Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Research Report

Disinfeksi cetakan alginat dengan cairan Aloe barbadensis Mill. menggunakan


teknik penyemprotan terhadap stabilitas dimensional

(Disinfection alginate impression with liquid Aloe barbadensis mill. use spraying
technique to the dimensional stability of alginate impression)

Pramesti Audigita Linati,1 Titien Hary Agustantina,2 dan Sri Yogyarti2


1
Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Gigi
2
Staf Departemen Material Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
Surabaya-Indonesia

ABSTRACT

Background: Alginate impression material is used to impress the patient's teeth. Alginate impresssion can caused
cross infection between patients and operator. Cross infection can be prevented by disinfecting alginate impressions
using liquid Aloe barbadensis Mill. Disinfection alginate impression with immersion technique make an imbibition of
alginate impression larger than spraying technique, which caused stabilty dimensional change from alginate
impression. Disinfection alginate impression with immersion or spraying technique with chemicals is not to be more
than 10 minutes. Purpose: Knowing the long exposure with spraying liquid Aloe barbadensis Mill. which does not
cause change the dimensional stability of alginate impression. Methods: Acrylic self cured was made for 10 individual
trays. Alginate dough was impressed on the master model form jaw’s analog of 4 analog teeth with cylinder. Alginat
impression was treated by spraying liquid of Aloe barbadensis Mill., for control sample spraying aquades steryl with
long exposure of 5, 10 and 15 minutes. Alginate impression was filled with gypsum dough, the diameter of cylinder on
gypsum models measured using digital calipers 0.01 mm. The results were analyzed with one-way ANOVA test and
Tukey HSD test. Result: There were a significants difference on the cylinder diameters of gypsum cast after
dinsinfected by spraying liquid Aloe barbadensis Mill. that compared with spraying with aquades steryl 5, 10 and
15 minutes and without treatment. Conclusion: Disinfection liquid of Aloe barbadensis Mill. by spraying technique at
5 minutes did not make a change of dimensional alginate impression.

Key words: Disinfection, alginate impression, liquids of Aloe barbadensis Mill., dimensional stability

ABSTRAK

Latar belakang: Material cetak alginat digunakan untuk mencetak gigi pasien. Cetakan alginat dapat
menyebabkan infeksi silang antara pasien dengan operator. Infeksi silang dapat dicegah dengan disinfeksi pada cetakan
alginat menggunakan cairan Aloe barbadensis Mill. Disinfeksi cetakan alginat dengan teknik perendaman
menyebabkan imbibisi lebih besar dibandingkan dengan teknik penyemrotan, yang dapat mempengaruhi stabilitas
dimensional cetakan alginat. Disinfeksi dengan teknik penyemprotan pada cetakan alginat menggunakan bahan kimia
tidak lebih dari 10 menit. Tujuan: Mengetahui lama pemaparan penyemprotan cairan Aloe barbadensis Mill. yang
tidak menyebabkan perubahan stabilitas dimensional cetakan alginat. Metode: Sendok cetak individual dibuat dari
akrilik self cured sebanyak 10 buah. Adonan alginat dicetakkan pada model master bentuk analog rahang yang terdapat
4 analog gigi berbentuk silinder. Cetakan alginat disemprot cairan Aloe barbadensis Mill., sebagai kontrol disemprot
akuades steril, dengan lama paparan masing-masing 5, 10 dan 15 menit, serta cetakan alginat tanpa diberi perlakuan.
Cetakan alginat diisi adonan gipsum, diameter silinder pada model gipsum diukur menggunakan kaliper digital dengan
ketelitian 0.01 mm. Data penelitian dianalisis menggunakan one way ANOVA test serta Tukey HSD test. Hasil: Hasil
one way ANOVA test menunjukkan ada perbedaan signifikan diameter silinder model gipsum dengan penyemprotan
cairan Aloe barbadensis Mill. dibandingkan penyemprotan akuades steril dengan lama paparan 5, 10 dan 15 menit, serta
tanpa perlakuan. Simpulan: Disinfeksi cairan Aloe barbadensis Mill. menggunakan teknik penyemprotan dengan lama
paparan 5 menit tidak menyebabkan perubahan dimensional cetakan alginat.

