Makalah Ob 4 Nurul Annisa

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

MAKALAH OB 4

PengaruhKopi Robusta (Coffeacanephora)


sebagaiAntimikrobaPenyakitPeriodontal

Disusun Oleh:

Nurul Annisa

04031181520006

Dosen Pembimbing:

drg. Shanty Chairani, M.Si

198010022005012001

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2016/2017
PengaruhKopi Robusta (Coffeacanephora) sebagaiAntimikrobaPenyakitPeriodontal
Nurul Annisa
04031181520006
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

ABSTRACT

Periodontal diseases are chronic infectious diseases characterized by a bacterial


challenge that can provoke a destructive host response, leading to clinical attachment
loss and ultimately possible tooth loss.Periodontaldiseaselinked to the presenceorthe
increasing number ofspecificpathogenic bacteriaaregram-negative bacteriasuch
asPorphyromonasgingivalis(Pg), Prevotellaintermedia(Pi), Fusobacteriumnucleatum
(Fn), andAggregatibacteractinomycetemcomitans (Aa). During the last decade, extracts
or oils of medicinal plants with antimicrobial and anti inflammatory activity have been
used for prevention of various oral infections.One of thetypes of plants thatcaninhibit
the growth ofpathogensisCoffea canephora, which consist ofchlorogenicacidas an
antimicrobialactive. Numerous studies on Coffea canephora are being done to
demonstrate the antiviral andantibacterial. The aim of this study is to evaluated the
antimicrobial effect of Coffea canephora against microorganism that found periodontal
tissue by examining the minimum inhibitor concentration (MIC) and minimum
bactericidal concentration (MBC)of Coffea canephora.In conclusion, the Coffea
canephorawas found to be effective against periodontal pathogensin periodontal tissue
and may be advantageous if we use these to cure periodontal disease.

Keywords: Periodontal disease, Coffea canephora, antibacterial activity,


periodontogenic bacteria

PENDAHULUAN

Penyakitperiodontalmerupakanpenyakitgigidanmulut yang
memilikipenyebabmultifaktorial, yaitufaktor sistemik, obat-obatan, malnutrisi,
danutamanyadisebabkanolehbakteri yang terakumulasidalamplakgigi.Penyakit
periodontal inidiawalidaritahapringan, yaituperadanganpadagusi yang
jikatidakdirawatdapatbertambahparahhinggamenyebabkanhilangnyaperlekatanjaringan
periodontal padagigi, terjadinyakerusakanpadatulangpendukung, hinggakehilangan
gigi.1

Untuk mencegah terjadinya penyakit periodontal dapat memanfaatkan salah satu


jenis tanaman yaitu kopi Robusta, yang memiliki aktivitas antimikroba sehingga dapat
menghambat pertumbuhan bahkan membunuh bakteri penyebab penyakit periodontal.
Kopi Robusta terkandung chlorogenic acid yaitu komponen penting dalam kopi
Robusta yang berperan aktif sebagai antimikroba.2Tujuan dari makalah ini adalah untuk
membahas pengaruh dari ekstrak kopi Robusta (Coffea canephora antimikroba penyakit
periodontal.

PENYAKIT PERIODONTAL

Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sangat meluas dalam
kehidupan masyarakat dan umumnya menyebabkan tanggalnya gigi akibat inflamasi
dari bakteri yang menghasilkan kerusakan progresif pada jaringan penunjang gigi.
Penyakit periodontal dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu gingivitis dan periodontitis.
Gingivitis adalah bentuk penyakit periodontal yang ringan, dengan tanda klinis gingiva
berwarna merah, bengkak, dan mudah berdarah, sedangkan periodontitis ditandai
dengan kehilangan perlekatan dan pembentukan poket yang disebabkan oleh
perkembangan bakteri patogen dan penurunan mekanisme pertahanan diri pasien.3

Periodontitis kronis merupakan penyakit peradangan pada jaringan periodontal


yang disebabkan terutama oleh bakteri spesifik pada subgingiva, yang dapat
menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga
gigi yaitu sementum, ligamen periodontal dan tulang alveolar. Keadaan ini
mengakibatkan hilangnya perlekatan gingiva dan terjadinya kerusakan tulang alveolar
lebih dalam, pembentukan poket periodontal, migrasi patologis yang menimbulkan
diastema, dan kegoyangan gigi yang dapat berakibat tanggalnya gigi.3 Penyebab utama
peradangan gingiva pada periodontitis adalah plak bakteri subgingiva meliputi bakteri
obligat anaerobik gram negatif seperti Porphyromonas gingivalis, Prevotella
intermedia, Bacteroides forsythus, Fusobacterium nucleatum, dan Campylobacter, serta
fakultatif anaerob gram negatif seperti Actinobacillus actinomycetemcomitans dan
Eikenella corrodens.4

