Professional Documents
Culture Documents
Molecular Docking, Sintesis Dan Uji Aktivitas Sitotoksik: Senyawa 1-Benzoil-1,3-Dimetilurea
Molecular Docking, Sintesis Dan Uji Aktivitas Sitotoksik: Senyawa 1-Benzoil-1,3-Dimetilurea
1. PENDAHULUAN
1
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 2, Nomor 1, Mei 2014
2
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 2, Nomor 1, Mei 2014
dan serapannya diukur pada daerah infra ditambahkan reagen MTT dan diinkubasi
merah. Konfirmasi struktur lebih lanjut selama 4 jam untuk selanjutnya
ditentukan dengan 1H-NMR dan 13C-NMR. ditambahkan SDS dan dikocok dengan baik.
Inkubasi sel dilanjutkan kembali selama 24
2.2 Metode jam. Perubahan warna dari MTT kuning
menjadi formazan ungu di dalam
Metode molecular docking mitokondria sel yang masih hidup dapat
Molecular docking senyawa 1-benzoil- dikuantifikasi pada panjang gelombang
1,3-dimetilurea dilakukan dengan λ=550 nm dengan Microplate reader. Nilai
menggunakan program Molegro Virtual IC50 dilihat dari grafik hubungan antara
Docker (MVD). Ligan di docking pada sisi konsentrasi senyawa bahan uji (μg/mL)
aktif reseptor Checkpoint kinase 1 dengan intensitas larutan dari viabilitas
(2YWP.pdb). Model pengikatan ligan sel[7].
reseptor dilihat melalui ikatan Hidrogen
ligan reseptor dan nilai Rerank Score. HASIL dan PEMBAHASAN
Metode sintesis Sintesis senyawa 1-benzoil-1,3-
Pada labu alas bulat 250 ml, dicampur dimetilurea
0,08 mol 1,3-dimetilurea dengan 50 ml Skema sintesis senyawa 1-benzoil-1,3-
tetrahidrofuran dan 0,08 mol trietilamin. dimetilurea dapat dilihat pada Gambar 2.
Tambahkan larutan benzoil klorida 0,04 mol Dari reaksi tersebut dihasilkan rendemen
dalam 15 ml tetrahidrofuran sedikit demi sebesar 78%. Uji kemurnian dengan metode
sedikit sampai habis. Kemudian campuran KLT menggunakan tiga komposisi eluen
direfluks di atas penangas air selama 4 jam. dengan polaritas yang berbeda dihasilkan
Jika reaksi dianggap telah selesai, campuran noda tunggal.
dicuci dengan 100 ml air sebanyak dua kali,
kemudian disaring dengan corong Buchner.
Proses rekristalisasi dilakukan dengan
menggunakan etanol panas. Kristal yang
terbentuk disaring dengan corong Buchner,
dicuci dengan etanol 10 ml sebanyak dua
kali. Kristal dikeringkan dalam oven pada
suhu 60ºC[5]. Gambar 2. Skema sintesis senyawa 1-(4-
klorobenzoil)-1,3-dimetilurea
Metode uji sitotoksik secara in vitro
Kultur sel HeLa sejumlah 7 x 103 Konfirmasi struktur 1-benzoil-1,3-
sel/well diinokulasikan ke dalam microplate dimetilurea dengan menggunakan spektrum
96 well plate dan diinkubasi dalam UV terlihat bahwa terbentuk dua puncak
inkubator CO2. Hari kedua dilakukan pada λmaks 206 nm dan 224 nm. Absorbansi
penambahan sampel yang dilarutkan dalam pada λ 224 nm dikarenakan adanya ikatan
pelarut DMSO (dimetil sulfoksida). Sampel rangkap terkonjugasi dari cincin aromatis
dengan konsentrasi beragam diencerkan (Gambar 3).
dengan penambahan PBS (phosphoric buffer
solution) dengan pH (7,30–7,65)
ditambahkan ke dalam sel dalam microplate
lalu dikocok dan disimpan kembali dalam
inkubator CO2. Setelah 48 jam, ke dalam sel
3
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 2, Nomor 1, Mei 2014
4
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 2, Nomor 1, Mei 2014
5
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 2, Nomor 1, Mei 2014
µg/ml) memiliki aktivitas sitotoksik yang [4] Saeed S., Rashid N., Jones P.G., Ali
lebih besar dibandingkan dengan obat M., Hussain R. Synthesis,
kanker yang telah beredar yaitu hidroksiurea characterization and biological
evaluation of some thiourea
(IC50 = 479,02 µg/ml).
derivatives bearing benzothiazole
4. UCAPAN TERIMA KASIH moiety as potential antimicrobial and
anticancer agents. Eur J Med Chem;
Terima kasih untuk Laboratorium 45:1323–1331, 2010
Kimia Medisinal Fakultas Farmasi [5] Hardjono S. Modifikasi Struktur 1-
Universitas Airlangga yang memfasilitasi (benzoiloksi)urea dan Hubungan
penelitian ini Kuantitatif Struktur Aktivitas
sitotoksiknya, Disertasi, Pascasarjana
5. DAFTAR PUSTAKA Universitas Airlangga Surabaya; 2012
[6] Clayden, Greeves, Warren & Wothers.
[1] Riskesdas. Badan Penelitian dan Organic Chemistry. New York:
Pengembangan Kesehatan Kementrian Oxford University Press; 2001
Kesehatan RI. 2007 [7] Gil M.J., Mafiti M.A., Arteaga C.,
[2] Cancer Facts & Figures. American Migliaccio M., Encfo I., Gonzilez A.,
Cancer Society. 2012 Merino V.M. Synthesis and Cytotoxic
[3] Song D.Q., Du N.N., Wang Y.M., He Activity of N-(2-pyridylsulfenyl)urea
W.Y., Jiang E.Z., Cheng S.X., Derivatives, a New Class of Potential
Synthesis and activity evaluation of Antineoplastic Agents. Bioorg Med
phenylurea derivatives as potent Chem Lett; 9: 2321-2324, 1999
antitumor agents. Bioorg Med Chem;
17:3873–3878, 2009