Professional Documents
Culture Documents
Laporan Tugas Besar Mata Kuliah Simulasi Komputer: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik 2017
Laporan Tugas Besar Mata Kuliah Simulasi Komputer: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik 2017
KELOMPOK 11
STUDI KASUS SERVICE MOTOR AHASS HONDA SARIJADI
IGEN RUSMAGIAN NRP. 143010241
ILHAM EKA P. NRP. 143010243
1. Pendahuluan ................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
2. Studi Kasus.................................................................................................................................. 3
2.1 Objek Kajian Sistem................................................................................................................ 3
2.1.1 Aspek Struktural.................................................................................................................. 3
2.1.2 Aspek Fungsional ................................................................................................................ 3
2.2 Model Konseptual ................................................................................................................... 4
2.2.1 Entity Flow Diagram ........................................................................................................... 4
2.2.2 Flow Process Chart.............................................................................................................. 6
2.3 Analisis input .......................................................................................................................... 7
2.3.1 Data Numerik ...................................................................................................................... 7
2.3.2 Uji Distribusi ..................................................................................................................... 14
3. Analisis Hasil ............................................................................................................................ 14
4. Kesimpulan dan Rekomendasi .................................................................................................. 16
i
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pelayanan terbaik merupakan hal utama yang harus diberikan oleh produsen
kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen merasa puas
(Costumer Satisfaction). Terjadinya antrian merupakan salah satu bentuk contoh
pelayanan yang kurang baik. Karena hal ini membuat konsumen menunggu untuk
dilayani.
Antrian merupakan kondisi di mana pelanggan menunggu untuk menerima
layanan (service) dalam bahasa Inggris di kenal dengan “queuing” atau “waiting
line”. Teori antrian tersebut difokuskan untuk mengidentifikasi waktu tunggu antrian.
Situasi menunggu merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat random dalam
sebuah fasilitas pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk menunggu
sehingga mendapatkan hasil persentase waktu pelayanan yang tersedia ketika tidak
adanya kegiatan dalam pelayanan. Antrian yang ideal memiliki karakteristik antrian
yang baik yaitu tidak terjadinya antrian dalam waktu tunggu yang lama untuk
mendapatkan pelayanan, dimana keseimbangan antara jumlah kedatangan dengan
jumlah fasilitas dan waktu antrian yang singkat sehingga pelayanan menjadi tertib
dan teratur.
Permasalahan antrian dapat diselesaikan dengan cara perhitungan
menggunakan teori antrian dan juga menggunakan simulasi bantuan perangkat lunak
(software). Software Rockwell Arena Simulation merupakan software yang dirancang
khusus untuk menyelesaikan masalah-masalah sistem terintegrasi, khususnya dalam
hal antrian (queuing) dengan memanfaatkan diagram alir (flowchart) yang telah
terpaket dengan berpedoman pada aktivitas yang terjadi terhadap waktu.
Bengkel AHASS merupakan bengkel khusus pengguna motor Honda pada
umunya bengkel AHASS ini terdapat pada semua dealer resmi Honda dalam
pelayanannya bengkel AHASS hanya melayani perawatan atau perbaikan. Bengkel
AHASS banyak terdapat di berbagai Kota salah satunya berada di Jl. Sariasih,
Sarijadi Kota Bandung. Pada pelayanan perawatan dan perbaikan kerap mengalami
permasalahan yaitu jumlah dan waktu antrian kendaraan di bengkel. Jika jumlah
1
antrian di bengkel terlalu banyak beberapa orang urung melaksanakan niatnya untuk
memperbaiki kendaraannya. Selain itu, lamanya antrian juga sangat menghambat bagi
orang- orang yang sibuk. Suasana dalam antrian juga sangat membosankan bagi
pemilik kendaraan, sehingga tidak jarang mereka lebih memilih untuk menunggunya
di tempat lain. Secara tidak disadari hal ini menunjukkan salah satu pelayanan yang
kurang dari bengkel tersebut. Selain itu bengkel juga berusaha mencari pendapatan
yang maksimal dengan melayani lebih banyak pelanggan. Jumlah mekanik, mesin,
kasir dll berpegaruh terhadap jumlah motor yang dapat dilayani per hari.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan sebuah solusi yang tepat, guna
menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, baik yang dihadapai oleh pemilik
kendaraan bermotor maupun saran perbaikan bagi layanan bengkel dengan diadakan
simulasi dengan beberapa skenario perbaikan.
2
2. Studi Kasus
2.1 Objek Kajian Sistem
2.1.1 Aspek Struktural
Pada objek kajian sistem aspek struktural pembentuk sistem yang ada
pada bengkel AHASS adalah :
1. Pemilik Kendaraan (Konsumen)
2. Bagian Administrasi
3. Mekanik
2.1.2 Aspek Fungsional
Pada objek kajian sistem aspek fungsional pembentuk sistem yang ada
pada bengkel AHASS berkaitan dengan aspek struktural pembentuk sistem.