COFFEA CANEPHORA (KOPI ROBUSTA)

Coffea canephora atau yang dikenal dengan kopi Robusta (Coffea robusta)
adalah jenis kopi yang berasal dari Afrika bagian pantai barat sampai Uganda. Nama
Robusta dipergunakan untuk tujuan perdagangan, sedangkan Canephora adalah nama
botanis. Kopi Robusta memiliki kelebihan dari segi produksi yang lebih tinggi
dibandingkan jenis kopi lainnya seperti kopi Arabica dan Liberica.5 Kopi Robusta
hingga saat ini merupakan jenis kopi yang mendominasi perkebunan kopi di Indonesia
karena jenis kopi ini memiliki beberapa sifat unggul, salah satu diantaranya yaitu
resisten terhadap penyakit HIV dan memiliki aktivitas antimikroba yang lebih baik jika
dibandingkan kopi Arabica.6Berikut ini penggolongan tingkatan taksonomi Coffea
robusta:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionita

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Astridae

Ordo : Rubiaceace

Genus : Coffea

Spesies : Coffea robusta

Kopi Robusta adalah tanaman budidaya berbentuk pohon yang termasuk dalam
ordoRubiaceae dan genus Coffea. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ujung sedikit
meruncing. Daun tumbuh berhadapan dengan batang, cabang, dan ranting-ranting
pohon. Permukaan atas daun mengkilat, rata pada tepi daun, pangkal daun tumpul,
panjang 5-15 cm, lebar 4.0-6.5 cm, pertulangan menyirip, tangkai panjang 0.5-1.0 cm,
dan berwarna hijau.5Ciri-ciri umum kopi Robusta secara umum adalah memiliki rasa
seperti cokelat, memiliki bau khas yang manis, tekstur yang lebih kasar dibanding kopi
Arabika, dan tumbuh pada suhu rata-rata 22-30℃.

Gambar 1. Biji Kopi Robusta Gambar 2. Pohon Kopi Robusta


(Sumber: http://www.budidayakopi.com)

PEMBAHASAN

PENGARUH KOPI ROBUSTA SEBAGAI ANTIMIKROBA PENYAKIT


PERIODONTAL

Kopi Robusta (Coffea canephora) merupakan biji dari tanaman yang memiliki
kandungan chlorogenic acid yang aktif sebagai antimikroba. Kopi Robusta efektif
dalam menghambat bakteri yang terdapat pada jaringan periodontal seperti
Porphyromonas gingivalis (Pg), Prevotella intermedia(Pi), Fusobacterium nucleatum
(Fn), and Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa). Berbagai penelitian telah
dilakukan untuk menguji efek antimikrobial dari kopi Robusta terhadap bakteri
periodontal. Penelitian in vitro dilakukan oleh Viral V. Methta et al. dengan
menggunakan metode disc diffusion untuk melihat zona inhibisi dari kopi Robusta yang
diekstrak dengan air steril terhadap bakteri periodontal. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kopi Robusta adalah jenis kopi yang dengan efek antimikrobial
paling tinggi terhadap bakteri Prevotella intermedia yang ditunjukkan pada tabel
berikut.

Bakteri → C.albicans S.mutans S.mitis P.gingivalis P.intermedia


Konsentrasi↓

Kopi 1% R 15 (0.00) R 8 (1.41) R


Kopi 5% R 20 (2.30) 15 (0.00) 8 (1.15) R
Kopi 10% R 23 (1.62) 18 (0.82) 10 (0.82) R
Kopi 15% 15 (0.00) 23 (1.41) 23 (2.16) 13 (0.82) 18 (1.41)
Kopi 20% 20 (0.00) 23 (2.16) 25 (0.00) 15 (1.5) 20 (2.45)
Fluconazole 24 NA NA NA NA
Ciprofloxacin NA 26 26 32 32
Chlorhexidine 25 30 26 20 15
Tabel 1. Zona inhibisi pada berbagai konsentrasi ekstrak kopi Robusta dari 0,2% Chlorhexidine
dan gold standard (Fluconazole dan Ciprofloxacin)8
*R = Resisten, *NA = Not applicable

