Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN MEDIA INFORMASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN


KESEHATAN REPRODUKSI PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN
DARUT TAQWA BULUSAN SEMARANG

Tiara Asyfia Sidik *)


*) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Koresponden : tiarasyfia@gmail.com

ABSTRACT
Boarding school as an educational institution should be contributing to give the
clear information of health reproduction, however there are strong cultures and
norms that talking about reproduction health is a taboo.Then, how many students
have receive health reproduction’s information from some media sources that are
interpersonal media, new media (online), and print media. The purpose of this
study was to analyze the relationship between media and knowledge of health
reproduction’s information on students at the boarding school Darut Taqwa
Bulusan Semarang. This study uses a quantitative research with cross sectional
approach. The population of an active student in the boarding school Darut
Taqwa are 124 students and the number of samples taken as many as 124
students using total sampling method. This research using univariate, bivariate
analysis using Chi-square test, and also multivariat analysis. Most of respondent
had have good knowledge of health reproduction, among 53,2% of them. Chi
Square test results found the relation between the diversity of the information of
media, interpersonal media and print media. However, for the new source that is
media (online) have no relationship with the health reproduction knowledge of
students in boarding school Darut Taqwa. Multivariate test results print media is
the most influential media on the level of health reproduction knowledge in
students at boarding school Darut Taqwa. The result of these studies suggested
to increase of using another resources according to the needs of students, the
infomation of health reproduction module, health magazines, and health
reproduction learning systems should use the print media which aims to improve
student’s health reproduction knowledge.

Keyword : Knowledge of health reproduction, santri, media information

PENDAHULUAN jumlah penduduk Indonesia


Sepertiga komposisi sebanyak 237,6 juta jiwa. Pada usia
penduduk Indonesia adalah remaja, remaja inilah terjadinya perubahan
sehingga kesehatan reproduksi fisik, perilaku, kognitif, biologis, dan
remaja tetap menjadi salah satu emosi. Berbagai penelitian
prioritas program kesehatan di menunjukkan bahwa remaja
Indonesia. Hasil sensus penduduk mempunyai permasalahan yang
pada tahun 2010 jumlah remaja sangat kompleks seiring dengan
umur 10-24 tahun sangat besar yaitu masa transisi yang dialami remaja.
sekitar 64 juta atau 27,6% dari Masalah yang menonjol dikalangan

936
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

remaja yaitu permasalahan seputar Sebagai salah satu pondok


TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan pesantren di Semarang, Pondok
AIDS serta Napza).1 2 Pesantren Darut Taqwa dipilih
Kesehatan reproduksi sebagai objek dalam penelitian ini.
merupakan persoalan yang banyak Alasan pemilihan Pondok Pesantren
dihadapi remaja. Semua remaja Darut Taqwa sebagai objek
pada dasarnya sama, baik yang penelitian didasarkan pada kategori
berada di dalam ataupun di luar Pondok Pesantren Komprehensif
pesantren sama-sama atau kombinasi pengajaran
membutuhkan sosialisasi terhadap tradisional maupun modern
lingkungannya untuk menunjukkan sehingga pada pondok tersebut
eksistensi dirinya dan dorongan terdapat pelajaran formal dan
seksual secara almiah pada informal hal ini dapat menunjang
umurnya. Secara umum di pondok pengetahuan kesehatan reproduksi.
pesantren, masalah kesehatan Hal ini menarik untuk diteliti
reproduksi lebih tinggi yaitu 76%. di Pondok Pesantren Darut Taqwa
Banyak dari mereka yang memiliki dengan kategori Pondok Pesantren
masalah pada siklus haid, keputihan, Komprehensif atau kombinasi
dan gatal-gatal pada area kelamin. pengajaran tradisional maupun
Dari mereka yang bermasalah rata- modern. Hal ini pondok pesantren
rata berusia 16 tahun.3 4 tidak menutup diri dari
Sebagian besar santri di perkembangan zaman dan bisa
pondok pesantren merupakan menerima perubahan yang terjadi.
pelajar, yang terdiri dari siswa SMP Sehingga santri dapat menerima
(MTs), SMA (MA) dan mahasiswa informasi tentang kesehatan
terkategorikan usia remaja. Jumlah reproduksi dari berbagai sumber
pondok pesantren pada tahun media informasi dari dalam dan luar
2013/2014 secara keseluruhan di area pondok pesantren.
indonesia berjumlah 29535 lembaga Peran media menjadi penting
dan santri 3.876.696 jiwa.5 Hal ini dalam membentuk pengetahuan
mengalami peningkatan dari jumlah seorang remaja dalam memahami
santri pada tahun 2011/2012 secara masalah kesehatan reproduksi.
keseluruhan adalah 3.759.198 orang Informasi yang kurang tepat, akan
santri. Hal Ini menunjukkan sangat mempengaruhi pengetahuan
banyaknya remaja yang menuntut yang menjadi kurang tepat juga.
ilmu di pondok pesantren.6 Meningkatnya paparan informasi
Ketersediaan sumber media dari media memuat hal seksualitas
informasi dan juga terbukanya mendorong minat seksual remaja itu
sistem pengajaran kesehatan sendiri untuk selalu berusaha
reproduksi tergantung dari tipe mencari informasi dalam berbagai
pondok pesantren. Tipe pondok bentuk.
pesantren modern atau Sumber informasi itu dapat
komprehensif lebih cenderung diperoleh dengan bebas mulai dari
menerima perubahan zaman. teman sebaya, buku-buku, film,

