Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 32

LAPORAN TUGAS BESAR

MATA KULIAH SIMULASI KOMPUTER

KELOMPOK 11
STUDI KASUS SERVICE MOTOR AHASS HONDA SARIJADI
IGEN RUSMAGIAN NRP. 143010241
ILHAM EKA P. NRP. 143010243

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
2017
DAFTAR ISI

1. Pendahuluan ................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
2. Studi Kasus.................................................................................................................................. 3
2.1 Objek Kajian Sistem................................................................................................................ 3
2.1.1 Aspek Struktural.................................................................................................................. 3
2.1.2 Aspek Fungsional ................................................................................................................ 3
2.2 Model Konseptual ................................................................................................................... 4
2.2.1 Entity Flow Diagram ........................................................................................................... 4
2.2.2 Flow Process Chart.............................................................................................................. 6
2.3 Analisis input .......................................................................................................................... 7
2.3.1 Data Numerik ...................................................................................................................... 7
2.3.2 Uji Distribusi ..................................................................................................................... 14
3. Analisis Hasil ............................................................................................................................ 14
4. Kesimpulan dan Rekomendasi .................................................................................................. 16

i
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pelayanan terbaik merupakan hal utama yang harus diberikan oleh produsen
kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen merasa puas
(Costumer Satisfaction). Terjadinya antrian merupakan salah satu bentuk contoh
pelayanan yang kurang baik. Karena hal ini membuat konsumen menunggu untuk
dilayani.
Antrian merupakan kondisi di mana pelanggan menunggu untuk menerima
layanan (service) dalam bahasa Inggris di kenal dengan “queuing” atau “waiting
line”. Teori antrian tersebut difokuskan untuk mengidentifikasi waktu tunggu antrian.
Situasi menunggu merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat random dalam
sebuah fasilitas pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk menunggu
sehingga mendapatkan hasil persentase waktu pelayanan yang tersedia ketika tidak
adanya kegiatan dalam pelayanan. Antrian yang ideal memiliki karakteristik antrian
yang baik yaitu tidak terjadinya antrian dalam waktu tunggu yang lama untuk
mendapatkan pelayanan, dimana keseimbangan antara jumlah kedatangan dengan
jumlah fasilitas dan waktu antrian yang singkat sehingga pelayanan menjadi tertib
dan teratur.
Permasalahan antrian dapat diselesaikan dengan cara perhitungan
menggunakan teori antrian dan juga menggunakan simulasi bantuan perangkat lunak
(software). Software Rockwell Arena Simulation merupakan software yang dirancang
khusus untuk menyelesaikan masalah-masalah sistem terintegrasi, khususnya dalam
hal antrian (queuing) dengan memanfaatkan diagram alir (flowchart) yang telah
terpaket dengan berpedoman pada aktivitas yang terjadi terhadap waktu.
Bengkel AHASS merupakan bengkel khusus pengguna motor Honda pada
umunya bengkel AHASS ini terdapat pada semua dealer resmi Honda dalam
pelayanannya bengkel AHASS hanya melayani perawatan atau perbaikan. Bengkel
AHASS banyak terdapat di berbagai Kota salah satunya berada di Jl. Sariasih,
Sarijadi Kota Bandung. Pada pelayanan perawatan dan perbaikan kerap mengalami
permasalahan yaitu jumlah dan waktu antrian kendaraan di bengkel. Jika jumlah
1
antrian di bengkel terlalu banyak beberapa orang urung melaksanakan niatnya untuk
memperbaiki kendaraannya. Selain itu, lamanya antrian juga sangat menghambat bagi
orang- orang yang sibuk. Suasana dalam antrian juga sangat membosankan bagi
pemilik kendaraan, sehingga tidak jarang mereka lebih memilih untuk menunggunya
di tempat lain. Secara tidak disadari hal ini menunjukkan salah satu pelayanan yang
kurang dari bengkel tersebut. Selain itu bengkel juga berusaha mencari pendapatan
yang maksimal dengan melayani lebih banyak pelanggan. Jumlah mekanik, mesin,
kasir dll berpegaruh terhadap jumlah motor yang dapat dilayani per hari.
Oleh karena itu, perlu dipikirkan sebuah solusi yang tepat, guna
menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, baik yang dihadapai oleh pemilik
kendaraan bermotor maupun saran perbaikan bagi layanan bengkel dengan diadakan
simulasi dengan beberapa skenario perbaikan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana rancangan scenario perbaikan untuk mengurangi antrian di bengkel
AHASS dalam pelayanan perawatan dan perbaikan sepeda motor?
1.3 Tujuan
Terciptapnya scenario perbaikan sehingga dapat meminimasi antrian, utilitas
mekanik tinggi dan jumlah motor yang dilayani banyak.

