Professional Documents
Culture Documents
HPP, Cogm PDF
HPP, Cogm PDF
HPP, Cogm PDF
4 (2014)
Erni Apriyanti
erni.apriyanti89@ymail.com
Yuliastuti Rahayu
ABSTRACT
This research is meant to give description and information about the implementation of target
costing method in the calculation of cost production at PT Semen Gresik (Persero) in cement price per
sack. The research subject is PT Semen Gresik (Persero) and the research object is carried out in the
form of documents records of consolidation financial statement, cost production achievement
percentage, cost production components, operational overview and approach by using qualitative
research with descriptive study. The data collection technique is originated from the primary and
secondary data in which the primary data is based on the direct information with the head of cost
accounting bureau while the secondary data is based on the related documents record in this research.
The result of the research shows that in conducting the implementation analysis of target costing in
the calculation of production base price shows that the planning of RKAP as the result of the cost
enhancement in the production process so the determination of selling price of cement per sack after
the mark up has been done, it also undergoes enhancement in order to be able to compete with the
similar product.
Keywords: Target Costing, Production Cost, Price Determination
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran dan informasi tentang penerapan metode
target costing dalam perhitungan biaya produksi pada PT. Semen Gresik (Persero) dalam
harga semen perzak. Subyek yang diteliti adalah PT. Semen Gresik (persero) dan obyek
penelitian dilakukan berupa catatan dokumen-dokumen pada berupa laopran keuangan
konsolidasi,persentase pencapaian biaya produksi, kompponen biaya produksi, ikhtisar
operasional dan pendekatan yang digunakan menggunakan penelitian kualitatif dengan
studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan bersumber dari data primer dan
data sekunder. Dimana data primer didapat berdasarkan informasi langsung dengan
pimpinan biro akutansi biaya, sedangkan data sekunder didapat berdasarkan catatan
dokumen yang terkait dalam penelitian. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam melakukan
analisa penerapan target costing pada perhitungan harga pokok produksi menunjukkan
kenaikan dari perencanaan RKAP akibat adanya peningkatan biaya dalam proses produksi
sehingga penetapan harga jual perzak semen setelah dilakukan mark up juga mengalami
peningkatan untuk dapat bersaing dengan produk sejenis.
Kata Kunci: Target Costing, Biaya Produksi, Penentuan Harga
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
2
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi perkembangan dunia usaha semakin meningkat, hal ini terlihat
dari banyaknya aktifitas usaha terutama dalam hal perindustrian. Dalam dunia industri
sering terjadi persaingan dalam menciptakan dan memperkenalkan produk–produk
ungulan dari masing–masing perusahaan. Keunggulan yang dimiliki perusahaan untuk
memenangkan suatu persaingan dapat mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuan
utama perusahaan yaitu memperoleh laba. Namun kelangsungan hidup dari perusahaan
dapat dipertaruhkan ketika perusahaan tidak dapat mengatisipasi pasar yang kompetitif.
Maka perusahaan harus benar–benar dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dengan mengatisipasi pasar yang kompetitif.
Antisipasi pasar dapat dilakukan dengan menganalisis kekuatan perusahaan.
Keunggulan perusahaan dapat digambarkan dengan produk unggulan dengan produk yang
dapat memperhatikan harga jual, kualitas, dan fungsional produk yang diterima pasar.
Berkaitan dengan penentuan harga jual, dimana yang harus diperhatikan dengan
adanya persaingan yang semakin ketat dan kompetitif membuat penetapan harga jual
menjadi tidaklah mudah. Harga jual kerap ditentukan oleh pasar, sehingga harga pasar
(market price) digunakan untuk menentukan target biaya yang disesuaikan dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan dalam produksi.
