Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) DENGAN


PENDEKATAN SETS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA

Fiengky Priyo Setiyono

Email: fiengky_uii@yahoo.com,- HP: 081225096600;

Abstract
The basic consideration of this research is that the improvement of qualified human
resources needs a strong commitment in focusing and developing creativity which
actually everyone has it in the world. Chemistry assessment of solubility and solubility
product (Ksp) is difficult comprehended, because of comprehension student on
memorizing concept, and apply direct concept learned, so that expected its creativity also
will expand. This research is kind of developing research, which develops learning
instruments visioned by SETS (Science, Environment, Technology, and Society). The
main purpose of this research is result chemistry learning instruments on solubility and
solubility product (Ksp) visioned by SETS, included: syllabus, lesson plan, module,
evaluation instruments, CD of learning and to know the impact of creativity in learning
research. The subject for this research is student of grade X.1 IPA. To understand the
improvement of creativity and learning outcome of students, the writer makes
observation and testing student understanding on the concept of solubility and solubility
product (Ksp). The responds from the subject on the learning process was obtained from
the feedback of questionaire. Teachers have tought the students by implementing the
learning package. Result of students creativity observed was 46,3% at the beginning and
increased to 66,4% at the end. Creativity test result in tcalc 16,8. This value of 16,8 (more
than 2,04) means that there was a significant improvement of creativity after applying a
learning instrument using learning process, the learning set/unit envisioned by SETS.
From the whole result of the learning process, the learning set/unit envisioned by SETS
shows improvement of learning result. Learning result test in tcalc 4,8. This value of 4,8
(more than 2,04) mean that there was a significant improvement of learning outcome af-
ter applying the learning package using learning process, the learning set/unit envisioned
by SETS.

Keywords: creativity, learning process envisioned by SETS, learning result

Abstrak
Pertimbangan dasar pada penelitian ini adalah pengembangan sumber daya manusia
berkualitas yang diantaranya menuntut komitmen dalam memupuk dan mengembangkan
kreativitas yang pada dasarnya dimiliki setiap orang yang ada di dunia ini. Kompetensi
kimia kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) sulit dipahami, karena pemahaman peserta
didik sebatas pada menghafalkan konsep, dan mengaplikasikan langsung konsep yang
dipelajari, sehingga diharapkan kreativitasnya juga akan berkembang. Penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian pengembangan yaitu mengembangkan perangkat
pembelajaran bervisi SETS (Science, Environment, Technology, and Society). Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran kimia kelarutan dan hasil kali
kelarutan (Ksp) dengan pendekatan SETS, yang meliputi: silabus, RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran), bahan ajar, instrumen evaluasi, CD pembelajaran dan untuk
mengetahui peningkatan kreativitas. Subyek penelitian terdiri atas 32 peserta didik kelas

149
Fiengky Priyo Setiyono.; Pengembangan Perangkat Pembelajaran …. 150

X.1 IPA. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas dilakukan melalui observasi. Pen-
ingkatan hasil belajar peserta didik diukur dengan tes pemahaman konsep Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan (Ksp). Respon subyek terhadap pembelajaran yang dilakukan diten-
tukan melalui kuesioner tanggapan tentang pembelajaran yang dilakukan. Guru telah
melaksanakan pembelajaran dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran ber-
dasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan. Kreativitas pe-
serta didik di awal pembelajaran 46,3% dan di akhir pembelajaran 66,4%. Uji t dari hasil
tes kreativitas diperoleh nilai thitung sebesar 16,8, karena t0,05 harga ttabel diperoleh 2,04, be-
rarti signifikan yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas secara signif-
ikan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran bervisi
SETS. Ditinjau dari hasil belajarnya secara keseluruhan, menunjukkan adanya pening-
katan hasil belajar. Uji t dari tes hasil belajar diperoleh t = 4,8, kemudian dikonsultasi-
kan dengan tabel nilai t, dengan t0,05 harga ttabel = 2,04, signifikan. Kesimpulan perbedaan
antara hasil pre-test dengan post-test signifikan.

