Professional Documents
Culture Documents
72 138 1 SM PDF
72 138 1 SM PDF
72 138 1 SM PDF
1, 2013
ABSTRACT
Preparation and characterization of dried herb extract of meniran (Phyllanthus niruri L.) has been done. Dried
extract was made by adding lactose with a certain ratio, with the ratio of extract and lactose are: 1 : ½ (F1); 1 : 1
(F2); 1 : 1½ (F3); 1 : 2 (F4). Characters abserved were specific and non specific character of the dried extract.
Non specific character of dry extract include loss in drying values, real density, compressed density, total ash,
acid insoluble ash content. Specifik characterization extract includes identities, organoleptic, levels of water
soluble exstract the levels of compounds soluble in ethanol and levels of chemical constituents. Dried extract
mode with F3 has better characteristics than the other formulas. The name of the extract is Extractum
Phyllanthus niruri L.Siccum. The extract was in the form of dry powder, dark brown, odor like meniran crude
herb with a strong flavor. Levels of water soluble extract was 55.1077 % b/b ± 11.2218 % b/b while levels of
ethanol-soluble extract 18.7214 % b/b ± 0.6733 % b/b. flavonoid levels of the dried extract was 0.2413 % w/w.
ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi ekstrak kering herba meniran(Phyllanthus niruri L.) .
ekstrak kering dibuat dengan penambahan laktosa dengan berbagai perbandingan, dimana perbandingan ektrak
dan laktosa adalah 1:½ (F1); 1:1 (F2), 1:1½ (F3); 1:2 (F4). karakter yang diamati adalah karakterisasi spesifik
dan non spesefik ekstrak kering. Karakter non spesifik meliputi susut pengeringan, Bj Nyata dan Bj Mampat,
kadar abu total dan kadar abu total tak larut asam.karakter spesifik ekstrak meliputi identifikasi, organoleptik,
kadar senyawa larut air, kadar senyawa larut etanol dan kadar kandungan kimia. Dari keempet perbandingan
diatas ternyata ekstrak kering yang dibuat dengan F3 memiliki karakteristik yang paling baik. Identitas dari
ekstrak tersebut adalah extractum Phyllanthus niruri L. Siccum. ekstrak berbentuk serbuk kering, berwarna
coklat tua, berbau khas meniran dengan rasa yang kuat. Kadar senyawa larut air sebesar 55,1077 % b/b ±
11,2218 % b/b. sementara senyawa larut etanol sebesar 18,7214 % b/b ± 0,6733 5 % b/b, Kadar flavonoidnya
sebesar 0,2413 % w/w.
\
PENDAHULUAN Meniran merupakan salah satu
tumbuhan obat Indonesia yang telah lama
Bagi sebagian besar masyarakat digunakan secara turun temurun untuk
pedesaan, tanaman meniran dikenal pengobatan (Rivai, et al., 2011). Manfaat
sebagai salah satu tanaman liar yang meniran adalah melancarkan air seni
berkhasiat mengobati. Akan tetapi (diuretik), meningkatkan ketahanan tubuh,
pengetahuan mereka tentang khasiat bisa menurunkan demam, mengobati sakit
meniran hanya sedikit saja. Setelah maag, menghancurkan batu ginjal,
meniran diuji secara klinis oleh tim menghancurkan batu empedu, mengobati
kedokteran dari berbagai belahan dunia, sakit malaria, menghilangkan nyeri haid,
akademisi mengetahui bahwa meniran menurunkan berat badan, menghilangkan
adalah salah satu kekayaan alam yang jerawat, menyembuhkan sakit gigi,
terabaikan selama ini (Sulaksana & mengobati batuk, menyembuhkan luka
Jayusman, 2004).
9
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
bakar, dan mengobati epilepsi (Sulaksana kering yang memenuhi standar Farmakope
& Jayusman, 2004). Herbal Indonesia.
