Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Wulandari, S.R., dan Sari, G.K., “Pengaruh Media Bermain dengan Perkembangan.....

” 17

PENGARUH MEDIA BERMAIN DENGAN


PERKEMBANGAN ANAK DIUKUR DENGAN DENVER II
PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN)
Setyo Retno Wulandari1, Galuh Kartika Sari2

ABSTRACT

Background : Children on Toddler age period (1-3 years) have a golden period in their growth.
Many parents often only pay attention to how their children become good growth, just seen
from the weight and height of children, They didn’t think for the development of their children
to be good. Child development can be assessed using the Denver Development Screening Test
(Denver II), while the aspects assessed in this development are the development of gross
motor, fine motor, language, social and personal. To make child optiamal in their development,
they need to get stimulation like the media play stimulation for them. That can stimulate the
development of children, such as motion exercises, talking, thinking, independence and
socialization. Actually that activity can stimulate the child’s development.. Based on the
preliminary survey conducted by researchers in Early Education of Kuncup Mekar, Kadipaten
Lor Yogyakarta contained a child in suspect category of children development, even though
he is also actively participated in the early education of Kuncup Mekar each month.
Research methods : The populations in this study are all children on toddler age in Early
Education Kuncup Mekar, Kadipaten Lor Yogyakarta some 22 childrens, the sampling technique
used is total sampling. The analysis used in this research is the analysis of univariate and
bivariate analysis. Univariate analysis is used to describe an overview of child development,
while the bivariate analysis is used to determine the effect on the development of children’s
play media use Pre - Experiment type of study one group pretest- posttest design. All Tests
hipotesi in this study , using SPSS for Windows .
Results and discussion : based on statistical test using t-test Sig Value Test can know where
the figure of 0,000 is smaller than 0.05 . This means their influence on the development of
child’s play media measured by DENVER II On Child on Toddler Age ( 1-3 years ) .
Keywords : child’s play media, child’s development

PENDAHULUAN
dapat dicapai apabila pertumbuhan dan per-
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa kembangan anak baik. Masyarakat terkadang
salah satunya dapat dilihat dari sumber daya hanya focus memperhatikan pertumbuhan
manusia (SDM). Anak merupakan generasi anaknya saja tanpa memperhatikan perkem-
penerus bangsa maka ia harus tumbuh menjadi bangannya. Mereka menitikberatkan pada
orang dewasa yang cerdas dan sehat. Hal itu bertambahan berat badan dan tinggi badan

1 & 2. STIKes Yogyakarta, Jl Nitikan Baru No 69 Yogyakarta

17
18 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 07 No. 01, Januari 2016