Tabel diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka akan
semakin tinggi diameter zona inhibisinya (mm). Pada konsentrasi 1%, 5% dan 10%,
ekstrak kopi Robusta resisten terhadap bakteri Prevotella intermedia, yang berarti tidak
memiliki aktivitas antibakteri, sehingga tidak berpengaruh dan tidak dapat menghambat
bakteri tersebut. Namun pada konsentrasi 15% dan 20%, menunjukkan diameter zona
inhibisi yang tinggi, lebih tinggi dari konsentrasi terhadap bakteri P. gingivalis, yaitu
15% = 18mm dan 20% = 20mm. Oleh karena itu, ekstrak kopi Robusta lebih efektif
antimikrobial terhadap bakteri P. intermedia. Untuk Fluconazole, hanya dapat
menghambat bakteri C. albicans namun tidak dapat menghambat bakteri P. intermedia
dan P. gingivalis, sedangkan Ciprofloxacin dapat menghambat bakteri P. intermedia
dan P. gingivalis namun tidak dapat menghambat S.mutan. Berbeda dengan
chlorhexidin sebagai kontrol positif dapat menghambat semua bakteri periodontal.8
Tabel 2. Perbandingan nilai rata-rata ekstrak 20% dengan kontrol positif (0.2% chlorhexidin)
dan gold standard(fluconazole dan ciprofloxacin) pada bakteri-bakteri periodontal.8

Sebagai perbandingan dari ekstrak kopi 20% dengan 0.2% chlorhexidin sebagai
kontrol positif dan gold standard (fluconazole dan ciprofloxacin), tabel diatas
menunjukkan bahwa 20% ekstrak kopi Robusta lebih baik dari 0.2% chlorhexidine
untuk menghambat petumbuhan bakteri P. intermedia, namun pada bakteri P.
gingivalis, 0.2% chlorhexidine lebih baik daripada ekstrak 20% kopi Robustadalam
menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Namun apabila dibandingkan dengan gold
standard, Ciprofloxacin jauh lebih baik menghambat pertumbuhan bakteri P.
intermedia dan P. gingivalis daripada ekstrak 20% kopi Robusta dan 0.2%
chlorhexidine.8

Uji antibakteri dari kopi Robusta juga telah diteliti dengan metode micro
dilution dan culture oleh Bharat, et al. secara in vitro dengan menggunakan kopi
Robusta yang diekstrak dengan Chlorogenic acid (CGA) dengan 10 konsentrasi berbeda
untuk melihat MIC dan MBC yang ditunjukkan pada tabel berikut:2

Senyawa 100μg/ 50μg 25μg 12.5μg 6.25μg 3.125μg 1.5μg 0.8μg 0.4μg 0.2μg
ml /ml /ml /ml /ml /ml /ml /ml /ml /ml
Aa* Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif

Pg* Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif

Pi* Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif

Fn* Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Sensitif Resisten Resisten Resisten

Ket: *Aa: Aggregatibacter actinomycetemcomitans, *Pg: Porphyromonas gingivalis, *Pi:


Prevotella intermedia, *Fn: Fusobacterium nucleatum; MIC : Minimum inhibitory concentration

Tabel 3. Nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration)2

Dari tabel diatas menunjukkan MIC terhadap bakteri A. actinomycetemcomitans,


P. gingivalis dan P. intermedia adalah pada konsentrasi 0.2 µg/ml, yang berarti pada
konsentrasi terendah tersebut ekstrak kopi Robusta sudah dapat menghambat
pertumbuhan ketiga bakteri tersebut. Berbeda dengan bakteri F. nucleatum yang masih
resisten pada konsentrasi 0.2 µg/ml, yang berarti pada konsentrasi terendah belum dapat
menghambat pertumbuhan bakteri F. nucleatum, namun penghambatan pertumbuhan
bakteri F. nucleatum baru terlihat pada konsentrasi 3.125µg/ml, sehingga diperoleh
hasil MIC pada bakteri F. nucleatum adalah 3.125µg/ml.2

NG
Aa* 1.5 μg/ml 0.8 μg/ml 0.4 μg/ml 0.2 μg/ml
Pg* 1.5 μg/ml 0.8μg/ml 0.4μg/ml 0.2μg/ml
Pi* 1.5 μg/ml 0.8μg/ml 0.4μg/ml 0.2μg/ml
Fn* 25 μg/ml 12.5 μg/ml 6.25 μg/ml 3.125 μg/ml
NG: No growth;*Aa: Aggregatibacter actinomycetemcomitans, *Pg: Porphyromonas gingivalis,
*Pi: Prevotella intermedia, *Fn: Fusobacterium nucleatum; MBC : Minimum bactericidal
concentration

Tabel 4. Nilai MBC (Minimum Bacterial Concentration)2

Tabel 4 menunjukkan nilai MBC pada bakteri A. actinomycetemcomitans, P.


gingivalis dan P. intermedia adalah pada konsentrasi 0.2µg/ml, yang berarti pada
konsentrasi terendah sudah dapat membunuh bakteri tersebut. Sedangkan, pada bakteri
F. nucleatum, MBC-nya adalah 3.125µg/ml, yang berarti pada konsentrasitersebut baru
dapat membunuh bakteri tersebut. Tabel MIC dan MBC memiliki kesamaan yaitu pada
konsentrasinya. Untuk MIC dan MBC terhadap bakteri A. actinomycetemcomitans, P.
gingivalis dan P. intermedia sama-sama dimulai pada konsentrasi 0.2µg/ml, sedangkan
pada bakteri F. nucleatum sama-sama dimulai pada konsentrasi 3.125µg/ml.2

