Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP MENGENAI SEKSUALITAS DAN


PAPARAN MEDIA SOSIAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH
PADA REMAJA DI BEBERAPA SMA KOTA SEMARANG TRIWULAN II
TAHUN 2017

Zidna Sabela Naja, Farid Agushybana, Atik Mawarni


Bagian Biostatik dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: zidnachan@gmail.com

ABSTRACT
Premarital sex behavior in adolescents is all the behavior of teenagers who are
driven by the desire both with the opposite sex and same sex before the official
relationship as husband and wife. The purpose of this study to determine the
relationship and influence between knowledge, attitudes about sexuality, and
exposure to social media with premarital sexual behavior in high school
adolescents in the city of Semarang. The sample in this study was 271 with
random sampling technique. Data collection was done with an online
questionnaire. The results showed that the proportion of male sex respondents
was 29.5% and female sex by 70.5% Based on the factors studied, respondents
based on the age of most respondents aged 17 years ie 57.6%, 18 years old for
35,8% and besides the age of 19 and 20 years as much as 6.5%. Characteristics
of respondents' social media behavior were 74.2% using social media for> 3
hours per day, 1-3 hours at 24.4% and <1 hour for 1.5% of respondents, and
98.8% using smartphone devices To open a social media account. Respondents
had 4-6 social media accounts with the most applications, whatsapp and
instagram 55.0%, other respondents had social media accounts > 7 of 23.2%,
and <= 3 social media accounts of 21.8% . Statistic analysis was done by
bivariate test with p value of chi square and it was concluded that there was
significant relation between, attitude p = 0,0001, social media exposure p = 0,000
with premarital sexual behavior. And multivariate analysis with logistic regression
and it can be concluded there is influence between attitude variable and social
media exposure with premarital sexual behavior.

Keywords: Sexual Behavior, Social Media Exposure, Sexuality Attitude , Sexualiy


Knowledge
Literature: 74 (1997-2016)

PENDAHULUAN agar mencegah dorongan perilaku


Berdasarkan hasil survey seksual yang tidak baik. Sementara
Badan Pusat Statistik pada tahun itu jumlah remaja usia 10 -19 tahun
2016 jumlah remaja usia 15-19 di kota Semarang pada tahun 2016
tahun ialah 1.885.820 sedangkan ialah 256.689 orang. Hasil survey
pada tahun 2015 jumlah remaja usia WHO pada tahun 2015 rata rata
15 -19 mencapai 10. 788.411 orang, kematian remaja wanita ialah 44,1
seiring dengan peningkatan jumlah pada usia 15-19 tahun karena
remaja maka perlu adanya masalah perilaku seksual dan
pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan reproduksi. Sedangkan

