Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JMM17 Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen

September 2014, Vol. 1 No.2. hal. 140 - 150

Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo


Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan

Oleh :

Feliks Anggia Binsar K. Panjaitan

Science Management Program, Faculty of Economics and Business,


Brawijaya University, Malang, Indonesia
Email: Felikscp23@gmail.com

Abstract

Related business activities performed by PT. Sucofindo, which should consider the
satisfaction for customers, thus this research, wish to find out what are the company should
do, and also what matters are the customers expect, so that PT. Sucofindo can increase its
performance as good as possible.
The population was all customers of PT. Sucofindo. The estimation used was
Maximum Likelihood Estimation (ML), and sample number would be researched was as
large as 100.
Data analysis result, indicated values from GFI, AGFI, TLI, CFI, RMSEA and
CMIN/DF of 0.931, 0.877, 0.996, 0.997, 0.023 and 1.052, respectively, which all of those
in the expected value range.
The result of research indicated that: 1. Service quality is influential on image. 2.
Service quality is influential on customer satisfaction. 3. Company image is influential on
customer satisfaction. 4. Service quality is influential on customer satisfaction, indirectly
via company image.

Key Words: Service quality, company image, customer satisfaction

PENDAHULUAN tangible. Secara rinci Kotler mengemukakan


Konsekuensi terjadinya perubahan di bawa:
dunia konsultan dan surveyor terbukti dengan a. Realibelity is the ability to perform the
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan promised service dependably and
peran konsultan dan surveyor dari dunia acurately.
perindustrian, perdagangan, perbankan, sektor b. Responsiveness is a willingness to help
BUMN dan Pemerintahan serta sektor customer and to provide prompt service
property. Dalam kegiatan usaha jasa salah c. Assurance is the knoledge and courtecy
satu variabel yang sangat berpengaruh adalah of employees and their ability to convey
Layanan. trust and confidence
Kepuasan adalah tingkat perasaan sese- d. Emphaty is the provision of caring,
orang terhadap sebuah produk jasa dimana individualized attention to customers,
pengguna telah merasakan sesuatu, setelah e. Tangible is appearance of phisical
membandingkan dengan produk jasa yang facilities, equipment, personel and
lainnya (Panjaitan, 2012: 142). Kotler (2000), communication materials.
dalam Marketing Management, menge- Terkait dengan kegiatan usaha yang
mukakan terdapat 5 determinan kualitas dilakukan oleh PT. Sucofindo merupakan jasa
layanan yang antara lain Reliabelity, layanan kepada konsumen, yang harus
responsiveness, assurance, empathy, dan mempertimbangkan kepuasan bagi pelanggan,
maka peneliti ingin mengetahui hal apa yang
harus dilakukan oleh perusahaan dan hal apa

140
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan

saja yang di harapkan oleh pelanggan, 4. Pengaruh tidak langsung kualitas


sehingga PT. Sucofindo dapat meningkatkan layanan terhadap kepuasan pelanggan
kinerjanya sebaik mungkin. melalui citra PT. Sucofindo.
Daya tarik yang ditawarkan oleh PT.
Sucofindo pada umumnya berkaitan dengan KAJIAN PUSTAKA
kualitas layanan. Di mana kualitas layanan
yang dimaksud dijabarkan pada tangibles, Pemasaran Jasa
reliability, responssiveness, assurance, dan Menurut American Marketing Associ-
emphaty yang dalam penerapannya berbeda- ation (Pride and Ferrel, 1993:41). Pemasaran
beda antara satu perusahan dengan perusahaan adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
lainnya. Kelima variabel tersebut digunakan rancangan, penetapan harga, promosi dan
untuk meningkatkan kualitas layanan jasa distribusi barang, jasa dan gagasan untuk
(service quality), yang dapat mempengaruhi menciptakan pertukaran yang memenuhi
citra perusahaan, yang pada akhirnya sasaran-sasaran individu dan organisasi.
mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap Definisi ini menekankan bahwa pemasaran
perusahaan. Citra suatu perusahaan terbentuk fokus pada perencanaan dan pelaksanaan
dari kesan, impresi, dan perasaan berdasarkan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
pengalaman tentang kualitas layanan yang pelanggan.
dialami oleh seseorang terhadap perusahaan Pride and Ferrel (1993:5), pemasaran
tersebut (Kotler, 2000: 57, Crompton 1986: adalah kegiatan individu-individu dan
213). organisasi yang dilakukan untuk memudahkan
dan mendukung hubungan pertukaran yang
Rumusan Masalah memuaskan dalam sebuah lingkaran yang
Bertitik tolak dari latar belakang dinamis melalui penciptaan, distribusi,
masalah yang telah diuraikan tersebut di atas, promosi dan penetapan harga untuk barang
maka rumusan masalah penelitian adalah: dan gagasan. Dari definisi tersebut diatas
1. Apakah ada pengaruh kualitas layanan, dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran
terhadap citra PT. Sucofindo ?. adalah pertukaran barang, jasa dan gagasan
2. Apakah ada pengaruh kualitas layanan sebagai sesuatu yang memiliki nilai.
terhadap kepuasan pelanggan PT. Kotler (2000), pemasaran adalah suatu
Sucofindo ?. proses sosial dan manajerial di mana individu
3. Apakah ada pengaruh citra perusahaan dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
terhadap kepuasan pelanggan PT. keinginan mereka dengan menciptakan,
Sucofindo ?. menawarkan, dan bertukar sesuatu yang
4. Apakah ada pengaruh tidak langsung bertalian satu sama lain. Definisi dari Kotler
kualitas layanan terhadap kepuasan memberikan gambaran bahwa pemasaran
pelanggan melalui citra PT. Sucofindo ?. berasal dari kenyataan, bahwa manusia
memiliki kebutuhan dan keinginan. Karena
Tujuan Penelitian banyak produk yang dapat memenuhi suatu
Berdasarkan rumusan masalah yang kebutuhan, maka pemilihan produk ditentukan
telah dikemukakan sebelumnya tujuan oleh konsep nilai, biaya, kepuasan dan untuk
penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memperoleh produk dilakukan melalui proses
mengkaji seberapa besar: pertukaran yang seimbang.
1. Pengaruh kualitas layanan, terhadap citra Stanton (dalam Dharmesta 2000: 3)
PT. Sucofindo. mendefinisikan pemasaran sebagai sistem
2. Pengaruh kualitas layanan terhadap keseluruhan dari kegiatan usaha yang
kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. ditujukan untuk merencanakan, menentukan
3. Pengaruh citra perusahaan terhadap harga, mempromosikan dan mendistribusikan
kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli

