Professional Documents
Culture Documents
MJ Operasional Kelompok 6
MJ Operasional Kelompok 6
Disusun oleh :
Dosen pengajar/pembimbing:
Akhirman
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG 2017/2018
1
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia
dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah dengan baik walapun masih banyak
kekurangan di dalamnya. Serta kami juga berterima kasih kepada bapak akhirman
selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen Operasional yang sudah memberikan
kepercayaan menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita tentang Disaint barang dan jasa . Kami pun menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami
sendiri ataupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di saat yang akan datang.
penulis
Daftar Isi
Contents
2
Kata pengantar......................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................................4
1.2 Definisi Produk............................................................................................................................4
1.2 Strategi produk dengan keunggulan bersaing..............................................................................5
1.3 Siklus Kehidupan Produk ( Product Life Cycle).............................................................................6
1.4 Analisis Produk Berdasarkan Nilai................................................................................................6
1.5 Pengembangan Produk................................................................................................................7
1.6 Quality Function Deployment (QFD)............................................................................................9
1.7 Kemampuan Untuk Diproduksikan dan Rekayasa Nilai................................................................9
1.8 Permasalahan Desain Produk....................................................................................................10
1.9 Desain Pelayanan dan Jasa ........................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
Kesimpulan......................................................................................................................................13
Daftar pustaka.....................................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan
menjual berbagai produk atau menawarkan jasa jasa tertentu. Organisasi organisasi
perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jenis jasa yang mereka
tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para komsumen. Organisasi
organisasi kemsyarakatan seperti kantor kantor pemerintah , juga harus mencoba untuk
melaksanakan misinya dengan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat. Salah satu
fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa
masukan masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk produk dan
jasa jasa yang dirancang secara tepat, atau ‘keluaran keluaran “ yang dapat memuaskan
keinginan para pelanggan.
Berbagai desain produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena
seseorang percaya bahwa ada kenutuhan akan produk atau jasa tersebut. Adalah
tanggung jawab para manajer untuk selalu menemukan produk produk dan jasa jasa
baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi. Selain itu manajer operasi harus
membangun sebuah sistem pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk
melahirkan, merancang dan memproduksi produk yang yang mrmbuat perusahaan
memiliki keunggulan bersaing. Disaat produk berjalan melintasi siklus hidupnya
(perkenalan, pertumbuhan, kematangan daan penurunan) , pilihan yang harus diambil
oleh manajer operasi berubah ubah. Baik produk yang di produksi maupun jasa
mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara
efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Definisi Produk
Setiap barang atau jasa yang masuk pada fase perkenalan, dapat didefinisikan.
Yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa barang atau jasa itu digunakan. Perusahaan
mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi fungsinya.
Selanjutnya, definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna,bentuk dan
ukurannya yang dapat diterima pasar.
Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas
bahan baku yang beli, atau bahan baku yang di produksi yang dapat dipergunakan
sebagai komponen di dalam proses produksi. Gambaran ini menunjukkan standar
kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses
produksi.
Kartu stok (Bill of Materials/BOM) merupakan daftar dari tiap tiap komponen
dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk
memproduksi suatu barang. BOM merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan hasil
desain produk dan menjadi dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses
produksi, sehingga proses produksi dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai
dengan desain yang ditentukan dalam pengembangan produk.
Suatu produk yang telah didesain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen
seperti berikut ini:
Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara
pengelolahan suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran
tiga dimensi, berupa gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap
komponen dan cara penggabungannya)
Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk
skematik bagaimana suatu produk di assemblinh, dibeli komponennya atau
dikombinasikan serta alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada
untuk menghasilkan suatu produk akhir.