Harga jual yang rendah sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar, hal ini
diperkuat dengan banyaknya fakta tentang produk yang mendominasi pasar adalah harga
jual yang rendah, karena dengan harga jual yang rendah akan menghasilkan laba
dibandingkan dengan kualitas. Dalam memperoleh produk unggulan dan menetapkan
harga jual yang kompetitif perusahaan dapat memfokus pada harga pokok produksi. Harga
pokok produksi adalah biaya-biaya yang timbul karena adanya aktivitas produksi. Proses
produksi suatu perusahaan akan mengeluarkan biaya-biaya yang akan digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa. Biaya-biaya yang timbul tersebut dinamakan biaya
produksi. Dimana biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Target costing merupakan penentuan biaya maksimum yang dimungkinkan bagi
pembuatan sebuah produk dan kemudian merancang prototipe yang menguntungkan
dengan kendala biaya maksimum yang telah ditetapkan. Mengingat begitu penting masalah
target costing, maka hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan PT. Semen Gresik (persero)
Tbk, dimana dalam menjalankan kegiatan produksi semen, maka perusahaan perlu
menerapkan target costing dalam produksinya. Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
dengan menerapkan target costing adalah untuk menentukan harga pokok produk sesuai
dengan yang diinginkan (target) sebagai dasar penetapan harga jual produk untuk
memperoleh laba yang diinginkan oleh perusahaan.
Agar dapat bersaing dalam pasar saat ini, perusahaan harus dapat menciptakan
suatu produk baik barang maupun jasa yang harganya lebih rendah atau harganya sama
dengan harga yang ditawarkan para pesaingnya. Untuk dapat memperoleh produk seperti
itu, perusahaan harus berusaha mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pada proses
porduksinya. Konsep target costing sangat sesuai sejalan dengan meningkatnya persaingan
serta tingkat penawaran yang jauh melampaui tingkat permintaan, maka kekuatan pasar
memberi pengaruh yang semakin besar terhadap tingkat harga. Untuk itulah diperlukan
target costing untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dalam rangka pengurangan biaya
(cost reduction), yang pada akhirnya akan membawa dampak terhadap tingkat harga yang
kompetitif.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi tentang
penerapan metode target costing dalam pengelolaan biaya produksi pada PT Semen Gresik
(persero) Tbk dalam penentuan harga jual semen perzak.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
3
Klasifikasi Biaya
Informasi biaya disajikan untuk memenuhi keperluan pemakainya. Penggunaan
informasi biaya harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan informasi biaya oleh
pemakainya. Teknik penyajian informasi biaya berpedoman pada konsep “different
classification of costs for different purpose”. Artinya, untuk tujuan penggunaan informasi biaya
yang berbeda, diperlukan klasifikasi biaya yang berbeda pula. Dengan demikian, suatu
klasifikasi biaya tidak dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan. jika pemakaian
memerlukan informasi biaya untuk tujuan yang berbeda-beda, maka diperlukan informasi
biaya dalam klasifikasi yang berbeda-beda pula sesuai dengan tujuan penggunaan informasi
biaya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
4
Carter dan Usry (2004:40) berpendapat bahwa klasifikasi biaya sangat penting guna
membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan
berdasarkan pada hubungan antara biaya, antara lain:
1. Klasifikasi Biaya dalam Hubungan Antara Biaya dengan Produk
2. Klasifikasi Biaya dalam Hubungan Antara Biaya dengan Volume produksi
3. Klasifikasi Biaya dalam Hubungan Antara Biaya dengan Departemen Produksi atau
Segmen Lain.
4. Klasifikasi Biaya dalam Hubungan Antara Biaya dengan Periode akuntansi
5. Klasifikasi Biaya dalam Hubungan Antara Biaya dengan Suatu Keputusan, Tindakan,
atau Evaluasi.
Pendekatan Target Costing Sebagai Alat Penilaian Efisiensi Produksi Pada PT. Tropica
Cocoprima
Gerungan (2013) menyatakan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
peranan target costing dapat dijadikan sebagai alat penelian efisiensi dalam proses produksi,
dengan membandingkan antara total biaya menurut perusahaan dengan menurut target
costing, menurut peneliti dengan target costing, diketahui lebih efisien menggunakan target
costing, dimana perusahaan dapat memperoleh penghematan biaya tahun 2011 sebesar
18,21%, dan tahun 2012 sebesar 2,70%.
