Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Syaputri et al,Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma cacao L) terhadap ....

Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma


Cacao L.) terhadap Volume Edema Telapak Kaki
Mencit yang Diinduksi Karagenin
(Antiinflamation Effectivity of Extract Cocoa Shell (Theobroma
Cacao L.) Against Volume Foot Edema Induced Mice Karagenin )

Faradila Praginta Syaputri 1, Desie Dwi Wisudanti 2, M.Ali Shodikin 2


1Mahasiswa, Fakultas Kedokteran Universitas Jember
2StafPengajar, Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Jember
e-mail korespondensi : faradilapragintasyaputri@gmail.com

Abstract
Background: Cocoa (Theobroma cacao L.) is one of the third largest export commodities in Indonesia.
Several studies have proven that cocoa leather contains phenolic compounds that can inhibit the
conversion of arachidonic acid into prostaglandins through COX pathways and inhibit proinflammatory
mediators. Objective: To determine the antiinflammatory power of cocoa skin extract compared with
diclofenac sodium. Research Method: This research design is true experimental post test only control
group design with sample size 28 male mice (Mus musculus) which is divided into 7 groups. Group K
(+) was given Sodium diclofenac (0.0048 mg / gBB), group K (-) was given 1% NaCMC, and K (1), K
(2), K (3), K (4), and K (5) were given cocoa leaf extract (0.25 mg / gBB, 0.5 mg / gBB, 1 mg / gBB, 2
mg / gBB, and 4 mg / gBB) orally 30 minutes before 0.05 mL injection of carragenin 1% in the sole of
the mice. Measurement of edema volume was done 3 h post-injection using digital pletismometer.
Results: The mean measurements of edema volume and standard deviation of each group were K (-)
0.165 ± 0.01291; K (+) 0.080 ± 0.00957; K (1) 0.133 ± 0.01258; K (2) 0,120 ± 0,00816; K (3) 0,113 ±
0,00957; K (4) 0.105 ± 0.01291; and K (5) 0.105 ± 0.01291. Conclusion: Cocoa leaf extract has anti-
inflammatory effect with lower antiinflammatory properties than diclofenac sodium.

Keywords: Antiinflamasi, Cocoa, Diclofenac Sodium, Karagenin

Abstrak
Latar Belakang: Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditi ekspor perkebunan
terbesar ketiga di Indonesia. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kulit kakao mengandung
senyawa fenolik yang dapat menghambat perubahan asam arakidonat menjadi prostaglandin melalui
jalur COX dan menghambat mediator proinflamasi. Tujuan: Untuk mengetahui daya antiinflamasi
ekstrak kulit kakao dibandingkan dengan natrium diklofenak. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini
adalah true experimental post test only control group design dengan jumlah sampel 28 ekor mencit
jantan (Mus musculus) yang terbagi menjadi 7 kelompok. Kelompok K(+) diberikan Natrium diklofenak
(0,0048 mg/gBB), kelompok K(-) diberikan NaCMC 1%, dan kelompok perlakuan K(1), K(2), K(3), K(4), dan
K(5) diberikan ekstrak kulit kakao (0,25 mg/gBB, 0,5 mg/gBB, 1 mg/gBB , 2 mg/gBB , dan 4 mg/gBB)
per oral 30 menit sebelum injeksi 0,05mL karagenin 1% pada telapak kaki mencit. Pengukuran volume
edema dilakukan 3 jam pasca injeksi menggunakan alat pletismometer digital. Hasil: Hasil pengukuran
rata-rata volume edema dan standar deviasi tiap kelompok adalah K(-) 0,165 ± 0,01291; K(+) 0,080 ±
0,00957; K(1) 0,133 ± 0,01258; K(2) 0,120 ± 0,00816; K(3) 0,113 ± 0,00957; K(4) 0,105 ± 0,01291; dan K(5)
0,105 ± 0,01291. Kesimpulan : Ekstrak kulit kakao memiliki efek antiinflamasi dengan daya
antiinflamasi lebih rendah dibandingkan natrium diklofenak.