5
2. Tahap pertumbuhan
Dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil, dan
diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas
7
3. Tahap Kematangan
Pada saat sebuah produk dewasa,pesaing mulai bermunculan. Produksi
jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang
lebih baik, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini produk mungkin efektif
atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan
4. Tahap penurunan
Manajemen mungkin perlu agak kejam terhadap produk yang siklus
hidupnya mendekati akhir. Produk yang hampir mati biasanya produk yang
buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Kecuali jika
produk yang hampir mati ini membuat kontribusi yang unik bagi reputasi
perusahaan atau lini produknya, atau bisa dijual dengan harga yang tinggi,maka
produksi mereka harus dihentikan.
1. Penciptaan Ide : Tahapan ini adalah tahapan awal bagi kita dalam menentukan
produk yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide
tentang produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah ada di
pasaran atau belum.
2. Penyaringan Ide : Pada tahapan ini, kita mulai menyaring, menseleksi atau
bahkan mengkombinasikan ide – ide yang ada.
3. Pembuatan & Pengujian Ide : Pada tahapan ini kita mulai membuat serta
menguji ide yang telah terbentuk hingga menjadi sebuah produk yang
berkualitas dan sesuai dengan harapan.
5. Analisis Usaha : Dalam tahapan ini adalah kita melihat dan menganalisa apakah
produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan atau tidak.
1. Analisis Kelayakan
Analisis kelayakan memerlukan analisis pasar ( permintaan ),
analisi ekonomi ( biaya pengembangan dan biaya produksi, potensi laba ,
serta analisis teknik ( kebutuhan dan ketersediaan kapasitas,
keterampilan yang dibutuhkan).
2. Spesifikasi produk
Spesifikasi produk meliputi uraian terperinci mengenai apa yang
diperlukan untuk memenuhi atau ( melebihi ) keinginan pelanggan, serta
memerlukan kolaborasi antara bagian hokum , pemasaran dan operasi.
3. Spesifikasi Proses
Setelah menetapkan spesifikasi produk, perhatian beralih ke
spesifikasi proses yang akan dibutuhkan untuk menghasilkan produk.
Alternatif harus ditimbang dari segi biaya, ketersediaan sumber daya,
potensi laba,dan mutu. Tahap ini melibatkan kolaborasi antara bagian
akuntasi dengan operasi.
11
5. Tinjauan Desain
Pembuatan segala perubahan yang diperlukan, atau sengaja
menelantarkannya. Tahap ini melibatkan kolaborasi antara bagian
pemasaran dan keuangan, rekayasa, desain dan operasi.
6. Uji Pasar
Uji pasar digunakan untuk menetukan tingkat penerimaan
konsumen . Jika tidak sukses, kembali ke tahap tinjauan desain.
Tahap ini ditangani oleh bagian pemasaran.
7. Pengenalan Produk
Mempromosikan, produk. Tahap ini ditangani oleh bagian
pemasaran.
2. Desain Modular
Produk yang didesain dalam komponen yang terbagi- bagi dikenal
sebagai desain modular( modular design ) . Desain modular menawarkan
fleksibilitas pada produksi dan pemasaran. Departemen produksi biasanya
menemukan pemilahan – pemilahan ini sangat membantu, karena hal ini
membuat pengembangan produk,produksi, dan perubahan berikutnya lebih
mudah . Lebih lagi, pemasaran mungkin menyukai pemilahan – pemilahan
karena hal ini menambahkan fleksibilitas yang menjadi jalan untuk
memberikan kepuasan pelanggan. Sebagai contoh, semua stereo yang
mempunyai high – fidelity diproduksi dan dijual dengan cara ini.
Penyelarasan ( customization ) yang disediakan oleh komponen yang terbagi
– bagi membuat pelanggan dapat memadukan stereo sesuai dengan selera
mereka
6. Analisis Nilai
Analisis nilai merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan
selama proses produksi. Analisis nilai (value analysis ) berusaha
memperbaiki cara untuk menghasilkan produk yang lebih baik atau lebih
ekonomis.