141
Feliks Anggia B.K.Panjaitan

potensial. Manajemen pemasaran adalah Strategi dirumusan oleh manajemen


penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan puncak, yang menyangkut manajemen
pengawasan program-program yang bertujuan aktivitas dan operasi organisasi yang
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang memiliki serangkaian portofolio unit
dituju untuk mencapai tujuan perusahaan. bisnis.
Kotler (2000: 9), manajemen pemasa- b. Level unit bisnis / lini bisnis
ran adalah suatu proses perencanaan dan Ditujukan untuk pengelolaan aktivitas dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, operasi suatu bisnis tertentu. Strategi ini
promosi serta penyaluran gagasan barang dan menyangkut aspek-aspek seperti produk /
jasa untuk menciptakan pertukaran yang jasa yang ditawarkan, pasaran-pasaran dan
memuaskan tujuan individu dan organisasi. pesaing dalam pasar yang bersangkutan.
Manajemen pemasaran pada dasarnya adalah c. Level Fungsional
manajemen permintaan dimana tugasnya Strategi dilevel ini merupakan strategi
adalah mempengaruhi tingkat, waktu dan dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen
komposisi permintaan. (riset dan pengembangan, keuangan, pro-
Konsep pemasaran menyatakan bahwa duksi dan operasi, sumber daya manusia).
kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah Dalam konteks strategi pemasaran
menjadi lebih efektif daripada para pesaing setidaknya ada tiga lingkup strategi pemasaran
dalam memadukan kegiatan pemasaran guna yang dijadikan acuan:
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan a. Marketing strategis, yang berfokus pada
keinginan pasar sasaran (Kotler: 2000). variabel-variabel pemasaran seperti seg-
Dikemukakan juga bahwa konsep pemasaran mentasi pasar, identifikasi dan seleksi
pada empat pilar yaitu pasar sasaran, pasar sasaran, positioning dan bauran
kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan pemasaran.
profitabilitas. b. Marketing element strategis, meliputi un-
sur individual bauran pemasaran, misalnya
Strategi Pemasaran Jasa strategi “push versus pulli” strategi pene-
Strategi menggambarkan arah bisnis tapan harga.
yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan c. Product marked entry strategies, men-
merupakan pedoman untuk mengalokasikan cakup strategi merebut, memper-tahankan,
sumber daya dan organisasi (Tjiptono & “memanen” atau melepaskan pangsa pasar.
Diana, 2000:2). Dalam pendekatan tradisional, Perkembangan strategi pemsaran
strategi dipahami sebagai suatu rencana modern dapat ditelusuri sejak perang dunia II
kedepan, bersifat antisipatif (forward looking), dan meliputi lima fase utama (Schaars, 2000
sedangkan dalam pendekatan baru strategi dalam Tjiptono dan Diana 2000: 4).
lebih dipahami sebagai suatu pola dan bersifat a. Budgetting and overall strategy dekade
reflektif (backward looking). 1950-an
Strategi pemasaran diperlukan untuk b. Long range planning, dekade 1960-an
membuat keputusan-keputusan yang bersifat c. Portfolio planning, dekade 1970-an
strategis dalam suatu sistem manajemen dan d. Strategi generic Porter, dekade 1980-an
mempercepat proses manajemen. Ada banyak e. Restrukturisasi, kepuasan pelanggan dan
cara untuk menentukan strategi pemasaran, kecepatan sebagai basis strategi.
tetapi umumnya merupakan hasil kajian dari
suatu analisa eksternal, analisa internal serta Craven (1996: 75) mendefinisikan
visi dan misi perusahaan. strategi pemasaran sebagai analisis, strategi
Tjiptono dan Diana (2000), mene- pengembangan dan pelaksanaan kegiatan
mukan level strategi dalam sebuah organisasi dalam memilih strategi pasar sasaran.
bisnis dapat diklasifikasikan menjadi tiga Pemasaran strategis merupakan strategi
macam : pengembangan proses orientasi pasar, yang
a. Level Korporasi terlibat dalam lingkungan bisnis yang berubah

