Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/311651120

IMPLEMENTASI CRITICAL PATH MANAGEMENT


(CPM) UNTUK MENGURANGI RESIKO
PENJADWALAN (PROJECT...

Article · September 2016

CITATIONS READS

0 341

2 authors, including:

Muhammad Zia Ul Haq


Binus University
6 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Muhammad Zia Ul Haq on 29 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


IMPLEMENTASI CRITICAL PATH menempati fokus tertinggi (23%), (Profession P.
MANAGEMENT (CPM) UNTUK o., 2016). Penerapan manajemen yang baik dalam
MENGURANGI RESIKO PENJADWALAN
proyek teknologi informasi menjadi satu
(PROJECT CASE: IT PROJECT AT PT
tuntutan, mengingat kegagalan dalam proyek
PERTAMINA INDONESIA)
teknologi informasi berdampak sangat signifikan.
By Muhammad Zia ul Haq, Sofyan Mahardi
Amerika Serikat kehilangan sekitar 50-150 miliar
Universitas Bina Nusantara
dollar setiap tahunnya akibat penerapan
manajemen yang buruk dalam pelaksanaan
Abstract proyek teknologi informasi (Benoit Hardy-
The article explicated a case that has been reported Vallee, 2012).
in the progress and implementation process of the
project. In the document found that risks
Di tahun 2011, 1 (satu) dari setiap 6
characterized by high risk. After analysis by using
one of the main traditional methods are still widely perusahaan tidak dapat memenuhi jadwal yang
recommended (Critical-Path Analysis), it was found
tepat sebesar 70% dalam proyek teknologi
that: The planning described in the project baseline
of the project was confirmed done without the use of informasinya (Bent Flyvbjerg, 2011).
this method. This article also found some weaknesses
Berdasarkan fakta lain, data menunjukkan
in the planning of scheduling that has been prepared,
which caused the vulnerability and become kegagalan fatal dalam proyek yang menempatkan
potentially pose a risk, not only in the form of the
addition of a significant project, but the effect on the lemahnya estimasi waktu sebagai penyebab
implementation and outcome. utama (root cause) adalah sebesar 29%
(Profession P. P., 2015). Tidak tepatnya

Pendahuluan pengaturan jadwal dapat berimbas tidak


tercapainya pelaksanaan cakupan kerja dan
pembengkakan biaya. Sehingga ada
Penetapan waktu pelaksanaan proyek
kemungkinan meskipun proyek dianggarkan
atau penjadwalan pekerjaan dengan baik dan
dengan biaya yang tinggi namun masih terlaksana
benar merupakan hal yang sangat menentukan
dengan capaian yang rendah (the high cost of low
keberhasilan proyek tersebut. Selain dikarenakan
performance) (Profession P. o., 2016).
waktu merupakan salahsatau bagian dari “triple
constraints”, penanganan penjadwalan yang tepat Dari hasil penelitian lainnya disebutkan
diharapkan dapat meminimalisasi dampak buruk bahwa kesalahan estimasi waktu, sangat kecil
yang timbul akibat benturan pekerjaan dalam dilakukan oleh kontraktor. Kebanyakan kasus
proses penyelesaian suatu proyek. disebabkan oleh pemilik proyek dan kelompok
manajemen proyek (Anthony J. Perrenoud,
Dari sekian banyak jenis proyek yang
2013). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
menjadi area dalam penerapan manajemen
manajemen dan pemilik proyek merupakan
proyek, teknologi informasi dan telekomunikasi
pemeran terpenting dalam menentukan Untuk memberi bahasan pada persoalan
penjadwalan proyek yang baik (mature). diatas, tulisan ini disusun melalui dua tinjauan.
Pertama tinjauan latarbelakang yang terkait
Tulisan ini mengangkat isu terkait resiko
dengan masalah yang dikemukakan untuk
penjadwalan proyek teknologi informasi pada
menemukan landasan penjelasan secara teoritis.
salahsatu perusahaan terbesar milik negara di
Kedua penjelasan model penelitian dan
Indonesia yakni PT. Pertamina. Secara spesifik,
penetapan hipotesis yang bermuara pada
penulis akan melakukan analisa terkait resiko
kesimpulan yang dapat digunakan untuk
yang diakibatkan oleh masalah penjadwalan
menjawab masalah pada pada tulisan ini.
berdasarkan laporan proyek dari pelaksana
proyek. Metodologi dan Pengembangan Hipotesis.

