Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Critical Path Management (CPM) Untuk Mengurangi Resiko Penjadwalan (Project..
Implementasi Critical Path Management (CPM) Untuk Mengurangi Resiko Penjadwalan (Project..
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/311651120
CITATIONS READS
0 341
2 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Muhammad Zia Ul Haq on 29 December 2016.
Pada laporan tersebut dijelaskan bahwa Metode yang digunakan dalam artikel ini
beberapa bagian inti dari proyek mengalami adalah telaah pustaka “tradisional” (Kenneth S.
penundaan diakibatkan oleh terlambatnya Bordens, 2014) dan telaah dokumen (Jeffrey S.
realisasi beberapa usaha yang mengawali bagian Beaudry, 2016) untuk menjawab beberapa
tersebut. Resiko ini ditandai dengan level tinggi hipotesis sebagai berikut:
yang mengindikasikan bahwa bagian yang
- H0A Tidak terdapat hubungan antara
terhambat tersebut dapat menimbulkan masalah
penjadwalan dan besarnya resiko pada
yang sangat signifikan (PT. Nusantara Compnet
proyek
Integrator, 2016).
- H0B Tidak ada Analisa dengan CPM pada
Berdasarkan masalah diatas, melalui penjadwalan proyek yang telah disusun
penelitian ini akan dijawab 3 (tiga) pertanyaan - H0C Analisa dengan CPM tidak
berikut: memberikan gambaran solusi terhadap
resiko penjadwalan pada proyek ini.
1. Bagaimana pengelolaan jadwal dapat
memunculkan suatu resiko pada proyek
tersebut diatas.
Telaah Literatur
2. Seberapa besar dampak buruk dari resiko
penjadwalan pada proyek ini? Persoalan yang muncul sebagai resiko
3. Bagaimana Critical Path Analysis dapat dari masalah penjadwalan pada proyek yang
menurunkan peluang terjadinya dampak menjadi subyek penelitian pada tulisan ini,
dari resiko penjadwalan yang tercantum diharapkan dapat dikurangi atau bahkan
pada laporan yang ada. ditiadakan dengan penerapan salahsatu metode
atau analisa penjadwalan proyek. Salahsatu
metode yang dapat digunakan adalah Critical 3 Perencanaan Prose 37 39%
yang tidak
Path Analysis (CPA) (Schwalbe, 2013, p. 467).
matang
Critical Path Analysis juga dapat digunakan
4 Pengurangan Proses 35 37%
untuk mengetahui seberapa serius masalah yang kualitas
ditimbulkan dari sebuah resiko (Marchewka, untuk
(Shurrab, 2015), merupakan teknik yang penyelesaian proyek yang kompleks dan
dikembangkan untuk membuat perencanaan dan menentukan aktivitas “critical”, yakni dengan
penjadwalan, dimana aspek yang terkait dengan menentukan aktivitas mana yang harus
metode ini antara lain: Pemecahan masalah pada diselesaikan tepat waktu atau seluruh aktivitas
modern, membutuhkan sumberdaya komputer lebih lama. Adapun prosesnya diawali dengan
yang besar (masa itu), dan teknik ini telah pembuatan tabel yang memuat daftar aktivitas,
dipraktekkan (James. E. Kelley Jr., 1957). presedensi dan durasi/waktu (Baker, 2004).
