Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

LAPORAN BACAAN

BUKU “BAHASA INDONESIA: “PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI PERGURUAN


TINGGI”
KARYA ERMANTO DAN EMIDAR
BAB V PENYUSUNAN PERAGRAF DAN KARANGAN

Dosen Pembimbing: Ananda Putiani, M.pd

INDRI FEBRIANTI

2016/ 1610031802044

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK Amik Riau

TEKNIK INFORMATIKA

2018

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas penulis ucapkan kehadiran Allah SWT karena berkat
dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Penyusunan Paragrraf Dan Karangan”. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada Rasulullah SAW yang menjadi teladan terbaik bagi umat manusia.
Rasul yang membawa kita dari jalan kegelapan menuju cahaya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ananda Putriani, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan
dan arahan berharga dalam penulisan makalah ini.

Upaya meksimal telah penulis lakukan dalam penyelesaian laporan bacaan


ini, namun sebagai manusia penulis tidak luput daru kesalahan. Kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir katam
semoga laporan bacaan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Pekanbaru , 10 April 2018

Indri Febriant

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 2
A. Identitas Buku ............................................................................................................... 2
B. Latar Belakang .............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
1. PENGERTIAN PARAGRAF ....................................................................................... 5
2. KEGUNAAN PARAGRAF .......................................................................................... 6
3. PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK ............................................................ 7
4. MACAM MACAM PARAGRAF ................................................................................ 8
a.Paragraf Pembuka .......................................................................................................... 8
b.Paragraf Isi (Pokok) ...................................................................................................... 9
5. JENIS KARANGAN ................................................................................................... 10
1. Karangan Deskripsi .................................................................................................... 10
2. Karangan Narasi......................................................................................................... 10
3. Karangan Eksposisi .................................................................................................... 11
4. Karangan Argumentasi .............................................................................................. 12
5. Karangan Persuasi ................................................................................................... 12
BAB III KOMENTAR PENULIS .......................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 16
A. Pandangan penulis dan manfaat ................................................................................ 167
B. Kritik dan Saran ........................................................................................................ 167
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 188

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Identitas Buku

Buku yang dilaporkan dalam bacaan ini berjudul Bahasa Indonesia


Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Identitas buku yang di
laporkan tentang judul buku dan pengarang.

1. Judul : Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian Di


Perguruan Tinggi

2. Penulis : Dr. Ermanto, S. Pd., M. Hum. dan Dra. Emidar, M. Pd.

3. Penerbit : Universitas Negeri Padang Press

4. Cetakan : Pertama, Mei 2009

5. Tebal : 274 Halaman

Sekilas tentang pengarang

a) Dr. Ermanto, S. Pd., M. Hum.

Ermanto lahir pada februari 1969. Ia adalah seorang guru besar linguistik
di Universitas Negeri Padang sejak 1 Mei 2010 dan telah menjadi dosen di
UNP sejak tahun 1994, Ermanto berpendidikan Serjana Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia IKIP Padang tahun 1993, Magister Linguistik UGM
tahun 1999, dan Doktor Linguistik UNS tahun 2008 dengan predikat
Cumlaude.

2
Beberapa judul buku Ermanto yang sudah di terbitkan adalah (1) menjadi
wartawan handal dan profesional tahun 2005, penerbit cinta pena yogyakarta,
(2) wawasan jurnalistik praktis tahun 2005, penerbit cinta pena yogyakarta, (3)
6 langkah cepat dan efektif belajar membaca tahun 2007, penerbit wahyu
media,jakarta, (4) Morfologi derivasi dan infleksi: perspektif baru dalam
bahasa indonesia tahun 2008, penerbit cakra books, surakarta, (5) dll, masih
banyak lagi buku yang telah di tetulis oleh ermanto yaitu sebanyak 14 buku.
b) Dra. Emidar, M. Pd.