1. Pemilik Kendaraan (Kosumen)
- Orang yang akan masuk kedalam sistem artinya pemilik kendaraan
akan melakukan perawatan atau perbaikan pada kendaraannya
dibengkel AHASS
- Pemilik kendaraan berinteraksi dengan bagian administrasi untuk :
1. memilih pelayanan yang diperlukan terhadap perawatan atau
perbaikan kendaranya.
2. Melakukan pembayaran
- Pemilik kendaraan berinteraksi dengan mekanik untuk :
1. Memberikan kunci kendaraan dan memberikan keluhan-keluhan
mengenai kendaraan yang digunakannya.
2. Bagian Administrasi
Pelayanan
- Berinteraksi dengan pemilik kendaraan untuk memberikan
pelayanan perawatan atau perbaikan.
- Berinteraksi dengan mekanik untuk memberikan jobdesk kepada
mekanik sesuai pelayanan yang dipilih konsumen.
3
Pembayaran
- Berinteraksi dengan pemilik kendaraan untuk Menerima
pembayaran.
- Mencetak faktur/Struk Pembayaran.
3. Mekanik
- Berinteraksi dengan pemilik kendaraan untuk menerima kunci
kendaraan dan keluhan dari konsumen
- Berinteraksi dengan bagian administrasi untuk menerima jobdesk.
2.2 Model Konseptual
2.2.1 Entity Flow Diagram
1. Entity Flow Diagram Pemilik Kendaraan
Meja Administrasi Meja Administrasi
Ruang Tunggu Ruang Pemekrisaan
Pelayanan Pembayaran
4
2. Entity Flow Diagram Motor
Motor
5
2.2.2 Flow Process Chart
Flow Process Chart Bengkel AHASS
Pemilik Kendaraan (Kosumen) Bagian Administrasi Pelayanan Mekanik Bagian Administrasi Pembayaran
Konsumen Datang
Mengambil Form
Pendaftaraan
Cetak Form
Pelayanan
Tidak
Tunggu Cek Mekanik?
Ada
Memindah motor
ke bengkel
Pengerjaan Motor
Memindahkan
motor ke Parkiran
Menerima Informasi
Pengerjaan Selesai &
Pengerjaan selesai
Faktur Perbaikan dan
Perawatan
Tidak
Cek Kondisi Pengerjaan
Motor? Tambahan
OK
Melakukan
Pembayaran
Menerima
Pembayaran
Cetak Struk
Pembayaran
Konsumen Pulang
6
Sistem di dalam objek amatan terdiri dari tiga proses besar, yakni
pendaftaran pelanggan, pengerjaan motor, dan yang terakhir pembayaran oleh
pelanggan. Setelah melakukan proses registrasi, pelanggan terlebih dahulu
menunggu untuk memastikan ketersediaan slot atau pekerja yang menangani
motor. Di dalam proses ini, juga dipengaruhi oleh waktu pengecekan yang
dilakukan oleh bagian administrasi. Adanya looping pada bagian selanjutnya,
membuat pelanggan akan terus menunggu hingga pekerja dan slot tersedia.
Kemudian terdapat proses pengerjaan motor.
2.3 Analisis input
2.3.1 Data Numerik
1. Waktu Antar Kedatangan
Mhs TBA
Waktu Tiba TBA
ke- (menit)
1 9:10:00
7
Mhs TBA
Waktu Tiba TBA
ke- (menit)
15 11:02:12 0:07:01 7.02
8
Mhs TBA
Waktu Tiba TBA
ke- (menit)
39 14:16:57 0:09:22 9.37
2. Waktu Pelayanan
2.1.1. Waktu Pelayanan Service Tuneup
Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
1 9:25:08 9:37:41 12.55
9
Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
5 9:56:12 10:08:45 12.55
10
Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
28 13:24:16 13:31:38 7.37
Waktu
Mhs Waktu Selesai Waktu
Mulai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
1 10:15:08 10:33:12 18.07
12
distribusi dan digunakan sebagai inputan proses pelayanan service besar pada
simulasi yang dibuat.
Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
1 9:57:38 11:28:42 31.07
13
2.3.2 Uji Distribusi
1. Waktu Antar Kedatangan
2. Waktu Pelayanan
14
Distribusi waktu pelayanan service tuneup bedasarkan data yang diambiil
bahwa data waktu pelayanan berdistribusi normal dengan nilai rata-rata (mean)
yaitu 8,51 dan standar deviasi bernilai 2,75.
15
Distribusi waktu pelayanan service overhoul bedasarkan data yang diambiil
bahwa data waktu pelayanan awalnya berdistribusi beta dengan menggunakan
input analyzer distribusi di fitkan menjadi distribusi normal yang bertujuan agar
waktu pelayanan berdistribusi sama yaitu normal dengan nilai rata-rata (mean)
yaitu 39,1 dan standar deviasi bernilai 6,07.
