Professional Documents
Culture Documents
417 892 1 SM
417 892 1 SM
417 892 1 SM
ABSTRACT
This research was conducted at the Kedai Kopi Apik Majalengka. The purpose of this study to
determine 1). Overview The coffee shop business Charmingly 2). Correlation between Quality Products,
Quality Services and Quality Area with Customer Satisfaction. The method used is descriptive method
verification with the number of respondents as many as 64 people. Technical analysis used the analysis of
correlation Kendall's Tau. The results showed that Kedai Kopi Apik is a company that does agroindustrial
arabica and robusta coffee is processed into coffee drinks and marketed itself with the vision, mission, goals
and organization structure obvious. Revenue coffee shop slick is no difference between the owner and the
employees, where revenues owner larger than the employees and revenues owners and employees compared
with the UMR Majalengka turns out there is a difference, for the owner above the minimum wage and for
employees is still below the minimum wage (income Own Rp. 7399. 440, - the average employee income is
Rp. 625,000,- UMR Majalengka Rp. 1,200,000, -). While at the coffee shop slick showed a correlation
between the quality of product and service quality to customer satisfaction, while the quality of the location
correlation with customer satisfaction.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di kedai Kopi Apik Majalengka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1).
Gambaran umum usaha kedai Kopi Apik 2). Korelasi antara Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan
Kualitas Lokasi dengan Kepuasan Konsumen. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif
verifikatif dengan jumlah responden sebanyak 64 orang. Teknis analisis yang digunakan yaitu analisis
korelasi Kendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kedai Kopi Apik adalah suatu perusahaan yang
melakukan agroindustri kopi arabika dan robusta yang diolah menjadi minuman kopi dan dipasarkan sendiri
dengan visi, misi, tujuan dan strukutur organisasi yang sudah jelas. Pendapatan kedai kopi apik ada
perbedaan antara pemilik dengan karyawan, dimana pendapatan pemilik lebih besar dibandingkan dengan
karyawan dan pendapatan pemilik dan karyawan ini dibandingkan dengan UMR Majalengka ternyata ada
perbedaan, untuk pemilik diatas UMR dan untuk karyawan masih dibawah UMR (Pendapatan Pemilik Rp.
7.399.440,- Pendapatan karyawan rata-ratanya adalah Rp. 625.000,- UMR Majalengka Rp. 1.200.000,-).
Sementara pada kedai kopi apik menunjukan adanya korelasi antara kualitas produk dan kualitas pelayanan
dengan kepuasan konsumen, sedangkan untuk kualitas lokasi tidak korelasi dengan kepuasan konsumen.
138
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
PENDAHULUAN a. Expectations
Mengkonsumsi kopi telah menjadi Pemahaman mengenai kepuasan
salah satu kebutuhan dan gaya hidup (life konsumen dibangun selama fase prapembelian
style) masyarakat saat ini. Kedai kopi menjadi melalui proses pengambilan keputusan yang
tujuan yang sangat diminati terutama dilakukan oleh konsumen.
kalangan muda untuk sekedar bersantai atau b. Performance
berkumpul dengan teman.Tidak hanya Selama mengkonsumsi suatu produk,
kalangan muda, kalangan pebisnis pun sering konsumen menyadari kegunaan produk aktual
menghabiskan waktunya di kedai kopi untuk dan menerima kinerja produk tersebut sebagai
membahas rencana bisnisnya atau untuk dimensi yang penting bagi konsumen.
bertemu dengan rekan kerjanya. Dari c. Comparison
banyaknya permintaan akan kopi membuat Setelah mengkonsumsi, terdapat adanya
para wiraswasta tertarik untuk membuka harapan prapembelian dan persepsi kinerja
usaha kedai kopi sehingga saat ini banyak aktual yang pada akhirnya konsumen akan
bermunculan kedai kopi yang membuat membandingkan keduanya.
