Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sistem Pengapian Elektrik
Makalah Sistem Pengapian Elektrik
Sistem kelistrikan mesin merupakan sistem yang dipergunakan untuk menghidupkan mesin dan
mempertahankan agar mesin tersebut dalam keadaan hidup. Bagian-bagiannya terdiri dari baterai yang mensuplai listrik
ke komponen listrik lainnya, sistem pengisian yang mensuplai listrik ke baterai, sistem starter yang memutarkan mesin
pertama kali dan sistem pengapian membakar bahan bakar dalam ruang bakar yang dihisap ke dalam silinder.
Sistem pengapian merupakan salah satu sistem yang sangat penting pada motor bensin. Adapun pengertian dari sistem
pengapian itu sendiri adalah sistem yang bertugas menyediakan bunga api dan sekaligus mengatur pembakaran
campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder.
Menurut Sutrisno (2004:1) fungsi dari sistem pengapian adalah untuk membakar campuran bahan bakar pada akhir
langkah kompressi agar dapat menghasilkan daya mekanis akibat pembakaran tersebut. Sistem pengapian mengalami
proses perkembangan dari sistem pengapian konvensional ke semi transistor, full transistor, II A (Integrated Ignition
Assembly) dan lain sebagainya. Namun pada penulisan laporan ini hanya akan dijelaskan mengenai sistem pengapian
transistor IIA.
Sistem pengapian transistor IIA (Integrated Ignition Assembly) adalah sistem pengapian transistor dengan keunggulan
secara konstruksi koil pengapian terletak di
dalam distributor. Sehingga dari segi konstruksi mempunyai kelebihan yakni:
1. Kecil dan ringan,
2. Tidak mengalami putus sambungan, jadi keandalannya tinggi.
3. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap air.
4. Tidak mudah terpengaruh oleh kondisi sekitarnya
Motor bensin 4 langkah tiap siklusnya terdiri dari 4 langkah piston dimana satu kali langkah adalah bergeraknya piston
dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB) atau sebaliknya. Pada langkah hisap piston bergerak dari TMA
menuju TMB, sedangkan posisi katup masuk terbuka dan posisi katup buang tertutup, sehingga piston akan menghisap
campuran bensin dan udara masuk kedalam silinder. Pada langkah kompresi piston bergerak dari TMB menuju TMA,
sedang posisi kedua katup dalam keadaan tertutup. Pada akhir langkah ini dipercikkan bunga api busi untuk membakar
campuran bensin dan udara yang dikompresi tersebut. Pada langkah usaha piston bergerak dari posisi TMA menuju
TMB, sementara posisi kedua katup masih tertutup. Pada langkah ini piston didorong oleh tenaga hasil dari pembakaran
campuran bensin dan udara. Pada langkah buang piston bergerak dari posisi TMB menuju TMA, sedang posisi katup
masuk tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas sisa pembakaran akan terdorong keluar dari dalam silinder.
Berdasarkan uraian diatas loncatan bunga api busi diperlukan pada akhir langkah kompresi yaitu untuk membakar
campuran bensin dan udara. Loncatan bunga api busi itu sendiri dihasilkan dari serangkaian proses yang saling terkait
satu
sama lain sehingga menjadi sebuah sistem yaitu sistem pengapian.
Pada sepeda motor dibuat untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional,
baik yang menggunakan baterai maupun magnet. Pada pengapian konvensional umumnya kesulitan membuat
komponen seperti contact breaker (platina) dan unit pengatur saat pengapian otomatis yang cukup presisi (teliti) untuk
menjamin keterandalan dari kerja mesin. Bahkan saat dipakai pada kondisi normalpun, keausan komponen tersebut
tidak dapat dihindari. Terdapat beberapa macam sistem pengapian elektronik yang digunakan pada sepeda motor,
diantaranya:
Cara Kerja
Modul elektronik mengendalikan perubahan catudaya 12 V ke 400 V yang digunakan untuk mengisi kapasitor
penyimpan yang besar. 400 V diperlukan untuk mencapai tingkat enerji yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem.
Diagram Rangkaian. CDI yang tidak memakai kontak poin dengan Pulsa Induktif System Generator dalam Distributor.
Pada titik pengapian theristor dipicu, muatan kapasitor dikosongkan melalui lilitan utama coil pengapian.
Kecepatan pertumbuhan medan magnit jauh lebih cepat daripada sistem pengapian tradisional dengan efek tegangan
yang cepat terjadi pada lilitan sekunder untuk menghasilkan bunga api untuk busi. Begitu muatan kapasitor dikosongkan
theristor mati untuk kemudian memulai kembali siklus pengapian.