282
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

rata rata kematian remaja (15-19 ,konten media sosial yang di


tahun) karena melahirkan di gunakan yang terbesar ialah
1
Indonesia ialah 47 orang. facebook 54%, lalu instagram 15%
Secara umum, remaja laki laki dan youtube 11%. Frekuensi dalam
lebih banyak yang menyatakan menggunakan media sosial ialah 1
pernah melakukan seks pranikah hingga 3 jam per hari yaitu 84 %
dibandingkan remaja perempuan. dengan alasan 71 % untuk
Dari survei diperoleh alasan remaja komunikasi dan 65,3% untuk
melakukan hubungan seksual mendapatkan informasi. Sedangkan
sebagian besar karena penasaran/ survey yang dilakukan Persatuan
ingin tahu (57,5%), terjadi begitu Keluarga Berencana Jawa Tengah
saja (38%), pengaruh media tahun 2014 dari 1700 siswa yang di
(27,6%). Hal ini mencerminkan teliti konten media sosial yang paling
kurang nya pengetahuan remaja sering digunakan ialah facebook
mengenai resiko perilaku seks sebanyak 1363 siswa dan di ikuti
pranikah, serta pengaruh media.2 twitter dengan jumlah 1182 siswa.
Pada era globalisasi sekarang Alasan menggunakan media sosial
ini remaja sudah sangat canggih bertujuan untuk mencari informasi
dalam menggunakan internet. dengan jumlah responden yang
Adapun pengguna internet di seluruh memilih sebesar 1294 siswa.4
dunia telah mencapai angka 31,7 Perilaku seksual remaja
miliar dan dari tahun ke tahun jumlah sekarang cukup mencemaskan.
pengguna internet tumbuh hingga Sejak tahun 2010-2014, setiap tahun
7,6 persen. Sedangkan untuk Youth Center PILAR Persatuan
pengguna media sosial sendiri Keluarga Berencana Indonesia Jawa
mencapai angka 2,2 miliar dengan Tengah mencatat antara 65-85
pengguna mencapai 3,7 miliar dari kasus yang berkonsultasi dengan
hasil survey APJII 2016 tentang keluhan kehamilan tidak diingkan.
pengguna internet di Indonesia Sebagian besar kasus yang datang
terdapat 8,3 juta pelajar adalah siswa SMA dengan usia
menggunakan internet, berdasarkan antara 15-18 tahun. Hasil Survey
kelompok umur remaja 10 – 24 Persatuan Keluarga Berencana
tahun sebanyak 75,5% ialah Indonesia Jawa Tengah tahun 2016
pengguna aktif internet dan akses mengenai perilaku seksual remaja
media sosial menjadi konten yang paling sering dilakukan ialah
terbesar yaitu 97,4% atau 129,2 juta menonton video porno yaitu sebesar
orang.3 32,8 % lalu perilaku pelukan sebesar
Hasilnya survey Sekolah Tinggi 19,68 % dan ciuman sebsar
statistik Negara menunjukkan 15,09%.5
kalangan remaja usia 15-19 tahun Berdasarkan hasil penelitian
mendominasi pengguna internet di mengenai kebutuhan akan layanan
Indonesia sebanyak 64%. Dan hasil kesehatan reproduksi di 12 kota di
survey APJII dalam survey perilaku Indonesia pada tahun 2002,
pengguna internet tahun 2016 menunjukkan bahwa pengetahuan

283
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

mereka akan seksualitas sangat tahun sebesar 3%. Sedangkan uang


terbatas yaitu 6,11%. Pengetahuan saku responden, persentase uang
remaja tentang kesehatan saku <300.000 sebesar 40,6%,
reproduksi ternyata berpengaruh 301.000-500.000 sebesar 33,9 %
terhadap remaja dalam melakukan dan >500.000 adalah 25,5%.
hubungan seksual pranikah. Remaja Berdasarkan pekerjaan ayah
yang tahu maupun yang tidak tahu responden, persentase pekerjaan
tentang kesehatan reproduksi tidak ayah responden yang bekerja di
berpengaruh terhadap sikap mereka BUMN adalah 1,1 %, PNS sebesar
melakukan hubungan seksual 22,1 % , TNI/ Polri sebesar 5,2%,
pranikah. Selain itu, paparan media Wiraswasta sebesar 26,9 %, Swasta
massa, baik cetak seperti koran, sebesar 39,5% dan tidak bekerja
majalah, buku-buku porno, elektronik sebesar 5,2%. Sedangkan pekerjaan
seperti TV, VCD, Internet maupun ibu responden, persentase
media sosial yang mempunyai pekerjaan ibu responden yang
pengaruh secara langsung maupun bekerja di BUMN adalah 0,4%, PNS
tidak langsung pada remaja untuk sebesar 19,5 %, TNI/ Polri sebesar
melakukan hubungan seksual 5,2%, Wiraswasta sebesar 14,4 %,
6
pranikah. Swasta sebesar 20,7% dan tidak
bekerja sebesar 44,6%.
METODE PENELITIAN Berdasarkan pendapatan
Jenis penelitian ini termasuk orang tua responden, persentase
penelitian explanatory reserach pendapatan orang tua <5.000.000
dengan pendekatan cross sectional. sebesar 52,8%, 5.000.001-
Analisis data yang dilakukan yaitu 10.000.00.000 sebesar 32,8 % dan
analisis univariat, analisis bivariate >10.000.000 adalah 14,4%.
dan analisis multivariat.
Karakteristik Penggunaan
HASIL Media Sosial , berdasarkan
1. Univariat Karakteristik persentase lama responden
Responden
menggunakan media sosial <1
Berdasarkan jenis kelamin
persentase jenis kelamin responden jam adalah 1,5%, 1-3 jam
perempuan sebesar 70,5 % dan laki 24,4% dan >3 jam sebesar
laki 29,5%. Sedangkan tingkatan 74,2%. Sedangkan aplikasi
kelas responden, persentase yang digunakan responden,
responden kelas 10 adalah 10,7 %,
persentase aplikasi tertinggi
kelas 11 adalah 33,9 % dan kelas 12
sebesar 55,4%.
yang di gunakan responden
Berdasarkan umur responden untuk membuka media sosial
persentase responden berusia 16 adalah smartphone sebesar
adalah 1,5 %, 17 tahun sebesar 98,8 %. Berdasarkan
57,6% , 18 tahun sebesar 35,8% , persentase jumlah akun yang
19 tahun sebesar 2,2 % dan 20