2
2. Studi Kasus
2.1 Objek Kajian Sistem
2.1.1 Aspek Struktural
Pada objek kajian sistem aspek struktural pembentuk sistem yang ada
pada bengkel AHASS adalah :
1. Pemilik Kendaraan (Konsumen)
2. Bagian Administrasi
3. Mekanik
2.1.2 Aspek Fungsional
Pada objek kajian sistem aspek fungsional pembentuk sistem yang ada
pada bengkel AHASS berkaitan dengan aspek struktural pembentuk sistem.
1. Pemilik Kendaraan (Kosumen)
- Orang yang akan masuk kedalam sistem artinya pemilik kendaraan
akan melakukan perawatan atau perbaikan pada kendaraannya
dibengkel AHASS
- Pemilik kendaraan berinteraksi dengan bagian administrasi untuk :
1. memilih pelayanan yang diperlukan terhadap perawatan atau
perbaikan kendaranya.
2. Melakukan pembayaran
- Pemilik kendaraan berinteraksi dengan mekanik untuk :
1. Memberikan kunci kendaraan dan memberikan keluhan-keluhan
mengenai kendaraan yang digunakannya.
2. Bagian Administrasi
 Pelayanan
- Berinteraksi dengan pemilik kendaraan untuk memberikan
pelayanan perawatan atau perbaikan.
- Berinteraksi dengan mekanik untuk memberikan jobdesk kepada
mekanik sesuai pelayanan yang dipilih konsumen.

3
 Pembayaran
- Berinteraksi dengan pemilik kendaraan untuk Menerima
pembayaran.
- Mencetak faktur/Struk Pembayaran.
3. Mekanik
- Berinteraksi dengan pemilik kendaraan untuk menerima kunci
kendaraan dan keluhan dari konsumen
- Berinteraksi dengan bagian administrasi untuk menerima jobdesk.
2.2 Model Konseptual
2.2.1 Entity Flow Diagram
1. Entity Flow Diagram Pemilik Kendaraan
Meja Administrasi Meja Administrasi
Ruang Tunggu Ruang Pemekrisaan
Pelayanan Pembayaran

Pemilik Kendaraan Pemilik Kendaraan

Gambar 1 Entity Flow Diagram Pemilik Kendaraan

Waktu Sumber Daya Lokasi Pemicu Waktu Sumber Daya


Lokasi
Aktivitas Aktivitas Berikutnya Perpindahan Perpindahan Perpindahan
Meja Administrasi Administrator
Ada Ruang Tunggu Tidak Ada Ada Tidak Ada
Pelayanan (1)
Ruang
Ruang Tunggu Tidak Ada Tidak Ada Service Selesai Ada Mekanik
Pemeriksaan
Pemilik Meja Pemeriksaan
Ruang Pemeriksaan Ada Ada Tidak Ada
Kendaraan (1) Administrasi Selesai
Meja Administrasi
Ada Kasir (1) Keluar Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Pembayaran

Tabel 1 Entitiy Flow Diagram Pemilik Kendaraan

4
2. Entity Flow Diagram Motor

Ruang Parkir Ruang Service

Motor

Gambar 2 Entity Flow Diagram Pemilik Kendaraan

Waktu Sumber Daya Lokasi Pemicu Waktu Sumber Daya


Lokasi
Aktivitas Aktivitas Berikutnya Perpindahan Perpindahan Perpindahan
Ruang Service
Ruang Parkir Tidak Ada Tidak Ada Ruang Service Ada Mekanik
Kosong
Ruang Service Ada Mekanik (1) Keluar Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Tabel 2 Entitiy Flow Diagram Pemilik Kendaraan