METODE PENELITIAN
responden individu yaitu pimpinan dari perusahaan yang telah diteliti dan memberikan
jawabannya berupa informasi mengenai hal-hal yang bersangkutan tentang pokok masalah
yang telah diteliti. Sedangkan data sekunder merupakan data yang berasal dari catatan
dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.
Definisi Operasional
Penelitian deskriptif kualitatif perlu menjelaskan satuan kajian yang merupakan satuan
terkecil obyek penelitian yang diinginkan peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data dan
memberikan gambaran sesuai dengan kenyataan yang ada pada saat diadakan penelitian.
Satuan kajian pada penelitian ini menitikberatkan pada perhitungan harga pokok produksi
menggunakan target costing dalam penghematan biaya produksi PT Semen Gresik (persero)
untuk produk Portland Composite Cement (PCC). Dapat dilihat satuan kajian pada penelitian
ini meliputi:
1. Pencapaian Biaya Produksi dari Realisasi Produksi
Perhitungan pencapaian biaya produksi dilakukan terlebih dulu untuk mencari berapa
jumlah nominal yang diperoleh alokasi persentase total biaya produksi konsolidasi untuk
semen gresik. Alokasi pencapaian biaya produksi dari realisasi produksi untuk tahun 2011
sebesar 0,37 atau 37% dan tahun 2012 sebesar 0,40 atau 40%, dimana persentase tersebut
diperoleh dari perusahaan, adapun rumus yang digunakan antara lain:
Rumus = Total biaya produksi x Persentase pencapaian biaya produksi
Dimana hasil perhitungan ini akan digunakan penulis sebagai dasar total biaya produksi
berdasarkan RKAP.
3. Target Costing
Sebelum dilakukan perhitungan biaya target atau target costing penulis melakukan
perhitungan target produksi dan target penjualan sebagai dasar perhitungan target costing
untuk produksi tahun 2011 dan 2012 sebagai berikut:
Analisa Harga
Berdasarkan pada jenis-jenis produksi yang banyak, maka penulis melakukan analisa
harga pada produk Portland Composite Cement (PCC) kemasasan 40kg atau yang lebih dikenal
dengan nama Portland Cement. Analisa harga ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah
informasi pada tahap selanjutnya, dimana perbandingan harga semen Portland cement
dengan berat 40kg pada perusahaan semen gresik dengan perusahaan lain yang sejenis
(competitor). Dimana perbedaan harga semen ini diambil berdasarkan jenis produk semen
yang terdiri dari semen tiga roda, semen holcim, semen gresik yang didasarkan pada jenis
produk dan berat semen 40 kg.
Tabel 1
Perbandingan Harga Semen 40 kg
di Pasaran
(dalam rupiah)
Jenis Produk
Nama Produk Semen
Portland Cement
Target Laba
Pada prinsipnya perusahaan berorientasi pada profit, dimana jika profit yang diterima
perusahaan lebih besar maka perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta
dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan perusahaan. Sehingga penulis berasumsi bahwa
target laba yang diharapkan perusahaan sebesar 60% dari target produksi.