937
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

video, bahkan dengan mudah untuk analisis bivariat dan regresi


membuka situs-situs lewat internet. logistik untuk analisis multivariat.
Namun sangat sedikit remaja Variabel penelitian :
memperoleh pendidikan yang a. Variabel bebas dalam penelitian
berkaitan dengan seksual dan ini adalah keragaman jenis
kesehatan reproduksi dari guru media informasi, media
ataupun orang tua.7,8 Pendidikan interpersonal, media baru
kesehatan reproduksi memang (online), dan media cetak.
sudah ada dalam pondok pesantren, b. Variabel terikat dalam penelitian
dengan model yang cenderung ini adalah pengetahuan
normatif, untuk kepentingan ibadah kesehatan reproduksi santri di
dan pelaksanaan akhlak dalam Pondok Pesantren Darut
keluarga dan pergaulan, tetapi Taqwa.
pemahaman tentang rasional seperti
menstruasi dan cara menjaga HASIL DAN PEMBAHASAN
kebersihan organ reproduksi belum Analisis univariat bertujuan
menyeluruh diberikan. Hal ini yang untuk menggambarkan karakteristik
menyebabkan pengetahuan sampel. Analisis univariat dilakukan
mengenai kesehatan reproduksi untuk variabel bebas dan juga
remaja di pondok pesantren masih variabel terikat. Analisis bivariat
rendah. dilakukan dengan cara
Berdasarkan latar belakang menghubungkan variabel bebas
di atas penulis tertarik untuk yang terdiri keragaman jenis media,
melakukan penelitian yang berjudul media interpersonal, media baru
“hubungan media informasi dengan (online), dan media cetak, dengan
tingkat pengetahuan kesehatan variabel terikat yaitu tingkat
reproduksi pada santri di Pondok pengetahuan kesehatan reproduksi.
Pesantren Darut Taqwa.” Berikut ini adalah hasil analisis
bivariat :
METODE Tabel 1. Uji hubungan
Penelitian ini merupakan 2
Variabel Nilai R Keteranga
jenis observasional analitik dengan
Bebas p n
menggunakan pendekatan cross Keragaman Ada
sectional. Pengambilan sampel 0,001 10,6%
Jenis Media Hubungan
menggunakan teknik total sampling Media 4,9% Ada
0,032
yaitu semua jumlah populasi Interpersonal Hubungan
Media Baru 3% Tidak
dijadikan sampel, diperoleh jumlah
(Online) 0,095 Berhubung
sampel sebanyak 124 responden. an
Instrumen penelitian yang digunakan Media Cetak 7,3% Ada
0,009
yaitu kuesioner. Analisis data Hubungan
penelitian dilakukan adalah analisis
univariat, analisis bivariat dan
analisis multivariat. Uji statistik
digunakan adalah uji Chi Square

938
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Berdasarkan tabel di atas dalam memanfaatkan media.


