Professional Documents
Culture Documents
KKG Yustinus Prastowo CITAmlll
KKG Yustinus Prastowo CITAmlll
Yustinus Prastowo
Executive Director, Center for Indonesia Taxation Analysis
Jakarta, 10 Mei 2017
Seminar Nasional KKG School of Business:
Center for Indonesia
“Perpajakan Pasca Tax Amnesty”
Taxation Analysis
Center for Indonesia 2
Taxation Analysis
3 Modus Relasi Behavioral
Wajib Pajak-Otoritas Pajak
Transaksi/kepemilikan asset
Laporan pajak Transaksi/kepemilikan pinjaman/asset keuangan
Kontrak Pemerintah
Center for Indonesia Pemotongan pajak atas bunga
Taxation Analysis
“There were only two things certain in life:
death and taxes” – Benjamin Franklin
Informasi
Pertanian
Komposisi PDB Indonesia 4,88 Konstruksi 12,73
9,86
Impor Brg & Jasa Pertambangan
18.8% 8,35
Sektor cyclical: sektor yang sensitif terhadap siklus ekonomi seperti Pertambangan.
Sektor counter-cyclical: tidak terpengaruh krisis ekonomi seperti makanan pokok
Kita dapat melihat sektor yang berkontribusi, kepatuhan, dan/atau sektor non-formalnya besar/kecil.
Dari tax ratio dan siklus ekonomi terlihat, sektor cyclical memiliki kontribusi dan kepatuhan yang besar
dan/atau jumlah sektor non-formalnya kecil. Dan sebaliknya untuk sektor non-cyclical .
Center for Indonesia 12
Taxation Analysis
Tax Buoyancy Indonesia 2006 - 2015
Target Realisasi %
1.360
1600 120%
1.294
107% 92%
1400 96% 98% 94% 95% 97% 94% 93%
1.072
100%
1200 82%
995
985
921
80%
1.055
885
836
1000
764
743
662
628
800 577 60%
571
545
535
433
600
425
372
40%
358
400
20%
200
0 0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target pajak tidak pernah tercapai, kecuali tahun 2008.
Meskipun untuk pertama kalinya menembus Rp1.000 T, realisasi 2015 hanya 82%
Target dalam APBN-P 2016 kembali meningkat menjadi Rp 1365 triliun atau naik 4.7% dari target
APBN-P 2015.
39,42% 40,55%
800000 36,69% 40,00%
33,42%
31,13% 31,29% 23,02%
23,41% 26,35% 30,00%
25,68% 24,65%
600000 23,24%
19,94% 19,94% 19,88% 20,64%
15,92% 18,41% 20,00%
15,30% 14,71% 15,07%
11,96% 13,22%
10,96% 11,03% 7,40%
400000 7,20% 10,00%
0,00%
200000
-4,93%
-10,00%
-12,77%
0 -20,00%
Pertumbuhan PPN dan PPH (%) Penerimaan PPN dan PPh (dalam miliar rupiah) (LHS)
0,00%
1987
2006
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
-4,93%
-10,00%
-12,77%
-20,00%
Pertumbuhan Penerimaan PPN dan PPh (%) dan Hstografis Pajak
2095,7
1984,1
2000 20,00%
1842,5
1650,6
1491,4
1500 15,00%
1295
1000 10,00%
500 5,00%
0 0,00%
2011 2012 2013 2014 2015 2016
APBN anggaran pendidikan
anggaran kesehatan anggaran kemiskinan
anggaran investasi %anggaran pendidikan dari APBN
%anggaran kesehatan dari APBN %anggaran kemiskinan terhadap APBN
%anggaran investasi terhadap APBN
Perbandingan subsidi energi, anggaran pendidikan,
infrastruktur dan kesehatan tahun 2010-2016
Era Jokowi
Era SBY
Center for Indonesia Sumber: Informasi APBN 2017, Direktorat Penyusun Anggaran, Kemenkeu
Taxation Analysis
Anggaran Kesehatan Anggaran Pendidikan
Jokowi
SBY
Jokowi SBY
Center for Indonesia Sumber: Informasi APBN 2017, Direktorat Penyusun Anggaran, Kemenkeu
Taxation Analysis
Kedaulatan Pangan Infrastruktur
Jokowi Jokowi
SBY
SBY
SBY Jokowi
Joko
wi
SBY
5 2
0 0
0,405
0,4
0,4
0,397
Era
0,395
0,394
0,39
0,39
SBY Era
0,385
0,38
0,38 Jokowi
0,375
0,37
0,365
2010 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16
- 800 3.600
REALISASI TARGET REALISASI TARGET 1.500.000 41,2%
600 965.98
3
1.000.000
400
147 500.000
200
- -
REALISASI TARGET REALISASI TARGET
Sumber: DJP, Kemenkeu
Masuk ke Perbankan
160 Dialirkan ke Sektor Riil
140
Komitmen
144
120 Repatriasi triliun
147
100 triliun 70% masih di
146,69 103di
simpan
80 triliun triliun
bank
Baru 30% masuk
ke sektor riil
60 Realisasi
Repatriasi
40
20
0
Update s.d. akhir April 2017
Center for Indonesia 35
Taxation Analysis
Perbandingan Capaian Amnesti
beberapa negara Dunia
OP dan