284
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dimilki responden <= 3 akun Perilaku


Penget Tidak Total
adalah 21,8%, berjumlah 4-6 ahuan Beresiko
Beresiko
akun sebesar 55% dan > 7 f % f % f %
akun adalah 23,3 %. Baik 61 43 81 57 142 100
Berdasarkan distribusi Kurang 42 32,6 87 67,4 129 100
frekuensi pengetahuan mengenai P value = 0,078
seksualitas responden, presentase Berdasarkan tabel 1
pengetahuan baik responden menunjukan persentase
sebesar 52,4% dan persentase responden yang berperilaku
pengetahuan kurang responden seksual pranikah beresiko lebih
sebesar 47,6%. banyak ditemukan pada
Berdasarkan distribusi kelompok responden dengan
frekuensi sikap mengenai pengetahuan kurang yaitu
seksualitas responden, 67,4%. Sedangkan persentase
menyatakan bahwa presentase responden yang berperilaku
sikap sedang responden sebesar seksual pranikah tidak beresiko
79,3 % dan persentase sikap lebih banyak ditemukan pada
buruk responden sebesar 20,7%. kelompok responden dengan
Berdasarkan distribusi pengetahuan baik yaitu 43%.
frekuensi paparan media sosial Hasil uji chi square menunjukan
responden, menyatakan bahwa p value 0,078 (p value >0,05)
persentase responden tidak artinya secara statistik tidak ada
terpapar media sosial sebesar hubungan bermakna antara
59% dan terpapar media sosial pengetahuan mengenai
sebesar 41%. Sedangkan seksualitas dengan perilaku
variabel terikat, distribusi seksual pranikah.
frekuensi perilaku seksual 2. Hubungan Sikap dengan
pranikah menyatakan bahwa Perilaku Seksual Pranikah
persentase responden tidak Tabel 2 Hubungan Sikap
beresiko berprlikau seksual dengan Perilaku
pranikah sebesar 38% dan Seksual Pranikah
beresiko berprlikau seksual Perilaku
pranikah sebesar 62 %. Tidak Total
Sikap Beresiko
Beresiko
f % f % f %
2. Analisis Bivarait
Baik 98 45,6 117 54,4 215 100
1. Hubungan Pengetahuan
dengan Perilaku Seksual Buruk 5 8,9 51 91,1 56 100
Pranikah P value = 0,0001
Berdasarkan tabel diatas
Tabel 1 Hubungan
menunjukan persentase
Pengetahuan dengan
responden yang berperilaku
Perilaku Seksual
seksual pranikah beresiko lebih
Pranikah
banyak ditemukan pada

285
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kelompok responden dengan 60%. Hasil uji chi square


