Professional Documents
Culture Documents
2014 6 1 PDF
2014 6 1 PDF
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/284464579
CITATIONS READS
0 1,766
8 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
I'm working the research on anti-diabetic and anti-inflammatory of extract from Channa striata fish
and some Indonesian medicinal plants View project
I had finished to study anti hyperuricemic properties of some Indonsesian plants View project
All content following this page was uploaded by Muhtadi Muhtadi on 24 November 2015.
ABSTRACT
Antihyperuricemia activity in vivo testing has been done of single and combined extracts of Salam
(Syzigium polyanthum Walp) and Belimbing Wuluh leaves (Averrhoa bilimbi L.), and also standardized extracts.
Salam leaves extraction and Belimbing Wuluh leaves carried by the water solvent. Dried extract of each ingredient
had been done antihyperuricemia preclinical in vivo testing against male white mice strain Balb-C induced by
potassium oxonate dose of 250 mg / kg b.w. Antihyperuricemia preclinical in vivo testing results showed that the
single extracts of Salam and Belimbing Wuluh at a dose of 200 mg / kg b.w. had lower activity levels of uric acid
in the blood serum of male white mice, respectively 0.640 and 0.680. While the activity of the combination of
extracts of Salam-Belimbing Wuluh is 1.380.
Keywords: Antihyperurisemia preclinical in vivo testing; Salam leaves extract, Belimbing Wuluh leaves extract,
male white mice Balb-C
Dari hasil uji pendahuluan tersebut dapat jantan tidak mempunyai hormone estrogen,
dilihat bahwa dengan potassium dosis 250 mg/ jikalaupun ada hanya dalam jumlah yang relative
kgBB telah mampu menikkan kadar asam urat sedikit serta kondisi hormonal pada jantan lebih
mencit yaitu dari kadar normal dengan rata- stabil jika dibandingkan dengan mencit betina
rata 1,433 mg/dL menjadi 3,067 mg/kgBB. Hal karena pada mencit betina mengalami perubahan
ini sesuai dengan pernyataan yang mengatakan hormonal pada masa-masa tertentu seperti pada
bahwa mencit dikatakan hiperurisemia jika kadar masa siklus estrus, masa kehamilan dan menyusui
asam urat darahnya berkisar antara 1,7-3,0 mg/dL. dimana kondisi tersebut dapat mempengaruhi
Dan setelah diuji statistik diperoleh hasil bahwa kondisi psikologis hewan uji tersebut. Selain
antara kontrol normal dan kelompok potassium itu tingkat stress pada mencit betina lebih tinggi
oksonat sangat berbeda signifikan yaitu dengan dibandingkan dengan mencit jantan yang mungkin
nilai signifikansi sebesar 0,205 (p > 0,05). Jadi, dapat mengganggu pada saat pengujian.
dari hasil tersebut metode dalam penelitian dapat Potasium oksonat digunakan sebagai
dilanjutkan penelitian selanjutnya yaitu perlakuan induktor hiperurisemia karena potasium oksonat
dengan ekstrak. merupakan inhibitor urikase yang kompetitif
Hewan uji yang digunakan pada penelitian ntuk meningkatkan kadar asam urat dengan
ini adalah mencit putih jantan (Mus muculus) jalan mencegah perubahan asam urat menjadi
yang memiliki enzim urikase yang dapat allantoin. Dimana allantoin bersifat larut air dan
memecah asam urat dengan membentuk produk dapat diekskresi lewat urin, sehingga dengan
akhir allantoin yang bersifat mudah larut dalam dihambatnya enzim rikase oleh potassium
air (Martin, 1987). Untuk memperkecil variasi oksonat maka asam urat akan tertumpuk dan tidak
biologis, maka peneliti melakukan pengendalian tereliminasi dalam bentuk urin.
terhadap beberapa variabel antara lain dengan cara Kontrol positif yang digunakan adalah
menggunakan hewan uji yang kurang lebih sama allopurinol yaitu salah satu obat pirai atau gout yang
variasi biologisnya yaitu diantaranya dengan berat sering digunakan dalam pengobatan. Allopurinol
badan sekitar 30 – 40 gram, umur 2-3 bulan, galur merupakan satu-satunya urikostatikum yang saat
Balb-C, jenis kelamin jantan dan diperlakukan ini digunakan secara terapeutik, dimana bekerja
sama yaitu ditempatkan dalam kandang dengan untuk mengurangi pembentukan asam urat.
jumlah tiap kandangnya sama dan diberi makanan Sedangkan yang bekerja untuk meningkatkan
yang sama serta sebelum diberi perlakuan eliminasi asam urat disebut urikosurika
hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama (Mutschler, 1991). Allopurinol merupakan
± 2 jam dengan tetap diberi minum ad libitum. substrat ksantin oksidase dan dieliminasi melalui
Hal ini dilakukan agar kondisi hewan uji sama ginjal terutama sebagai oksipurinol (sering juga
dan untuk mengurangi pengaruh makanan yang disebut dengan istilah yang salah yaitu aloksantin)
dikonsumsi terhadap sediaan iji yang diberikan (Schunack dan Mayer, 1990). Allopurinol maupun
dalam penelitian. Dan untuk mengurangi tingkat oksipurinol, menghambat ksantin dan asam
kestresan hewan uji diadaptasikan dengan kondisi urat, dimana dalam dosis rendah mekanisme
laboratorium selama 7 hari. penghambatan berlangsung secara kompetitif dan
Pemilihan jenis kelamin jantan lebih dalam dosis tinggi bekerja secara tidak kompetitif.
didasarkan pada pertimbangan bahwa mencit Allopurinol yang memiliki waktu paroh dalam
Dalam penetapan kadar perlu diperhatikan mengurangi ganguan tersebut digunakan darah
kemungkinan adanya senyawa pengganggu yang tidak hemolisis, sehingga dalam penelitian
yaitu terutama dari sel-sel darah merah. senyawa ini yang digunakan adalah serum bukan plasma
dalam sel darah merah yang diketahui paling untuk mencegah agar glutation dan ergation tidak
mengganggu adalah glutation dan ergotion. Untuk lepas dari sel darah merah (Dawiesh, 1989).