1
Kata kunci: Disinfeksi, cetakan alginat, cairan Aloe barbadensis Mill., stabilitas dimensional

Korespondensi (correspondence): Pramesti Audigita Linati, c/o: Departemen Material Kedokteran Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Jl. Mayjend. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60132, Indonesia.
E-mail: pramestial@gmail.com

PENDAHULUAN Aloe barbadensis Mill. mengandung bahan


aktif seperti aloin, aloe-emodin dan flavonoid.
Material cetak alginat dalam bidang Kandungan tersebut mengandung senyawa fenol
kedokteran gigi digunakan untuk mendapatkan yang merupakan asam lemah.6 Flavonoid bersifat
hasil cetakan dari jaringan rongga mulut. Hasil bakteriostatik maupun bakteriosid, serta
cetakan ini akan digunakan untuk membuat model antifungal.7 Gel dari Aloe barbadensis Mill. dapat
studi maupun model kerja untuk mendukung menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus
penetapan rencana perawatan. Material cetak mutans, Streptococcus sanguis, Enterococcus
alginat memiliki kelebihan di antaranya mudah faecalis, Lactobacillus acidophilus.8 Senyawa
untuk dimanipulasi, tidak memerlukan banyak fenol memiliki atom hidrogen yang terdapat pada
peralatan, material yang telah setting memiliki gugus hidroksil (OH) yang mampu membentuk
sifat yang fleksibel, nyaman bagi pasien, dan ikatan hidrogen.9 Atom hidrogen pada fenol dapat
relatif lebih murah dibanding dengan elastomer.1 mengikat air yang berada pada cetakan alginat.
Material cetak alginat memiliki kekurangan Paparan senyawa fenol dapat menyebabkan
antara lain stabilitas dimensional yang kurang, cetakan alginat mengalami imbibisi.10 Disinfeksi
mudah terjadi imbibisi dan dapat terjadi sineresis.2 cetakan alginat dapat dilakukan dengan teknik
Imbibisi merupakan terserapnya air ke dalam perendaman maupun penyemprotan.2 Disinfeksi
cetakan alginat, sehingga cetakan alginat dengan teknik penyemprotan merupakan metode
mengalami perubahan stabilitas dimensional yaitu yang efektif dalam menjaga keakuratan dimensi
menjadi besar.3 cetakan alginat, sebab larutan disinfektan lebih
Pada proses pencetakan di dalam rongga sedikit terarbsorbsi oleh cetakan alginat,
mulut terdapat risiko terjadinya infeksi silang. dibandingkan teknik perendaman.11 Lama paparan
infeksi silang dapat melibatkan dokter gigi, disinfeksi dengan bahan kimia pada cetakan
perawat gigi dan tekniker gigi. Mikroorganisme alginat tidak lebih dari 10 menit. Makin lama
patogen dalam rongga mulut menyebar melalui paparan disinfektan pada cetakan alginat akan
cetakan alginat. Pemberian disinfektan dapat menyebabkan cetakan alginat mengalami
2
mengurangi risiko terjadinya infeksi silang dari imbibisi.
cetakan alginat.2 Berdasarkan sifat dari cetakan alginat yang
Disinfeksi cetakan alginat dapat menggunakan mudah terjadi imbibisi dan terdapatnya bahan aktif
bahan kimia salah satunya klorheksidin.2 pada Aloe barbadensis Mill. seperti flavonoid,
Penggunaan disinfektan dengan bahan kimia maka perlu dilakukan penelitian mengenai