sikap buruk yaitu 91,1%. menunjukan p value 0,0001 (p
Sedangkan persentase value <0,05) artinya secara
responden yang berperilaku statistik terdapat hubungan
seksual pranikah tidak beresiko bermakna antara paparan
lebih banyak ditemukan pada media sosial dengan perilaku
kelompok responden dengan seksual pranikah.
sikap baik yaitu 45,6%. Hasil uji
chi square menunjukan p value 3. Analisis Multivariat
0,0001 (p value <0,05) artinya 1. Regresi Logistik bivariate
secara statistic ada hubungan Tabel 4 Tabel Hubungan
bermakna antara sikap bersama pengetahuan,
mengenai seksualitas dengan sikap, paparan media
perilaku seksual pranikah. social dengan Perilaku
Seksual Pranikah
3. Hubungan Paparan Media Variabe B Wald Sig. Exp (B) 95% CI
Sosial dengan Perilaku l
Penget ,22
Seksual Pranikah ahuan
,378 1,498
1
1,459 ,797 2,670
Tabel 3 Hubungan Paparan Sikap 1,44 ,00 1,46 12,14
7,131 4,220
Media Sosial dengan 0 8 7 0
Perilaku Seksual Papara
2,90 45,65 ,00 7,84 42,26
n Media 18,211
Pranikah 2 6 0 8 0
Sosial
Perilaku Berdasarkan table 18 dapat
Paparan
Tidak Total
Media Beresiko diketahui bahwa variabel
Beresiko
Sosial paparan media sosial dan
f % F % f %
Tidak 160 sikap
100 mengenai seksualitas
96 60 64 40
Terpapar memiliki pengaruh dengan
Terpapar 7 6,3 104 93,7 111 perilaku
100 seksual pranikah
P value = 0,0001 dengan p value<0,05 dengan
Berdasarkan tabel diatas pvalue=0,008 untuk sikap, dan
menunjukan persentase 0,0001 untuk paparan media
responden yang berperilaku sosial. Dengan besar risiko
seksual pranikah beresiko lebih 18,221, (CI = 7,848-42,260)
banyak ditemukan pada untuk paparan media sosial,
kelompok responden yang dan 4.220 (CI=1,467-12,140)
terpapar oleh media sosial untuk sikap menegenai
berkonten seksual yaitu 93,7%. seksualitas.
Sedangkan persentase
responden yang perilaku
seksual pranikah tidak beresiko
lebih banyak ditemukan pada
kelompok kelompok responden
yang tidak terpapar oleh media
sosial berkonten seksual yaitu

286
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Regresi Logistik Multivariat PEMBAHASAN


Tabel 5 Tabel Hubungan A. Karakteristik Responden
bersama sikap Karakteristik responden
mengenai seksualitas berdasarkan jenis kelamin yaitu
dan paparan media responden yang berjenis kelamin
social dengan laki laki sebesar 29,5% dan
Perilaku Seksual berjenis kelamin perempuan
Pranikah sebesar 70,5%, Berdasarkan teori
Variabel B Wald Sig. Exp (B) 95% CI kelamin memiliki pengaruh
jenis
Sikap 1,510 7,935 ,005 4,525 1,583 12,934
Paparan
terhadap perilaku seksual
2,888 45,538 ,0001 17,957 7,761 41,544
beresiko, jika dibandingkan
Media Sosial
Hosmer Lemshow: 0,320 , dengan perempuan laki laki
R Square: 0,426 cenderung memiliki resiko lebih
Berdasarkan table 4.23 besar untuk berperilaku seksual
dapat diketahui bahwa variabel dibandingkan dengan
paparan media sosial dan sikap perempuan. 7

mengenai seksualitas memiliki Karakteristik responden


pengaruh dengan perilaku berdasarkan umur, umur terendah
seksual pranikah dengan p responden ialah 17 tahun dan
value<0,05 dengan p value = tertinggi 20 tahun. Sebagian
0,005 untuk sikap dan 0,0001 besar responden berumur 17
untuk paparan media sosial. tahun yaitu sebesar 57,6%,
Dengan besar risiko 17,957, (CI berumur 18 tahun sebesar 35,8%
= 7,761-41,544) untuk paparan dan selain itu berumur 19 dan 20
media sosial, dan 4.525 tahun sebanyak 6,5%.
(CI=1,583-12,934) untuk sikap Berdasarkan teori semakin
menegenai seksualitas. bertambahnya umur maka
Dari hasil tersebut diperoleh berhubungan dengan perilaku
sikap mengenai seksualitas yang seksual pada remaja.7,8
kurang baik maka akan memiliki
resiko berperilaku seksual B. Gambaran Perilaku Pengguna
pranikah lebih tinggi yaitu 4,525 Media Sosial
kali dibanding responden dengan Berdasarkan penelitian
sikap yang baik. Kemudian gambaran perilaku pengguna
remaja yang tepapar oleh media media sosial meliputi frekuensi
sosial berkonten seksual makan lama menggunakan media sosial,
akan memiliki resiko berperilaku perangkat yang digunakan untuk
seksual pranikah lebih tinggi membuka media sosial, jumlah
yaitu 17,957 kali dibandingkan akun media sosial yang dimiliki.
yang tidak terpapar media sosial Sebagian besar responden yaitu
berkonten seksual. 74,2 % menggunakan media
sosial selama > 3 jam per hari,
dan sebesar 98,8%
menggunakan perangkat

