Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Analisis Proksimat Amoniasi Jerami Padi Dengan Penambahan Isi

Rumen
(The proximate analysis of ammoniated rice straw added with rumen content)

Zuraida Hanum1 dan Yunasri Usman1


1
Fakultas Pertanian, JurusanPeternakanUniversitasSyiah Kuala.

ABSTRACT A study about proximate analysis content were analyzed before treatments were
onammoniated rice straw that added with rumen applied. The study result indicated that the storage
contentwas conducted at Agricultural Faculty, times of ammoniated rice straw that were given
Syiah Kuala University. Field research was done at rumen content decreased the percentage of crude
Experimental Farm Animal Husbandry Department, fiber and dry matter in highly significant different
followed by proximate analysis done in the Animal (P<0.01). On the other hand, the percentage of ash
Feed Laboratory. Factorial completely randomizes and crude protein were increased also in highly
designwith four replications was applied in this significant difference (P<0.01). Meanwhile, the
research. Storage time (4 Level) was the first factor percentage of crude lipid due to both storage time
analyzed, and the second one was the rumen content and rumen content added factors showed highly
level (4 level). Analisys of variance was used to significant different (P<0.01). The storage time up
detemine the differences among treatments. When it to fourth week, and adding of 25 % rumen content
occured, it followed by working on the Duncan to ammoniated rice straw, can increase it nutritive
Multiple Test to find the difference of each value. It was concluded that generally the quality of
treatment. Data record were taken from the product resulted from this research was very good.
percentages of dry matter, crude fiber, crude Therefore it is acceptable to provide to animals.
protein, crude lipid, and ash. Rice straw and rumen

Key words: rice straw, ammoniated, rumen content, storaging


2011 Agripet : Vol (11) No. 1: 39-44

PENDAHULUAN1 Limbah tanaman pertanian dapat


dibedakan atas dua golongan pokok, yaitu
Masalah mendasar tentang pakan
limbah tanaman pertanian pasca panen dan
untuk mendukung produksi dan produktivitas
limbah tanaman pertanian sisa industri
ternak ruminansia di Indonesia pada umumnya
pengolahan hasil pertanian, limbah tanaman
dikarenakan rendahnya kualitas, kuantitas dan
pertanian pasca panen adalah bagian tanaman
kontintuitas pakan hijauan. Kendala pe-
di atas tanah atau pucuknya yang tersisa
nyediaan pakan hijauan berkualitas diantara-
setelah dipanen atau diambil hasil utamanya,
nya, luas lahan yang semakin sempit dan
sedangkan yang dimaksud limbah pertanian
produksi hijauan yang dibatasi oleh musim,
sisa industri pengolohan hasil pertanian adalah
sehingga secara kontinyu tidak dapat tersedia
sisa dari pengolahan bermacam-macam hasil
dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.
utama pertanian (Soejono, 1995).
Masalah penyediaan pakan teratasi dengan
Suatu usaha untuk memperbaiki
mengefisienkan penggunaan lahan, pe-
kualitas jerami padi adalah melalui teknik
nanganan pasca panen dan pemanfaatan limbah
amoniasi, sumber amonia yang mudah
pertanian. Produksi limbah pertanian sampai
diperoleh dan murah harganya adalah urea.
saat ini masih merupakan produk yang belum
Satu kilogram urea bila dihidrolisa akan
dimanfaatkan secara baik, sehingga perlu dikaji
menghasilkan 0,57 Kg amonia (Utomo, 1988).
kemungkinan pemanfaatannya sebagai pakan
Disamping itu urea telah tersebar sampai ke
ternak yang optimal.
pedesaan sehingga tidak sulit untuk
Corresponding author: weny.widiarti@yahoo.com
mendapatkannya.