142
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan

dan kebutuhan untuk mencapai tingkat dengan citra yang terbentuk dalam dirinya.
kepuasan pelanggan. Strategi pemasaran Oleh karena itu penting sekali organisasi
membangun keunggulan bersaing dengan memberi informasi kepada publik agar dapat
mengkombinasikan strategi untuk mem- membentuk citra yang baik. Levit menyatakan
pengaruhi pelanggan dan bisnis untuk menjadi (dalam Alma, 2000: 317), bahwa: “The
suatu kumpulan kegiatan berfokus pada pasa marketing imagination is the starting point of
yang terpadu. success in marketing”.
Hofer and Schendel (1986 dalam Kotler menytakan bahwa citra (image)
Supratikno et.al 2003) mengemukakan empat ialah kepercayaan ide dan impressi seseorang
komponen dalam suatu strategi yaitu: Scope, terhadap sesuatu (Kotler, 2000: 57). Crompton
resource deployment, competitive advantage menyatakan bahwa citra merupakan kesan,
dan synergy. Sedangkan Mintzberg (1994 impressi, perasaan atau konsepsi yang ada
dalam Supraktikno et.al, 2003) menginventaris pada publik mengenai perusahaan, mengenai
lima definisi tentang strategi yaitu: suatu obek, orang atau lembaga. (Crompton,
a. Plan (rencana), suatu petunjuk, suatu 1986: 213 dalam Alma, 2004: 317). Citra tidak
tuntutan atau tindakan yang akan di- dapat dicetak seperti barang pada pabik, akan
lakukan. tetapi citra ialah kesan yang diperoleh sesuai
b. Pattern (pola), perilaku yang konsisten dengan pengetahuan sese-orang tentang
antar waktu sesuatu. Citra terbentuk dari bagaimana
c. Position (posisi), penentuan posisi dalam perusahaan melaksanakan kegiatan opera-
konteks persaingan sionalnya, yang mempunyai landsan pada segi
d. Perspective (perspektif), bagaimana suatu layanan. Citra terbentuk berdsarkan impressi,
organisasi menjalankan kegiatannya pengetahuan yang dialami oleh seseorang
e. Play (permainan), kumpulan manuver terhadap sesuatu, sehingga akhirnya mem-
untuk “menjinakkan” pihak lawan. bangun suatu sikap mental, sikap mental inilah
nantinya digunakan sebagai per-timbangan
Strategi yang sesungguhnya dilakukan untuk mengambil keputusan. Citra dianggap
oleh organisasi merupakan gabungan dari dua mewakili totalitas pengetahuan seseorang
jenis strategi yang dibuat secara terencana terhadap sesuatu (Alma, 2004: 317)
(delliberate) dan strategi yang muncul dengan
spontan. Strategi yang dibuat secara terencana Kepuasan Pelanggan
mengandalkan aspek pengendalian (kontrol), Howard dan Sheth (1969) dalam
sedangkan strategi yang muncul secara Tjiptono (2004) mengungkapkan bahwa
spontan mengandalkan pada aspek belajar kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif
(learning). Dalam strategi spontan ini intuisi pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau
dan insting dipandang penting (Supratikno, ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan
2003). dibandingkan dengan pengorbanan yang
Sebagian besar perubahan ternyata dilakukan. Swan et al. (1980) dalam Tjiptono
tidak mampu menjalankan strategi yang telah (2004) mendefinisikan kepuasan pelanggan
dirumuskan, hanya sekitar 20-30% rencana- sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian
rencana strategic organisasi yang dapat kognitif menyangkut apakah kinerja produk
dikerjakan, sisanya merupakan kegiatan yang relatif bagus atau jelek atau apakah produk
sifatnya spontan. Sindrom ini bisa disebut bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan
corporate impotency. tujuan/pemakaiannya. Oliver (1981) dalam
Fandy Tjiptono (2004) mengemukakan bahwa
Citra Perusahaan kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
Pada pelanggan membeli sesuatu, terhadap surprise yang inheren atau melekat
bukan hanya sekedar membutuhkan barang pada pemerolehan produk dan/atau penga-
itu, akan tetapi ada sesuatu yang lain yang laman konsumsi. Kepuasan pelanggan dapat
diharapkannya. Sesuatu yang lain itu sesuai dirumuskan sebagai hasil pembelian dan