anak sebagai ukuran keberhasilan tumbuh Aspek personal social anak adalah yang
kembang anak, sehingga stimulasi untuk berhubungan dengan kemampuan mandiri,
perkembangan anak tidak dilakukan. Orang tua bersosialisasi dan berinteraksi dengan ling-
baru akan merasakan khawatir ketika melihat kungannya.
kemampuan anak masih kurang daripada anak Perkembangan kemampuan anak dalam
lain yang seumuran. Pencapaian suatu kemam- berbahasa dapat dilihat dalam kemampuan
puan setiap anak bisa berbeda-beda, namun anak secara bertahap berubah dari melakukan
demikian ada patokan umur tentang kemam- ekspresi menjadi melakukan ekspresi dengan
puan apa saja yang perlu dicapai seorang anak berkomunikasi, yang juga berubah dari komu-
pada umur tertentu. Perkembangan motorik nikasi melalui gerakan menjadi ujaran. Anak
kasar merupakan salah satu aspek perkem- usia dini biasanya telah mampu mengembangka
bangan yang perlu dipantau perkembangannya. keterampilan berbicara melaalui percakapan
Perkembangan motorik kasar merupakan hasil yang dapat memikat orang lain.
koordinasi antara otot dan saraf yang terjadi
Bermain dapat merangsang perkembangan
secara alami (Mulyani dan Juliska, 2007).
anak, seperti latihan gerak, berbicara, berpikir,
Perkembangan motorik kasar anak yang kemandirian dan sosialisasi. Bermain dengan
tidak optimal bisa menyebabkan menurunnya anak merupakan aktivitas untuk merangsang
kreatifitas anak dalam beradaptasi. Pada usia perkembangan anak, khususnya perkem-
toddler perkembangan sel-sel otak berlang- bangan motorik halus. Melalui bermain, anak
sung sangat cepat sehingga usia tersebut sangat dapat menstimulasi otot-otot kecil. Hal ini
menunjang untuk dilakukan latihan-latihan mencangkup gerakan-gerakan halus lengan dan
perkembangan motorik kasar di usianya supaya tangan yang membutuhkan koordinasi mata
perkembangan anak menjadi optimal. Keter- dan tangan, jika tidak diberikan stimulasi baik
lambatan perkembangan motorik kasar seperti dari orang tua maupun lingkungan anak cen-
terlambat berjalan, terlambat melompat, derung untuk berdiam diri dan kurang komu-
belum bisa berdiri satu kaki serta keterampilan nikasi (Suherman, 2000).
lain yang berhubungan dengan pergerakan dan Saat bermain, anak dapat mengekspresikan
sikap tubuh. emosi dan melepaskan dorongan yang tidak
Keterampilan motorik halus mencangkup dapat diterima dalam bersosialisasi (Wong,
gerakan-gerakan halus lengan dan tangan yang 2009). Stimulasi sangat perlu dilakukan agar
membutuhkan koordinasi mata dan tangan anak terhindar dari keterlambatan perkem-
(Dowshen, 2002). Kemampuan anak usia bangan. Seorang anak yang tidak dapat meng-
toddler (1-3 tahun) mengendalikan gerak alami perkembangan dengan baik akan merasa
motorik halusnya, berkembang sangat pesat hal minder terhadap teman seumurannya, akibat-
ini disebabkan perkembangan otot-ototnya nya tidak dapat besrsosialisasi dengan baik.
kian sempurna, dan anak kian mampu mengen- Untuk mengukur perkembangan anak dapat
dalikan gerakannya. Keterampilan-keteram- menggunakan Denver II (The Denver develop-
pilan motorik halus sangat penting karena mental screening test II).
mendukung keterampilan fisik dan mental Denver II merupakan metode skrining
lainnya, selain itu anak membutuhkan keteram- terhadap kelainan perkembangan anak. Ber-
pilan motorik kasar dalam pergaulannya kelak dasarkan survey pendahuluan yang dilakukan
(Nursalam, 2005). Keterlambatan perkem- peneliti di PAUD Kuncup Mekar Kadipaten Lor
bangan motorik halus seperti ketidakmampuan Yogyakarta terdapat anak yang perkembangan-
anak dalam bermain kotak kubus, mencorat nya dalam kategori suspect padahal anak
coret, memegang benda kecil dengan jari- tersebut juga aktif mengikuti kegiatan paud
jarinya, dan lain-lain. setiap bulannya.
Wulandari, S.R., dan Sari, G.K., “Pengaruh Media Bermain dengan Perkembangan.....” 19

