Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

ISSN No.

1978-3787 Media Bina Ilmiah 1

PENGARUH LAMA WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP


KADAR SISA KLOR PADA AIR YANG TELAH DIKLORINASI
DENGAN KALSIUM HYPOKLORIT (KAPORIT)

Oleh:

Ida Bagus Rai Wiadnya


Dosen pada Prodi Diploma IV Analis Kesehatan Poltekkes Mataram

Abstrak: Air distribusi PDAM merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat yang dikelola
oleh pemerintah daerah diseluruh wilayah Republik Indonesia. Air PDAM sebelum didistribusikan ke
konsumen terlebih dahulu harus dilakukan beberapa proses pengolahan untuk menghasilkan air bersih
yang berkualitas. Salah satu cara pengolahan air adalah desinfeksi dengan proses klorinasi dengan kaporit
atau gas klor. Efek dari proses klorinasi tersebut adalah adanya sisa klor pada air. Sisa klor yang
diperbolehkan ada di dalam air bersih adalah dengan kadar 0,2–0,6 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh lama waktu penyimpanan tehadap sisa klor pada air yang telah diklorinasi dengan
kaporit, dengan cara mengukur kadar sisa klor pada sampel air tanpa penyimpanan, penyimpanan 6 jam,
12 jam dan 18 jam. Variabel bebas pada penelitian ini adalah lama waktu penyimpanan dan variabel
terikatnya adalah kadar sisa klor. Pemeriksaan kadar sisa klor dilakukan dengan metode Kolorimetri
menggunakan alat komparator dengan enam kali pengulangan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
terjadi penurunan kadar sisa klor pada sampel air setelah disimpan selama 6 jam diperoleh sisa klor rata-
rata 0,7 ppm , 12 jam diperoleh sisa klor rata-rata 0,47 ppm dan 18 jam diperoleh sisa klor rata-rata 0,25
ppm. Untuk mengetahui pengaruh lama waktu penyimpanan air terhadap kadar sisa klor pada air yang
telah diklorinasi dengan kaporit, dilakukan uji statistik Anova Satu Arah (One Way Anova) dengan
komputer program SPSS. Diperoleh nilai probabilitas (p) adalah 0,000 < α=0,05, yang artinya ada
pengaruh lama waktu penyimpanan terhadap sisa klor pada air yang telah diklorinasi dengan gas klorin
(Cl2).

Kata Kunci : Waktu penyimpanan, kadar sisa klor, Kaporit

PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu faktor penting Indonesia. Namun, kenyataan di lapangan
dalam kehidupan manusia. Keberadaan air di muka menunjukkan bahwa Perusahaan Daerah Air
bumi ini sangat berlimpah, mulai dari mata air, Minum (PDAM) belum mampu memenuhi
sungai, waduk, danau, laut hingga samudera, hal kebutuhan air bersih bagi masyarakat, baik ditinjau
ini disebabkan oleh karena luas wilayah perairan dari aspek kuantitas terutama distribusi air pada
lebih besar daripada luas wilayah daratan. saat pemakaian bersama (jam puncak) maupun
Walaupun demikian tidak seluruhnya sumber mata kualitas air yang didistribusikan masih belum
air tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia memenuhi syarat kualitas yang telah ditetapkan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
satunya adalah kebutuhan akan air bersih dan air (Kemenkes RI). Syarat kualitas tersebut harus
minum (Saputri, 2011). terpenuhi baik dari aspek fisika maupun kimiawi
Pemanfaatan air sebagai air bersih dan air (Syahril, 2010).
minum tidak dapat dilakukan secara langsung, Menurut Departemen Kesehatan Republik
akan tetapi membutuhkan proses pengolahan Indonesia (Depkes RI), dijelaskan prinsip-prinsip
terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan agar air cara perbaikan kualitas air terhadap cemaran
tersebut dapat memenuhi standar sebagai air bersih mikroorganisme. Salah satu prinsip tersebut yaitu
maupun air minum. Untuk melakukan proses dengan pengolahan air dengan cara desinfeksi.
pengolahan air tersebut dibutuhkan suatu instalasi Desinfeksi adalah suatu proses untuk membunuh
yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang bakteri patogen penyebab penyakit yang
diinginkan (Saputri, 2011). penyebarannya melalui air dengan menggunakan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bahan desinfektan (Sutrisno, 2002).
adalah perusahaan yang melayani kebutuhan air Jenis - jenis bahan desinfektan yang biasa
bersih atau air minum di seluruh wilayah Republik digunakan dalam proses desinfeksi terhadap air
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 7, Desember 2015
2 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