Kandungan lainnya dari meniran
berupa senyawa flavonoid, flavonoid METODE PENELITIAN
adalah senyawa antioksidan yang lebih
kuat dibandingkan dengan vitamin E. Alat dan Bahan
Senyawa ini mampu menstimulir Alat-alat yang digunakan adalah,
(merangsang) kekebalan tubuh. Flavonoid kertas saring, spatel, corong, batang
rutin dan kuersetin dikenal sebagai pengaduk, wadah meserasi (botol gelap),
antikarsinogen (penghambat kanker). cawan penguap, krus porselen, pipet
Selain itu, flavonoid kuersetin terbukti gondok, pipet tetes, beaker glass, gelas
mampu menghambat sintesis histamin ukur, erlenmeyer, labu ukur, desikator,
yang merupakan mediator penting penyakit piknometer, timbangan analitik, penangas
dermatitis alergika (eksim). Meniran juga air, oven, spektrofotometer UV-Vis
terbukti dapat mengurangi kerusakan (Simadzu 1240). Bahan yang digunakan
jaringan pada penderita alergi kulit. adalah herba meniran (Phyllanthus niruri
Nirurin dan kuersetin yang terdapat di L), aquadest, etanol 95%, laktosa, n-
dalam meniran berkhasiat sebagai peluruh heksan, metanol, Aluminium Klorida 10%,
air seni (diuretik). Filantin, hipofilantin, Natrium Asetat 1M, kuersetin.
vitamin K, tanin dan damar berperan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan Prosedur Penelitian
sebagai hepatoprotektor (Kardinan & Pengadaan sampel
Kusuma, 2004). Sampel herba meniran diambil di
Karena pentingnya meniran dalam sekitar kampus Taman Siswa, Padang (Di
pengobatan maka mutu keamanannya dan sepanjang Banda Bakali).
kemanfaatannya harus ditingkatkan
melalui penelitian dan pengembangan. Penyiapan simplisia
Untuk meningkatkan mutu keamanan dan 1. Pengambilan herba meniran
kemanfaatan meniran sebagai obat bahan Tumbuhan diambil secara manual,
alam Indonesia, perlu dilakukan diambil semua bagian dari tumbuhan
standarisasi terhadap bahan bakunya, baik meniran (Phyllanthus niruri L.) yang
yang berupa simplisia maupun yang diatas permukaan tanah, tumbuh tegak,
bentuk ekstrak atau sediaan galenik (Rivai, bercabang-cabang dipanen pagi hari dan
et al., 2011). diambil tumbuhan yang telah dewasa.
Ekstrak kering adalah sediaan dari
tanaman yang diperoleh dengan cara 2. Identifikasi tumbuhan meniran
pemekatan dan pengeringan ekstrak cair Identifikasi tumbuhan dilakukan di
sampai mencapai konsentrasi yang Herbarium Universitas Andalas.
diinginkan menurut cara–cara yang
memenuhi syarat. Pengaturan biasanya 3. Sortasi basah
dilakukan berdasarkan kandungan bahan Dilakukan untuk pemisahan
aktif dengan cara penambahan bahan inert pengotor padat simplisia sebelum
(Badan POM, 2000). pencucian, dengan cara membuang bagian-
Berdasarkan uraian diatas maka bagian yang tidak perlu sebelum
peneliti mengembangkan pembuatan pengeringan, sehingga didapatkan herba
ekstrak kering dari simplisia herba meniran yang layak untuk digunakan, cara ini dapat
(Phyllanthus niruri L.) sebagai ekstrak dilakukan dengan manual.
10
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
11
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
12
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
13
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
14
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
15
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
16
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
dan 1:1 sebesar 18,520767. Dari uji lanjut terendah bahan kimia kandungan ekstrak
Duncan memperlihatkan kadar abu total kering yang terlarut dalam pelarut tertentu.
ekstrak laktosa 1:1 ½ sama dengan 1:2 Data dari Anova menunjukkan sig. 0,002 <
namun berbeda dengan 1:1. 0,05 berarti Ho ditolak artinya rata-rata
Kadar abu total dengan perbandingan ekstrak berbeda.
