Professional Documents
Culture Documents
Learning Dan Cooperative Learning Terhadap Motivasi: (Akademi Keperawatan Keperawatan Bina Sehat Ppni Mojokerto)
Learning Dan Cooperative Learning Terhadap Motivasi: (Akademi Keperawatan Keperawatan Bina Sehat Ppni Mojokerto)
Learning Dan Cooperative Learning Terhadap Motivasi: (Akademi Keperawatan Keperawatan Bina Sehat Ppni Mojokerto)
ABSTRAK
By : Binarti Dwi W
Background of the researchCritical thinking abilities that will enhance students' ability to
achieve expected competencies , also need a good motivation to improve the ability to think
critically influenced by the teaching methods adopted by the educational institution in which
the student study space , so that the learning process can be well received by students .
Research PurposeThis study aimed to analyze the differences in the influence of learning
methods Problem Based Learning with Cooperative Learning on the motivation and ability
to teach critical thinking in the lesson Medical Surgery of the respiratory system .
MethodThis study is the True Experimental design , implemented in Nursing Academy Bina
Sehat PPNI Mojokerto . Consisted of 121 respondents with a sampling technique
Randomized control trial .
Research instruments is questionnaire. That is about the learning motivation and the ability to
think critically . All declared valid and reliable .
Analysis of the data analysis using Kruskall Wallis test and to compare between groups using
the Mann Whitney .
Result of the research There are differences in the effect of problem-based learning instructional
methods and cooperative learning on learning motivation demonstrated by the Kruskal-Wallis test
with significant values (p <0.016), while the ability to think critically Kruskall Wallis test results
show the value (p <0.00) in the Healthy Development of Nursing Academy students PPNI district
Mojokerto.Setelah several variables studies conducted with the Mann-Whitney statistical test results
on critical thinking ability differences are statistically significant effect between learning methods
Problem Based Learning with Conventional differences were highly significant effect (p <0.00),
whereas Motivation learning differences that are statistically significant effect between learning
methods Problem based learning with cooperative learning (p <0.005).
Conclusion There are differences that are statistically significant effect on the learning methods
Problem Based Learning and Cooperative Learning in the ability to think kritis.Ada differences
influence learning methods Problem Based Learning and Cooperative Learning on student learning
motivation in the eyes of Medical Surgery Nursing teaching Healthy Development PPNI Mojokerto
Keywords : learning methods , Problem Based Learning , Cooperative Learning ,
conventional , learning motivation, the ability to think
1
dan penilaian klinisyang tepat. Lebih dengan cepat. Adanya banyaknya tuntutan
lanjut, Christensen & Kenney (2009) dalam dunia pekerjaan perawat
mengemukakan bahwa perawat sebagai membutuhkan pengetahuan yang cukup
seorang praktisi yang berpendidikan, untuk mengambil keputusan,menjembatani
diharapkan mempunyai kemampuan hal tersebut dalam instansi pendidikan
intelektual untuk menggunakan memfasilitasi hal tersebut dengan
pemikiran rasional dan reflektif saat memberikan dasar ilmu pengetahuan
perawat mempertim-bangkan keperawatan yang cukup,sehingga
pengamatan dan informasi tentang nantinya Perawat mampu berfikir secara
kondisi masing-masing pasien. kritis dalam mengambil suatu keputusan.
Dari hasil-hasil test baik UTS dan Belajar mengajar adalah suatu
UAS hampir 50% (20 mahasiswa) dari 45 kegiataan yang bernilai edukatif.Nilai
mahasiswa dalam 1 klas Akper Bina Sehat edukatif mewarnai interaksi yang terjadi
PPNI Mojokerto,kurang tepat bila antara guru dan anak didik.Interaksi yang
diberikan soal jenis triger case karena bernilai edukatif dikarenakan kegiataan
kurang mampunya mereka dalam berfikir belajar mengajar yang dilakukan,diarhkan
kritis,15 mahasiswa (30%) mendekati untuk mencapai tujuan dalam hal ini
tidak bisa merumuskan intervensi dengan membentuk seorang perawat yang
tepat, 5 orang (20 %) dalam menentukan profesianal yang telah dirumuskan diawal
diagnosa keperawatan sudah tepat dan pendidikan,guru dengan sadar
masih banyak intervensi yang belum merencanakan kegiataan pengajarannya
masuk pada diagnosa keperawatan secara sistematis dengan memanfaatkan
tersebut. segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran.