minum adalah kaporit, klorin dan senyawanya, METODE PENELITIAN


ferrat, hidrogen peroksida dan kalium permanganat
Penelitian ini bersifat pre eksperimental yaitu
(Ditjen PPM & PLP, 1990). Tetapi desinfeksi yang
penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan
umum dilakukan adalah desinfeksi dengan cara
yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau
klorinasi karena jenis desinfektan tersebut
pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
perlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2010).
desinfektan yang lain yaitu lebih murah, mudah
Dengan menggunakan desain penelitian One
didapat dan mudah penanganannya.
Group Pretest Pos ttest, peneliti ingin mengetahui
Kadar sisa klor bebas di dalam air minum
pengaruh lama waktu penyimpanan terhadap sisa
yang diizinkan berkisar antara 0,2 – 0,6 ppm,
klor pada air yang telah diklorinasi dengan gas
dimana sudah sangat efektif dalam membunuh
klor.
bakteri patogen dan virus lainnya, dengan jangka
Rancangan penelitian yang digunakan adalah
waktu kontak 5-10 menit dalam kisaran pH 7,0 –
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
8,5 (Bauman, 2002).
perlakuan sebagai berikut T0 : Air tanpa
Kadar sisa klor yang melebihi batas tersebut
penyimpanan, T1 : Air yang disimpan selama 6
dapat berdampak negatif pada kesehatan apabila
jam, T2 : Air yang disimpan selama 12 jam dan T3
dikonsumsi secara terus menerus. Kadar sisa klor
: Air yang disimpan selama 18 jam, Jadi total
berlebih dapat menyebabkan beberapa penyakit,
perlakuan adalah 24 unit percobaan.
apabila klor di dalam tubuh tersebut bersenyawa
dengan zat organik, seperti air seni atau keringat
Alat dan Pereaksi
maka akan menghasilkan senyawa nitrogen
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat
adalah Neraca analitik, botol semprot, gelas beaker
terhadap sel - sel tubuh yang melindungi paru-
100 ml, gelas ukur 25 ml, satu set komparator,
paru, gangguan saluran cerna, anemia dan
terdiri dari cuvet, pipet tetes, batang pengaduk,
peningkatan absorbsi klor dalam tubuh. Gangguan
labu ukur 100 ml, 500 ml, wadah penampung air.
tersebut merupakan salah satu penyebab kanker
Pereaksi yang digunakan dalam penelitian ini
(Buckle, 1997).
adalah sampel air yang telah diberikan perlakuan
Air yang dikonsumsi oleh masyarakat harus
dengan penambahan Kalsium Hypoklorit (Kaporit
memenuhi syarat kesehatan. Syarat air minum
60% ), Asam klorida pekat, aquadest dan Reagen
dilihat dari segi fisik dapat ditinjau dari beberapa
orthotoluidin dihidrochloride.
aspek antara lain bau, kekeruhan, rasa, warna dan
suhu. Air minum yang berbau selain tidak estetis,
Metode pemeriksaan untuk menentukan sisa klor
juga tidak disukai oleh masyarakat (Budiman,
pada pemeriksaan ini menggunakan metode
2007).
kolorimetri dengan komparator yang bertujuan
Survei yang peneliti lakukan di masyarakat
untuk menentukan kadar sisa klor dalam air yang
mengeluhkan bahwa air yang didistribusikan oleh
didasarkan atas reaksi antara Cl2 dengan
PDAM seringkali macet pada pemakaian jam
orthotoluidin dalam suasana asam kuat membentuk
puncak, keruh dan bahkan bau kaporit yang masih
haloquinon yang berwarna kuning. Warna kuning
menyengat, sehingga masyarakat di beberapa
ini dibandingkan dengan standar warna dalam
wilayah pelayanan akhirnya hanya menggunakan
komparator, klor dalam keadaan bebas dalam air
air PDAM untuk mandi dan mencuci, sedangkan
hanya membutuhkan waktu kontak dengan
untuk minum dan keperluan memasak mereka
orthotoluidin kurang lebih 1 menit, sedangkan Cl2
mengeluarkan uang ekstra untuk membeli air
dalam keadaan terikat membutuhkan waktu sampai
minum dalam kemasan.
10 menit.
Bau kaporit yang menyengat merupakan
indikator adanya sisa klor atau klorin bebas yang
Prosedur kerja
berlebih di dalam air. Kebiasaan yang dilakukan
- Pembuatan reagen orthotoluidin :
oleh masyarakat agar dapat mencapai kadar sisa
klor yang diizinkan adalah dengan menyimpan Ditimbaorthotoluidin dihidrochloride
atau menampung air selama 6 jam, kemudian air dilarutkan di dalng 0,135 gr bubuk am 50 ml
pada bagian atas itulah yang digunakan untuk aquades dan 15 ml HCl pekat, dimasukkan ke
keperluan sehari-hari. dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan
Mengacu pada latar belakang, peneliti aquades sampai volume 100 ml.
bermaksud melakukan penelitian tentang - Persiapan Sampel
“Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Disiapkan 4 buah wadah penampung sampel
Sisa Klor Pada Air yang telah diklorinasi dengan beserta tutupnya, dibuat sampel air yang
Kaporit”. memiliki kadar sisa klor sekitar 1,0 - 1,5 ppm
_____________________________________________
Volume 9, No. 7, Desember 2015 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 3

