Uji Aktivitas Antiaging Invitro Lavender Body Butter Nutrisia Aquariushinta Sayuti

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

UJI AKTIVITAS ANTIAGING INVITRO LAVENDER BODY BUTTER

Nutrisia Aquariushinta Sayuti


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu

Abstract : Lavender, Body Butter, Antiaging. Antiaging product must contain


antioxidant and sunscreens compound to protect skin from free radical. Lavender oil
was a popular parfume of cosmetic form because of its antioxidant dan sunscreen
activity. Body butter form was needed to increase antiaging activity of lavender oil. The
study aimed to evaluate antiaging activity of lavender body butter trough antioxidant
and sunscreen activity evaluation. Body butter was made from combination of lavender
oil, olive oil, coconut oil beside cocoa butter. DPPH method was used to evaluate
antioxidant activity, sunscreen activity was evaluated of the Sun Protection Factor
value (SPF), the percentage of erythema transmission (%Te) and percentage of
pigmentation (% Tp). The study showed that the body butter formula had IC50 of 56,34
ppm, 6,68 of %Te, 16,34 of %Tp and the SPF value was 10,88. The formula can
increase lavender oil’s antioxidant and sunscreen activity and it was need the addition
of chemical sunscreen compound such as Zinci Oxyde or Titanium Oxyde. It can
concluded body butter had strong antioxidant activity. It can protect the skin to againt
UVA ray but less protect from UVB and UVC rays.

Keywords : Lavender, Body Butter, Antiaging

Abstrak : Lavender, Body Butter, Antiaging. Produk antiaging untuk melawan radikal
bebas biasanya mengandung antioksidan dan tabir surya sebagai bahan aktifnya.
Minyak lavender merupakan parfum pilihan dalam formula kosmetika karena
aktivitasnya sebagai antioksidan dan tabir surya. Pemilihan boddy butter sebagai
sediaan kosmetika antiaging dirasa sangat tepat untuk meningkatkan aktivitas antiaging
dari minyak lavender. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiaging dari
lavender body butter melalui uji aktivitas antioksidan dan tabir surya secara invitro.
Boddy butter dibuat dengan mengkombinasikan minyak lavender bersama minyak
kelapa dan minyak zaitun selain oleum cacao. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan
metode DPPH sedangkan aktivitas tabir surya dilakukan melalui penetapan nilai Sun
Protection Factor (SPF), persentase transmisi eritema (%Te) dan persentase transmisi
pigmentasi (%Tp). Hasil penelitian menyebutkan bahwa formula body butter
mempunyai IC50 56,34 ppm, %Te 6,68, %Tp 16,34 dan nilai SPF sebesar 10,88.
Formula mampu meningkatkan aktivitas antioksidan dan tabir surya dari minyak
lavender dan perlu ditambahkan zat tabir surya kimia seperti Seng Oksida atau
Titanium Oksida pada penelitian formulasi berikutnya. Kesimpulannya adalah aktivitas
antioksidan body butter adalah antioksidan kuat dan mampu melindungi kulit dari UVA
tetapi belum mampu melindungi kulit dari sinar UVB dan UVC.