Agripet Vol 11, No. 1, April 2011

39
Untuk meningkatkan kualitas jerami c. Jerami padi + urea, tidak diberikan isi
padi perlu dilakuakn penambahan bahan pakan rumen (kontrol) + diperam selama 3
sumber protein seperti isi rumen. Isi rumen minggu
merupakan salah satu limbah Rumah Potong d. Jerami padi + urea, tidak diberikan isi
Hewan (RPH) yang dapat dimanfaatkan rumen (kontrol) + diperam selama 4
sebagai sumber pengolahan pakan. Selain itu minggu
sebagai sumber mikrobiadalam fermentasi e. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 15
pembautan silase karena mengandung persen + diperam selama 1 minggu
karbohidrat, serat kasar dan protein kasar. Isi f. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 15
rumen yang mengandung protein menunjukkan persen + diperam selama 2 minggu
adanya mikrobia dan berpotensi memperbaiki g. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 15
mutu pakan. persen + diperam selama 3 minggu
Upaya pemanfaatan kedua limbah h. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 15
tersebut adalah untuk memperoleh produk persen + diperam selama 4 minggu
yang bermanfaat sebagai pakan, diharapkan i. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 20
produk hasil pemeraman amoniasi jerami padi persen + diperam selama 1 minggu
dengan penambahan isi rumen akan j. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 20
menghasilkan pakan dengan kualitas yang persen + diperam selama 2 minggu
lebih baik. k. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 20
persen + diperam selama 3 minggu
BAHAN DAN METODE PENELITIAN l. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 20
persen + diperam selama 4 minggu
Penelitian dilaksanakan di Kebun m. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 25
Percobaan Peternakan, Fakultas Pertanian, persen + diperam selama 1 minggu
Universitas Syiah Kuala. Analisa Kandungan n. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 25
Zat Makanan dilakukan Di Laboratorium Ilmu persen + diperam selama 2 minggu
Makanan ternak Jurusan Peternakan, fakultas o. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 25
Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam persen + diperam selama 3 minggu
Banda Aceh. p. Jerami padi + urea, diberikan isi rumen 25
Bahan yang digunakan dalam penelitian persen + diperam selama 4 minggu
ini adalah Jerami padi dari Desa Cot Geundreut
Kecamatan Kuta Baroe, Aceh Besar, Jenis Parameter yang diamati meliputi
Jerami Padi yang digunakan dari padi jenis IR- persentase kadar bahan kering, persentase
64. Isi rumen diperoleh dari Rumah Potong kadar serat kasar, persentase kadar protein
Hewan lambaro Kaphee dengan perlakuan kasar, persentase total kadar lemakdan
pengambilan khusus dengan persentase kadar abu.
mengkondisikannya menyerupai keadaan di
dalam rumen. Selain itu juga digunakan urea HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kandungan Nitrogen 46 persen.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu isi
Metode yang digunakan dalam
rumen dan jerami padi, sebelumnya dianalisa
penelitian ini adalah metode eksperimental
di Laboratorium Makanan Ternak Fakultas
dengan menggunakan Rancangan Acak
Pertanian Universitas Syiah Kuala untuk
Lengkap Pola Faktorial dengan 16 perlakuan
mengetahui kandungan gizinya. Hasil analisa
dan 4 ulangan. Susunan perlakuan penelitian
kandungan zat makanan dari jerami padi dan
adalah sebagai berikut:
isi rumen tertera pada Tabel 1.
a. Jerami padi + urea, tidak diberikan isi
rumen (kontrol) + diperam selama 1 Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Jerami Padi dan Isi
minggu Rumen Berdasarkan Bahan Kering
b. Jerami padi + urea, tidak diberikan isi
Jerami Padi
rumen (kontrol) + diperam selama 2 Zat Makanan
(%)
Isi Rumen (%)
minggu

Analisis Proksimat Amoniasi Jerami Padi Dengan Penambahan Isi Rumen (Zuraida Hanum, S.Pt, M.Si dan Ir. Yunasri Usman, MP)