ItalyBadan 15 september – 151288
desember
per 182009
mei Repatriasi
Rp1179 triliun(5,2%)
asset di LN, scudo
Rp1080,800
fiscale OP danRp59
Badan
triliun (2009), RP54,040
1288 per triliun
18 mei Rp1179 triliun(5,2%)
0,25%Rp1080,800 Rp59 triliun (2009), 1993-2009, 27RP54,040 t
2015 triliun (3,5% dari Rp21,8 triliun (2001) 2015 triliun (3,5% dari Rp21,8 triliunamnesties,
(2001) bahkan
PDB) PDB) sejak 1900 58 kali
Argentina 1995-2003 general amnesty, blanquoes Rp33,013 triliun 1,50% 9 kali amnesti Rp33,013 t
OP dan
IndiaBadan juli 1997-desember64.275
1997 General
Rp127 triliun
Amnesty(2,1%) OP danRp20,8
Badantriliun Rp11,625
64.275 triliun Rp127 triliun (2,1%)Rp43,177 triliun(0,6% dari
Rp20,8
PDB)triliun12 kali amnestiRp11,625
pajak t
Swiss pasca PD II repatriasi asset di LN 50% dari simpanan kembali ke swiss 3 kali amnesti 50% dari si
Repatriasi asset di LN
Irlandia 1988-1996 Rp26 triliun RP14,128 triliun Rp4,9 triliun Rp 3,57 triliun Rp26 triliun <1% RP14,128 triliun Rp4,9 triliun 1988-1996, 3 kali
Rp 3,57 tril
Rusia 2007 repatriasi asset di LN Rp1,617 triliun Rp1,224 triliun Rp1,617 triliun Rp1,224 tr
Mexico 2007-2012 general amnesty unreported
Germany 2004 repatriasi asset di LN Rp13,7 triliun Rp1012,16 triliun 0,04% Rp13,7 triliun Rp1012,16
Indonesia 2016-2017 965.983 general
RP4718,6amnesty,
triliun repatriasi
Rp147,1 triliun Rp114,2 triliun Rp135
965.983
triliun RP4718,6 triliun 0,91%Rp147,1 triliun Rp114,2 triliun Rp135 trili
OP dan
Canada
Badan 1991-sekarang VDP Rp1,553 milyar
OP dan Badan Rp199.200.000 Rp1,553 milyar Rp199.200
OP dan
Singapore
Badan start from 2009 VDP OP dan Badan
OP dan
Australia
Badan start from Maret 2014 Rp66 triliun Rp21,148 triliun
OP danRp8,3
Badantriliun Rp2,985 triliun Rp66 triliun 0,04%Rp21,148 triliun Rp8,3 triliun Rp2,985 tr
OP
2013
dan
Prancis
Badan dua memorandum resmi diterbitkan pada
VDPtanggal 21 juni dan 12 desemberOP 2013
dan Badan 0,21%
Belgia 2004 759 Rp7,2 triliun Rp2,58
759 triliun 0,15% Rp7,2 triliun Rp10,75 triliunRp2,58
(target)trili
Chile 2015 Rp263 triliun (8,33%) Rp20,8 triliun Rp263 triliun (8,33%)
0,62% Rp20,8 triliun
Spanyol Rp202 triliun(3,88%) Rp18,2triliun Rp202 triliun(3,88%)
0,12% Rp18,2triliun
120% 1600 12
107%
96% 98% 94% 95% 97% 94% 93% 92% 1400 107%
100% 10
96% 98% 94% 95% 97% 94% 93% 92%
82% 1200
81%
80% 82% 80
1000 73%
60%
800 60
40% 600
40
400
20%
20
200
0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 0 0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Realisasi %
Target Realisasi %
22,4%
2016
21,3%
• Long run revenues may increase if the amnesty induces individuals or corporation
previously not on the tax rolls to come forward, and if the amnesty is accompanied by more
extensive taxpayer service, better education on taxpayer responsibilities, and greater post-
amnesty enforcement
Sumber: James Alm “what motivates tax compliance” (2016)
Center for Indonesia 42
Taxation Analysis
Dampak Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Pajak
diukur dengan tax ratio
Germany Portugal
12,00 Tax Amnesty 24,00 Tax Amnesty
04-05 23,00 Tax Amnesty 2010
11,50 2005
22,00
11,00 21,00
20,00
10,50
19,00
10,00 18,00
17,00
9,50
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Namun beberapa negara justru mengalami penurunan tax ratio pasca Tax Amnesty
Belgium
Spain
27,00
Tax Amnesty 18,00
26,50
16,00 Tax Amnesty
26,00
25,50 14,00
25,00 12,00
24,50 10,00
24,00 8,00
23,50 6,00
23,00 4,00
22,50 2,00
22,00 -
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
India
12,00 Tax Amnesty
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
-
1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Penerimaan Pajak
yang Optimal
Kepatuhan Pajak
(Tax Compliance)
Faktor yang
mempengaruhi
perilaku kepatuhan
Wajib Pajak
Sumber: OECD, “Compliance Risk Management: Managing and Improving Tax Compliance,” (Paris: OECD, 2004).