Emidar adalah dosen jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS universitas
Negeri Padang sejak tahun 1986. Nama lengkapnya adalah Dra. Emidar, M.
Pd. Ia lahir di Bukittinggi pada 8 februari 1962.
Beberapa judul buku Emidar yang sudah di terbitkan adalah 1. Bahasa
indonesia: pengembangan kepribadian di perguruan tinggi (ermanto dan
emidar) tahun 2009, penerbit UNP Press, 2. Linguistik budaya: kajian pada
etnis minangkabau dan tionghoa di kota padang (ermanto dan emidar) tahun
2016, penerbit FBS UNP Padang, 3. Linguistik budaya: Perbandingan
komunikasi etnis minangkabau dan tionghoa di kota padang (ermanto dan
emidar cetak ke-2) tahun 2007,Penerbit Angkasa Bandung.

B. Latar Belakang
Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu
kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka bagian kecil
sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.

3
Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan.
Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan paragraf yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian
karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi
komposisi, paragraf semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf
diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya
terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya
ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan
membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah
kanan) beberapa ketukan atau spasi. Selain itu, paragraf adalah sekumpulan
kalimat yang tersusun secara logis dan runtun (sistematis), yang
memungkinkan suatu gagasan pokok dapat dikomunikasikan kepada pembaca
secara efektif. Paragraf merupakan satuan terkecil sebuah karangan.

Pengertian paragraf telah banyak dibahas oleh pakar line Beberapa pakar yang
menjelaskan paragraf dijelaskan berikut ini
1. Arifin dan Tasai (2004: 113) mengemukakan bahwa paragraf adalah
seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topic
2. Kridalaksana (1984: 140) menjelaskan bahwa paragraf adalah suatu bahasa
yang mengandung satu tema.
3. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011: 1020) menjelaskan
bahwa paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (yang biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru
disebut juga dengan alinea).
4. Akhadiah, dkk. (1991: 144) mengemukakan bahwa paragraph merupakan
inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan: dalam paragraf
terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal kalimat utama atau kalimat
topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat simpulan. Himpunan
kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan.

5
5. Widjono Hs (2005: 160) mengemukakan bahwa paragraf adalah satuan
bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap,
runtut, dan padu; paragraf juga berarti bahwa bagian dari suatu karangan yang
terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan
pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai
pendukungnya.
6. Semi (1989: 58) mengemukakan bahwa paragraf adalah kalimat atas
seperangkat kalimat yang mengacu pada satu topik.

2. KEGUNAAN PARAGRAF
Keberadaan suatu paragraf dalam suatu tulisan sangat bermanfaat, baik bagi
penulis maupun bagi pembaca. Bagi penulis, paragraf berguna untuk beberapa
hal berikut ini.
1. Memudahkan pengekspresian gagasan, pikiran, perasaan dalam rangkaian
kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Memudahkan penataan topik-topik (paragraf) sebagai kesatuan rangkaian
dalam suatu karangan.
3. Memudahkan pengembangan topik karangan (atau topik subbab, topic bab)
menjadi topik-topik sederhana (topik paragraf).
4. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu tema
dari tema lainnya.
5. Memisahkan dan menegaskan pergantian suatu topik (paragraf) dengan
topik (paragraf) lainnya secara formal.
Bagi pembaca, paragraf berguna untuk beberapa hal berikut ini :
1. Menandai pergantian topik (paragraph) yang satu dengan topik (paragraf)
yang telah di sajikan dan topik (paragraf) akan di sajikan
2. Memudahkan pemahaman suatu topik (paragraf) karena secara formal telah
di pisahkan dengan topic(parragraf) yang telah di sajikan dan topic (paragraf)
akan di sajikan