Kata kunci: kreativitas, pembelajaran bervisi SETS, hasil belajar

PENDAHULUAN kembali, penyelesaian hasil akhir. Menurut


Pertimbangan dasar pada penelitian Munandar (1999), berdasarkan pertimbangan
ini adalah pengembangan sumber daya bahwa perilaku kreatif tidak hanya memer-
manusia berkualitas yang diantaranya lukan kemampuan berpikir kreatif (kognitif),
menuntut komitmen dalam memupuk dan tetapi juga sikap kreatif (afektif). Pen-
mengembangkan kreativitas yang pada da- didikan SETS mencakup topik dan konsep
sarnya dimiliki setiap orang yang ada di yang berhubungan dengan sains, lingkungan,
dunia ini. Kompetensi kimia kelarutan dan teknologi dan hal-hal yang berkenaan dengan
hasil kali kelarutan (Ksp) sulit dipahami, ka- masyarakat. SETS membahas tentang hal-hal
rena pemahaman peserta didik sebatas pada bersifat nyata, yang dapat dipahami, dapat
menghafalkan konsep, dan mengaplikasikan dibahas dan dapat dilihat. Membicarakan un-
langsung konsep yang dipelajari, sehingga sur-unsur SETS secara terpisah yaitu sains,
diharapkan kreativitasnya juga akan berkem- lingkungan, teknologi, dan masyarakat, be-
bang. Penelitian yang dilakukan merupakan rarti unsur ini selanjutnya dicoba untuk
penelitian pengembangan yaitu mengem- menghubungkan keberadaan konsep sains
bangkan perangkat pembelajaran bervisi dalam semua unsur SETS agar bisa didapat-
SETS (Science, Environment, Technology, kan gambaran umum dari peran konsep ter-
and Society). Penelitian ini bertujuan untuk sebut dalam unsur-unsur SETS yang lainnya
menghasilkan perangkat pembelajaran kimia oleh Binadja (2006a).
kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) Binadja (1999c) menyatakan bahwa
dengan pendekatan SETS, yang meliputi: dalam pendidikan SETS, pendekatan yang
silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembela- paling sesuai adalah pendekatan SETS itu
jaran), bahan ajar, instrumen evaluasi, CD sendiri. Sejumlah ciri atau karakteristik dari
pembelajaran dan untuk mengetahui pening- pendekatan SETS meliputi: (1) tetap mem-
katan kreativitas. beri pengajaran sains, (2) murid dibawa ke
Definisi tentang proses kreatif dari situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke
Torrance (1988) pada dasarnya menyerupai bentuk teknologi untuk kepentingan
langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu: masyarakat, (3) murid diminta untuk berpikir
(1) mencari hal yang dianggap sulit, men- tentang berbagai kemungkinan akibat yang
jadikan masalah, jarak informasi, unsur per- terjadi dalam proses pentransferan sains ke
masalahan; (2) merumuskan masalah, mem- bentuk teknologi, (4) murid diminta untuk
buat hipotesis; (3) mengevaluasi dan menguji menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur
hipotesis; (4) perbaikan dan mengujinya sains yang diperbincangkan dengan unsur-

ISSN 2089-3639
151 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi silabus, RPP, bahan ajar/modul yang dival-
keterkaitan antara unsur tersebut bila diubah idasi oleh ahli (kedua dosen pembimbing),
dalam bentuk teknologi berkenaan, (5) dalam (2) instrumen evaluasi (tes kognitif, angket,
konteks kontruktivisme, peserta didik dapat lembar observasi).
diajak berbincang tentang SETS dari Validitas adalah suatu ukuran yang
berbagai macam titik awal, tergantung menunjukkan tingkat kevalidan atau kesa-
pengetahuan dasar yang dimiliki oleh peserta hihan suatu instrumen oleh Arikunto (1999).
didik bersangkutan. Di dalam pengajaran Intrumen dikatakan valid apabila dapat
menggunakan pendekatan SETS, peserta mengungkapkan data dari variabel yang
didik diminta menghubungkan antar unsur diteliti secara tepat. Instrumen yang diungkap
SETS. Hubungan tersebut dapat digam- validitasnya adalah perangkat pembelajaran,
barkan: bahan ajar, perangkat tes, lembar observasi.

TEKNOLOGI
Prinsip pemurnian dengan metode
rekristalisasi NaCl

SAINS
Konsep kelarutan NaCl
dengan adanya ion sejenis
dari HCl

MASYARAKAT
Terciptanya lapangan kerja, diantaranya CS
LINGKUNGAN
(cleaning service) yang memanfaatkan limbah
Limbah NaHSO4 jika dibuang ke lingkungan
NaHSO4 sebagai pembersih kamar mandi
dapat mempengaruhi pH sekitar
untuk melarutkan endapan yang ditimbulkan
oleh air ledeng atau air sadah

Gambar 1. Keterkaitan antara unsur SETS dalam pembelajaran Kelarutan


dan Hasil Kali kelarutan (Ksp)

METODE PENELITIAN Validitas perangkat pembelajaran, bahan


Subjek penelitian ini adalah peserta ajar, lembar observasi dilakukan secara ex-
didik kelas XI IPA SMA Muhammadiyah pert validity, yang dilakukan oleh dosen
Mayong. Pengambilan sampel dengan teknik pembimbing tesis dengan memberikan
cluster random sampling. Desain penelitian penilaian terhadap instrumen tersebut. Se-
ini adalah research and development (R & D) dangkan validasi perangkat tes adalah
atau penelitian dan pengembangan yang dil- menggunakan teknik statistik, disamping
akukan untuk mengembangkan perangkat penilaian oleh dosen pembimbing. Pengujian
pembelajaran kimia materi Kelarutan dan validitas instrumen yang dipergunakan ada
Hasil Kali Kelarutan (Ksp) antara lain : sila- dua, yaitu: 1) validitas konstruk, pengujian
bus, RPP, bahan ajar (modul), dan instrumen dengan pendapat dari ahli, setelah instrumen
evaluasi pembelajaran. dikonstruksi dengan aspek-aspek yang akan
diukur berlandaskan teori tertentu; 2) validi-
Instrumen yang akan dikembangkan, tas isi, pengujian validitas isi dapat dilakukan
meliputi: (1) perangkat pembelajaran berupa