dapat diketahui bahwa terdapat tiga Pemanfaatan media dapat
variabel yang memiliki hubungan memotivasi terjadinya perilaku yang
dengan pengetahuan kesehatan positif dari penggunanya. Penelitian
reproduksi, yaitu keragaman jenis ini sejalan pada penelitian Rizza
media dengan p-value=0,001, media Norta hasil penelitian ini
interpersonal dengan p-value=0,032, membuktikan bahwa terdapat
dan media cetak dengan p-value hubungan antara jenis media massa
0,009 dan satu variabel lainnya dengan pengetahuan kesehatan
tidak ada hubungan dengan reproduksi pada remaja hal ini
pengetahuan kesehatan reproduksi. dikarenakan semakin tinggi
Berdasarkan penelitian yang penggunaan media massa maka
dilakukan dapat diketahui responden tingkat pengetahuan kesehatan
yang pengetahuan tentang reproduksi semakin tinggi pula.9
kesehatan reproduksi terbagi Keragaman jenis pada
menjadi dua kelompok yaitu kurang kategori banyak terpapar ≥ 5 jenis
baik sebesar 58% dan baik sebesar media informasi sebesar 66,1%.
66%. Responden masuk ke dalam Banyaknya paparan dari keragaman
kategori pengetahuan kesehatan jenis media informasi dapat
reproduksi tergolong baik, namun menunjang pengetahuan seseorang.
masi ada beberapa poin mengenai Hasil penelitian ini menunjukkan
kesehatan reproduksi yang bahwa dari berbagai macam bentuk
responden kurang pahami, terutama media, media interpersonal
pada bagian penyakit menular mendapatkan pilihan terbesar
seksual, alat kontrasepsi, anatomi sebagai sumber informasi kesehatan
dan fungsi organ reproduksi. reproduksi. Hal ini dikarenakan
Hasil penelitian ini kondisi responden yang berada
menjelaskan, meskipun sudah dalam lingkungan pondok pesantren
diadakan pembelajaran mengenai dalam waktu lama sehingga
kesehatan reproduksi pada pengaruh besar media hanya yang
responden di pondok pesantren, berada pada di dalam area pondok
yaitu pada sekolah sore (madrasah pesantren seperti komunikasi
diniyah). Belum mencakup interpersonal.
keseluruhan materi mengenai Media interpersonal pada
kesehatan reproduksi karena proses kategori banyak terpapar ≥ 3 jenis
pembelajaran dilakukan sesuai pilihan media interpersonal sebesar
tingkatan umur dikarenakan 79%. Responden banyak menjawab
pembelajaran seksualitas lebih pilihan media interpersonal pada
banyak memberikan pendidikan pengurus pondok pesantren.
normatif syari’ah, akhlak dan belum Menurut Soekidjo peranan
ada terkait dengan kesehatan komunikasi interpersonal ini dapat
reproduksi. efektif apabila memenuhi tiga hal
Tingkat pengetahuan juga yaitu, empathy, respect, dan jujur.10
dilihat berdasarkan sikap responden Faktor-faktor personal yang