Kata Kunci : Antiinflamasi, Kakao, Natrium Diklofenak, Karagenin

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Syaputri et al,Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma cacao L) terhadap ....

Pendahuluan berlangsung secara terus menerus (kronis)


justru akan merusak jaringan (Kumar et al.,
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan 2013). Biasanya inflamasi kronis terjadi pada
salah satu komoditi ekspor perkebunan di penderita arthritis, diabetes, lupus eritematosus
Indonesia yang memiliki nilai jual yang tinggi. sistemik, dan penyakit autoimun (Dinarello,
Pada tahun 2011 produksi biji kakao di 2010). Respons inflamasi dapat membuat
Indonesia mencapai 600.000 ton. Jumlah penderita menjadi tidak nyaman seperti nyeri
tersebut menempatkan Indonesia sebagai atau edema, sehingga untuk mengurangi rasa
urutan ketiga penghasil kakao terbesar setelah tidak nyaman tersebut diperlukan obat
Pantai Gading dan Ghana (International Trade antiinflamasi (Marlicz et al., 2014).
Statistic, 2012). Limbah yang dihasilkan dari Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs
produksi kakao mencapai 75% dari total (NSAID) adalah obat antiinflamasi yang sering
produksi (Wahyudi et al., 2008). Sampai digunakan di seluruh dunia dengam jumlah
sekarang limbah kulit kakao belum pengguna lebih dari 30 juta setiap harinya (AGA,
dimanfaatkan secara optimal dan nilai 2017). NSAID yang sering digunakan adalah
ekonomisnya masih rendah. Umumnya limbah diklofenak dan ibuprofen. Salah satu efek
kulit kakao hanya ditimbun di sekitar samping penggunaan NSAID pada sistem
perkebunan saja, sehingga dapat menimbulkan pencernaan adalah kerusakan mukosa
pencemaran lingkungan dan menjadi salah satu lambung. Hal itu terjadi karena selain
penyebab penyakit busuk pada tanaman kakao menghambat COX-2, NSAID juga menghambat
(Sartini et al., 2012). COX-1 yang merupakan enzim katalisator dalam
Beberapa penelitian telah membuktikan produksi prostasiklin yang berfungsi untuk
bahwa kulit kakao mengandung senyawa fenolik melindungi mukosa lambung (Syarif et al.,
seperti katekin, epikatekin, antosianidin dan 2012).
proantosianidin (Arlorio et al., 2005), bahkan Jember merupakan salah satu tempat
kandungan senyawa fenolik tersebut dapat pusat penelitian kopi dan kakao di Indonesia,
ditemukan lebih banyak pada kulit kakao sehingga kondisi tersebut sangat mendukung
dibandingkan pada bijinya (Kumari et al., 2011). adanya kegiatan penelitian tentang
Senyawa fenolik tersebut merupakan hasil dari pemanfaatan kakao (Theobroma cacao L.).
metabolit sekunder yang mempunyai efek Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
antiinflamasi karena dapat menghambat bermaksud ingin mengetahui efek antiinflamasi
perubahan asam arakidonat menjadi ekstrak kulit kakao (Theobroma cacao L.) yang
prostaglandin melalui jalur COX dan dilihat dari pengurangan volume edema telapak
menghambat mediatormediator proinflamasi kaki mencit yang diinduksi karagenin. Tujuan
seperti TNF-α, NO, IL-1,dan IL-6 (Ramiro et al., dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya
2013). antiinflamasi ekstrak kulit kakao dibandingkan
Inflamasi merupakan respons imun alami dengan natrium diklofenak.
yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan
jaringan, yang berfungsi menetralisasi dan
mengeliminasi agen yang menimbulkan cedera Metode Penelitian
(Kumar et al., 2013). Adanya rangsangan iritan Jenis penelitian ini adalah true
atau cedera jaringan akan memicu pelepasan experimental post test only control group
mediator-mediator proinflamasi dari jaringan design yang dilaksanakan di empat tempat,
yang rusak, sel mast, leukosit dan komplemen. yaitu di Laboratorium Biomedik Fakultas
Mediator-mediator tersebut dapat menyebabkan Kedokteran Gigi Universitas Jember untuk
perubahan vaskuler seperti vasodilatasi dan pemeliharaan dan perlakuan terhadap hewan
peningkatan permeabilitas vaskuler yang dapat coba, Laboratorium Agronomi Fakultas
menimbulkan respons inflamasi (Guyton, 2006). Pertanian Universitas Jember untuk determinasi
Respons inflamasi ditandai dengan timbulnya tanaman dan Laboratorium Biokimia Universitas
tanda klasik inflamasi, yaitu rubor, kalor, dolor, Jember dan Laboratorium Biokimia Fakultas
tumor dan functio laesa (Dorland, 2010). Kedokteran Universitas Jember untuk
Respons inflamasi sebenarnya merupakan pembuatan ekstrak kulit kakao. Jumlah sampel
salah satu mekanisme pertahanan tubuh yang digunakan adalah 28 ekor mencit jantan
sebagai perlindungan dari adanya benda asing (Mus musculus) yang terbagi menjadi 7
atau kerusakan jaringan, tetapi jika proses ini kelompok, yaitu kelompok kontrol positif (K(+)),