ISSN 2089-3639
Fiengky Priyo Setiyono.; Pengembangan Perangkat Pembelajaran …. 152

dengan membandingkan antara isi instrumen menjadi putus asa dan tidak mempunyai se-
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. mangat untuk mencoba lagi karena diluar
Data hasil validasi tentang perangkat jangkauannya. (Arifin, 1991)
pembelajaran dianalisis secara deskriptif. Da- Daya pembeda soal adalah kemampu-
lam penelitian ini diperoleh dengan menghi- an suatu soal untuk membedakan peserta
tung rata-rata setiap aspek penilaian didik yang berkemampuan tinggi dengan pe-
perangkat pembelajaran oleh validator. serta didik yang berkemampuan rendah.
Pengembangan perangkat pembelajaran Teknik yang digunakan untuk menghitung
dikatakan baik jika rata-rata dari seluruh in- daya pembeda bagi tes bentuk essay adalah
dikator minimal dalam kategori baik. (Tris- dengan menghitung perbedaan dua buah rata-
naningsih, 2009) rata (mean) yaitu antara rata-rata dari ke-
Validitas item diketahui dengan lompok atas dengan rata-rata dari kelompok
menganalisis soal setelah di uji coba. Sebuah bawah untuk tiap-tiap item. (Arifin, 1991)
item soal dikatakan valid apabila mempunyai Dengan kriteria daya pembeda item dengan
dukungan besar terhadap skor total. Skor pa- bentuk essay signifikan jika harga t >
hitung
da item mempengaruhi skor total menjadi
harga t Setelah ditentukan aspek validi-
tinggi atau rendah. Selanjutnya dianalisis va- tabel .
liditas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan tas, reliabilitas, indeks kesukaran soal dan
daya beda instrumen. Untuk menentukan va- daya pembeda soal, maka ditentukan butir-
liditas item soal bentuk pilihan ganda mau- butir soal yang memenuhi aspek. Soal-soal
pun essay digunakan rumus korelasi produk yang tidak memenuhi aspek dibuang atau
moment. (Arikunto, 1999) diperbaiki.
Hasil perhitungan yang diperoleh Analisis data yang digunakan terbagi
dikonsultasikan dengan harga di tabel. Jika r dalam dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap
> r maka soal tersebut valid. Ber- akhir. Analisis tahap awal digunakan untuk
hitung tabel
dasarkan analisis tersebut, validitas dilakukan melihat kondisi awal populasi sebagai
pada soal: (a) hasil belajar; (b) kemampuan pertimbangan dalam pengambilan sampel
berpikir kreatif; (c) angket. Sebuah tes yang meliputi uji normalitas. Analisis tahap
dikatakan reliabel (dapat dipercaya) apabila akhir digunakan signifikansi pada kreativitas
hasil-hasil tersebut menunjukkan ketetapan. dan ketuntasan hasil belajar. Untuk
kreativitas telah dikemukakan beberapa
Reabilitas adalah ketetapan suatu tes
desain eksperimen diantaranya telah disertai
apabila diteskan kepada subyek yang sama
rumus/cara analisis datanya. Untuk testing
oleh Arikunto (1999). Untuk mencari relia-
signifikansi, maka digunakan t-test. Untuk
bilitas soal essay digunakan rumus alpha. Se-
menganalisis hasil eksperimen yang
lanjutnya hasil perhitungan reliabilitas dikon-
menggunakan awal dan akhir, maka
sultasikan dengan tabel r product moment,
digunakan jenis one group design (desain 2).
bila harga r ini lebih kecil dari harga r yang
11 1 Tes signifikansinya adalah hasil nilai t dari
diharapkan, maka instrumen tidak reliabel perhitungan di atas dikonsultasikan dengan
oleh Arikunto (1999). tabel nilai t, jika nilai t hitung lebih besar dari
Indeks kesukaran soal merupakan t tabel, maka dikatakan signifikan. Untuk
bilangan yang menunjukkan sukar dan mu- signifikansi ketuntasan hasil belajar, maka
dahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal testing signifikansi hasil belajar sama seperti
yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu cara signifikansi pada kreativitas, maka
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merang- digunakan t-test. Tes signifikansinya adalah
sang peserta didik untuk mempertinggi usaha hasil nilai t dari perhitungan di atas
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terla- dikonsultasikan dengan tabel nilai t, jika nilai
lu sukar akan menyebabkan peserta didik t hitung lebih besar dari t tabel, maka

