Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

As-Syifaa Vol 05 (02) : Hal.

162-168, Desember 2013


ISSN : 2085-4714

ANALISIS KANDUNGAN ASPARTAM YANG TERDAPAT PADA MINUMAN


JAJANAN ANAK SEKOLAH YANG BEREDAR DI MAKASSAR DENGAN
METODE HPLC

Seniwati Dali *), A.Trihadi Kusuma **), Afiat Wahyuni Anar **)
*)
Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin
**)
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
Email : makassar_91@ymail.com

ABSTRACT

This research have done of Aspartame compound in seven kinds of beverage


of the student which turn in elementary school with tehe mean that to analyze
Aspartame compound in beverage and have purpose to determine the concentration
of Aspartame in beverage. As a comparison used the main of Aspartame with purity
about 98,38%. The sample is weigh about 10 gram in a flask 50 ml, and then diluted
with mobile phase is sodium dihydrogen phosphate and acetonitrile (82.5 : 17.5)ml
and then it’s filtered by membrane filter 0,45 um. The result are sonicated and to
injection about 20 ml to in colomn with rate of flow 1,2 mk/min and λ 210 nm. The
sample is analyzed by HPLC method. The analyzed showed that the average
concentration of Aspartame by calculating linear regression equation contained in
the sample A. 7.5658 mg/kg, B. 198.3445 mg/kg, C. 257.8844 mg/kg, D. 226.5515
mg/kg, E. 0 mg/kg, F. 45.5389 mg/kg, G. 140.3748 mg/kg which is still below the
standard of 600 mg/kg. So, sample E is just not contain of Aspartame.

Key words : Aspartame, HPLC, Compound, Analyze

PENDAHULUAN perlu diperhatikan, karena apabila


Seiring dengan meningkatnya konsumsinya berlebihan dapat
pertumbuhan industri makanan dan membahayakan kesehatan
minuman di Indonesia, khususnya (Soerjodibroto, 2002).
telah terjadipeningkatan produksi Makassar merupakan salah
minuman yang beredar luas di satu kota tempat produksi minuman
masyarakat. Pada minuman tersebut dimana produknya banyak beredar di
sering ditambahkan bahan alami pasaran dan telah di konsumsi banyak
maupun bahan tambahan, tetapi akhir- masyarakat khusunya anak-anak.
akhir ini sering didapatkan bahan Produksi minuman tersebut biasanya
tambahan pada produksi minuman diolah di pabrik yang ditangani oleh
seperti pemanis buatan yang kadarnya ahli dan pengawasan khusus dan ada

162
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC

pula sebaliknya yang diolah sendiri di cepat, daya pisah baik, peka,
rumah tanpa ahli dan pengawasan. penyiapan sampel mudah, dan dapat
Dalam mengolah produk minuman dihubungkan dengan detektor yang
tersebut seringkali ditambahkan sesuai (Johnson, 1991). Beberapa
pemanis buatan yang berbahaya. pustaka menunjukkan bahwa metode
Tetapi masyarakat tidak mengetahui KCKT fase terbalik merupakan metode
kandungan pemanis buatan apakah terpilih untuk analisis campuran bahan
yang ditambahkan ke dalam produk tambahan tersebut, karena zat-zat
minuman tersebut dan kadarnya tersebut bersifat polar dan larut dalam
apakah sudah tepat atau berlebih air sehingga sulit dipisahkan
berdasarkanaturan yang telah menggunakan KCKT fase normal yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. menggunakan kolom polar dan fase
Salah satu sarana atau tempat gerak yang bersifat non polar (Meyers,
distribusinya suatu minuman tersebut 2000; Nollet, 1996).
adalah sekolah dan lebih tepatnya
METODE PENELITIAN
sekolah dasar (SD). Dimana anak-
Penyiapan Sampel
anak menjadi sasaran utama dalam
Proses sampling minuman
penjualan minuman tersebut karena
dilakukan berdasarkan yang beredar di
mereka tidak atau belum mengetahui
Makassar. Tujuh minuman dipilih
kandungan apa saja yang
untuk dijadikan sampel dalam
ditambahkan dalam minumannya.
penelitian ini. Pemilihan sampel
Apalagi minuman yang dijual tersebut
berdasarkan secara acak yang banyak
memiliki warna yang mencolok
di konsumsi anak-anak dan beredar di
sehingga menjadi daya tarik bagi
sekolah-sekolah.
anak-anak. Oleh sebab itu minuman
yang dimaksud dalam penelitian ini Pembuatan larutan baku
adalah minuman jajanan anak Sejumlah lebih kurang 25mg
sekolah. aspartame baku, ditimbang seksama
Analisis bahan tambahan di dimasukkan kedalam labu tentukur 50
dalam minuman pada penelitian ini ml, ditambah 25 ml fase gerak,
menggunakan metode HPLC (High dikocok sampai larut dan diencerkan
Performance Liquid Chromatography) dengan fase gerak sampai tanda,
atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi kocok (A).
(KCKT), karena analisis dengan KCKT
163
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC

Pembuatan Larutan Uji Fase gerak : Dapar natrium


Sejumlah lebih kurang 10 gram dihidrogen fosfat 10
cuplikan ditimbang seksama, mMol (pH 2,6) –
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 asetonitril (82,5 :
ml ditambah 25 ml fase gerak, dikocok 17,5)
kemudian ditambah fase gerak hingga Laju aliran : 1,2 ml/menit
tanda, dikocok dan disaring dengan Detektor : Ultraviolet pada
penyaring membran 0,45 µm dan di panjang gelombang
awaudarakan (sonikasi). 210 nm
Volume penyuntikkan : 20 µL
Penetapan kadar
Larutan A dan B masing-masing HASIL PENELITIAN
diinjeksikan secara terpisah dan Hasil penelitian tentang analisis
dilakukan kromatografi cair kinerja kandungan aspartam yang terdapat
tinggi dengan kondisi sebagai berikut : pada minuman jajanan anak sekolah
Fase diam : Oktadesilsilan yang beredar di Makassar dengan
dengan partikel 5 metode HPLC dapat dilihat pada tabel
µm, 250 x 4,6 cm berikut ini :
atau kolom lain yang
setara

Tabel 1. Tabel hasil kromatogram Bahan Baku Aspartam A-G dengan


menggunakan metode HPLC

Baku Seri Retention Time Luas Area Name


5 mg/kg 6.240 82238 Aspartam
10 mg/kg 6.266 166649 Aspartam
20 mg/kg 6.282 333128 Aspartam
30 mg/kg 6.297 499688 Aspartam
40 mg/kg 6.130 663110 Aspartam
50 mg/kg 6.312 825784 Aspartam
61 mg/kg 6.313 1053614 Aspartam

164
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC

Tabel 2. Tabel hasil kromatogram Sampel Minuman Jajanan Anak Sekolah A-G
dengan menggunakan metode HPLC.

Sampel Time Area Name


A1 6.158 14679 Aspartam
A2 6.162 13979 Aspartam
B1 6.389 594960 Aspartam
B2 6.386 679129 Aspartam
C1 6.478 755877 Aspartam
C2 6.475 867674 Aspartam
D1 6.388 589052 Aspartam
D2 6.380 756476 Aspartam
E1
- - -
E2
F1 6.329 144780 Aspartam
F2 6.351 142823 Aspartam
G1 6.348 431350 Aspartam
G2 6.333 466911 Aspartam

Tabel 3. Tabel analisis kadar Aspartam pada minuman jajanan anak sekolah A-G
dengan menggunakan metode HPLC.

No Sampel Kadar ⁄
1. A (Orange) 7,5658
2. B (Hijau) 198,3445
3. C (Hitam) 258,0820
4. D (Bening) 226,5515
5. E (Coklatmuda) -
6. F (Birumuda) 45,5389
7. G (Kuning) 140,3748

PEMBAHASAN ini yang dimaksud adalah sekolah


Penelitian ini dilakukan dengan dasar (SD). Minuman tersebut lebih
menganalisis kandungan pemanis dikhususkan pada minuman olahan
buatan “Aspartam” yang terdapat pada rumah tangga atau yang diproduksi di
minuman yang beredar di Makassar rumah.
dengan metoode HPLC. Penelitian ini Pada umumnya dalam
bertujuan untuk menentukan pembuatan minuman tidak
kandungan dan kadar pemanis buatan sepenuhnya menggunakan gula
“Aspartam” dan menetapkan kadar sebagai bahan pemanisnya,
tersebut sesuai yang diterapkan melainkan sebagian menggunakan
Menteri Kesehatan. Minuman yang pemanis buatan seperti Aspartam. Hal
dimaksud disini termasuk dalam tersebut bertujuan untuk mencari
kategori PJAS (Pangan Jajanan Anak keuntungan, karena di samping
Sekolah) artinya minuman yang harganya relatif lebih murah juga
beredar di sekolah-sekolah, dalam hal mempunyai tingkat kemanisan yang

