Professional Documents
Culture Documents
58-Article Text-196-1-10-20160902 PDF
58-Article Text-196-1-10-20160902 PDF
1
Scholastica Fina Aryu Puspasari
1
Akademi Keperawatan Panti Rapih, Jalan Tantular No. 401, Pringwulung, Condong Catur, Sleman, D.I.
Yogyakarta. Email: cocolacica@gmail.com
ABSTRACT
Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a progressive lung illness with the main
complaints of breathlessness and decreased activitiestolerance, which consequentially worsen the quality of life
(QoL). COPD management aims to improve the QoLby means of rehabilitation programs.
Objective: The study focused on determining the impact of physical activity(6-Minute Walk Test/6-MWT)and the
combination of Pursed-Lip Breathing (PLB) before 6-MWTon COPD patients’QoL.
Methods: This study occupieda quasi-experimentaldesign, which involved70 respondents,divided into 3 groups,
i.e. 2 intervention groups (30 respondents each) and one control group (10 respondents).
Results:The majority of respondents were male (71%), aged 60-74 (56%), had normalBMI (48%), and were
former smokers (59%).After 6 weeks of intervention, meaningful differences were found in the QoLbefore and
after the intervention in bothgroups:6-MWT(p=0.000) and combined (p=0.000). The ordinal logistic regression
test resultedthe combined intervention hadstronger effect on the quality of life (p=0.000, 47.1% contribution)than
6-MWT (p=0.012, 35.8% contribution). Respondents’ characteristics that impacted on the quality of life were
smoking history and period of CPOD (p<0.05, OR: 11,376; OR: 49,75, respectively).
Conclusion:It can be concluded that PLB before 6-MWT is an effective training to improve QoL of people with
COPD.
Rapih yang merupakan salah satu rumah sakit (GOLD)(8) merekomendasikan latihan fisik yang
di Yogyakarta. Prevalensi PPOK di RS tersebut paling tepat dilakukan pada pasien PPOK
pada tahun 2012-2014 sebanyak 1.074 orang. adalah latihan fisik six minute walk test (6-
Keluhan sesak nafas dan intoleransi MWT). Kendala utama latihan fisik pada pasien
aktivitas merupakan keluhan utama pada PPOK adalah sesak nafas.(3) Sesak nafas pada
pasien PPOK.(3) Keluhan sesak nafas pada pasien PPOK terjadi karena air-trapping atau
pasien PPOK bersifat progresif, irreversible, terperangkapnya udara ke dalam paru-paru.
dan menurunkan toleransi dalam beraktivitas.(6) Salah satu latihan pernafasan paling efektif
Keluhan sesak nafas dan intoleransi aktivitas dalam menurunkan air-trapping adalah melalui
tersebut akan menurunkan tingkat kemandirian pernafasan pursed-lip (PLB).
dan berdampak terhadap kualitas hidup. Berdasarkan latar belakang tersebut,
Penurunan kualitas hidup pada pasien pertanyaan pada penelitian ini adalah
PPOK didukung oleh hasil penelitian yang bagaimana pengaruh PLB sebelum latihan fisik
(7)
dilakukan oleh Reherison di Prancis pada 6-MWT terhadap kualitas hidup pasien PPOK.
tahun 2009 – 2010 terhadap 400 penderita Pada penelitian ini, peneliti akan melihat
PPOK yang berusia lebih dari 40 tahun. Hasil pengaruh PLB sebelum latihan fisik 6-MWT
penelitian tersebut menunjukkan bahwa PPOK terhadap kualitas hidup pasien PPOK.
mempengaruhi penurunan kualitas hidup pada
50,6% responden dengan nilai p<0,02. BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
Penurunan kualitas hidup pada pasien PPOK
kuantitatif dengan rancangan kuasi eksperimen
tersebut paling banyak dipengaruhi oleh
pretest dan posttest pada dua kelompok
penurunan toleransi beraktivitas.
