Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/320475940

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA GENETIK


RUMPUT LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI
ALTERNATIF DI MASA D....

Article · January 2015


DOI: 10.25077/dampak.12.1.38-47.2015

CITATIONS READS

0 19

1 author:

Nofriya Nof
Universitas Andalas
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Nofriya Nof on 08 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA GENETIK RUMPUT
LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DI MASA
DEPAN

Nofriya
Program studi pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Andalas
Email: nofriya_firdaus@yahoo.com

ABSTRAK
Persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin menipis dan suatu saat dapat habis sama sekali.
Pemakaian energi dari BBM juga menghasilkan polusi dan berakibat pada pemanasan global.
Diperlukan upaya pengadaan energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan
bakar yang bersumber dari fosil, sehingga perlu dikembangkan pemanfaatan energi baru dan
terbarukan seperti biofuel. Akan tetapi, proses budidaya beberapa tanaman sebagai sumber biofuel
memerlukan lahan cukup luas dan lahan yang tersedia lebih diprioritaskan terhadap lahan budidaya
tanaman pangan. Perairan Indonesia sebagai wilayah tropika memiliki sumberdaya plasma nutfah
rumput laut sebesar 6,42% dari total biodiversitas rumput laut dunia. Luas wilayah yang menjadi
habitat rumput laut di Indonesia sekitar 1,2 juta hektar sehingga rumput laut memiliki potensi yang
sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber bietanol tanpa harus menggunakan lahan yang
dapat digunakan untuk kebutuhan pangan. Teknik yang dilakukan adalah dengan proses hidrolisa,
fermentasi, kemudian dilakukan pemurnian dengan distilasi.

Kata kunci: energi alternatif, biofuel, rumput laut

ABSTRACT
Stock of fuel oil is dwindling and somotime could run out. Energy consumption of fuel also produce
pollution and cause global warming. Alternative energy procurement efforts are needed to reduce
dependence on fossil fuels, so it is necessary to develop the use of new and renewable energy such as
biofuels. However, the process of cultivating some plants as a source of biofuel requires wide land and
the available land is prioritized to the cultivation of food. Indonesian’s sea as tropical areas have
seaweed germplasm resources of 6.42% of the total world seaweed biodiversity. The total area as a
habitat of seaweed in Indonesia about 1.2 million hectares, so that seaweed has a huge potential to be
used as a source of bietanol without having to use the land that can be used for food. Technique is
done by hidrolysis, fermentation, then purified by distillation.

Keywords: alternative energy, bioethanol, seaweed


Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya

PENDAHULUAN Dua per tiga kawasan Indonesia merupakan


wilayah perairan. Pada tahun 1982 United
Semakin lama kebutuhan terhadap energi
Nation Convention on the Law of the Sea
setiap hari semakin meningkat. Akan tetapi
(UNCLOS) melaporkan bahwa luas perairan
persediaan energi terutama dari Bahan Bakar
Indonesia adalah 5,8 juta km2 dan di
Minyak (BBM) makin menipis dan suatu
dalamnya terdapat 27,2% dari seluruh
saat dapat habis sama sekali. Pemakaian
spesies flora dan fauna di dunia (Pangestuti
energi dari BBM seperti premium, solar dan
dan Leemantara, 2007). Salah satu potensi
minyak tanah juga menghasilkan polusi dan
terbesar yang dapat digunakan sebagai BBN
berakibat pada pemanasan global. Salah satu
yang berada dalam perairan Indonesia
dampak pemanasan global adalah terjadinya
adalah rumput laut.
kenaikan temperatur yang menyebabkan
kenaikan permukaan air laut sekitar 10-25
Rumput laut atau lebih dikenal dengan
cm, dan diprediksi pada tahun 2100
sebutan seaweed merupakan salah satu
temperatur akan meningkat 6°C. Jika tidak
sumber daya hayati yang sangat melimpah di
dilakukan pengendalian akan mengakibatkan
perairan Indonesia yaitu sekitar 8,6% dari
penurunan kualitas umat manusia. Oleh
total biota di laut (Dahuri, 1998). Luas
sebab itu diperlukan upaya pengadaan energi
wilayah yang menjadi habitat rumput laut di
alternatif untuk mengurangi ketergantungan
Indonesia sekitar 1,2 juta hektar dan
terhadap bahan bakar minyak yang
merupakan habitat rumput laut terbesar di
bersumber dari fosil (Dyah, 2014).
dunia (Wawa, 2005). Di Indonesia terdapat
kurang lebih 555 jenis dari 8642 spesies
Berkurangnya persediaan sumber daya alam
rumput laut yang terdapat di dunia. Dengan
untuk BBM tersebut adalah tantangan bagi
kata lain perairan Indonesia sebagai wilayah
semua pihak. Seperti yang tertera pada UU
tropika memiliki sumberdaya plasma nutfah
no 30 Tahun 2007 tentang Energi
rumput laut sebesar 6,42% dari total
menyebutkan bahwa pemerintah wajib
biodiversitas rumput laut dunia (Pangestuti
menyediakan energi terbaru dan terbarukan
dan Leemantara, 2007).
sebagai bagian dari diversifikasi energi dan
juga tanggungjawab semua pihak. Dalam
Proses pembudidayaan rumput laut tidak
upaya mengatasi krisis ini perlu dilakukan
akan mengurangi lahan pertanian pangan
pengembangan pemanfaatan energi non-
dikarenakan luas lautan di wilayah Indonesia
minyak bumi. Hal ini perlu dikembangkan
sekitar 2/3. Hal ini dapat menjadi
pemanfaatan energi baru dan terbarukan
pertimbangan utama untuk mengatasi
seperti biofuel (biodiesel dan bioetanol),
masalah kelangkaan bahan bakar di masa
panas bumi, Coal Bed Methane (CBM),
depan. Indonesia merupakan negara
biogas, energi air, energi matahari, energi
kepulauan yang memiliki panjang pantai
angin, energi nuklir (Hasjim dan Toha,
sekitar 81.000 km memilki potensi bahan
2013).
baku rumput laut untuk energi alternatif
yang dapat dimanfaatkan sebagai bietanol.
Pemerintah juga telah meluncurkan berbagai
Rumput laut memiliki potensi sebagai
program untuk mengatasi masalah
penghasil bioenergi. Bioenergi berasal dari
berkurangnya persediaan BBM, salah
makhluk hidup yang dibudidayakan oleh
satunya adalah pemanfaatan minyak jarak,
manusia dan selanjutnya dipanen dan diolah
minyak sawit, ubi kayu dan berbagai biji-
menjadi bahan bakar secara
bijian digunakan sebagai bahan baku BBN
berkesinambungan (Prihandana dkk, 2007).
(Bahan Bakar Nabati) terbarukan. Akan
tetapi, proses budidaya beberapa tanaman ini
Rumput laut yang melimpah di perairan
memerlukan lahan cukup luas. Hal ini
Indonesia adalah bahan tumbuhan prospektif
merupakan salah satu kendala di lapangan
bagi kemandirian energi alternatif dari
karena lahan yang tersedia lebih
tumbuh-tumbuhan. Pemanfaatan rumput laut
diprioritaskan terhadap lahan budidaya
di Indonesia sampai saat ini terbatas sebagai
tanaman pangan (Dyah, 2014).
bahan makanan bagi penduduk yang tinggal
di daerah pesisir dan belum dimanfaatkan
lebih lanjut, apalagi untuk mengatasi

