Professional Documents
Culture Documents
18 53 1 PB PDF
18 53 1 PB PDF
1, Juni 2011 : 31 - 41
ABSTRACT
Sludge waste of deinking process as toxic and hazardous material from spesific source containing
Pb metal from waste water soluble ink. According to regulation of Ministry of Environmental no.33/2009
that all the industries are mandatory to clean up contaminated soil from hazardous waste. Therefore this
bioremediation research need to be conducted using consortium microbes. This research was conducted
by applying variation of incubation 0 – 60 days and inoculum 5%, 10% and 15% (v/w). Key success
parameter of bioremediation is transformation of metal from active to inactive phase in contaminated
soil by microbial activity stated by deceases of soluble-exchangeable Pb and increases of residual Pb.
The 1:1:1:1 consortium microbes of PG 65-06 (A) : PG 97-02 (B) : MR 1.12-05 (C) : A1 (D) reached
an optimum condition with 10% inoculum and 40 days incubation indicated by decrease of coefficient
distribution until 21% in soluble-exchangeable Pb from initial 19,36 mg/kg to 15,91 mg/kg and increase
of coefficient distribution until 146% in residual Pb from initial 7,77 mg/kg to 17,00 mg/kg. Germination
index value 84,3-136,7% means contaminated soil is not toxic to plants.
Key words : bioremediation, soil contaminated, deinking waste paper industries, heavy metal Pb
ABSTRAK
Limbah sludge proses deinking sebagai B3 dari sumber spesifik karena mengandung logam Pb dari
tinta yang larut dalam air limbah. Menurut Kep.Men. LH no. 33/2009 semua industri wajib melakukan
pemulihan lahan tekontaminasi limbah B3. Oleh karena itu perlu dilakuan penelitian bioremediasi
menggunakan mikroba konsorsium. Penelitian dilakukan dengan variasi waktu inkubasi dari 0 – 60 hari
dan jumlah inokulum 5%, 10%, dan 15% (v/w). Keberhasilan bioremediasi adalah mengubah logam
aktif dalam tanah menjadi tidak aktif oleh aktifitas mikroba, dinyatakan dengan penurunan nilai koefisien
distribusi fase tertukarkan dan peningkaan fase residual Pb. Mikroba konsorsium PG 65-06 (A) : PG
97-02 (B) : MR 1.12-05 (C) : A1 (D) dengan perbandingan 1:1:1:1 menghasilkan kondisi optimum
untuk penambahan inokulum 10% dan waktu inkubasi 40 hari dengan penurunan koefisien distribusi
fase tertukarkan Pb sebesar 21% yang semula 19,3 mg/kg menjadi 15,91 mg/kg dan peningkatan fase
residual Pb sebesar 146% yang semula 7,77 mg/kg menjadi 17,00 mg/kg. Nilai germination index pada
kisaran 84,3-136,7% yang berarti tanah tersebut sudah tidak bersifat toksik pada tanaman.
Kata kunci : bioremediasi, tanah terkontaminasi, limbah deinking industri kertas, logam berat Pb
31
Bioremediasi Logam Timbal (Pb)
dalam Tanah Terkontaminasi ... : Henggar Hardiani, dkk.
32
Jurnal Selulosa, Vol. 1, No. 1, Juni 2011 : 31 - 41
33
Bioremediasi Logam Timbal (Pb)
dalam Tanah Terkontaminasi ... : Henggar Hardiani, dkk.
Percobaan Bioremediasi
Parameter uji
Fraksinasi logam Pb
Germination index (GI)
4. Pengamatan parameter logam Pb meliputi : logam dalam tanah tidak berbahaya. Hasil analisis
Soluble-exchangeable, Bound to carbonates, tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Konsentrasi
Bound to Fe–Mn oxides, Bound to organic logam berat dalam tanah terkontaminasi lebih
matter, dan Residual, Prosedur analisis tinggi dibandingkan dengan limbah sludge,
mengikuti Sequential Extraction Procedure terutama logam Cu, Cr dan Zn, sedangkan logam
(Amanda, 2010). Alat yang digunakan untuk Pb tidak tersedia data persyaratan menurut AMEG.
ekstraksi adalah shaker dan sentrifuse. Nilai tersebut melebihi nilai maksimal tanah tidak
5. Penentuan Germination index (GI) dengan berbahaya menurut AMEG, sehingga dianggap
menggunakan tanaman Brassica oleracea L. berbahaya bagi manusia atau populasi biologis.
