Professional Documents
Culture Documents
Analisa Kepuasan Pelanggan Sucofindo
Analisa Kepuasan Pelanggan Sucofindo
Oleh :
Abstract
Related business activities performed by PT. Sucofindo, which should consider the
satisfaction for customers, thus this research, wish to find out what are the company should
do, and also what matters are the customers expect, so that PT. Sucofindo can increase its
performance as good as possible.
The population was all customers of PT. Sucofindo. The estimation used was
Maximum Likelihood Estimation (ML), and sample number would be researched was as
large as 100.
Data analysis result, indicated values from GFI, AGFI, TLI, CFI, RMSEA and
CMIN/DF of 0.931, 0.877, 0.996, 0.997, 0.023 and 1.052, respectively, which all of those
in the expected value range.
The result of research indicated that: 1. Service quality is influential on image. 2.
Service quality is influential on customer satisfaction. 3. Company image is influential on
customer satisfaction. 4. Service quality is influential on customer satisfaction, indirectly
via company image.
140
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan
141
Feliks Anggia B.K.Panjaitan
142
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan
dan kebutuhan untuk mencapai tingkat dengan citra yang terbentuk dalam dirinya.
kepuasan pelanggan. Strategi pemasaran Oleh karena itu penting sekali organisasi
membangun keunggulan bersaing dengan memberi informasi kepada publik agar dapat
mengkombinasikan strategi untuk mem- membentuk citra yang baik. Levit menyatakan
pengaruhi pelanggan dan bisnis untuk menjadi (dalam Alma, 2000: 317), bahwa: “The
suatu kumpulan kegiatan berfokus pada pasa marketing imagination is the starting point of
yang terpadu. success in marketing”.
Hofer and Schendel (1986 dalam Kotler menytakan bahwa citra (image)
Supratikno et.al 2003) mengemukakan empat ialah kepercayaan ide dan impressi seseorang
komponen dalam suatu strategi yaitu: Scope, terhadap sesuatu (Kotler, 2000: 57). Crompton
resource deployment, competitive advantage menyatakan bahwa citra merupakan kesan,
dan synergy. Sedangkan Mintzberg (1994 impressi, perasaan atau konsepsi yang ada
dalam Supraktikno et.al, 2003) menginventaris pada publik mengenai perusahaan, mengenai
lima definisi tentang strategi yaitu: suatu obek, orang atau lembaga. (Crompton,
a. Plan (rencana), suatu petunjuk, suatu 1986: 213 dalam Alma, 2004: 317). Citra tidak
tuntutan atau tindakan yang akan di- dapat dicetak seperti barang pada pabik, akan
lakukan. tetapi citra ialah kesan yang diperoleh sesuai
b. Pattern (pola), perilaku yang konsisten dengan pengetahuan sese-orang tentang
antar waktu sesuatu. Citra terbentuk dari bagaimana
c. Position (posisi), penentuan posisi dalam perusahaan melaksanakan kegiatan opera-
konteks persaingan sionalnya, yang mempunyai landsan pada segi
d. Perspective (perspektif), bagaimana suatu layanan. Citra terbentuk berdsarkan impressi,
organisasi menjalankan kegiatannya pengetahuan yang dialami oleh seseorang
e. Play (permainan), kumpulan manuver terhadap sesuatu, sehingga akhirnya mem-
untuk “menjinakkan” pihak lawan. bangun suatu sikap mental, sikap mental inilah
nantinya digunakan sebagai per-timbangan
Strategi yang sesungguhnya dilakukan untuk mengambil keputusan. Citra dianggap
oleh organisasi merupakan gabungan dari dua mewakili totalitas pengetahuan seseorang
jenis strategi yang dibuat secara terencana terhadap sesuatu (Alma, 2004: 317)
(delliberate) dan strategi yang muncul dengan
spontan. Strategi yang dibuat secara terencana Kepuasan Pelanggan
mengandalkan aspek pengendalian (kontrol), Howard dan Sheth (1969) dalam
sedangkan strategi yang muncul secara Tjiptono (2004) mengungkapkan bahwa
spontan mengandalkan pada aspek belajar kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif
(learning). Dalam strategi spontan ini intuisi pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau
dan insting dipandang penting (Supratikno, ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan
2003). dibandingkan dengan pengorbanan yang
Sebagian besar perubahan ternyata dilakukan. Swan et al. (1980) dalam Tjiptono
tidak mampu menjalankan strategi yang telah (2004) mendefinisikan kepuasan pelanggan
dirumuskan, hanya sekitar 20-30% rencana- sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian
rencana strategic organisasi yang dapat kognitif menyangkut apakah kinerja produk
dikerjakan, sisanya merupakan kegiatan yang relatif bagus atau jelek atau apakah produk
sifatnya spontan. Sindrom ini bisa disebut bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan
corporate impotency. tujuan/pemakaiannya. Oliver (1981) dalam
Fandy Tjiptono (2004) mengemukakan bahwa
Citra Perusahaan kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
Pada pelanggan membeli sesuatu, terhadap surprise yang inheren atau melekat
bukan hanya sekedar membutuhkan barang pada pemerolehan produk dan/atau penga-
itu, akan tetapi ada sesuatu yang lain yang laman konsumsi. Kepuasan pelanggan dapat
diharapkannya. Sesuatu yang lain itu sesuai dirumuskan sebagai hasil pembelian dan
143
Feliks Anggia B.K.Panjaitan
pemakaian yang didapatkan dari perban- ditawarkan (offered) dan apa yang disediakan
dingan antara reward dan biaya pem- (provide) (Parasuraman dlm Watson, 2000:
belian dengan konsekuensi yang diantisipasi 62).