39
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan

masalah energi (Dyah, 2014). Oleh karena merah (Rhodophyceae) menempati urutan
itu, pemanfaatan rumput laut menjadi terbanyak dari jumlah jenis yang tumbuh di
sumber bahan bakar dimasa depan perairan laut Indonesia yaitu sekitar 452
merupakan potensi yang besar untuk jenis, setelah itu alga hijau (Chlorophyceae)
mengurangi ketergantungan terhadap BBM. sekitar 196 jenis dan alga coklat
(Phaeophyceae) sekitar 134 (Winarno,
1996). Dibalik peran ekologis dan
BAHASAN UTAMA
biologisnya dalam menjaga kestabilan
Rumput Laut ekosistem laut serta sebagai tempat hidup
Rumput laut atau seaweed adalah salah satu sekaligus perlindungan bagi biota lain,
tumbuhan laut yang termasuk dalam golongan makroalga ini memiliki potensi
golongan makroalga benthik yang umumnya ekonomis yaitu sebagai bahan baku dalam
hidup melekat di dasar perairan. Rumput industri dan kesehatan.
laut merupakan ganggang yang hidup di laut
dan tergolong dalam divisi thallophyta. Adapun faktor-faktor yang sangat
Berdasarkan kandungan pigmennya, mempengaruhi pertumbuhan rumput laut
klasifikasi rumput laut terbagi ke dalam 4 dapat dijabarkan sebagai berikut (Eidman,
kelas, yaitu rumput laut hijau (Chlorophyta), 1991).
rumput laut merah (Rhodophyta), rumput 1. Suhu
laut coklat (Phaeophyta) dan rumput laut Wilayah pantai dipengaruhi oleh suhu
pirang (Chrysophyta). udara selama periode yang berbeda-
beda dan suhu ini mempunyai kisaran
Seluruh bagian tumbuhan rumput laut yang luas baik secara harian maupun
disebut thallus, sehingga rumput laut secara musiman. Perubahan suhu ini
tergolong tumbuhan tingkat rendah. Bentuk terjadi saat terjadinya pasang atau surut
thallus rumput laut bermacam-macam, ada maksimal. Suhu juga mempunyai
yang bulat seperti tabung, pipih, gepeng, pengaruh tidak langsung terhadap
bulat seperti kantong, rambut, dan lain organisme laut. Organisme laut dapat
sebagainya. Thallus dapat tersusun hanya mati kehabisan air, meningkatnya suhu
oleh satu sel (uniseluler) atau banyak sel dapat mempercepat kehabisan air. Suhu
(multiseluler). Percabangan thallus ada yang air di permukaan nusantara berkisar
thallus dichotomus (dua-dua terus menerus), antara 28 – 31°C.
pinate (dua-dua berlawanan sepanjang
thallus utama), pectinate (berderet searah Suhu di dekat pantai biasanya sedikit
pada satu sisi thallus utama) dan ada juga lebih tinggi dari pada di lepas pantai.
yang sederhana tidak bercabang. Sifat Suhu perairan sangat mempengaruhi
substansi thallus juga beraneka ragam ada laju fotosintesis, nilai suhu perairan
yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras yang optimal untuk laju fotosintesis
diliputi atau mengandung zat kapur berbeda pada setiap jenis rumput laut.
(calcareous), lunak bagaikan tulang rawan Secara prinsip suhu yang tinggi dapat
(cartilagenous), berserabut (spongeous) dan menyebabkan protein mengalami
sebagainya dengan berbagai denaturasi, serta dapat merusak enzim
keanekaragaman warna (Soegiarto dkk, dan membran sel yang bersifat labil
1978). terhadap suhu yang tinggi. Pada suhu
yang rendah, protein dan lemak
Van Bosse melalui ekspedisi Laut Siboga membran dapat mengalami kerusakan
pada tahun 1899-1900 melaporkan bahwa sebagai akibat terbentuknya kristal di
Indonesia memiliki sekitar 555 jenis dari dalam sel. Terkait dengan itu, maka
8.642 spesies rumput laut yang terdapat di suhu sangat mempengaruhi beberapa
dunia. Dengan kata lain, perairan Indonesia hal yang terkait dengan kehidupan
sebagai wilayah tropis memiliki sumberdaya rumput laut, seperti kehilangan hidup,
plasma nutfah rumput laut sebesar 6,42% pertumbuhan dan perkembangan,
dari total biodiversitas rumput laut dunia reproduksi, fotosintesis dan respirasi.
(Santosa, 2003). Rumput laut dari kelas alga Selanjutnya menurut Sulistijo (1994)
menyatakan kisaran suhu perairan laut