939
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

mempengaruhi komunikasi sebagai media pembelajaran


interpersonal yaitu, kesamaan kesehatan reproduksi.13
karakteristik personal orang-orang Kitab kuning yang digunakan
yang memiliki kesamaan dlam nilai, di Pondok Pesantren Darut Taqwa
sikap, keyakinan, tingkat sosio yaitu masailun nisa, qurrat al-‘uyun,
ekonomis, agama, ideologis mabadi dan fath al-qorib. Penelitian
cenderung saling menyukai. Daya ini sejalan dengan penelitian Mugiati
tarik pada interaksi komunikasi mengenai hubungan jenis informasi
interpersonal makin tertarik yang diterima dengan tingkat
penerima pesan kepada pembawa pengetahuan kesehatan reproduksi
pesan, makin besar kecedurungan remaja informasi dari media cetak
penerima pesan berkomunikasi dengan tingkat pengetahuan. Hal ini
dengan pemberi pesan.11 dikarenakan informasi yang
Hasil dari variabel media diperoleh dari media cetak seperti
interpersonal hasil penelitian ini buku dan majalah mampu
sejalan dengan penelitian Malta memberikan pemahaman yang
Albania dari hasil penelitian tersebut tinggi kepada pembaca karena ia
menunjukkan adanya Terdapat sarat dengan analisis yang lebih
pengaruh signifikan kualitas dalam dibandingkan media lainnya.14
komunikasi interpersonal terhadap Media baru (online) pada
tingkat pengetahuan komunikan kategori banyak terpapar sebesar
semakin tinggi pula tingkat 62,9% dan responden yang pada
pengetahuan komunikan dan kategori kurang terpapar media baru
sebaliknya semakin rendah kualitas (online) sebesar 37,1%. Hasil
komunikasi interpersonal, semakin penelitian menunjukkan media baru
rendah pula tingkat pengetahuan (online) tidak berhubungan
komunikan.12 dikarenakan karakteristik responden
Media cetak pada kategori dalam menggunakan internet
banyak terpapar ≥ 2 jenis pilihan sebagai sumber informasi kesehatan
mdia cetak sebesar 57,3% lebih reproduksi. Hasil penelitian ini juga
besar dibanding dengan responden tidak berhubungan dikarenakan tidak
yang pada kategori kurang terpapar tersedianya sarana yang
< 2 jenis media cetak yaitu sebesar mendukung di dalam lingkungan
42,7%. Pilihan media yang banyak pondok pesantren.
dipilih pada media cetak yaitu buku. Hal ini menyebabkan
Sumber informasi dari media cetak responden mengakses internet dari
ini menyampaikan informasi berupa luar area pondok pesantren yaitu di
cerita, pengetahuan, dan lain-lain. warnet (warung internet) dengan
Dan dapat menampung banyak seidzin pengurus pondok pesantren
sekali informasi tergantung jumlah atau saat jam bebas pada hari
halaman yang dimilikinya yang minggu. Hal ini juga dikarenakan
memuat informasi kesehatan internet bukan satu-satunya sarana
reproduksi dan dapat digunakan untuk mendapatkan informasi
kesehatan reproduksi.

940
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Hasil penelitian ini sejalan cetak merupakan variabel yang


dengan penelitian yang dilakukan memiliki hubungan yang paling kuat
oleh Dwi Widysari menunjukkan dan variabel yang paling
tidak adanya hubungan penggunaan berpengaruh terhadap pengetahuan
internet dengan pengetahuan kesehatan reproduksi pada santri,
kesehatan reproduksi remaja. Hal ini namun dari nilai OR media cetak
disebabkan karena remaja yang sebesar 0,363 (OR < 1) tersebut
memiliki pengetahuan baik merasa dapat disimpulkan bahwa variabel
tidak perlu lagi menggunakan media cetak bersifat protektif atau
internet untuk memperoleh informasi memiliki pengaruhnya berbalik.
atau sebaliknya informasi yang Penelitian ini menunjukkan
diperoleh di internet kurang dapat keberadaan media cetak seperti
diserap atau disalah artikan dengan kitab kuning, buku erat sekali
benar oleh remaja.15 hubungannya dengan sistem
Analis multivariat digunakan pembelajaran di pondok pesantren.
untuk analisis hubungan seluruh Variabel media cetak bersifat
variabel yang mempunyai protektif atau memiliki pengaruh
kemaknaan statistik berdasarkan berbalik dikarenakan semakin
analisis untivariat dan bivariat. banyak responden membaca belum
Analisis multivariat bertujuan untuk tentu mereka mengerti atau belum
mengetahui variabel bebas yang sampai tahap memahami.
paling dominan. Berikut ini hasil Responden yang membaca belum
analisis multivariat : tentu mereka memahami lebih jelas
mengenai kesehatan reproduksi
Tabel 2. Analisis Multivariat dikarenakan seperti kitab kuning
Variabel B p Exp R2 yang syarat akan bahasa arab hal ini
(B)
Media -1,014 0,008 0,363 7,3%
menyulitkan sebagian responden
Cetak kesulitan untuk memahami maksud
Media -1,030 0,030 0,357 4,9% atau isi dari kitab kuning tersebut,
Interpers
onal meskipun kitab kuning digunakan
Konstan 0,782 0,005 2,187 sebagai media utama pada
pembelajaran kesehatan reproduksi
pada pendidikan informal di pondok
Hasil analisis multivariat pesantren dan buku pada
menggunakan uji Logistic Multiple pembelajaran formal di pondok
Regression menunjukkan dari kedua pesantren.
variabel yang paling besar Hal ini didukung dari
pengaruhnya terhadap pengetahuan karakteristik responden seperti
kesehatan reproduksi adalah media umur, tingkat pendidikan, dan lama
cetak. Nilai R2 menunjukkan bahwa menjadi santri menunjukkan
kekuatan hubungan media cetak hubungan dengan penggunaan
sebesar 7,3% dan media media cetak di pondok pesantren.
interpersonal sebesar 4,9%, Dari karakteristik responden tersebut
sehingga dapat disimpulkan media menunjukkan hubungan dengan