Data kadar asam urat dalam serum mencit pemberian sediaan uji ekstrak dosis tunggal 200
setelah diinduksi dengan potasium oksonat dan mg/kgBB tersaji pada tabel berikut:
Tabel 2- Data Kadar Asam Urat Dalam Serum Setelah Perlakuan dengan Ekstrak
KADAR ASAM URAT
No. HU KELOMPOK PERLAKUAN BB (Gram) RATA-
SETELAH PERLAKUAN SD
RATA
1 39.3 3.1
2 30.5 3.7
Kontrol Negatif
3 30 2.9 3.100 0.3464
(Potasium Oksonat 250 mg/kgBB)
4 36 2.9
5 39 2.9
1 37.5 0.1
2 36.5 0.2
Kontrol Positif
3 36 0.3 0.2000 0.1000
(Allopurinol 10 mg/kgBB)
4 39 0.3
5 38.5 0.1
1 36 0.5
2 36.5 0.5
Ekstrak Daun Salam
3 37.5 0.9 0.6400 0.1673
(200 mg/kgBB)
4 38.5 0.6
5 39 0.7
1 35 1
2 34 0.3
Ekstrak Belimbing Wuluh
3 32.5 0.3 0.6800 0.3493
(200 mg/kgBB)
4 36 0.9
5 35 0.9
1 36.5 1.3
2 37.5 1.3
Ekstrak Salam – Belimbing Wuluh
3 (200 mg/kgBB) 36.5 1.6 1.3800 0.4087
1:1
4 38 1.9
5 37 0.8
Dari hasil uji anova diatas dapat dilihat mencit jika digabungkan akan memberikan hasil
bahwa kadar asam urat antara kontrol negative yang lebih baik karena senyawa aktif masing-
dengan kontrol positif maupun dengan kelompok masing ekstrak berbeda.
ekstrak menunjukan hasil yang berbeda signifikan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini SIMPULAN
menunjukkan bahwa allopurinol dan ekstrak daun Ekstrak daun Salam dan daun Belimbing
salam, Belimbing Wuluh maupun kombinasi Wuluh dosis tunggal 200 mg/kgBB terbukti
ekstrak salam dan Belimbing Wuluh mampu berpotensi menurunkan kadar asam urat dalam
menurunkan kadar asam urat dalam darah mencit darah mencit putih jantan galur Balb-C yang
putih jantan galur Balb-C jika dibandingkan dinduksi potassium oksonat dimana prosentase
dengan kontrol negatif (Potasium oksonat). penurunan kadar asam urat yang diberikan oleh
Jika dibandingkan dengan kontrol positif, ekstrak Salam kurang lebih sebesar 79,35%
penurunan yang dihasilkan oleh ekstrak tunggal dan ekstrak Belimbing Wuluh sebesar 78,06%
daun salam dan Belimbing Wuluh berbeda sedangkan penurunan oleh allopurinol sebesar
signifikan dengan nilai berturut-turut 0,031 dan 93,55%. Penurunan kadar asam urat dalam serum
0,020 (P < 0,005). Dari hasil yang diperoleh dari kombinasi eksrak Salam dan Belimbing Wuluh
dapat dikatakan bahwa kedua ekstrak dengan dengan perbandingan sama (1 : 1) memberikan
dosis tunggal memiliki potensiasi yang sama hasil yang berbeda tidak signifikan dengan kontrol
dalam menurunkan kadar asam urat mencit putih positif yaitu dengan prosentase penurunan sebesar
jantan galur Balb-C dimana hal tersebut didukung 55,48%.
dengan hasil statistik antara kedua ekstrak adalah DAFTAR PUSTAKA
berbeda tidak signifikan dengan nilai signifikansi
Ariyanti, R., 2007, Pengaruh Pemberian Infusa Daun
sebesar 0,835 (P > 0,05). Salam (Eugenia polyantha Wight.)Terhadap
Sedangkan kombinasi ekstrak Salam- Penurunan Kadar Asam Urat dalam Darah
Belimbing Wuluh jika dibandingkan dengan Mencit Putih Jantan hiperurisemia, Fakultas
kontrol positif berbeda signifikan dengan nilai Farmasi Universitas Muhammadiyah
P = 0,000 (P < 0,05). Hal ini berarti penurunan Surakarta, Surakarta.
yang dihasilkan oleh kombinasi ekstrak salam Dawiesah, I. S., 1989, Penentuan Nutrien dalam
dan Belimbing Wuluh berbeda jauh dengan Jaringan dan Plasma Tubuh, Hal 54-61,
penurunan yang dihasilkan oleh allopurinol. Dan PAU Pangan dan Gizi, UGM. Yogyakarta.
jika dibandingkan dengan ekstrak tunggal Salam Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978.
maupun Belimbing wuluh memberikan hasil yang Materia Medika Indonesia. Jilid 4. Jakarta.
berbeda tidak signifikan. Dari hasil tersebut dapat 109-111.
disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kombinasi Handadari, H. R., 2007, Efek Decocta Daun Salam
dari dua ekstrak tunggal yang masing-masing (Eugenia polyantha Wight.) Terhadap
potensial dalam menurunkan asam urat darah Penurunan Kadar Asam Urat dalam