persaingan semakin ketat. Dalam menghadapi d. Confirmation/disconfirmation
persaingan yang semakin ketat ini Hasil dari perbandingan tersebut akan
pengelolaan kedai kopi dituntut untuk lebih menghasilkan confirmation ofexpectation,
tanggap mengetahui apa saja yang menjadi yaitu ketika harapan dan kinerja berada pada
kebutuhan, keinginan serta selera konsumen level yang sama atau akan menghasilkan
di masa sekarang dan di masa akan datang disconfirmation of expectation, yaitu jika
(Wulandari, 2012). kinerja aktual lebih baik atau kurang dari level
Bisnis kedai kopi di Indonesia mulai yang diharapkan.
marak sejak masuknya kedai kopi asal Seattle, e. Discrepancy
Amerika yaitu Starbucks. Kemunculan Jika level kinerja tidak sama,
Starbucks mampu membawa fenomena baru, discrepancy mengindikasikan bagaimana
kini kita melihat sudah banyak bermuculan perbedaan antara level kinerja dengan
coffee shop atau kedai kopi seperti J.CO harapan. Untuk negative disconfirmations,
Donuts and Coffee, Morning glory, coffee yaitu ketika kinerja aktual berada dibawah
smith, common ground, dan lainnya yang ikut level harapan, kesenjangan yang lebih luas
meramaikan kedai kopi di Indonesia. lagi akan mengakibatkan tingginya level
Pemilik kedai-kedai akhirnya dituntut ketidakpuasan.
untuk selalu melakukan perubahan atau
inovasi dan memberikan pelayanan, produk Kualitas produk (product quality)
juga kualitas lokasi yang terbaik kepada menurut Kotler dan Amstrong (2008) adalah
konsumen agar konsumen merasa puas kemampuan suatu produk untuk
terhadap kedai-kedai kopi tersebut. Setiap menunjukkan berbagai fungsi termasuk
pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut ketahanan, keterandalan, ketepatan dan
untuk memiliki kepekaan terhadap setiap kemudahan dalam penggunaan. Kualitas
perubahan yang terjadi dan menempatkan produk menggambarkan sejauh mana
orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai kemampuan produk tersebut adalah
tujuan utama (Kotler, 2005). memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut
Tjiptono (2007), untuk menentukan dimensi
MATERI DAN METODE kualitas produk, dapat melalui delapan
Kepuasan adalah perasaan senang atau dimensi sebagai berikut :
kecewa seseorang yang muncul setelah a. Performance, hal ini berkaitan dengan
membandingkan kinerja (hasil) produk yang aspek fungsional suatu barang dan
dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang merupakan karakteristik utama yang
diharapkan (Kotler, 2002). dipertimbangkan pelanggan dalam
Wilkie dalam Dinarty (2009), membagi membeli barang tersebut.
kepuasan konsumen kedalam lima elemen,
yaitu :
139
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
140
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
pembelian yang sering terjadi spontan atau sampel yang tidak terbatas menurut Ibnu
tanpa perencanaan, epadatan dan Widiyanto (2008) menentukan jumlah sampel
kemacetan lalu lintas bisa juga menjadi (n) dengan tingkatan kepercayaan 90%, maka
hambatan. digunakan rumus sebagai berikut:
d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan
aman. 𝑝𝑞
e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup RAE = ±2 𝑛
luas untuk perluasan usaha dikemudian
hari. Keterangan :
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang
mendukung jasa yang ditawarkan. RAE = Relative Allowable Error
g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing dalam P = Estimasi
menentukan lokasi sebuah usaha,perlu q =1–p
dipertimbangkan apakah di jalan atau n = Jumlah Sampel
daerah tersebut telah terdapat banyak
usaha yang sejenis atau tidak. Diketahui nilai propersi p = 20% karena
h. Peraturan Pemerintah yang berisi jawaban kuesioner menggunakan skala Likert,
ketentuan untuk mengatur lokasi dari yang terdiri dari lima kategori yang memiliki
sebuah usaha-usaha tertentu, misalnya skor nilai berjumlah 100, maka 1 : 5 = 0,20.
