Professional Documents
Culture Documents
Prposal Kwu
Prposal Kwu
“BROWNIES GANYONG”
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan Oleh :
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dunia akan pangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini
sebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk. Pada saat ini diversifikasi pangan
didorong oleh pemerintah untuk berkembang di masyarakat. Bahan lokal merupakan
pangan lokal yang sejak dulu ada seperti sagu di Maluku, jagung di Madura, ubi di
Papua.
Program penganekaragaman konsumsi pangan telah diprogramkan oleh pemerintah
tentang ketahanan pangan, peraturan Presiden No. 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis sumberdaya lokal. Oleh
karena itu untuk memenuhi kebutuhan pangan sumber-sumber pangan alternatif terus
ditingkatkan, salah satunya bahan pangan yang cukup penting adalah karbohidrat.
Banyak karbohidrat yang telah dimanfaatkan antaranya adalah beras, gandum, jagung,
singkong, ubi jalar, sagu, sorgum dan sebagainya. Beberapa tanaman sumber karbohidrat
sebenarnya juga banyak terdapat di masyarakat namun belum banyak diperhatikan, salah
satu diantaranya adalah ganyong.
Ganyong berasal dari Amerika Selatan Masyarakat daerah ini telah mengenal
tanaman ganyong sejak 2500 tahun sebelum Masehi dan telah memanfaatkan sebagai
makanan sebelum mengenal padi dan singkong.
Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah dan suhu udara serta tahan terhadap
naungan. Namun demikian ganyong tidak tahan tumbuh di tempat yang terbuka dengan
angin yang kuat karena tidak termasuk tanaman herba atau terna hingga mempunyai
batang yang rapuh dan tidak tahan terhadap hembusan angin. Pada daerah yang
mempunyai angin kencang, tanaman ini memerlukan lajur-lajur pelindung.
Ganyong dapat dimanfaatkan sebagai sayur atau digunakan untuk diambil patinya yang
merupakan pati berkualitas tinggi. Pucuk daun dan tangkai daunnya dapat pula
digunakan sebagai pakan ternak. Tepungnya yang baik dan mudah dicerna sangat
dianjurkan untuk konsumsi bayi atau orang sakit.
Ganyong juga dikenal di banyak daerah salah satunya “buah tasbih”, “ubi pikul”. Ganyol
atau “sinetra”. Selain itu dikenal juga nama quessland arrowroot atau edible canna. Di
Indonesia pusat produksi ganyong terdapat di Jawa Tengah (Klaten, Wonosobo dan
Purworejo) dan Jawa Barat (Majalengka, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Subang dan
Karawang).Daerah yang telah membudidayakan ganyong secara intensif adalah daerah
pengunungan Andes (Amerika Selatan). Didaerah ini dikenal dua varietas ganyong yaitu
verdes dan morados. Verdes mempunyai umbi berwarna putih dengan daun hijau terang,
sedangkan umbi morados tertutup sisik yang berwarna ungu.
Tanaman ini dibudidayakan secara teratur di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur
Pembudidayaaan tidak teratur meliputi daerah D.I. Yogyakarta, Jambi dan Jawa Barat.
Pada umumnya para petani yang telah membudidayakan tanaman ganyong tersebut
melakukan penyiangan, pembumbunan tetapi memang belum dilaksanakan
pemberantasan hama/penyakit.
1
Di Indonesia di kenal dua kultivar dan varietas ganyong, yaitu ganyong merah dan
ganyong putih. Ganyong merah ditandai dengan warna batang, daun dan pelepahnya
yang berwarna merah dan ungu, sedangkan yang warna batang,daun dan pelepahnya
hijau dan sisik umbinya kecokletan disebut ganyong putih.
Ganyong merupakan bahan makanan sehat dan dapat diolah beraneka jenis bahan
makanan kecil/snack dan pati, tepung dan lain-lain. Kandungan gizi ganyong mempunyai
kelebihan dibandingan dengan ubi kayu dan ubi jalar. Kadar amilosa ganyong hampir
sama dengan ubi kayu dan ubi jalar tetapi tidak mengandung mengandung senyawa anti
nutrisi seperti HCN dalam ubi kayu fenol dan oligosakarida dalam ubi jalar. Tanaman
ganyong ini mempunyai kandungan kimia yang terletak di dalam rimpangnya, yaitu zat
pati yang berguna sebagai sumber karbohidrat. Guna meningkatkan pemanfaatan
ganyong sebagai sumber pangan maka perlu dilakukan pengolahan agar masyarakat lebih
mudah mengkonsumsi sehingga memacu petani untuk memanfaatkan lahan untuk
menanam ganyong tentu saja akan menambah penghasilan. Ganyong dapat diolah
menjadi tepung, sohun, kue, ganyong dan sebagainya.