sebelumnya. Menurut Zeithaml et al., (2000),
Dalam buku teks standar Marketing kualitas jasa digambarkan sebagai suatu
Management yang ditulis Kotler (2000) bentuk sikap, berhubungan dengan kepuasan
menyatakan menandaskan bahwa kepuasan yang diperoleh dengan membandingkan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang harapan dengan kinerja. Dimensi kualitas
setelah membandingkan kerja (atau hasil) yang layanan menurut Engel et al., (1995) meliputi
ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. tangibles, reliability, Responsiveness, perfor-
Berbagai studi literatur menunjukkan bahwa mance dan empathy, sedangkan menurut
salah satu definisi yang banyak diacu dalam Zeithaml et al., (2000), kualitas layanan terdiri
literatur pemasaran adalah definisi ber- atas. tangibles, reliability, responsiveness,
dasarkan disconfirmation paradigm (Olever, assurance dan empathy.
1997). Berdasarkan paradigma tersebut, Hal pokok yang mendasari kualitas
kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai layanan adalah dimensi-dimensinya yang
evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas
kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih layanan, tanpa memandang jenis layanannya.
memenuhi atau melebihi harapan sebelum
pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja Hipotesis
tidak bisa memenuhi harapan, maka yang Berdasarkan latar belakang, rumusan
terjadi adalah ketidakpuasan. Dengan masalah, dan tinjauan pustaka yang telah
demikian, ketidakpuasan dinilai sebagai dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis
bipolar opposite dari kepuasan (Spreng, et dalam penelitian ini adalah:
al., 1996). 1. Kualitas layanan, signifikan berpengaruh
Berdasarkan kajian literatur dan hasil terhadap citra PT. Sucofindo
wawancara (kelompok dan personal), kedua 2. Kualitas layanan, signifikan berpengaruh
pakar dari Washington State University ini terhadap kepuasan pelanggan PT.
mengajukan kerangka definisional untuk Sucofindo
menyusun definisi kepuasan pelanggan yang 3. Citra perusahaan signifikan berpenga-
sifatnya spesifik kontekstual. Kerangka ruh terhadap kepuasan pelanggan PT.
tersebut mengidentifikasi tiga komponen Sucofindo
utama dalam definisi kepuasan pelanggan 4. Kualitas layanan, signifikan berpengaruh
sebagai berikut: tidak langsung terhadap kepuasan
1. Tipe respons (baik respons emosional/ pelanggan melalui citra PT. Sucofindo
efektif maupun kognitif) dan intensitas
respons (kuat hingga lemah, biasanya METODE PENELITIAN
dicerminkan lewat istilah-istilah seperti
sangat puas, netral, sangat senang, frustasi, Populasi dan Sampel
dan sebagainya). Populasi dalam penelitian ini adalah
2. Fokus respons, berupa produk, konsumsi, seluruh pelanggan PT. Sucofindo. Estimasi
keputusan pembelian, wiraniaga, toko, dan yang digunakan adalah Maksimum Likelihood
sebagainya. Estimation (ML), dan jumlah sampel yang
3. Timing respons, yaitu setelah konsumsi, akan diteliti sebesar 100 yang ditentukan
setelah pilihan pembelian, berdasarkan dengan menggunakan acuan (Hair et. al.,
pengalaman akumulatif, dan seterusnya. 2004): 100 - 200 sampel untuk teknik Maksi-
mum Likelihood Estimation (ML).