Tabel 2
Pencapaian Biaya Produksi Terhadap Realisasi Produksi
PT Semen Gresik
2011 dan 2012
(dalam ribuan Rupiah)
2011 2012
Total Biaya
Total Realisasi Total Biaya Total Realisasi
Produksi Pencapaian Pencapaian
Produksi Produksi Konsol Produksi
Konsol
8.891.868.000 37% 3.289.991.160 10.300.667.000 40% 4.120.933.800
Sumber: hasil olahan data
Tabel 3
Standar Total Biaya Produksi
PT Semen Gresik
2011 dan 2012
(dalam rupiah)
2011 2012
Jumlah % Jumlah %
Total Pencapaian Biaya Produksi 3.289.991.160 4.420.933.800
Kenaikan biaya produksi ( 164.499.558) 5% ( 412.026.680) 10 %
Standar Total Biaya Produksi 3.125.491.602 3.708.240.120
Sumber: hasil olahan data
maka dapat dilakukan perhitungan komposisi biaya produksi, sebagaimana tampilan pada
tabel 4:
Tabel 4
Komposisi Biaya Produksi Berdasarkan RKAP dan Pencapaian Realisasi Produksi
PT Semen Gresik
2011 dan 2012
(dalam ribuan rupiah)
Tabel 5
Laporan Harga Pokok Produksi
PT Semen Gresik (Persero)
2011 dan 2012
(dalam ribuan rupiah)
RKAP Pencapaian Realisasi Produksi
2011 2012 2011 2012
Biaya Bahan Baku 343.804.076 444.988.814 394.798.939 494.432.016
Biaya Tenaga Kerja 281.294.244 407.906.413 263.199.293 329.621.344
Biaya Overhead Pabrik 2.500.393.282 2.855.344.892 2.631.992.928 3.296.213.440
Harga Pokok Produksi 3.125.491.602 3.708.240.120 3.289.991.160 4.120.266.800
Jumlah produksi semen se-tahun (ton) 9.800 11.100 9.800 11.100
Harga Pokok Produksi (perton) 318.928 334.076 335.713 371.195
Sumber: hasil olahan data
Berdasarkan tabel laporan harga pokok produksi diatas dapat diketahui bahwa
biaya produksi berdasarkan RKAP pada tahun 2011 dengan produksi semen sebanyak 9.800
ton, mengeluarkan biaya produksi per-ton sebesar Rp318.928,00 ternyata pada saat realisasi
biaya produksi per-ton untuk 2011 sebesar Rp335.713,00 Sedangkan pada tahun 2012 dengan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
12
produksi semen sebanyak 11.100 ton, mengeluarkan biaya produksi per-ton sebesar
Rp334.076,00 ternyata pada saat realisasi biaya produksi per-ton untuk 2012 sebesar
Rp371.195,00
Target Costing
Untuk mengetahui target costing atau target biaya setelah terjadi pencapaian kenaikan
biaya produksi perusahaan. Penulis menetapkan bahwa penetapan harga target sebesar
target produksi 2011 sebanyak 9.800 ton dan 2012 sebanyak 11.100 ton, namun ternyata
penjualan semen pada tahun 2011 sebanyak 10.300 ton dan 2012 sebanyak 11.500 ton.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung target produksi dan target realisasi:
1. Target produksi
a. 2011
Target produksi = Produksi semen (ton) x HPP per-ton
= 9.800 x 318.928
= Rp3.125.491.602,00
b. 2012
Target produksi = Produksi semen (ton) x HPP per-ton
= 11.100 x 334.076
= Rp3.708.240.120,00
2. Target Penjualan
a. 2011
Target realisasi = Penjualan semen (ton) x HPP per-ton
= 10.300 x 334.076
= Rp3.284.955.459,00
b. 2012
Target realisasi = Penjualan semen (ton) x HPP per-ton
= 11.500 x 371.195
= Rp3.841.870.395,00
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
13
Berdasarkan penjelasaan pada tabel diatas maka selisih target produksi dan target penjualan
maka selisih untuk 2011 menguntungkan (M) sebesar Rp159.463.857,00 sedangkan untuk
2012 menguntungkan (M) sebesar Rp133.630.275,00. Berikut ini perhitungan target produksi
berdasarkan pencapaian realisasi produksi.