941
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

penggunaan media cetak, hal ini jenis media informasi (p-value=


sesuai dengan penggunaan media 0,001), media informasi
cetak yang terbagai dalam berbagai interpersonal (p-value= 0,032),
segmentasi demografi. media cetak dengan (p-value=
0,009).
KESIMPULAN
1. Tingkat pengetahuan santri SARAN
tentang kesehatan reproduksi Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan pada kategori baik yang telah dilakukan maka ada
sebesar 53,2%, sedangkan beberapa yang harus diperhatikan
pada kategori kurang sebesar dan ditindak lanjuti antara lain
46,8%. Secara keseluruhan sebagai berikut:
santri kurang mengetahui 1. Pondok Pesantren Darut Taqwa
informasi mengenai penyakit perlu meningkatkan sistem
menular seksual, kontrasepsi, pembelajaran kesehatan
anatomi, dan fungsi organ reproduksi melalui komunikasi
reproduksi. interpersonal dengan bantuan
2. Media cetak merupakan media media cetak. Hal ini dikarenakan
yang paling berpengaruh informasi kesehatan reproduksi
terhadap tingkat pengetahuan yang masi kurang pada materi
kesehatan reproduksi yang penyakit menular seksual,
bersifat protektif (OR < 1). kontrasepsi, anatomi, dan fungsi
3. Santri yang termasuk dalam organ reproduksi. Dalam upaya
kategori remaja awal (10 – 14 peningkatan sistem pembelajaran
tahun) sebesar 36,3%, santri tersebut perlu adanya dukungan
yang berjenis kelamin dari pondok pesantren yang
perempuan sebesar 58,9%, bekerjasama dengan BKKBN
santri dengan tingkat untuk penyediaan sumber media
pendidikan SMA (MA) / SMK cetak. Sumber media cetak dapat
sebesar 54%, santri yang berupa modul buku kesehatan
berasal dari luar daerah reproduksi atau buku terjemahan
Semarang sebesar 86,3%, dan dari kitab kuning sesuai
yang terkategorikan sebagai kebutuhan perkembangan santri.
santri lama sebesar 59,7%. Untuk memudahkan santri dalam
4. Santri banyak terpapar dari menggunakan media cetak
keragaman jenis media sebesar tersebut maka perlu dibuatnya
66,1%, media interpersonal perpustakaan kecil pada tiap
sebesar 79%, media baru kamar hal ini untuk meningkatkan
(online) sebesar 62,9%, dan minat baca santri terhadap
media cetak sebesar 57,3%. informasi kesehatan reproduksi.
5. Variabel yang berhubungan 2. Perlu adanya dukungan
dengan pengetahuan kesehatan penuh dari kiai terhadap
reproduksi yaitu keragaman pendidikan kesehatan