Pada laporan tersebut dijelaskan bahwa Metode yang digunakan dalam artikel ini
beberapa bagian inti dari proyek mengalami adalah telaah pustaka “tradisional” (Kenneth S.
penundaan diakibatkan oleh terlambatnya Bordens, 2014) dan telaah dokumen (Jeffrey S.
realisasi beberapa usaha yang mengawali bagian Beaudry, 2016) untuk menjawab beberapa
tersebut. Resiko ini ditandai dengan level tinggi hipotesis sebagai berikut:
yang mengindikasikan bahwa bagian yang
- H0A Tidak terdapat hubungan antara
terhambat tersebut dapat menimbulkan masalah
penjadwalan dan besarnya resiko pada
yang sangat signifikan (PT. Nusantara Compnet
proyek
Integrator, 2016).
- H0B Tidak ada Analisa dengan CPM pada
Berdasarkan masalah diatas, melalui penjadwalan proyek yang telah disusun
penelitian ini akan dijawab 3 (tiga) pertanyaan - H0C Analisa dengan CPM tidak
berikut: memberikan gambaran solusi terhadap
resiko penjadwalan pada proyek ini.
1. Bagaimana pengelolaan jadwal dapat
memunculkan suatu resiko pada proyek
tersebut diatas.
Telaah Literatur
2. Seberapa besar dampak buruk dari resiko
penjadwalan pada proyek ini? Persoalan yang muncul sebagai resiko
3. Bagaimana Critical Path Analysis dapat dari masalah penjadwalan pada proyek yang
menurunkan peluang terjadinya dampak menjadi subyek penelitian pada tulisan ini,
dari resiko penjadwalan yang tercantum diharapkan dapat dikurangi atau bahkan
pada laporan yang ada. ditiadakan dengan penerapan salahsatu metode
atau analisa penjadwalan proyek. Salahsatu
metode yang dapat digunakan adalah Critical 3 Perencanaan Prose 37 39%
yang tidak
Path Analysis (CPA) (Schwalbe, 2013, p. 467).
matang
Critical Path Analysis juga dapat digunakan
4 Pengurangan Proses 35 37%
untuk mengetahui seberapa serius masalah yang kualitas
ditimbulkan dari sebuah resiko (Marchewka, untuk