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Syaputri et al,Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma cacao L) terhadap ....

kelompok kontrol negatif (K(-)),kelompok menunjukkan p>0,05, sehingga dapat


perlakuan 1 (K(1)), kelompok perlakuan 2 (K(2)), disimpulkan bahwa data yang diperoleh adalah
kelompok perlakuan 3 (K(3)), kelompok normal dan homogen. Selanjutnya, dilakukan uji
perlakuan 4 (K(4)) dan kelompok perlakuan 5 One Way ANOVA (p=0,05). Hasil uji One Way
(K(5)). Kelompok K(+) diberikan Natrium ANOVA pada penelitian ini adalah p=0,000 yang
diklofenak dengan dosis 0,0048 mg/gBB, artinya terdapat minimal dua kelompok yang
kelompok K(-) diberikan NaCMC 1%, dan memiliki perbedaan volume edema telapak kaki
kelompok perlakuan K(1), K(2), K(3), K(4), dan mencit yang bermakna. Uji One Way ANOVA
(K5) diberikan ekstrak kulit kakao dengan dosis kemudian dilanjutkan menggunakan post hoc
0,25 mg/gBB, 0,5 mg/gBB, 1 mg/gBB , 2 LSD untuk mengetahui adanya perbedaan yang
mg/gBB , dan 4 mg/gBB yang diberikan secara bermakna antar kelompok. Secara singkat, hasil
per oral 30 menit sebelum injeksi 0,05mL uji post hoc LSD dapat dilihat pada Gambar 1.1.
karagenin 1% pada telapak kaki mencit.
Pengukuran volume edema dilakukan 3 jam
pasca injeksi menggunakan alat pletismometer
digital. Seluruh data dianalisis secara
komputerisasi dan menggunakan software
SPSS. Tingkat kepercayaan yang digunakan
pada penelitian ini adalah 95% atau nilai
signifikansinya sebesar p=0,05.