6
3. PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK
Persyaratan paragraf yang baik telah dikemukakan oleh beberapa makar.
Berikut ini akan dikemukakan persyaratan paragraf yang baik itu оlеh
bеbеrара para pakar.
Suriamiharja (1996: 48) mengemukakan bahwa ada tiga syarat
pembentukan paragraf. Pertama, kesatuan (kohesi) yakni semua kalimat yang
membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, satu tema
tertentu. Kedua, kepaduan (koherensi) yakni kekompakan hubungan antara
sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu.
Ketiga, pengembangan/kelengkapan paragraf, yakni kelengkapan penyusunan
atau perincian dari gagasan yang membina paragraf itu.
Widjono Hs (2005: 167) mengemukakan bahwa ada lima syarat paragraf
yang baik. Pertama, kesatuan paragraf (kesatuan pikiran) yakni seluruh
kalimat harus menunjukkan kesatuan, tidak satu kalimat pun yang sumbang,
yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Kedua, kepaduan yakni kalimat-
kalimat itu memiliki hubungan logis sehingga menghasilkan jelasan struktur
dan makna serta menghasilkan paragraf yang satu ,padu ,utuh, dan kompak.
Ketiga, ketuntasan yakni kesempurnaan, seperti ketuntasan klasifikasi atas
ketuntasan bahasa. Keempat, konsistensi sudut pandang yakni cara penulis
menempatkan diri dalam karangan. Kelima, wan yakni penyusunan urutan
gagasan dalam karangan.

7
4. MACAM MACAM PARAGRAF
Paragraf isinya membentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang
disampaikan penulis dalam karangannya. Paragraf yang tidak jelas susunannya
akan menyulitkan pembaca untuk menangkap pikiran penulis. Meskipun
singkat, oleh karena ada isi pikiran yang hendak disampaikan, paragraf
membutuhkan organisasi dan susunan yang khas, antara paragraf satu dengan
yang lain harus saling berhubungan secara harmonis, sehingga sesuai dengan
rangka keseluruhan karangan. Oleh karena itu, sebuah karangan hanya akan
baik jika paragrafnya ditulis dengan baik dan dirangkai dalam runtunan yang
logis. Maka, perlu diketahui dimana letak paragraf sesuai dengan sifat dan
tujuan dari si penulis untuk menuangkan pokok pikirannya.
Menurut Rahardi (2009: 167) macam- macam paragraf dibagi menjadi 3
(tiga), yaitu sebagai berikut:

a.Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka disebut juga dengan paragraf pengantar, karena paragraf
pembuka ini berfungsi untuk membuka dan mengantarkan pembaca agar dapat
memasuki paragraf-paragraf pengembang yang akan dihadirkan kemudian.
Dengan kata lain, paragraf ini membuka suatu karangan sekaligus
menghantarkan pada pokok pikirannya. Paragraf pembuka hendaknya dibuat
semenarik mungkin agar bisa memikat pembaca untuk meneruskan masuk ke
paragraf berikutnya. Penanda suatu paragraf pembuka yang baik, yaitu sebagai
berikut.
1) Kutipan, peribahasa, anekdot
2) Pokok pembicaraan
3) Pendapat atau pernyataan seseorang
4) Uraian tentang pengalaman pribadi
5) Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
6) Sebuah pertanyaan

8
Berikut ini contoh paragraf pembuka tentang uraian pada karangan narasi:

Nalika jaman mbiyen aku sekolah TK ana ing TK Aisyah II


Kebumen. Ing kana aku duwe kanca-kanca akeh banget. Ana sing
apikan nanging ana sing nakal. Aku sering nangis yen ana kanca
sing seneng nakal lan jail. Nanging ana kancaku sing apikan lan
kanthi saiki. (data no. 1).

„Saat jaman dahulu saya sekolah TK di TK Aisyah II Kebumen.