Devices Received 26 28 29 33 37
0 0 5 5 0 6 6 0 7 7 0 8 8 0 27
30 Voice devices 8 days 29
Received
31 Device 25 days 6 25 31
32 31 26 57 7 8 15 15 1 16
Checking & 36 30 34
31 0 31
Testing 31 0 57 7 0 15 15 0 16
32 Cabling 25 days 28
Items Checking &
57 11 68 68 16 84 16 19 35
Testing 41 42 38
33 Network 1 day 29 57 0 68 68 0 84 16 0 35
Devices Checking
& Testing 68 31 99 99 2 101 101 3 104
34 Voice 1 day 30 43 44 47
Devices Checking 68 0 99 99 0 101 101 0 104
& Testing
35 Devices 26 days 101 1 102 104 4 108
Delivered 45 48
36 Cabling 26 days 32 101 0 102 104 0 108
Items delivered
37 Network 19 days 33
Devices Delivered Tabel 3: Bagan jaringan CPM dengan Microsoft® Visio
38 Voice 19 days 34
Devices Delivered Tabel diatas menunjukkan seluruh
39 Device 35 days jaringan memiliki float atau slack bebas 0. Ini
Intallation
40 Ramba Site 35 days berarti seluruh jaringan merupakan Critical-Path.
41 Cabling 11 days 36 Untuk kasus seperti ini, tingkat probablitas
Installation
42 Network 16 days 41 perubahan semakin bertambah dengan demikian
Installation resiko akan semakin tinggi (Tom Kendrick,
43 Voices 31 days 41
Instalation 2015).
44 Installation 2 days 43
Done Jika dilihat pada dokumen yang ada,
45 Go Live 1 day 44
hanya ditemukan 1 (satu) dampak resiko yang
46 Monitoring 7 days
Process tercantum sampai pada saat perkembangan
47 QC 3 days 44
sementara proyek dilaporkan. Yakni resiko pada
48 UAT 4 days 47
Total Durasi 169 nomer aktivitas 41,42 dan 43. Sayangnya seluruh
eksekusi proyek
aktivitas tidak memiliki waktu tenggang,
Tabel 2: Konversi jadwal proyek ke dalam table
aktivitas (khusus eksekusi - Penutup pada Lokasi sehingga tidak ditemukan waktu untuk
Ramba)
memperbaiki hasil pekerjaan pada waktu kosong
dari aktivitas lain.
Selain itu, jika digunakan penjadwalan seharusnya direncanakan masuk dalam baseline
aktivitas berdasarkan CPM, dimana Late Finish dengan porsi waktu yang memadai. Hal ini untuk
(LF) – Early Start (ES) pada proses dimana resiko penanganan resiko agar dapat terhindari. Lebih
itu ditemukan, atau 99 – 57 = 42 ternyata (<) lebih lanjut, penggunaan Critical-Path Method untuk
kecil dari jadwal yang dilaporkan terpakai pada menganalisa resiko penjadwalan biasa
eksekusi proyek. Hal ini mengindikasikan adanya dikombinasikan dengan metode lain diantaranya
penguluran waktu yang cukup signifikan (= 15) PERT dan pendekatan Monte Carlo. Dimana
yang digunakan dalam penyelesaian (khusus CPM digunakan untuk menemukan resiko dalam
instalasi). Pada keseluruhan proses perbedaan penjadwalan, menentukan kemungkinan yang
durasi yang telah digunakan dan durasi hasil dapat digunakan untuk penjadwalan yang molor
Critical-Path Analysis sebesar 61 hari. (overrun), sekaligus mengidentifikasi jalur
kegiatan proyek yang beresiko dan mengevaluasi
Berdasarkan laporan dan hasil
efek dari resiko yang ada.
wawancara dari pelaku dan pengawas proyek
ditemukan beberapa aktivitas yang seharusnya Adapun PERT digunakan untuk
terjadwal yang pada akhirnya menggunakan menemukan informasi spesifik tentang resiko,
waktu yang telah direncanakan, seperti pada tabel seperti durasi optimistics dan pesimistics, serta
berikut. bagaimana mendistribusikan probabilitas resiko
tersebut. Sedangkan pendekatan Monte Carlo
Resiko Level Aktivitas tidak terjadwal
Kerterlambatan Resiko
digunakan untuk keperluan simulasi jaringan
Melakukan pekerjaan
Instalasi Network Tinggi yang telah analisa kedua metode sebelumnya.
physical terlebih dahulu
& Voice sesuai (mounting, alokasi (David T. Hulett, 2007).