dan percobaan dilakukan dalam ulangan 3 Meningkatnya kandungan logam dalam tanah
kali (Gao et al., 2010). terkontaminasi menunjukkan bahwa logam
6. Metode evaluasi data telah terkonsentrasi dalam tanah. Meningkatnya
• Secara statistik dengan ANAVA Uji F kandungan logam dalam tanah terkontaminasi ini
• Perhitungan koefisien distribusi (Huang, disebabkan karena tanah terkontaminasi sudah
2005) cukup lama sekitar 3 tahun lebih, sehingga senyawa
organik yang ada telah mengalami degradasi. Oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN karena itu kandungan logam yang ada dalam tanah
terjadi peningkatan. Menurut Notohadiprawiro
Karakterisasi Logam Berat (2006) menuturkan bahwa batasan kadar beracun
beberapa logam terhadap ternak, yaitu untuk
Secara umum hasil analisis total logam dalam logam Cr (50-3000 mg/kg); Cu (30-100 mg/kg);
limbah sludge dan tanah terkontaminasi limbah Pb (10-30 mg/kg) dan Zn (500 mg/kg).
sludge proses deinking menunjukkan bahwa Dari hasil analisis karakteristik tanah
parameter logam Cd, Ni, Cr, Zn, Pb dan Cu terkontaminasi menunjukkan bahwa logam Pb
cukup tinggi dibandingkan dengan persyaratan sebesar 63,1 mg/kg dan menurut batasan kadar
34
Jurnal Selulosa, Vol. 1, No. 1, Juni 2011 : 31 - 41
Sumber : 1
Menurut AMEG (Ambient Multimedia Environmental Goal), USA dalam Notodarmojo, 2005
2
Alloway, B.J. 1995. Heavy Metals in Soils.
beracun yang masih bisa ditoleransi oleh hewan deinking telah menggunakan aktivitas mikroba
ternak sebesar 10-30 mg/kg, oleh karena itu perlu sebagai sumber energi, sumber karbon atau
adanya remediasi logam Pb dalam tanah yang aseptor elektron untuk metabolisme hidupnya.
terkontaminasi limbah padat proses deinking di Masuknya bakteri pada ukuran populasi tertentu
industri kertas. terutama bakteri yang adaptif dan resisten
terhadap lahan terpolusi, dapat mengikat logam
Aktivasi Mikroba berat karena mikroba memproduksi protein
permukaan yang mampu mengikat logam berat.
Jumlah inokulum mikroba yang digunakan Keberhasilan bioremediasi adalah mengubah
dalam percobaan bioremediasi adalah ± 109 logam aktif dalam tanah terkontaminasi menjadi
CFU/ml (log cell density 9,1). Inokulum tersebut tidak aktif oleh aktivitas mikroba, dengan
merupakan hasil konsorsium 4 jenis bakteri yaitu melalui analisis fraksinasi dengan cara ekstraksi
PG 65-06 (A), PG 97-02 (B), MP 1.12-05 (C) berurutan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
dan A1 (D) dengan perbandingan 1:1:1:1 (v/v). peningkatan kandungan logam dalam fase
Jumlah sel dari masing-masing bakteri dan hasil residual dan menurunnya kandungan logam
konsorsium dapat dilihat pada Gambar 2. dalam fase tertukarkan. Analisis fraksinasi
Inokulum tersebut merupakan hasil dengan cara ekstraksi berurutan digunakan
konsorsium 4 jenis bakteri yaitu PG 65-06 (A), secara tidak langsung untuk mengkaji mobilitas
PG 97-02 (B), MP 1.12-05 (C) dan A1 (D) potensial dan ketersediaan logam dalam tanah.
dengan perbandingan 1:1:1:1 (v/v). Keempat Fraksi kation yang teradsobsi pada permukaan
bakteri tersebut digunakan dalam penelitian ini logam Pb di dalam tanah menentukan sifat aktif
karena diketahui mampu mengakumulasi logam maupun tidak aktif logam dalam tanah. Tujuan
Pb dalam tubuhnya (Erny et al., 2003). Selama dari bioremediasi tanah terkontaminasi logam
percobaan tidak dilakukan variasi perbandingan Pb adalah mereduksi logam Pb aktif dalam tanah
bakteri yang digunakan karena hanya ingin menjadi tidak aktif (Huang et al., 2005).
mengetahui kemampuan keempat jenis bakteri Fraksi kation yang teradsorpsi pada
dalam meremediasi logam Pb. permukaan tanah dapat diklasifikasikan
berdasarkan ikatan dengan permukaan partikel
Pengaruh Penambahan Jumlah Inokulum tanah yang ditentukan menurut metode
dan Waktu Inkubasi ekstraksi berurutan (Sequential Extraction).