143
Feliks Anggia B.K.Panjaitan

pemakaian yang didapatkan dari perban- ditawarkan (offered) dan apa yang disediakan
dingan antara reward dan biaya pem- (provide) (Parasuraman dlm Watson, 2000:
belian dengan konsekuensi yang diantisipasi 62).
sebelumnya. Menurut Zeithaml et al., (2000),
Dalam buku teks standar Marketing kualitas jasa digambarkan sebagai suatu
Management yang ditulis Kotler (2000) bentuk sikap, berhubungan dengan kepuasan
menyatakan menandaskan bahwa kepuasan yang diperoleh dengan membandingkan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang harapan dengan kinerja. Dimensi kualitas
setelah membandingkan kerja (atau hasil) yang layanan menurut Engel et al., (1995) meliputi
ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. tangibles, reliability, Responsiveness, perfor-
Berbagai studi literatur menunjukkan bahwa mance dan empathy, sedangkan menurut
salah satu definisi yang banyak diacu dalam Zeithaml et al., (2000), kualitas layanan terdiri
literatur pemasaran adalah definisi ber- atas. tangibles, reliability, responsiveness,
dasarkan disconfirmation paradigm (Olever, assurance dan empathy.
1997). Berdasarkan paradigma tersebut, Hal pokok yang mendasari kualitas
kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai layanan adalah dimensi-dimensinya yang
evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas
kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih layanan, tanpa memandang jenis layanannya.
memenuhi atau melebihi harapan sebelum
pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja Hipotesis
tidak bisa memenuhi harapan, maka yang Berdasarkan latar belakang, rumusan
terjadi adalah ketidakpuasan. Dengan masalah, dan tinjauan pustaka yang telah
demikian, ketidakpuasan dinilai sebagai dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis
bipolar opposite dari kepuasan (Spreng, et dalam penelitian ini adalah:
al., 1996). 1. Kualitas layanan, signifikan berpengaruh
Berdasarkan kajian literatur dan hasil terhadap citra PT. Sucofindo
wawancara (kelompok dan personal), kedua 2. Kualitas layanan, signifikan berpengaruh
pakar dari Washington State University ini terhadap kepuasan pelanggan PT.
mengajukan kerangka definisional untuk Sucofindo
menyusun definisi kepuasan pelanggan yang 3. Citra perusahaan signifikan berpenga-
sifatnya spesifik kontekstual. Kerangka ruh terhadap kepuasan pelanggan PT.
tersebut mengidentifikasi tiga komponen Sucofindo
utama dalam definisi kepuasan pelanggan 4. Kualitas layanan, signifikan berpengaruh
sebagai berikut: tidak langsung terhadap kepuasan
1. Tipe respons (baik respons emosional/ pelanggan melalui citra PT. Sucofindo
efektif maupun kognitif) dan intensitas
respons (kuat hingga lemah, biasanya METODE PENELITIAN
dicerminkan lewat istilah-istilah seperti
sangat puas, netral, sangat senang, frustasi, Populasi dan Sampel
dan sebagainya). Populasi dalam penelitian ini adalah
2. Fokus respons, berupa produk, konsumsi, seluruh pelanggan PT. Sucofindo. Estimasi
keputusan pembelian, wiraniaga, toko, dan yang digunakan adalah Maksimum Likelihood
sebagainya. Estimation (ML), dan jumlah sampel yang
3. Timing respons, yaitu setelah konsumsi, akan diteliti sebesar 100 yang ditentukan
setelah pilihan pembelian, berdasarkan dengan menggunakan acuan (Hair et. al.,
pengalaman akumulatif, dan seterusnya. 2004): 100 - 200 sampel untuk teknik Maksi-
mum Likelihood Estimation (ML).
Kualitas layanan
Kualitas layanan didasarkan pada
perbandingan antara apa yang seharusnya

144
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan

Alat Ukur Sucofindo yang terbentuk berdasarkan


Instrumen yang digunakan dalam impressi, pengetahuan yang dialami oleh para
penelitian ini adalah kuesioner, dimana pelanggan terhadap PT. Sucofindo.
kuesioner tersebut terdiri dari dua bagian
yaitu: (1). Data tentang identitas pribadi Variable Kepuasan pelanggan merupakan
responden. (2). Data yang berkaitan dengan perasaan puas pelanggan PT. Sucofindo yang
seluruh variabel penelitian ini. Pengukuran timbul ketika pelanggan membandingkan
untuk masing-masing variabel dilakukan persepsi mereka mengenai performance laya-
dalam bentuk skoring menurut skala Likert. nan yang diterima dengan yang diharapkan.
Dari hasil korelasi product moment Variabel Kepuasan Pelanggan secara operasi-
Pearson, diketahui bahwa semua item onal diukur menggunakan tiga indikator
pertanyaan pada kuesioner mempunyai kore- berikut:
lasi yang signifikan pada tingkat kesalahan 1. Diskonfirmasi: Perbandingan harapan
sebesar 5% (sig<0.05), sehingga dapat pelanggan dengan kinerja lembaga
dikatakan semua item pertanyaan adalah valid. yang diterima pelanggan
Hasil uji reliabilitas dengan uji 2. Rasa puas: Perasaan pelanggan dimana
cronbach alpha (α) pada penelitian ini pelanggan bisa menikmati layanan yang
menunjukkan bahwa seluruh variabel diberikan perusahaan.
penelitian adalah reliable, karena seluruh nilai 3. Kepuasan Informasi: Pelanggan menge-
koefisien alpha dari masing-masing variabel tahui keberadaan, jenis usaha atau program
penelitian lebih besar dari yang distandartkan keunggulan perusahaan.
(0,6), dan nilai corrected item total correlation Ketiga indikator tersebut dikem-
dari seluruh item pertanyaan lebih besar dari bangkan dari teori Spreng (1996) yang telah
0,3, sehingga masing-masing item pertanyaan disesuaikan dengan kondisi empirik penelitian.
pada instru-men pengukuran dapat digunakan.
Hasil Pengukuran
Variabel Kualitas layanan yang dimaksud Hasil analisis dari model
dalam penelitian ini adalah kualitas layanan (independence model) dapat dilihat pada
yang diberikan PT. Sucofindo adalah: Gambar 1.
1. Tangibles (bukti langsung), berhu-
bungan dengan fasilitas fisik dan
perlengkapan perusahaan.
2. Reliability (kehandalan), yakni ke-
mampuan memberikan layanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan
memuaskan
3. Responssiveness (daya tanggap), yaitu
keinginan para staf untuk membantu
para pelanggan dan memberikan pela-
yanan dengan tanggap
4. Assurance (jaminan), mencakup pe-
ngetahuan, kemampuan dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf.
5. Emphaty (empati), meliputi kemu-
dahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan memahami
kebutuhan para pelanggan Gambar 1.
Structural Model Penelitian
Variable Corporate image yang dimaksud Sumber: Hasil olahan peneliti (2014)
dalam penelitian ini adalah citra PT.