Kata Kunci : Lavender, Body Butter, Antiaging

30
Nutrisia Aquariushinta Sayuti, Uji Aktivitas Antiaging Invitro Lavender 31

PENDAHULUAN bebas dan sinar UV sehingga penentuan


Penggunaan obat tradisional dan aktivitas antioksidan dan aktivitas tabir
suplemen makanan cenderung meningkat surya dari kombinasi beberapa bahan
akibat dari kecenderungan gaya hidup tanaman obat merupakan pendekatan
back to nature dan hal ini banyak disikapi terbaik untuk meningkatkan inovasi
oleh industri farmasi untuk memproduksi formula kosmetika antiaging (Mishra,
sediaan farmasi yang berbasis tanaman 2011).
obat atau bahan alam (Gusmali dan Bunga lavender (Lavandula
Gitawati, 2001). Beberapa manfaat angustifolia) merupakan tanaman asli
tanaman obat di bidang medis dan estetika Swiss dan telah banyak dimanfaatkan
antara lain sebagai analgesik, sebagai pembuatan lotion anti nyamuk
antihistamin, imunomodulator, antikanker, karena memiliki zat linalool dan Lynalyl
antibakteri, antioksidan, tabir surya, asetat yang sangat tidak disukai oleh
pelembab dan antiselulit (Skidmore- nyamuk. Minyak lavender (Oleum
Roth,2010). Antioksidan dan tabir surya Olivarum) memiliki banyak potensi
lebih banyak dibahas dalam hal manfaat sebagai antiaging diantaranya adalah
tanaman obat sebagai agen anti penuaan anticemas, antibakteri, membersihkan
(antiaging). Penuaan (aging) merupakan kulit, detoksifikasi kulit, menyembuhkan
proses biologis yang kompleks yang luka bakar, mencerahkan kulit,
disebabkan oleh faktor instrinsik (dari antioksidan kuat dan meringankan eksim
dalam tubuh seperti genetic) dan faktor dan psoriasis. Minyak lavender sebanyak
ekstrinsik (dari lingkungan). Faktor 10 tetes yang dicampur dengan 130 ml gel
ekstrinsik yang paling berperan dalam lidah buaya atau minyak kelapa (coconut
penuaan adalah radikal bebas dan paparan oil) memiliki manfaat besar pada kulit
sinar ultraviolet (UV) dari matahari. yaitu mengurangi luka bakar akibat
Peningkatan populasi yang sengatan matahari dan membuat luka
mengalami penuaan dini dan efek cepat kering (Anonim, 2016). Penelitian
terhadap psikososial telah menciptakan yang dilakukan oleh Kaur dan Saraf pada
permintaan untuk melawan penuaan pada tahun 2010 tentang penentuan nilai SPF
kulit, salah satunya adalah produk (Sun protection factor) sediaan kosmetika
cosmeceutical anti aging. Produk anti yang mengandung minyak herbal
aging yang digunakan untuk melawan memberikan hasil bahwa nilai SPF untuk
penuaan yang disebabkan oleh radikal minyak lavender sebesar 5,624. Hal
bebas mengandung antioksidan dan tabir tersebut menyebabkan minyak lavender
surya sebagai bahan aktifnya. Antioksidan merupakan parfum pilihan dalam formula
mampu meningkatkan hidrasi kulit, kosmetika baik sediaan cream mau pun
elatisitas dan produksi sebum serta lotion (Saraf dan Kaur, 2010).
meningkatkan kemampuan fisiologis kulit Pemilihan formula kosmetika
dalam menangkal kerusakan kulit akibat dalam bentuk sediaan cream mau pun
radikal bebas dan sinar UV. Penggunaan lotion merupakan salah satu upaya untuk
kombinasi dari beberapa senyawa menambahkan nilai jual dari minyak
antioksidan yang berasal dari tanaman lavender. Kelebihan sediaan ini adalah
obat (phytoantioxidant) merupakan sifatnya yang menyenangkan dan mampu
strategi perlindungan terbaik dari radikal meningkatkan hidrasi dan kelembaban
32 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59