ISSN 2089-3639
153 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

dikatakan signifikan. (Arikunto, 2010) hasil belajar, uraian materi, dan uji kompe-
tensi dalam konteks keterkaitan unsur-unsur
HASIL PENELITIAN sains, teknologi, masyarakat, dan lingkungan.
Instrumen evaluasi pembelajaran berisi per-
Pada penelitian ini dilakukan
tanyaan-pertanyaan berupa pilihan ganda
pengembangan perangkat pembelajaran
sebanyak 26 pertanyaan yang didalamnya
kimia bervisi dan berpendekatan SETS meli-
ada keterkaitan antara unsur-unsur dalam
puti; (1) silabus bervisi SETS, (2) Rencana
SETS sebagai evaluasi pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP, (3) bahan
ajar bervisi SETS, (4) Instrumen evaluasi Validasi perangkat pembelajaran dil-
pembelajaran. akukan oleh para ahli memberikan penilaian
dan saran. Saran yang diberikan dijadikan
Pengembangan silabus dilakukan
dasar untuk menyempurnakannya, sehingga
dengan cara: (1) memodifikasi kompetensi
diperoleh perangkat pembelajaran dan in-
dasar ditambah kata yang bervisi dan ber-
strumen penelitian yang siap digunakan da-
pendekatan SETS; (2) indikator pencapaian
lam penelitian di kelas uji coba. Berdasarkan
hasil belajar lebih operasional; (3) penamba-
hasil validasi perangkat pembelajaran yang
han produk belajar. Evaluasi proses dan hasil
meliputi: (1) silabus dan rencana pembelaja-
belajar juga dikembangkan, yang meliputi
ran, (2) materi pembelajaran/modul/bahan
evaluasi kognitif dan afektif. Silabus mata
ajar. Berdasarkan hasil penilaian validasi
pelajaran kimia bervisi dan berpendekatan
perangkat pembelajaran kimia Kelarutan dan
SETS materi kelarutan dan hasil kelarutan
Hasil Kali Kelarutan (Ksp) dengan pendeka-
(Ksp). Rencana pelaksanaan pembelajaran
tan SETS untuk meningkatkan kreativitas
yang terdiri atas 4 rencana yaitu RPP 1 sam-
peserta didik oleh para ahli dinyatakan valid.
pai dengan RPP 4. Pengembangan RPP ter-
Data kreativitas peserta didik dalam kegiatan
dapat pada bagian kegiatan inti, yang meli-
pembelajaran kimia bervisi dan berpendeka-
batkan peserta didik aktif, yaitu: (1) mengek-
tan SETS dianalisis secara deskriptif kuanti-
plorasi informasi yang luas dalam materi
tatif dengan menghitung persentase kreativi-
kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp); (2)
tas peserta didik pada tiap-tiap aspek, diukur
elaborasi peserta didik dalam pembelajaran
menggunakan lembar observasi.
kooperatif, kolaboratif, diskusi, berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi Hasil observasi terlihat, bahwa pada
belajar, dan menyajikan hasil kerja peserta pembelajaran bervisi dan berpendekatan
didik; (3) konfirmasi terhadap hasil ek- SETS ternyata instrumen kreativitas peserta
splorasi dan elaborasi peserta didik melalui didik diperoleh dari 10 aspek yang diamati.
berbagai sumber dan sebagai umpan balik Pada pertemuan awal sebelum dimulainya
positif dan penguatan terhadap keberhasilan proses pembelajaran kelarutan dan hasil kali
peserta didik. RPP berisi identitas (nama kelarutan (Ksp) bervisi SETS dan pada per-
sekolah, mata pelajaran, kelas dan semester), temuan akhir setelah berakhirnya proses
alokasi waktu, standar kompetensi, kompe- pembelajaran kelarutan dan hasil kali
tensi dasar, indikator pencapaian, tujuan kelarutan (Ksp) bervisi SETS dengan tingkat
pembelajaran, materi pembelajaran, langkah ketercapaian 46,3% dan 86,5% yang sudah
pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti, mencapai indikator ketercapaian 65% pen-
kegiatan akhir), sumber belajar, dan ingkatan kreativitas peserta didik. Nilai rata-
penilaian. RPP 1 sampai dengan RPP 5. Ba- rata ketercapaian kreativitas peserta didik
han pembelajaran berupa bahan ajar sebagai yang diambil pada awal siklus dan akhir si-
panduan belajar, baik dalam proses pembela- klus adalah 66,4% adalah baik.
jaran maupun belajar mandiri. Bahan pem- Kreativitas dalam pembelajaran
belajaran peserta didik berisi standar kompe- bervisi SETS dikembangkan dengan
tensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian mengajukan pertanyaan divergen, teknik

ISSN 2089-3639
Fiengky Priyo Setiyono.; Pengembangan Perangkat Pembelajaran …. 154