Kualitas layanan
Kualitas layanan didasarkan pada
perbandingan antara apa yang seharusnya
144
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan
145
Feliks Anggia B.K.Panjaitan
146
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan
147
Feliks Anggia B.K.Panjaitan
sama atau melampaui harapan pelanggan, temuan Hendro Tjahjono (2009), yang
sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil menunjukkan adanya pengaruh citra terhadap
(outcome) tidak memenuhi harapan. Kepuasan kepuasan konsumen pada perguruan tinggi
konsumen sebagai evaluasi konsumen swata di Surabaya. Hasil penelitian ini,
terhadap kinerja produk, adalah sarana mempertegas pernyataan Crompton (1986),
pemicu, sebagai jembatan terjadinya citra baik yang menyatakan citra ialah kesan yang
perusahaan. diperoleh sesuai dengan pengetahuan sese-
orang tentang sesuatu. Citra perusahaan yang
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap tinggi, akan memicu kepuasan bagi pelanggan.
Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan hasil analisis data, Pengaruh Kualitas Layanan, Secara Tidak
menunjukkan bahwa pengaruh citra peru- Langsung Terhadap Kepuasan Pelanggan
sahaan terhadap kepuasan pelanggan PT. Melalui Citra Perusahaan
Sucofindo adalah 0,332 dengan nilai critical Berdasarkan hasil analisis data,
ratio (CR) 2.537 dan nilai probabilitas sebesar menunjukkan bahwa pengaruh kualitas
0.024. layanan secara tidak langsung terhadap ke-
Dengan menggunakan analisis faktor puasan pelanggan PT. Sucofindo, melalui citra
diketahui bahwa faktor dominan yang mem- adalah signifikan positip sebesar 0,277.
bentuk citra perusahaan adalah Masa depan Temuan penelitian ini menginfor-
(0.859), diikuti oleh penampilan (0.843), dan masikan bahwa dengan kualitas layanan yang
reputasi (0.825). baik, akan menaikkan citra perusahaan, yang
Temuan penelitian ini menginfor- selanjutnya akan menaikkan kepuasan pelang-
masikan bahwa faktor-faktor citra perusahaan gan. Dengan demikian perusahaan seharusnya
mempunyai kaitan yang positif terhadap selalu memperhatikan dan menaikkan kualitas
kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. layanan yang diberikan kepada pelanggan,
Citra adalah kepercayaan ide dan karena kepuasan pelanggan terjadi dimulai
impressi seseorang terhadap sesuatu (Kotler, dari adanya kualitas layanan yang baik, yang
2000: 57). Crompton menyatakan bahwa citra diikuti dengan naiknya citra, yang selanjutnya
merupakan kesan, impressi, perasaan atau akan menaikkan kepuasan pelanggan.
konsepsi yang ada pada publik mengenai
perusahaan, mengenai suatu obek, orang atau SIMPULAN DAN SARAN
lembaga. (Crompton, 1986: 213 dalam Alma,
2000: 317). Citra tidak dapat dicetak seperti Simpulan
barang pada pabrik, akan tetapi citra adalah Berdasarkan hasil analisis dan uji
kesan yang diperoleh sesuai dengan hipotesis penelitian yang telah dikakukan
pengetahuan seseorang tentang sesuatu. Citra sebelunya maka dari penelitian ini dapat
terbentuk dari bagaimana perusahaan melak- ditarik kesimpulan sebagai berikut:
sanakan kegiatan operasionalnya, yang 1. Kualitas layanan signifikan mempengaruhi
mempunyai landasan pada segi layanan. Citra citra PT. Sucofindo. Hal ini menunjukkan
terbentuk berdsarkan impressi, pengetahuan bahwa citra perusahaan akan meningkat,
yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, dengan adanya kualitas layanan yang baik,
sehingga akhirnya membangun suatu sikap yang dilakukan pihak PT. Sucofindo.
mental, sikap mental inilah yang digunakan 2. Kualitas layanan signifikan mempengaruhi
sebagai pertimbangan untuk mengambil kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. Hal
keputusan. ini menunjukkan bahwa kepuasan pelang-
Hasil penelitian ini, searah dengan gan akan meningkat, dengan adanya
penemuan Cuk Triono Singgih (2007), yang kualitas layanan yang baik, yang dila-
menunjukkan adanya pengaruh Citra terhadap kukan pihak PT. Sucofindo.