bengkel kendaraan bermotor dilarang Dari perhitungan tersebut sampel penelitian
berlokasi yang terlalu berdekatan dengan ini adalah 64 orang responden yang mewakili
tempat ibadah. populasi sebagian konsumen kedai kopi apik
Metode yang digunakan adalah survey Majalengka. Penelitian dari sampel tersebut
dengan pendekatan analisi deskriptif dapat menggambarkan karakteristik populasi,
veritijatif. Menurut Sugiyono (2009) analisis yaitu dengan cara membagikan langsung
deskriptif adalah analisis yang dilakukan angket isian yang harus dijawab oleh
untuk menganilisis dengan cara responden yang akan dijadikan sampel.
mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang terkumpul sebagai mana adanya. Teknik Analisis
Kemudian menurut Ety Rochaety (2007) Gambaran umum kedai kopi apik dapat
mengemukakan bahwa analisis veritikatif diketahui dengan teknik analisis deskriptif.
merupakan penelitian yang bertujuan untuk Analisi deskriptif merupakan metode yang
menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang digunakan untuk membuat deskripsi,
dilakukan melalui pengumpulan data di gambaran atau lukisan secara sistematis,
lapangan. faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
Sebagai variabel dalam penelitian ini sifat-sifat serta hubungan antara fenomena
adalah Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, yang diselidiki. Menurut Sugiyono (2009)
kulitas Lokasi dan Kepuasan Konsumen. mengemukakan bahwa Analisis deskriptif
Responden adalah Konsumen. Teknik adalah analisis yang dilakukan untuk
penarikan responden yang digunakan dalam menganalisis data dengan cara
penelitian ini adalah Teknik pengambilan mendeskripsikan atau menggambarkan data
sampel yang digunakan dalam penelitian ini yang terkumpul sebagai mana adanya tanpa
adalah probability sampling dengan sample bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
random sampling. Probability sampling untuk umum atau generalisasi. Pendapatan
adalah teknik sampling untuk memberikan kedai kopi apik dapat diketahui dengan
peluang yang sama pada setiap anggota mengitung biaya tetap, biaya variabel. Lebih
populasi untuk dipilih menjadi anggota jelasnya megenai bagaimana dan seperti apa
sampel (Akdon dan Riduwan, 2008). Simple cara perhitungan setiap variabel dapat
Random Sampling yaitu cara pengambilan diruaikan sebagai berikut :
sampel dari anggota populasi secara acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam a. Menghitung Biaya Total (Pengeluaran).
anggota populasi tersebut (Akdon dan Biaya total yang dikeluarkan untuk
Riduwan, 2008). Untuk mengetahui jumlah melakukan usaha Kedai Kopi Apik dalam
141
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
1 bulan. Biaya total ini dapat diketahui ordinal mempunyai tingkatan yang lebih
dengan menjumlahkan biaya tetap dengan tinggi dibandingkan dengan skala nominal.
biaya variabel yang dihitung dengan rumus Skala ordinal, misalnya sangat setuju, setuju,
sebagai berikut : ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Batas Nilai dari koefisien korelasi kendall
TC = TFC + TVC sama dengan koefisien korelasi pada
umumnya yaitu akan bernilai 1 apabila
Dimana : variabel X dan Y berkorelasi positif
TC = Total Cost (Biaya Total) (sebanding Lurus) dan bernilai -1 apabila X
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap dan Y berkorelasi negatif (Berbanding
Total) terbalik). Ada beberapa variabel dalam
TVC = Total Variable Cost (Biaya penelitian ini yaitu Kualitas Produk (X1),
Variabel Total) Kualitas Pelayanan (X2), Kualitas Lokasi
(X3) dan Kepuasan Konsumen (Y).
2. Menghitung Penerimaan Usaha Kedai
Kopi Apik Formulasi uji Kendall’s Tau
Penerimaan usaha Kedai Kopi Apik adalah
hasil kali antara jumlah penjualan dengan
harga jual produk yang dihitung dalam
satuan rupiah 1 bulan penjualan.
Penerimaan ini dapat dianalisis dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan :
= nilai koefisien Kendall’s Tau
R = P x Q S = Pembilang yang berasal dari
Dimana : jumlah konkordansi dan
R = Revenue (Penerimaan) diskonkordansi jenjang secara
P = Price (Harga) keseluruhan.