Urutan siklus aktivitas pelanggan dimulai dari kedatangan pelanggan pada


bengkel. Setelah itu, terdapat proses queue yakni mengantri pendaftaran (apabila
ada antrian atau karyawan Administrasi masih melayani pembayaran). Ketika
Administrasi sudah available, pelanggan selanjutnya melakukan proses
pendaftaran, dan menunggu pengerjaan motor hingga selesai. Sebelum
mengambil pekerjaan motor yang telah selesai , pelanggan terlebih dahulu
mengecek kondisi motor akhir. Apabila pelanggan belum fix (masih ada yang
belum dikerjakan), motor akan diperbaiki kembali dan pelanggan kembali
menunggu. Sedangkan apabila motor telah fix, pelanggan melakukan
pembayaran ke Administrasi.

5
2.2.2 Flow Process Chart
Flow Process Chart Bengkel AHASS

Pemilik Kendaraan (Kosumen) Bagian Administrasi Pelayanan Mekanik Bagian Administrasi Pembayaran

Konsumen Datang

Mengambil Form
Pendaftaraan

Mengisi Form Menerima Form


Pendaftaraan Pendaftaran

Menunggu Proses Pelayanan

Cetak Form
Pelayanan

Faktur Perbaikan Menerima Faktur


dan Perawatan Perbaikan dan
Perawatan

Tidak
Tunggu Cek Mekanik?

Ada

Memindah motor
ke bengkel

Pengerjaan Motor

Memindahkan
motor ke Parkiran

Menerima Informasi
Pengerjaan Selesai &
Pengerjaan selesai
Faktur Perbaikan dan
Perawatan

Tidak
Cek Kondisi Pengerjaan
Motor? Tambahan

OK

Melakukan
Pembayaran

Menerima
Pembayaran

Cetak Struk
Pembayaran

Menerima Struk Struk Pembayaran


Pembayaran

Konsumen Pulang

Gambar 3 Flow Process Chart Keseluruhan Sistem Bengkel AHASS

6
Sistem di dalam objek amatan terdiri dari tiga proses besar, yakni
pendaftaran pelanggan, pengerjaan motor, dan yang terakhir pembayaran oleh
pelanggan. Setelah melakukan proses registrasi, pelanggan terlebih dahulu
menunggu untuk memastikan ketersediaan slot atau pekerja yang menangani
motor. Di dalam proses ini, juga dipengaruhi oleh waktu pengecekan yang
dilakukan oleh bagian administrasi. Adanya looping pada bagian selanjutnya,
membuat pelanggan akan terus menunggu hingga pekerja dan slot tersedia.
Kemudian terdapat proses pengerjaan motor.
2.3 Analisis input
2.3.1 Data Numerik
1. Waktu Antar Kedatangan