- Keunggulan-keunggulan
a) Sistem CDI tidak tergantung waktu (sudut dwell) untuk memastikan magnetic coil pengapian terpenuhi sepenuhnya.
b) Dapat beroperasi pada frekuensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan sistem pengapian elektronik dan kontak tradisional.
- Kelemahan-Kelemahan
a) Untuk banyak aplikasi durasi bunga api terlalu singkat untuk memperoleh pengaian yang dapat diandalkan.
Tujuan
Sistem pengapian magnet berkerja tidak tergantung pada sumber batere dan memberikan tegangan tinggi yang
diperlukan untuk membakar campuran udara/bahan bakar di dalam ruang pembakaran.
Penerapan.
Sistem magnet dikenal sangat kompak, bobotnya ringan dan sangat sesuai untuk digunakan pada engine yang
dirancang untuk menggerakkan:
(a) Kendaraan kecil.
(b) Perangkat daya.
(c) Sepeda motor.
(d) Kendaraan salju.
(e) Pemotong rumput.
(f) Mesin gergaji.
(g) Engine untuk perahu motor.
(h) Mesin pertanian.
(i) Engine stasioner
Konstruksi Saat kontak poin tertutup arus induksi mengalir pada
konstruksi fly wheel magnet lilitan primer armatur pengapian menghasilkan medan
magnet.
Cara Kerja
Medan magnet yang terdapat pada flywheel
sejajar dengan inti armatur pengapian. Pada saat
flywheel berputar tegangan AC diinduksikan pada
rangkaian primer.
Sistem pengapian semi transistor merupakan sistem pengapian elektronik yang masih menggunakan platina. Namun
demikian, fungsi dari platina (breaker point) tidak sama persis seperti pada pengapian konvensional. Aliran arus dari
rangkaian primer tidak langsung diputuskan dan dihubungkan oleh platina, tapi perannya diganti oleh transistor sehingga
platina cenderung lebih awet (tidak cepat aus) karena tidak langsung menerima beban arus yang besar dari rangkaian
primer tersebut. Dalam hal ini platina hanyalah bertugas sebagai switch (saklar) untuk meng-on-kan dan meng-off-kan
transistor.
Arus listrik yang mengalir melalui platina diperkecil dan platina diusahakan tidak berhubungan langsung dengan
kumparan primer agar tidak arus induksi yang mengalir saat platina membuka. Terjadinya percikan bunga api pada busi
yaitu saat transistor off disebabkan oleh arus dari rangkaian primer yang menuju ke massa (ground) terputus, sehingga
terjadi induksi pada koil pengapian.
Cara kerja Sistem Pengapian Semi-Transistor
Apabila kunci kontak (ignition switch) posisi “on” dan platina dalam posisi tertutup, maka arus listrik mengalir dari terminal
E pada TR1 ke `terminal B. Selanjutnya melalui R1 dan platina,
arus mengalir ke massa, sehingga TR1 menjadi ON. Dengan
demikianarus dari terminal E TR1 mengalir ke terminal C.
Selanjutnya arus mengalir melalui R2 menuju terminal B terus
ke terminal E pada TR2 yang diteruskan ke massa. Akibat dari
kejadian arus listrik yang mengalir dari B ke E pada TR2 yang
diteruskan ke massa tersebut menyebabkan mengalirnya arus
listrik dari kunci kontak ke kumparan primer, terminal C, E pada
TR2 terus ke massa. Dengan mengalirnya arus pada rangkaian
primer tersebut, maka terjadi kemagnetan pada kumparan
primer koil pengapian.
Apabila platina terbuka maka TR1 akan Off dan TR2 juga akan
Off sehingga timbul induksi pada kumparan – kumparan ignition
coil (koil pengapian) yang menyebabkan timbulnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder. Induksi pada kumparan
sekunder membuat terjadinya percikan bunga api pada busi untuk pembakaran campuran bahan bakar dan udara.
Dalam banyak hal, sistem pengapian elektronik full tansistor sama dengan pangapian elektronik CDI. Diantaranya
adalah tidak terdapatnya bagian-bagian yang bergerak (secara mekanik) dan mengandalkan magnetic trigger (magnet
pemicu) dan sistem “pick up coil” untuk memberikan sinyal ke control unit guna menghasilkan percikan bunga api pada
busi. Sedangkan salah satu perbedaannya adalah pada sistem pengapian transistor menggunakan prinsip “field
collapse”(menghilangkan/ menjatuhkan kemagnetan) dan pada sistem pengapian CDI menggunakan prinsip “field build-
up” (membangkitkan kemagnetan).
