلسينلةد لوهفي الْهخيلرهة‬
‫ي‬ ‫حسنلةد وقهلناَ علذاب اللناَهر‪ ُ.‬واملمدد لهلهه ر ي ه‬
‫ب الملعاَلم ل‬ ‫ل‬ ‫ل لم‬ ‫لل ل ل ل‬
‫هعلباَلد ال!هل اهلن ال يلأمدمدر بهاَلملعمدهل لو امهلمحلساَهن لو هايميتْلياَهء هذىَ المدقمرلبي لو يليمنيلهيىَ لعيهن الملفمحلشياَهء لو المدممنلكيهر لو املبليمغيهىَ‬
‫ه ه‬ ‫ه هه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫يلعظددكمم للعلدكمم تللذلكدرمولن لفاَمذدكدرموا الي الملعظمييلم يلمذدكمردكمم لو امشيدكدرموهد لعليىَ نَلعميه يلهزمددكيمم لو ليذمكدر الي المكبل يدر لو الد‬
‫صنليعدمولن‬ ‫يليمعلدم لماَ تل م‬

You might also like