Disana saya mempunyai teman-teman banyak sekali. Ada yang
baik tetapi ada yang nakal. Saya sering menangis jika ada teman
yang suka nakal dan jail. Tetapi ada temanku yang baik dan sampai
sekarang.‟

b.Paragraf Isi (Pokok)


Paragraf isi (pokok) disebut juga dengan paragraf peralihan, karena
paragraf ini berfungsi untuk menghubungkan antarparagraf utama dan
memudahkan pikiran pembaca beralih ke gagasan lain. Paragraf pengembang
ini mengemukakan permasalahan yang hendak di kemukakan di dalam suatu
karangan. Paragraf ini terletak di antara paragraf pembuka dan paragraf
penutup, serta jumlah paragraf ini tidak ada batasan. Yang menjadi ukuran dari
paragraf ini ,yaitu sebagai berikut:

1)Menegaskan kembali ide pokok karangan dengan menggunakan kata-


kata yang berbeda

2)Meringkas atau merangkum hal-hal penting yang telah disampaikan


dalam karangan

3)Memberikan kesimpulan, saran, atau proyeksi ke depan

Berikut ini contoh paragraf penghubung pada karangan narasi.

9
“Anggone crita-crita ya karo bocah kuwi sing kepenak. Menawa ana
masalah dadi bisa saling mengerteni lan mbantu. Nalika saiki SMA ora
bareng aku tetep cedhak lan sering dolan bareng njaga komunikasi lan
silaturahmi. (data No.3).”

Untuk cerita-cerita ya dengan anak itu yang nyaman. Misalkan ada


masalah jadi bisa saling mengerti dan membantu. Saat sekarang SMA

5. JENIS KARANGAN
Secara umum karangan dibedakan atas karangan deskripsi, karangan
narasi, karangan eksposisi, karangan argumentasi, dan karangan persuasi.
Kelima jenis karangan itu dijelaskan satu per satu berikut ini.

1. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan atau
mendeskripsikan suatu objek, benda, atau alam. Objek tersebut digambarkan
dengan menggunakan kata-kata berdasarkan aspek ruang dan aspek
kebendaan. Dalam karangan ini, penulis berusaha memunculkan kesan yang
kuat kepada pembaca dengan cara merangsang seluruh indra pembaca
sehingga pembaca merasa betul-betul menyaksikan objek, benda, atau alam
tersebut. Melalui karangan deskripsi ini, penulis menggambarkan watu objek
dengan beberapa paragraf deskripsi.

Karangan deskripsi disusun dengan menggunakan sejumlah paragraf


deskripsi. Dapat pula dikatakan bahwa karangan deskripsi didominasi oleh
paragraf deskripsi. Artinya, beberapa paragraf deskripsi yang saling berkaitan
menggambarkan objek yang ditampilkan itu. Namun demikian, di dalam
karangan deskripsi ini dimungkinkan pula terdapat sebagian kecil jenis
paragraf yang lain.

2. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa,
kejadian, perbuatan, atau tingkah laku. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa

10
karangan narasi adalah karangan yang berupa cerita. Peristiwa itu dirangkai
melalui rentetan kronologis (rentetan waktu) yang dialami oleh tokoh cerita.
Artinya, urutan peristiwa dijalin oleh perilaku tokoh secara kronologis.

Karangan narasi ini dapat berbentuk cerita nyata dan dapat pula berbentuk
cerita fiktif. Karangan narasi yang berupa cerita nyata adalah dalam bentuk
karangan biografi, autobiografi, dan sejarah. Karangan narasi yang berbentuk
fiktif adalah dalam bentuk novel dan cerpen. Kekhasan karangan narasi jenis
ini terletak pada urutan cerita, waktu cerita yang diatur melalui plot (alur).

Karangan narasi disusun dengan menggunakan sejumlah paragraf narasi.


Artinya, dapat pula dikatakan bahwa karangan narasi tentu didominasi oleh
paragraf narasi. Dalam karangan narasi, beberapa paragraf narasi yang saling
berkaitan menjelaskan peristiwa yang ditampilkan. Namun, di dalam karangan
narasi ini dimungkinkan pula terdapat sebagian kecil jenis paragraf yang lain
seperti paragraf deskripsi atau paragraf eksposisi

3. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan ytang memaparkan permasalahan
yang dibahas dengan cara menguraikan bagian-bagian atau unsur-unsurnya
secara detail. Karangan eksposisi ini menjelaskan suatu persoalan sehingga
pembaca akan memahami persoalan yang dikemukakan tersebut dengan baik.
Karangan eksposisi ini adalah seperti buku, artikel populer dalam media
massa.