Dikutip dari Darussalam, 2016
Center for Indonesia 48
Taxation Analysis
“Apabila WP telah masuk
kelompok yang patuh tetapi
diberi perlakuan seperti WP yang
tidak patuh, maka WP patuh
akan menjadi frustrasi.”
Antisipasi pemeriksaan pajak dan sanksi Pasal 18 – tahun 2016 dst. atau
s.d. 5 tahun yang lalu bagi yang tidak mengikuti Tax Amnesty
Berhasil
Belum
Berhasil
TINDAK LANJUT?
Mapping Profiling
Law
BIG DATA Enforcement
Audit
Mapping-Profiling-Audit
Insentif Industri Pengembangan SDM (tax
Dilanjutkan dengan CRM (Compliance Risk
deductible dan tax allowance) yang melakukan
Management) untuk memetakan WP Risiko tinggi
investasi fasilitas pelatihan
Pengawasan & Penegakan Hukum Aparatur Pajak
Center for Indonesia 55
(Akuntabilitas)
Taxation Analysis
What’s Next?
Sejumlah negara AS, Australia, India, Filipina, China, dan Korsel melakukan reformasi di sektor perpajakannya
menetapkan tarif PPh lebih ringan untuk menarik investasi. Misal: Trump akan Pangkas Pajak Korporasi AS dari
semula 35% menjadi 15%. Tarif pajak lebih rendah itu bertujuan untuk membantu para pengusaha kecil.
Penurunan Tarif PPh (Revisi UU PPh) mengikuti reformasi beberapa negara dunia?
Denmark adalah salah satu negara OECD dengan tax ratio tertinggi (47,6%). Model manajemen risiko
kepatuhan yang diterapkan Denmark terinspirasi dari rekomendasi publikasi pada manajemen risiko
oleh OECD (OECD 2004) dan FISCALIS (FISCALIS 2006).
• membangun sistem akuntabilitas yang lebih baik dengan menegakkan pelaksanaan kode etik secara
ketat & menyusun skema reward and punishment lebih tegas
• melakukan simplifikasi prosedur dan administrasi perpajakan (SOP yang jelas dan transparan agar
setiap proses administrasi dapat diawasi publik dan memastikan tidak adanya intervensi dari pejabat
yang tidak berwenang >> trading in influence)
• memperbaiki sistem mutasi dan promosi yang kurang transparan dan fair sehingga tercipta skema
penempatan pejabat dan pegawai berdasarkan kompetensi, prestasi, rekam jejak, dan integritas
mutlak (the right man on the right place)
• menciptakan skema rejuvenasi atau peremajaan kepemimpinan dan memperbaiki pola & standar
rekrutmen serta pemberhentian pegawai
Center for Indonesia 63
Taxation Analysis
Land Tax “Pajak Tanah”
Why we need??
Penguasaan tanah berlebih selama ini melanggar visi reforma agraria dan UU di bidang
pertanahan
Menjadi sumber ketimpangan karena sentralisasi alat produksi pada segelintir orang
dan kelompok
Lebih lanjut, mengoptimalkan fungsi tanah sebagai hak milik maupun alat produksi
dan meminimalisasi lahan tidak produktif (underutilized land)
Penghitungan menggunakan capital gain tax cukup ideal, tapi sulit diterapkan karena
membutuhkan basis data yang akurat dan integrasi administrasi pertanahan yang baik.
Center for Indonesia 64
Taxation Analysis
Transformasi Kelembagaan: BPP Redesign Organisasi
Direktorat Jenderal
Pajak (DJP)
Wajib Pajak
“ Collecting the tax not only without corruption and injustice, but
to the satisfaction and convenience of all.”
- Aristides, The Father of Tax Justice