2003, p. 201). Agar dapat ditemukan titik terang penghematan


5 Personil Manusia 35 37%
dalam persoalan yang ada pada tulisan ini akan
yang lemah
diutarakan beberapa definisi terkait.
Tabel 1: Kelemahan klasik yang menyebabkan
resiko pada penjadwalan proyek (Nelson, June
2007)
Resiko Penjadwalan
Dari table diatas menunjukkan bahwa
Resiko Penjadwalan merupakan
estimasi yang lemah merupakan penyebab utama
kemungkinan konsekuensi dari kegagalan
munculnya resiko penjadwalan. Adapun dampak
menjalankan suatu program berdasarkan jadwal
yang disebabkan dari resiko penjadwalan (Tom
yang sudah ditetapkan, (Program Management
Kendrick, 2015), dapat dilihat pada grafik
and Leadership, 2001, p. 6). Konsekuensi resiko
berikut:
tersebut dapat dalam skala rendah sampai skala
tinggi yang memunculkan dampak yang sangat
Gambar 1: Dampak Resiko
serius (Harold Kerzner, 2009, p. 763). Yang
Penjadwalan
terparah adalah ketika proyek dinyatakan gagal
secara total. Keluar dari standar
dan regulasi
Hasil penelitian sebelumnya 6%
Ketergantungan
17% proyek pada hal
menunjukkan, pada prakteknya penjadwalan 17% tertentu
Keterlambatan
akan sangat beresiko disebabkan sejumlah 19% pengadaan komponen
kelemahan-kelemahan klasik, 5 diantaranya yang 41% Kegagalan dalam
menyediakan
paling mendominasi adalah: perangkat/layanan
Keterlambatan dalam
No Jenis Kategori Jml Persent pengambilan
keputusan
Kelemahan Proyek ese
1 Estimasi Proses 51 54% Grafik diatas mengindikasikan bahwa resiko dari
yang lemah penjadwalan yang buruk, dampak paling
2 Pengelolaan Manusia 48 51%
besarnya adalah kegagalan dalam memperadakan
pemangku
komponen proyek, disusul oleh kegagalan dalam
kepentingan
lemah menyediakan perangkat atau layanan. Searah
dengan temuan ini, informasi dari laporan yang Management Body of knowledge (Project
menjadi subjek dalam penelitian dalam tulisan Management Institute (PMI®), 2013).
ini, khususnya pada bagian daftar pernyataan
Sebagaimana yang disebutkan pada
resiko, disebutkan bahwa:
paragraf diatas, bahwa konsep dasar yang dipakai
Proyek mengalami Kerterlambatan dalam metode ini adalah perhitungan matematika
Instalasi Network & Voice sesuai target, melalui 9 (sembilan) rumus dasar (James. E.
karena pekerjaan cabling yang Kelley Jr., 1957). Namun dengan
terhambat (PT. Nusantara Compnet berkembanganya teknologi perhitungan tersebut
Integrator, 2016) dapat dengan mudah disimulasikan dengan
penggunaan beberapa aplikasi komputer
diantaranya Microsoft® Project (Schwalbe,
Critical-Path Method 2013) dan Microsoft® Visio. Baik dengan

Critical-Path Method (CPM) atau perhitungan maupun dengan menggunakan

Critical-Path Analysis (Schwalbe, 2013), bantuan aplikasi, penggunaan metode ini

dikategorikan sebagai metode traditional ditujukan untuk: Menemukan waktu

(Shurrab, 2015), merupakan teknik yang penyelesaian proyek yang kompleks dan

dikembangkan untuk membuat perencanaan dan menentukan aktivitas “critical”, yakni dengan

penjadwalan, dimana aspek yang terkait dengan menentukan aktivitas mana yang harus

metode ini antara lain: Pemecahan masalah pada diselesaikan tepat waktu atau seluruh aktivitas

praktek bisnis, membutuhkan matematika proyek akan membutuhkan waktu penyelesaian

modern, membutuhkan sumberdaya komputer lebih lama. Adapun prosesnya diawali dengan

yang besar (masa itu), dan teknik ini telah pembuatan tabel yang memuat daftar aktivitas,

dipraktekkan (James. E. Kelley Jr., 1957). presedensi dan durasi/waktu (Baker, 2004).

Beberapa penelitian merekomendasikan Telaah Dokumen

penggunaan pendekatan lain pada manajemen Untuk memudahkan analisa terhadap


proyek dalam perencanaan dan penjadwalan, dokumen proyek dalam artikel ini, dibuat tabel
semisal Critical Chain (Rand, 2000). Terdapat aktivitas berdasarkan daftar tabel jadwal aktivitas
juga pengembangan dan modifikasi dari konsep pada laporan proyek sebagai berikut:
orsinil Critical-Path Method, contohnya dengan
NO. NAMA AKTIVITAS DURASI PRED
linear programming (Agyei, 2015) dan PERT21 AKT
25 Executing 69 days
(Trietsch, 2011). Namun demikian, CPM masih Process
dianggap sebagai salahsatu metode yang terbaik, 26 Order to 5 days
Principals
dan direkomendasikan dalam Project
27 Devices 35 days Berdasarkan tabel diatas dilakukan pembuatan
Received
bagan jaringan kritikal sebagai berikut:
28 Cabling Items 1 day 26
Received
29 Network 1 day 28 0 5 5 5 1 6 6 1 7 7 1 8 8 19 27

