Professional Documents
Culture Documents
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/320475940
CITATIONS READS
0 19
1 author:
Nofriya Nof
Universitas Andalas
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Nofriya Nof on 08 December 2017.
Nofriya
Program studi pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Andalas
Email: nofriya_firdaus@yahoo.com
ABSTRAK
Persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin menipis dan suatu saat dapat habis sama sekali.
Pemakaian energi dari BBM juga menghasilkan polusi dan berakibat pada pemanasan global.
Diperlukan upaya pengadaan energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan
bakar yang bersumber dari fosil, sehingga perlu dikembangkan pemanfaatan energi baru dan
terbarukan seperti biofuel. Akan tetapi, proses budidaya beberapa tanaman sebagai sumber biofuel
memerlukan lahan cukup luas dan lahan yang tersedia lebih diprioritaskan terhadap lahan budidaya
tanaman pangan. Perairan Indonesia sebagai wilayah tropika memiliki sumberdaya plasma nutfah
rumput laut sebesar 6,42% dari total biodiversitas rumput laut dunia. Luas wilayah yang menjadi
habitat rumput laut di Indonesia sekitar 1,2 juta hektar sehingga rumput laut memiliki potensi yang
sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber bietanol tanpa harus menggunakan lahan yang
dapat digunakan untuk kebutuhan pangan. Teknik yang dilakukan adalah dengan proses hidrolisa,
fermentasi, kemudian dilakukan pemurnian dengan distilasi.
ABSTRACT
Stock of fuel oil is dwindling and somotime could run out. Energy consumption of fuel also produce
pollution and cause global warming. Alternative energy procurement efforts are needed to reduce
dependence on fossil fuels, so it is necessary to develop the use of new and renewable energy such as
biofuels. However, the process of cultivating some plants as a source of biofuel requires wide land and
the available land is prioritized to the cultivation of food. Indonesian’s sea as tropical areas have
seaweed germplasm resources of 6.42% of the total world seaweed biodiversity. The total area as a
habitat of seaweed in Indonesia about 1.2 million hectares, so that seaweed has a huge potential to be
used as a source of bietanol without having to use the land that can be used for food. Technique is
done by hidrolysis, fermentation, then purified by distillation.
39
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan
masalah energi (Dyah, 2014). Oleh karena merah (Rhodophyceae) menempati urutan
itu, pemanfaatan rumput laut menjadi terbanyak dari jumlah jenis yang tumbuh di
sumber bahan bakar dimasa depan perairan laut Indonesia yaitu sekitar 452
merupakan potensi yang besar untuk jenis, setelah itu alga hijau (Chlorophyceae)
mengurangi ketergantungan terhadap BBM. sekitar 196 jenis dan alga coklat
(Phaeophyceae) sekitar 134 (Winarno,
1996). Dibalik peran ekologis dan
BAHASAN UTAMA
biologisnya dalam menjaga kestabilan
Rumput Laut ekosistem laut serta sebagai tempat hidup
Rumput laut atau seaweed adalah salah satu sekaligus perlindungan bagi biota lain,
tumbuhan laut yang termasuk dalam golongan makroalga ini memiliki potensi
golongan makroalga benthik yang umumnya ekonomis yaitu sebagai bahan baku dalam
hidup melekat di dasar perairan. Rumput industri dan kesehatan.
laut merupakan ganggang yang hidup di laut
dan tergolong dalam divisi thallophyta. Adapun faktor-faktor yang sangat
Berdasarkan kandungan pigmennya, mempengaruhi pertumbuhan rumput laut
klasifikasi rumput laut terbagi ke dalam 4 dapat dijabarkan sebagai berikut (Eidman,
kelas, yaitu rumput laut hijau (Chlorophyta), 1991).