kulit. Seringkali kita mendengar tentang sebanyak 0,5 gram ditambahkan pada
istilah body lotion, body cream, body basis body butter yang mengandung aloe
butter atau body milk. Dari segi viskositas, vera ekstrak sebanyak 1% hingga
body milk lebih cair dari sediaan lainnya diperoleh berat sebanyak 100,0 gram.
sedangkan body butter paling kental. Formula lavender body butter dapat
Boddy butter paling banyak mengandung dilihat pada tabel 1.
minyak, tekstur lebih kental mirip
margarin atau mentega. Boddy butter lebih Tabel 1
cocok dioleskan pada bagian tubuh yang Formula Lavender Body Butter
sangat kering seperti siku, lutut dan tumit. Nama Konsentrasi Fungsi
Kandungan di dalam body butter biasanya Bahan (%)
adalah sea butter, cocoa butter atau Oleum 0.5 Zat aktif
Lavender dan corigen
coconut butter yang mengandung minyak odoris
lemak dengan tingkat yang cukup tinggi Aloe Vera 1 Emolient
(Ive, 2016). Penggunaan minyak Ekstrak
nonvolatile dalam formula body butter Oleum Cacao 30 Bagian
juga dapat meningkatkan aktivitas tabir lemak
Oleum 30 Bagian
surya dari sediaan kosmetik. Saraf dan Olivarum Minyak
Kaur melaporkan dalam penelitiannya Oleum Cocos 29 Bagian
bahwa nilai SPF beberapa minyak Minyak
nonvolatile lebih tinggi dari pada minyak Pengujian aktivitas antiaging
volatile. Nilai SPF dari minyak zaitun dilakukan dengan pengujian aktivitas
(oleum olivarum) adalah 7,549 sedangkan antioksidan dan penentuan %Te, %Tp dan
nilai SPF dari minyak kelapa (oleum nilai SPF secara invitro. Uji aktivitas
cocos) adalah 7,119 (Saraf dan Kaur, antioksidan dilakukan melakukan
2010) pengenceran body butter menggunakan
Hal tersebut diatas yang ethanol 96% dengan membuat variasi
menyebabkan peneliti tertarik untuk konsentrasi 20 ppm, 80 ppm, 100 ppm.
menguji aktivitas antiaging minyak Masing-masing larutan konsentrasi
lavender dalam sediaan body butter diambil 2 ml direaksikan dengan 1 ml
melalui uji aktivitas antioksidan dan larutan DPPH 100 ppm. Larutan blangko
penentuan nilai transmisi eritema, digunakan 2 ml larutan ethanol 96% dan
persetase transmisi eritema (%Te), direaksikan dengan 1 ml larutan DPPH
persentase transmisi pigmentasi (%Tp) 100 ppm. Semua sampel dibuat triplo,
dan nilai SPF. Formula basis boddy butter kemudian, diinkubasi selama 30 menit
dibuat dengan memanfaatkan kemampuan pada suhu 270 C. sampel yang telah
tabir surya dari oleum olivarum dan diinkubasi diuji nilai absorbansinya pada
minyak kelapa oleum cocos yang panjang gelombang 517 nm dengan
diharapkan dapat meningkatkan menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
perolehan nilai SPF dari minyak lavender. Aktivitas antioksidan dihitung melalui
penentuan persen inhibisi dengan rumus :
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian observasional. Minyak lavender
Nutrisia Aquariushinta Sayuti, Uji Aktivitas Antiaging Invitro Lavender 33