Tabel 7
Penentuan Target Produksi
Berdasarkan Pencapaian Realisasi Produksi
(dalam ribuan rupiah)
HPP (Pencapaian
Tahun Produksi Penjualan Target Target Selisih
Realisasi
(ton) (ton) Produksi Penjualan
Produksi)
2011 9.800 10.300 335.713 3.289.991.160 3.457.847.852 167.856.692
2012 11.100 11.500 371.195 4.120.266.800 4.268.744.883 148.478.083
Sumber: hasil olahan data
1. Target produksi
a. 2011
Target produksi = Produksi semen (ton) x HPP per-ton
= 9.800 x 335.713
= Rp3.289.991.160,00
b. 2012
Target produksi = Produksi semen (ton) x HPP per-ton
= 11.100 x 371.195
= Rp4.120.266.800,00
2. Target Penjualan
a. 2011
Target realisasi = Penjualan semen (ton) x HPP per-ton
= 10.300 x 335.713
= Rp3.457.847.852,00
b. 2012
Target realisasi = Penjualan semen (ton) x HPP per-ton
= 11.500 x 371.195
= Rp4.268.744.883,00
Berdasarkan penjelasaan pada tabel diatas maka selisih target produksi dan target produksi
berdasarkan realisasi maka selisih untuk 2011 munguntungkan (M) sebesar Rp167.856.692,00
sedangkan untuk 2012 menguntungkan (M) sebesar Rp148.478.083,00 dikarenakan
perusahaan mampu memenuhi target penjualan karena perusahaan efektifitas dalam
mengelolah produksi.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
14
1 Tahun 2011
a. RKAP
Biaya Target = Harga Target – Laba Target
= Rp3.125.491.602,00 – (60% x Rp3.125.491.602,00)
= Rp1.250.196.641,00
b. Pencapaian Realisasi Produksi
Biaya Target = Harga Target – Laba Target
= Rp3.289.991.160,00 – (60% x Rp3.289.991.160,00)
= Rp1.315.996.464,00
2 Tahun 2012
a. RKAP
Biaya Target = Harga Target – Laba Target
= Rp3.708.240.120,00 – (60% x Rp3. 708.240.120,00)
= Rp1.315.996.464,00
b. Pencapaian Realisasi Produksi
Biaya Target = Harga Target – Laba Target
= Rp4.120.266.800,00 – (60% x Rp4.120.266.800,00)
= Rp1.648.106.720,00
Berdasarkan data diatas untuk menentukan target harga berdasarkan target produksi maka
target biaya berdasarkan RKAP yang diperoleh 2011 dan 2012 sebesar Rp1.250.196.641,00
dan 2012 sebesar Rp1.483.296.048,00 sedangkan target biaya berdasarkan pencapaian
realisasi produksi yang diperoleh 2011 sebesar Rp1.315.996.464,00 dan 2012 sebesar
Rp1.648.106.720,00.
Berdasarkan data diatas penetapan harga jual berdasarkan RKAP harga pokok
produksi per ton tahun 2011 dan 2012 sebesar Rp318.928,00 dan Rp334.076,00 dengan harga
jual per-zak dengan berat 40kg pada tahun 2011 dan 2012 sebesar Rp12.757,00 dan
Rp13.368,00 sedangkan penetapan harga jual berdasarkan realisasi produksi harga pokok
produksi per ton tahun 2011 dan 2012 sebesar Rp335.713,00 dan Rp371.195,00 dengan harga
jual per-zak dengan berat 40 kg pada tahun 2011 dan 2012 sebesar Rp13.429,00 dan
Rp14.848,00
Apabila penetapan harga jual per zak semen dilakukan setelah dilakukan markup
sebesar 80%, dilakukan penambahan markup ini dikarenakan adanya peningkatan produksi.