165
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC

jauh lebih tinggi dari pemanis alami batas tanda. Kemudian disaring
seperti sukrosa. dengan penyaring membran 0,45 m
Teknik pengambilan sampel yang bertujuan agar larutan uji yang
dilakukan secara acak sehingga ingin dianalisis sudah jernih dan tidak
diperoleh sampel sebanyak 7 (A, B, C, mengandung zat pengotor lagi.
D, E, F, G) jenis minuman. Secara Setelah itu dilakukan sonifikasi untuk
organoleptik sampel tersebut memiliki menghomogenkan kembali larutan uji
jenis warna yang berbeda sehingga sehingga siap untuk di injeksikan ke
dapat mewakili dari setiap lokasi atau dalam HPLC.
tempat pengambilan sampel. Selain larutan uji, disiapkan
Aspartam merupakan pemanis pula larutan baku sebagai pembanding
sintetis yang dikenal dengan nama dengan sampel minuman dimana
dagang equal dan nama kimia aspartil ditimbang 25 mg baku induk aspartam
fenilalanin merupakan pemanis dimasukkan dalam labu ukur 50 ml,
yangdigunakan dalam produk-produk lalu ditambahkan 25 ml fase gerak dan
minuman ringan. Aspartam termasuk dikocok sampai larut. Kembali
pemanis rendah kalori dan diencerkan dengan fase gerak sampai
pengggunaannya sudah disetujui batas tanda (larutan baku induk).
tetapi tetap harus memperhatikan Setelah itu, dipipet 0,5 ; 1,0 ; 2,0 ; 3,0 ;
kadar yang terkandung dalam suatu 4,0 ; 5,,0 ; 6,0 dan dimasukkan dalam
minuman. Minuman jajanan anak labu ukur 50 ml, ditambahkan fase
sekolah sampel A, B, C, D, F, dan G gerak sampai batas tanda dan
mengandung pemanis buatan yaitu dikocok. Kemudian disaring dengan
Aspartam. Kandungan tersebut masih penyaring membran 0,45 m dan
dalam range dan berada di bawah disonikasi ± 5 menit (larutan baku
batas maksimum yang ditetapkan yaitu seri).
600 mg/kg BB. Hanya sampel E yang Larutan baku dan larutan uji
tidak mengandung Aspartam. menggunakan fase gerak yang sama
Sampel yang akan di analisis yaitu dapar natrium dihidrogen fosfat
terlebih dahulu ditimbang sebanyak 10 (pH 2,6) dan asetonitril (82,5 : 17,5).
gram kemudian dimasukkan ke dalam Kedua larutan tersebut siap untuk di
labu ukur 50 ml dan ditambahkan 25 analisis, dimana HPLC dijalankan
ml fase gerak lalu dikocok, dengan laju alir 1,2 ml//menit, detektor
ditambahkan lagi fase gerak sampai uv dengan λ = 210 nm.
166
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC

Kolom merupakan bagian HPLC Sedangkan sampel E tidak


yang terdapat fase diam untuk mengandung Aspartam.
berlangsungnya proses pemisahan
KESIMPULAN
solut. Fase diam yang digunakan disini
Berdasarkan hasil penelitian
adalah oktadesilsilan (ODS atau
dan pembahasan yang telah dilakukan
C18)dengan partikel 5 µm. Okta
menunjukkan bahwa dari ketujuh
desilsilan merupakan fasediam yang
sampel yang mengandung Aspartam
paling banyak digunakan karena
ada 6, yaitu sampel A, B, C, D, F, dan
mampu memisahkan senyawa-
G. Dan kadar yang terdapat dalam
senyawa dengan kepolaran yang
minuman tersebut masih dalam range
rendah, sedang, maupun tinggi. Yang
dan berada di bawah batas maksimum
pertama di injeksikan adalah larutan
yang ditetapkan, yaitu 600 mg/kg BB.
baku agar nantinya diperoleh hasil
Sedangkan sampel E tidak
kromatogram dan bisa menjadi
mengandung Aspartam.
pembanding dengan sampel larutan uji
yang telah disiapkan. DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil analisis BPOM, 2004, Kajian Keamanan
menggunakan kromatografi cair kinerja Bahan Tambahan Pangan
Pemanis
tinggi (HPLC) dengan menghitung Buatan.http://www1.pom.go.id:8
area puncak sampel minuman dimana 796/nonpublic/makanan/standar
d/News1.html
diperoleh kadar rata-rata sebagai
berikut : sampel A sebanyak 7,5658 Cahyadi, W., 2005, Analisa dan Aspek
Kesehatan Bagi Bahan
mg/kg ; sampel B sebanyak 198,3445 Tambahan Pangan, Bumi
mg/kg ; sampel C sebanyak 258,2797 Aksara, Jakarta.