40
Bahan Kering 79,75 15,00 mikrobiarumen selama proses penyimpanan
Protein Kasar 4,90 8,10 berlangsung.
Lemak Kasar 1,56 5,60
Serat Kasar 27,80 23,65 Hal ini sesuai dengan pernyataan
Abu 12,32 19,19 widyawati (1995), bahwa dalam proses
fermentasi terjadi perengangan ikatan komplek
Persentase Kadar Bahan Kering lignin sellulosa dan peningkatan kandungan
Bahan kering adalah berat tetap suatu sellulosa yang dipecah oleh enzin
sampel setelah dipanaskan pada suhu 100-1050 sellulaseyang dihasilkan oleh mikroorganisme
C dalam oven (Soejono, 1991). Bahan kering untuk menngkatkan kecernaan. Lebih lanjut
perlu diamati karena pada bahan kering widyawati (1995) menjelaskan, perlakuan lama
terdapat zat-zat makanan yang diperlukan penyimpanan akan mempengaruhi (P<0,01)
tubuh baik untuk pertumbuhan maupun untuk degradasi bahan kering dan bahan organik
reproduksi. produk penyimpanan pada jerami padi,
Hal berkenaan dengan kandungan ahan semakin lama diperam akan memberikan
kering dari bahan yang diuji dalam penelitian kesempatan yang lebih lama untuk bekerjanya
ini tertera pada tabel 2. mikroorganisme dari isi rumen yang
mengakibatkan produk penyimpanan lebih siap
Tabel 2. Persentase Kadar Bahan Kering Amoniasi untuk didegradasi dalam rumen, dan selama
Jerami Padi dengan Berbagai Penyim- penyimpanan, penurunan bahan kering dapat
panan dan Penambahan Persentase Isi terjadi akibat aktivitas enzim, mikroorganisme,
Rumen
proses oksidasi dengan membentuk uap air
Lama Penyimpanan (Minggu)
Rataan
sehingga kandungan air meningkat.
Perlakuan 1 (A1) 2 (A2) 3(A3) 4(A4)

Isi rumen
80.33g 80.13 g 79.52 g 75.18cde 78.79c
Persentase Kadar Serat Kasar
0 persen (B1)
Isi rumen
Serat kasar adalah senyawa organik
78.55defg 77.64 defg 76.21cdef 73.28bc 76.42b
15 persen (B1) yang tidak larut bila direbus dengan H2SO4
Isi rumen
20 persen (B1)
77.96 defg 75.97cde 74.92cd 71.38b 75.06 b 1,25 persen dan NaOH 1,25% masing-masing
Isi rumen
74.10cd 77.13def 71.76 b 67.84a 72.71a
selama 30 menit dan memiliki nilai kecernaan
25 persen (B1)
yang rendah (Soejono, 1991).
Rataan 77.73c 77.72c 75.60 b 71.92a
Serat kasar perlu diamati karena pada
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom
yangsama menunjukkan adanya perbedaan (P<0,01).
serat kasar terkandung sellulosa dan
hemisellulosa yang dimanfaatkan ternak
Tabel 2 memperlihatkan bahwa sebagai sumber energi.
pemberian isi rumen sebanyak 25 persen Hal berkenaan dengan kandungan dari
menurunkan kandungan bahan kering , serat kasar dari bahan yang diuji dalam
demikian juga dengan waktu penyimpanan, penelitian ini tertera pada Tabel 3.
penyimpanan pada minggu keempat (A4)
Tabel 3. Persentase Kadar Serat Kasar Amoniasi
terjadi penurunan kadar bahan kering. Interaksi
Jerami Padi dengan Berbagai Penyim-
perlakuan penambahan isi rumen dengan panan dan Penambahan Persentase Isi
lamanya waktu penyimpanan menunjukkan Rumen
bahawa semakin banyak isi rumen yang Lama Penyimpanan (Minggu)
ditambahkan dan semakin lama waktu 2 Rataan
Perlakuan 1 (A1) 3(A3) 4(A4)
penyimpanan yang diberikan menunjukkan (A2)
Isi rumen
penurunan bahan kering dengan sangat nyata 23.83g 22.93defg 22.13cdef 20.80 cdef 22.55c
0 persen (B1)
Isi rumen
(P<0,01). 15 persen (B1)
17.32 defg 21.12 cdef 20.26abcd 20.60bcde 21.08b
Ada dugaan terjadinya penurunan bahan Isi rumen
20 persen (B1)
20.88 bcde
20.09 ab
19.24 ab
19.47 ab
19.92a
kering jerami padi disebabkan adanya Isi rumen
18.86 ab 19.18 ab 20.78 bcde 18.62a 19.36 a
25 persen (B1)
degradasi dinding sel oleh mikrobia pada Rataan 21.47 b
20.83 ab
20.60 ab
20.00 a