Devinisi Jasa
Jasa mengacu pada tindakan, sesuatu yang dilakukan kepada atau untuk
pelanggan (klien, pasien, dan sebagainnya). Jasa disediakan melalui system
penyampaian jasa (service delivery system), yang mencakup fasilitas, proses,
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyediakan jasa. Banyak jasa bukan
jasa murni, tetapi bagian dari gabungan produk (product bundle) kombinasi
barang dan jasa yang disediakan kepada pelanggan . Komponen jasa dalam
produk meningkat. Kemampuan untuk menciptakan dan menyampaikan jasa
andal berorientasi pelanggan sering kali merupakan pembeda kompetetif utama.
Perusahaan yang sukses mengombinasikan jasa berorientasi pelanggan dengan
produknya.
desain jasa meliputi pengembangan atau perbaikan seluruh paket atau
jasa :
1. Sumber daya fisik yang dibutuhkan
18
1 Mendefinisikan paket jasa secara rinci . Cetak biru juga dapat bermanfaat
dalam hal ini.
2 Berfokus pada operasi dan perspektif pelanggan. Perhatikan bagaimana
harapan serta persepsi pelanggan dikelola selama dan setelah layanan
3 Perhatikan cira ketika paket jasa akan disajikan kepada pelanggan dan calon
pelanggan
4 Kenali bahwa pengetahuan pendesain mengenai system dapat memberikan
mereka perspektif yang sangat berbeda dibandingkan dengan perspektif
pelanggan, lalu ambil langkah untuk mengatasi hal ini.
5 Memastikan bahwa manajer terlibat dan akan mendukung desain setelah
desain dilaksanakan
6 mendefinisikan mutu untuk hal berwujud dan hal tidak berwujud. Standar
yang tidak berwujud lebih sulit didefinisikan tetapi standar tersebut harus
ditangani
7 Memastikan bahwa kebijakan perekrutan, pelatihan dan imbal jasa sesuai
dengan harapan jasa
8 Menetapkan prosedur untuk menangani peristiwa yang dapat diprediksi dan
tidak dapat diprediksi
9 Menetapkan system untuk memantau, mempertahankan dan memperbaiki
jasa.
Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih,
didesain dan ditetapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi
definisi yang fungsional dan kemudian mungkin menjadi sebuah desain.
Sekarang, manajemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan lebih
lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk.
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan
untuk memastikan desain benar benar dapat di produksi. Ini merupakan uji
kemampuan untuk produksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi
kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur
pengendalian kualitas dan pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa produk
dapat dimulai dengan sukses. Pada akhirnya saat produk dianggap dapat
dipastikan dan diproduksi , manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.
Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara
yang lainnya menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan
transisi dari pengembangan ke produk berjalan dengan sukses. Kedua
pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas perlunya sumber daya dan
potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari sebuah
produk yang masih dalam kondisi berflukturasi. Pendekatan ketiga adalah
perpaduan pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini
menjadikan perpindahan sumber daya antara dua organisasi mudah, disaat
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah berbagi produk dan jasa dirancang, spesifikasi spesifikasinya harus
diterjemahkan ke berbagai system pemrosesan yang mencipatakan produk atau
menyediakan jasa. Disain proses phisik untuk produksi barang barang dan jasa jasa ini
menyangkut serangkaian keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan
perencanaan proses. Kuputusan keputusan harus dibuat tentang tipe proses, derajat
otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan an sebagainya. Disain proses tidak
semata mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut perimbangan
pertimbangan social,ekonomi dan lingkungan.
24
Daftar pustaka
http://8thinktank.co.id/business/8-tahapan-dalam-proses-
mengembangkan-produk/
http://www.academia.edu/35270189/MAKALAH_MANAJEMEN_OPERASIONAL_DESAIN_PROD
UK_DAN_JASA_Disusun_untuk_memenuhi_tugas_Manajemen_Operasi
https://www.scribd.com/doc/27327260/Makalah-Manajemen-Operasional-Desain-Produk
http://monicafebiyola.blogspot.co.id/2017/09/makalah-pembuatan-desain-dan-
pengemasan.html