40
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya

yang baik untuk rumput laut jenis dengan faktor-faktor lainnya. Aslan
Eucheuma adalah berkisar antara 27 - (2005) menyatakan bahwa kisaran pH
300C. maksimum untuk kehidupan organisme
2. Arus laut adalah 6,5 - 8,5.
Arus merupakan gerakan mengalir 5. Pasang Surut
suatu masa air yang dapat disebabkan Pasang-surut terjadi karena interaksi
oleh tiupan angin, perbedaan densitas antara gaya gravitasi matahari dan
air laut dan pasang surut yang bulan terhadap bumi serta gaya
bergelombang panjang dari laut sentrifugal yang ditimbulkan oleh rotasi
terbuka. Arus mempunyai peranan bumi dan sistem rotasi bulan. Pasang-
penting dalam penyebaran unsur hara di surut berpengaruh terhadap kehidupan
laut. Arus ini sangat berperan dalam rumput laut. Pola pasang surut
perolehan makanan bagi alga laut mempengaruhi struktur komunitas
karena arus dapat membawa nutrien rumput laut. Perbedaan pasang surut
yang dibutuhkan dalam perkembangan yang terlalu tinggi dapat menghambat
rumput laut. budidaya rumput laut. Perbedaan
pasang surut yang terlalu tinggi
Aslan (1991) menyatakan bahwa dalam menyebabkan spine (ujung tanaman)
budidaya rumput laut, kerugian yang menjadi kering dan rusak.
ditimbulkan bila ombak atau 6. Substrat dan Nutrien
gelombang cukup kuat adalah rumput Tipe dan sifat substratum dan dasar
laut kesulitan menyerap nutrisi yang perairan merupakan faktor penting
berguna bagi pertumbuhan, perairan dalam pemilihan lokasi. Keadaan
menjadi keruh sehingga menghalangi substratum ini merupakan refleksi dari
proses fotosintesis, dan menurut keadaan oseanografi perairan karang
Sulistijo (1994), salah satu syarat untuk dan dapat pula digunakan untuk
menentukan lokasi rumput laut adalah menentukan derajat kemudahan dalam
adanya arus dengan kecepatan 0,33 - pembangunan konstruksi budidaya
0,66 m/detik. rumput laut.
3. Salinitas
Salinitas merupakan kadar garam yang Sumber Energi
terkandung dalam air laut. Perubahan Terdapat banyak sumber-sumber energi
salinitas dapat mempengaruhi organise- utama dan digolongkan menjadi dua yaitu
organisme yang hidup di laut dan zona (Vries dkk, 2010).
intertidal (Nybakken, 1992). Pada 1. Energi Konvensional.
keadaan tertentu penurunan salinitas Energi konvensional adalah energi yang
yang melewati batas toleransi akan diambil dari sumber yang hanya tersedia
mengakibatkan matinya organisme dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak
tertentu. Salinitas akan mengalami dapat diregenerasi. Sumber-sumber
penurunan saat hujan dan mengalami energi ini akan berakhir cepat atau lambat
kenaikan saat siang hari yaitu saat dan relatif berbahaya bagi lingkungan.
terjadi penguapan. Sumber-sumber energi konvensional
pada umumnya tidak ramah lingkungan
Kenaikan salinitas akan menurunkan karena dapat menimbulkan polusi udara,
potensi air yang menyebabkan air, dan tanah yang berdampak kepada
percepatan plasmolisis sel dan stress penurunan tingkat kesehatan dan standar
pada rumput laut. Rumput laut di hidup.
daerah intertidal dapat mentoleransi
perubahan salinitas lebih baik Sumber-sumber energi konvensional
dibandingkan rumput laut di daerah primer diambil dari tanah dalam bentuk
subtidal. cair (minyak dan petroleum), gas (gas
4. pH alam) dan padat (batubara & uranium).
Keasaman atau derajat pH merupakan Campuran udara dan bahan bakar fosil
salah satu faktor penting dalam dibakar di dalam mesin dan energi panas
kehidupan alga laut, sama halnya