rumput laut merah (Rhodophyta), rumput 1. Suhu
laut coklat (Phaeophyta) dan rumput laut Wilayah pantai dipengaruhi oleh suhu
pirang (Chrysophyta). udara selama periode yang berbeda-
beda dan suhu ini mempunyai kisaran
Seluruh bagian tumbuhan rumput laut yang luas baik secara harian maupun
disebut thallus, sehingga rumput laut secara musiman. Perubahan suhu ini
tergolong tumbuhan tingkat rendah. Bentuk terjadi saat terjadinya pasang atau surut
thallus rumput laut bermacam-macam, ada maksimal. Suhu juga mempunyai
yang bulat seperti tabung, pipih, gepeng, pengaruh tidak langsung terhadap
bulat seperti kantong, rambut, dan lain organisme laut. Organisme laut dapat
sebagainya. Thallus dapat tersusun hanya mati kehabisan air, meningkatnya suhu
oleh satu sel (uniseluler) atau banyak sel dapat mempercepat kehabisan air. Suhu
(multiseluler). Percabangan thallus ada yang air di permukaan nusantara berkisar
thallus dichotomus (dua-dua terus menerus), antara 28 – 31°C.
pinate (dua-dua berlawanan sepanjang
thallus utama), pectinate (berderet searah Suhu di dekat pantai biasanya sedikit
pada satu sisi thallus utama) dan ada juga lebih tinggi dari pada di lepas pantai.
yang sederhana tidak bercabang. Sifat Suhu perairan sangat mempengaruhi
substansi thallus juga beraneka ragam ada laju fotosintesis, nilai suhu perairan
yang lunak seperti gelatin (gelatinous), keras yang optimal untuk laju fotosintesis
diliputi atau mengandung zat kapur berbeda pada setiap jenis rumput laut.
(calcareous), lunak bagaikan tulang rawan Secara prinsip suhu yang tinggi dapat
(cartilagenous), berserabut (spongeous) dan menyebabkan protein mengalami
sebagainya dengan berbagai denaturasi, serta dapat merusak enzim
keanekaragaman warna (Soegiarto dkk, dan membran sel yang bersifat labil
1978). terhadap suhu yang tinggi. Pada suhu
yang rendah, protein dan lemak
Van Bosse melalui ekspedisi Laut Siboga membran dapat mengalami kerusakan
pada tahun 1899-1900 melaporkan bahwa sebagai akibat terbentuknya kristal di
Indonesia memiliki sekitar 555 jenis dari dalam sel. Terkait dengan itu, maka
8.642 spesies rumput laut yang terdapat di suhu sangat mempengaruhi beberapa
dunia. Dengan kata lain, perairan Indonesia hal yang terkait dengan kehidupan
sebagai wilayah tropis memiliki sumberdaya rumput laut, seperti kehilangan hidup,
plasma nutfah rumput laut sebesar 6,42% pertumbuhan dan perkembangan,
dari total biodiversitas rumput laut dunia reproduksi, fotosintesis dan respirasi.
(Santosa, 2003). Rumput laut dari kelas alga Selanjutnya menurut Sulistijo (1994)
menyatakan kisaran suhu perairan laut
40
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya
yang baik untuk rumput laut jenis dengan faktor-faktor lainnya. Aslan
Eucheuma adalah berkisar antara 27 - (2005) menyatakan bahwa kisaran pH
300C. maksimum untuk kehidupan organisme
2. Arus laut adalah 6,5 - 8,5.
Arus merupakan gerakan mengalir 5. Pasang Surut
suatu masa air yang dapat disebabkan Pasang-surut terjadi karena interaksi
oleh tiupan angin, perbedaan densitas antara gaya gravitasi matahari dan
air laut dan pasang surut yang bulan terhadap bumi serta gaya
bergelombang panjang dari laut sentrifugal yang ditimbulkan oleh rotasi
terbuka. Arus mempunyai peranan bumi dan sistem rotasi bulan. Pasang-
penting dalam penyebaran unsur hara di surut berpengaruh terhadap kehidupan
laut. Arus ini sangat berperan dalam rumput laut. Pola pasang surut
perolehan makanan bagi alga laut mempengaruhi struktur komunitas
karena arus dapat membawa nutrien rumput laut. Perbedaan pasang surut
yang dibutuhkan dalam perkembangan yang terlalu tinggi dapat menghambat
rumput laut. budidaya rumput laut. Perbedaan
pasang surut yang terlalu tinggi
Aslan (1991) menyatakan bahwa dalam menyebabkan spine (ujung tanaman)
budidaya rumput laut, kerugian yang menjadi kering dan rusak.