Martin (2002) mendukung
pendapat ini dengan mengemukakan Terbentuknya suatu profil lulusan
bahwa saat ini perawat menghadapi menjadi seorang perawat yang profesional
banyak keputusan karena tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut
perkembangan praktik keperawatan adalah bagaimaa bhan pelajaran yang
semakin memperluas otonomi perawat, disampaikan guru dapat dikuasai oleh
sehingga perawat harus mampu peserta didik dengan baik,ini pada
mempertimbangkan lebih dari satu dasarnya mrpk masalah yang sulit
kemungkinan dan membuat keputusan dirasakan guru.Kesulitan itu dikarenakan
4
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian.
1. Tujuan Umum
Hasil penelitian ini diharapkan
Untuk mengetahui perbedaan
dapat memberikann manfaat teoritis
pengaruh metode pembelajaran
atau konfirmatif pengembangan teori
Problem Based Learning dengan
dan manfaat aplikatif proses
Cooperative Learning terhadap
pembelajaran antara lain :
motivasi dan kemampuan berfikir
1. Manfaat Teoritis
Kritis pada mata ajar Keperawatan
Diharapkan penelitian ini dapat
Medikal Bedah pada sistem
dijadikan sarana belajar untuk
pernapasan ?
menambah pengetahuan,wawasan
2. Tujuan Khusus
dan pengalaman serta sebagai bentuk
a. Mendiskripsikan motivasi pada kepedulian terhadap permasalahan
metode pembelajaran Problem mengenai perbedaan pengaruh
Based Learning dan Cooperative metode pembelajaran problem based
Learning sebelum perlakuan. learning dan cooperative learning
terhadap motivasi dan kemampuan
5
Kruskall
Variabel n Mean Median SD ρ
A. Hasil Penelitian Wallis
Berfikir Kritis
1. PBL 40 12,4 12 3,49
2. CL 40 8,73 8,50 4,56 26,220 0,000
Karakteristik sampel yang 3. Konvensional 41 6,27 8 5,68
Motivasi
didapat pada penelitian ini dapat 1. PBL 40 1,38 0,00 2,64
2. CL 40 3,68 2 5,78 8,228 0,016
dilihat pada tabel dibawah ini : 3. Konvensional 41 1,76 1 4,53
Sumber data :Penelitian Juli- Agustus 2013
Cl mempunyai nilai mean 8,72 dalam Pada kelompok PBL dengan konvensional
berfikir kritis dan metode belajar juga berbeda secara signifikan dengan nilai
konvensional mempunyai nilai mean 6,27 probabilitas sebesar 0,000. Sedangkan
dalam berfikir kritis. pada kelompok CL dengan konvensional
tidak berbeda secara signifikan dengan
Motivasi pada masing-masing
nilai signifikan 0,079. Berdasarkan hasil
responden kelompok belajar mempunyai
diatas dapat disimpulkan bahwa metode
perbedaan yang signifikan dengan nilai
pembelajaran PBL mempunyai pengaruh
probabilitas hasil perhitungan sebesar
yang lebih baik dari pada metode CL dan
0,016. Sedangkan perbedaan mean
Konvensional dalam berfikir kritis.
kelompok didapatkan pada metode PBL
mempunyai nilai mean motivasi sebesar Tabel 4.4 Hasil uji Mann Withney tentang beda pasangan kelompok metode pembelajaran
dalam Motivasi Belajar mahasiswa semester III Akper Bina Sehat PPNI
1,38, metode belajar Cl mempunyai nilai kabupaten Mojokerto
Mann
mean motivasi sebesar 3,68 dan metode Metode Pembelajaran n Mean Median SD
Withney
ρ
1. PBL 40 12,4 12 3,49
belajar konvensional mempunyai nilai 2. CL 40 8,73 8,50 4,56
-2,802 0,005
1. PBL 40 12,4 12 3,49
mean motivasi sebesar 1,76. -0,121 0,904
2. Konvensional 41 6,27 8 5,68
1. CL 40 3,68 2 5,78
-2,146 0,032
2. Konvensional 41 6,27 8 5,68
Tabel 4.3 Hasil uji Mann Withney tentang beda pasangan kelompok metode pembelajaran
Sumber : data penelitian Juli -Agustus 2013
dalam kemampuan berfikir kritis mahasiswa semester III Akper Bina Sehat PPNI
kabupaten Mojokerto Berdasarkan hasil uji mann
withney dengan membandingkan masing-
Mann
Metode Pembelajaran n Mean Median SD ρ masing kelompok belajar dalam hal
Withney
1. PBL 40 12,4 12 3,49 motivasi didapatkan kelompok PBL
-3,448 0,001
2. CL 40 8,73 8,50 4,56
dengan CL berbeda secara signifikan
1. PBL 40 12,4 12 3,49
-4,922 0,00 dengan nilai probabilitas perhitungan
2. Konvensional 41 6,27 8 5,68
1. CL 40 3,68 2 5,78 sebesar 0,005. Pada kelompok PBL
-1,754 0,079
2. Konvensional 41 6,27 8 5,68
dengan konvensional tidak berbeda secara
Sumber : data penelitian Juli -Agustus 2013
signifikan dengan nilai probabilitas sebesar
0,904. Sedangkan pada kelompok CL
Berdasarkan hasil uji mann
dengan konvensional berbeda secara
withney dengan membandingkan masing-
signifikan dengan nilai signifikan 0,032.
masing kelompok belajar dalam berfikir
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan
kritis didapatkan kelompok PBL dengan
bahwa metode pembelajaran PBL dan
CL berbeda secara signifikan dengan nilai
Konvensional lebih bak dari pada metode
probabilitas perhitungan sebesar 0,001.