mempunyai kekurangan, antara lain menimbulkan perubahan stabilitas dimensional cetakan alginat
reaksi alergi, dapat mengiritasi mata dan kulit.4 akibat disinfeksi dengan teknik penyemprotan
Beberapa peneliti menggunakan bahan alami menggunakan cairan Aloe barbadensis Mill.. Pada
untuk mengurangi risiko yang terjadi akibat penelitian ini dilakukan disinfeksi cairan Aloe
penggunaan bahan kimia sebagai disinfektan barbadensis Mill. pada cetakan alginat
cetakan alginat. Kelebihan penggunaan bahan menggunakan teknik penyemprotan dengan lama
alami sebagai disinfektan cetakan alginat antara paparan masing-masing selama 5, 10 dan
lain relatif lebih mudah digunakan, aman untuk 15 menit. Lama paparan disinfeksi cetakan alginat
digunakan dan lebih murah. Aloe barbadensis 5, 10 dan 15 menit dipilih karena disinfektan
Mill. dapat digunakan sebagai disinfektan bahan cairan Aloe barbadensis Mill. merupakan bahan
alami. Bahan kimia sebagai disinfektan cetakan alami. Anjuran lama paparan disinfeksi cetakan
alginat memberikan perubahan stabilitas alginat yaitu 10 menit, sehingga perlu diketahui
dimensional cetakan alginat yang makin besar bila efek dari lama paparan disinfeksi cetakan alginat
dibandingkan dengan disinfeksi dengan perasan dengan cairan Aloe barbadensis Mill.
Aloe barbadensis Mill. dengan teknik perendaman menggunakan teknik penyemprotan di bawah
lama paparan 10 menit.5 10 menit (5 menit) dan di atas 10 menit (15 menit)
yang tidak menyebabkan perubahan stabilitas
2
dimensional cetakan alginat. Tujuan penelitian ini paparan masing-masing 5 menit, 10 menit dan
yaitu untuk mengetahui lama pemaparan dari 15 menit.
penyemprotan cairan Aloe barbadensis Mill. yang Pembuatan sendok cetak individual dimulai
tidak menyebabkan perubahan stabilitas dari membuat spacer dari 2 lempeng malam yang
dimensional cetakan alginat. diletakkan pada seluruh permukaan model master.
Pada lempeng malam dibuat tempat untuk stopper
di 5 tempat. Stopper dibuat dari akrilik self cured.
BAHAN DAN METODE Adonan akrilik juga diperlukan untuk membuat
sendok cetak individual yang diletakkan pada
Jenis penelitian ini yaitu eksperimental seluruh permukaan spacer lempeng malam.
laboratoris. Desain penelitian yaitu post test only Setelah adonan akrilik setting, sendok cetak
control group. individual dilepas dari spacer malam, kemudian
Penelitian ini menggunakan model master seluruh permukaannya dirapikan dan dihaluskan.
stainless steel berupa analog rahang dengan analog Aloe barbadensis Mill. dipilih dengan panjang
gigi kaninus kanan dan kiri serta gigi molar 65 ± 1 cm, serta berat 130 ± 2 gr. Aloe
pertama kanan dan kiri berbentuk silinder (gambar barbadensis Mill. dikupas dari kulitnya. Daging
1). Ukuran diameter silinder analog gigi yaitu Aloe barbadensis Mill. dipotong menjadi 2 bagian
silinder 1 (gigi molar pertama kanan) 8,89 mm, kemudian di jus dengan menggunakan juicer.
silinder 2 (gigi kaninus kanan) 6,3 mm, silinder 3 Cairan Aloe barbadensis Mill. didapatkan dengan
(gigi kaninus kiri) 6,25 mm, serta silinder 4 (gigi memeras jus Aloe barbadensis Mill. menggunakan
