Professional Documents
Culture Documents
1-Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kadar Sisa Klor Pada Air Yang Telah Diklorinasi Dengan Kalsium Hypoklorit Kaporit-Rai Wiadnya
1-Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kadar Sisa Klor Pada Air Yang Telah Diklorinasi Dengan Kalsium Hypoklorit Kaporit-Rai Wiadnya
Oleh:
Abstrak: Air distribusi PDAM merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat yang dikelola
oleh pemerintah daerah diseluruh wilayah Republik Indonesia. Air PDAM sebelum didistribusikan ke
konsumen terlebih dahulu harus dilakukan beberapa proses pengolahan untuk menghasilkan air bersih
yang berkualitas. Salah satu cara pengolahan air adalah desinfeksi dengan proses klorinasi dengan kaporit
atau gas klor. Efek dari proses klorinasi tersebut adalah adanya sisa klor pada air. Sisa klor yang
diperbolehkan ada di dalam air bersih adalah dengan kadar 0,2–0,6 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh lama waktu penyimpanan tehadap sisa klor pada air yang telah diklorinasi dengan
kaporit, dengan cara mengukur kadar sisa klor pada sampel air tanpa penyimpanan, penyimpanan 6 jam,
12 jam dan 18 jam. Variabel bebas pada penelitian ini adalah lama waktu penyimpanan dan variabel
terikatnya adalah kadar sisa klor. Pemeriksaan kadar sisa klor dilakukan dengan metode Kolorimetri
menggunakan alat komparator dengan enam kali pengulangan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
terjadi penurunan kadar sisa klor pada sampel air setelah disimpan selama 6 jam diperoleh sisa klor rata-
rata 0,7 ppm , 12 jam diperoleh sisa klor rata-rata 0,47 ppm dan 18 jam diperoleh sisa klor rata-rata 0,25
ppm. Untuk mengetahui pengaruh lama waktu penyimpanan air terhadap kadar sisa klor pada air yang
telah diklorinasi dengan kaporit, dilakukan uji statistik Anova Satu Arah (One Way Anova) dengan
komputer program SPSS. Diperoleh nilai probabilitas (p) adalah 0,000 < α=0,05, yang artinya ada
pengaruh lama waktu penyimpanan terhadap sisa klor pada air yang telah diklorinasi dengan gas klorin
(Cl2).
PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu faktor penting Indonesia. Namun, kenyataan di lapangan
dalam kehidupan manusia. Keberadaan air di muka menunjukkan bahwa Perusahaan Daerah Air
bumi ini sangat berlimpah, mulai dari mata air, Minum (PDAM) belum mampu memenuhi
sungai, waduk, danau, laut hingga samudera, hal kebutuhan air bersih bagi masyarakat, baik ditinjau
ini disebabkan oleh karena luas wilayah perairan dari aspek kuantitas terutama distribusi air pada
lebih besar daripada luas wilayah daratan. saat pemakaian bersama (jam puncak) maupun
Walaupun demikian tidak seluruhnya sumber mata kualitas air yang didistribusikan masih belum
air tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia memenuhi syarat kualitas yang telah ditetapkan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
satunya adalah kebutuhan akan air bersih dan air (Kemenkes RI). Syarat kualitas tersebut harus
minum (Saputri, 2011). terpenuhi baik dari aspek fisika maupun kimiawi
Pemanfaatan air sebagai air bersih dan air (Syahril, 2010).
minum tidak dapat dilakukan secara langsung, Menurut Departemen Kesehatan Republik
akan tetapi membutuhkan proses pengolahan Indonesia (Depkes RI), dijelaskan prinsip-prinsip
terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan agar air cara perbaikan kualitas air terhadap cemaran
tersebut dapat memenuhi standar sebagai air bersih mikroorganisme. Salah satu prinsip tersebut yaitu
maupun air minum. Untuk melakukan proses dengan pengolahan air dengan cara desinfeksi.
pengolahan air tersebut dibutuhkan suatu instalasi Desinfeksi adalah suatu proses untuk membunuh
yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang bakteri patogen penyebab penyakit yang
diinginkan (Saputri, 2011). penyebarannya melalui air dengan menggunakan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bahan desinfektan (Sutrisno, 2002).
adalah perusahaan yang melayani kebutuhan air Jenis - jenis bahan desinfektan yang biasa
bersih atau air minum di seluruh wilayah Republik digunakan dalam proses desinfeksi terhadap air
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 7, Desember 2015
2 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787
masing-masing sebanyak 2 liter ke dalam 4 Grafik Pengaruh lama waktu penyimpanan air
wadah, kemudian tutup. Diberikan tanda pada terhadap sisa klor Dari grafik di atas terlihat bahwa
wadah sebagai berikut: tanpa penyimpanan, terjadi penurunan kadar sisa klor pada sampel air
disimpan selama 6 jam, 12 jam dan 18 jam. tanpa penyimpanan setelah disimpan selama 6 jam
Pemeriksaan kadar sisa klor langsung yaitu dari 1,02 ppm menjadi 0,7 ppm. Pada sampel
dilakukan terhadap air tanpa penyimpanan. air yang disimpan selama 12 jam terjadi penurunan
Penentuan sisa klor kadar sisa klor dari 1,02 ppm menjadi 0,47 ppm
Dimasukkan sampel air sampai tanda 20 ml setelah disimpan selama 18 jam. terjadi penurunan
pada cuvet, Kemudian ditambahkan 2 – 3 kadar sisa klor dari 1,02 ppm menjadi 0,25 ppm
tetes reagen orthotoluidin lalu campur sampai
homogen, Dibaca pada komparator, warna a. Hasil Uji Statistik
yang terbentuk pada sampel dibandingkan Berdasarkan hasil penetapan kadar sisa klor
dengan warna standar. pada sampel air dilakukan analisis statistik untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi
HASIL PENELITIAN normal atau tidak menggunakan uji non parametrik
Shapiro-Wilk dengan tingkat kepercayaan 95% (α
Berdasarkan hasil penetapan kadar yang telah
= 0,05).