Mhs TBA
Waktu Tiba TBA
ke- (menit)
1 9:10:00

2 9:23:22 0:13:22 13.37

3 9:29:34 0:06:12 6.20

4 9:36:57 0:07:23 7.38

5 9:44:58 0:08:01 8.02

6 9:54:01 0:09:03 9.05

7 10:00:33 0:06:32 6.53

8 10:09:36 0:09:03 9.05

9 10:16:47 0:07:11 7.18

10 10:27:55 0:11:08 11.13

11 10:34:58 0:07:03 7.05

12 10:43:02 0:08:04 8.07

13 10:49:03 0:06:01 6.02

14 10:55:11 0:06:08 6.13

7
Mhs TBA
Waktu Tiba TBA
ke- (menit)
15 11:02:12 0:07:01 7.02

16 11:08:27 0:06:15 6.25

17 11:21:48 0:13:21 13.35

18 11:29:20 0:07:32 7.53

19 11:35:38 0:06:18 6.30

20 11:43:00 0:07:22 7.37

21 11:49:41 0:06:41 6.68

22 11:56:37 0:06:56 6.93

23 12:03:20 0:06:43 6.72

24 12:14:25 0:11:05 11.08

25 12:21:26 0:07:01 7.02

26 12:27:42 0:06:16 6.27

27 12:37:09 0:09:27 9.45

28 12:47:37 0:10:28 10.47

29 12:54:06 0:06:29 6.48

30 13:00:56 0:06:50 6.83

31 13:08:03 0:07:07 7.12

32 13:15:55 0:07:52 7.87

33 13:24:06 0:08:11 8.18

34 13:33:38 0:09:32 9.53

35 13:41:19 0:07:41 7.68

36 13:49:39 0:08:20 8.33

37 13:57:25 0:07:46 7.77

38 14:07:35 0:10:10 10.17

8
Mhs TBA
Waktu Tiba TBA
ke- (menit)
39 14:16:57 0:09:22 9.37

40 14:29:30 0:12:33 12.55

41 14:38:25 0:08:55 8.92

42 14:47:46 0:09:21 9.35

43 14:58:10 0:10:24 10.40

44 15:11:12 0:13:02 13.03

45 15:18:33 0:07:21 7.35

46 15:27:28 0:08:55 8.92

47 15:35:17 0:07:49 7.82

48 15:46:07 0:10:50 10.83

49 15:58:28 0:12:21 12.35

50 16:04:39 0:06:11 6.18

51 16:11:13 0:06:34 6.57


Tabel 3 Data Numerik Waktu Antar Kedatangan
Pada data yang ditunjukan pada tabel 3 merupakan data waktu antar kedatangan
pelanggan yang akan melakukan service motor.

2. Waktu Pelayanan
2.1.1. Waktu Pelayanan Service Tuneup
Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
1 9:25:08 9:37:41 12.55

2 9:31:46 9:44:29 12.72

3 9:39:09 9:50:17 11.13

4 9:47:10 9:57:20 10.17

9
Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
5 9:56:12 10:08:45 12.55

6 10:02:45 10:12:55 10.17

7 10:11:48 10:20:51 9.05

8 10:18:59 10:30:07 11.13

9 10:30:07 10:36:19 6.20

10 10:37:10 10:48:18 11.13

11 10:45:14 10:54:17 9.05

12 10:51:15 10:59:19 8.07

13 10:59:19 11:08:46 9.45

14 11:08:46 11:15:49 7.05

15 11:15:49 11:24:09 8.33

16 11:24:00 11:31:03 7.05

17 11:31:32 11:39:36 8.07

18 11:37:50 11:49:44 11.90

19 11:45:12 11:51:30 6.30

20 11:51:53 12:02:21 10.47

21 11:58:49 12:06:11 7.37

22 13:00:24 13:10:52 10.47

23 13:00:24 13:07:46 7.37

24 13:10:52 13:17:33 6.68

25 13:07:46 13:15:50 8.07

26 13:17:33 13:24:16 6.72

27 13:15:50 13:22:31 6.68

10
Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
28 13:24:16 13:31:38 7.37

29 13:22:31 13:32:03 9.53

30 13:31:38 13:44:11 12.55

31 13:32:03 13:39:55 7.87

32 13:44:11 13:50:27 6.27

33 13:39:55 13:43:10 3.25

34 13:43:31 13:50:00 6.48

35 13:53:16 13:59:32 6.27

36 13:59:37 14:05:52 6.25

37 14:09:47 14:16:48 7.02

38 14:19:09 14:29:33 10.40

39 14:31:42 14:40:37 8.92

40 14:40:37 14:53:39 13.03

41 14:49:58 15:00:08 10.17

42 15:00:22 15:06:46 6.40

43 15:13:24 15:19:35 6.18

44 15:20:53 15:31:17 10.40

45 15:29:40 15:37:26 7.77

46 15:37:29 15:50:02 12.55

47 15:50:11 16:03:13 13.03

48 16:00:40 16:02:52 2.20

49 16:06:51 16:10:06 3.25

50 16:13:25 16:15:37 2.20


Tabel 4 Data Numerik Waktu Pelayanan Service Tuneup
11
Pada waktu pelayanan service tuneup didapat 50 data pengamatan karena
berdasarkan pengamatan, pemilik kendaraan yang melakukan service selama sehari
berjumlah 50 pelanggan datang ke bengkel umunya untuk melakukan service tuneup
seperti ganti oli saja. Dikarena data pengamatan hanya berjumlah 50 maka dianggap
sudah memenuhi syarat minimal pengambilan data. Data tersebut bertujuan untuk
menunjukan distribusi dan digunakan sebagai inputan proses pelayanan service
tuneup pada simulasi yang dibuat.