mg/kg ; sampel D sebanyak 226,5515 Cahyadi, W., 2009, Analisa dan Aspek
mg/kg ; sampel F sebanyak 45,5389 Kesehatan Bagi Bahan
Tambahan Pangan, Bumi
mg/kg ; sampel G sebanyak Aksara, Jakarta.
140,37488 mg/kg. Hal ini menunjukkan
Calorie Control Council, 2009,
bahwa keenam sampel mengandung Aspartame, 5 Oktober 2012,
aspartam dan kadar aspartam yang pk. 21.00.

terkandung tersebut masih berada Ditjen POM,1979, Farmakope


dalam range atau di bawah standar Indonesia, edisi ketiga,
Departemen Kesehatan
yang ditetapkan yaitu 600 mg/kg BB. Republik Indonesia, Jakarta.

167
Analisis Kandungan Aspartam Yang Terdapat Pada Minuman Jajanan Anak Sekolah Yang
Beredar Di Makassar Dengan Metode HPLC

Ditjen POM,1995, Farmakope Mulja, M., dan Suharman, 1995,


Indonesia, edisi keempat, Analisis Instrumental, Airlangga
Departemen Kesehatan RI, University Press, Surabaya.
Jakarta.
Nollet, Leo. Handbook of food
Gritter, Roy, 1991, Pengantar analysis, vol 2, New York :
Kromatografi, terbitan ke dua, Marcell Dekker Inc, 1996 :
ITB, Bandung. 1745-1746,1835-1844, 1853-
1857.
Hasan, Mustafa, 2000, Teknik
Sampling, Jakarta, Erlangga. Rohman, A,2007,Kimia Farmasi
Analisis. Cetakan I, Pustaka
Indrie, Ambarsari dan Qanytah, 2007, Pelajar. Yogyakarta, Hal. 467.
Penerapan Standar
Penggunaan Pemanis Buatan Sastroamidjojo. S, 2001.,ObatAsl
Pada Produk Pangan, Balai Indonesia, Cetakan Keenam,
Pengkajian Teknologi Pertania, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Sidomulyo, Jawa Tengah.
Sekaran, Uma. 1992. Research
Johnson, E.L., Robert Stevenson, Methods For Business: A Skill
1991, Dasar Kromatografi Cair, Building Approach, Secon
Terjemahan Dari Basic Liquid Edition, John Willey &Sons, Inc.
Chromatography, oleh New York.
Padmawinata, Institut Teknologi
bandung, Bandung. Soerjodibroto, Waluyo, 2002.
Menyimak kandungan soft
Khopkar, 2003, Konsep Dasar Kimia drink, 26 Februari: 1 hlm.
Analitik, Penerbit Universitas http://www.kompas.com/health/
Indonesia, Jakarta news/0202/26051556 .html, 5
Oktober 2012, pk. 21.00.
Kibbe, A.H., (2000), Handbook of
Pharmaceutical Excipients3th, SNI 01-6993-2004,Bahan Tambahan
American Pharmaceutical Pangan Pemanis Buatan –
Press, Washington DC. Persyaratan Penggunaan
Dalam Produk Pangan, Badan
Meyer, V. R. (2004). Practical High- Standardisasi Nasional.
Performance Liquid
Chromatography. 4th Edition. Usmiati, S., danYuliani, S.,
St. Gallen: John Wiley & Sons. 2004,Pemanis Alami dan
Ltd. Hal 20-24, 52-55. Buatan untuk Kesehatan, Warta
Meyers, RA. Encyclopedia of analytical Penelitian dan Pengembangan
chemistry, vol 5, New York Tanaman Industri 10.
:John Wiley and Sons Ltd, 2000
:4066-4067. Winarno, F.G., 1992, Kimia Pangan
dan Gizi, Penerbit PT.
Meyers, RA. Enclyclopedia of Gramedia, Jakarta.
analytical chemistry, vol 13, Winarti, S., 2006, Minuman
New York :John Wiley and Sons Kesehatan,Trubus Agrisarana,
Ltd, 2000 :11428-11450. Surabaya.

168

You might also like