Dalam metoda ini ada lima fraksi kation yang
Proses bioremediasi tanah terkontaminasi teradsorpsi atau terikat oleh partikel tanah,
logam Pb dari limbah padat industri kertas proses yaitu dalam bentuk tertukarkan (Exchangeable);
35
Bioremediasi Logam Timbal (Pb)
dalam Tanah Terkontaminasi ... : Henggar Hardiani, dkk.
bentuk yang berasosiasi dengan karbonat (Bound inkubasi dan jumlah inokulum. Hasil uji ANAVA
to carbonates); bentuk yang berasosiasi dengan menunjukkan bahwa perlakuan jumlah inokulum
oksida logam Fe dan Mn (Bound to Fe–Mn dan waktu inkubasi mempunyai pengaruh
oxides), bentuk yang berasosiasi dengan organik yang sangat nyata terhadap respon logam Pb
(Bound to organic matter), dan fraksi residu dalam fase tertukarkan. Namun interaksi antara
(Residual) (Amanda, 2010). perlakuan jumlah inokulum dan waktu inkubasi
Pengaruh jumlah inokulum (5%; 10% dan tidak memperlihatkan pengaruh nyata terhadap
15%) pada waktu inkubasi terhadap koefisien respon logam Pb dalam fase tertukarkan.
distribusi logam Pb dalam fase tertukarkan dapat Hasil uji F berdasarkan ANAVA untuk
dilihat pada Gambar 3.Koefisien distribusi untuk perlakuan jumlah inokulum sebesar 13,62
fase tertukarkan logam dipengaruhi oleh waktu sedangkan nilai F tabel sebesar 3,42 (α 99%).
36
Jurnal Selulosa, Vol. 1, No. 1, Juni 2011 : 31 - 41
Begitu pula untuk perlakuan waktu inkubasi uji Hasil perhitungan koefisien distribusi
F sebesar 14,708 sedangkan nilai F tabel sebesar dari fraksi residual logam Pb pada perlakuan
4,22 (α 99%) dan interaksinya memberikan uji penambahan inokulum 10% menunjukkan
F sebesar 0,874 sedangkan nilai F tabel sebesar kecenderungan yang baik dibandingkan dengan
2,48 (α 99%). penambahan inokulum 5% dan 15%. Tanah
Hasil perhitungan koefisien distribusi dari terkontaminasi logam Pb dapat dipulihkan
fraksi tertukarkan logam Pb pada perlakuan dengan proses bioremediasi. Hal ini ditunjukkan
penambahan inokulum 10% menunjukkan dari kemampuan mikroba untuk mengubah
kecenderungan yang baik dibandingkan dengan logam, terlihat dari kandungan logam Pb dalam
penambahan inokulum 5% dan 15%. Kondisi fase tertukarkan semula sebesar 19,36 mg/
ini ditunjukkan dengan nilai koefisien distribusi kg berkurang menjadi 15,91 mg/kg (18%).
yang paling rendah. Bila ditinjau dari perlakuan Selanjutnya ditinjau dari fase residual terjadi
waktu inkubasi menunjukkan bahwa waktu peningkatan kandungan logam Pb yang semula
inkubasi 40 hari memberikan nilai koefisien 7,77 mg/kg menjadi 17,00 mg/kg (118%), hal
distribusi cenderung konstan. ini berarti adanya proses bioremediasi mengubah
Pola yang sama terjadi pada pengamatan sifat logam yang semula aktif menjadi tidak aktif.
terhadap fase residual yang dapat dilihat pada Bila dibandingkan dari penelitian Huang et al.
Gambar 4. Hasil uji ANAVA menunjukkan (2005) menunjukkan bahwa dengan penambahan
bahwa perlakuan jumlah inokulum dan waktu jamur Phanerochaete chrysosporium sebesar 2%
inkubasi mempunyai pengaruh yang sangat nyata dengan penambahan jerami (rasio 1:6) dalam
terhadap respon logam Pb dalam fase residual, waktu inkubasi 42 hari dapat mengubah logam
sedangkan interaksi antar kedua perlakuan Pb dalam fase tertukarkan semula sebesar 258,9
tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata. mg/kg berkurang menjadi 12,5 mg/kg (95%),
Hasil uji F berdasarkan ANAVA untuk perlakuan dan dalam fase residual dapat meningkatkan
jumlah inokulum sebesar 21,44 sedangkan kandungan logam Pb yang semula 8,4 mg/kg
nilai F tabel sebesar 3,42 (α 99%). Begitu pula menjadi 129,6 mg/kg (1443%). Perbedaan hasil
untuk perlakuan waktu inkubasi sebesar 20,71 penelitian tersebut disebabkan karena berbedanya
sedangkan nilai F tabel sebesar 4,22 (α 99%) dan jenis mikroorganisme yang digunakan dan
interaksinya adalah sebesar 2,05 sedangkan nilai adanya perlakuan penambahan jerami sebagai
F tabel sebesar 2,48 (α 99%). bulking agents.
37
Bioremediasi Logam Timbal (Pb)
dalam Tanah Terkontaminasi ... : Henggar Hardiani, dkk.