2.1.2. Waktu Pelayanan Service Besar

Waktu
Mhs Waktu Selesai Waktu
Mulai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
1 10:15:08 10:33:12 18.07

2 10:50:08 11:11:16 21.13


3 11:20:09 11:39:12 19.05
4 13:10:10 13:32:11 22.02
5 13:48:09 14:16:24 28.25
6 14:15:23 14:42:55 27.53
7 14:36:08 15:00:30 24.37
8 15:08:45 15:29:26 20.68
9 15:29:14 15:53:10 23.93
10 16:06:26 16:32:09 25.72
Tabel 5 Data Numerik Waktu Pelayanan Service Besar
Pada waktu pelayanan service besar didapat 10 data pengamatan karena
berdasarkan pengamatan, pemilik kendaraan yang melakukan service selama sehari
berjumlah 10 datang ke bengkel umunya untuk melakukan service besar seperti ganti
oli dan mengganti sperpart lainnya. Dikarena data pengamatan hanya berjumlah 10
maka dilakukan generet data menggunakan excel sehingga berjumlah 50 sebagai
syarat data pengambilan waktu minimal. Data tersebut bertujuan untuk menunjukan

12
distribusi dan digunakan sebagai inputan proses pelayanan service besar pada
simulasi yang dibuat.

2.1.3. Waktu Pelayanan Service Overhoul

Waktu
Mhs Waktu Mulai Waktu
Selesai
ke- Dilayani Pelayanan
Dilayani
1 9:57:38 11:28:42 31.07

2 10:20:21 12:07:29 47.13


3 10:56:45 12:31:48 35.05
4 13:18:19 14:59:20 41.02
5 13:57:39 15:47:54 50.25
6 14:39:23 16:19:55 40.53
7 15:15:08 16:44:30 29.37
8 15:45:45 17:31:26 45.68
Tabel 6 Data Numerik Waktu Pelayanan Service Overhoul
Pada waktu pelayanan service overhaul didapat 8 data pengamatan karena
berdasarkan pengamatan pemilik kendaraan yang melakukan service selama dua hari
berjumlah 8 pelanggan yang datang ke bengkel umunya untuk melakukan service
besar seperti turun mesin karena karburator yang rusak atau hal lainnya yang
berkaitan dengan mesin. Dikarena data pengamatan hanya berjumlah 8 maka
dilakukan generet data menggunakan excel sehingga berjumlah 50 sebagai syarat data
pengambilan waktu minimal. Data tersebut bertujuan untuk menunjukan distribusi
dan digunakan sebagai inputan proses pelayanan service overhoul pada simulasi yang
dibuat.

13
2.3.2 Uji Distribusi
1. Waktu Antar Kedatangan

Gambar 4 Uji Distribusi Waktu Antar Kedatangan


Distribusi waktu antar kedatangan pelanggan bedasarkan data yang diambiil
bahwa data waktu antar kedatangan pelanggan berdistribusi eksponensial
dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 2,42.

2. Waktu Pelayanan

Gambar 5 Uji Distribusi Waktu Pelayanan Service Tuneup

14
Distribusi waktu pelayanan service tuneup bedasarkan data yang diambiil
bahwa data waktu pelayanan berdistribusi normal dengan nilai rata-rata (mean)
yaitu 8,51 dan standar deviasi bernilai 2,75.

Gambar 6 Uji Distribusi Waktu Pelayanan Service Besar


Distribusi waktu pelayanan service besar bedasarkan data yang diambiil
bahwa data waktu pelayanan awalnya berdistribusi beta dengan menggunakan
input analyzer distribusi di fitkan menjadi distribusi normal yang bertujuan agar
waktu pelayanan berdistribusi sama yaitu normal dengan nilai rata-rata (mean)
yaitu 24,1 dan standar deviasi bernilai 2,61.