sumbang saran dan pendekatan inquiry. mereka mengetahui dengan jelas sasaran
Semua teknik tersebut sangat penting dalam pembelajaran yang ingin dicapai, (b) peserta
proses pendidikan guna merangsang pola didik menyatakan pembelajaran berpendeka-
pikir yang divergen, yaitu kemampuan untuk tan SETS yang diterapkan telah menunjuk-
melihat sesuatu masalah dari berbagai sudut kan secara jelas kreativitas peserta didik yang
pandang dan dapat memberikan gagasan harus dikembangkan, (c) suasana belajar
yang bervariasi. Pembelajaran bervisi SETS menurut peserta didik sudah mengarah
diharapkan membuat peserta didik mampu bepusat pada pembelajaran kimia kelarutan
menciptakan hal baru, mengelaborasi suatu dan hasil kali kelarutan (Ksp) berpendekatan
gagasan, orisinil dalam berpikir dan mampu SETS untuk kreativitas peserta didik, pen-
banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu guasaan konsep dan kreativitas peserta didik,
masalah sains dalam kehidupan sehari-hari. (d) peserta didik berpendapat bahwa sistem
Hasil pengujian perbedaan peningkatan ting- pembelajaran kimia kelarutan dan hasil kali
kat kreativitas belajar peserta didik yang diuji kelarutan (Ksp) berpendekatan SETS untuk
dengan t-test didapatkan thitung sebesar 16,846 kreativitas peserta didik ini merupakan ino-
kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai vasi baru dan sangat menarik karena selain
t, dengan d.b sebesar 31, maka dengan t0,05 pembelajarannya dapat menggali wawasan
harga t diperoleh 2,04 berarti signifikan. Data untuk pengembangan pekerjaan juga
hasil belajar peserta didik diperoleh dari hasil mengasyikkan karena menggunakan power
tes yang diberikan pada akhir pembelajaran point, animasi-simulasi, pemodelan, peta
untuk α = 5%, dengan dk = 3 diperoleh x² konsep, dan selama proses pembelajaran ber-
tabel = 7,81. Karena x² < x² tabel, maka data bantuan buku teks, komputer serta dilengkapi
tersebut berdistribusi normal. lembar kerja peserta didik. Tanggapan peser-
Hasil belajar peserta didik dengan ta didik selama proses pembelajaran di kelas
pembelajaran kimia bervisi dan berpendeka- yang diungkap melalui respon peserta didik
tan SETS dapat mencapai ketuntasan pada berupa angket/kuesioner dengan 10 pertan-
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yaan kuesioner yang dipresentasikan aspek-
(Ksp) kelas XI IPA semester 2. Hasil output aspeknya, yaitu kegiatan pembelajaran bervi-
yang diolah dengan Microsoft Office Excel si SETS perlu diaplikasikan secara luas,
sebagai nilai akhir pembelajaran, dari 32 pe- kegiatan pembelajaran bervisi SETS menga-
serta didik rata-rata post test 73,92. Dalam sikkan, kegiatan pembelajaran bervisi SETS
pengujian perbedaan peningkatan hasil bela- membosankan, kegiatan pembelajaran bervisi
jar peserta didik diuji dengan t-test diperoleh SETS membuang-buang waktu, kegiatan
t = 4,877, kemudian dikonsultasikan dengan pembelajaran bervisi SETS membuat materi
tabel nilai t, dengan t0,05 harga t = 2,04, sig- mudah dipahami, kegiatan pembelajaran
nifikan. Kesimpulan perbedaan antara hasil bervisi SETS dapat meningkatkan kreativitas,
pre-test dengan post-test signifikan. kegiatan pembelajaran bervisi SETS berhub-
ungan dengan kegiatan sehari-hari, kegiatan
Hasil evaluasi proses pembelajaran pembelajaran bervisi SETS penuh arti,
selama pembelajaran berpendekatan SETS kegiatan pembelajaran bervisi SETS membu-
setelah diterapkan dan catatan harian oleh at anda percaya diri, dan kegiatan pembelaja-
peneliti dan observer, maka diperoleh tang- ran bervisi SETS menambah wawasan.
gapan peserta didik dan observer sebagai re- Kuesioner tersebut dikembngkan oleh
spon terhadap pembelajaran berpendekatan Trisnaningsih (2009). Tanggapan peserta
SETS selama pelaksanaan pembelajaran, yai- didik terhadap pembelajaran kimia Kelarutan
tu (a) secara keseluruhan peserta didik telah dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) bervisi SETS
memberikan respon positif terhadap pem- yang diterapkan dalam penelitian ini. Pada
belajaran berpendekatan SETS, sikap ini Tabel 4.3 dapat diperhatikan bahwa secara
dapat ditafsirkan, bahwa sebagian besar

ISSN 2089-3639
155 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

keseluruhan tanggapan peserta didik terhadap (KKM) yang ditetapkan.