molar pertama kiri) 8,87 mm. Alat yang kain saring. Cairan Aloe barbadensis Mill. yang
digunakan untuk pengukuran silinder yaitu kaliper digunakan untuk disinfeksi masing-masing
digital dengan ketelitian 0,01 mm. Bahan yang cetakan alginat yaitu sebanyak 10 ml.
digunakan yaitu daging Aloe barbadensis Mill. Pembuatan cetakan alginat dengan
untuk diambil cairannya, bubuk dan cairan akrilik menggunakan bubuk alginat seberat 16,8 gr dan
self cured (Ostron 100, GC, Jepang), material akuades steril sebanyak 40 ml. Pengadukan
cetak alginat (Aroma Fine Plus, GC, Jepang), dan adonan alginat dilakukan selama 30 detik. Adonan
bubuk gipsum tipe III (Montano, Leverkusen, alginat dituang ke dalam sendok cetak individual
Jerman). kemudian dicetakkan pada model master. Setelah
adonan alginat setting, cetakan alginat dilepas dari
model master dengan gerakan tegak lurus.
Pada kelompok 1, cetakan alginat tidak diberi
3 2 perlakuan. Pada kelompok 2, 3 dan 4, cetakan
4 1 alginat disemprot akuades steril sebanyak 10 ml
dalam waktu 20 menit. Cetakan alginat yang sudah
disemprot akuades steril dimasukkan ke dalam
kantung plastik selama masing-masing 5, 10 dan
15 menit. Pada kelompok 5, 6 dan 7, cetakan
alginat disemprot cairan Aloe barbadensis Mill.
Gambar 1. Model master analog rahang dengan sebanyak 10 ml dalam waktu 20 detik. Cetakan
analog gigi berbentuk silinder. 1. Analog
alginat yang sudah disemprot cairan Aloe
gigi molar pertama kanan (silinder 1),
2. Analog gigi kaninus kanan (silinder 2), barbadensis Mill. dimasukkan ke dalam kantung
3. Analog gigi kaninus kiri (silinder 3), 4. plastik selama masing-masing 5, 10 dan 15 menit.
Analog gigi molar pertama kiri Setelah penyimpanan cetakan alginat di dalam
(silinder 4). kantung plastik, masing-masing cetakan alginat
dikeluarkan dari kantung plastik dan dikibaskan
Kelompok sampel pada penelitian ini berupa sebanyak 5 kali.
cetakan alginat yang dibagi menjadi kelompok 1: Bubuk gipsum tipe III seberat 50 gr dan
tanpa perlakuan, kelompok 2, kelompok 3 dan akuades steril sebanyak 17,5 ml digunakan untuk
kelompok 4 disemprot akuades steril 10 ml dengan membuat adonan gipsum. Adonan gipsum diaduk
lama paparan masing-masing selama 5 menit, selama 1 menit. Adonan gipsum dituang ke dalam
10 menit dan 15 menit, serta kelompok 5, cetakan alginat dan ditunggu hingga setting selama
kelompok 6 dan kelompok 7 disemprot cairan 60 menit, kemudian dilepas dari cetakan alginat.
Aloe barbadensis Mill. 10 ml dengan lama Silinder analog gigi pada model gipsum diukur
menggunakan kaliper digital dengan ketelitian
3
0,01 mm. Pengukuran model gipsum dapat dilihat HASIL
pada gambar 2.
Hasil penelitian didapat dari pengukuran
diameter analog gigi berupa silinder pada model
gipsum hasil pengisian cetakan alginat yang telah
disemprot dengan akuades steril dan didisinfeksi
dengan menyemprotkan cairan Aloe barbadensis
Mill.. Data rerata dan standar deviasi diameter
silinder analog gigi pada model gipsum dari hasil
penelitian dapat dilihat pada tabel 1.