Q = Quantity (Jumlah Produksi) n = Jumlah sampel
1 dan 2 = konstanta
3. Menghitung pendapatan bersih usaha
Kedai Kopi Apik , dinyatakan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
rupiah. Pendapatan usaha Kedai Kopi Apik Gambaran Umum Usaha Kedai Kopi Apik
adalah hasil nilai penerimaan dikurangi Awalnya kedai kopi yang berada
biaya produksi selama proses produksi. dijalan Satari 239 Majalengka Kelurahan
Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka
I = R – TC Kabupaten Majalengka ini berdiri karena hobi
dan kecintaan pemilik terhadap kopi. Pemiliki
Dimana : kedai kopi yaitu Agung Faisal, Khairil Faisal
I = Income (Pendapatan) dan Gilang Pramudhita, memiliki lahan
R = Revenue (Penerimaan) pekarangan yang cukup luas, hal itu membuat
TC = Total Cost (Biaya Total) pemilik mempunyai ide untuk membuka kedai
kopi.Lingkungan di daerah tersebut juga
Korelasi antara kualitas produk, belum memiliki tempat umum untuk bersantai
kualitas pelayanan dan kualitas lokasi dengan dan bercengkrama sesama penduduk
kepuasan konsumen dapat diketahui dengan setempat, oleh karena itu lah pemilik
analisis korelasi rank kendall’s tau. Korelasi membuka kedai kopi didepan rumahnya.
rank Kendall digunakan untuk mencari Kedai Kopi ini dimulai dari 13 september
hubungan dan menguji hipotesis antara dua 2014 oleh tiga orang yaitu Agung M.Faisal,
variabel atau lebih, bila datanya berbentuk Khairil Faisal dan Gilang Pramudhita, kedai
ordinal atau ranking (Sugiono, 2014). kopi ini dinamakan Kedai Kopi Apik, Nama
Suatu variabel/data dikatakan berskala Kopi Apik merupakan ide yang berasal dari
ordinal apabila pengukuran data menunjukan gagasan pemilik untuk menanamkan nama
adanya tingkatan atau data ranking. Skala kedai melalui seduhan kopi yang apik.Diawali
142
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
dengan metode penyeduhan manual dengan adalah karena kekuatan pertemanan yang
tujuan untuk menambah pengalaman ada,sehingga di kedai kopi inilah akhirnya
pengunjung dalam menikmati kopi. Metode mendapatkan jaringan pertemanan yang
seduh yang diperkenalkan diantaranya adalah saling terhubung antara yang satu dengan
dengan menggunakan Vietnam drip, Pour yang lain. Pertemanan adalah faktor
over maupun French press dan moka pot. terpenting didalam mendapatkan rejeki,
Kedai Kopi Apik berdiri karena apapun jenis usahanya. Jadi, dengan alasan
banyaknya pecinta kopi dari berbagai itulah Kedai Kopi Apik mengusung Motto
kalangan. Kedai kopi ini menjual berbagai “Meracik Ukhuwah Kaffeinniyah”
varian kopi nusantara yang bertujuan untuk Produk yang dijual di Kedai Kopi Apik
memperkenalkan kepada masyarakat harganya terjangkau dan telah ditentukan
bahwasanya Indonesia memiliki berbagai dengan pertimbangan strategis serta
macam kopi yang saat ini masih belum memungkinkan untuk bersaing dengan
diketahui oleh masyarakat pada umumnya, produk-produk lain. Produk-produk utama
seperti Aceh Gayo, Bali Kintamani, Sumatera yang ditawarkan adalah Kopi single origin
Lintong, Toraja, Flores Bajawa, Malabar, dan dari berbagai daerah di Indonesia.