145
Feliks Anggia B.K.Panjaitan

Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Test) Hasil Pengujian Hipotesis 2


Hasil pengolahan data dengan meng- Terdapat pengaruh langsung dari kualitas
gunakan sampel sebesar 100 menunjukkan layanan terhadap kepuasan pelanggan sebesar
tingkat signifikansi untuk uji hipotesis 0,471. Artinya kualitas layanan yang baik
perbedaan diatas adalah 38,917 dengan yang diberikan oleh PT. Sucofindo terhadap
probabilitas 0,783. Hal ini menunjukkankan pelanggannya, akan meningkatkan kepuasan
bahwa tidak terdapat perbedaan antara matrik pelanggan sebesar 47,1%. Hal ini berarti
kovarian sampel dan matrik kovarian populasi, hipotesis 2 diterima.
sehingga hipotesis nol diterima (diterima jika
probabilitas ≥ 0,05). Hasil Pengujian Hipotesis 3
Terdapat pengaruh langsung dari citra
Tabel 2.: Hasil Uji Goodness of Fit Index perusahaan terhadap kepuasan pelanggan
Structural Final Model sebesar 0,332. Artinya citra PT. Sucofindo
No Goodness of Fit Index
Cut-off Hasil Uji
Ket. berpengaruh positf dan signifikan terhadap
Value Model
1 χ2 / Chi-Square 38,917 Baik kepuasan pelanggan, dimana citra perusahaan
2 Significance probability ≥ 0,05 0,783 Baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan
3 GFI ≥ 0,90 0,931 Baik
sebesar 33,2%. Hal ini berarti hipotesis 3
4 AGFI ≥ 0,90 0,877 Cukup
5 TLI ≥ 0,95 0,996 Baik diterima.
6 CFI ≥ 0,95 0,997 Baik
7 RMSEA ≤ 0,08 0,023 Baik
Tabel 4.:Standardized Indirect Effects
8 Relative χ2 (CMIN/DF) ≤ 2,00 1,052 Baik
Sumber: Olahan peneliti (2014) LAYANAN CITRA KEPUASAN
CITRA ,000 ,000 ,000
KEPUASAN ,277 ,000 ,000
Nilai dari GFI, AGFI, TLI, CFI,
RMSEA dan CMIN/DF masing-masing
sebesar 0.931, 0.877, 0.996, 0.997, 0.023 dan
1.052 semuanya berada pada rentang nilai Hasil Pengujian Hipotesis 4
yang diharapkan sehingga model dapat Terdapat pengaruh tidak langsung dari kualitas
diterima (Tabel 2). layanan terhadap kepuasan pelanggan PT.
Tabel 3., menunjukkan secara rinci Sucofindo sebesar 0,277. Artinya kualitas
nilai probabilitas dan koefisien jalur antar layanan berpengaruh positif dan signifikan
variabel dalam penelitian ini. tidak langsung terhadap kepuasan pelanggan,
dimana kualitas layanan perusahaan akan
Tabel 3.: Koefisien Jalur Antar Variabel meningkatkan kepuasan pelanggan PT.
Koefisie Nilai Sucofindo melelui citra perusahaan sebesar
Struktur Hubungan Prob. Ket.
n Jalur C.R. 27,7%. Hal ini berarti hipotesis 4 diterima.
Citra ← Kua_layanan 0,835 2,803 0, 005 Sig.
Kepuasan← Kua_layana 0,471 2,200 0, 028 Sig.
PEMBAHASAN
Kepuasan ← Citra 0,332 2,537 0, 024
Sig.
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Sumber: Olahan peneliti (lampiran) Citra Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis data,
menunjukkan bahwa pengaruh kualitas
Hasil pengujian Hipotesis 1 layanan terhadap citra di PT. Sucofindo adalah
Terdapat pengaruh langsung dari kualitas 0,835 dengan nilai critical ratio (CR) 2.803
layanan terhadap citra perusahaan sebesar dan nilai probabilitas sebesar 0.005.
0,835. Artinya kualitas layanan yang baik Dengan menggunakan analisis faktor
yang diberikan oleh PT. Sucofindo terhadap diketahui bahwa faktor dominan yang
pelanggannya, akan meningkatkan citra membentuk kualitas layanan adalah
perusahaan sebesar 83,5%. Hal ini berarti Responssiveness (0.941, diikuti oleh Reli-
hipotesis 1 diterima. ability (0.900), Assurance (0.889), Em-