Devices Received 26 28 29 33 37
0 0 5 5 0 6 6 0 7 7 0 8 8 0 27
30 Voice devices 8 days 29
Received
31 Device 25 days 6 25 31
32 31 26 57 7 8 15 15 1 16
Checking & 36 30 34
31 0 31
Testing 31 0 57 7 0 15 15 0 16
32 Cabling 25 days 28
Items Checking &
57 11 68 68 16 84 16 19 35
Testing 41 42 38
33 Network 1 day 29 57 0 68 68 0 84 16 0 35
Devices Checking
& Testing 68 31 99 99 2 101 101 3 104
34 Voice 1 day 30 43 44 47
Devices Checking 68 0 99 99 0 101 101 0 104
& Testing
35 Devices 26 days 101 1 102 104 4 108
Delivered 45 48
36 Cabling 26 days 32 101 0 102 104 0 108

Items delivered
37 Network 19 days 33
Devices Delivered Tabel 3: Bagan jaringan CPM dengan Microsoft® Visio
38 Voice 19 days 34
Devices Delivered Tabel diatas menunjukkan seluruh
39 Device 35 days jaringan memiliki float atau slack bebas 0. Ini
Intallation
40 Ramba Site 35 days berarti seluruh jaringan merupakan Critical-Path.
41 Cabling 11 days 36 Untuk kasus seperti ini, tingkat probablitas
Installation
42 Network 16 days 41 perubahan semakin bertambah dengan demikian
Installation resiko akan semakin tinggi (Tom Kendrick,
43 Voices 31 days 41
Instalation 2015).
44 Installation 2 days 43
Done Jika dilihat pada dokumen yang ada,
45 Go Live 1 day 44
hanya ditemukan 1 (satu) dampak resiko yang
46 Monitoring 7 days
Process tercantum sampai pada saat perkembangan
47 QC 3 days 44
sementara proyek dilaporkan. Yakni resiko pada
48 UAT 4 days 47
Total Durasi 169 nomer aktivitas 41,42 dan 43. Sayangnya seluruh
eksekusi proyek
aktivitas tidak memiliki waktu tenggang,
Tabel 2: Konversi jadwal proyek ke dalam table
aktivitas (khusus eksekusi - Penutup pada Lokasi sehingga tidak ditemukan waktu untuk
Ramba)
memperbaiki hasil pekerjaan pada waktu kosong
dari aktivitas lain.
Selain itu, jika digunakan penjadwalan seharusnya direncanakan masuk dalam baseline
aktivitas berdasarkan CPM, dimana Late Finish dengan porsi waktu yang memadai. Hal ini untuk
(LF) – Early Start (ES) pada proses dimana resiko penanganan resiko agar dapat terhindari. Lebih
itu ditemukan, atau 99 – 57 = 42 ternyata (<) lebih lanjut, penggunaan Critical-Path Method untuk
kecil dari jadwal yang dilaporkan terpakai pada menganalisa resiko penjadwalan biasa
eksekusi proyek. Hal ini mengindikasikan adanya dikombinasikan dengan metode lain diantaranya
penguluran waktu yang cukup signifikan (= 15) PERT dan pendekatan Monte Carlo. Dimana
yang digunakan dalam penyelesaian (khusus CPM digunakan untuk menemukan resiko dalam
instalasi). Pada keseluruhan proses perbedaan penjadwalan, menentukan kemungkinan yang
durasi yang telah digunakan dan durasi hasil dapat digunakan untuk penjadwalan yang molor
Critical-Path Analysis sebesar 61 hari. (overrun), sekaligus mengidentifikasi jalur
kegiatan proyek yang beresiko dan mengevaluasi
Berdasarkan laporan dan hasil
efek dari resiko yang ada.
wawancara dari pelaku dan pengawas proyek
ditemukan beberapa aktivitas yang seharusnya Adapun PERT digunakan untuk
terjadwal yang pada akhirnya menggunakan menemukan informasi spesifik tentang resiko,
waktu yang telah direncanakan, seperti pada tabel seperti durasi optimistics dan pesimistics, serta
berikut. bagaimana mendistribusikan probabilitas resiko
tersebut. Sedangkan pendekatan Monte Carlo
Resiko Level Aktivitas tidak terjadwal
Kerterlambatan Resiko
digunakan untuk keperluan simulasi jaringan
 Melakukan pekerjaan
Instalasi Network Tinggi yang telah analisa kedua metode sebelumnya.
physical terlebih dahulu
& Voice sesuai (mounting, alokasi (David T. Hulett, 2007).
target barang, dll)
Hasil dan Kesimpulan
 Paralel deploy IP Phone
Berdasarkan kedua telaah diatas dapat tulisan ini
untuk tarikan cable UTP
yang sudah di testingmemberi kesimpulan, sebagai berikut:
 Analisa jumlah kebutuhan
- Bahwa terdapat hubungan antara
tidak terencana dan
penjadwalan dan besarnya resiko pada
penuntasannya
Tabel 4: Resiko, level dan dampak aktivitas tidak proyek, hipotesis H0A tertolak

