Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM PENGENDALIAN PROSES

MODUL : Dinamika Sistem Suhu


PEMBIMBING : Shoerya Shoelarta, LRSC, MT

Kelompok : 13C
Kelas : 2C
Nama : Syam Sugama Putra 161411092
Tiwi Sigita Nuraeni 161411094

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
A. Tujuan
1. Melakukan uji step
2. Mempelajari perilaku dinamika penukar panas sebagai model sistem FOPDT (First
Order Plus Dead Time)
3. Mempelajari perilaku nonlinier pada proses.

B. Data Pengamatan dan Pengolahan data

1. RUN I
a. Setpoint : 39oC
b. Gaint proporsional : 10

Grafik PV terhadap Waktu pada RUN 1


45.00
40.00
35.00
30.00
PV (oC)

25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Waktu (s)

p – Konstanta Waktu
p = 7,5 detik
p – Dead Time
p = 26,5 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟏𝟎

PB = 10%
Kp – Static gain
p
Kp 
K c p
7,5
Kp = 10𝑥26,5

Kp = 0,03

2. RUN II
a. Setpoint : 39oC
b. Gaint proporsional : 20

Grafik PV terhadap Waktu pada RUN 2


45.00
40.00
35.00
30.00
PV (oC)

25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Waktu (s)

p – Konstanta Waktu
p = 9 detik
p – Dead Time
p = 25 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟐𝟎

PB = 5%
Kp – Static gain
p
Kp 
K c p
9
Kp = 20𝑥25

Kp = 0,02
3. RUN III
a. Setpoint : 39oC
b. Gaint proporsional : 30

Grafik PV terhada Waktu pada RUN 3


45.00

40.00

35.00

30.00
PV (oC)

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Waktu (s)

p – Konstanta Waktu
p = 6,315 detik
p – Dead Time
p = 28,915 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟑𝟎

PB = 3,33%
Kp – Static gain
p
Kp 
K c p
6,315
Kp = 30𝑥28,915

Kp = 0,007

4. RUN IV
c. Setpoint : 39oC
d. Gaint proporsional : 20
Grafik PV terhada Waktu pada RUN 4
45.00

40.00

35.00

30.00
PV (oC)

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Waktu (s)

p – Konstanta Waktu
p = 5,985 detik
p – Dead Time
p = 29,775 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟒𝟎

PB = 2,5%
Kp – Static gain
p
Kp 
K c p
5,985
Kp = 40𝑥29,775

Kp = 0,005

C. Pembahasan
1. Syam Sugama Putra (161411092)
Pada praktikum ini dilakukan proses Pengendalian Suhu. Prinsip dasarnya bertujuan untuk
mempertahankan nilaiPV (Proses Variabel) agar mendekati atau sama dengan nilai SP (set
point). Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem guna menentukan parameter model
proses sehingga mampu mengendalikan sistem pengendalian suhu dan mempelajari pengaruh
nilai parameter pengendali pada respon pengendalian suhu. Pengendali bertugas untuk
membawa nilai variabel proses ke nilai setpoint melalui perubahan nilai variabel pengendali
atau manipulated variable (MV). Dan bila terjadi gangguan, perubahan beban, atau perubahan
setpoint, nilai variabel proses diharapkan segera mencapai setpoint dengan kriteria:
 Cepat (dalam waktu sesingkat-singkatnya),
 Tepat (tidak ada perbedaan dengan setpoint).
 Stabil (tidak ada fluktuasi)
Pada pengendalian proporsional (P) dilakukan 4 kali run dengan nilai parameter PB yang
berbeda, dari keempat nilai yang diatur (10%, 20%, 30% dan 40%) dengan hasil yang
menunjukan bahwa nilai PB 20% merupakan yang terbaik untuk pengendalian proporsional
karena dapat mencapai set point lebih cepat dari nilai nilai PB yang lain.
Dalam karakterisitik pengendalian proporsional ini diketahui bila semakin besar PB maka
respons semakin lambat. Hal ini disebabkan karena kemampuan mengoreksi kesalahan yang
kecil namun akan menghasilkan kecenderungan yang stabil. Jika PB diperkecil maka respons
akan semakin cepat namun akan menyebabkan osilasi dan sistem tidak akan stabil. Nilai PB
akan mempengaruhi nilai bukaan valve,sehingga dapat mempengaruhi nilai MV atau berubah-
ubah yang nantinya juga akan mempengaruhi nilai PV terhadap SP. Selain itu PB juga
mempengaruhi besarnya nilai offset sehingga offset berkurang.
Karena nilai PB yang terbaik pada pengendalian proporsional adalah 20% maka nilai
parameter PB untuk pengendalian PI yang diset adalah 20% dengan memvariasikan nilai waktu
integral untuk melihat nilai parameter waktu integral yang terbaik.
Pada pengendalian proporsional integral diatur nilainya sebesar 1 pada setiap RUN nya.
Hal ini diharapkan agar dapat menyempurnakan pengendali proporsional. Dengan adanya
waktu integral maka osilasi dapat dihindari. Namun kekurangannya adalah memperlambat
respons. Dengan konstanta integral yang besar maka akan mempercepat hilangnya offset tetapi
mengakibatkan peningkatan osilasi dari sinyal keluaran controller. Pada intinya dengan
pengendalian proporsional integral ini akan mengakibatkan hilangnya offset dan nilai PV akan
sama dengan SP (lebih mudah stabil).
Dalam pengendalian PID diatur juga nilai Td dimana semua RUN diatur nilainya sebesar
0. Pengaruh nilai derivatif (Td) pada sistem adalah menyebabkan sistem lebih peka terhadap
gangguan sehingga menyebabkan respon MV yang tidak stabil. Untuk itu dilakukan nilai Td
yang konstan agar semua RUN mendapatkan perlakuan yang sama walaupun dengan
konsekuensi yang kurang peka nantinya terhadap gangguan
Dari hasil praktikum ini diperoleh untuk Nilai parameter yang paling baik untuk pengendalian
PID adalah PB 20% Ti=1 dan Td=0.

You might also like