pembelajaran kimia Kelarutan dan Hasil Kali Pokok permasalahan di atas perlu
Kelarutan (Ksp) bervisi SETS mencapai dikaji dengan seksama, apa yang menyebab-
skor rerata 116,9 atau (116,9/160) X 100 % = kan hasil belajar dan kreativitas peserta didik
73,06 % dari skor maksimum 160. Hasil rendah. Perlu dilakukan penelitian yang lebih
penelitian ini menunjukkan bahwa pembela- mendalam untuk mengetahui letak permasa-
jaran kimia Kelarutan dan Hasil Kali lahannya. Kreativitas yang kurang berkem-
Kelarutan (Ksp) bervisi SETS untuk mening- bang sebenarnya bukan masalah baru, ter-
katkan kreativitas dalam mengembangkan bukti sejak Indonesia merdeka sudah
pekerjaan yang dicobakan dapat membuat diketahui. Pidato Guilford saat dilantik se-
peserta didik mengalami peranan yang bagai Presiden dari American Psychological
difasilitatori guru dalam proses pembelajaran Association menyatakan, bahwa keluhan
dan aspek pertambahan konsep pada peserta yang paling banyak terdengan mengenai lu-
didik mencapai persentase atau skor yang lusan Perguruan Tinggi saat ini adalah bahwa
signifikan dengan skor kategori tinggi, se- mereka cukup mampu melakukan tugas-
dangkan aspek yang mencapai skor rendah tugas yang diberikan dengan menguasai
adalah aspek kegiatan pembelajaran bervisi teknik-teknik yang diajarkan, namun mereka
SETS membosankan dan kegiatan pembela- tidak berdaya jika dituntut memecahkan ma-
jaran bervisi SETS membuang-buang waktu salah yang memerlukan cara-cara yang baru.
dengan skor 48 dan 48 termasuk kategori Ini mengindikasikan bahwa rendahnya krea-
rendah, tetapi kategori rendah tersebut di- tivitas peserta didik yang telah menjadi per-
artikan bahwa kedua aspek itu tanggapannya masalahan di dunia termasuk di Indonesia
positif yaitu tidak membosankan dan tidak dan di negara Maju sekalipun.
membuang-buang waktu karena selisih skor Kausoulas (2002) dalam penelitian
maksimalnya 160-48=112 dan 160-48=112 yang dilakukannya menyimpulkan, bahwa
yang skor kedua-duanya termasuk kategori metode pembelajaran yang diterapkan saat
tinggi. ini kebanyakan belum mengarahkan pada
latihan-latihan pemikiran yang kritis atau
PEMBAHASAN strategi kreativitas intelektual. Cheng (2007)
Berdasarkan hasil penelitian yang di- dalam penelitiannya menyatakan bahwa da-
peroleh menunjukkan bahwa perangkat pem- lam pendidikan sains sebaiknya dilakukan
belajaran kimia Kelarutan dan Hasil Kali dengan pendekatan terbuka, yaitu dengan
Kelarutan (Ksp) bervisi SETS dalam penera- mendorong peserta didik membentuk
pannya terbukti dapat meningkatkan kreativi- hipotesis mereka sendiri dan membangun
tas dan hasil belajar peserta didik. Ketuntasan desain percobaannya.
belajar yang diterapkan dapat dicapai, peserta Menyikapi bukti dan gagasan pen-
didik merasa lebih enjoy dan nyaman dalam dapat di atas, pengembangan kreativitas
mengikuti proses pembelajaran yang tertuang masih menjadi hal yang perlu diperhatikan.
dalam respon peserta didik. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
Materi Kelarutan dan Hasil Kali mengembangkan kreativitas adalah dengan
Kelarutan (Ksp) termasuk materi yang di- mengembangkan pembelajaran. Pembelaja-
anggap sulit oleh peserta didik terbukti ke- ran yang dilakukan harus dapat membuka
tuntasan dalam ujian Nasional 2009-2010 wawasan dan pemikiran peserta didik untuk
masih rendah. Dalam kegiatan pembelajaran dapat menyelesaikan permasalahan yang
yang selama ini sudah dilaksanakan, untuk dihadapi dalam kehidupan, bukan hanya me-
menuntaskan materi ini harus mengadakan nyelesaikan soal yang sudah memiliki arah
remidial karena nilai peserta didik belum penyelesaiannya.
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal Aplikasi yang nyata tentang konsep

ISSN 2089-3639
Fiengky Priyo Setiyono.; Pengembangan Perangkat Pembelajaran …. 156