terencana yang ditimbulkan. - Bahwa dari realitas temuan yang ada


dapat dipastikan bahwa proyek baseline
pada perencanaan proyek ini tidak
Berdasarkan temuan diatas, ditemukan dilakukan analisa dengan Critical-Path
sedikitnya terdapat 3 (tiga) aktivitas yang Method, hipotesis H0B tertolak
- Bahwa Analisa dengan Critical-Path untuk menguji apakah penjadwalan tersebut telah
Method memberikan gambaran solusi sempurna dapat dilakukan simulasi, salahsatunya
terhadap resiko penjadwalan pada proyek dengan pendekatan Monte Carlo.
ini, hipotesis H0C tertolak.
References
Pengelolaan jadwal dapat memunculkan
suatu resiko pada proyek tidak saja berupa resiko Agyei, W. (2015). Project Planning And Scheduling
penjadwalan (kemungkinan overrun) akan tetapai Using PERT And CPM Techniques With
Linear Programming: Case Study.
berimbas pada aktivitas bahkan biaya. International Journal of Scientific &
Pengelolaan jadwal yang kurang baik akan Technology Research Volume 4, Issue 08,
222-227.
mengabaikan penjadwalan aktivitas yang berasal
Anthony J. Perrenoud, K. T. (2013). Implementing
dari analisa resiko. Contoh pada kasus pada
Project Schedule Metrics to Identify the
tulisan ini, terdapat 3 aktivitas yang tidak Impact of Delays Correlated with
Contractors. Journal for the Advancement of
terjadwal yang akhirnya menimbulkan resiko
Perormance Information and Value, 41-49.
penjadwalan yakni keterlambatan penyelesaian
Baker, S. L. (2004). Critical Path Method (CPM).
instalasi. Retrieved from University of South Carolina:
http://hspm.sph.sc.edu/Courses/J716/CPM
/CPM.html