Gambar 2. Pengukuran diameter analog gigi silinder


1 (molar kanan)

Tabel 1. Nilai rerata dan standar deviasi (mm) diameter silinder pada model gipsum hasil pengisian cetakan
alginat yang telah disemprot akuades steril maupun cairan Aloe barbadensis Mill..

Kelompok Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4


1 8,885 ± 0,061 6,295 ± 0,057 6,247 ± 0,051 8,869 ± 0,056
2 8,878 ± 0,078 6,288 ± 0,103 6,240 ± 0,066 8,861 ± 0,073
3 8,856 ± 0,051 6,264 ± 0,069 6,220 ± 0,066 8,837 ± 0,067
4 8,835 ± 0,052 6,247 ± 0,067 6,205 ± 0,052 8,813 ± 0,082
5 8,885 ± 0,070 6,293 ± 0,059 6,246 ± 0,069 8,864 ± 0,069
6 8,868 ± 0,078 6,285 ± 0,070 6,229 ± 0,056 8,872 ± 0,131
7 8,848 ± 0,063 6,266 ± 0,069 6,214 ± 0,069 8,835 ± 0,070
Keterangan:
Kelompok 1 : Cetakan alginat yang tidak diberi perlakuan
Kelompok 2 : Cetakan alginat disemprot akuades steril 10 ml dan disimpan dalam kantung plastik selama 5 menit
Kelompok 3 : Cetakan alginat disemprot akuades steril 10 ml dan disimpan dalam kantung plastik selama selama 10 menit
Kelompok 4 : Cetakan alginat disemprot akuades steril 10 ml dan disimpan dalam kantung plastik selama selama 15 menit
Kelompok 5 : Cetakan alginat disemprot cairan Aloe barbadensis Mill. 10 ml dan disimpan dalam kantung plastik selama 5 menit
Kelompok 6 : Cetakan alginat disemprot cairan Aloe barbadensis Mill. 10 ml dan disimpan dalam kantung plastik selama 10 menit
Kelompok 7 : Cetakan alginat disemprot cairan Aloe barbadensis Mill. 10 ml dan disimpan dalam kantung plastik selama 15 menit
Silinder 1 : Analog gigi molar kanan
Silinder 2 : Analog gigi kaninus kanan
Silinder 3 : Analog gigi kaninus kiri
Silinder 4 : Analog gigi molar kiri
SD : Standar Deviasi

Data penelitian diuji distribusi data dengan One way ANOVA test dilakukan untuk
menggunakan Kolmogorov- Smirnov test. Hasil mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang
dari Kolmogorov-Smirnov test didapatkan nilai signifikan pada seluruh kelompok kontrol dengan
signifikansi p > 0,05 yang dapat diartikan bahwa jumlah kelompok sampel yang diuji lebih dari dua.
data tersebut berdistribusi normal. Data penelitian Hasil analisis statistik menggunakan one way
juga diuji homogenitas dengan menggunakan ANOVA test didapatkan nilai signifikansi p < 0,05
Levene test dan didapatkan nilai signifikansi dan dapat dinyatakan bahwa data penelitian
silinder 1 p = 0,226, silinder 2 p = 0,086, silinder 3 terdapat perbedaan signifikan pada seluruh
p = 0,232 dan silinder 4 p = 0,105. Nilai sigifikansi kelompok. Analisis data kemudian dilanjutkan
hasil dari Levene test menunjukkan bahwa silinder dengan Tukey HSD test untuk mengetahui adanya
1, 2, 3 dan 4 memiliki varian data yang homogen perbedaan antar kelompok perlakuan. Hasil
dengan p > 0,05, sehingga analisis data dapat analisis Tukey HSD test dapat dilihat pada tabel 2.
dilanjutkan menggunakan one way ANOVA test.

4
Tabel 2. Hasil Tukey HSD test pada silinder 1, 2, 3 dan 4.

Kelompok 1 2 3 4 5 6 7
Silinder 1 1 - 0,015 0,000 0,000 0,940* 0,000 0,000
2 - - 0,000 0,000 0,197* 0,015 0,000
3 - - - 0,000 0,000 0,002 0,093*
4 - - - - 0,000 0,000 0,000
5 - - - - - 0,000 0,000
6 - - - - - - 0,000
7 - - - - - - -