Tabel 2
Nilai EE x I pada Panjang Gelombang
Keterangan : Ac= Nilai absorbansi control, 290 – 320 nm
A= Nilai absorbansi sampel Panjang gelombang EE x I
(λ nm)
Dari persen inhibisi kemudian
290 0,0150
ditentukan konsentrasi Inhibisi 50% 295 0,0817
(IC50) melalui persamaan regresi linear y 300 0,2874
= bx+C, dimana y adalah persen inhibisi 305 0,3278
sedangkan x adalah konsentrasi 310 0,1864
bodybutter. 315 0,0839
320 0,0180
Suatu senyawa dikatakan sebagai Total 1
antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 Sumber : Setiawan T, 2010
kurang dari 50ppm, kuat (50 ppm -100 Berikut merupakan penilaian nilai
ppm), sedang (100 ppm-150ppm), dan SPF menurut Food and Drug
lemah (151 ppm-200 ppm). Semakin kecil Administration (FDA)
nilai IC semakin tinggi aktivitas
antioksidan. (Badarinath, 2010). Tabel 3
Untuk penentuan nilai SPF, %Te Penilaian SPF menurut FDA
dan %Tp dilakukan dengan cara Tipe Proteksi Nilai SPF
menimbang body butter sebanyak 0,1 Proteksi minimal 1–4
gram kemudian dilarutkan dengan ethanol Proteksi sedang 4–6
96% sebanyak 10 ml. Penentuan nilai Proteksi ekstra 6–8
Proteksi maksimal 8– 15
SPF, dilakukan dengan cara larutan Proteksi ultra >15
dibuat kurva serapan dengan panjang Sumber : Charisma L, 2012
gelombang dari 290 – 320 nm, ethanol Penentuan persen eritema dan
digunakan sebagai blangko (Sayre et al., persen pigmentasi dilakukan dengan
1979 dalam Setiawan T, 2010). Nilai mengukur absorbansi larutan pada
serapan dicatat setiap interval 5 nm. Nilai panjang gelombang 292,5 – 372,5 nm
SPF sediaan dihitung dengan rumus: kemudian dihitung nilai serpan dan nilai
transmitannya dengan rumus A=-log T.
SPF = CF x xI( ) x Nilai transmisi eritema dihitung dengan
absorbansi ( cara mengalikan nilai transmisi (T)
Keterangan : CF= Faktor Korelasi (10), dengan factor efektivitas eritema (Fe)
EE= Efisiensi Eriterma, I = pada λ=292,5 – 372,5 nm. Nilai transmisi
Spektrum Simulasi Sinar pigmentasi dihitung dengan cara
Surya. mengalikan nilai transmisi (T) dengan
Nilai EE x I adalah suatu factor efektivitas pigmentasi (Fp) pada
konstanta. Nilainya telah ditentukan oleh λ=292 – 372 nm. Selanjutnya nilai persen
Sayre et al, 1979 seperti yang terlihat eritema dihitung dengan rumus :
dalam tabel di bawah ini:
%Te = %Tp=
34 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59

Keterangan : %Te = nilai persen tranmisi Analisa data dilakukan secara


eritema, % Tp = Nilai persen transmisi univariat dengan mendiskripsikan hasil
pigmentasi, Ee = ∑(T x Fe) , Ep = ∑(T x rata-rata perhitungan CI50, nilai SPF,
Fp) %Te dan %Tp dalam suatu tabel
Berikut ini merupakan nilai dari kemudian dilakukan pembahasan.
fluks eritema (FE) dan fluks pigmentasi
(Fp) untuk sediaan tabir surya. HASIL PENELITIAN
Boddy butter merupakan sediaan
Tabel 4. kosmetika yang berfungsi untuk
Transmisi Eritema dan Pigmentasi mencegah dehidrasi kulit karena
Sediaan Tabir Surya kandungan minyaknya yang tinggi.
Rentang Panjang Fluks Eritema Potensi body butter sebagai sediaan
Gelombang (nm) kosmetika antiaging sangat bagus karena
290 – 295 0,1105
kandungan minyak volatile yang tinggi
295 – 300 0,6720
300 – 305 1,0000 tersebut memungkinkan body butter lebih
305 – 310 0,2008 bermanfaat bagi pelindung kulit dari
310 – 315 0,1364 paparan sinar UV. Dalam penelitian ini,
315 – 320 0,1125 formulasi boddy butter dilakukan dengan
Rentang total 2,2322
mengkombinasikan potensi tabir surya
eritema, 290 – 320 nm (76,3%)
Rentang Panjang Fluk dan antioksidan dari oleum olivarum,
Gelombang (nm) Pigmentasi oleum cocos dan oleum lavender sehingga
320 – 325 0,1079 digunakan ketiga minyak tersebut
325 – 330 0,1020 kemudian hasil formula diuji aktivitas anti
330 – 335 0,0936 aging melalu pengujian aktivitas
335 – 340 0,0798
340 – 345 0,0669 antiosidan dan tabir surya.
345 – 350 0,0570 Pengujian aktivitas antioksidan
350 – 355 0,0488 dilakukan secara invitro dengan
355 – 360 0,0456 menggunakan metode peredaman radikal
360 – 365 0,0356 bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).
365 – 370 0,0310
370 – 375 0,0260
DPPH merupakan radikal bebas yang
Rentang total 0,6942 stabil pada suhu kamar dan sering
pigmentasi 320 – 375 nm (23,7%) digunakan untuk menilai aktivitas
Fluk total 2,9264 antioksidan senyawa atau ekstrak bahan
pigmentasi, 290 – 375 nm (100%) alam. Interaksi antioksidan dengan DPPH
baik secara transfer electron atau radikal
Tabel 5. hydrogen pada DPPH akan menetralkan
Kategori Penilaian Tabir Surya karakter radikal bebas dari DPPH. Jika
%Te %Tp Kategori Penilaian
semua electron pada radikal bebas DPPH
Tabir Surya
<1 3 – 40 Sunblock menjadi berpasangan, maka warna larutan
1–6 42 – 86 Proteksi Ultra berubah dari ungu tua menjadi kuning
6 – 12 45 – 86 Suntan terang dan absorbansi pada panjang
10 – 18 45 – 86 Fast tanning gelombang 517 nm akan hilang (Green,
2004; Gurav et al, 2007 dalam Erawati,
2012).
Nutrisia Aquariushinta Sayuti, Uji Aktivitas Antiaging Invitro Lavender 35