ikatan lignin dengan sellulosa ataupun Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom
hemiselllulosa yang didegradasi oleh yang sama menunjukkan adanya perbedaan (P<0,01)

Agripet Vol 11, No. 1, April 2011

41
Tabel 3 memperlihatkan bahwa rataan mengandung 16 persen nitrogen (Soejono,
serat kasar tertinggi didapatkan pada perlakuan 1991).
penambahan persentase isi rumen 0 persen Protein kasar mengandung zat-zat
dengan lama penyimpanan 1 minggu dan makanan yang membangun dan memelihara
rataan terendah pada penambahan isi rumen protein jaringan dan organ tubuh, juga
sebanyak 25 persen. Interaksi penambahan isi menyediakan energi bagi tubuh dan asam-asam
rumen dngan lama penyimpanan menunjukkan amino.
pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap Hal berkenaan dengan kandungan
serat kasar amoniasi jerami padi, dimana protein kasar tertera pada Tabel 4.
pengaruh penambahan persentase isi rumen
yangsemakin banyak dengan waktu Tabel 4. Persentase Kadar Protein Kasar Amoniasi
penyimpanan yang semakin meningkatkan Jerami Padi dengan Berbagai Penyim-
menunjukkan hasil yang baik terhadap panan dan Penambahan Persentase Isi
kecernaan bahan makanan, hal ini disebabkan Rumen
karena terjadinya penurunan serat kasar. Lama Penyimpanan (Minggu)
Rataan
Ada dugaan bahwa penurunan serat Perlakuan 1 (A1) 2 (A2) 3(A3) 4(A4)
kasar jerami padi disebabkan karena degradasi Isi rumen
0 persen (B1) 5.62 a 5.75ab 5.78 ab 6.09 ab 5.81 a
komponen serat kasar oleh mikroorganisme Isi rumen
rumen menjadi asam –asam organik dalam 15 persen (B1) 6.24 abc 6.57bcd 7.18cd 7.14 cd 6.78b
Isi rumen
proses fermentasi. Dengan dirombaknya 20 persen (B1) 7.21 cd 7.85 cde 8.16de 9.27f 8.12c
Isi rumen
sellulosa dan peregangan ikatan komplek yang 25 persen (B1) 8.69 def 9.39f 9.40 f 11.46g 9.73d
merupkan salah satu komponen serat kasar,
Rataan 6.94 a 7.39 b 7.63 b 8.49c
maka kandungan serat kasar turun. Arora Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom
(1989) menyatakan bahwa sellulosa, yang sama menunjukkan adanya perbedaan (P<0,01)
hemisellulosa dan pektin yang merupakan serat
kasardapat dicerna dengan baik oleh Tabel 4 memperlihatkan perlakuan
mikroorganismerumen dalam proses persentase isi rumen 25 persen dengan lama
fermentasi. penyimpanan 4 minggu menunjukkan kadar
Marry (1998) menjelaskan bahwa protein kasar yang lebih baik, hasil sidik ragam
sellulosa yang terdapat pada pakan hijauan menunjukkan perbedaaan yang sangat nyata
kering dan jerami yang berkualitas rendah akan (P<0,01).
berasosiasi dengan lignin dan komponen lain Sebagaimana dikemukakan oleh
yang membuat sellulosa lebih sulit terdegradasi Soejono (1995), bahwa mikrobia rumen adalah
. perlakuan secara biologis fermentasi untuk satu-satunya yang mempu mengkonversikan
meningkatkan nilai nutrisi dan kecernaan NPN menjadi protein berkualitas tingi dari
jerami padi dengan bantuan mikroorganisme. pakan. Sehingga semakin banyak isi rumen
Widyati (1995) menyatakan bahwa isi yang digunakan maka protein yang didegradasi
rumen dan lama pemeraman menyebabkan dan pemanfaatan NPN meningkat.
penurunan kadar dinding sel pada jerami padi, Lebih lanjut Widyati (1995) men-
hal ini terjadi karena adanya aktivitas jelaskan, perbedaan protein kasar karena lama
mikroorganisme selama pemeraman. Perlakuan pemeraman disebabkan karena adanya aktivitas
lama pemeraman dan penggunaan level isi mikroorganisme dari isi rumen, semakin lama
rumen memberikan pengaruh yang saling diperam maka kesempatan kerja semakin
mendukung dalan perombakan komponen besar. Perbedaan protein kasar karena
dinsing sel menjadi fraksi sederhana dan asam penggunaan isi rumen disebabkan isi rumen
organik. mengandung zat-zat gizi dan merupakan
sumber mikrobia, sehingga semakin banyak isi
Persentase KadarProtein Kasar rumen akan memberikan kadar protein kasar
Protein kasar adalah hasil kali dari yang semakin tinggi pula. Yunasri (1998)
jumlah nitrogen di dala bahan dengan faktor menyatakan bahwa konsenterasi N-NH3 dapat
6,25 karena sebagian besar protein bervariasi antara 1-34 mg/100 ml cairan