41
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan

yang dihasilkan dikonversi menjadi penduduk manusia di planet bumi


energi mekanik yang menggerakkan selama satu tahun, jika bisa
sepeda motor, mobil atau kapal. ditangkap dengan benar.
b. Angin
Minyak pada umumnya dibakar pada Pada saat angin bertiup, angin
generator mesin diesel, yang disertai dengan energi kinetik
membangkitkan listrik atau digunakan (gerakan) yang bisa melakukan
sebagai pasokan listrik cadangan. suatu pekerjaan. Contoh, perahu
Generator mesin diesel bekerja dengan layar memanfaatkan tenaga angin
cara yang sama dengan mesin mobil. untuk mendorongnya bergerak di
Namun, energi mekanik yang digunakan air.
untuk menggerakkan poros genset c. Biomassa
digunakan untuk menghasilkan energi Merupakan salah satu sumber energi
listrik. Batubara dan gas alam dibakar di yang telah digunakan manusia sejak
pembangkit listrik thermal untuk dari jaman dahulu kala. Manusia
menghasilkan listrik dengan skala besar. menggunakan kayu bakar untuk
Pembangkit listrik tenaga batubara adalah memasak makanan selama ribuan
pembangkit listrik thermal paling awal tahun. Biomassa adalah semua
dibangun yang menggunakan bahan benda organik (misal: kayu,
bakar fosil. Pembangkit listrik tenaga tanaman pangan, limbah hewan dan
batu bara membakar batubara untuk manusia) dan bisa digunakan
memanaskan air yang digunakan untuk sebagai sumber energi untuk
menggerakkan turbin uap, terutama memasak, memanaskan dan
baling-baling besar dengan bilah-bilah pembangkit listrik. Sumber energi
logam yang dikemas rapat untuk ini bersifat terbarukan karena pohon
membangkitkan tenaga. dan tanaman pangan akan selalu
tumbuh dan akan selalu ada limbah
2. Energi Terbarukan tanaman. Ada empat jenis biomassa:
Energi terbarukan adalah energi yang 1) Terurai di alam. Kayu serta
dihasilkan dari sumber alami seperti limbah pertanian bisa dibakar
matahari, angin, dan air serta dapat dan digunakan untuk
dihasilkan terus menerus. Sumber alami menghasilkan uap dan listrik.
akan selalu tersedia dan tidak merugikan Banyak listrik yang digunakan
lingkungan. Terdapat beragam jenis oleh industri menghasilkan
energi terbarukan seperti tenaga surya, limbah yang bisa dipakai untuk
tenaga angin, biomassa dan tenaga air, menggerakkan mesin mereka
panas bumi dan energi pasang surut. sendiri (contoh: produsen
furnitur).
Indonesia memiliki sumber panas bumi 2) Bahan bakar padat limbah
yang melimpah yakni sekitar 40% dari anorganik. Pembangkit listrik
sumber total dunia. Akan tetapi sumber- yang memanfaatkan sampah
sumber ini berada di tempat-tempat yang untuk menghasilkan energi
spesifik dan tidak tersebar luas. disebut pembangkit listrik tenaga
Teknologi energi terbarukan lainnya sampah.
adalah tenaga ombak, yang masih dalam 3) Bahan bakar gas. Sampah yang
tahap pengembangan. Adapun contoh ada di tempat pembuangan
energi terbarukan adalah sebagai berikut. sampah akan membusuk dan
a. Matahari menghasilkan gas metan. Jika gas
Matahari terletak 149 juta kilometer metan tersebut ditampung, maka
dari Bumi dan menghasilkan jumlah bisa langsung dimanfaatkan
energi yang luar biasa banyaknya. untuk dibakar yang menghasilkan
Energi yang dipancarkan oleh panas untuk penggunaan praktis
matahari yang mencapai Bumi atau digunakan pada pembangkit
setiap menit akan cukup untuk listrik untuk menghasilkan listrik.
memenuhi kebutuhan energi seluruh Metan bisa juga dihasilkan