Hasil Penelitian
** p<0,01, *** p<0,001 dibandingkan dengan K(-)
Hasil penelitian tentang daya antiinflamasi
ekstrak kulit kakao ditunjukkan pada tabel 1.1. Gambar 1.1. Grafik perbandingan rata-rata
volume edema
Tabel 1.1. Rata-rata volume edema dan daya
antiinflamasi
Pembahasan
Volume Edema Daya
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
Kelompok (mL) Antiinflamasi
penurunan rata-rata volume edema yang
(X + SD) (%)
signifikan pada kelompok K (+) dibandingkan
K (-) 0,165 ± 0,01291 dengan kelompok K (-). Hal ini menunjukkan
K (+) 0,080 ± 0,00957 51,52 bahwa pemberian natrium diklofenak pada K (+)
K (1) 0,133 ± 0,01258 19,69 dapat menurunkan volume edema telapak kaki
K (2) 0,120 ± 0,00816 27,27 mencit yang diinduksi karagenin. Hasil penelitian
K (3) 0,113 ± 0,00957 31,82 ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
K (4) 0,105 ± 0,01291 36,36 menunjukkan bahwa pemberian natrium
K (5) 0,105 ± 0,01291 36,36 diklofenak dapat mengurangi pembentukan
edema telapak kaki mencit yang diinduksi
Keterangan
karagenin secara signifikan (Sidhapuriwala et
X : Mean (mL)
al., 2007). Natrium diklofenak dapat mengurangi
SD : Standard deviation
volume edema secara signifikan karena natrium
diklofenak merupakan salah satu NSAID non
Rata-rata volume edema kelompok
selektif. Mekanisme kerja natrium diklofenak
perlakuan mengalami penurunan dan persen
dalam menghambat edema adalah menghambat
daya antiinflamasi kelompok perlakuan
enzim siklooksigenase, sehingga konversi asam
mengalami peningkatan ketika dosis ekstrak
arakhidonat menjadi prostaglandin terganggu
kulit kakao ditingkatkan, tetapi persen daya
(Syarif et al., 2012).
antiinflamasi pada pemberian dosis ekstrak kulit
Berdasarkan hasil analisis data volume
kakao sebesar 2 mg/gBB dan 4 mg/gBB tidak
edema, didapatkan penurunan yang signifikan
mengalami peningkatan lagi.
pada kelompok perlakuan yang diberi ekstrak
Data yang didapatkan selanjutnya
kulit kakao dibandingkan dengan kelompok K (-
dianalisis menggunakan uji normalitas
). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian
menggunakan uji Shapiro Wilk dan uji
ekstrak kulit kakao dapat menurunkan volume
homogenitas menggunakan uji levene’s test.
edema telapak kaki mencit yang diinduksi
Hasil uji normalitas dan homogenitas

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Syaputri et al,Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma cacao L) terhadap ....