perbandingan ekstrak dengan laktosa 1:1 ½ Senyawa larut dalam etanol ekstrak
mempunyai kadar abu totalnya lebih kecil kering meniran dengan perbandingan 1:1,
artinya dimana senyawa organik dan 1:1½, 1:2 adalah 20,3545 % b/b ± 1,1579,
turunannya terdestruksi dan menguap 18,7214 % b/b ± 0,673321,3678 % b/b ±
sehingga tinggal unsur mineral dan 1,0841 Hasil dari homogenitas dari
anorganik. senyawa larut dalam etanol dengan levene
Kadar abu tidak larut dalam asam statistic 4,251 dengan sig. 0,071 > 0,05
ekstrak kering meniran dengan berarti Ho diterima atau variansi senyawa
perbandingan 1:1, 1:1½, 1:2 adalah larut dalam etanol dari ketiga
0,01262 % b/b ± 0,001176 %, 0,01102 % perbandingan ekstrak dan laktosa adalah
b
/b ± 0,00390 % b/b, 0,01555 % b/b ± sama. Data yang didapat dari Anova
0,03942 %. Hasil dari homogenitas menunjukkan sig. 0,237 > 0,05 berarti Ho
variansi kadar abu tidak larut dalam asam diterima atau variansi senyawa larut dalam
dengan levene statistic 4,539 dengan sig. etanol dari ketiga perbandingan adalah
0,063 > 0,05 berarti Ho diterima atau sama. Dari uji lanjut Duncan didapatkan
variansi dari kadar abu tidak larut asam bahwa perbandingan ekstrak dan laktosa
dari ketiga perbandingan ekstrak dan pada senyawa larut dalam etanol adalah
laktosa sama. Data hasil dari Anova sama.
menunjukkan sig. 0,689 > 0,05 berarti Ho Setelah dilakukan karakterisasi
diterima atau kadar abu tidak larut asam ekstrak maka kadar senyawa golongan
ketiga perbandingan ekstrak sama. Dari kandungan kimia dapat ditetapkan.
uji lanjut Duncan didapatkan bahwa Penetapan kadar flavonoid menggunakan
perbandingan ekstrak dan laktosa pada spektrofotometri UV-Vis. Sebagai larutan
kadar abu tidak larut asam adalah sama. standar digunakan kuersetin. Kuersetin
Senyawa larut air ekstrak kering merupakan senyawa kelompok flavonoid
meniran dengan perbandingan 1:1, 1:1½, terbesar.
1:2 adalah 65,7014 % b/b ± 7,5025, Analisa dilakukan dengan tahapan
55,1089 % b/b ± 11,2220, 22,3215 % b/b pembuatan larutan standar, yakni dengan
± 4,3747. Hasil dari homogenitas dari menggunakan larutan standar flavonoid
senyawa larut air dengan levene statistic kuersetin, penentuan panjang gelombang
2,283 dengan sig. 0,183 > 0,05 berarti Ho maksimum, pembuatan kurva kalibrasi,
diterima atau variansi senyawa larut air dan penetapan kadar flavonoid sampel.
dari ketiga perbandingan ekstrak dan Pada penentuan panjang gelombang
laktosa adalah sama. Dari uji lanjut maksimum senyawa kuersetin pada
Duncan memperlihatkan kadar senyawa konsentrasi 80μg/mL, didapatkan panjang
larut air ekstrak dan laktosa 1: 1½ sama gelombang maksimum kuersetin 430 nm
dengan 1:1 namun berbeda dengan 1:2. dengan serapan 0,646. Setelah didapat
Senyawa larut air dengan perbandingan panjang gelombang maksimum kemudian
ekstrak dan laktosa 1: 1 yang berarti dibuat kurva kalibrasi larutan standar
ekstrak kering lebih banyak terlarut dalam kuersetin dengan konsentrasi 20, 40, 60,
air dibandingkan dalam etanol. Kadar zat 80, 100 μg/mL. larutan ini diukur
terlarut ini merupakan uji kemurnian yang serapannya pada panjang gelombang 430
dilakukan untuk mengetahui jumLah nm. Dari hasil pengukuran didapatkan data
17
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
0.8
0.6
Absorban
0.4 y = 0.0067x + 0.0556
R² = 0.9943
0.2
0
0 50 100 150
Konsentrasi μg/mL
18
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
DAFTAR PUSTAKA
19
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
20
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No. 1, 2013
21