Professional Documents
Culture Documents
Journal The
Journal The
Seniwati Dali *), A.Trihadi Kusuma **), Afiat Wahyuni Anar **)
*)
Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin
**)
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
Email : makassar_91@ymail.com
ABSTRACT
162
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC
pula sebaliknya yang diolah sendiri di cepat, daya pisah baik, peka,
rumah tanpa ahli dan pengawasan. penyiapan sampel mudah, dan dapat
Dalam mengolah produk minuman dihubungkan dengan detektor yang
tersebut seringkali ditambahkan sesuai (Johnson, 1991). Beberapa
pemanis buatan yang berbahaya. pustaka menunjukkan bahwa metode
Tetapi masyarakat tidak mengetahui KCKT fase terbalik merupakan metode
kandungan pemanis buatan apakah terpilih untuk analisis campuran bahan
yang ditambahkan ke dalam produk tambahan tersebut, karena zat-zat
minuman tersebut dan kadarnya tersebut bersifat polar dan larut dalam
apakah sudah tepat atau berlebih air sehingga sulit dipisahkan
berdasarkanaturan yang telah menggunakan KCKT fase normal yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. menggunakan kolom polar dan fase
Salah satu sarana atau tempat gerak yang bersifat non polar (Meyers,
distribusinya suatu minuman tersebut 2000; Nollet, 1996).
adalah sekolah dan lebih tepatnya
METODE PENELITIAN
sekolah dasar (SD). Dimana anak-
Penyiapan Sampel
anak menjadi sasaran utama dalam
Proses sampling minuman
penjualan minuman tersebut karena
dilakukan berdasarkan yang beredar di
mereka tidak atau belum mengetahui
Makassar. Tujuh minuman dipilih
kandungan apa saja yang
untuk dijadikan sampel dalam
ditambahkan dalam minumannya.
penelitian ini. Pemilihan sampel
Apalagi minuman yang dijual tersebut
berdasarkan secara acak yang banyak
memiliki warna yang mencolok
di konsumsi anak-anak dan beredar di
sehingga menjadi daya tarik bagi
sekolah-sekolah.
anak-anak. Oleh sebab itu minuman
yang dimaksud dalam penelitian ini Pembuatan larutan baku
adalah minuman jajanan anak Sejumlah lebih kurang 25mg
sekolah. aspartame baku, ditimbang seksama
Analisis bahan tambahan di dimasukkan kedalam labu tentukur 50
dalam minuman pada penelitian ini ml, ditambah 25 ml fase gerak,
menggunakan metode HPLC (High dikocok sampai larut dan diencerkan
Performance Liquid Chromatography) dengan fase gerak sampai tanda,
atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi kocok (A).
(KCKT), karena analisis dengan KCKT
163
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC
164
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC
Tabel 2. Tabel hasil kromatogram Sampel Minuman Jajanan Anak Sekolah A-G
dengan menggunakan metode HPLC.
Tabel 3. Tabel analisis kadar Aspartam pada minuman jajanan anak sekolah A-G
dengan menggunakan metode HPLC.
No Sampel Kadar ⁄
1. A (Orange) 7,5658
2. B (Hijau) 198,3445
3. C (Hitam) 258,0820
4. D (Bening) 226,5515
5. E (Coklatmuda) -
6. F (Birumuda) 45,5389
7. G (Kuning) 140,3748
165
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC
jauh lebih tinggi dari pemanis alami batas tanda. Kemudian disaring
seperti sukrosa. dengan penyaring membran 0,45 m
Teknik pengambilan sampel yang bertujuan agar larutan uji yang
dilakukan secara acak sehingga ingin dianalisis sudah jernih dan tidak
diperoleh sampel sebanyak 7 (A, B, C, mengandung zat pengotor lagi.
D, E, F, G) jenis minuman. Secara Setelah itu dilakukan sonifikasi untuk
organoleptik sampel tersebut memiliki menghomogenkan kembali larutan uji
jenis warna yang berbeda sehingga sehingga siap untuk di injeksikan ke
dapat mewakili dari setiap lokasi atau dalam HPLC.
tempat pengambilan sampel. Selain larutan uji, disiapkan
Aspartam merupakan pemanis pula larutan baku sebagai pembanding
sintetis yang dikenal dengan nama dengan sampel minuman dimana
dagang equal dan nama kimia aspartil ditimbang 25 mg baku induk aspartam
fenilalanin merupakan pemanis dimasukkan dalam labu ukur 50 ml,
yangdigunakan dalam produk-produk lalu ditambahkan 25 ml fase gerak dan
minuman ringan. Aspartam termasuk dikocok sampai larut. Kembali
pemanis rendah kalori dan diencerkan dengan fase gerak sampai
pengggunaannya sudah disetujui batas tanda (larutan baku induk).
tetapi tetap harus memperhatikan Setelah itu, dipipet 0,5 ; 1,0 ; 2,0 ; 3,0 ;
kadar yang terkandung dalam suatu 4,0 ; 5,,0 ; 6,0 dan dimasukkan dalam
minuman. Minuman jajanan anak labu ukur 50 ml, ditambahkan fase
sekolah sampel A, B, C, D, F, dan G gerak sampai batas tanda dan
mengandung pemanis buatan yaitu dikocok. Kemudian disaring dengan
Aspartam. Kandungan tersebut masih penyaring membran 0,45 m dan
dalam range dan berada di bawah disonikasi ± 5 menit (larutan baku
batas maksimum yang ditetapkan yaitu seri).
600 mg/kg BB. Hanya sampel E yang Larutan baku dan larutan uji
tidak mengandung Aspartam. menggunakan fase gerak yang sama
Sampel yang akan di analisis yaitu dapar natrium dihidrogen fosfat
terlebih dahulu ditimbang sebanyak 10 (pH 2,6) dan asetonitril (82,5 : 17,5).
gram kemudian dimasukkan ke dalam Kedua larutan tersebut siap untuk di
labu ukur 50 ml dan ditambahkan 25 analisis, dimana HPLC dijalankan
ml fase gerak lalu dikocok, dengan laju alir 1,2 ml//menit, detektor
ditambahkan lagi fase gerak sampai uv dengan λ = 210 nm.
166
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC
mg/kg ; sampel D sebanyak 226,5515 Cahyadi, W., 2009, Analisa dan Aspek
mg/kg ; sampel F sebanyak 45,5389 Kesehatan Bagi Bahan
Tambahan Pangan, Bumi
mg/kg ; sampel G sebanyak Aksara, Jakarta.
140,37488 mg/kg. Hal ini menunjukkan
Calorie Control Council, 2009,
bahwa keenam sampel mengandung Aspartame, 5 Oktober 2012,
aspartam dan kadar aspartam yang pk. 21.00.
167
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC
168