Professional Documents
Culture Documents
Studi Literatur Praktikum
Studi Literatur Praktikum
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan
bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah
dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang
terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan
mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah
tersebut. Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika
Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami
modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief
permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima
faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
Horizon tanah terbentuk karena proses perkembangan tanah. Urutan horizon tanah dari
permukaan ke bawah permukaan mengikuti logika pembentukan tanah oleh berbagai proses
translokasi, transformasi, pengurangan dan penambahan atas senyawa kimia serta partikel tanah
di dalam profil.
Proses pembentukan tanah dimulai setelah ada bahan induk tanah yang merupakan hasil
pelapukan batuan induk. Pembentukan tanah memiliki empat proses, yaitu:
1. Penambahan
Proses penambahan dalam pembentukan tanah berupa masuknya material baru dalam profil
tanah. Material tambahan yang datang dari atas merupakan material baru dari lingkungan sekitar
baik organik maupun nonorganik. Material nonorganik yang datang dari atas permukaan seperti
material letusan gunung api. Material nonorganik yang datang dari bawah yang berasal dari
pelapukan batuan dasar. Akibat proses penambahan material baru, maka profil tanah menjadi
semakin tebal.
2. Pengurangan
Proses pengurangan atau kehilangan material dari profil dapat berupa pengikisan oleh berbagai
tenaga erosi. Proses pengurangan dapat pula disebabkan karena perilaku biota tanah, khususnya
biota yang membuat lubang di dalam tanah.
3. Translokasi (perpindahan)
Translokasi merupakan perpindahan partikel tanah, khususnya yang berukuran yang berukuran
lempung hingga maksimum debu. Translokasi partikel tanah umumnya terjadi di daerah yang
mempunyai iklim basah sebagai akibat dari pergerakan air infiltrasi.
4. Transformasi
Terjadi pada profil tanah melibatkan berbagai proses kimia seperti hidrolis, hidratasi, oksidasi,
dan reduksi. Luruhnya sebuah senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana di pandang sebagai sebuah proses transformasi karena menghasilkan senyawa baru.
Wuju kasat mata dari proses trasnsformasi yang terjadi pada profil tanah adalah perubahan warna
Adapun klasifikasi keteknikan yang paling banyak digunakan adalah klasifikasi Unified
Soil Classification System (USCS). Klasifikasi USCS memiliki tiga kelompok utama, yaitu
tanah dengan ukuran partikel kasar (mengandung pasir dan kerikil), partikel halus (tanah
lempung dan liat), dan tanah dengan kadar organik tinggi (misal tanah gambut). Sistem tanah
untuk keteknikan lainnya yaitu AASHTO Soil Classification System dan the Modified
Burmister.Klasifikasi secara menyeluruh membutuhkan banyak data yang terdiri dari warna,
kadar air, kekuatan tekan, dan sifat lainnya.
Gambar Klasifikasi USCS
Pada prinsipnya menurut metode ini, ada 2 pembagian jenis tanah yaitu tanah berbutir
kasar (kerikil dan pasir) dan tanah berbutir halus (lanau dan lempung). Tanah digolongkan dalam
butiran kasar jika lebih dari 50% tertahan di atas saringan no. 200. Sementara itu tanah
digolongkan berbutir halus jika lebih dari 50% lolos dari saringan no. 200. Selanjutnya
klasifikasi yang lebih detail lagi dapat menggunakan table USCS berikut ini. Beberapa symbol
berikut ini sering digunakan dalam klasifikasi metode USCS.
jenis tanah:
G : gravel (kerikil)
S : sand (pasir)
M : silt (lanau)
C : clay (lempung)
jenis gradasi:
W : well graded (bergradasi baik)
P : poorly graded (bergradasi buruk)
konsistensi plasititas:
H : high plasticity (plastisitas tinggi)
L : low plasticity (plastisitas rendah)
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2011/11/definisi-dan-pengertian-tanah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan
https://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_tanah
http://ilmuanggaputra.blogspot.co.id/2013/10/klasifikasi-tanah-metode-uscs-unified.html
http://www.pengertianahli.com/2014/08/pengertian-tanah-dan-horizon-tanah.html
https://aldofernandonasir.wordpress.com/2014/03/16/horizon-horizon-tanah/
http://anapratiwim.blogspot.co.id/2014/04/horizon-tanah.html