287
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

smartphone untuk membuka akun pengetahuan siswa tentang seks


media sosial. Sebagian besar pranikah mayoritas adalah dalam
responden memiliki 4-6 akun kategori kurang baik.9
media sosial dengan aplikasi Teori pengetahuan atau
terbanyak ialah line, whatsapp kognitif merupakan domain yang
dan instagram sebesar 55,0%. sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (overt
C. Hubungan Pengetahuan behavior). Seseorang melakukan
Mengenai Seksualitas Dengan tindakan karena adanya
Perilaku Seksual Pranikah pengetahuan dan sikap yang
Berdasarkan penelitian ini, dimilikinya.10
responden yang berperilaku
seksual pranikah beresiko lebih D. Hubungan Sikap Mengenai
banyak ditemukan pada kelompok Seksualitas dengan Perilaku
responden dengan pengetahuan Seksual Pranikah
kurang tetapi juga banyak Berdasarkan penelitian
ditemukan pada kelompok yang dilakukan di kota Semarang
responden dengan pengetahuan responden yang berperilaku
baik, maka tidak terbentuk pola seksual pranikah beresiko banyak
hubungan antara pengetahuan ditemukan pada kelompok
dengan perilaku seksual pranikah. responden dengan sikap buruk.
Dan dibuktikan dengan hasil uji Sedangkan persentase
statistik bivariat didapatkan hasil responden yang berperilaku
hubungan kedua variabel tersebut seksual pranikah tidak beresiko
tidak signifikan (p=0,078). Dengan pada kelompok responden
demikian dapat disimpulkan dengan sikap baik, maka
bahwa tidak ada hubungan yang terbentuk pola hubungan antara
signifikan antara pengetahuan sikap mengenai seksualitas
mengenai seksualitas dengan dengan perilaku seksual pranikah.
perilaku seks remaja SMA di kota Dan dibuktikan oleh hasil uji
Semarang. statistic hubungan kedua variabel
Berbeda dengan penelitian tersebut signifikan (p=0,0001).
tentang perilaku seksual pranikah Dengan demikian dapat
remaja, dimana terdapat disimpulkan bahwa ada hubungan
hubungan antara pengetahuan yang signifikan antara antara
dengan perilaku seksual pranikah. sikap mengenai seksualitas
Hasil penelitian Wardani (2013) dengan perilaku seks remaja
tentang hubungan pengetahuan SMA di kota Semarang
tentang seks pranikah dan sikap Hasil penelitian ini
terhadap seks pranikah dengan didukung oleh penelitian yang
perilaku seks pranikah pada dilakukan oleh Dewi (2007)
remaja SMA Negeri 1 Godong bahwa dari 150 responden
(sampel berjumlah 79 didapatkan sebanyak 88,7%
responden), memperoleh hasil remaja bersikap positif terhadap