Karangan eksposisi disusun pula dengan menggunakan sejumlah paragraf


eksposisi. Karangan eksposisi tentu pula didominasi oleh paragraf eksposisi.
Dalam karangan eksposisi, beberapa paragraf eksposisi yang saling berkaitan
menjelaskan atau memaparkan gagasan atau persoalan yang disajikan. Seperti
dua karangan terdahulu, di dalam karangan eksposisi ini dimungkinkan pula
terdapat sebagian kecil jenis paragraf yang lain seperti paragraf deskripsi atau
paragraf narasi.

11
4. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang memaparkan permasalahan dan
membahas permasalahan itu dengan dukungan data dan fakta. Dapat dikatakan
pula, paragraf argumentasi ini adalah pengembangan dari paragraf eksposisi
dengan cara penggunaan argumen atau alasan, Dalam karangan argumentasi
ini, penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk memahami dan menerima
pembahasan masalah itu. Karangan argumentasi ini menjelaskan suatu
permasalahan sehingga pembaca dapat meyakini, memahami, dan menerima
pendapat atau kebenaran bahasan yang dikemukakan penulis dalam karangan
itu. Karangan argumentasi ini adalah seperti artikel ilmiah, laporan penelitian,
dan artikel ilmiah populer.

Karangan argumentasi disusun pula dengan menggunakan sejumlah paragraf


argumentasi. Karangan argumentasi tentu pula didominasi oleh paragraf
argumentasi. Dalam karangan argumentasi, beberapa paragraf argumentasi
yang saling berkaitan membahas persoalan yang disajikan. Seperti beberapa
jenis karangan terdahulu, di dalam karangan argumentasi ini dimungkinkan
pula terdapat jenis paragraf yang lain, seperti paragraf deskripsi, paragraf
narasi, atau paragraf eksposisi.

5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang memaparkan suatu gagasan dan
keinginan dengan tujuan membujuk dan memengaruhi pembaca. Dapat
dikatakan pula, paragraf persuasi ini adalah pengembangan dari paragraf
argumentasi. Karena merupakan pengembangan karangan argumentasi.
karangan persuasi ini persuasi ini telah jauh berkembang sehingga menjadi
karangan yang berusaha membujuk atau memengaruhi sikap pembaca agar
mengikuti keiginan dan harapan penulis. Artinya, dalam karangan persuasi ini,
lis berusaha membujuk dan memengaruhi sikap pembaca agar percayai atau
mengikuti keinginan dan harapan penulis tersebut. karangan persuasi ini
adalah seperti iklan, dan bentuk promosi lainnya.

12
Karangan persuasi disusun pula dengan menggunakan sejumlah paragraf
persuasi. Artinya, karangan persuasi tentu pula didominasi oleh paragraf
persuasi. Dalam karangan persuasi, beberapa paragraf persuasi yang saling
berkaitan membujuk dan memengaruhi pembaca. Seperti beberapa jenis
karangan terdahulu, di dalam karangan persuasi ini dimungkinkan pula
terdapat jenis paragraf yang lain, seperti paragraf deskripsi, paragraf narasi,
paragraf eksposisi, atau paragraf argumentasi.

13
BAB III
KOMENTAR PENULIS

Bab III dalam makalah ini membahas tentang komentar penulis yakni penulis
melaporkan isi bacaan yang di laporkan, dan pada bagian pelapor ini penulis dapat
menggunakan rujukan lain sebagai pembanding dan penjelasannya. Penulis
mendapatkan tugas yaitu membandingkan buku wajib yang berjudul
“PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI PERGURUAN TINGGI” yang
disusun oleh Ermanto dan Emidar yang diterbitkan oleh PT. Rajagrafindo
Persada, penulis mengambil buku perbandingan yang berjudul “BAHASA
INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI” yang disusun oleh Dr. R.
Kunjana Rahardi,M.Hum yang di terbitkan oleh Erlangga pada tahun 2009.