target barang, dll)
Hasil dan Kesimpulan
Paralel deploy IP Phone
Berdasarkan kedua telaah diatas dapat tulisan ini
untuk tarikan cable UTP
yang sudah di testingmemberi kesimpulan, sebagai berikut:
Analisa jumlah kebutuhan
- Bahwa terdapat hubungan antara
tidak terencana dan
penjadwalan dan besarnya resiko pada
penuntasannya
Tabel 4: Resiko, level dan dampak aktivitas tidak proyek, hipotesis H0A tertolak
Resiko yang ditemukan pada kasus ini telah Benoit Hardy-Vallee, P. P. (2012). The Cost of Bad
Project Management. Retrieved from
ditandai sebagai high risk dalam laporan. Dan Bussines Journal Gallup:
setelah dilakukan analisa dengan menggunakan http://www.gallup.com/businessjournal/15
2429/cost-bad-management.aspx#1
Critical-Path Method ditemukan bahwa resiko
tersebut positif sebagai resiko tinggi. Bent Flyvbjerg, A. B. (2011, September). Why Your IT
Project May Be Riskier Than You Think.
Retrieved from Hardvard Bussines Review:
Rekomendasi
https://hbr.org/2011/09/why-your-it-
project-may-be-riskier-than-you-think/ar/1
Diakhir bagian ini disimpulkan bahwa
Critical-Path Method (CPM) dapat menurunkan David T. Hulett, P. D. (2007). Schedule Risk Analysis
Symplified. Retrieved from PSI Solution:
terjadinya dampak dari resiko penjadwalan. Hasil http://www.coepm.net/wp-
akhir berupa penentuan jalur kritis dapat memberi content/uploads/Whitepapers/wp_schedul
eriskanlysisA4_web.pdf
gambaran aktivitas kritis yang semestinya
Harold Kerzner, P. (2009). Project Management, A
dijalankan tepat waktu. Apabila ditemukan
Systems Approach to Planning,
terlalu beresiko (semua jalur, sebagai kritis), Scheduling,and Controlling. New York: John
diperlukan peninjauan ulang penjadwalan dengan Wiley & Sons, Inc.
menentukan durasi optimistic, most likely dan James. E. Kelley Jr., M. R. (1957). Critical-Path
Planning and Scheduling. 1959 Proceedings
pessimistic pada setiap aktivitas. Selanjutnya
of The Eastern Joint Computer Conference
(pp. 160-173). New York: The collection of Fiber Optik Instalasi Local Area Network.
the Computer History Museum Jakarta.
(www.computerhistory.org).
Rand, G. K. (2000). Critical chain: the theory of
Jeffrey S. Beaudry, L. M. (2016). Research Literacy: A constraints applied to project. International
Primer for Understanding and Using Journal of Project Management 18 (2000)
Research. New York: The Guildfor Press. 173±17, 173-177.
Kenneth S. Bordens, B. B. (2014). Research Design Schwalbe, K. (2013). Information Technology Project
and Methods A Process Approach Ninth Management. Boston, MA: Cengage
Edition. New York: McGraw-Hill Education. Learning.
Marchewka, J. T. (2003). Information Technology Shurrab, M. (2015). Traditional Critical Path Method
Project Management: Providing Measurable versus Critical Chain Project Management:
Organizational Value. Wiley. A Comparative View. International Journal
of Economics & Management Sciences, 4-9.
Nelson, R. R. (June 2007). IT Project Management:
Infamous Failures, Classic Mistakes, and Tom Kendrick, P. (2015). Identifying and Managing
Best Practice. MIS Quarterly Executive Vol. 6 Project Risk, Essential Tools for Failure-
No. 2, 67. Proofing Your Project. New York: AMACOM.
Profession, P. o. (2016). The High Cost of Low Trietsch, D. (2011). PERT 21: Fitting PERT/CPM for
Performance. Retrieved from Project Use in the 21st Century. International
Management Institute: Journal of Project Management, 1-27.
http://www.pmi.org/-
/media/pmi/documents/public/pdf/learnin
g/thought-leadership/pulse/pulse-of-the-
profession-2016.pdf