Penelitian lain juga dilakukan oleh F.M. da Silva et al. dengan menggunakan
Coffea canephora aqueous extract (Cc), trigonelline (Tg), dan 5-caffeoylquinic acid (5-
CQA) untuk melihat MIC dan MBC dengan metode culture, yang hasilnya ditunjukkan
pada tabel berikut.9

Bacterialstrain C. 5-CQA Trigonelline


(ATCC) canephoraextract
MIC MBC MIC MBC MIC MBC
mg/ mL
P.gingivalis ND - ND - 2.56 – 1.28 2.56
P.intermedia ND - ND - 2.56 – 1.28 2.56
F.nucleatum ND - ND - 5.12 10.24
Tabel 5. MIC dan MBC dari Coffea canephora aqueous extract (Cc), trigonelline (Tg), dan 5-
caffeoylquinic acid (5-CQA)9Ket: ND, Not determined, (-) Not detected.
Dari tabel diatas,pada kolom MIC dari Coffea canephora aqueous extract (Cc)
dan 5-CQA terhadap bakteri P. gingivalis, P. intermedia dan F. nucleatum ditunjukkan
dengan ‘ND’, yang berarti pada bakteri tersebut memiliki aktivitas antimikroba dan
terjadi penghambatan pertumbuhan bakteri tersebut, walaupun nilai MIC-nyatidak dapat
dipastikan dan ditentukan. Lalu, untuk MBC ditunjukkan dengan ‘-‘, yang berarti
ekstrak tersebut tidak memiliki aktivitas untuk membunuh bakteri tersebut. Berbeda
dengan trigonelline, pada bakteri P. gingivalis menunjukkan MIC = 2.56 to 1.28µg/ml,
P. intermedia = 2.56 to 1.28µg/ml dan F. nucleatum = 5.12µg/ml. Sedangkan untuk
MBC pada P. gingivalis = 2.56µg/ml, P. intermedia = 2.56µg/ml dan F. nucleatum =
10.24µg/ml. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa MIC dan MBC yang paling
baik adalah pada bakteri P. gingivalis dan P. intermedia dengan MIC = 2.56 to
1.28µg/ml dan MBC = 2.56µg/ml dari trigonelline (Tg).9

KESIMPULAN

Coffea canephora (Kopi Robusta) memiliki aktivitas antimikroba terhadap


bakteri penyakit periodontal yaitu Porphyromonasgingivalis, Prevotellaintermedia,
Fusobacteriumnucleatum, andAggregatibacteractinomycetemcomitans dengan
memanfaatkan ekstrak dari bijinya, yang mengandung chlorogenic acid yang berperan
aktif sebagai antimikroba, sehingga dapat mencegah dari terjadinya penyakit
periodontal.
DAFTAR PUSTAKA

1. Reddy,Shantipriya. 2011. Essentials of Clinical Periodontology and


Periodontitics, Third edition. Jitendar P Vij
2. Bharath, et al. 2015. Determination of antibacterial activity of green coffee bean
extract on periodontogenic bacteria like Porphyromonas gingivalis, Prevotella
intermedia, Fusobacterium nucleatum and Aggregatibacter
actinomycetemcomitans: An in vitro study. India: Contemporary Clinical
Dentistry.
3. Carranza, F.A and Newman, M.G. 2015. Clinical Periodontology12th editions.
Philadelphia: WB Saunders Company.
4. Noyan U, Yilma S, Kuru B. A clinical and microbiological evaluation of
sistemic and local metronidazole delivery in adult periodontitis patients. J Clin
Periodontol 2007;24: 158-65.
5. Sri Najiyati dan Danarti. 2008. Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca
Panen. Penebar Swadaya, Edisi revisi. Jakarta.
6. Susilawati dan Robiartini, L. 2008. Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea
canephora Pierre) Pada Media Kompos Lumpur Sungai. Agria, Vol.4 No.2, 9-
11.
7. Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.
8. Viral v. Mehta et al. 2014. Antimicrobial Efficacy of Punica granatum
mesocarp, Nelumbo nucifera Leaf, Psidium guajava Leaf and Coffea canephora
Extract on Common Oral Pathogens: An In-Vitro Study. Journal of Clinical and
Diagnostic Research.
9. F.M. da Silva et al. 2014. Antibacterial Effect of Aqueous Extracts and Bioactive
Chemical Compounds of Coffea canephora against Microorganisms Involved in
Dental Caries and Periodontal Disease. Advances in Microbiology, 4, 978-985.

You might also like