karagenin. Hasil tersebut sesuai dengan antiinflamasi yang paling tinggi diantara
penelitian Ramiro et al., (2005), flavonoid yang kelompok perlakuan yang lain, yaitu sebesar
terkandung dalam kakao dapat memodulasi 36,36%. Akan tetapi persentase tersebut masih
aktivasi makrofag dengan menurunkan mediator lebih kecil dibandingkan dengan persentase
proinflamasi seperti IL-1, IL-6, TNF-α, dan NO. daya antiinflamasi yang dimiliki oleh kontrol
Pemberian katekin secara signifikan mengurangi positif (natrium diklofenak), yaitu sebesar
produksi TNF-α sehingga menghambat adhesi 51,52%. Meskipun daya antiinflamasi ekstrak
dan migrasi leukosit dengan menekan produksi kulit kakao lebih kecil jika dibandingkan dengan
kemokin di tempat inflamasi (Moreira et al., natrium diklofenak, kandungan proantosianidin
2011). Katekin dan epikatekin yang terdapat yang dimiliki oleh ekstrak kulit kakao dapat
pada ekstrak kulit kakao mampu menghambat melindungi kerusakan lambung yang
enzim siklooksigenase, sehingga mencegah diakibatkan oleh NSAID (seperti natrium
pembentukan prostaglandin yang dapat diklofenak) karena dapat menurunkan
menimbulkan edema (Parsaeyan et al., 2014). peroksidase lipid di mukosa dan dengan
Pemberian ekstrak kulit kakao dapat meningkatkan aktivitas superoksida dismutase
menghambat sintesis prostaglandin, sehingga dan glutathione peroxidase (Kim et al., 2013 dan
jumlah prostaglandin akan menurun. Penurunan Maria et al., 2017). Sehingga perlu dilakukan
prostaglandin akan mengakibatkan efek penelitian lebih lanjut mengenai kombinasi
vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas antara NSAID dengan ekstrak kulit kakao.
vaskuler pada daerah yang mengalami inflamasi Kombinasi antara NSAID dengan ekstrak
berkurang, sehingga dapat mengurangi kulit kakao diharapkan dapat meningkatkan efek
akumulasi cairan di ekstravaskuler yang antiinflamasi dan menurunkan efek samping dari
menyebabkan edema (Lazzarini et al., 2006). penggunaan NSAID yang berupa kerusakan
Hasil analisis data pada kelompok K (+) mukosa lambung. Pada penelitian ini memiliki
dengan kelompok perlakuan yang diberi ekstrak beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang
kulit kakao menunjukkan ada perbedaan yang pertama adalah pengeringan kulit kakao
bermakna. Hasil tersebut menunjukkan bahwa menggunakan inkubator dilakukan dalam waktu
kemampuan natrium diklofenak dalam yang cukup lama karena kondisi kulit yang
mengurangi edema yang dihasilkan oleh induksi memiliki kandungan air yang banyak. Kondisi
karagenin masih jauh lebih kuat jika tersebut membuat jamur tumbuh di kulit kakao,
dibandingkan dengan ekstrak kulit kakao. sehingga kulit kakao perlu diberi etanol 70%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa efek yang untuk menghilangkan jamur tersebut.
dihasilkan oleh ekstrak kulit kakao dalam Keterbatasan yang kedua dalam penelitian ini
mengurangi volume edema belum dapat adalah adanya kesulitan pengukuran volume
menandingi efek yang dihasilkan oleh natrium edema telapak kaki mencit menggunakan
diklofenak secara statistik. plestismometer digital karena telapak kaki
Berdasarkan data yang diperoleh mencit yang terlalu kecil, sehingga perlu
diketahui bahwa dengan meningkatnya dosis dilakukan pengukuran yang berulang untuk
ekstrak kulit kakao maka akan semakin kecil mendapatkan volume yang tepat.
volume edema yang terbentuk. Semakin kecil
volume edema yang terbentuk maka persentase Simpulan dan Saran
daya antiinflamasi yang dimiliki ekstrak kulit
kakao semakin besar, tetapi pada persentase Berdasarkan hasil dan pembahasan pada
daya antiinflamasi yang dimiliki kelompok K (4) penelitian ini dapat disimpulkan, ekstrak kulit
dan K (5) memiliki persentase daya antiinflamasi kakao memiliki efek antiinflamasi yang dilihat
yang sama. Kemungkinan yang terjadi pada dari adanya pengurangan volume edema
kelompok K (4) dan K (5) adalah tercapainya telapak kaki mencit yang diinduksi karagenin.
respons maksimal (Emaks) karena pada dosis Persentase daya antiinflamasi natrium
ekstrak kulit kakao sebesar 2 mg/gBB dan 4 diklofenak masih lebih tinggi daripada ekstrak
mg/gBB (kelompok K (4) dan K (5)) tidak terjadi kulit kakao, yaitu 51,52%.
peningkatan respons antiinflamasi lagi. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti
Pemberian ekstrak kulit kakao antara dosis 2 dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian
mg/gBB dan 4 mg/gBB merupakan dosis yang lebih lanjut mengenai efek antiinflamasi ekstrak
berpotensi tinggi dalam menghambat edema kulit kakao bila dikombinasi dengan obat NSAID.
pada telapak kaki mencit yang diinduksi Selain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut
karagenin karena memiliki persentase daya mengenai pemanfaatan potensi antiinflamasi

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Syaputri et al,Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma cacao L) terhadap ....