Maniis Majalengka. Kopi Single Origin adalah kopi yang
Respon masyarakat tentang Kedai Kopi asli dihasilkan dari daerah tertentu tanpa
Apik cukup positif mengingat edukasi yang tercampur dari daerah laiinnya, dan
diberikan serta produk yang ditawarkan kedai mempunyai karakteristik rasa dan aroma yang
kopi Apik cukup beragam dengan harga yang berbeda dari setiap daerahnya. Kopi Sumatera
terjangkau sehingga masyarakat tertarik untuk dengan Aroma rempah yang kuat dan tekstur
menikmati dan merasakan pengalaman halus dan berbau tajam, Sulawesi dengn rasa
meminum kopi nusantara yang beraneka yang kuat dan kadar asam yang tinggi, Aceh
ragam. Gayo dengan rasa lebih pahit dan tingkat
keasaman yang rendah, Bali Kintamani
Visi dan Misi Kedai Kopi Apik memiliki cita rasa buah-buahan yang asam
dan segar, Papua Wamena dengan tingkat
1. Visi keasaman rendah, rasa ringan dan lembut,
Visi Kedai Kopi Apik yaitu Memuliakan serta aroma yang tajam dan nyaris tanpa
Petani Kopi Indonesia. ampas, Flores Bajawa memiliki aroma fruity
2. Misi dan sedikit bau tembakau pada after taste-nya,
Misi Kedai Kopi Apik yaitu Kedai Kopi dan kopi Pulau Jawa memiliki aroma rempah
Apikdengan memberdayakan petani lokal yang unik dan rasa yang lembut.
agar hasilnya dapat dinikmati secara luas Secara garis besar produk Kopi Apik
dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu
Tujuan perusahaan adalah : coffee dan noncoffee. Menu yang berbahan
1. Menjaga eksistensi perusahaan dan dasar kopi yaitu espressso, vietcong, black
pengembangan usahanya serta coffee , iced vanillla dan banyak lagi produk
meningkatkan kesejahteraan pemilik usaha lainnya yang berbahan dasar kopi, sedangkan
dan karyawan. untuk non coffee yaitu iced tea, iced teh tarik,
2. Meningkatkan jumlah pelanggan/ flav. black tea, coklat.
konsumen baru.
3. Memuaskan pelanggan. Biaya Total Kedai Kopi Apik
4. Mencapai visi dan misi yang didukung Biaya usaha Kedai Kopi Apik dapat
oleh perkembangan teknologi dalam dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya
perusahaan variabel. Biaya tetap terdiri dari sewa
5. Motto bangunan dan penyusutan alat, sedangkan
Kedai Kopi Apik mengusung motto biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan
yang cukup unik yaitu “Meracik Ukhuwah yang cenderung berubah-ubah dalam kurun
Kaffeinniyah”. Kedai Kopi Apik bisa waktu tertentu seperti kopi, coklat, gula, es
bertahan diantara kedai-kedai yang lain batu, sirup dan tenaga kerja.
yang ada di Majalengka ini tidak lain
143
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya sebagai biaya yang sifatnya berubah-ubah
yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya sesuai dengan besarnya produksi. Lebih
produksi, pada Kedai Kopi Apik, biaya tetap jelasnya dijelaskan seperti Tabel 1. berikut
ini terdiri dari sewa bangunan dan ini:
penyusutan alat. Biaya variabel didefinisikan
144
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
145
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
Berdasarkan Tabel 3. di atas dapat 95%. Berdasarkan hasil uji kolerasi tersebut
dijelaskan bahwa pendapatan usaha kedai maka diperoleh :
Kopi Apik pada bulan juli tahun 2016 tahun 1. Nilai signifikansi (Sig.) Kualitas produk
2015 adalah sebesar Rp7.399.440,-. Besar sebesar 0,004 < 0,005. Maka dapat
pendapatan pada Kedai Kopi Apik ini apabila disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
kita bandingkan dengan Upah Minimum diterima, artinya ada hubungan antara
Regional (UMR) Kabupaten Majalengka Kualitas Produk dengan kepuasan
mulai tahun 2016 sebesar Rp.1.200.000,- Konsumen.
adalah sangat besar sekali dan sangat jauh 2. Nilai Signifikansi Kualitas Pelayanan
bedanya dengan UMR Kabupaten sebesar 0,000 < 0,005 dan nilai. Maka
Majalengka. dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya ada hubungan antara
Uji Hipotesis Kualitas pelayanan dengan kepuasan
Sebelum membuat kesimpulan dari Konsumen.