dilakukan diperoleh kadar sisa klor pada sampel
Adapun hasil uji Non Parametrik Shapiro-
air seperti pada tabel di bawah ini :
Wilk dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Hasil Penetapan Kadar Sisa Klor Tabel 2. Hasil Uji Distribusi Normalitas Data
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
sampel air tanpa penyimpanan kadar sisa klor uji Non Parametrik Shapiro-Wilk diperoleh nilai
tertinggi adalah 1,3 ppm dan kadar terendah adalah probabilitas dengan waktu penyimpanan 0 jam
0,6 ppm, sampel air dengan penyimpanan 6 jam (tanpa penyimpanan) adalah 0,287, penyimpanan 6
kadar sisa klor tertinggi adalah 0,9 ppm dan kadar jam adalah 0,238, penyimpanan 12 jam adalah
terendah adalah 0,4 ppm, sampel air dengan 0,093 dan penyimpanan 18 jam adalah 0,804
penyimpanan 12 jam kadar sisa klor tertinggi dimana nilai probabilitas tersebut > α 0,05 artinya
adalah 0,6 ppm dan kadar terendah adalah 0,3 ppm data berdistribusi normal.
sedangkan sampel air dengan waktu penyimpanan
18 jam kadar sisa klor tertinggi adalah 0,5 ppm dan b. Hasil Uji Homogenitas Varians
kadar terendah adalah 0,1 ppm. Untuk lebih Untuk mengetahui apakah data hasil
jelasnya, pengaruh lama penyimpanan air terhadap penetapan kadar sisa klor bersifat homogen atau
sisa klor pada air distribusi PDAM dapat dilihat tidak dilakukan uji statistik Levene diperoleh hasil
pada gambar grafik berikut ini : uji seperti pada tabel di bawah ini :
1
0.8 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
0.6 nilai probabilitas adalah 0,885 (> α 0,05) artinya
0.4 Series1 data dalam kelompok bersifat homogen sedangkan
0.2 untuk mengetahui adanya pengaruh lama
0 penyimpanan air terhadap kadar sisa klor pada
0 10 20 sampel air dilakukan analisis data secara statistik
Waktu (Jam) menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05). Adapun hasil analisis
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 7, Desember 2015
4 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787
bermakna lama penyimpanan air terhadap kadar kaporit yang ditambahkan untuk membunuh
sisa klor pada air PDAM Giri Menang Mataram. mikro organisme patogen dan untuk
mengoksidasi bahan organik agar
PENUTUP mendapatkan sisa klor bebas berkisar antara
0,2 – 0,6 ppm.
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : Azis, Abdul. 2011. Kajian Permasalahan dan
1. Sisa klor pada air tanpa penyimpanan ( 0 jam) Analisis Kebutuhan Air Minum Kota
kadar tertinggi adalah 1,1 ppm, kadar terendah Mataram dan Kabupaten Lombok Barat
adalah 0,6 ppm dan kadar rata-rata sisa klor Provinsi Nusa Tenggara Barat.
adalah 1,02 ppm. Universitas Gadjah Mada : Hal 2.
2. Sisa klor pada air yang disimpan selama 6 jam
kadar tertinggi adalah 0,9 ppm, kadar terendah Baumann,E.R. 1962. Should Small Water Supplies
adalah 0,4 ppm dan kadar rata-rata sisa klor be Superchlorinated Part I and II. Water
adalah 0,7 ppm. and Sewage Works. (12): 463-465.
3. Sisa klor pada air yang disimpan selama 12
jam kadar tertinggi adalah 0,6 ppm, kadar Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Universitas
terendah adalah 0,3 ppm dan kadar rata-rata Indonesia Press : Jakarta.
sisa klor adalah 0,47 ppm.
4. Sisa klor pada air disimpan selama 18 jam Depkes RI. 1990. Permenkes
kadar tertinggi adalah 0,5 ppm, kadar terendah No.416/Menkes/Per/XI/1990 yarat-
adalah 0,1 ppm dan kadar rata-rata sisa klor Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
adalah 0,25 ppm. Depkes R.I : Jakarta.
5. Hasil uji statistik One Way ANOVA diperoleh
nilai probabilitas 0,000 < α 0,05 menunjukkan Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian
ada pengaruh lama waktu penyimpanan Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.
terhadap sisa klor pada .air yang telah
diklorinasi dengan kaporit Setiawan, Nurjazuli dan Mifbakhuddin. 2006.
Pengaruh Berbagai Jenis Senyawa Chlor
b. Saran terhadap Jumlah Residu Chlor pada Air
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
1. Bagi masyarakat yang menggunakan fasilitas Fakultas Kesehatan Masyarakat UM :
air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari perlu Semarang.
dilakukan pengolahan air dengan cara
membiarkan air selama beberapa jam untuk Sutrisno, C.T., dan Suciastuti, E. 2002. Teknologi
menurunkan kadar sisa klor sampai batas yang Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta :
diizinkan. Jakarta.
2. Diharapakan bagi instansi terkait khususnya
perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk
lebih akurat didalam memperhitungkan kadar
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 7, Desember 2015