ekstrak kulit kakao dengan menggunakan isolasi Bab dalam buku:


zat aktif maupun fraksinasi ekstrak. [7] Alexander RG. Considerations in creating a
beautiful smile. In: Romano R, editor. The
art of the smile. London: Quintessence
Ucapan Terima Kasih Publishing; 2005. p. 187-210.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada E-book:
institusi penyandang dana penelitian, bukan [8] Irfan A. Protocols for predictable aesthetic
kepada dosen pembimbing. dental restorations [Internet]. Oxford:
Blackwell Munksgaard; 2006 [cited 2009
Daftar Pustaka May 21]. Available from Netlibrary:
Pustaka ditulis dalam Vancouver Style. http://cclsw2.vcc.ca:2048/login?url=http://ww
Setiap nama pengarang diberi nomor urut angka w.netLibrary.com/urlapi.asp?action=summar
arab dalam kurung [1] sesuai pemunculannya y&v=1&bookid=181691
dalam naskah. Rujukan berganda ditulis secara
berangkai [2,3], jika rujukannya lebih dari dua Artikel dalam jurnal: Penulis. Judul artikel.
dituliskan secara berurutan dan sebagian tidak Singkatan Nama Jurnal. Tanggal atau tahun
maka dituliskan [2-4,6,8]. Ketika mensitasi publikasi: Volume (No): halaman.
langsung bagian dari buku maka dituliskan
halamannya [4,p23]. Artikel dalam jurnal cetak:
Contoh penulisan daftar pustaka: [9] IHaas AN, de Castro GD, Moreno T, Susin
Buku: Penulis. Judul buku: sub judul. Edisi. Kota C, Albandar JM, Oppermann RV, et al.
Penerbit: Penerbit; Tahun. Azithromycin as a adjunctive treatment of
aggressive periodontitis: 12-months
Buku dengan 1 orang penulis atau editor: randomized clinical trial. J Clin Periodontol.
[1] Mason J. Concepts in dental public health. 2008 Aug; 35(8): 696-704.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;
2005. Artikel dalam jurnal dari website:
[2] Ireland R, editor. Clinical textbook of dental [10] Tasdemir T, Yesilyurt C, Ceyhanli KT, Celik
hygiene and therapy. Oxford: Blackwell D, Er K. Evaluation of apical filling after root
Munksgaard; 2006. canal filling by 2 different techniques. J Can
Dent Assoc [Internet]. 2009 Apr [cited 2009
Buku dengan 2–6 orang penulis atau editor: Jun 14];75(3):[about 5pp.]. Available from:
[3] Miles DA, Van Dis ML, Williamson GF, http://www.cda-adc.ca/jcda/vol-75/issue-
Jensen CW. Radiographic imaging for the 3/201.html
dental team. 4th ed. St. Louis: Saunders
Elsevier; 2009. Website: Penulis. Judul website. Kota Penerbit:
Nama penerbit; Tanggal publikasi pertama
Buku dengan lebih dari 6 orang penulis: [Tanggal terakhir update; Tanggal sitasi].
[4] Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser Available from: URL.
SL, Longo DL, Jameson JL, et al., editors.
Harrison’s principles of internal medicine. Website dengan penulis:
17th ed. New York: McGraw Hill; 2008. [11] Fehrenbach MJ. Dental hygiene education
[Internet]. [Place unknown]: Fehrenbach
Organisasi sebagai penulis buku:
[5] Canadian Dental Hygienists Association. and Associates; 2000 [updated 2009 May 2;
Dental hygiene: definition and scope. cited 2009 Jun 15]. Available from:
Ottawa: Canadian Dental Hygienists http://www.dhed.net/Main.html
Association; 1995.
Website tanpa penulis:
Dokumen pemerintah: [11] American Dental Hygienists’ Association
[6] Canada. Environmental Health Directorate. [Internet]. Chicago: American Dental
Radiation protection in dentistry: Hygienists’ Association; 2009 [cited 2009
recommended safety procedures for the use
of dental x-ray equipment. Safety Code 30. May 30]. Available from:
Ottawa: Ministry of Health; 2000. http://www.adha.org/

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Syaputri et al,Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma cacao L) terhadap ....

Catatan :
1. Naskah maksimal 8 halaman sesuai template
2. Nomor pada nama penulis (dibawah judul) ditulis BILA dari ke-3 penulis dari institusi (termasuk
jurusan/bagian) yang berbeda
3. Email yang ditukis adala email dari penulis yang bertanggung jawab jika ada tanggapan dan
pertanyaan dari pihak lain: mahasiswa, atau pembimbing.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

You might also like