kepuasan konsumen pada lembaga kursus di 3. Citra perusahaan signifikan mempengaruhi
Jawa Timur. Demikian juga dengan hasil kepuasan pelanggan PT. Sucofindo. Hal
148
Analisis Kepuasan Pelanggan PT. Sucofindo
Melalui Kualitas Layanan, dan Citra Perusahaan
ini menunjukkan bahwa kepuasan pelang- Cronin J. Joseph, Michael K, Brady and G.
gan akan meningkat, dengan adanya citra Tomas M. Hult, 2000, Assesing The
baik yang melekat pada PT. Sucofindo. Effects of Quality, Value and Customer
4. Kualitas layanan signifikan mempengaruhi Satisfaction On Consumer Behavioural
kepuasan pelanggan PT. Sucofindo, secara Intentions in Service Environment,
tidak langsung melelui citra perusahaan. Journal Of Retailing, Vol. 76, pp. 193-
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas 218.
layanan akan meningkatkan kepuasan Cuk Triono Singgih, Pengaruh Kualitas
pelanggan PT. Sucofindo secara tidak Layanan Terhadap Citra Merek,
langsung melelui citra perusahaan. Kepuasan Dan Kepercayaan Kon-
sumen Di Lembaga Pendidikan Kursus
Saran Dan Pelatihan Pasca Sma Di Jawa
Berdasarkan hasil analisis penelitian Timur, Disertasi, Program Doktor Ilmu
yang telah dilakukan, maka untuk kepentingan Ekonomi Program Pascasarjana Univer-
pihak perusahaan, maupun ilmu pengetahuan sitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2007.
selanjutnya disampaikan beberapa saran Feliks Anggia B.K.P, Pengaruh Total Quality
sebagai berikut: Service dan Customer Relationship
1. Terkait dengan peran kualitas layanan Management Terhadap Customer Satis-
yang cukup besar untuk menaikkan citra faction dan Loyalty. Revka Petra Media
perusahaan, maka sebaiknya pihak ISBN 987-602-9415-34-6.
manajemen memberi perhatian yang serius Feliks Anggia B.K.P, Hotman Panjaitan,
dalam hal kualitas layanan ini. Hal ini akan Analisis Kepuasan Pelanggan Melalui
memberikan dampak pada naiknya citra Manajemen Hubungan Pelanggan, Ku-
perusahaan, sebagai batu loncatan untuk alitas Layanan, Dan Citra Perusahaan,
menaikkan kepuasan pelanggan PT. Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Sucofindo. Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS,
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan Surabaya 14 Juli 2012
sebagai acuan pada penelitian lain, yang Feliks Anggia B.K.P., Hotman Panjaitan.
berhubungan dengan kepuasan pelanggan Analysis of Customer Loyalty through
khususnya pada kepuasan pelanggan PT. Total Quality Service, Customer Rela-
Sucofindo. tionship Management and Customer
Satisfaction. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Evaluation and Research in Education
(IJERE). Vol.3, No.3, September 2014,
Alma, Buhcari, 2004, Manajemen Pemasaran pp. 142~151, ISSN: 2252-8822.
dan Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Fornell. C. 1992, A National Customer Satis-
ALFABETA, Bandung. faction Barometer: The Swedish Ex-
Bebko, Charlene, P. 2000. Service perience, Journal: Of Marketing, Vol.
Intangibility and Its Impact On Consu- 56, January.
mer Expectation of Service Quality, Fornell. C., 1996, The American Customer
Journal of Contemporary Hospitality Satisfaction Index (ASCI) Model:
Management, Vol. 13. No.5 Nature, Purpose and Finding, Journal of
Day G.S. 1996. Two Dimensional Concept of Marketing, Vol. 60, October, pp. 7-18.
Brand Loyality. Journal of Advertising Gronroos, Christian, 1995, Relationship
Research, Vol. 9, No.3 September, pp. Marketing: The Strategi Continum,
29-35 Journal of Academy of Marketing
Cronin J. Joseph and Taylor Steven A, 1992, Science, Vol. 23, No. 4, pp. 252-254.
Measuring Service Quality: A Reexa- Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., and
mination and Extention, Journal of Black W.C., 2000, Multivariate Data
Marketing, Vol. 56, July.
149
Feliks Anggia B.K.Panjaitan
150