masing-masing sebanyak 2 liter ke dalam 4 Grafik Pengaruh lama waktu penyimpanan air
wadah, kemudian tutup. Diberikan tanda pada terhadap sisa klor Dari grafik di atas terlihat bahwa
wadah sebagai berikut: tanpa penyimpanan, terjadi penurunan kadar sisa klor pada sampel air
disimpan selama 6 jam, 12 jam dan 18 jam. tanpa penyimpanan setelah disimpan selama 6 jam
Pemeriksaan kadar sisa klor langsung yaitu dari 1,02 ppm menjadi 0,7 ppm. Pada sampel
dilakukan terhadap air tanpa penyimpanan. air yang disimpan selama 12 jam terjadi penurunan
Penentuan sisa klor kadar sisa klor dari 1,02 ppm menjadi 0,47 ppm
Dimasukkan sampel air sampai tanda 20 ml setelah disimpan selama 18 jam. terjadi penurunan
pada cuvet, Kemudian ditambahkan 2 – 3 kadar sisa klor dari 1,02 ppm menjadi 0,25 ppm
tetes reagen orthotoluidin lalu campur sampai
homogen, Dibaca pada komparator, warna a. Hasil Uji Statistik
yang terbentuk pada sampel dibandingkan Berdasarkan hasil penetapan kadar sisa klor
dengan warna standar. pada sampel air dilakukan analisis statistik untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi
HASIL PENELITIAN normal atau tidak menggunakan uji non parametrik
Shapiro-Wilk dengan tingkat kepercayaan 95% (α
Berdasarkan hasil penetapan kadar yang telah
= 0,05).
dilakukan diperoleh kadar sisa klor pada sampel
Adapun hasil uji Non Parametrik Shapiro-
air seperti pada tabel di bawah ini :
Wilk dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Hasil Penetapan Kadar Sisa Klor Tabel 2. Hasil Uji Distribusi Normalitas Data

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
sampel air tanpa penyimpanan kadar sisa klor uji Non Parametrik Shapiro-Wilk diperoleh nilai
tertinggi adalah 1,3 ppm dan kadar terendah adalah probabilitas dengan waktu penyimpanan 0 jam
0,6 ppm, sampel air dengan penyimpanan 6 jam (tanpa penyimpanan) adalah 0,287, penyimpanan 6
kadar sisa klor tertinggi adalah 0,9 ppm dan kadar jam adalah 0,238, penyimpanan 12 jam adalah
terendah adalah 0,4 ppm, sampel air dengan 0,093 dan penyimpanan 18 jam adalah 0,804
penyimpanan 12 jam kadar sisa klor tertinggi dimana nilai probabilitas tersebut > α 0,05 artinya
adalah 0,6 ppm dan kadar terendah adalah 0,3 ppm data berdistribusi normal.
sedangkan sampel air dengan waktu penyimpanan
18 jam kadar sisa klor tertinggi adalah 0,5 ppm dan b. Hasil Uji Homogenitas Varians
kadar terendah adalah 0,1 ppm. Untuk lebih Untuk mengetahui apakah data hasil
jelasnya, pengaruh lama penyimpanan air terhadap penetapan kadar sisa klor bersifat homogen atau
sisa klor pada air distribusi PDAM dapat dilihat tidak dilakukan uji statistik Levene diperoleh hasil
pada gambar grafik berikut ini : uji seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Hasil Uji Statistik Homogenitas Varians


GRAFIK WAKTU PENYIMPANAN
TERHADAP SISA KLOR Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.2 .214 3 20 .885
Konsentrasi (ppm)