3. Analisis Hasil
1. Pemodelan Sistem Pelayanan Bengkel
16
modul sebelumnya seperti pada modul create ini berfungsi sebagai waktu antar
pelanggan, sesuai dengan data berdasarkan hasil observasi data waktu antar
kedatangan pelanggan berdistribusi eksponensial. Konversi data waktu antar
kedatangan ini menggunakan input analyzer yang merupakan fasilitas tools
konversi data menjadi bentuk distribusi. Data yang dikonversi adalah data waktu
pelayanan dan waktu antar kedatangan, data yang telah dikonversi menjadi akan
menjadi inputan ketika membuat simulasi. Berikut gambar data waktu antar
kedatangan sebagai input modul create.
17
menit karena berdarkan hasil pengamatan satuan waktu yang digunakan adalah
menit.
berdasarkan hasil data pengamatan terdapat tiga proses dengan menggunakan
waktu berdasarkan distribusi yaitu proses service tuneup, service besar dan service
overhoul. Berikut gambar data waktu pelayanan sebagai input modul proses
dengan distibusi normal.
18
Gambar 11 Waktu proses pelayanan bengkel AHASS lainnya
Mengapa proses memiliki waktu yang constan karena pada proses
pelayaanannya berdasarkan hasil pengamatan dilapangan menunjukan bahwa
waktu pelayanan rata-rata 1 menit.
Pada model yang di dibuat terdapat modul assign yang berguna untuk
mendefinisikan nilai antribut baru suatu entity baik berupa tipe atau pun
gambarnya dan nilai atributnya lainnya seperti beriut ini.
19
Pada modul assign yang dibuat ini terdapat tiga assignment yang
didefinisikan sebagai atribut nilai baru.
1. Indeks disni bertujuan untuk memberikan peluangan kejadian entity
berdasarkan prosesnya.
2. Merubah tipe entity
3. Merubah gambar entity
Berikutnya adalah modul separate, modul separate berfungsi untuk
menduplikasi entity yang masuk pada suatu sistem.
22
Gambar 18 Tampilan animasi running sistem pelayanan bengkel AHASS
Pada gambar 12 merupakan tampilan running pada simulasi yang dibuat, simulasi
dijalankan selama tujuh jam lebih tujuh belas menit didapat hasil yaitu dari entity
yang masuk berjumlah 55 entity keluar berjumlah 51 entity masih terdapat empat
entity yang masih terproses dalam sistem.
23
3. Verifikasi dan Validasi
Verifikasi
Verifikasi merupakan proses perbandingan antara model konseptual dengan
model simulasi. Sehingga tujuan dilakukannya verifikasi adalah untuk
mengecek model simulasi yang dibuat sama dan dengan sesuai dengan
model konseptualnya. Comparing system merupakan tools uji tanpa statistik
dalam verifikasi yaitu dengan melakukan pengecekan ada tidaknya error
dalam model arena yang dibuat. Berikut hasil gambar yang di dapatkan.
24
Validasi
Validasi adalah proses membandingkan model simulasi dengan real system.
Model dikatakan valid apabila hasil perbandingan menunjukkan bahwa kedua
alternatif (model dan real system) tidak berbeda secara signifikan. Terdapat dua
metode yang dapat digunakan untuk membandingkan dua alternatif desain
sistem, yaitu Welch Confidence Interval dan Paired- t Confidence. Dalam kasus
ini, kelompok kami menggunakan metode Paired- t Confidence.
Tabel 17 Paired- t Confidence
Replikasi Output Simulasi Output Simulasi Throught Difference
1 47 48 -1
2 50 49 1
3 49 46 3
4 50 48 2
5 48 50 -2
6 49 51 -2
Rata-rata 48,83333333 48,66666667 0,166666667
Standar Deviasi 1,17 1,75 2,14
Varinsi 1,37 3,07 4,57
Hipotesa :
Ho : µ1- µ2 = 0
Ha : µ1- µ2 ≠ 0
Dengan level signifikan 0,05, maka didapatkan sebagai berikut:
25
3. Report Statistik Arena
26
Gambar 22 Proses antrian ada sistem
27
Gambar 24 Utilitas Resource
28
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
4.1 Kesimpulan
Pada model simulasi yang dibuat ini terverifikasi karena tidak ditemukannya
masalah pada model simulasi yang dibuat dan untuk output yang dihasilkan dari model
simulasi ini tidak berbeda jauh dengan sistem nyatanya selesesihnya yaitu 2-4 entity.
pada studi kasus bengkel motor ini kami tidak banyak menenmukan masalah
seperti antrian pada sistem service yang berjalan yang berakibat pada penurunannya
jumlah pendapatan pada bengkel AHASS ini. Umumnya antrian yang ada pada bengkel
AHASS ini masih terhitung ideal.
4.2 Rekomendasi
Ditambahnya pit untuk pelayanan service motor dan mekanik servicenya agar
proses service lebih Optimal dan dapat melayani pelanggan lebih banyak lagi dan
berimbas pada naik pendapatan bagi bengkel AHASS itu sendiri.
29
DAFTAR PUSTAKA
30