Melihat fenomena diatas peneliti tertarik HASIL PENELITIAN


melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Media Bermain Terhadap Perkembangan anak 1. Karakteristik Responden Penelitian
diukur dengan DENVER II Pada Anak Usia a. Karakteristik Responden Berdasarkan
Toddler (1 – 3 Tahun) di PAUD Kuncup Mekar Jenis Kelamin.
Kadipaten Yogyakarta Tahun 2015. Tabel 1. Jenis Kelamin Anak Usia Toddler di Paud
Kuncup Mekar.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Jenis Kelamin Frekuensi  Persen (%)
Jenis penelitian ini adalah Pra-Experimen
desain one group pretest- posttest yakni suatu
Laki‐laki  8  36,4%
rancangan Penelitian dimana peneliti sudah
melakukan observasi pertama (pretest) se- Perempuan  14  63,6% 
hingga peneliti dapat menguji/mengevaluasi Total  22  100%
yang kedua (posttest) untuk perubahan yang
terjadi setelah adanya perlakuan (Riyanto,
2011).
Berdasarkan tabel.1 dapat diketahui
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Kuncup bahwa sebagian besar anak di Paud
Mekar Kadipaten Yogyakarta selama Enam Kuncup
bulan ( Maret – September ) tahun 2015.
Mekar berjenis kelamin perempuan yaitu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
sebanyak 14 anak (63,6%) .
anak usia toddler (1-3 tahun) di Paud Kuncup
Mekar Kadipaten Yogyakarta sejumlah 22 anak
. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia b. Karakter responden berdasarkan usia.
toddler (1-3 tahun) di Paud Kuncup Mekar
Tabel 2. Usia Responden di Paud Kuncup Mekar
Kadipaten Yogyakarta. Teknik pengambilan
sampel adalah dengan teknik total sampling. Usia (bulan)  Frekuensi  Persen (%)
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 1‐6            0  0
variabel bebas dan variabel terikat. VariaBel 7‐12  2  9,10 
bebas dalam penelitian ini adalah media
13‐18  8  36,36 
bermain, sedangkan variabel terikat adalah
perkembangan anak. 19‐24  5  22,72 
25‐30  3  13,64 
Teknik dan Instrumen pengumpulan data
pada penelitian ini adalah Bentuk kegiatan anak 31‐36  4  18,18 
bermain dengan anak usianya dengan alat Total  22  100%
bantu bermain. Perkembangan anak dinilai
menggunakan Denver II. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
Analisis Data pada penelitian ini meng- bahwa usia reponden paling banyak
gunakan analisa Uji t yang bertujuan untuk adalah responden pada usia 13-18 bulan
mengetahui pengaruh media bermain terhadap yaitu sejumlah 8 responden (36,36%).
perkembangan anak. Semua Pengujian hipotesi
dalam penelitian ini, menggunakan program
SPSS for Windows.
20 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 07 No. 01, Januari 2016

c. Karakteristik orang tua responden Berdasarkan table 4 dapat diketahui


berdasarkan pekerjaan. bahwa perkembangan anak di Paud Kuncup
Tabel 3. Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ibu) Mekar sebelum diberikan media bermain
sebagian besar dikategorikan normal yaitu
Usia (bulan)  Frekuensi  Persen (%) sebanyak 18 anak dari 22 anak (81,8%).

Ibu Rumah        16  72,73% C. Perkembangan anak setelah diberikan


tangga/ di      media bermain.
rumah      Tabel 5. Tabel Perkembangan Anak Paud Kuncup
Mekar setelah diberikan Media Bermain
Bekerja di   6  27,27% 
Perkembangan  Frekuensi  Persen (%)
luar rumah  Anak 
Total  22  100% Normal  22  100%
Total  22  100%
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
bahwa jenis pekerjaan Ibu paling banyak
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sejumlah
bahwa perkembangan anak di Paud Kuncup
16 responden (72,73%).
Mekar sesudah diberikan media bermain
B. Perkembangan anak sebelum diberikan seluruhnya dikategorikan normal yaitu
media bermain. sebanyak 22 anak ari 22 anak (100%).
Tabel 4. Tabel Perkembangan Anak Paud Kuncup
Mekar sebelum diberikan Media Bermain

Perkembangan  Frekuensi  Persen (%)


Anak 
Suspect  4  18,2%
Normal  18  81,8% 
Total  22  100%
Wulandari, S.R., dan Sari, G.K., “Pengaruh Media Bermain dengan Perkembangan.....” 21

D. Pengaruh Simulasi Media Bermain Terhadap Perkembangan Anak Pada Usia Toddler.
Tabel 5. Tabel Uji Independet Sample t Test
  Levene's Test  t‐test for Equality of Means
for Equality of 
Variances 

F  Sig. t df Sig.  Mean  Std.  95% 


(2‐ Differe Error  Confidence 
taile nce  Diffe Interval of the 
d)  renc Difference 
e  Low Upper
er 

Equal 
variances  30,857 ,000 ‐2,160 42 ,037 ‐,182  ,084  ‐,352 ‐,012
assumed 
Perkemban
Equal   
gan Anak 
variances 
‐2,160 21,000 ,042 ‐,182  ,084  ‐,357 ‐,007
not 
assumed 