38
Jurnal Selulosa, Vol. 1, No. 1, Juni 2011 : 31 - 41
39
Bioremediasi Logam Timbal (Pb)
dalam Tanah Terkontaminasi ... : Henggar Hardiani, dkk.
Tanah terkontaminasi logam Pb dapat Alloway, B.J. 1995. Heavy Metals in Soils.
dipulihkan dengan proses bioremediasi. Hal ini Blackie Academic and Professional,
ditunjukkan dari kemampuan mikroba untuk Chapman & Hall, edisi kedua.
mengubah logam, terlihat dari penurunan Amanda, J.Z; David. C.W, 2010, Heavy Metal and
koefisien distribusi fase tertukarkan dan Trace Metal Analysis in Soil by Sequential
peningkatan fase residual. Kondisi optimum Extraction : A Review of Procedures,
diperoleh pada penambahan inokulum 10% International Journal of Analytical
(v/w) dengan waktu inkubasi 40 hari. Mikroba Chemistry, Hindawi Publishing Corportion
Donlon, D.L. dan Bauder, J.W. A General
konsorsium dari campuran PG 65-06 (A) : PG
Essay on Bioremediation of Contaminated
97-02 (B) : MR 1.12-05 (C) dan A1 (D) dengan
Soil, http://waterquality.montana.edu/docs/
perbandingan 1:1:1:1 mempunyai kemampuan
methane/Donlan.shtml [6/06/2011]
untuk meremediasi tanah terkontaminasi logam
Erny, Y.; Dwi, N.S; Rasti, S., 2003. Koleksi,
berat Pb dari limbah padat industri kertas proses Karakterisasi dan Preservasi Mikroba
deinking. Keberhasilan proses bioremediasi Remediasi, Prosiding Seminar Hasil
ditunjukkan dengan adanya penurunan logam Penelitian Rintisan dan Bioteknologi
Pb pada fase tertukarkan seiring dengan Tanaman
meningkatnya logam Pb pada fase residu oleh Erman, M. 2006. Pemanfaatan Mikroba dalam
adanya aktifitas mikroba, artinya mengubah Bioremediasi suatu Teknologi Alternatif
sifat logam yang semula aktif menjadi tidak untuk Pelestarian Lingkungan. USU
aktif, terlihat dari kandungan logam Pb dalam Respository
fase tertukarkan semula sebesar 19,36 mg/kg Gao, M.; Liang, F.; Yu, A.; Li, B.; Yang, L, 2010.
berkurang menjadi 15,91 mg/kg dan pada fase Evaluation of stability and maturity during
residual terjadi peningkatan kandungan logam forced-aeration composting of chicken
Pb yang semula 7,77 mg/kg menjadi 17,00 mg/ manure and sawdust at different C/N ratios,
kg atau menurunnya koefisien distribusi sebesar Elsevier.
21% dalam fase tertukarkan dan meningkatnya Gottsching, L; Pakarinen, H, 2000. Recycled
koefisien distribusi sebesar 146% dalam fase Fiber and Deinking, Papermaking Science
residual. Nilai germination index (GI) pada and Technology, penerbit TAPPI.
kisaran 84,3 -136,7% berarti tanah yang telah Hardiani.H. 2008 “Pemulihan Lahan
diremediasi tidak lagi mengandung material yang Terkontaminasi Limbah B3 dari Proses
Deinking Industri Kertas Secara
bersifat toksik pada tanaman.
Fitoremediasi “, Jurnal Riset Industri. Vol.
2. No.2. Agustus 2008, ISSN. 1978-5852,
SARAN
Hal. 64 – 75.
Huang, D. L., Guang M.Z., Xiao, Y.J., Chong,
Untuk mengetahui peran mikroba dalam L.F., Hong, Y.Y., Guo, H.H., Hong, L.L.,
proses bioremediasi maka perlu dilakukan 2005. “Bioremediation of Pb contaminated
penelitian lebih lanjut tentang kemampuan soil by incubating with Phanerochaete
masing-masing isolat dalam mengikat logam Pb. chrysosporium and straw” College of
Environmental Science and Engineering,
UCAPAN TERIMA KASIH Hunan University, Changsha 410082,
Hunan, China.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Mamik, S. 2004. Pemanfaatan Bakteri
Kementerian Negara Riset dan Teknologi atas Pengakumulasi Logam Berat Pb dan Cd
program insentifnya dan PT. Adiprima Suraprinta untuk Menurunkan Kandungan Logam Berat
dalam penyediaan tanah terkontaminasi sehingga Pada Beras Tercemar Limbah Industri, Tesis,
penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor.
40
Jurnal Selulosa, Vol. 1, No. 1, Juni 2011 : 31 - 41
41