288
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

seksual (kecenderungan demikian dapat disimpulkan


menghindari perilaku seksual bahwa ada hubungan yang
pranikah). Hal ini disebabkan signifikan antara antara paparan
karena kebanyakan remaja media sosial dengan perilaku
memiliki persepsi bahwa seks seks remaja SMA di kota
sebaiknya dilakukan setelah ada Semarang.
ikatan perkawinan yang sah dan Penelitian ini di dukung
dihalalkan menurut agama. oleh penelitian Muhammad Aidil
Mereka meyakini, jika melakukan Firdauz (2014) di Bali
seks bebas atau seks pranikah menunjukkan bahwa untuk
pada usia remaja akan berakibat frekuensi keterpaparan pornografi
buruk terhadap masa depan dan paling banyak responden dengan
perkembangan mental mereka. frekuensi jarang dengan perilaku
Berdasarkan teori remaja seksual tidak beresiko yaitu
yang sudah bersikap positif, harus sebanyak 65,5%. Hasil analisis
dipertahankan sikap positif bivariat menunjukkan adanya
tersebut agar tercermin pada hubungan yang bermakna antara
perilaku yang baik. Sedangkan frekuensi keterpaparan pornografi
remaja yang negatif terhadap terhadap perilaku seksual remaja
masalah seksualitas perlu di (pvalue= 0,0001). Dilihat dari hasil
antisipasi, agar masalah ini tidak uji statistik diperoleh p value
berdampak pada tindakan yang sebesar 0,000 menyatakan
akan menjerumuskan mereka bahwa ada hubungan antara
pada perilaku yang buruk karena paparan porografi dengan
12
akan merusak remaja sebagai perilaku seksual.
penerus bangsa.11 Berdasarkan teori
pencarian informasi tentang
E. Hubungan Paparan Media perilaku seksual remaja saat ini
Sosial dengan Perilaku Seksual sangat didukung oleh
Pranikah perkembangan dan kemajuan
Berdasarkan penelitian teknologi informasi berupa
yang dilakukan di kota Semarang internet yang sedang diminati dan
responden yang berperilaku digemari oleh remaja. Internet
seksual pranikah beresiko banyak meliputi gadget dan smartphone
ditemukan pada kelompok yang banyak digunakan remaja
responden yang terpapar oleh dalam interaksi sosial mereka.
media sosial berkonten seksual. Kemajuan teknologi ibarat dua
Maka terbentuk pola hubungan mata pisau, di satu sisi sangat
paparan media sosial dengan menguntungkan, di sisi lain bisa
perilaku seksual pranikah. berbahaya. Salah satu dampak
Dibuktikan oleh uji statistik negatif dari kemajuan teknologi
bivariat didapatkan hasil berupa internet adalah mudahnya
hubungan kedua variabel tersebut mengakses pornografi dan
signifikan (p=0,0001). Dengan

289
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pornoaksi yakni internet Berdasarkan penelitian lain


12
pornografi. dan teori terdapat perbedaan
Remaja yang terpapar dengan hasil penelitian ini dimana
pornografi melalui media pengetahuan tidak memiliki
elektronik mempunyai peluang pengaruh yang signifikan tehadap
3,06 kali untuk berperilaku periaku seksual pranikah. Hal ini
seksual beresiko jika disebabkan tidak adanya
dibandingkan dengan remaja hubungan antara pengetahuan
yang tidak terpapar media dengan perilaku seksual yang
elektronik. 12 dapat dibuktikan dengan jumlah
remaja yang memiliki
F. Pengaruh Pengetahuan pengetahuan baik lebih banyak
mengenai Seksualitas Remaja dibandingkan dengan remaja
terhadap Pengalaman yang memiliki pengetahuan
Berhubungan Seksual kurang tetapi setelah
Berdasarkan uji statistik dihubungkan dengan peilaku
regresi logistic didapatkan hasil seksual menunjukan responden
bahwa hubungan kedua variabel yang berperilaku seksual pranikah
tersebut signifikan p=0,221 beresiko lebih banyak ditemukan
(p>0,05). Dengan demikian dapat pada kelompok responden
disimpulkan bahwa tidak ada dengan pengetahuan kurang,
pengaruh yang signifikan antara tetapi juga banyak ditemukan
pengetahuan dengan perilaku pada kelompok responden
seks remaja SMA di kota dengan pengetahuan baik.
Semarang.
Berdasarkan hasil G. Pengaruh Sikap mengenai
penelitian oleh Dini Apri mengenai Seksualitas Remaja terhadap
pengaruh pengetahuan Pengalaman Berhubungan
kesehatan reproduksi dan Seksual
lingkungan pergaulan terhadap Berdasarkan uji statistik
perilaku seks bebas pada siswa di regresi logistic yang telah
SMK PGRI 1 Terbanggi Besar dihilangkan variabel pengetahuan
Lampung Tengah Tahun 2015 karena tidak memiliki pengaruh,
menunjukkan nilai F hitung dapat diperoleh hasil bahwa
sebesar 29,847 dengan nilai Sig. hubungan kedua variabel tersebut
(p value) sebesar 0,000 (p< 0,05) signifikan p=0,005 (p<0,05)
disimpulkan bahwa terdapat ,dengan exp(B) 4,525 kali..
pengaruh antara tingkat Dengan demikian dapat
pengetahuan dan lingkungan disimpulkan bahwa ada pengaruh
pergaulan secara bersama-sama yang signifikan antara sikap
terhadap perilaku seks bebas dengan perilaku seks remaja
pada siswa di SMK PGRI 1 SMA di kota Semarang.
Terbanggi Besar Lampung Penelitian ini didukung oleh
Tengah Tahun 2015. peneilitian Dewi Sari (2014)