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui merupakan salah satu dari metode skrining
Nilai Sig 0,000 dimana angka ini lebih kecil terhadap perkembangan anak. Perkem-
dari 0,05. Hal ini bermakna adanya pengaruh bangan yang dinilai meliputi empat sektor,
media barmain terhadap perkembangan yaitu: 1) Personal Social (perilaku sosial)
anak diukur dengan DENVER II Pada Anak Aspek yang berhubungan dengan kemam-
Usia Toddler (1 – 3 Tahun) di PAUD Kuncup puan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
Mekar Kadipaten Yogyakarta Tahun 2015. dengan lingkungannya. 2) Fine Motor
Adaptive (gerakan motorik halus) Aspek
PEMBAHASAN yang berhubungan dengan kemampuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
pengaruh media bermain terhadap perkem- gerakan yang melibatkan bagian-bagian
bangan anak diukur dengan Denver II pada anak tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot
usia toddler (1-3 tahun) di PAUD Kuncup Mekar kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
Kadipaten Yogyakarta. cermat. 3) Language (bahasa) Kemampuan
untuk memberikan respons terhadap suara,
a. Perkembangan anak sebelum diberikan mengikuti perintah dan berbicara spontan
media bermain 4) Gross motor (gerakan motorik kasar)
Pada tabel 4 dapat diketahui bahwa Aspek yang berhubungan dengan per-
sebagian besar anak usia toddler di Paud gerakan dan sikap tubuh (Adriana, 2013).
Kuncup Mekar memiliki perkembangan Data distribusi perkembangan anak pada
normal yaitu sebanyak 18 anak dari 22 anak tabel 4 tersebut diukur sebelum peneliti
(81,8%). Perkembangan anak pada usia memberikan stimulasi dengan media ber-
toddler di Paud Kuncup mekar tersebut mian. Karakteristik orang tua anak yang
diukur menggunakan Denver II. Denver II sebagian besar adalah ibu rumah tangga atau
22 Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 07 No. 01, Januari 2016

bekerja di rumah (sesuai tabel 4) memung- Hasil penelitian tersebut mempertegas


kinkan menjadi salah satu karakteristik yang bahwasanya media bermain merupakan
mendukung perkembangan anak. salah satu cara agar anak dapat berkembang
dengan baik karena dengan bermain dapat
Dengan karakteristik orang tua yang
memperoleh kesenanangan dan kesem-
selalu ada di rumah diasumsikan bahwa
patan sehingga anak dapat berkembang
orang tua memiliki waktu yang lebih untuk
dengan baik. Seperti yang dinyatakan oleh
mendampingi anak dalam masa perkem-
Ngastiyah (2005) yang menyatakan bahwa
bangannya. Orang tua mempunyai waktu
bermain merupakan kebutuhan anak yang
lebih untuk menstimulasi anak dalam in-
harus dilakukan untuk memperoleh ke-
teraksinya dengan anaknya khususnya dalam
senangan dan pengalaman.
bentuk bermain dengan anak. Bermain
dapat merangsang perkembangan anak, c. Pengaruh Media Bermain terhadap
seperti latihan gerak, berbicara, berpikir, Perkembangan Anak
kemandirian dan sosialisasi.
Perkembangan anak merupakan hal
Bermain dengan anak merupakan akti- penting yang perlu diperhatikan. Ber-
vitas untuk merangsang perkembangan dasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa
anak. Hal ini sesuai dengan apa yang disam- adanya perubahan yang lebih baik pada anak
paikan Suherman (2000): bermain dapat dengan perkembangan dalam kategori
merangsang perkembangan anak, seperti suspect meningkat menjadi perkembangan
latihan gerak, berbicara, berpikir, keman- normal setelah dilakukan stimulus dengan
dirian dan sosialisasi. Bermain dengan anak media bermain.
merupakan aktivitas untuk merangsang
perkembangan anak. Dari tabel 4.6 didapatkan hasil per-
hitungan Uji t antara perkembangan se-
b. Perkembangan Anak Setelah diberikan belum diberikan media bermain dengan
stimulasi melalui media bermain setelah diberikan media bermain dapat
diketahui Nilai Sig 0,000 dimana angka ini
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui
lebih kecil dari 0,05. Hal ini bermakna adanya
bahwa seluruh anak yang memiliki perkem-
pengaruh media barmain terhadap perkem-
bangan suspect telah mengalami perubahan
bangan anak diukur dengan DENVER II Pada
yang baik pada perkembangannya. Sebelum
Anak Usia Toddler (1 – 3 Tahun) di PAUD
dilakukan stimulasi media bermain, ter-
Kuncup Mekar Kadipaten Yogyakarta Tahun
dapat empat anak yang memiliki perkem-
2015.
bangan dengan kategori suspect dari jumlah
total 22 anak dalam penelitian ini. Setelah Hasil analisa penelitian ini menegaskan
dilakukan stimulasi, anak yang memiliki bahwa media bermain merupakan salah
perkembangan kategori suspect tersebut satu faktor yang sangat efektif untuk men-
seluruhnya meningkat menjadi perkem- stimulus perkembangan anak, khususnya
bangan dengan kategori normal. Sedangkan pada anakusia toddler. Sehingga dapat
18 anak yang lain yang awal sebelum di- disimpulkan bahwa anak memerlukan masa
lakukan stimulasi dengan media bermain bermain untuk perkembangannya. Hal ini
memiliki perkembangan dengan kategori sesuai dengan yang disampaikan Ngastiyah
baik, setelah dilakukan stimulasi media (2005) yang menyampaikan bahwa bermain
bermain ternyata perkembangannya tetap merupakan kebutuhan anak yang harus
dalam kategori normal. dilakukan untuk memperoleh kesenangan
dan pengalaman.
Wulandari, S.R., dan Sari, G.K., “Pengaruh Media Bermain dengan Perkembangan.....” 23