Setelah membaca dan membandingkan kedua buku yang telah penulis


baca,maka menurut penulis kedua buku tersebut adalah baik digunakan dan
menambah wawasan penulis mengenai pragraf dan karangan dalam bahasa
indonesia yang benar, dalam proses belajar , maka yang akan dibandingkan dari
kedua buku tersebut yaitu tentang “pragraf dan karangan” yang meliputi : tentang
pengertian pragraf dan karangan

Penulis akan menjelaskan perbandingan antara kedua buku tersebut yang di


mulai dengan buku wajib yaitu pengertian paragraf dan karangan , paragraf
adalah satuan pikiran atau gagasan atau topik yang sederhana yang pada
umumnya diungkap dalam beberapa kalimat.

Sedangkan menurut buku pembanding yaitu Paragraf adalah suatu bagian


dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya
harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain
alinea. Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan atau
mendeskripsikan suatu objek, benda, atau alam. Objek tersebut digambarkan
dengan menggunakan kata-kata berdasarkan aspek ruang dan aspek
kebendaan. Dalam karangan ini, penulis berusaha memunculkan kesan yang

14
kuat kepada pembaca dengan cara merangsang seluruh indra pembaca
sehingga pembaca merasa betul-betul menyaksikan objek, benda, atau alam
tersebut. Melalui karangan deskripsi ini, penulis menggambarkan watu objek
dengan beberapa paragraf deskripsi.

15
BAB IV
PENUTUP

A. Pandangan penulis dan manfaat

Pandangan penulis tentang buku yang dilaporkan setelah membaca kedua


buku ini penulis merasa bertambah wawasan paragraf dan karangan Kedua
buku ini saling melengkapi dan sama baik untuk digunakan agar bisa lebih
menunjang sebagai bahan referensi mahasiswa, guru dan dosen. Secara umum
kedua buku sudah memiliki penggunaan bahasa yang baik dan jelas sehingga
mudah di pahami.

Pada kedua buku tersebut memiliki kelebihan masing-masing pada buku


karangan Ermanto dan Emidar penjelasannya lebih mudah untuk di pahami
dan memiliki pendalaman materi sehinggan yang membaca dapat lebih jelas
mmenyimpulkan buku bacaan yang kita baca. Sedangkan untuk materi
karangan kurang penjelasan.

Pada buku pembanding yang di terbitkan oleh erlangga mempunyai


kelebihan dalam materi karangan sedangkan dalam materi peragraf kurang di
perdalam.

B. Kritik dan Saran

Menurut pengamatan setelah membaca dua buku tersebut, materi di dalam


buku tersebut memiliki beberapa kelebihan dan masih terdapat kekurangan
misalnya di dalam buku penerbit erlangga lebih detail menjelaskan tentang
karangan di bandingkan dengan buku ermanto dan emidar lebih menjelaskan
keseluruhan materi akan tetapi kurang materi tentang karangan.

16
Saran saya terhadap penulis buku agar lebih mendalami kedua materi agar
bisa seimbang dan mempermudah mahasiswa untuk membuat tugas yang
diberikan.

17
DAFTAR PUSTAKA
Ermanto dan Emidar. 2012. Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Padang: UNP Press.
Kunjana Rahardi.2009.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: PT
Erlangga
Yunita t. Winanto, dkk. Karya Tulis Ilmiah Sosial “pragraf dan
karangan” (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007)

Arifin, Zainal dan Tasai, Amran. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta :
Akademika Pressindo

Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakrta: Gramedia

Tim Penyusun Pusat Bahasa. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Burhan Nurgiantoro. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Anggota IKAPI.

18

You might also like