ditimbulkan bila ombak atau 6. Substrat dan Nutrien
gelombang cukup kuat adalah rumput Tipe dan sifat substratum dan dasar
laut kesulitan menyerap nutrisi yang perairan merupakan faktor penting
berguna bagi pertumbuhan, perairan dalam pemilihan lokasi. Keadaan
menjadi keruh sehingga menghalangi substratum ini merupakan refleksi dari
proses fotosintesis, dan menurut keadaan oseanografi perairan karang
Sulistijo (1994), salah satu syarat untuk dan dapat pula digunakan untuk
menentukan lokasi rumput laut adalah menentukan derajat kemudahan dalam
adanya arus dengan kecepatan 0,33 - pembangunan konstruksi budidaya
0,66 m/detik. rumput laut.
3. Salinitas
Salinitas merupakan kadar garam yang Sumber Energi
terkandung dalam air laut. Perubahan Terdapat banyak sumber-sumber energi
salinitas dapat mempengaruhi organise- utama dan digolongkan menjadi dua yaitu
organisme yang hidup di laut dan zona (Vries dkk, 2010).
intertidal (Nybakken, 1992). Pada 1. Energi Konvensional.
keadaan tertentu penurunan salinitas Energi konvensional adalah energi yang
yang melewati batas toleransi akan diambil dari sumber yang hanya tersedia
mengakibatkan matinya organisme dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak
tertentu. Salinitas akan mengalami dapat diregenerasi. Sumber-sumber
penurunan saat hujan dan mengalami energi ini akan berakhir cepat atau lambat
kenaikan saat siang hari yaitu saat dan relatif berbahaya bagi lingkungan.
terjadi penguapan. Sumber-sumber energi konvensional
pada umumnya tidak ramah lingkungan
Kenaikan salinitas akan menurunkan karena dapat menimbulkan polusi udara,
potensi air yang menyebabkan air, dan tanah yang berdampak kepada
percepatan plasmolisis sel dan stress penurunan tingkat kesehatan dan standar
pada rumput laut. Rumput laut di hidup.
daerah intertidal dapat mentoleransi
perubahan salinitas lebih baik Sumber-sumber energi konvensional
dibandingkan rumput laut di daerah primer diambil dari tanah dalam bentuk
subtidal. cair (minyak dan petroleum), gas (gas
4. pH alam) dan padat (batubara & uranium).
Keasaman atau derajat pH merupakan Campuran udara dan bahan bakar fosil
salah satu faktor penting dalam dibakar di dalam mesin dan energi panas
kehidupan alga laut, sama halnya
41
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan
42
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya
43
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan
melepaskan gula dari pati tanaman, karena sebagian besar (lebih dari 90%)
fermentasi gula, penyulingan dan lapangan minyak yang saat ini beroperasi
pengeringan. Proses penyulingan merupakan lapangan minyak tua (mature),
memerlukan asupan energi dalam bentuk sedangkan penambahan lapangan minyak
panas. Salah satu ketakutan utama baru tidak dapat mengimbangi laju
menggunakan biofuel adalah terjadinya kebutuhan minyak mentah dalam negeri.
persaingan dengan produksi pangan (ini Salah satu kendala utama pembukaan
akan berkurang dengan produksi etanol lapangan minyak baru adalah adanya konflik
berbasis selulosa). Pembukaan lahan baru atau ketidakselarasan fungsi lahan, terutama
untuk pertanian tanaman energi sering dengan fungsi kawasan hutan konservasi dan
dilakukan dengan cara dibakar. Hal ini lindung. Selain itu kendala lain adalah
menyebabkan kerusakan lingkungan seperti keterbatasan permodalan nasional, sehingga
penggundulan hutan dan penurunan ketergantungan terhadap investor asing
kesuburan tanah karena pengurangan bahan masih cukup tinggi (Vries dkk, 2010).