1
0.8 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
0.6 nilai probabilitas adalah 0,885 (> α 0,05) artinya
0.4 Series1 data dalam kelompok bersifat homogen sedangkan
0.2 untuk mengetahui adanya pengaruh lama
0 penyimpanan air terhadap kadar sisa klor pada
0 10 20 sampel air dilakukan analisis data secara statistik
Waktu (Jam) menggunakan uji One Way ANOVA dengan tingkat
kepercayaan 95% (α = 0,05). Adapun hasil analisis
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 7, Desember 2015
4 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

diperbolehkan. Hal tersebut disebabkan karena


Tabel 4. Hasil Uji Statistik dengan One Way pada proses klorinasi pemberian kaporit tidak
ANOVA memperhitungkan debit dan kualitas air, sehingga
jumlah klorin dalam air yang dapat dipakai untuk
membunuh mikroorganisme patogen dan untuk
mengoksidasi bahan organik serta untuk
mendapatkan sisa klor bebas sebesar 0,2 – 0,6 ppm
tidak dapat dihitung secara tepat, oleh karena itu
masih didapatkan kadar sisa klor berlebih yang
sampai di kran konsumen. Air dengan sisa klor
berlebih yang digunakan untuk mandi akan
menimbulkan efek pada bagian luar tubuh yaitu
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai dapat mengakibatkan iritasi mata dan hidung,
probabilitas adalah sebesar 0,000 (< α 0,05). selain itu juga dapat mengakibatkan gangguan hati,
ginjal dan susunan saraf pusat apabila dikonsumsi
PEMBAHASAN dalam jangka panjang (Dirjen Yanmed, 2002).
Sumber-sumber air yang umum digunakan Pada sampel air dengan waktu penyimpanan 6
untuk air baku PDAM adalah air tanah dan air jam diperoleh hasil penetapan kadar sisa klor
permukaan meliputi air sungai, air rawa, air danau tertinggi adalah 0,9 ppm, kadar terendah adalah 0,4
dan mata air. Untuk memperoleh air bersih dengan ppm dan kadar rata-rata sisa klor adalah 0,7 ppm,
kualitas yang baik diperlukan pengolahan terlebih terjadi penurunan kadar sekitar 0,3 ppm jika
dahulu, salah satu proses pengolahan tersebut dibandingkan dengan kadar sisa klor pada sampel
adalah desinfeksi dengan klorinasi (Azis, 2011). air tanpa penyimpanan. Pada air dengan waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi klorinasi penyimpanan 12 jam diperoleh hasil penetapan
adalah waktu kontak, jenis dan konsentrasi kadar sisa klor tertinggi adalah 0,6 ppm, kadar
desinfektan, keadaan mikroorganisme dan faktor terendah adalah 0,3 ppm dan kadar rata-rata sisa
lingkungan meliputi suhu, pH, kualitas air, klor adalah 0,47 ppm, terjadi penurunan kadar
pengolahan air (Setiawan, dkk, 2007). sekitar 0,3 ppm jika dibandingkan dengan kadar
Untuk menjaga kualitas air distribusi PDAM, sisa klor pada sampel air dengan waktu
keberadaan sisa klor sangat diperlukan dalam suatu penyimpanan 6 jam. Pada sampel air dengan waktu
sistem jaringan distribusi karena dapat mengurangi penyimpanan 18 jam diperoleh hasil penetapan
resiko tumbuhnya mikroorganisme dan terjadinya kadar sisa klor tertinggi adalah 0,5 ppm, kadar
kontaminasi akibat kebocoran pada proses terendah adalah 0,1 ppm dan rata-rata sisa klor
pengaliran. Sisa klor pada sistem jaringan adalah 0,25 ppm, terjadi penurunan kadar sekitar
distribusi harus dijaga pada konsentrasi 0,2 – 0,6 0,2 ppm jika dibandingkan dengan kadar sisa klor
ppm. yang diperoleh dari sampel air dengan waktu
Dari survei yang telah peneliti lakukan di penyimpanan 12 jam. Setelah dilakukan
masyarakat yang menggunakan air PDAM untuk penyimpanan air selama 18 jam diperoleh hasil
keperluan sehari-hari banyak mengeluhkan bau kadar sisa klor seperti yang dianjurkan yaitu 0,2 –
kaporit yang masih sangat menyengat. Bau kaporit 0,6 ppm.
merupakan indikator adanya sisa klor berlebih dan Selama proses klorinasi, klor akan direduksi
tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sampai menjadi klorida (Cl murni) yang tidak
oleh Permenkes No. 907 tahun 2002 tentang mempunyai daya bunuh sama sekali (Giyantini,
standar kualitas air minum. Kebiasaan yang 2004). Semakin lama waktu penyimpanan air maka
dilakukan oleh masyarakat agar dapat mencapai sisa klor yang direduksi menjadi klorida akan
kadar sisa klor yang diizinkan adalah dengan semakin banyak dan sisa klor bebas maupun
menyimpan atau menampung air selama 6 jam, terikatkan semakin sedikit. Pada saat proses
kemudian air pada bagian atas itulah yang penetapan kadar, yang dapat dibaca oleh
digunakan untuk keperluan sehari-hari. komparator adalah klor dalam keadaan bebas
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan (HOCl, OCl- dan Cl2) dan klor dalam keadaan
diperoleh hasil penetapan kadar sisa klor tertinggi terikat (NH2Cl, NHCl2, NCl3) , sementara klorida
pada sampel air tanpa penyimpanan adalah 1,3 (Cl murni) tidak dapat diukur oleh komparator.
ppm, kadar terendah adalah 0,6 ppm dan kadar Oleh sebab itu, pada saat proses penetapan kadar,
rata-rata sisa klor adalah 1,02 ppm. Hasil kadar sisa klor yang diperoleh semakin menurun.
penetapan kadar tersebut masih tinggi jika Berdasarkan hasil uji statistik tersebut diketahui
dibandingkan dengan standar sisa klor yang nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima artinya ada pengaruh yang
_____________________________________________
Volume 9, No. 7, Desember 2015 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 5