Silinder 2 1 - 0,012 0,000 0,000 0,995* 0,001 0,000


2 - - 0,000 0,000 0,069* 0,958* 0,000
3 - - - 0,000 0,000 0,000 0,995*
4 - - - - 0,000 0,000 0,000
5 - - - - - 0,004 0,000
6 - - - - - - 0,000
7 - - - - - - -

Silinder 3 1 - 0,024 0,000 0,000 0,923* 0,000 0,000


2 - - 0,000 0,000 0,302* 0,003 0,000
3 - - - 0,000 0,000 0,024 0,302*
4 - - - - 0,000 0,000 0,024
5 - - - - - 0,000 0,000
6 - - - - - - 0,000
7 - - - - - - -

Silinder 4 1 - 0,052* 0,000 0,000 0,820* 0,982* 0,000


2 - - 0,000 0,000 0,982* 0,057* 0,000
3 - - - 0,000 0,000 0,000 0,998*
4 - - - - 0,000 0,000 0,000
5 - - - - - 0,322* 0,000
6 - - - - - - 0,000
7 - - - - - - -

Keterangan :

* : terdapat perbedaan yang tidak signifikan (p>0,05)

PEMBAHASAN mengakibatkan ukuran model gipsum hasil


pengisian cetakan alginat akan makin mengecil.3
Hasil dari analisis data dengan one way Hasil analisis data dengan Tukey HSD test
ANOVA test tersebut menunjukkan adanya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan
perbedaan signifikan dimensi cetakan alginat pada pada hampir semua kelompok control dengan
semua kelompok paparan akuades steril dan cairan kelompok penyemprotan akuades steril yaitu
Aloe barbadensis Mill. baik pada silinder 1, 2, 3 antara kelompok 1 dengan kelompok 2, 3 dan 4,
dan 4. Perbedaan dimensi cetakan alginat yang kelompok 2 dengan kelompok 3 dan 4, serta
signifikan tersebut ditunjukkan dengan ukuran kelompok 3 dengan kelompok 4, kecuali antara
diameter silinder model gipsum makin kecil kelompok 1 dengan kelompok 2 pada silinder 4.
seiring dengan makin lamanya paparan akuades Hal tersebut dapat terjadi karena adanya proses
steril dan cairan Aloe barbadensis Mill. (5, 10 dan imbibisi pada cetakan alginat. Makin lama cetakan
15 menit). Perubahan dimensi terjadi oleh karena alginat terpapar oleh akuades steril (5, 10 dan
cetakan alginat mengalami imbibisi. Adanya 15 menit) maka makin besar pula imbibisnya.
imbibisi pada cetakan alginat maka dimensi Pada cetakan alginat yang terpapar dengan
cetakan alginat tersebut makin besar, hal tersebut akuades steril akan terjadi ikatan antara ion H+