290
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

menunjukan bahwa sikap yang H. Pengaruh Paparan Media Sosial


baik mengenai kesehatan terhadap Pengalaman
reproduksi menjadi bekal bagi Berhubungan Seksual
remaja untuk berperilaku sehat Berdasarkan uji statistik
dan bertanggung jawab. regresi logistic yang telah
Beberapa penelitian menunjukkan dihilangkan variabel pengetahuan
ada pengaruh yang signifikan karena tidak memiliki pengaruh,
antara sikap dengan perilaku dapat diperoleh hasil bahwa
seksual remaja.dengan uji regresi hubungan kedua variabel tersebut
linier dan p value menunjukan signifikan p=0,0001 (p<0,05),
0,004 maka adanya pengaruh dengan exp (B) = 17,957 kali.
secara indivdu antara sikap Dengan demikian dapat
terhadap kesehatan reproduksi disimpulkan bahwa ada pengaruh
dengan perilaku seksual.10 yang signifikan antara antara
Hasil penelitian ini sejalan paparan media sosial dengan
dengan teori yang dinyatakan perilaku seks remaja SMA di kota
oleh Wawan dan Dewi bahwa Semarang.
pengetahuan seseorang tentang Hasil penelitian ini juga
suatu objek mengandung dua didukung oleh penelitian yang
aspek yaitu aspek positif dan dilakukan Dewi (2012), yang telah
aspek negatif. Kedua aspek ini melakukan penelitian mengenai
yang akan menentukan sikap “Hubungan Antara Konsumsi
seseorang, semakin banyak Media Pornografi dengan Perilaku
aspek positif dan objek yang Seks Pranikah Pada Siswa Kelas
diketahui, maka akan XI SMA Negeri 1 Pejagoan
menimbulkan sikap yang makin Kebumen”. Hasil penelitian
positif terhadap objek tertentu. tersebut menunjukkan bahwa ada
Dan hal ini sesuai dengan teori 11 responden (34,4%)
yang dikemukakan oleh Secord mempunyai konsumsi media
dan Backman (dalam Azwar, pornografi dalam kategori cukup
2012) bahwa “sikap adalah baik, dan 21 responden dalam
keteraturan tertentu dalam hal kategori baik. Pada perilaku seks
perasaan (afeksi), pemikiran pranikah, 10 responden (31,3%)
(kognisi), dan predisposisi mempunyai tingkat perilaku seks
tindakan (konasi) seseroang pranikah dalam kategori cukup
terhadap sutatu aspek di baik dan 22 responden (68,8%)
lingkungan sekitarnya”, serta teori dalam kategori baik. Hasil
yang dikemukakan oleh LaPierre pengujian korelasi Kendall Tau
(dalam Azwar, 2012).13 sebesar 0,506 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,005 yang
berarti bahwa ada hubungan yang
signifikan antara konsumsi media
pornografi dengan perilaku seks
pranikah.12

291
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Berdasarkan teori dan seksual pranikah tidak beresiko