yang dipelajari sangat dibutuhkan untuk hanya melakukan eksperimen kelarutan se-
meningkatkan pemahaman anak. Pendekatan derhana di dalam kelas saja dengan
SETS (Science,Environment, Technology, mengambil alat-alat yang diperlukan dari la-
and Society) sangat baik diterapkan karena boratorium, namun pada pembelajaran yang
mengkaitkan langsung ilmu yang dipelajari dilakukan saat penelitian, peserta didik di-
dengan teknologi, masyarakat, dan ling- tuntun untuk mengetahui jalannya proses
kungan. Peserta didik diharapkan tidak hanya kelarutan sampai terjadi pengendapan.
sekedar menghafalkan konsep tetapi men- Kegiatan laboratorium yang dilakukan terdiri
gaplikasikan langsung konsep yang dipelajari atas dua macam yaitu mengamati proses ter-
sehingga diharapkan kreativitasnya juga akan jadinya kelarutan sampai dihasilkan endapan
berkembang. Pembelajaran bervisi SETS dan pembuatan salah satu contoh produk
dapat dikembangkan sebagai salah satu pem- Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
belajaran yang dapat mencapai kompetensi yaitu pemurnian dan rekristalisasi garam
yang diharapkan sekaligus meningkatkan dapur dari garam krosok, pembuatan desain
kreativitas peserta didik. dan produknya dilakukan diluar jam pem-
Penelitian tentang pembelajaran yang belajaran sebagai tugas terstruktur yang
bervisi SETS sudah banyak dilakukan dan didiskusikan pada saat pembelajaran di kelas.
menunjukkan hasil yang signifikan. Beberapa Pemurnian dan rekristalisasi garam dapur
penelitian tentang pembelajaran bervisi dari garam krosok merupakan merupakan
SETS yang telah dilakukan diantaranya ada- salah satu langkah yang ditujukan untuk
lah penelitian oleh Trisnaningsih (2009) yang mengembangkan kreativitas peserta didik.
menyimpulkan bahwa pembelajaran bervisi Kreativitas peserta didik mulai terlihat pada
SETS mampu meningkatkan kreativitas dan kegiatan ini. Peserta didik yang memiliki
hasil belajar peserta didik pada pelajaran kreativitas tinggi menunjukkan aktivitasnya
fisika khususnya materi optika. saat dilakukan diskusi. Nampak aspek rasa
ingin tahu, ingin bertanya, daya imajinasi,
Menindaklanjuti hasil penelitian yang gagasan orisinil terlihat pada masing-masing
telah dilakukan, maka perlu dilakukan pem- individu. Berdasarkan sepuluh aspek yang
bahasan satu per satu hasil penelitian yang diamati, peserta didik dalam menanggapi
telah diperoleh. Kreativitas belajar peserta pendapat peserta didik lain dalam diskusi ku-
didik dapat diukur dalam aspek kognitif, rang terlihat, peserta didik cenderung diam
psikomotorik dan dalam aspek afektif. Aspek bila diminta tanggapannya, namun nampak
kognitif mengacu pada cara berpikir divergen aktif jika diminta menyampaikan pendapat
diukur melalui tes kreativitas verbal, se- mereka sendiri. Peserta didik terlihat menik-
dangkan dari aspek afektif diukur melalui mati seluruh kegiatan pembelajaran, bahkan
observasi kegiatan pembelajaran yang ber- waktu bel berbunyi tanda waktu berbunyi
langsung. Dalam penelitian ini yang dil- tidak dihiraukan karena sibuk dengan desain
akukan adalah dengan mengukur kreativitas produk pemurnian dan rekristalisasi garam
peserta didik dari aspek afektif. Hasil dapur dari garam krosok di kelompoknya.
penelitian menunjukkan terjadinya pening- Hasil pengamatan membuktikan terjadinya
katan kreativitas dari hasil observasi. Hasil peningkatan kreativitas peserta didik, jadi
pengamatan secara observasi menunjukkan, secara proses pembelajaran bervisi SETS
bahwa selama pembelajaran berlangsung, dapat meningkatkan kreativitas peserta didik.
peserta didik terlihat bersemangat mengikuti. Data tabel rekapitulasi hasil observasi
Pada saat dilakukan kegiatan laboratorium, perkembangan kreativitas peserta didik
setiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok, yai- menunjukkan bahwa dengan adanya pem-
tu 8 peserta didik per kelompok, dan terlihat belajaran kimia Kelarutan dan Hasil Kali
peserta didik nampak lebih serius dalam Kelarutan (Ksp) bervisi SETS terjadi pening-
melakukan kegiatan. Biasanya peserta didik