Gambar 7 Uji Distribusi Waktu Pelayanan Service Overhoul

15
Distribusi waktu pelayanan service overhoul bedasarkan data yang diambiil
bahwa data waktu pelayanan awalnya berdistribusi beta dengan menggunakan
input analyzer distribusi di fitkan menjadi distribusi normal yang bertujuan agar
waktu pelayanan berdistribusi sama yaitu normal dengan nilai rata-rata (mean)
yaitu 39,1 dan standar deviasi bernilai 6,07.

3. Analisis Hasil
1. Pemodelan Sistem Pelayanan Bengkel

Gambar 8 Pemodelan sistem pelayanan bengkel AHASS


Pada model sistem pelayanan bengkel yang dibuat menunjukan represantasi
nyata pada pelayanan bengkel yang ada di bengkel AHASS sarijadi, dibuatnya
model ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana simulasi sistem pelayanan yang
ada dibengkel AHASS serta gambaran bagaimana permasalahan antrian yang ada
dibengkel AHASS.
Berdasarkan model yang dibuat sebelumnya. Pada kali ini model yang
dibuat mengalamai banyak perubahan seperti bertambahnya modul Separate,
Assign, Match dan Batch untuk fungsinya sendiri modul-modul yang digunakan
hanya untuk proses melogikan kan saja untuk pembuat simulasi ini. Maka dari itu
pada model yang sekarang ini data yang digunkan tetap menggunakan modul-

16
modul sebelumnya seperti pada modul create ini berfungsi sebagai waktu antar
pelanggan, sesuai dengan data berdasarkan hasil observasi data waktu antar
kedatangan pelanggan berdistribusi eksponensial. Konversi data waktu antar
kedatangan ini menggunakan input analyzer yang merupakan fasilitas tools
konversi data menjadi bentuk distribusi. Data yang dikonversi adalah data waktu
pelayanan dan waktu antar kedatangan, data yang telah dikonversi menjadi akan
menjadi inputan ketika membuat simulasi. Berikut gambar data waktu antar
kedatangan sebagai input modul create.

Gambar 9 waktu antar kedatangan bengkel AHASS


Pada modul create terdapat beberapa option didalamnya seperti Name
menunjukan seperti nama aktifitas, Time Between Arrivals (Waktu Antar
Kedatangan) terdapat beberapa pilihan seperti Type, pada type terdapat beberapa
pilihan pada kasus kali menggunakan expression menunjukan data distribusi
ditentukan oleh pengguna, maka dari itu pada experession diisi berdasarkan data
hasil pengamatan yang sudah dikonversi menggunakan input analyzer. Untuk units
disini menyatakan satuan waktu. Pada satuan waktu yang dipilih menggunakan

17
menit karena berdarkan hasil pengamatan satuan waktu yang digunakan adalah
menit.
berdasarkan hasil data pengamatan terdapat tiga proses dengan menggunakan
waktu berdasarkan distribusi yaitu proses service tuneup, service besar dan service
overhoul. Berikut gambar data waktu pelayanan sebagai input modul proses
dengan distibusi normal.

Gambar 10 Waktu pelayanan bengkel AHASS


Pada gambar 8 menjelaskan modul proses layanan salah satunya adalah
pelayanan pada service tuneup pada delay type dipilih expression karena
memaparkan hasil yang sudah di input analyzer berdasarkan data pengamatan,
terdapat dua proses yang memiliki distribusi yang sama yaitu service besar dan
service overhaoul pada typenya sama saja dengan modul proses tuneup hanya
saja berbeda pada nilai mean dan standar deviasinya.
Dan pada proses lainnya berdasarkan pengamatan berikutnya di bengkel
AHASS memiliki waktu pelayanan yang konstan yaitu 1 menit yaitu pada proses
pendaftaran, pelayanan, penerimaan dan pembayaran. Sebagai contoh proses
pelayanan.