organik. Pembakaran juga menghasilkan
emisi karbon dioksida yang sangat besar. Ketergantungan terhadap impor BBM juga
Kelemahan etanol lainnya adalah biaya disebabkan oleh karena infrastrukur kilang
produksi dan fakta bahwa etanol minyak masih sangat terbatas kapasitasnya.
membutuhkan air yang sangat besar (Vries Saat ini, terdapat 10 (sepuluh) kilang minyak
dkk, 2010). Oleh karena itu diperlukan yang beroperasi, baik yang dimiliki oleh PT
alternatif lain dalam menghasilkan biotanol Pertamina (Persero) maupun oleh badan
yaitu berasal dari rumput laut. usaha swasta, dengan total kapasitas
pengolahan sebesar 1,156 juta barel per hari.
1. Permasalahan Energi yang Dihadapi Karena konfigurasinya, tidak semua kilang
Saat Ini yang ada dapat memproses minyak mentah
dari dalam negeri dan hanya dapat
Permasalahan sektor energi timbul karena
memproses minyak mentah impor.
adanya laju pertumbuhan peningkatan
permintaan energi akibat kegiatan ekonomi
Pada tahun 2008, sebanyak 60% dari total
dan bertambahnya jumlah penduduk, yang
produksi minyak mentah dimanfaatkan
melebihi laju pertumbuhan pasokan energi.
untuk keperluan Bahan Bakar Minyak
Selain itu kondisi geografis negara
(BBM) dalam negeri, dan sisanya diekspor.
kepulauan, yang terdiri atas belasan ribu
Namun pasokan minyak mentah ini masih
pulau besar dan kecil, serta luasnya wilayah
belum cukup untuk memenuhi permintaan
nusantara, mempengaruhi tingkat pelayanan,
BBM nasional, yakni sebesar 1.038 barel per
efisiensi dan keandalan sistem penyediaan
hari. Sehingga masih diperlukan impor
dan penyaluran energi di seluruh Indonesia
minyak mentah dan BBM. Pada tahun 2008,
(Munawar, 2014).
untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam
negeri, sebanyak 247 barel per hari minyak
Dalam beberapa waktu terakhir, volume
mentah dan sebanyak 423 barel per hari
pemakaian bahan bakar fosil masih
BBM dipasok dari pasar internasional.
bertambah dari tahun ke tahun. Kesenjangan
antara konsumsi BBM dengan kemampuan
Oleh karena ada kekuatiran mengenai
memproduksi minyak mentah dan BBM di
keamanan energi dan perubahan iklim, maka
dalam negeri telah menyebabkan
Indonesia berencana untuk meningkatkan
ketergantungan yang besar terhadap impor,
porsi pemanfaatan energi terbarukan, yang
baik impor minyak mentah maupun BBM.
sangat sesuai untuk dikembangkan di
Ketergantungan terhadap impor ini
daerah-daerah perdesaan dan daerah
menyebabkan ketahanan energi nasional
terpencil. Kebijakan Energi Nasional saat ini
menjadi rentan terhadap fluktuasi harga serta
telah menetapkan target pembangunan
pasokan/permintaan minyak mentah dunia.
energi jangka-panjang, meningkatkan peran
Kesenjangan antara pasokan dan permintaan
energi yang baru dan terbarukan hingga 25%
BBM dalam negeri juga disebabkan oleh
dari konsumsi energi primer pada tahun
menurunnya produksi minyak mentah dalam
2025.
beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi
44
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya
45
Pendayagunaan Sumber Daya Genetik Rumput Laut sebagai Sumber Energi Alternatif di Masa Depan
46
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 12 (1) : 38-47 (Januari 2015) Nofriya
47