Efek buruk dari paparan sinar UV Pengujian terhadap aktivitas


dari matahari ditandai dengan warna antioksidan body butter menghasilkan
kemerahan pada kulit (eritema) yang nilai IC50 dengan kategori antioksidan
diikuti warna coklat kemerahan. Warna kuat. Menurut penelitian yang dilakukan
coklat kemerahan pada dasarnya oleh Asmarani FC dan Wahyuningsih
merupakan reaksi perlindungan kulit pada tahun 2015 memberikan hasil bahwa
terhadap kerusakan kulit akibat paparan aktivitas minyak zaitun yang
sinar UV (Balsam dan Saragin, 1972). diformulasikan menjadi sediaan
Kulit yang terpapar sinar matahari selama nanoemulsi dengan variasi konsentrasi
6-20 jam akan mengakibatkan warna Tween 80 dan Sorbitol memiliki nilai
cokelat (tanning). Tanning dibagi IC50 77,37 ppm – 576,69 ppm. Kekuatan
menjadi dua tipe, yaitu tanning cepat aktivitas antioksidannya lebih lemah 1,5
yang akan nampak terlihat selama 1 jam sampai 10 kali dari minyak zaitun yang
setelah kulit terpapar, dan akan hilang memiliki nilai IC50 ± 55,79 ppm
setelah 4 jam kemudian. Hal ini terjadi (Asmarani dan Wahyuningsih, 2015).
karena adanya reaksi oksidasi dan radikal Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
bebas semiquinon yang terjadi didalam Malika dan Imene pada tahun 2012,
melanin. Tanning lambat terjadi 48-72 menyatakan hasil bahwa minyak lavender
jam setelah paparan sinar matahari pada memiliki aktivitas antioksidan dengan
panjang gelombang berkisar antara 320- besar IC50 584±0,58 ppm. Dalam
500 nm. Sedangkan pada sunburn terjadi penelitian mengenai lavender body butter
pada panjang gelombang 290-320 nm, hal ini terjadi peningkatan aktivitas
ini terjadi sangat lambat berkisar 72 jam antioksidan karena kombinasi dari minyak
kemudian karena adanya pembentukan lavender, minyak zaitun dan minyak
melanosom baru (Maulidia, 2010). Untuk kelapa dengan penurunan nilai IC50
mengukur kemampuan sediaan tabir sebesar 56,34 ppm dan masuk antioksidan
surya dari pencegahan terbentuknya kuat.
eritema dan pigmentasi dilakukan secara Kaur dan Saraf pada tahun 2010
invitro dengan penentuan nilai SPF, %Te dalam penelitiannya tentang penentuan
dan %Tp. nilai SPF memiliki hasil bahwa nilai SPF
Hasil aktivitas antiaging lavender untuk minyak lavender, minyak zaitun dan
body butter dapat dilihat pada tabel minyak kelapa berturut-turut sebesar
berikut: 5,624 ; 7,549 dan 7,119 (Saraf dan Kaur,
Tabel 6 2010). Formulasi lavender body butter
Hasil Uji Aktivitas Antiaging Lavender telah meningkatkan aktivitas tabir surya
Body Butter dari kombinasi ketiga minyak dengan
Pengujian Nilai Kategori peningkatan nilai SPF sebesar 10,88 dan
(mean ± SD) masuk pada kategori tabir surya dengan
IC50 56,34 ppm ± Antioksidan kuat proteksi ekstra. Akan tetapi dari hasil
12,12
%Te 6,68±0,18 Suntan
penentuan %Te, sediaan body butter
%Tp 16,30±0,56 Sunblok belum dapat memenuhi ketentuan dari
SPF 10,88±0,l1 Proteksi ekstra
nilai tabir surya yang minimal berkategori
proteksi ultra. Hasil penentuan %Tp sudah
36 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59