7
CL berdasarkan nilai mean dan metode masukan pada mahasiswa berupa masalah
PBL lebih baik dari pada metode sedangkan sistem saraf otak berfungsi
konvensional. menafsirkan bantuan secara efektif
sehingga masalah yang dihadapi dapat
diselidiki ,dinilai ,dianalisa serta dicari
B. Pembahasan pemecahannya dengan baik,sehingga di
Analisis dengan mengunakan uji dapatkan pengalaman.
Kruskall Wallis dalam penelitian ini Pada Cooperatif Learning menurut
menunjukkan bahwa untuk kemampuan ( Lie, 2008: 23) adalah salah satu model
berfikir kritis pada mahasiswa pembelajaran yang menggunakan
mempunyai nilai yang signifikan yaitu µ struktur tugas dan penghargaan yang
= 0,000 < dari 0,005 ,sehingga ini berbeda untuk meningkatkan
menyatakan H0 ditolak H1 diterima pembelajaran dalam kelompok,
terdapat perbedaan rata- rata kemampuan sedangkan pada Konvensional model
berfikir kritis sesudah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
intervensi dengan menggunakan metode metode ceramah setiap kali mengajar
pembelajaran Problem Basic ,sehingga pusat belajar berada pada
Learning,Cooperative Learning dan guru,dengan melihat pengertian diatas
Konvensional. bahwa metode pembelajaran problem
Kemampuan berfikir kritis yang terbaik basic learning dirancang dan
adalah mahasiswa yang menggunakan dikembangkan untuk membantu
metode pembelajaran Problem Basic mahasiswa dengan siswa
Learning disusul oleh Metode mengembangkan kemampuan berfikir
Pembelajaran Cooperative Learning yang kritis dalam menyelesaikan masalah
paling rendah adalah dengan sehingga mahasiswa mampu belajar
menggunakan metode pembelajaran secara mandiri.
konvensional .Hal ini sesuai menurut Tabel 4.2 menunjukkan
John Dewey dalam buku Paradigma Baru hasil Analisis dengan mengunakan uji
pembelajaran Model pembelajaran Kruskall Wallis dalam penelitian ini
problem Based learning merupakan menunjukkan bahwa untuk motivasi
interaksi antara stimulud dan pembelajaran mahasiswa untuk mata ajar
respon,hubungan dua arah belajar dan Keperawatan Medikal Bedah pada
lingkungan,dimana lingkungan memberi mahasiswa mempunyai nilai yang
8
signifikan yaitu µ = 0,0016 < dari 0,005 pengembangan kemampuan berpikir kritis
,sehingga ini menyatakan H0 ditolak H1 untuk menyelesaikan masalah,
diterima terdapat perbedaan rata- rata ketrampilan intelektual dan
motivasi mahasiswa untuk mata ajar mensimulasikan menjadi mahasiswa yang
keperawatan medikal bedah sesudah mandiri.