18
Gambar 11 Waktu proses pelayanan bengkel AHASS lainnya
Mengapa proses memiliki waktu yang constan karena pada proses
pelayaanannya berdasarkan hasil pengamatan dilapangan menunjukan bahwa
waktu pelayanan rata-rata 1 menit.
Pada model yang di dibuat terdapat modul assign yang berguna untuk
mendefinisikan nilai antribut baru suatu entity baik berupa tipe atau pun
gambarnya dan nilai atributnya lainnya seperti beriut ini.

Gambar 12 Modul Assign

19
Pada modul assign yang dibuat ini terdapat tiga assignment yang
didefinisikan sebagai atribut nilai baru.
1. Indeks disni bertujuan untuk memberikan peluangan kejadian entity
berdasarkan prosesnya.
2. Merubah tipe entity
3. Merubah gambar entity
Berikutnya adalah modul separate, modul separate berfungsi untuk
menduplikasi entity yang masuk pada suatu sistem.

Gambar 13 Modul separate


Pada studi kasus tentang bengkel ini modul separate digunakan untuk
memisahkan entity. Seperti orang membawa motor maka akan di pisahkan
dalam service orangnya menunggu dan motornya masuk ke proses service.
Dalam penduplikasiaan modul separate ini tidak dibatasi hanya untuk
menduplikasi sebanyak yang di inginkan tapi berangkat dari kebutuhan yang
ada dalam kasus yang di modelkan.
Modul match berfungsi sebagai pemangsangan entity.

Gambar 14 Modul match


20
jadi modul match tidak bisa digunakan apabila jumlah entitynya hanya
satu. Maka dari separate yang berfungsi sebagai duplikasi seperti yang sudah
dijelaskan bahwa setelah entity yang di pisahkan akan dipasangkan kembali
karena entity awal yang mesuk merupakan satu kesatuan. Maka perlunya
dipasangkan kembali.
Namun adanya modul match tidak bisa digunakan tanpa adanya modul
batch, mengapa demikian karena walaupun dipasangkan entity yang masuk
akan melewati prosenya masing-masing.
Modul batch digunakan untuk mengelompokan entity berdasarkan jumlah
batch sizeny.

Gambar 15 Modul batch


bila pada kasus bengkel ini pada entity yang dipisahkan hanya terdapat
dua maka akan dikelompokan dengan batch sizenya juga 2 karena sesuai
dengan pada pemisahaan entity sebelumnya dan akan keluar 1 dari modul batch
ini karena diangggap dapat mewakili dua entity yang masuk.
Setelah modul basic proses digunakan dan tau cara penggunaannya, maka
dibuatlah animasi model simulasinya agar dapat dimengerti oleh orang lain
yang tentunya menjadi lebih realistis, pada pembuatan animasi ini melibatkan
modul Route dan Station. modul Route dan Station terdapat pada panel
advanced transfer software arena.
Modul Station berfungsi sebagai titik asal atau titik tujuan sedangkan
Modul Route berfungsi sebagai menentukan titik tujuan yang akan dituju.
21
Dalam penggunaannya modul Station harus dibarengi dengan model
Route karena model yang dibuat tidak akan berjalan dengan baik karena jika
hanya ada salah satu saja yang di deklarasikan maka model akan megalami
eror.

Gambar 16 Modul Route dan Station


Terdapat dua proses yang berbeda yaitu kedatangan dan pendaftaran,
pada penempatan modul statition terdapat pada modul bertuliskan dating, untuk
menghubungkan kedatangan dan proses pendaftaran maka dibuatlah modul
route yang bertuliskan mejunu pendaftaran dengan titik tujuannya adalah modul
bertuliskan daftar. Seperti itulah cara penggunaan modul route dan statition
dalam pembuatan animasi model.
2. Analisa model simulasi

Gambar 17 Tampilan model running sistem pelayanan bengkel AHASS

22
Gambar 18 Tampilan animasi running sistem pelayanan bengkel AHASS
Pada gambar 12 merupakan tampilan running pada simulasi yang dibuat, simulasi
dijalankan selama tujuh jam lebih tujuh belas menit didapat hasil yaitu dari entity
yang masuk berjumlah 55 entity keluar berjumlah 51 entity masih terdapat empat
entity yang masih terproses dalam sistem.