Analisis Proksimat Amoniasi Jerami Padi Dengan Penambahan Isi Rumen (Zuraida Hanum, S.Pt, M.Si dan Ir. Yunasri Usman, MP)

42
Isi rumen
rumen, pada 5 mg/100 mlcairan rumen sudah 20 persen (B1)
18.93abc 18.73 abc 20.51bcde 19.26bcd 19.36
cukupuntuk menunjang pertumbuhan mikrobia Isi rumen
19.88bcde 18.65 ab
19.99 bc
18.78 abc
19.33
25 persen (B1)
rumen dan apabila 5,0-23, 5 mg/100 ml cairan ab a b a
Rataan 19.29 19.01 20.09 18.84
rumen sudah memenuhi pertumbuhan
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom
maksimal aktifitas mikrobia. yang sama menunjukkan adanya perbedaan (P<0,01)

Tabel 5. PersentaseTotal Lemak Amoniasi Jerami Tabel 6 memperlihatkan banyaknya isi


Padi dengan Berbagai Penyimpanan dan
Penambahan Persentase Isi Rumen
rumen dan waktu penyimpanan memberikan
pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap
Lama Penyimpanan (Minggu)
Rataan kandungan abu. Selama penyimpanan mineral
Perlakuan 1 (A1) 2 (A2) 3(A3) 4(A4)
Isi rumen
bahan makanan dikonsumsi oleh mikroor-
0 persen (B1) 1.39 1.40 1.59 1.64 1.50 a ganisme dan dipergunakan untuk pem-
Isi rumen
15 persen (B1) 1.43 1.73 1.97 2.18 1.82b bentukan koenzim-koenzim, mineral-mineral
Isi rumen tersebut akan dilepaskan ke dalam kulturnya.
20 persen (B1) 1.90 2.08 2.27 2.64 2.22c
Isi rumen
25 persen (B1) 2.31 2.45 2.34 2.66 2.44c
KESIMPULAN DAN SARAN
a a ab b
Rataan 1.75 1.91 2.04 2.28
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom Kesimpulan
yang sama menunjukkan adanya perbedaan (P<0,01) 1. Isi rumen dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas amoniasi jerami
Tabel 5 memperlihatkan perlakuan
padi
persentase isi rumen 25 persen dengan lama
2. Penambahan isi rumen dan penyimpanan
penyimpanan 4 minggu menunjukkan kadar
akan memperbaiki nilai zat gizi pada
total lemak yang lebih baik, hasil sidik ragam
amoniasi jerami padi menjadi lebih baik.
menunjukkan perbedaaan yang sangat nyata
(P<0,01). Pada perlakuan ini tidak terdapat
Saran
interaksi antara perlakuan penambahan isi
Perlu adanya penelitian lanjutan untuk
rumen dengan lama penyimpanan, diduga hal
melihat palatabilitas pakan dari amoniasi