146
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan

phaty(0.842), Tangibles (0.710) Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap


Temuan penelitian ini menginfor- Kepuasan Pelanggan
masikan bahwa faktor-faktor kualitas layanan Berdasarkan hasil analisis data,
ini mempunyai kaitan yang positif terhadap menunjukkan bahwa pengaruh kualitas la-
citra perusahaan di PT. Sucofindo. yanan terhadap kepuasan pelanggan PT.
Kualitas layanan menurut Parasu- Sucofindo adalah 0,471 dengan nilai critical
raman, et al., (2000) dibangun atas adanya ratio (CR) 2.200 dan nilai probabilitas sebesar
perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi 0.028.
pelanggan atas layanan yang nyata mereka Sudah dijelaskan bahwa faktor
terima dengan layanan yang diharapkan. Jika dominan yang membentuk kualitas layanan
kenyataan lebih tinggi daripada yang adalah Responssiveness (0.941, diikuti oleh
diharapkan maka layanan itu disebut me- Reliability (0.900), Assurance (0.889),
muaskan. Tetapi jika kenyataan lebih rendah Emphaty(0.842), Tangibles (0.710)
dibanding layanan yang diharapkan maka Temuan penelitian ini menginfor-
layanan tersebut dikatakan tidak memuaskan. masikan bahwa faktor-faktor kualitas layanan
Layanan adalah suatu proses yang ini mempunyai kaitan yang positif terhadap
terdiri dari rangkaian aktivitas dalam jumlah kepuasan pelanggan PT. Sucofindo.
yang lebih sedikit atau lebih banyak yang Kepuasan pelanggan adalah penilaian
secara normal, tetapi tidak harus terus evaluatif purnabeli menyangkut pilihan
menerus, terjadi dalam interaksi antara pembeli spesifik. Cedotte, et al. (1987) meng-
pelanggan dan layanan dari pekerja dan atau konseptualisasikan kepuasan pelanggan
sumber-sumber fisik atau barang atau dari sebagai perasaan yang timbul sebagai hasil
system penyedia jasa layanan, dimana eveluasi terhadap pengalaman pemakaian pro-
disediakan solusi untuk permasalahan duk atau jasa. Westbrook (1987), me-
pelanggan (Gronroos, 2000: 46) nyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah
Kualitas layanan yang diterima adalah penilaian evaluatif global terhadap pe-
penilaian mengenai keunggulan perusahaan makaian/konsumsi produk. Tse & Wilton
secara keseluruhan berdasarkan pada cara (1988) mennyatakan kepuasan/ketidakpuasan
pandang dari performa dan kualitas layanan pelanggan sebagai respons pelanggan terhadap
menyeluruh, sebagai hasil dari interaksi dan evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation)
evaluasi dari dimensi yang berhubungan yang dipersepsikan antara harapan awal
dengan layanan.oleh karena itu, kualitas sebelum pembelian (atau norma kinerja lain-
layanan yang diterima adalah kesimpulan dari nya) dan kinerja aktual produk yang di-
sikap umum pelanggan terhadap layanan persepsikan setelah pemakaian atau konsumsi
peursahaan. produk bersangkutan.
Hasil penelitian ini, searah dengan Hasil penelitian ini, searah dengan
penemuan Panjaitan, Hotman (2012), yang penemuan Agung Kurniawan (2014), yang
menunjukkan adanya pengaruh kualitas menunjukkan adanya pengaruh kualitas
layanan terhadap citra perusahaan, dengan layanan terhadap kepuasan, semakin tinggi
kualitas layanan yang baik akan menaikkan nilai kualitas layanan yang diterima kon-
citra perusahaan di hadapan pelanggan Hasil sumen, semakin tinggi juga nilai citra
penelitian ini, mempertegas pernyataan perusahaan yang di presepsikan konsumen.
Bloemer, Ruyter dan Peter (2000) yang me- Hasil penelitian ini, mempertegas pernyataan
nyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh Wilkie (1990), yang menyatakan bahwa
terhadap citra perusahaan, secara langsung kepuasan pelanggan sebagai tanggapan emo-
maupun tidak langsung. Selanjutnya kualitas sional pada evaluasi terhadap pengalaman
layanan dan citra secara bersama akan konsumsi suatu produk atau jasa. Engel, et al.
berpengaruh terhadap loyalitas konsuman. (1990) menyatakan bahwa kepuasan pe-
langgan merupakan evaluasi purnabeli dimana
alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya

147
Feliks Anggia B.K.Panjaitan

sama atau melampaui harapan pelanggan, temuan Hendro Tjahjono (2009), yang
sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil menunjukkan adanya pengaruh citra terhadap
(outcome) tidak memenuhi harapan. Kepuasan kepuasan konsumen pada perguruan tinggi
konsumen sebagai evaluasi konsumen swata di Surabaya. Hasil penelitian ini,
terhadap kinerja produk, adalah sarana mempertegas pernyataan Crompton (1986),
pemicu, sebagai jembatan terjadinya citra baik yang menyatakan citra ialah kesan yang
perusahaan. diperoleh sesuai dengan pengetahuan sese-
orang tentang sesuatu. Citra perusahaan yang
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap tinggi, akan memicu kepuasan bagi pelanggan.
Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis data, Pengaruh Kualitas Layanan, Secara Tidak
menunjukkan bahwa pengaruh citra peru- Langsung Terhadap Kepuasan Pelanggan
sahaan terhadap kepuasan pelanggan PT. Melalui Citra Perusahaan
Sucofindo adalah 0,332 dengan nilai critical Berdasarkan hasil analisis data,
ratio (CR) 2.537 dan nilai probabilitas sebesar menunjukkan bahwa pengaruh kualitas
0.024. layanan secara tidak langsung terhadap ke-
Dengan menggunakan analisis faktor puasan pelanggan PT. Sucofindo, melalui citra
diketahui bahwa faktor dominan yang mem- adalah signifikan positip sebesar 0,277.
bentuk citra perusahaan adalah Masa depan Temuan penelitian ini menginfor-
(0.859), diikuti oleh penampilan (0.843), dan masikan bahwa dengan kualitas layanan yang
reputasi (0.825). baik, akan menaikkan citra perusahaan, yang
Temuan penelitian ini menginfor- selanjutnya akan menaikkan kepuasan pelang-
masikan bahwa faktor-faktor citra perusahaan gan. Dengan demikian perusahaan seharusnya
mempunyai kaitan yang positif terhadap selalu memperhatikan dan menaikkan kualitas
kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. layanan yang diberikan kepada pelanggan,
Citra adalah kepercayaan ide dan karena kepuasan pelanggan terjadi dimulai
impressi seseorang terhadap sesuatu (Kotler, dari adanya kualitas layanan yang baik, yang
2000: 57). Crompton menyatakan bahwa citra diikuti dengan naiknya citra, yang selanjutnya
merupakan kesan, impressi, perasaan atau akan menaikkan kepuasan pelanggan.
konsepsi yang ada pada publik mengenai
perusahaan, mengenai suatu obek, orang atau SIMPULAN DAN SARAN
lembaga. (Crompton, 1986: 213 dalam Alma,
2000: 317). Citra tidak dapat dicetak seperti Simpulan
barang pada pabrik, akan tetapi citra adalah Berdasarkan hasil analisis dan uji
kesan yang diperoleh sesuai dengan hipotesis penelitian yang telah dikakukan
pengetahuan seseorang tentang sesuatu. Citra sebelunya maka dari penelitian ini dapat
terbentuk dari bagaimana perusahaan melak- ditarik kesimpulan sebagai berikut:
sanakan kegiatan operasionalnya, yang 1. Kualitas layanan signifikan mempengaruhi
mempunyai landasan pada segi layanan. Citra citra PT. Sucofindo. Hal ini menunjukkan
terbentuk berdsarkan impressi, pengetahuan bahwa citra perusahaan akan meningkat,
yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, dengan adanya kualitas layanan yang baik,
sehingga akhirnya membangun suatu sikap yang dilakukan pihak PT. Sucofindo.
mental, sikap mental inilah yang digunakan 2. Kualitas layanan signifikan mempengaruhi
sebagai pertimbangan untuk mengambil kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. Hal
keputusan. ini menunjukkan bahwa kepuasan pelang-
Hasil penelitian ini, searah dengan gan akan meningkat, dengan adanya
penemuan Cuk Triono Singgih (2007), yang kualitas layanan yang baik, yang dila-
menunjukkan adanya pengaruh Citra terhadap kukan pihak PT. Sucofindo.
kepuasan konsumen pada lembaga kursus di 3. Citra perusahaan signifikan mempengaruhi
Jawa Timur. Demikian juga dengan hasil kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. Hal

