Strategi Membangun Daya Saing Bisnis

You might also like

Download as txt, pdf, or txt
Download as txt, pdf, or txt
You are on page 1of 2

6 Strategi Membangun Daya Saing Bisnis

Bagaimana menyelaraskan bisnis dan teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan


performansi menuju keunggulan daya saing dalam era yang sangat kompetitif.
Memiliki daya saing yang tinggi, kini, bukan lagi sekedar kebutuhan, melainkan
suatu keharusan. Karena, tanpa daya saing yang tinggi, mustahil suatu bisnis dapat
bertahan, apalagi memenangkan persaingan. Tuntutannya menjadi sangat strategis,
terutama bila eksistensi bukan merupakan pilihan yang diambil, tetapi memenangkan
persaingan yang justru diharapkan untuk dicapai.
Untuk mencapai tujuan itu, semakin banyak perusahaan yang memutuskan untuk
menerapkan TI secara lebih komprehensif, sehingga baik layanan pelanggan maupun
proses bisnisnya sepenuhnya dengan mengandalkan TI. Penerapan TI secara luas, tidak
hanya ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan bisnis,
melainkan lebih dari itu untuk mendukung pembuatan keputusan manajemen, yang
memungkinkan mengambil keputusan-keputusan bisnis strategis.
Namun, persoalannya, penerapan TI tidak serta merta selaras dan efektif dalam
mendukung peningkatan performansi bisnis. Karenanya, dengan mengadopsi manajemen
performansi ( performance management ) sebagai suatu proses manajemen akan
memungkinkan penyelarasan ( alignment ) antara bisnis dan TI, sehingga perusahaan
mampu meningkatkan performansinya. Dengan lebih fokus dalam menyelaraskan antara
orang, proses dan teknologi, maka hal itu akan membantu Anda dalam merealisasikan
nilai investasi Business Intelligence (BI) dan kepentingan bisnis yang lebih
spesifik.
Beberapa hal penting, yang sekaligus menjadi kepentingan strategis bisnis, yang
seharusnya menjadi perhatian para pengelola bisnis, adalah: compliance management,
profitability management, process improvement, cost management, performance
improvement, dan business innovation . Karenanya, setiap perusahaan yang
membutuhkan dorongan untuk menyelaraskan bisnis dan TI, serta menerapkan beberapa
hal penting tersebut, seharusnya menerapkan metoda performance management yang
tepat, sehingga dapat mencapai keberhasilan yang optimal.
Performance management , merupakan suatu metodologi dan proses dalam mengelola
performansi perusahaan dan proses bisnisnya yang berguna untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan. Setidaknya, ada enam tantangan bisnis, yang
sesungguhnya sangat penting untuk diperhatikan agar bisnis dapat terus kompetitif.
Strategi
Keenam hal itu, yang kami sebut sebagai � 6 Strategi Membangun Daya Saing Bisnis �,
merupakan suatu � business imperatives � yang bersifat lintas fungsi dan sekaligus
membantu bagian keuangan, operasional dan organisasi TI agar dapat lebih fokus
dalam mengoptimalkan pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki dan investasi yang
ditanamkan. Bila keenam hal ini benar-benar diterapkan oleh suatu perusahaan, maka
perusahaan diperkirakan akan dapat membangun daya saing bisnisnya secara lebih
baik, terutama dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, saat ini.

� Compliance Management . Pemenuhan atas semua aturan atau regulasi akan


memberikan suatu tekanan baru untuk mencari metoda-metoda yang lebih baik, misalnya
untuk mengakses berbagai kebijakan dan proses, mulai dari bagian keuangan hingga
operasional. Penilaian terhadap pemenuhan regulasi itu ( compliance assessment )
akan sangat membutuhkan sistem-sistem yang mengotomatisasikan review dan analisis
secara manual, dan proaktif dalam pemantauan berbagai kegiatan dan proses bisnis,
yang pada akhirnya akan menurunkan biaya audit. Hubungan yang efisien antara orang
dan proses sangat perlu diterapkan dalam suatu perusahaan, terutama untuk
kepentingan pemenuhan regulasi, dan juga jika menerapkan suatu sistem dan teknologi
informasi yang baru.
� Profitability Management. Dorongan untuk mengelola biaya dan mengoptimalkan
pendapatan akan lebih menajamkan fokus perhatian perusahaan terhadap peningkatan
profitabilitas di perusahaan secara keseluruhan. Pengaruh keuangan di luar proses
budgeting akan menciptakan suatu ketegasan baru dalam berbagai bentuk
profitabilitas, termasuk di dalamnya, keuntungan yang diperoleh dari pelanggan,
produk, operasi dan bagian keuangan. Karenanya, perusahaan-perusahaan perlu
mengembangkan suatu fondasi BI ( business intelligence ) yang kuat untuk mendukung
berbagai aplikasi dan sistem, khususnya untuk kepentingan profitability
management .
� Process Improvement. Perusahaan-perusahaan juga semakin dituntut untuk lebih
fokus dalam menilai dan meningkatan proses-proses operasional yang telah dimiliki,
sebelum Anda mengotomatisasikannya dengan menerapkan sistem ERP ( enterprise
resource planning ) atau CRM ( customer relationship management ). Meski disadari,
bahkan mengukur, memantau dan meningkatkan kinerja berbagai proses bukanlah suatu
hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi hal itu sangat penting dalam penerapan
performance management .
� Cost Management. Menghindari dan mengurangi biaya agar dapat memenuhi
persyaratan keuangan dan perusahaan seharusnya menjadi bagian dari proses
operasional standar. Bisnis harus selaras dengan proses-proses operasional dan
mendukung peningkatan efisiensi. Untuk itu, TI harus terus-menerus melakukan
konsolidasi terhadap tawaran vendor agar dapat memenuhi tujuan-tujuan pengelolaan
biaya yang telah ditetapkan. Meningkatkan pemanfaatan investasi yang telah
dilakukan dalam CRM dan ERP dan juga melakukan penilaian dan pengintegrasian semua
aset data menjadi suatu informasi yang kontekstual, relevan dan tepat. Hal ini,
tentu, sangat penting dalam menjalankan performance management .
� Performance Improvement. Tujuan utama performance management adalah meningkatkan
hasil-hasil bisnis, namun kenyataannya tak banyak perusahaan yang benar-benar telah
menerapkan performance management proces s sebagai suatu bagian penting dalam semua
kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Melakukan penilaian dan memperbaiki berbagai
proses bisnis, sehingga dapat lebih efisien dan efektif, sangat membutuhkan
penyelarasan antara informasi dan sistem. Kurangnya dukungan dalam menghubungkan
antara strategi, perencanaan dan eksekusinya di hampir semua perusahaan masih
menjadi suatu kendala utama untuk merealisasikan peningkatan performansi secara
optimal.
� Business Innovation. Mentransformasikan atau menerapkan berbagai proses bisnis
yang inovatif, agar dapat lebih kompetitif, seharusnya lebih diprioritaskan.
Sayangnya, umumnya aset dan ide-ide di perusahaan tak dimanfaatkan untuk
meningkatkan nilai ( value ) perusahaan. Karenanya, pengelolaan berbagai proses
bisnis harus dioptimalkan untuk bagaimana memanfaatkan TI dan sistem informasi
untuk memunculkan berbagai inovasi bisnis yang baru, dan harus menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari setiap perusahaan. Salah satu peluang terbesar yang belum
banyak dimanfaatkan adalah bagaimana meningkatkan ide-ide dan pengetahuan untuk
mentransformasikan berbagai proses bisnis ke dalam suatu inovasi yang terus menerus
dilakukan. Insa

You might also like