Resiko yang ditemukan pada kasus ini telah Benoit Hardy-Vallee, P. P. (2012). The Cost of Bad
Project Management. Retrieved from
ditandai sebagai high risk dalam laporan. Dan Bussines Journal Gallup:
setelah dilakukan analisa dengan menggunakan http://www.gallup.com/businessjournal/15
2429/cost-bad-management.aspx#1
Critical-Path Method ditemukan bahwa resiko
tersebut positif sebagai resiko tinggi. Bent Flyvbjerg, A. B. (2011, September). Why Your IT
Project May Be Riskier Than You Think.
Retrieved from Hardvard Bussines Review:
Rekomendasi
https://hbr.org/2011/09/why-your-it-
project-may-be-riskier-than-you-think/ar/1
Diakhir bagian ini disimpulkan bahwa
Critical-Path Method (CPM) dapat menurunkan David T. Hulett, P. D. (2007). Schedule Risk Analysis
Symplified. Retrieved from PSI Solution:
terjadinya dampak dari resiko penjadwalan. Hasil http://www.coepm.net/wp-
akhir berupa penentuan jalur kritis dapat memberi content/uploads/Whitepapers/wp_schedul
eriskanlysisA4_web.pdf
gambaran aktivitas kritis yang semestinya
Harold Kerzner, P. (2009). Project Management, A
dijalankan tepat waktu. Apabila ditemukan
Systems Approach to Planning,
terlalu beresiko (semua jalur, sebagai kritis), Scheduling,and Controlling. New York: John
diperlukan peninjauan ulang penjadwalan dengan Wiley & Sons, Inc.

menentukan durasi optimistic, most likely dan James. E. Kelley Jr., M. R. (1957). Critical-Path
Planning and Scheduling. 1959 Proceedings
pessimistic pada setiap aktivitas. Selanjutnya
of The Eastern Joint Computer Conference
(pp. 160-173). New York: The collection of Fiber Optik Instalasi Local Area Network.
the Computer History Museum Jakarta.
(www.computerhistory.org).
Rand, G. K. (2000). Critical chain: the theory of
Jeffrey S. Beaudry, L. M. (2016). Research Literacy: A constraints applied to project. International
Primer for Understanding and Using Journal of Project Management 18 (2000)
Research. New York: The Guildfor Press. 173±17, 173-177.

Kenneth S. Bordens, B. B. (2014). Research Design Schwalbe, K. (2013). Information Technology Project
and Methods A Process Approach Ninth Management. Boston, MA: Cengage
Edition. New York: McGraw-Hill Education. Learning.

Marchewka, J. T. (2003). Information Technology Shurrab, M. (2015). Traditional Critical Path Method
Project Management: Providing Measurable versus Critical Chain Project Management:
Organizational Value. Wiley. A Comparative View. International Journal
of Economics & Management Sciences, 4-9.
Nelson, R. R. (June 2007). IT Project Management:
Infamous Failures, Classic Mistakes, and Tom Kendrick, P. (2015). Identifying and Managing
Best Practice. MIS Quarterly Executive Vol. 6 Project Risk, Essential Tools for Failure-
No. 2, 67. Proofing Your Project. New York: AMACOM.

Profession, P. o. (2016). The High Cost of Low Trietsch, D. (2011). PERT 21: Fitting PERT/CPM for
Performance. Retrieved from Project Use in the 21st Century. International
Management Institute: Journal of Project Management, 1-27.
http://www.pmi.org/-
/media/pmi/documents/public/pdf/learnin
g/thought-leadership/pulse/pulse-of-the-
profession-2016.pdf

Profession, P. P. (2015). Pulse of the Profession®:


Capturing the Value of Project
Management. Retrieved from Project
Management Institute, Inc. PMI.org/Pulse:
http://www.pmi.org/-
/media/pmi/documents/public/pdf/learnin
g/thought-leadership/pulse/pulse-of-the-
profession-2015.pdf

Program Management and Leadership. (2001).


Scheduling Guide for Program Managers.
Fort Belvoir: Defense Systems Management
College Press.

Project Management Institute (PMI®). (2013). A


Guide to the Project Management Body of
Knowledge ( PMBOK® Guide )—Fifth Edition
(ENGLISH). Newtown Square: Project
Management Institute, Inc.

PT. Nusantara Compnet Integrator. (2016). Project


Status Report, Pekerjaan Jasa Konstruksi

View publication stats

You might also like