ini terjadi karena mikrobia dari rumen sedikit
jerami padi dengan penambahan persentase isi
sekali menggunakan lemak untuk
rumen terhdap ternak.
perkembangbiakkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kadar Abu
Abu merupakan hasil pembakaran Arora, S. P., 1989. Pencernaan Mikroba Pada
sempurna dari suatubahan, sampai semua Ruminansia. Gadjah Mada University
senyawa organiknya telah berubah gas dan Press, Yogyakarta.
menguap, sedangkan hasil sisanya yang Marry, C., 1998. Pengaruh Lama Pemasakan
tertinggal adalah oksida mineral atau yang dan Fermentasi Ampas Tebu dengan
disebut abu. Trichoderma viriden Terhadap
Hal berkenan dengan kadar abu dari Degradasi Serat. Tesis UGM,
bahan yang diuji dalam penelitian ini tertera Yogyakarta.
pada tabel 6. Soejono, M., 1991. Analisis Evaluasi Pakan.
Pusat Antar Universitas Bioteknologi,
Tabel 6. PersentaseKadar Abu Amoniasi Jerami UGM, Yogyakarta.
Padi dengan Berbagai Penyimpanan dan Soejono, M., 1995. Perubahan Struktur dan
Penambahan Persentase Isi Rumen Kecernaan Jerami Padi Akibat
Lama Penyimpanan (Minggu) Perlakuan Urea Sebagai Pakan Sapi
Rataan
Perlakuan 1 (A1) 2 (A2) 3(A3) 4(A4) Potong. Disertasi UGM, Yogyakarta.
Isi rumen
19.27bcd 18.72abc 19.13bc 19.44bcd 19.14
Utomo, R, M., Soejono, Schiere, J.B., 1988.
0 persen (B1)
Isi rumen abc bcde e a
Rangkuman Tentang Konsentrasi Urea
19.08 19.93 20.72 17.89 19.41
15 persen (B1) dan Lama Peram Pada Amoniasi Urea

Agripet Vol 11, No. 1, April 2011

43
Jerami Padi Terhadap kecernaan.
Dalam Soejono et al. (Eds), Limbah
Pertanian Sebagai Pakan dan Manfaat
Lainnya, Proceeding Bioconversion
Project Second Workshop, Grati. pp :
36-58.
Widyawati, S., 1995. Pengaruh Lama
Pemeraman dan Aras Isi Rumen
Terhadap Kualitas Jerami Padi dan
Pucuk Tebu. Tesis UGM, Yogyakarta.
Yunasri, U., 1998. Evaluasi Degradasi Laju
Aliran Partikel Pakan Berserat Sisa
Tanaman Pertanian (Jerami Kacang
Tanah, Jerami Jagung dan Pucuk Tebu)
di Dalam Rumen Sapi. Tesis UGM,
Yogyakarta.

Analisis Proksimat Amoniasi Jerami Padi Dengan Penambahan Isi Rumen (Zuraida Hanum, S.Pt, M.Si dan Ir. Yunasri Usman, MP)

44

You might also like