memenuhi syarat body butter sebagai proses pembentukan eritema pada kulit
sediaan tabir surya. (McKinlay & Diffey, 1987). Berdasarkan
Pernyataan yang dikemukakan paparan diatas, untuk meningkatkan
oleh Agustin et al pada tahun 2013 dalam aktivitas sediaan tabir surya dari sediaan
penelitannya menyatakan bahwa boddy butter disarankan perlunya
penentuan aktivitas tabir surya berupa ditambahkan zat tabir surya kimia seperti
nilai SPF, % Transmisi Eritema dan % Seng Oksida atau Titanium Oksida pada
Transmisi Pigmentasi. Penentuan nilai penelitian formulasi berikutnya.
SPF dan % Te digunakan untuk
menunjukkan perlindungan terhadap sinar KESIMPULAN DAN SARAN
UV-B, sedangkan % Tp digunakan untuk Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukan perlindungan terhadap sinar adalah aktivitas antiaging dari lavender
UV-A. Dari hasil pengujian aktivitas tabir body butter yang diuji melalui pengujian
surya sediaan body butter memberikan aktivitas antioksidan dan aktivitas tabir
hasil bahwa sediaan efektif meberikan surya memiliki aktivitas antioksidan kuat
perlindungan terhadap UVA tetapi kurang (IC50 = ± 56,34 ppm) dan mampu
efektif dalam memberikan perlindungan melindungi kulit dari sinar UVA dengan
terhadap sinar UVB. nilai %Tp ± 16,30 tetapi belum mampu
melindungi kulit dari sinar UVB dan UVC
PEMBAHASAN yang dilihat dari nilai SPF sebesar ± 10,88
Sinar UV adalah salah satu sinar dan %Te sebesar 16,68. Untuk penelitian
yang dipancarkan matahari hingga selanjutnya perlu penambahan zat tabir
mencapai bumi selain sinar tampak dan surya kimia untuk meningkatkan aktivitas
sinar inframerah. Sinar UV memiliki tabir surya dari lavender body butter.
panjang gelombang antara 200-400 nm.
Spektrum sinar UV terbagi atas 3 DAFTAR RUJUKAN
kelompok yang dibagi berdasarkan Agustin R, dkk. 2013. Formulasi Krim
panjang gelombangnya, yaitu gelombang Tabir Surya dari Kombinasi Etil p-
UV C dengan panjang gelombang antara Metoksisinamat dengan Katekin.
200-290 nm, sinar UV B dengan panjang Prosiding Seminar Nasional
gelombang berkisar antara 290-320 nm, Perkembangan Terkini Sains
dan sinar UV A dengan panjang Farmasi dan Klinik III 2013
gelombang antara 320-400 nm. Namun, Fakultas Farmasi Universitas
sinar UV A dibagi menjadi 2 kelompok, Andalas.
yaitu sinar UV A 2 dengan panjang Anonim. 2016. 7 manfaat penyembuhan
gelombang antara 320-240 nm, dan sinar lavender essential oil (Minyak
UV A 1 dengan panjang gelombang antara lavender).http://www.atsirich.com/
340-400 nm (Colipa, 2006). Sinar UV B 24/7-manfaat-penyembuhan
adalah sinar ultraviolet yang lebih banyak lavender-essential-oil-minyak-
berpengaruh dalam merusak kulit lavender/, diakses : 25 Januari
dibandingkan dengan sinar UV A atau 2017
sinar UV C, karena sinar UV B memiliki Asmarani dan Wahyuningsih. 2015.
kekuatan 1000 kali lipat lebih kuat Pengaruh Variasi Konsentrasi
daripada sinar UV A dan UV C dalam Tween 80 dan Sorbitol Terhadap
Nutrisia Aquariushinta Sayuti, Uji Aktivitas Antiaging Invitro Lavender 37