23
3. Verifikasi dan Validasi
 Verifikasi
Verifikasi merupakan proses perbandingan antara model konseptual dengan
model simulasi. Sehingga tujuan dilakukannya verifikasi adalah untuk
mengecek model simulasi yang dibuat sama dan dengan sesuai dengan
model konseptualnya. Comparing system merupakan tools uji tanpa statistik
dalam verifikasi yaitu dengan melakukan pengecekan ada tidaknya error
dalam model arena yang dibuat. Berikut hasil gambar yang di dapatkan.

Gambar 19 Verifikasi imulasi sistem pelayanan bengkel AHASS


Dari gambar 19 dapat diketahui bahwa tidak adanya error pada model simulasi yang telah
dibuat, oleh karena itu model yang dibuat sudah terverifikasi.

24
 Validasi
Validasi adalah proses membandingkan model simulasi dengan real system.
Model dikatakan valid apabila hasil perbandingan menunjukkan bahwa kedua
alternatif (model dan real system) tidak berbeda secara signifikan. Terdapat dua
metode yang dapat digunakan untuk membandingkan dua alternatif desain
sistem, yaitu Welch Confidence Interval dan Paired- t Confidence. Dalam kasus
ini, kelompok kami menggunakan metode Paired- t Confidence.
Tabel 17 Paired- t Confidence
Replikasi Output Simulasi Output Simulasi Throught Difference
1 47 48 -1
2 50 49 1
3 49 46 3
4 50 48 2
5 48 50 -2
6 49 51 -2
Rata-rata 48,83333333 48,66666667 0,166666667
Standar Deviasi 1,17 1,75 2,14
Varinsi 1,37 3,07 4,57

Hipotesa :
 Ho : µ1- µ2 = 0
 Ha : µ1- µ2 ≠ 0
Dengan level signifikan 0,05, maka didapatkan sebagai berikut:

25
3. Report Statistik Arena

Gambar 20 Jumlah entity yang keluar pada sistem

Gambar 21 Proses waktu pada sistem

26
Gambar 22 Proses antrian ada sistem

Gambar 23 Utilitas Resource

27
Gambar 24 Utilitas Resource

28
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
4.1 Kesimpulan
Pada model simulasi yang dibuat ini terverifikasi karena tidak ditemukannya
masalah pada model simulasi yang dibuat dan untuk output yang dihasilkan dari model
simulasi ini tidak berbeda jauh dengan sistem nyatanya selesesihnya yaitu 2-4 entity.
pada studi kasus bengkel motor ini kami tidak banyak menenmukan masalah
seperti antrian pada sistem service yang berjalan yang berakibat pada penurunannya
jumlah pendapatan pada bengkel AHASS ini. Umumnya antrian yang ada pada bengkel
AHASS ini masih terhitung ideal.
4.2 Rekomendasi
Ditambahnya pit untuk pelayanan service motor dan mekanik servicenya agar
proses service lebih Optimal dan dapat melayani pelanggan lebih banyak lagi dan
berimbas pada naik pendapatan bagi bengkel AHASS itu sendiri.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. Rinaldi Munir (2010) Mengenai Beberapa Probabilitas Diskrit, Bandung:STEI ITB,


Diakses melalui website
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Probstat/2010-
2011/Beberapa%20Distribusi%20Peluang%20Diskrit.pdf
2. Rinaldi Munir (2010) Mengenai Beberapa Probabilitas Kontinu, Bandung:STEI
ITB, Diakses melalui website
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Probstat/2010-
2011/Beberapa%20Distribusi%20Peluang%20Kontinu.pdf
3. Elfanarika (2014) Mengenai Analisis Sistem Antrian Yang Diterapkan Pada Proses
Transaksi Di Bengkel Ahass 0517 Galaxy Motor Kediri, Kediri, Universitas
Nusantara PGRI Kediri, Diakses melalui website
https://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/11.1.02.02.0031.pdf

30

You might also like