hasil analisis tersebut maka langkah pertama Nilai signifikansi (Sig.) Kualitas Lokasi
adalah membuat hipotesis terlebih dahulu. sebesar (Sig.) 0,666 > 0,05. Maka dapat
Adapun hipotesis yang dibuat adalah sebagai disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha
berikut : ditolak, artinya Tidak Ada Hubungan antara
Ho : Tidak Ada hubungan antara kualitas Kualitas Lokasi dengan kepuasan konsumen.
produk Kualitas pelayanan dan Hasil analisis juga menunjukkan bahwa nilai
kualitas lokasi dengan kepuasan korelasi (r) pada masing-masing variabel.
konsumen Berdasarkan panduan interpretasi koefisien
Ha : Ada hubungan antara Kualitas korelasi yang dikemukakan sugiyono (2007) :
Produk, Kualitas Pelayanan dan 0,00 – 0,199 = Sangat Rendah
Kualitas Lokasi dengan kepuasan 0,20 – 0,399 = Rendah
konsumen. 0,40 – 0,599 = Sedang
Kriteria pengujian adalah; terima Ho, 0,60 – 0,799 = Tinggi
apabila Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,80 – 1,000 = Sangat Kuat
0,005 pada tingkat kepercayaan 95%, dan Koefisien korelasi (r) Kualitas Produk
tolak Ho apabila angka signifikansi lebih sebesar 0,351 menunjukkan bahwa korelasi
besar dari 0,005 pada tingkat kepercayaan (keeratan hubungan) antara Kualitas Produk
146
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
dengan Kepuasan Konsumen termasuk dalam (keeratan hubungan) antara Kualitas Lokasi
kategori hubungan Rendah. dengan Kepuasan Konsumen termasuk dalam
Koefisien korelasi (r) Kualitas Produk kategori hubungan yang Sangat Rendah.
sebesar 0,651 menunjukkan bahwa korelasi Hasil analisis bagaimana Korelasi
(keeratan hubungan) antara Kualitas antara Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan
Pelayanan dengan Kepuasan Konsumen dan Kualitas Lokasi dengan Kepuasan
termasuk dalam kategori hubungan Tinggi. Konsumen dapat dilihat dari hasil uji Kolerasi
Koefisien korelasi (r) Kualitas Produk Kendall’s Tau_b yang disajikan pada Tabel 4.
sebesar -0,051 menunjukkan bahwa korelasi berikut. :
Tabel 4. Korelasi Antara Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Kualitas Lokasi dengan
Kepuasan Konsumen Kepuasan Konsumen
Correlations
Kualitas Kualitas Kualitas
Produk Pelayanan Lokasi Kepuasan Konsumen
Kendall's Kualitas Correlation
1.000 .149 -.004 .351**
tau_b Produk Coefficient
Sig. (2-tailed) . .221 .971 .004
N 70 64 64 64
Kualitas Correlation
.149 1.000 -.098 .605**
Pelayanan Coefficient
Sig. (2-tailed) .221 . .407 .000
N 64 64 64 64
Kualitas Correlation
-.004 -.098 1.000 -.051
Lokasi Coefficient
Sig. (2-tailed) .971 .407 . .666
N 64 64 64 64
Kepuasan Correlation
.351** .605** -.051 1.000
Konsumen Coefficient
Sig. (2-tailed) .004 .000 .666 .
N 64 64 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 taililed).