penelitian lain, penelitian ini lebih banyak ditemukan pada
sejalan dan sesuai dimana kelompok responden dengan
terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan baik yaitu 43%.
antara paparan media sosial Persentase responden yang
dengan perilaku seksual pranikah berperilaku seksual pranikah
dapat dibuktikan dengan hasil beresiko lebih banyak ditemukan
jumlah respnden terpapar media pada kelompok responden
sosial berkonten sekual lebih dengan sikap buruk yaitu 91,1%.
banyak dibandingkan responden Sedangkan persentase
yang tidak terpapar dan responden yang berperilaku
responden yang berperilaku seksual pranikah tidak beresiko
seksual pranikah beresiko banyak lebih banyak ditemukan pada
ditemukan pada kelompok kelompok responden dengan
responden yang terpapar oleh sikap baik yaitu 45,6%.
media sosial berkonten seksual Persentase responden yang
Maka terbentuk pola hubungan berperilaku seksual pranikah
paparan media sosial dengan beresiko lebih banyak ditemukan
perilaku seksual pranikah. pada kelompok responden yang
terpapar oleh media sosial
KESIMPULAN berkonten seksual yaitu 93,7%.
1. Persentase pengetahuan baik Sedangkan persentase
responden sebesar 52,4% dan responden yang perilaku seksual
persentase pengetahuan kurang pranikah tidak beresiko lebih
responden sebesar 47,6%, banyak ditemukan pada kelompok
Persentase sikap baik responden kelompok responden yang tidak
sebesar 79,3 % dan persentase terpapar oleh media sosial
sikap buruk responden sebesar berkonten seksual yaitu 60%.
20,7%. Persentase responden 3. Tidak ada hubungan yang
tidak terpapar media sosial bermakna (p=0,078) antara
sebesar 59% dan terpapar media pengetahuan mengenai
sosial sebesar 41%. Persentase seksualitas dengan perilaku
responden tidak beresiko seksual pranikah remaja SMA di
berprlikau seksual pranikah kota Semarang.
sebesar 38% dan beresiko 4. Ada hubungan yang bermakna
berprlikau seksual pranikah (p=0,0001) antara Sikap
sebesar 62%. mengenai seksualitas dengan
2. Persentase responden yang perilaku seksual pranikah remaja
berperilaku seksual pranikah SMA di kota Semarang.
beresiko lebih banyak ditemukan 5. Ada hubungan yang bermakna
pada kelompok responden (p=0,0001) antara Paparan media
dengan pengetahuan kurang yaitu sosial dengan perilaku seksual
67,4%. Sedangkan persentase pranikah remaja SMA di kota
responden yang berperilaku Semarang.

292
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

6. Ada pengaruh yang bermakna KELAS X DI SMA NEGERI 1


antara sikap (p =0,005) dan MANADO. (2015).
paparan media sosial (0,0001) 10. Khodijatul Asna. HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP
dengan perilaku seksual pranikah
KESEHATAN REPRODUKSI
remaja SMA di kota Semarang. DENGAN PERILAKU
SEKSUAL PRA NIKAH PADA
DAFTAR PUSTAKA SISWA DI SMA NEGERI 14
1. Badan Pusat Statistik. Profil KOTA SEMARANG TAHUN
Penduduk Indonesia 2015. AJARAN 2010/2011. (2011).
(Badan Pusat Statistik, 2015). 11. Rezky, P. C. in 18–43 (UBAYA,
2. Badan Pusat Statistik. in (Badan 2015).
Pusat Statistik, 2016). 12. Sma, R. et al. Hubungan antara
3. Sherlyanita, A. K. & frekuensi paparan pornografi
Rakhmawati, N. A. Pengaruh dengan perilaku seksual
dan Pola Aktivitas Penggunaan pranikah pada remaja
Internet serta Media Sosial sma/sederajat di wilayah kerja
pada Siswa SMPN 52 puskesmas sukawati i
Surabaya. 2, (2016). kabupaten gianyar bali 2014. 2,
4. Remaja, P. S. Gambar 1 31–38 (2014).
Persentase Pengetahuan 13. Kusumastuti, S. PENGARUH
Seksual Remaja SMA FAKTOR PERSONAL DAN
berdasarkan Jenis Kelamin. LINGKUNGAN. (2015).
(2016).
5. Aini, K. Perilaku seksual remaja
masa lalu, masa kini, dan masa
depan serta dampaknya
terhadap derajat kesehatan
reproduksi di indonesia.
(Universitas Negeri Jakarta,
2013).
6. Ririn Darmasih. Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Seks
Pranikah pada Remaja SMA di
Surakarta. (Universitas
Muhammmadiyah Surakarta,
2012).
7. Suci Novitasari. Gambaran
Perilaku Seksual Mahasiswa S1
Fakultas X Universitas
Indonesia. (Universitas
Indonesia, 2012).
8. Hartono, R. D. Faktor-Faktor
Yang Menyebabkan Remaja
Berperilaku
9. Juliani, K. P. HUBUNGAN
PENGETAHUAN DENGAN
SIKAP REMAJA TENTANG
PERILAKU SEKSUAL
PRANIKAH PADA SISWI

293

You might also like