perlakuan untuk mengetahui pengaruh PLB
Peningkatan toleransi aktivitas diharapkan
sebelum 6-MWT terhadap kualitas hidup
dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
responden PPOK. Penelitian dilakukan di
PPOK melalui peningkatan kemandirian
Poliklinik Spesialis Paru Rumah Sakit Panti
pasien. Peningkatan toleransi aktivitas dapat
Rapih Yogyakarta pada bulan April sampai
dilakukan melalui rehabilitasi, dimana
dengan Juni 2015 yang melibatkan 70
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)(3)
responden dengan menggunakan teknik
menekankan bahwa rehabilitasi pada pasien
random. Responden terbagi menjadi tiga
PPOK dilakukan melalui latihan fisik dan
kelompok, yaitu dua kelompok intervensi
latihan pernafasan. Global Strategy For The
masing-masing 30 responden dan 10
Diagnosis, Management, and Prevention of
responden sebagai kontrol. Responden dipilih
Chronic Obstructive Pulmonary Disease
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016 109
Tabel 2 Tabel 4
Hasil Uji Beda Berpasangan Uji Pseudo R-Square Antar Kelompok
No Kelompok p value Intervensi
Kelompok Intervensi Cox and Snell
1 Latihan fisik 6-MWT 0,000 Latihan fisik 6-MWT 0,358
2 PLB sebelum latihan fisik 6- 0,000 PLB sebelum latihan 0,471
MWT fisik 6-MWT
statistik dapat disimpulkan bahwa semua Latihan PLB sebagai salah satu intervensi
intervensi memberikan pengaruh secara dalam penelitian ini bertujuan memperbaiki
signifikan terhadap kualitas hidup. Dilihat dari efektivitas pernafasan dengan menurunkan air-
besarnya estimate didapatkan nilai estimate trapping sehingga dapat meningkatkan volume
tertinggi pada kelompok intervensi PLB tidal dan memperbaiki kontrol pernafasan. PLB
sebelum latihan fisik 6-MWT yaitu 3,806. dapat meningkatkan efisiensi bernafas dengan
Secara statistik disimpulkan bahwa gabungan meningkatkan kemampuan ekshalasi sehingga
intervensi PLB sebelum latihan fisik 6-MWT menurunkan jumlah udara yang tertinggal
memberikan pengaruh paling besar terhadap dalam paru.
kualitas hidup pasien PPOK dibandingkan Intervensi PLB sebelum latihan fisik 6-
intervensi tunggal 6-MWT. MWT akan membantu memperbaiki
Intervensi ini dikatakan berpengaruh, peningkatam fungsi fisik. Analisis peneliti ini
sebab intervensi ini mencoba mengatasi didukung oleh pernyataan Yancey(12) bahwa
gangguan intrapulmonal pada pasien PPOK PLB digabungkan dengan 6-MWT akan
yang termanifestasi dalam keluhan sesak meningkatkan toleransi latihan pada pasien
nafas dan gangguan ekstrapulmonal berupa PPOK. Hal ini dibuktikan pula dengan hasil
disfungsi otot skeletal.(9) penelitian Niedl(13) mengenai efektivitas latihan
Latihan 6-MWT secara teori dapat 6-MWT dan latihan pernafasan yang
membantu meningkatkan kualitas hidup melibatkan 53 pasien PPOK di klinik paru
dengan meningkatkan toleransi aktivitas. University-Affiliated Veteran Affairs. Hasil
Latihan 6-MWT dapat meningkatkan fungsi penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok
cardiopulmonal dan melatih kerja sistem yang diberikan latihan pernafasan sebelum
muskuloskeletal terutama pada kaki sehingga melakukan aktivitas mengalami penurunan
akan mencegah peripheral muscle wasting. keluhan sesak nafas (p=0,05) dan terjadi
Analisis peneliti ini sesuai dengan pernyataan peningkatan toleransi latihan (p=0,02).
(10)
yang disampaikan oleh Criner bahwa Pemenuhan toleransi latihan akan
peripheral muscle wasting dapat diatasi meningkatkan pemenuhan dalam kebutuhan
dengan latihan kekuatan otot kaki, salah aktivitas. Pemenuhan kebutuhan aktivitas
satunya dengan 6-MWT. Peningkatan status merupakan kebutuhan universal self-care
fungsional ini akan meningkatkan pemenuhan menurut Orem. Artinya, kedua kebutuhan
kebutuhan aktivitas dan pencegahan terhadap tersebut merupakan kebutuhan dasar dari
bahaya menurut teori self-care dari Orem.(11) setiap manusia. Pemenuhan kebutuhan
universal self-care tersebut akan meningkatkan
112 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016