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2016
147
Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Volume 4 Nomor 2 Desember 2016
misalnya kopi arabika dan robusta, konsumen masih dibawah UMR (Pendapatan Pemilik
juga masih terbiasa menikmati kopi dengan Rp. 7.399.440,- Pendapatan karyawan rata-
gula atau creamer dan produk kopi apik ratanya adalah Rp. 625.000,- UMR
khususnya menu makanan di kedai kopi apik Majalengka Rp. 1.200.000,-)
masih kurang banyak dan perlu ditambah lagi b. Pada perusahaan kedai kopi apik
variasi menu makanannya. menunjukan ada korelasi antara kualitas
Tidak terdapat hubungan antara produk dan kualitas pelayanan dengan
Kualitas Lokasi dengan kepuasan konsumen kepuasan konsumen, sedangkan untuk
dengan angka signifikansi 0,666 > 0,005 dan kualitas lokasi tidak korelasi dengan
Koefisien Kolerasi (r) sebesar -0,051 pada kepuasan konsumen.
kategori sangat rendah. Hal ini disebabkan
karena sebagian konsumen ragu dengan DAFTAR PUSTAKA
pernyataan terhadap akses dan visibilitas AKDON dan RIDUWAN. 2008. Rumus dan
yaitu lokasi kopi apik mudah di jangkau oleh data statistika. Cetakan
transportasi umum dan mudah dilihat dengan pertama.Bandung : Alfabeta
jelas dari jarak pandang normal, sebagian IBNU, WIDIYANTO. 2008. Pointers :
konsumen ragu bahwatempat parkir dan Metodologi Penelitian. Semarang :
ekspansi yaitu tempat parkir yang luas serta BP Undip.
aman dan tersedia tempat yang cukup luas FARIDA, JASFAR. 2005. Manajemen Jasa
untuk perluasan usaha dikemudian hari , dan Pendekatan Terpadu.Bogor : Galia
tidak ada kompetisi yaitu lokasi usaha Indonesia.
terdapat banyak usaha sejenis (pesaing). Tidak KOTLER, PHILIP dan G. ARMSTRONG.
adanya hubungan antara kualitas lokasi 2008.Prinsip-prinsip Pemasaran.
dengan kepuasan konsumen ini juga karena Edisi 6. Jilid ke 1”.Jakarta :Penerbit
interpretasi jawaban responden terhadap Erlangga
penilaian kualitas lokasi sebesar 1161 pada KOTLER, PHILIP. 2005. Manajamen
kategeri sedang. Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT.
Indeks Kelompok Gramedia.
KESIMPULAN MANURUNG, D. 2005. Pengaruh Variable
Berdasarkan hasil penelitian dan Kepuasan Konsumen Terhadap
analisis data yang telah dilakukan di Kedai Loyalitas Merek. Jurnal Riset
Kopi Apik di Majalengka mengenai faktor- Ekonomi dan Manajemen.
faktor yang mempengaruhi kepuasan ROCHAETY, ETY, R. TRESNATI dan A.
konsumen di kedai kopi apik, maka peneliti M. LATIEF. 2009. Metodologi
mengambil kesimpulan sebagai berikut : Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi
a. Kedai Kopi Apik adalah suatu perusahaan SPSS. Edisi Revisi. Jakarta : Mitra
yang melakukan agroindustri kopi arabika Wacana Media.
dan robusta yang menjadi minuman kopi SUGIYONO. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
dan dipasarkan sendiri dengan visi, misi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
tujuan dan strukutur organisasi yang sudah . 2014. Metode Penelitian
jelas. Dimana kepemilikannya gabungan Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.
dari 3 orang dan berkontribusi terhadap Bandung : Alfabeta.
kesempatan berusaha, dimana kedai kopi FANDY, T. 2005. Service, Quality and
apik dipekerjakan 3 orang pegawai selain Satisfaction. Yogyakarta : Andi.
pemilik. Pendapata kedai kopi apik ada .2007. Strategi Pemasaran.
perbedaan dilihat dari besarnya antara Yogyakarta : Andi.
pemilik dan karyawan, dimana pendapatan WULANDARI, I. SEVIA. 2012. Analisis
pemilik lebih besar dibandingkan dengan Pengaruh Kualitas Pelayanan
karyawan dan pendapatan pemilik dan Terhadap Kepuasan Konsumen pada
karyawan ini dibandingkan dengan UMR Kedai Kopi Starbucks Cabang Alam
majalengka ternyata ada perbedaan, untuk Sutera .Jurnal ekonomi Manajemen.
pemilik diatas UMR dan untuk karyawan Jakarta : Universitas Guna Darma
.
148