42
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya

dengan menggunakan kotoran air panas langsung berasal dari


hewan dan manusia dalam bawah tanah dan menggerakkan
metode yang terkendali. turbin yang dihubungkan dengan
4) Bahan bakar hayati berbentuk generator yang menghasilkan listrik.
cair. Bahan bakar hayati adalah f. Air pasang naik dan turun, dapat
bahan bakar untuk kendaraan menggerakkan volume air yang
bermotor atau mesin. Bahan sangat banyak saat tingkat air laut
bakar ini bisa digunakan sebagai naik dan turun di sepanjang garis
tambahan atau menggantikan pantai. Energi air pasang bisa
bahan bakar konvensional untuk dimanfaatkan untuk menghasilkan
mesin. Bioetanol adalah alkohol listrik seperti halnya listrik tenaga
yang dibuat melalui proses air.
fermentasi gula yang terkandung
pada tanaman pangan (contoh: Adapun manfaat dari energi terbarukan
tebu, ubi kayu atau jagung), dan adalah:
digunakan sebagai tambahan a. Tersedia secara melimpah.
untuk bensin. Biodiesel dibuat b. Lestari tidak akan habis.
dari minyak sayur (misal: c. Ramah lingkungan (rendah atau tidak
Minyak Sawit, Jatropha Curcas, ada limbah dan polusi).
Minyak Kelapa, atau Minyak d. Sumber energi bisa dimanfaatkan
Kedelai, atau Limbah Minyak secara cuma-cuma dengan investasi
Sayur/WVO. Biodiesel bisa teknologi yang sesuai.
digunakan sendiri atau sebagai e. Tidak memerlukan perawatan yang
tambahan pada mesin diesel banyak dibandingkan dengan sumber-
tanpa memodifikasi mesin. sumber energi konvensional dan
d. Tenaga air, adalah energi yang mengurangi biaya operasi.
diperoleh dari air yang mengalir f. Membantu mendorong perekonomian
atau air terjun. Air yang mengalir ke dan menciptakan peluang kerja.
puncak baling-baling atau baling- g. Tidak perlu mengimpor bahan bakar
baling yang ditempatkan di sungai, fosil dari negara ketiga.
akan menyebabkan baling-baling h. Lebih murah dibandingkan energi
bergerak dan menghasilkan tenaga konvensional dalam jangka panjang.
mekanis atau listrik. Tenaga air i. Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka
sudah cukup dikembangkan dan bahan bakar fosil.
terdapat banyak pembangkit listrik j. Beberapa teknologi mudah digunakan
tenaga air (PLTA) yang di tempat-tempat terpencil.
menghasilkan listrik. k. Distribusi energi bisa diproduksi di
e. Energi panas bumi, adalah energi berbagai tempat, tidak tersentralisir.
panas yang berasal dari dalam Bumi.
Pusat Bumi cukup panas untuk Bioetanol
melelehkan bebatuan. Tergantung
Bioetanol merupakan bahan bakar yang
pada lokasinya, maka suhu Bumi
dibuat dari fermentasi tanaman yang
meningkat satu derajat celsius setiap
mengandung jumlah kandungan gula, pati
penurunan 30 hingga 50 m di bawah
atau selulosa yang tinggi sehingga dapat
permukaan tanah. Suhu Bumi 3000
diperoleh etanol murni untuk digunakan
meter di bawah permukaan cukup
sebagai bahan bakar. Di Indonesia bioetanol
panas untuk merebus air. Kadang-
umumnya dibuat dari tanaman seperti
kadang, air bawah tanah merayap
singkong (umbi), ubi (umbi), tebu (tangkai
mendekati bebatuan panas dan
dan molase), jagung (gandum), sorgum
menjadi sangat panas atau berubah
(gandum), sorgum manis (tangkai), sagu
menjadi uap. Pembangkit Listrik
(tangkai), padi (tangkai) dan nira dari Aren,
Tenaga Panas Bumi (PLTPB) adalah
Niphar, Lontar, dan Kelapa.
seperti pembangkit listrik tenaga
Metode produksi yang digunakan adalah
batu bara biasa, hanya tidak
pencernaan dengan bantuan enzim untuk
memerlukan bahan bakar. Uap atau