ISSN 2089-3639
157 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

katan kreativitas belajar peserta didik dalam Respon peserta didik terhadap pem-
arti semua aspek mengalami kenaikan. Ada belajaran bervisi SETS yang dikembangkan
beberapa kendala yang dialami selama rata-rata baik. Berdasarkan sepuluh pern-
penelitian berlangsung, khususnya pada pen- yataan yang diberikan rata-rata peserta didik
gukuran kreativitas yang dilakukan melalui menanggapi secara positif. Dengan demikian,
observasi, karena jumlah peserta didik dalam bahwa pembelajaran bervisi SETS dapat
kelas yang diamati banyak dikawatirkan ada diterima peserta didik dengan baik. Peserta
aktivitas peserta didik yang terlepas dari didik merasa belajar kimia Kelarutan dan
pengamatan observer. Kendala ini diatasi Hasil Kali Kelarutan (Ksp) bervisi SETS per-
dengan menunjuk observer yang benar-benar lu diaplikasikan, mengasyikkan, tidak mem-
hafal peserta didik dan dua observer. bosankan, tidak membuang-buang waktu,
Materi pelajaran yang dibahas dalam materi mudah dipahami, dapat meningkatkan
penelitian ini adalah Kelarutan dan Hasil kreativitas, berhubungan dengan kegiatan
Kali Kelarutan (Ksp) dengan berbagai alasan sehari-hari, penuh arti, percaya diri, dan
yang telah disampaikan dalam pendahuluan. menambah wawasan. Peserta didik tidak set-
Menyimak hasil yang diperoleh dari uju jika dikatakan pembelajaran yang dil-
penelitian ini, secara garis besar dapat akukan membuang-buang waktu atau mem-
dikatakan, bahwa hipotesa penelitian yang bosankan. Mereka merasa senang dan nya-
memperkirakan perangkat yang dikem- man saat pembelajaran, bahkan waktu belajar
bangkan dapat meningkatkan hasil belajar yang biasanya lambat saat belajar kelarutan
peserta didik dapat dibuktikan. Hasil pem- dan Ksp hal itu tidak mereka temukan. Ber-
belajaran pada penelitian ini menunjukkan dasarkan hasil respon ini dapat diketahui
hasil yang baik. Secara keseluruhan hasil kelemahan dan kelebihan perangkat ini, se-
pembelajaran sudah melampaui Kriteria Ke- hingga ke depannya dapat disempurnakan
tuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. lagi khususnya dalam hal yang berhubungan
Pembelajaran yang dilakukan dengan dengan kegiatan sehari-hari.
menggunakan perangkat pembelajaran yang
sedang dikembangkan dapat dikatakan ber- SIMPULAN DAN SARAN
hasil. Simpulan
Proses pembelajaran kimia Kelarutan Pengembangan perangkat pembe-
dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) bervisi SETS lajaran kimia Kelarutan dan Hasil Kali
dilakukan dengan model inkuiri, metode Kelarutan (Ksp) dengan pendekatan SETS
pembelajaran yang variatif seperti cara kerja berupa silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan
laboratorium, diskusi kelompok, problem Pembelajaran), bahan ajar dan alat evaluasi
solving, studi kepustakaan. Proses pembela- memiliki validitas tinggi. Hasil validasi sila-
jaran dilakukan di dalam ruangan dan di luar bus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
ruangan. Wenning (2007) mendefinisikan (RPP) nilai rata-rata 44 termasuk dalam kat-
dengan tegas, bahwa inquiri ilmiah merupa- egori nilai sangat baik. Hasil validasi bahan
kan cara yang paling baik untuk memahami ajar dan alat evaluasi diperoleh nilai rata-rata
materi IPA, karena peserta didik belajar 53,5 termasuk dalam kategori nilai sangat
bagaimana mengajukan pertanyaan dan baik. Perangkat pembelajaran yang dikem-
menggunakan fakta-fakta untuk menjawab bangkan dapat membantu mengembangkan
pertanyaan tersebut. Aspek-aspek ingin tahu, kreativitas peserta didik. Peningkatan secara
ingin bertanya, bebas menyatakan pendapat, signifikan dari hasil observasi dengan persen-
orisinilitas mulai terlihat meningkat. Observ- tase kenaikan sebesar 20%. Perangkat pem-
er harus teliti dalam menentukan skor peserta belajaran yang telah dikembangkan dapat
didik yang diamati dan ini menjadi salah satu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
kendala dalam penelitian ini. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal

ISSN 2089-3639
Fiengky Priyo Setiyono.; Pengembangan Perangkat Pembelajaran …. 158

(KKM) secara keseluruhan hasil belajar pe- tas Negeri Semarang.


serta didik dapat ditingkatkan dengan nilai
rata-rata 74 (kategori baik) berkenaan dengan Cheng, V. 2007. Developing Physics Learn-
validitas perangkat. ing Activities for Fostering Students
Creativity in Hongkong Context.
Saran Merlot Journal of Online Learning
Penelitian pengembangan ini dil- and Teaching, Hongkong: Hongkong
akukan hanya sampai pada tahap ke tiga (De- Instutute of Education, vol.3 No 4,
velop), maka disarankan untuk melakukan uji Desember 2007.
coba di SMA lain untuk melihat efektivitas
pembelajaran dengan menggunakan Kousoulas, F. 2002. Creative and Critical
perangkat ini. Penelitian yang dilakukan Thinking in the Context of Problem
merupakan penelitian pengembangan dengan Finding and Problem Solving: A Re-
hasil yang signifikan, sehingga diharapkan search among Students in Primary
dapat dicoba dikembangkan lebih lanjut, un- School, Athens College – University
tuk materi pembelajaran kimia yang lain, of Athens.
oleh pihak-pihak yang berminat di bidang ini.
Munandar, S.C.U. 1999. Kreativitas &
DAFTAR PUSTAKA Keberbakatan. Strategi Mewujudkan
Arifin, Z. 1991. Evaluasi Instruksional (Prin- Potensi Kreatif & Bakat. Gramedia
sip-pinsip dan Prosedur). Bandung: Pustaka Utama. Jakarta.
Rosda Karya.
Torrance, E.P. 1988. “The Nature of Creativ-
Arikunto, S. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi ity as Manifest in Its Testing” dalam
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. R.J.Sternberg (ed.), The Nature of
Creativity. New York: Cambridge
________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu University Press.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. Trisnaningsih, T.W. 2009. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Optika SMA
Binadja, A. 2006a. Pedoman Pengembangan Bervisi SETS. Thesis. Universitas
Silabus Bervisi dan Berpendekatan Negeri Semarang: Semarang.
SETS (Science, Environment, Tech-
nology, and Society) atau (Sains, Wenning, C.J. 2007. Implementing inquiry-
Lingkungan, Teknologi dan Masyara- based Instruction in The Science
kat) Bahan Pembelajaran Penerbitan Classroom: A New Model for Solving
Khusus Media MIPA UNNES. Sema- the Improvement of Practice Problem.
rang: Laboratorium SETS. Universi- Journal Physics Teacher. Education
Online, Vol 2 No.4: 9-15.

ISSN 2089-3639

You might also like