dilakukan intervensi dengan
Hasil uji Mann-Whitney
menggunakan metode pembelajaran
pada tabel 4.4 tentang perbedaan
Problem Basic Learning,Cooperative
perubahan motivasi sebelum dan
Learning dan Konvensional.Dimana
sesudah konseling antara kelas metode
metode problem based learning membuat
pembelajaran problem based learning
mahasiswa mempunyai motivasi yang
dengan cooperative learning ,
paling tinggi, disusul metode cooperative
menunjukkan rata-rata motivasi lebih
Learning dan metode konvensionl paling
tinggi setelah dilakukan pembelajaran
akhir. Menurut teori Purwanto, (2007),
pada mata ajar Keperawatan Medikal
motivasi adalah pandangan suatu untuk
Bedah metode Problem Based Learning
mempengaruhi tingkah laku
dari pada kelas metode cooperative
seseorang,agar ia bergerak hatinya untuk
learning, dan perbedaan itu secara
bertindak melakukan sesuatu sehingga
statistic signifikan (p<0.005). Hal ini
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Jadi
sesuai dengan penelitian yang
Metode Pembelajaran Problem Based
dilakukan oleh Samsul Arifin (2009)
Learning ini dianggap oleh mahasiswa
dan Cici Indrayanti (2011) menyatakan
sebagai suatu metode pembelajaran
bahwa terdapat pengaruh konseling
memudah mahasiswa untuk belajar mata
terhadap motivasi belajar. Menurut
ajar Keperawatan Medikal Bedah dengan
Mulyadi (2011) motivasi dibagi dua
mudah,karena pada mata ajar
yaitu instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi
Keperawatan Medikal Bedah ini setiap
Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari
sistemnya mempunyai jenis penyakit
dalam diri individu sendiri tanpa ada
yang berbeda – beda dengan gejala yang
paksaan dorongan orang lain, tetapi atas
berbeda pula sehingga agak sulit untuk
dasar kemauan sendiri. Motivasi
mempelajarinya.Dengan metode
Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul
Pembelajaran problem based learning
sebagai akibat pengaruh dari µluar
dimana mahasiswa diberikan kasus nyata
individu, apakah karena adanya ajakan,
sehingga mahasiswa memiliki
9
suruhan, atau paksaan dari orang lain metode Konvensional (kelas kontrol)
sehingga dengan keadaan demikian menunjukkan rata –rata motivasi yang
siswa mau melakukan sesuatu atau lebih tinggi pada kelas yang
belajar. Dengan adanya metode menggunakan metode pembelajaraan
pembelajaran Problem Based Learning cooperative learning daripada metode
maka diharapkan motivasi meningkat pembelajaran konvensional dengan
melalui motivasi ekstrinsik. nilai signifikan ( µ = 0.032) hal ini
Pada motivasi mahasiswa dalam diperkuat oleh teori Santrock (2008)
mengikuti kuliah KMB dengan metode dalam pengajaran motivasi
pengajaran problem based learning mengarahkan siswa dan siswi mampu
dengan motivasi mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk
mengikuti kuliah KMB metode mengorganisasi, merencanakan,
pengajaran konvensional tidak ada menentukan tujuan dan mencapai
perbedaan yang ditunjukkan oleh nilai tujuan tersebut,motivasi ini sangat
signifikan ( µ = 0,904) ini ditunjang didukung oleh pendekatan kognitif
teori motivasi yang dikemukakan oleh karena individu akan lebih ingin
Djiwandono ( 2006 ) bahwa motivasi melakukan sesuatu yang mencapai
yang berasal dari dalam diri individu tujuannya sendiri,metode pembelajaran
akan berkembang dengan baik apabila cooperative learning (Lita,2009) bahwa
diterapkan banyak metode dan variasi pembelajaran kooperatif learning adalah
saat guru mengajar, jadi meskipun model pembelajaran dimana siswa akan
metodenya dengan menggunakan duduk bersama dalam kelompok
metode konvensional mahasiswa tetap dengan struktur tugas dan penghargaan
termotivasi untuk mengikuti yang diterima oleh siswa untuk
perkuliahaan mata ajar KMB karena menguasai materi yang disampaikan
selain melakukan pengajaran juga oleh guru,sedangkan menurut ,Agus
diselingi oleh kasus yang lucu sesuai Suprijono (2009) adapun manfaat dan
dengan kasus pada mata ajar yang model pembelajaran cooperative
diampuh. learning 1) memudahkan siswa belajar;
Hasil uji Mann Whitney pada 2) tumbuhnya kesadaran siswa untuk
kelas yang mengikuti perkulihaan KMB belajar berfikir mandiri; 3) siswa dapat
metode Cooperatif Learning dengan menyelesaikan masalah yang diberikan
perkuliahaan KMB pada kelas dengan oleh guru, dari teori tersebut diatas
10
Nusa Media.Bandung
Tengku Zahara Djaafar. 2001.
Sih Santo, 2004. Pengaruh Model Kontribusi Strategi
Pembelajaran Cooperative Pembelajaran Terhadap
Learning terhadap Hasil Hasil Belajar. Universitas
Belajar Biologi POKOK Negeri Padang. Jakarta
bahasan Virus Pada Siswa
Kelas X MAN 2
Banjarmasin.Tesis. Zalia Muspita. 2013.Pengaruh Model
Institut Agama Islam Pembelajaran Berbasis
Negeri Walisongo . Masalah Terhadap
Semarang. Kemampuan Berfikir
Kritis,Motivasi Belajar dan
Sunartombs. 2009. Pengertian Hasil Belajar IPS siswa Kelas
Cooperative Learning. VII SMPN 1
http://sunartombs.wordpre Aikmel.pasca.undisha.ac.id/e
ss.com/2012/03/20/penger journal/index.php/jurnal.pend
tian-cooperative-learning/. as/article/view/769/554.diaks
diakses tanggal 19 Mei es tanggal 10 Desember 2013
2013.