Pada saat ini jumlah produksi ganyong belum diketahui secara pasti karena
penanamanya belum dibudidayakan dengan baik. Padahal bila diperhatikan umbi
ganyong termasuk bahan pangan non beras yang memiliki gizi cukup tinggi, khususnya
kandungan fasfor, kalsium, dan karbohidrat. Ganyong memiliki komponen kimia berupa
serat pangan dengan kadar yang cukup tinggi sehingga sangat baik dicerna oleh usus
bayi atau orang sakit. Dengan mengolahanya menjadi kue brownies, maka diharapkan
ganyong dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan pangan yang berkualitas.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang yang telah di sampaikan di atas di rumuskan masalah
dalam program ini:
1. Bagaimana membuat olahan makanan ganyong menjadi brownies yang lezat?
2. Apakah usaha brownies ganyong ini mampu bersaing dengan makanan olahan
lainnya?
C. Tujuan
Tujuan Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan “brownies ganyong”
adalah:
1. Mengoptimalkan pengolahan ganyong yang ada dikalangan masyarakat dengan
inovasi terbaru yang enak.
2. Mengembangkan jiwa kewirausahaan untuk senantiasa menciptakan produk yang
inovatif agar mampu bersaing dengan usaha lain.
D. Luaran yang diharapkan
Target luaran yang diharapkan dari program ini adalah menghasilkan produk
ganyong yang mempunyai ciri khas, bermanfaat, aman, bernilai ekonomis dan
fungsional. Selain itu mampu menjadi bahan atau modal ilmu untuk berwirausaha yang
dapat ditindaklanjuti sesudah PKM selesai.
2
E. Kegunaan Program
Diharapkan program “brownies ganyong” ini dapat memberikan beberapa manfaat
diantaranya:
1. Menambah minat masyarakat dalam menikmati ganyong dengan rasa yang berbeda
dan penampilan yang menarik.
2. Mengembalikan citra ganyong sebagai makanan tradisional asli Indonesia yang baik
dikonsumsi oleh masyarakat.
3. Mengoptimalkan pengolahan ganyong yang disajikan kepada masyarakat dengan
inovasi terbaru, menarik, dan enak.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
5
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
Bulan Ke
No Kegiatan
1 2 3
1. Persiapan
2. Pengajuan proposal Xx x X
3. Perancangan alat- x X x
alat
4. Proses pembuatan X X X
5. Pengemasan
6. Penjualan
7. Evaluasi
D. Instrumen Pelaksanan
1. Alat dan Bahan
- Alat
Alat-alat untuk membuat brownies ganyong yaitu : baskom, pengkus, spatula,
pisau, sendok, parutan,
- Bahan
Bahan-bahan pisang selimut yaitu : tepung terigu, margarine, telur, baking
powder, coklat bubuk, keju, kacang almon, coklat almon, meses, gula pasir.
6
2. Cara pembuatan
a) Kukus ganyong lalu mixer sampe halus.
b) Mengayak tepung terigu, coklat bubuk, campurkan gula halus dan baking
powder lalu mixer hingga tercampur rata, sisihkan.
c) Mencampurkan telur dan margarin, kemudian di mixer sampai tercampur
rata
d) Setelah itu campurkan adonan telur ke dalam adonan tepung terigu yang
di ayak tadi, lalu masukkan ganyong yang sudah di haluskan aduk sampai
benar benar rata.
e) Jika bahan adonan sudah tercampur rata, kemudian tuang adonan kedalam
Loyang. Menaburkan kacang almond.
f) Kukus adonan sampai matang kurang lebih selama 25 menit.
7
Lampiran
Tabel Justifikasi Anggaran Kegiatan
8
22. Steples 2 @ Rp 10.000,- Rp 20.000,-
Rp. 9.482.000,-
Jumlah