942
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

reproduksi pada santri dan Kependud [Internet]. 2013


dengan bersikap terbuka dan [cited 2015 Mar 19];2:182–92.
memberikan informasi Available from:
http://download.portalgaruda.o
kesehatan reproduksi. Upaya
rg/article.php?article=155409
ini dilakukan agar informasi &val=1099&title=The
kesehatan reproduksi bukan Reproductive Health of
lagi menjadi sesuatu hal yang History Adolescent
tabu untuk dibicarakan di 4. Mairo QKN, Islami.
lingkungan pondok pesantren. Pengetahuan terhadap
3. Perlunya diadakan kerjasama Kesehatan Reproduksi
Remaja Putri di Pondok
dengan BKKBN dalam bentuk
Pesantren. 2014 [cited 2015
kegiatan pelatihan dan Mar 24];5. Available from:
pembinaan untuk santri file:///C:/Users/USER/Downloa
sebagai upaya mewujudkan ds/158-262-1-SM (1).pdf
peer educator (kelompok 5. Kementrian Agama. Pedoman
teman sebaya) berupa Pusat Izin Operasional Pondok
Informasi dan Konseling Pesantren [Internet]. 2014
[cited 2015 Jun 6] p. 6.
Kesehatan Reproduksi
Available from:
Remaja (PIK-KRR). Hal ini http://pendis.kemenag.go.id/fil
memberikan pembelajaran e/dokumen/KEPDIRJENPEN
melalui santri yang telah DIS58772014PedomanIzinPe
diberi pembinaan, agar santri ndirianPesantren.pdf
lain merasa nyaman dan mau 6. Kementrian Agama. Analisis
dan Interpretasi Data pada
terbuka untuk menerima dan
Pondok Pesantren, Madrasah
menceritakan masalah Diniyah (Madin), Taman
kesehatan reproduksi Pendidikan Qur’an(TPQ)
mereka. Tahun Pelajaran 2011-2012
[Internet]. 2012 [cited 2015
KEPUSTAKAAN Mar 17]. Available from:
http://pendis.kemenag.go.id/fil
e/dokumen/pontrenanalisis.pd
1. Makhfudli FE. Keperawatan
f
Kesehatan Komunitas : Teori
7. Helmawati, Sukriyadi, Yusuf
dan Praktik dalam
M. Hubungan antara
Keperawatan. Jakarta:
Pengetahuan Sikap dan
Salemba Medika; 2009.
Perilaku dengan Status
2. Badan Kependudukan dan
Kesehatan Reproduksi pada
Keluarga Berencana
Remaja di Sma Negeri I
Nasional. Pedoman
Libureng Kabupaten Bone. Ilm
Pengelolaan Pusat Informasi
Kesehat Diagnosis [Internet].
dan Konseling Remaja dan
2014 [cited 2015 Apr
Mahasiswa (PIK R/M).
3];5:165–71. Available from:
Jakarta; 2012.
http://library.stikesnh.ac.id/file
3. Diah Indriani, Fitriyah N,
s/disk1/13/e-library stikes nani
Sulistyori Y. Riwayat
hasanuddin--helmawatis-623-
Kesehatan Reproduksi
1-52141651-1.pdf
Remaja Santri. Biometrika

943
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

8. Prawira IMY, Lubis DS. Media 12. Albania M. Pengaruh Kualitas


Massa yang Diminati dan Komunikasi Interpersonal
Sering Diakses Remaja terhadap Tingkat
Berpengaruh terhadap Pengetahuan Komunikan.
Tingkat Pengetahuan 2011 [cited 2015 May 24];
Kesehatan Reproduksi pada Available from: http://e-
Remaja Sma di Kota journal.uajy.ac.id/782/1/0KOM
Denpasar Tahun 2012. 2013 02852.pdf
[cited 2014 Dec 11];volume 13. Tim Pengembang Ilmu
1(community health):29–36. Pendidikan FIP-UPI. Ilmu dan
Available from: aplikasi pendidikan [Internet].
http://download.portalgaruda.o Grasindo; 2007 [cited 2015
rg/article.php?article=80916& Apr 6]. Available from:
val=978&title=Media Massa https://books.google.com/boo
yang Diminati dan Sering ks?id=B8cfnF69lOEC&pgis=1
diakses Remaja Berpengaruh 14. Mugiati. Hubungan Jenis
terhadap Tingkat Sumber Informasi yang
Pengetahuan Kesehatan Diterima dengan Tingkat
Reproduksi pada Remaja Pengetahuan Kesehatan
Sma di Kota Denpasar Tahun Reproduksi Remaja (Studi
2012 pada Siswa Kelas Ii Di Smu N
9. Dewi RNVR. Hubungan 5 Bandar Lampung Propinsi
Penggunaan Media Massa Lampung Mei 2002). 2002
dengan Tingkat Pengetahuan [cited 2015 May 21]; Available
Kesehatan Reproduksi pada from:
Remaja di Sman 8 Surakarta http://eprints.undip.ac.id/2631
[Internet]. 2010 [cited 2015 8/1/1438.pdf
Mar 24]. Available from: 15. Widyasari D. Hubungan
http://eprints.uns.ac.id/10322/ Penggunaan Internet dengan
1/153992108201005581.pdf Pengetahuan Kesehatan
10. Notoatmojo S. Promosi Reproduksi Remaja di Sma
Kesehatan dan Perilaku Negeri Ungaran Tahun 2010
Kesehatan. Jakarta: Rineke [Internet]. 2010 [cited 2015
Cipta; 2012. May 23]. p. 73. Available from:
11. Rakhmat J. Psikologi http://eprints.undip.ac.id/3834
Komunikasi. Bandung: Rosda; 6/1/3999.pdf
2011.

944

You might also like