43
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan

melepaskan gula dari pati tanaman, karena sebagian besar (lebih dari 90%)
fermentasi gula, penyulingan dan lapangan minyak yang saat ini beroperasi
pengeringan. Proses penyulingan merupakan lapangan minyak tua (mature),
memerlukan asupan energi dalam bentuk sedangkan penambahan lapangan minyak
panas. Salah satu ketakutan utama baru tidak dapat mengimbangi laju
menggunakan biofuel adalah terjadinya kebutuhan minyak mentah dalam negeri.
persaingan dengan produksi pangan (ini Salah satu kendala utama pembukaan
akan berkurang dengan produksi etanol lapangan minyak baru adalah adanya konflik
berbasis selulosa). Pembukaan lahan baru atau ketidakselarasan fungsi lahan, terutama
untuk pertanian tanaman energi sering dengan fungsi kawasan hutan konservasi dan
dilakukan dengan cara dibakar. Hal ini lindung. Selain itu kendala lain adalah
menyebabkan kerusakan lingkungan seperti keterbatasan permodalan nasional, sehingga
penggundulan hutan dan penurunan ketergantungan terhadap investor asing
kesuburan tanah karena pengurangan bahan masih cukup tinggi (Vries dkk, 2010).
organik. Pembakaran juga menghasilkan
emisi karbon dioksida yang sangat besar. Ketergantungan terhadap impor BBM juga
Kelemahan etanol lainnya adalah biaya disebabkan oleh karena infrastrukur kilang
produksi dan fakta bahwa etanol minyak masih sangat terbatas kapasitasnya.
membutuhkan air yang sangat besar (Vries Saat ini, terdapat 10 (sepuluh) kilang minyak
dkk, 2010). Oleh karena itu diperlukan yang beroperasi, baik yang dimiliki oleh PT
alternatif lain dalam menghasilkan biotanol Pertamina (Persero) maupun oleh badan
yaitu berasal dari rumput laut. usaha swasta, dengan total kapasitas
pengolahan sebesar 1,156 juta barel per hari.
1. Permasalahan Energi yang Dihadapi Karena konfigurasinya, tidak semua kilang
Saat Ini yang ada dapat memproses minyak mentah
dari dalam negeri dan hanya dapat
Permasalahan sektor energi timbul karena
memproses minyak mentah impor.
adanya laju pertumbuhan peningkatan
permintaan energi akibat kegiatan ekonomi
Pada tahun 2008, sebanyak 60% dari total
dan bertambahnya jumlah penduduk, yang
produksi minyak mentah dimanfaatkan
melebihi laju pertumbuhan pasokan energi.
untuk keperluan Bahan Bakar Minyak
Selain itu kondisi geografis negara
(BBM) dalam negeri, dan sisanya diekspor.
kepulauan, yang terdiri atas belasan ribu
Namun pasokan minyak mentah ini masih
pulau besar dan kecil, serta luasnya wilayah
belum cukup untuk memenuhi permintaan
nusantara, mempengaruhi tingkat pelayanan,
BBM nasional, yakni sebesar 1.038 barel per
efisiensi dan keandalan sistem penyediaan
hari. Sehingga masih diperlukan impor
dan penyaluran energi di seluruh Indonesia
minyak mentah dan BBM. Pada tahun 2008,
(Munawar, 2014).
untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam
negeri, sebanyak 247 barel per hari minyak
Dalam beberapa waktu terakhir, volume
mentah dan sebanyak 423 barel per hari
pemakaian bahan bakar fosil masih
BBM dipasok dari pasar internasional.
bertambah dari tahun ke tahun. Kesenjangan
antara konsumsi BBM dengan kemampuan
Oleh karena ada kekuatiran mengenai
memproduksi minyak mentah dan BBM di
keamanan energi dan perubahan iklim, maka
dalam negeri telah menyebabkan
Indonesia berencana untuk meningkatkan
ketergantungan yang besar terhadap impor,
porsi pemanfaatan energi terbarukan, yang
baik impor minyak mentah maupun BBM.
sangat sesuai untuk dikembangkan di
Ketergantungan terhadap impor ini
daerah-daerah perdesaan dan daerah
menyebabkan ketahanan energi nasional
terpencil. Kebijakan Energi Nasional saat ini
menjadi rentan terhadap fluktuasi harga serta
telah menetapkan target pembangunan
pasokan/permintaan minyak mentah dunia.
energi jangka-panjang, meningkatkan peran
Kesenjangan antara pasokan dan permintaan
energi yang baru dan terbarukan hingga 25%
BBM dalam negeri juga disebabkan oleh
dari konsumsi energi primer pada tahun
menurunnya produksi minyak mentah dalam
2025.
beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi

44
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya

Dukungan yang lebih besar dari para pereduksi menjadi etanol


pemangku kepentingan dan pelaksanaan dilakukan oleh enzyme invertrase,
teknologi yang telah disempurnakan bisa yaitu enzim kompleks yang
melampaui sasaran tersebut, di mana 25% terkandung dalam ragi.
sumber-sumber energi berasal dari sumber c. Fermentasi Asam Asetat.
energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 Merupakan kelanjutan dari
(Dyah, 2014). proses fermentasi alkohol.
Proses dimulai dari proses
2. Gambaran Umum Teknik pemecahan gula menjadi
Penggunaan Rumput Laut Menjadi alkohol, selanjutnya alkohol
Sumber Energi Alternatif menjadi asam asetat.
3. Pemurnian hasil dengan cara distilasi.
Menurut Harvey (2009), secara kimia
rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
(5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,60%),
pemilihan lokasi budidaya rumput laut
serta serat kasar (3,0%), dan abu (22,25%)
adalah sebagai berikut (Yunizal dkk, 1999).
dan menurut Suriawiria (2003), uji
1. Keterlindungan lokasi, dimana lokasi
proksimat yang dilakukan pada limbah
harus terlindung untuk menghindari
rumput laut kering didapatkan presentase
kerusakan fisik rumput laut dari terpaan
masing-masing komponen kadar air adalah
angin dan gelombang yang besar.
11.28%, kadar abu 36,05%, kadar lemak
2. Dasar perairan yang paling baik bagi
0,42%, kadar protein 1.86%, kadar serat
pertumbuhan rumput laut adalah dasar
kasar 8,96% dan karbohidrat 41,43%. Hal
perairan yang stabil yang terdiri dari
ini membuktikan bahwa rumput laut
potongan karang mati bercampur
memiliki kandungan selulosa yang tinggi.
dengan pasir karang, dan adanya
seagrass. Hal ini menunjukkan adanya
Adapun proses pembuatan bioetanol dari
gerakan air yang baik.
rumput laut adalah sebagai berikut (Dyah,
3. Kedalaman air berkisar antara 30 -50
2014).
cm pada surut terendah, supaya rumput
1. Persiapan bahan baku, yang berupa
laut tidak mengalami kekeringan karena
proses hidrolisa pati menjadi glukosa.
terkena sinar matahari secara langsung
Hidrolisis selulosa menjadi gula-gula
dan masih memperoleh penetrasi sinar
sederhana dapat dilakukan
matahari pada waktu pasang.
menggunakan enzim-enzim kelompok
Kedalaman maksimal adalah setinggi
hidrolase (Duff and Murray, 1996).
orang berdiri dengan mengangkat
Hidrolisis selulosa secara enzimatis
tangannya.
menghasilkan gula pereduksi (glukosa).
Enzim selulase menghidrolisis selulosa
3. Manfaat Rumput Laut sebagai
menjadi glukosa. Tiga enzim utama
Sumber Energi Alternatif
yang terdapat dalam selulase kompleks
yaitu endoglukanase, eksoglukanase, Keberadaan rumput laut sebagai sumber
dan selobiase (β-glukosidase) energi alternatif tidak akan mengganggu
(Syamsudin et.al 2008). pemanfaatan lahan daratan. Kegunaan
2. Proses fermentasi, merubah glukosa rumput laut sangat luas, dan dekat sekali
menjadi etanol dan CO2. Secara garis dengan kehidupan manusia. Saat ini sumber
besar, fermentasi karbohidrat terdiri energi dunia masih didominasi oleh sumber
dari: yang tidak terbarukan (minyak, batubara,
a. Pemecahan karbohidrat (pati) dan gas), yakni sekitar 80,1%, dimana
menjadi gula pereduksi. masing-masing adalah minyak sebesar
Pemecahan karbohidrat menjadi 35,03%, batubara sebanyak 24,59% dan gas
gula pereduksi karena difermentasi 20,44%. Sumber energi terbarukan, tapi
oleh enzim diastase dan zymase mengandung risiko tinggi adalah energi
yang terkandung dalam ragi. nuklir sekitar 6,3%. Sumber energi yang
b. Perubahan gula pereduksi terbarukan baru sekitar 13,6%, terutama
menjadi etanol. Perubahan gula