Pengapian CDI telah menjadi metode untuk mengontrol pengapian yang disenangi dalam beberapa tahun belakangan
ini. Namun, seiring dengan perkembangan transistor yang bergandengan dengan berkembangnya pengontrolan dari tipe
analog ke tipe digital, perusahaan/pabrik mulai mengembangkan sistem pengapian transistor.
Pada saat yang bersamaan, sewaktu mesin berputar (hidup) timing plate tempat kedudukan reluctor juga ikut berputar.
Ketika saat pengapian telah memberikan sinyal, sebuah arus akan terinduksi di dalam pick up coil dan arus tersebut
akan dialirkan ke terminal B pada TR2 terus ke massa. Akibatnya TR2 menjadi ON, sehingga arus yang mengalir dari
batrai saat ini disalurkan ke massa melewati terminal C – E pada TR2. Dengan kejadian ini TR1 akan menjadi OFF
sehingga akan memutuskan arus yang menuju kumparan primer coil pengapian. Selanjutnya akan terjadi tegangan
induksi pada kumparan primer dan kumparan sekunder koil pengapian. Karena perbandingan kumparan sekunder lebih
banyak dibanding kumparan primer, maka pada kumparan sekunder terjadi induksi yang lebih besar sekitar yang bisa
membuat terjadinya percikan bunga api pada busi untuk pembakaran campuran bahan bakar dan udara.
a) Transistor
Transistor merupakan kependekan dari Transfer Resistor, atau suatu komponen elektronika yang dapat mengalirkan
atau memutuskan aliran arus yang besar dengan pengendalian arus listrik yang relatif sangat kecil, dengan mengubah
resistansi lintasannya Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor pada umumnya
ada dua macam yaitu transistor tipe NPN dan transistor tipe PNP. Transistor tipe NPN tersusun dari semi konduktor tipe-
P yang diapit semi konduktor tipe-N, sedangkan transistor tipe PNP tersusun dari semi konduktor tipe-N yang diapit oleh
semi konduktor tipe-P.
b) Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian/sistim elekronika. jika di ibaratkan sebuah selang yang dialiri air dan selang tersebut di beri hambatan maka
air yang mengalir jumlahnya akan sedikit. Hambatan yang diberikan kepada selang terhadap air yang mengalir sama
dengan prinsip kerja resistor. Semakin besar hambatan yang diberikan maka semakin kecil air yang mengalir ke selang
tersebut dan semakin kecil hambatan yang diberikan maka semakin besar pula air yang
mengalir ke selang tersebut.
Satuan yang dipakai untuk menentukan besar kecilnya nilai resistor adalah Ohm atau disingkat dengan huruf yunani
omega ( ). Nilai resistor ada yang dicantumkan pada badannya, dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil maka
pencantumannya dituliskan dalam bentuk kode warna yang melingkari badan resistor.
5) Vacum Advancer
Pada beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena temperatur rendah dan campuran bahan
bakar menjadi kurus. Oleh karena itu pembakaran menjadi lama. Agar dapat mendapatkan tekanan maksimum maka
saat pengapian harus dimajukan. Vacum Advancer pada sistem pengapian berfungsi untuk memajukan saat pengapian
berdasarkan beban motor.
6) Governor advancer
Governor advancer berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan putaran mesin. Bagian ini
terdiri dari poros distributor dengan plat pembawa pemberat sentrifugal, pemberat (bobot) sentrifugal, poros sentrifugal
dengan plat berkurva, dan pegas pengembali.
a) Prinsip Kerja Governor Advancer
Semakin cepat putaran motor, semakin mengembang bobot sentrifugal. Akibatnya proses governor (cam) diputar lebih
maju dari kedudukan semula kontak pemutus dibuka lebih awal (saat pengapian lebih maju).
(1) Putaran idle (stasioner)
Pemberat sentrifugal belum mengembang, plat kurva belum ditekan, advance belum bekerja, salah satu pegas
pengembali masih longgar
(2) Putaran Rendah sampai Menengah
Pemberat sentrifugal mulai mengembang, plat kurva mulai ditekan, advance sentrifugal mulai bekerja, hanya satu pegas
pengembali mulai bekerja.
(3) Putaran Tinggi
Pemberat sentrifugal mengembang sampai pembatas maksimum, plat kurva ditekan, advance bekerja maksimum, kedua
pegas pengembali bekerja.