148
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan

ini menunjukkan bahwa kepuasan pelang- Cronin J. Joseph, Michael K, Brady and G.
gan akan meningkat, dengan adanya citra Tomas M. Hult, 2000, Assesing The
baik yang melekat pada PT. Sucofindo. Effects of Quality, Value and Customer
4. Kualitas layanan signifikan mempengaruhi Satisfaction On Consumer Behavioural
kepuasan pelanggan PT. Sucofindo, secara Intentions in Service Environment,
tidak langsung melelui citra perusahaan. Journal Of Retailing, Vol. 76, pp. 193-
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas 218.
layanan akan meningkatkan kepuasan Cuk Triono Singgih, Pengaruh Kualitas
pelanggan PT. Sucofindo secara tidak Layanan Terhadap Citra Merek,
langsung melelui citra perusahaan. Kepuasan Dan Kepercayaan Kon-
sumen Di Lembaga Pendidikan Kursus
Saran Dan Pelatihan Pasca Sma Di Jawa
Berdasarkan hasil analisis penelitian Timur, Disertasi, Program Doktor Ilmu
yang telah dilakukan, maka untuk kepentingan Ekonomi Program Pascasarjana Univer-
pihak perusahaan, maupun ilmu pengetahuan sitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2007.
selanjutnya disampaikan beberapa saran Feliks Anggia B.K.P, Pengaruh Total Quality
sebagai berikut: Service dan Customer Relationship
1. Terkait dengan peran kualitas layanan Management Terhadap Customer Satis-
yang cukup besar untuk menaikkan citra faction dan Loyalty. Revka Petra Media
perusahaan, maka sebaiknya pihak ISBN 987-602-9415-34-6.
manajemen memberi perhatian yang serius Feliks Anggia B.K.P, Hotman Panjaitan,
dalam hal kualitas layanan ini. Hal ini akan Analisis Kepuasan Pelanggan Melalui
memberikan dampak pada naiknya citra Manajemen Hubungan Pelanggan, Ku-
perusahaan, sebagai batu loncatan untuk alitas Layanan, Dan Citra Perusahaan,
menaikkan kepuasan pelanggan PT. Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Sucofindo. Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS,
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan Surabaya 14 Juli 2012
sebagai acuan pada penelitian lain, yang Feliks Anggia B.K.P., Hotman Panjaitan.
berhubungan dengan kepuasan pelanggan Analysis of Customer Loyalty through
khususnya pada kepuasan pelanggan PT. Total Quality Service, Customer Rela-
Sucofindo. tionship Management and Customer
Satisfaction. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Evaluation and Research in Education
(IJERE). Vol.3, No.3, September 2014,
Alma, Buhcari, 2004, Manajemen Pemasaran pp. 142~151, ISSN: 2252-8822.
dan Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Fornell. C. 1992, A National Customer Satis-
ALFABETA, Bandung. faction Barometer: The Swedish Ex-
Bebko, Charlene, P. 2000. Service perience, Journal: Of Marketing, Vol.
Intangibility and Its Impact On Consu- 56, January.
mer Expectation of Service Quality, Fornell. C., 1996, The American Customer
Journal of Contemporary Hospitality Satisfaction Index (ASCI) Model:
Management, Vol. 13. No.5 Nature, Purpose and Finding, Journal of
Day G.S. 1996. Two Dimensional Concept of Marketing, Vol. 60, October, pp. 7-18.
Brand Loyality. Journal of Advertising Gronroos, Christian, 1995, Relationship
Research, Vol. 9, No.3 September, pp. Marketing: The Strategi Continum,
29-35 Journal of Academy of Marketing
Cronin J. Joseph and Taylor Steven A, 1992, Science, Vol. 23, No. 4, pp. 252-254.
Measuring Service Quality: A Reexa- Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and
mination and Extention, Journal of Black W.C., 2000, Multivariate Data
Marketing, Vol. 56, July.

149
Feliks Anggia B.K.Panjaitan

Analysisi, 5th Edition, Prentice-Hall, Tjiptono, Fandy, 2000, Strategi Pemasaran,


Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Edisi Kedua, ANDI, Yogyakarta.
Kotler, Philip, 2000, Marketing management Zeithmal, Valarie, A., and Bitner. M.J., 1996,
Analysis, Planning, Implementation and Services Marketing, The Mcgraww-Hill
Control, Millenium Edition, Prentice Companics, Inc, New York.
Hall International, Inc,, New Jersey. Zeithmal, Valarie, A., Leonardo L., and
Panjaitan, Hotman, 2012, Analisis Citra Parasuraman A., 2000, The Behavioral
Melalui Teknologi Informasi dan Consequences of Service Quality, Jurnal
Kualitas Layanan. Revka Petra Media, Of Marketing, Vol. 60. April, pp. 31-46.
Surabaya. ISBN 987-602-9415-34-6. Zeithml, Valarie, A., Parasuman, A., and
Panjaitan, Hotman, 2005, Dukungan Tekno- Berry, L., 1990, Delivering Quality
logi Informasi Meningkatkan Kualitas Service, Balancing Customer Perception
Layanan Perguruan Tinggi Swasta, and Expectation, New York, The Free
Jurnal DiE, Vol. 2, No. 1, Okt 2005 Press.
Ruyter, Ko de, Martin, Wetzels, 2000, The
Role Corporate Image and Extention
Similarity in Service Brand Extensions,
University Of Cambridge, UK
Tjahjono, Hendro, 2009. Pengaruh Total
Quality Service Terhadap Harapan,
Perceived Value, Kepuasan Dan Citra
Serta Dampaknya Terhadap Komplain
Dan Loyalitas Mahasiswa Perguruan
Tinggi Swasta Di Jawa Timur, Disertasi,
Program Doktor Ilmu Ekonomi Program
Pascasarjana Universitas 17 Agustus
1945 Surabaya 2009.

150

You might also like