Berikut ini penjelasaan pada tabel dibawah ini:
Rumus = HPP per-ton sebelum markup + (HPP per-ton sebelum markup x 80%)
1. RKAP
2011 = Rp318.928,00 + (Rp318.928,00 x 0,80) = Rp574.070,00
2012 = Rp334.076,00 + (Rp334.076,00 x 0,80) = Rp601.336,00
2. Realisasi Produksi
2011 = Rp335.713,00 + (Rp335.713,00 x 0,80) = Rp604.284,00
2012 = Rp371.195,00 + (Rp371.195,00 x 0,80) = Rp668.151,00
Berdasarkan tabel diatas setelah dilakukan markup 80% ternyata harga pokok
produksi perton berdasarkan RKAP untuk 2011 dan 2012 sebesar Rp574.070,00 dan
Rp601.336,00 sehingga harga jual yang ditetapkan untuk per-zak untuk tahun 2011 dan 2012
sebesar Rp22.963,00 dan Rp24.053,00 sedangkan harga pokok produksi perton berdasarkan
realisasi produksi untuk 2011 dan 2012 sebesar Rp604.284,00 dan Rp668.151,00 sehingga
harga jual yang ditetapkan untuk per-zak dengan berat 40kg untuk tahun 2011 dan 2012
sebesar Rp 21.486 dan Rp23.756,00. Maka penentuan harga jual semen per zak yang dijual ke
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
16
pasar berdasarkan ralisasi produksi pada tahun 2011 sebesar Rp24.171,00 dan tahun 2012
Rp26.726,00 dimana harga ini berdasarkan pada harga pabrik.
Daftar Pustaka
Apriyono, A. 2007. Prosedur Penetapan Harga Jual.
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/06/15/penetapan-harga-jual/. Diakses tanggal
12 November 2013.
Blocher, J. E., K. H. Chen, dan T. W. Lin. 2000. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Jilid
Satu. Terjemahan A. Susty Ambarriani. Salemba Empat. Jakarta.
, , dan . 2008. Cost Management. Edisi Tiga. Terjemahan Tim Penerjemah
Penerbit Salemba. Salemba Empat. Jakarta.
Carter, W. K., dan M. F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi Tiga belas. Salemba Empat.
Jakarta.
Garrison, H. R., E. W. Noreen, dan P. C. Brewer. 2006. Manajerial Accounting. Edisi Sebelas.
Terjemahan Nuri Hinduan. Salemba Empat. Jakarta.
Gerungan, H. P. 2013. Pendekatan Target Costing Sebagai Alat Penilaian Efisiensi Produksi
Pada PT. Tropica Cocoprima. Jurnal EMBA 1(3): 863-870.
Griffin, W. R. and R. J. Ebert. 2006. Bisnis. Terjemahan Benyamin Molan. Prenhallindo.
Jakarta.
Hansen, D. R dan M. M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi Tujuh. Salemba Empat.
Jakarta.
Himawan, F. A. dan R. Pendajaya. 2005. “Penerapan Metode Target Costing Sebagai Alat Bantu
Manajemen dalam Mengoptimalkan Perencanaan Laba”. Jurnal ESENSI 8(2): 7-27.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Penerbit Andi Offset.
Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa. Edisi Ketiga. Salemba
Empat. Jakarta.
. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Enam. STIE YKPN. Yogyakarta
. 2007. Activity Based Cost System. UPP STIM YKPN. Yogyakarta
Priyadi, M. P. 2006. Akuntansi Biaya: Pendekatan Tradisional dan Kontemporer. Edisi
Kedua. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya
Raybun, G. L. 1999. Akuntansi Biaya: Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya.
Terjemahan: Alfonsus Sirait. Jilid I dan II. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sidharta, J. dan Yessica. 2008. “Perbandingan Penerapan Metode Tradisional dengan Metode
Activity Based Costing dalam Perhitungan Biaya Produksi pada Perusahaan XYZ”. Buletin
Ekonomi Vol XII No.2 (September): 48-65.
Sulastiningsih, dan Zulkifli. 2006. Akuntansi Biaya: Dilengkapi Isu-isu Kontemporer. Edisi
Kedua. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Supriyono, R. A. 1997. Akuntansi Biaya Dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju Dan
Globalisasi. Edisi Pertama. BPFE UGM. Yogyakarta.
Tandiontong, M. dan N. F. Anggraini. 2011. “Peranan Target Costing dalam Pengendalian Biaya
Produksi (Studi Kasus pada CV Bandung Mulia Konveksi)”. Jurnal Universitas Paramadina
8(4): 178-198.
Witjaksono, A. 2006. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
●●●