45
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan

biomassa tradisional sekitar 8,5% (Maulana Potensi pengembangan bioetanol rumput


dan Wibowo, 2011). laut juga lebih besar dibandingkan dengan
pengembangan bioetanol berbahan baku
Etanol adalah bahan bakar ramah tebu. Data survey menunjukkan ketersediaan
lingkungan. Menggunakan etanol (dibanding lahan di luar Jawa yang sesuai untuk tebu
bensin) mengurangi emisi karbon terdapat sekitar 750 ribu ha, disamping
monoksida, partikel, oksida nitrogen, dan potensi arael existing industri seluas 420
polutan ozon lainnya. Campuran bahan ribu ha. Luas ini lebih kecil dibandingkan
bakar etanol dapat mengurangi emisi karbon potensi lahan budidaya rumput laut yang
monoksida sampai dengan 25 % dan emisi mencapai 2,1 juta ha. Selain itu 80 liter
gas rumah kaca sampai dengan 35-45%. bioetanol dapat dihasilkan dari 1 ton tebu
(data teknis di Brazil) dan produktivitas tebu
Menurut Berglihn dkk (2012), beberapa rata-rata 80 ton per ha, maka dari setiap ha
keuntungan rumput laut untuk dijadikan lahan tebu dapat dihasilkan 6.400 liter
bahan baku bioetanol adalah memiliki etanol. Apabila etanol dari tebu dapat
kandungan selulosa yang tinggi, tidak mensubstitusi 10% dari kebutuhan gasoline
mengandung lignin, tidak membutuhkan air (33,4 milyar liter), maka target tersebut bisa
bersih, dan tidak membutuhkan tanah untuk dicapai dengan pengembangan areal tebu
berkembang. Selain itu, rumput laut tahan seluas 522 ribu ha. Dengan target subsitusi
terhadap panas dan tidak mudah tersebut, jumlah bioetanol yang dapat
terbiodegradasi (Hughes dkk, 2013) disubstitusi sebesar 3,34 milyar liter atau
lebih dari Rp 15 triliun. Sedangkan
Beberapa penelitian sebelumnya telah produktivitas rumput laut rata-rata 25 ton per
membahas tentang pemanfaatan makroalga ha per panen (umur panen 2 bulan), maka
sebagai bahan bakar alternatif, salah satunya akan dihasilkan rumput laut 100-125 ton per
adalah penelitian dari Jorge Alberto Vieira ha per tahun. Tentunya akan menghasilkan
Costa dan Michele Greque de Morais dari bioetanol yang lebih besar lagi (Dyah,
Laboratory of Biochemical Engineering, 2014).
College of Chemistry and Food Engineering,
Federal University of Rio Grande, Brazil SIMPULAN
yang melaporkan bahwa alga ternyata dapat
dijadikan sebagai sumber bahan baku utama Pemanfaatan rumput laut sebagai energi
dalam pembuatan biofuel pengganti energi alternatif merupakan potensi yang sangat
fosil karena ramah lingkungan, dan mampu besar, dikarenakan luas lautan yang terdiri
mengurangi emisi gas karbondioksida yang dari dua per tiga wilayah bumi sehingga
berdampak pada efek rumah kaca dan tidak akan mengurangi pemanfaatan lahan
pemanasan global. Seiring dengan itu, untuk kebutuhan penyediaan bahan pangan
penelitian yang dilakukan oleh Murphy dkk pokok. Rumput laut juga dapat
(2013) menyebutkan bahwa penggunaan menghasilkan etanol yang lebih banyak
rumput laut sebagai bahan bakar daripada tumbuhan lain. Teknologi yang
diperkirakan dapat menurunkan emisi gas dilakukan cukup sederhana yaitu hidrolisa
rumah kaca 35% hingga 60%. pati menjadi glukosa, fermentasi dan proses
distilasi. Hal ini cukup mudah dan
Rumput laut dapat menghasilkan 200 liter memungkinkan dilakukan dalam skala besar,
bioetanol, berarti dari setiap hektar diperoleh sehingga dapat mengurangi pemakaian BBM
7.200—9.600 liter per tahun (Utama, 2009). yang ketersediaannya semakin menipis.
Hal ini lebih besar dibandingkan dengan
bioetanol yang dihasilkan dari sorgum manis
(2500-7000 liter/ha) dan jagung (3100-4000
liter/ha) (Bourne dan Clark, 2007). Menurut
Departement of Energy Amerika Serikat,
rumput laut mempunyai potensi 100 kali
lebih banyak menghasilkan bioetanol
dibandingkan dengan kedelai.