5
yang terkandung pada akuades steril dengan ion statistik tersebut dapat diartikan bahwa perubahan
H+ dari polisakarida yang terdapat pada cetakan dimensi cetakan alginat setelah terpapar akuades
alginat. Adanya ikatan tersebut menyebabkan steril selama 10 menit sama seperti perubahan
cetakan alginat mengalami imbibisi, sehingga dimensi cetakan alginat setelah terpapar cairan
perubahan dimensi cetakan alginat makin besar Aloe barbadensis Mill. yang memerlukan lama
seiring dengan lama paparan akuades steril yang paparan lebih lama yaitu selama 15 menit. Hal
makin lama (5, 10 dan 15 menit). tersebut dapat disebabkan karena akuades steril
Pada seluruh silinder analog gigi model maupun cairan Aloe barbadensis Mill. terserap
gipsum, terdapat perbedaan tidak signifikan yaitu oleh cetakan alginat, sehingga cetakan alginat
antara kelompok 1 dengan kelompok 5. Hasil mengalami imbibisi. Besar imbibisi cetakan
analisis statistik tersebut dapat diartikan bahwa alginat akibat terpapar akuades steril selama
tidak terdapat perubahan dimensi cetakan alginat 10 menit sama besar dengan imbibisi cetakan
tanpa perlakuan bila dibandingkan perubahan alginat akibat paparan cairan Aloe barbadensis
dimensi cetakan alginat setelah pemberian cairan Mill. yang lebih lama yaitu 15 menit. Hal ini dapat
Aloe barbadensis Mill. dengan lama paparan terjadi karena kandungan dari akuades steril hanya
5 menit. Hal tersebut dapat disebabkan karena H2O sehingga ion H+ dari akuades steril berikatan
cairan Aloe barbadensis Mill. memiliki ion H+ kuat dengan ion H+ pada cetakan alginat yang
yang dalam senyawa fenol pada kandungan aloin, mengakibatkan imbibisi makin besar pada lama
flavonoid dan aloe-emodin. Ion H+ dari fenol yang paparan 10 menit. Ion H+ pada cairan Aloe
terdapat dalam cairan Aloe barbadensis Mill. akan barbadensis Mill. relatif lebih sukar untuk
berikatan dengan ion H+ dari polisakarida pada berikatan dengan ion H+ pada cetakan alginat. Hal
cetakan alginat sehingga dapat menghidrolisis tersebut dapat terjadi kemungkinan karena selain
polisakarida cetakan alginat. Fenol pada cairan cairan Aloe barbadensis Mill. mengandung ion H+
Aloe barbadensis Mill. merupakan asam lemah, dari fenol yang bersifat asam lemah, cairan Aloe
sehingga proses hidrolisis juga lemah. Asam barbadensis Mill. mengandung gel yang terdapat
lemah tidak menyebabkan kerusakan polisakarida serat sebesar 0,3 gram dari setiap 100 gram Aloe
cetakan.12 Selain sifat fenol yang merupakan asam barbadensis Mill..6 Pada penelitian ini didapatkan
lemah, lama paparan cairan Aloe barbadensis kadar serat sebesar 0,38% dan kekentalan cairan
Mill. yang hanya 5 menit kemungkinan belum Aloe barbadensis Mill. 1,85 Cp. Kandungan gel,
menyebabkan kerusakan polisakarida cetakan serat dan kekentalan dari cairan Aloe barbadensis
alginat. Perubahan dimensi cetakan alginat akan Mill. menyebabkan cairan Aloe barbadensis Mill.
terdapat perbedaan signifikan pada lama paparan relatif lebih sukar terserap oleh cetakan alginat
cairan Aloe barbadensis Mill. yang makin lama yang dapat menimbulkan imbibisi. Keadaan
yaitu 10 dan 15 menit (kelompok 6 dan 7) pada tersebut yang menyebabkan cetakan alginat
hampir semua silinder analog gigi model gipsum, dengan lama paparan cairan Aloe barbadensis
kecuali kelompok 6 pada silinder 4. Mill. selama 10 menit belum menyebabkan
Perubahaan tidak signifikan juga terdapat perubahan dimensi cetakan alginat seperti pada
pada seluruh silinder analog gigi model gipsum lama paparan akuades steril selama 10 menit. Pada
antara kelompok 2 dengan kelompok 5. Hasil cetakan alginat dengan lama paparan cairan Aloe
analisis statistik tersebut dapat diartikan bahwa barbadensis Mill. selama 15 menit baru dapat
perubahan dimensi cetakan alginat setelah menyebabkan adanya perubahan dimensi cetakan