Hal ini ditegaskan pula oleh Prayitno 3. Perlu adanya promosi kesehatan tentang
(2003) yang menyampaikan bahwa dunia pentingnya stimulasi dini perkembangan
anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak pada usia toddler.
anak yang berusia dibawah 5 tahun. Bermain
bagi anak akan mengembangkan berbagai KEPUSTAKAAN
kemampuan, seperti kemampuan motorik 1. Andriana, D. 2013. Tumbuh Kembang dan
dimana anak cepat untuk bergerak, berlari Terapi Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba
dan melakukan berbagai kegiatan fisik Medika.
lainnya.
2. Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan.
KESIMPULAN DAN SARAN Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
3. Hartanto, F. 2006. Media Sehat: Mengawal
Kesimpulan
Kehidupan Si Buah Hati. Semarang: PPNI
a Perkembangan anak usia toddler se- Jateng.
belum diberikan stimulasi media ber-
4. Mulyani, Y. Juliska, G. 2007.
main di Paud Kuncup Mekar Kadipaten
Mengembangkan Kemampuan Dasar
sebagian besar dalam kategori normal,
Balita di Rumah (Kemampuan Fisik Seni dan
yaitu sebanyak 18 anak (81,18%)
Manajemen Diri). Jakarta: Gramedia.
b Perkembangan anak usia toddler setelah
5. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit.
diberikan stimulasi media bermain di
Jakarta: EGC.
Paud Kuncup Mekar Kadipaten seluruh-
nya dalam kategori normal yaitu se- 6. Nursalam, S. R.Utami,S. 2005. Asuhan
banyak 22 anak (100%) Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
c Ada Pengaruh media bermain terhadap
perkembangan anak diukur dengan 7. Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar
DENVER II pada anak usia toddler (1-3 Fundamental Keperawatan: Konsep;
Tahun) di PAUD Kuncup Mekar Kadipaten Proses, dan Praktik, Edisi 4 Volume 1. Alih
Yogyakarta Tahun 2015. Bahasa: Yasmin Asih dkk. Jakarta: EGC.
8. Riyanto, A. 2012. Penerapan Analisis
Saran
Multivariat dalam Penelitian Kesehatan.
1. Sebaiknya lebih banyak stimulasi media Yogyakarta: Mulia Medika.
bermain edukatif yang diberikan pada
9. Suherman. 2000. Buku Saku Keperawatan
anak usia toddler sehingga merangsang
Anak. Jakarta: EGC
perkembangan yang baik.
10. Wong, L Donna. 2009. Buku Ajar
2. Perlu adanya pelatihan bagi kader pos-
Keperawatan Pediatrik Vol 1 Edisi 6. Jakarta:
yandu tentang pengukuran perkemba-
EGC.
ngan anak stimulasi perkembangan pada
anak.

You might also like