bermakna lama penyimpanan air terhadap kadar kaporit yang ditambahkan untuk membunuh
sisa klor pada air PDAM Giri Menang Mataram. mikro organisme patogen dan untuk
mengoksidasi bahan organik agar
PENUTUP mendapatkan sisa klor bebas berkisar antara
0,2 – 0,6 ppm.
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : Azis, Abdul. 2011. Kajian Permasalahan dan
1. Sisa klor pada air tanpa penyimpanan ( 0 jam) Analisis Kebutuhan Air Minum Kota
kadar tertinggi adalah 1,1 ppm, kadar terendah Mataram dan Kabupaten Lombok Barat
adalah 0,6 ppm dan kadar rata-rata sisa klor Provinsi Nusa Tenggara Barat.
adalah 1,02 ppm. Universitas Gadjah Mada : Hal 2.
2. Sisa klor pada air yang disimpan selama 6 jam
kadar tertinggi adalah 0,9 ppm, kadar terendah Baumann,E.R. 1962. Should Small Water Supplies
adalah 0,4 ppm dan kadar rata-rata sisa klor be Superchlorinated Part I and II. Water
adalah 0,7 ppm. and Sewage Works. (12): 463-465.
3. Sisa klor pada air yang disimpan selama 12
jam kadar tertinggi adalah 0,6 ppm, kadar Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Universitas
terendah adalah 0,3 ppm dan kadar rata-rata Indonesia Press : Jakarta.
sisa klor adalah 0,47 ppm.
4. Sisa klor pada air disimpan selama 18 jam Depkes RI. 1990. Permenkes
kadar tertinggi adalah 0,5 ppm, kadar terendah No.416/Menkes/Per/XI/1990 yarat-
adalah 0,1 ppm dan kadar rata-rata sisa klor Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
adalah 0,25 ppm. Depkes R.I : Jakarta.
5. Hasil uji statistik One Way ANOVA diperoleh
nilai probabilitas 0,000 < α 0,05 menunjukkan Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian
ada pengaruh lama waktu penyimpanan Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.
terhadap sisa klor pada .air yang telah
diklorinasi dengan kaporit Setiawan, Nurjazuli dan Mifbakhuddin. 2006.
Pengaruh Berbagai Jenis Senyawa Chlor
b. Saran terhadap Jumlah Residu Chlor pada Air
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
1. Bagi masyarakat yang menggunakan fasilitas Fakultas Kesehatan Masyarakat UM :
air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari perlu Semarang.
dilakukan pengolahan air dengan cara
membiarkan air selama beberapa jam untuk Sutrisno, C.T., dan Suciastuti, E. 2002. Teknologi
menurunkan kadar sisa klor sampai batas yang Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta :
diizinkan. Jakarta.
2. Diharapakan bagi instansi terkait khususnya
perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk
lebih akurat didalam memperhitungkan kadar

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 7, Desember 2015

You might also like