pemberian disinfektan cairan Aloe barbadensis alginat.
Mill. dengan lama paparan 5 menit sama seperti Pada penelitian sebelumnya, cairan Aloe
perubahan dimensi cetakan alginat setelah terpapar barbadensis Mill. efektif dalam membunuh
akuades steril selama 5 menit. Hal tersebut dapat bakteri pada waktu 10 menit dengan cara
terjadi karena ion H+ yang terkandung pada perendaman pada cetakan alginat. Penelitian
akuades steril maupun cairan Aloe barbadensis tersebut menggunakan lama paparan 10 menit
Mill. berikatan dengan ion H+ polisakarida cetakan karena waktu disinfeksi cetakan alginat dengan
alginat. Penyemprotan akuades steril maupun bahan kimia yang dianjurkan yaitu tidak lebih dari
cairan Aloe barbadensis Mill. pada cetakan alginat 10 menit. Penelitian tersebut tidak dilakukan
dengan lama paparan 5 menit mengakibatkan pengujian tentang efektifitas cairan Aloe
perubahan dimensi cetakan alginat tidak berbeda barbadensis Mill. sebagai disinfeksi dalam
(sama). membunuh bakteri selama 5 menit.5 Hasil
Pada seluruh silinder analog gigi model penelitian ini menunjukkan bahwa disinfeksi
gipsum, perbedaan tidak signifikan terjadi antara cairan Aloe barbadensis Mill. pada cetakan alginat
kelompok 3 dengan kelompok 7. Hasil analisis dengan lama paparan selama 5 menit tidak
6
menyebabkan perubahan dimensi cetakan alginat 5. Saleh NN. Pengaruh perendaman cetakan alginat
dibandingkan dengan cetakan alginat yang tanpa dalam larutan disinfektan sodium hipoklorit dan
perlakuan (kontrol). Dengan demikian, hasil perasan Aloe vera terhadap stabilitas dimensional.
penelitian ini belum dapat ditentukan bahwa Skripsi. Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hassanudin; 2015. p. 44-5.
cairan Aloe barbadensis Mill. menggunakan
6. Hamman JH. Composition and applications of
teknik penyemprotan dengan lama paparan Aloe vera leaf gel. Molecules, Tshwane University
5 menit dapat berfungsi sebagai disinfektan of Technology 2008; p. 1599-616.
cetakan alginat. 7. Agarry OO, Olaleye MT, Michael B. Comparative
Simpulan hasil penelitian ini adalah antimicrobial activities of Aloe vera gel and leaf.
disinfeksi cairan Aloe barbadensis Mill. African Journal of Biotech 2005; p. 1413-4.
menggunakan teknik penyemprotan dengan lama 8. Davis RH. Biological activity of Aloe vera.
paparan 5 menit tidak menyebabkan perubahan SOFW-Journal 1993; p. 646-9.
stabilitas dimensional cetakan alginat. 9. Vermerris W, Nicholas R. Phenolic compound
biochemistry. United State of America: Springer;
2006. p. 42-4.
10. Zulfiana AA. Ekstrak Ocimum sanctum l,5%
DAFTAR PUSTAKA sebagai disinfektan pada cetakan alginat terhadap
stabilitas dimensi. Skripsi. Surabaya: Fakultas
1. Powers JM, Craig RG. Restorative dental Kedokteran Gigi Universitas Airlangga; 2013.
materials. 11th edn. Unites State of America: p. 26-8.
Mosby; 2002. p. 172-5, 281. 11. Rad FH, Ghaffari T, Safavi SH. In vitro
2. McCabe JF, Walls A. Applied dental materials. 9th evaluation of dimentional stability of alginate
edn. United Kingdom: Blackwell Publishing; impressions after disinfection by spray and
2008. p. 161-5. immersion methods. Journal of Dental Research,
3. Anusavice KJ, Shen C, Rawls RH. Phillips’ Dental Clinics, Dental Prospect 2010; p. 130-5.
science of dental materials. 12th edn. 12. Al Omari WM, Jones JC, Wood DJ. The effect of
Pennsylvania: Saunders Company; 2013. disinfecting alginate and addition cured silicone
p. 174-5. rubber impression materials on the physical
4. Rutala WA, Weber JB, The Healthcare Infection properties of impressions and resultant casts.
Control Practices Advisory Committee. Guideline Journal of Prosthodontics and Restoration 1998;
for disinfection and sterilization in healthcare p. 103-10.
facilities. United State of America: CDC Safer
Healthcare People; 2008. p. 110.

You might also like