46
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya

DAFTAR PUSTAKA Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut, Suatu


Pendekatan Ekologi. PT.Gramedia.
Aslan, L.M. 1998. Budidaya Rumput Laut.
Jakarta.
Kanisius. Yogyakarta.
Olaf T. Berglihn, Inga M. Aasen, Bernd
Bourne, J.K dan Clark, R. 2007. Green
Wittgens. 2012. Conversion of Seaweed
Dreams. National Geographic
to Biofuels: Potential and Challenges
Magazine October 2007.
Workshop– Seaweed for Biofuel
Dahuri, Rokhmin. 1998. Coastal Zone
Trondheim 25. September 2012.
Management in Indonesia: Issues and
Pangestuti, R dan Leemantara, K. 2007.
Approaches. Journal of Coastal
Sejuta Manfaat Warna yang Tak
Development 1, No. 2.
Tergali Dari Rumput Laut. Makalah
Dyah B. Rumput Laut: Sumber Energi
disampaikan dalam Seminar Pigmen
Alternatif. www.esdm.go.id.
Rumput Laut di Jurusan Ilmu Kelautan
Eidman, M. 1991. Studi Efektivitas Bibit
FPIK Universitas Diponegoro,
Algae Laut (Rumput Laut) Salah Satu
Semarang (4 Agustus 2007).
Upaya Peningkatan Produksi Budidaya
Prihandana, R., E. Hambali, S. Mujdalifah
Algae Laut (Eucheuma sp.). Laporan
dan R. Hendroko. 2007. Meraup
Penelitian. Fakultas Perikanan. Institut
Untung dari Jarak Pagar. Agromedia
Pertanian Bogor.
Pustaka Utama. Jakarta.
Harvey F. 2009. Produksi Etanol dari
Santosa, G.W. 2003. Budidaya Rumput Laut.
Limbah Karaginan. Skripsi.
Program Community CollegeIndustri
Departemen Teknologi Hasil Perairan.
Kelautan dan Perikanan. Universitas
Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan.
Diponegoro. Semarang.
Insitut Pertanian Bogor.
Soegiarto, A. Sulistijo. W, S, Atmaja dan H,
Hasjim, M dan Toha, T. 2013.
Mubarak. 1978. Rumput Laut, Manfaat,
Pengembangan Energi Non-Minyak
Potensi, dan Usaha Budidayanya. LON-
Bumi Yang Ramah Lingkungan.
LIPI. Jakarta.
Laporan Penelitian. Universitas
Sulistijo.1996. Perkembangan Budidaya
Sriwijaya.
Rumput Laut Di Indonesia. Puslitbang
Hughes, A.D., Kenny D. B., Iona., Keith D.,
Oseanologi. LIPI. Jakarta.
Maeve., Michael S.S. 2013. Does
U.S Departement Of Energy. 2013. Algal
seaweed offer a solution for bioenergy
Biofuels. www.biofuels.energy.gov.
with biological carbon capture and
Utama, S. 2009. Memanen Bioetanol di
storage? Greenhouse Gas Sci Technol.
Pabrik Terapung. Tabloid Agrina.
No. 2. Scottish Association for Marine
Jakarta.
Science, Argyll, Scotland.
Vries dkk. 2010. Buku Panduan Energi
Maulana., P dan Wibowo., A.S. 2011.
Terbarukan. PNPM Mandiri. Jakarta.
Mengganti Bensin dengan Rumput
Wawa, J. E. 2005. Pemerintah Provinsi
Laut. Yayasan Rumput Laut Indonesia.
Harus Segera Menyiapkan Lahan
Semarang.
Pembibitan. www.kompas.com.
Munawar. 2014. Memahami Pengertian dan
Winarno, F, G. 1996. Teknologi Pengolahan
Kebijakan Subsidi dalam APBN.
Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan.
www.bppk.kemenkeu.go.id.
Jakarta.
Murphy, F., Ger D., Rory D., Kevin M.
Yunizal. 1999. Teknologi Ekstraksi Alginat
2013. Biofuel Production in Ireland—
dari Rumput Laut Coklat
An Approach to 2020 Targets with a
(Phaeophyceae). Instalasi Penelitian
Focus on Algal Biomass. Energies Vol
Perikanan Laut Slipi, Balai Penelitian
I.
Perikanan Laut, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan. Jakarta.

47

View publication stats

You might also like