Aktivitas Antioksidan Minyak Pharmacognosy ; Vol 2 No.1 : 22-


Zaitun (Oleum Olivae) dalam 5.
Formulasi Nanoemulsi. Maulidia, SO. 2010.Uji efektivitas dan
Farmasains Vol 2 No. 5. fotostabilitas krim ekstrak ethanol
Balsam, M. S., & Sagarin, E. (Eds.). 1972. 70% Teh Hitam (Camellia sinensis
Cosmetics: Science and L.) sebagai Tabir Surya secara In
technology 2nd Ed., Vol. 1-3. New Vitro. Jakarta : Fakultas
York: Interscience Publishers, Inc. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Colipa. 2006. Guideline for efficacy Test. UIN Syarif Hidayatullah.
European: COLIPA McKinlay, A. and Diffey , B. 1987. A
Charisma, S. L. 2012. Daya Tabir Surya Reference Spectrum for
dan Antioksidan Formula Krim Ultraviolet Induced Erythema in
Ekstrak Rimpang Kencur Human Skin. CIE J, Vol 6 No.1 :
(Kaempferia galanga L) dan 17-22
Rimpang Temu Kunci Mishra K, et-al. 2011. Herbal
(Boesenbergia pandurata (Roxb.) Cosmeceuticals for
Schlecht). Purwokerto: Photoprotection from Ultraviolet B
Universitas Muhammadiyah Radiation: A Review. Tropical
Erawati. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Journal of Pharmaceutical
Ekstrak Daun Garcinia Research June 2011; Vol 10 No. 3
daedalantera dengan Metode : 351-360
DPPH dan Identifikasi Senyawa More, B. H, S. N. Sakharwade, S. V.
Kimia dari Fraksi Paling Aktif. Tembhurne, D.M. Sakarkar. 2013.
Fakultas Matematika dan Ilmu Evaluation of Sunscreen Acvtivity
Pengetahuan Alam. Depok: of Cream containing Leaving
Universitas Indonesia. Extract of Butea monosperma for
Gusmali, D dan Gitawati R. 2001. Kajian Topical application. Dept. Pf
Keamanan Beberapa Food Cosmetic Technology, Seminary
Supplement yang beredar di tiga Hills, Nagpur, India
kota besar berdasarkan informasi Setiawan T. 2010. Uji Stabilitas Fisik dan
dari penandaan dan pengalaman Penentuan Nilai SPF Krim Tabir
konsumen. Laporan Penelitian Surya Yang Mengandung Ekstrak
Puslitbang Farmasi. Badan Daun The Hijau (Camellia
Litbang Kesehatan. sinensis L.), Oktil Metoksinamat
Ive. 2016. Perbedaan Body Lotion, Body dan Titanium Dioksida. Fakultas
Cream, Body Butter dan Body Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Milk. http://beautynesia.id/4856, Alam. Program Sarjana Farmasi.
diakses 25 Januari 2017 Depok : Universitas Indonesia.
Kaur CD, Saraf S. 2010. In vitro sun Skidmore-Roth, 2010. Mosby's Handbook
protection factor determination of of Herbs & Natural Supplements,
herbal oils used in cosmetics. 4th Edition. Elsevier Mosby.

You might also like