Professional Documents
Culture Documents
M3 Hydraulic
M3 Hydraulic
M3 Hydraulic
Contents
Sistem hidrolik mempunyai peran sangat penting dalam operasi alat berat. Prinsip-prinsip dasar
hidrolik digunakan ketika merancang dan mengoperasikan sistem hidrolik untuk implement, sistem
steering, sistem brake, dan sistem power train. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas
dari peralatan yang memanfaatkan prinsip-prinsip dasar hidrolik,misalnya: dongkrak dll.
Prinsip-prinsip hidrolik berlaku ketika menggunakan cairan yang bertekanan untuk melakukan kerja.
Untuk itu ada beberapa hukum yang harus dipahami dan akan dijelaskan pada pembahasan berikut.
Zat Cair
Dibandingkan dengan zat lain sebagai contoh gas, jika ditekan gas mempunyai ruangan yang lebih
kecil dan displacement-nya menjadi berkurang.
Itulah sebabnya zat cair (cairan) sangat cocok digunakan dalam sistem hidrolik.
Contoh soal
Seperti contoh yang terdapat pada gambar di atas, 500 Pound gaya yang bekerja pada piston kecil
dengan jari-jari 2 inchi, menghasilkan tekanan sebesar 40 Pound per Square Inch (Psi). Tekanan yang
sama akan mampu mendukung piston besar dengan jari-jari 3 inchi dengan berat beban 1130 Pound.
Dengan rumus yang sederhana berdasarkan hukum Pascal, dapat dijelaskan hubungan antara gaya
(Force), Tekanan (Pressure) dan Luas
penampang (Area).
• Pounds (Lbs)
• Kilogram (Kg)
• Newton (N)
Pressure (Tekanan), adalah gaya yang bekerja pada setiap satuan luas penampang. Pressure biasanya
dinyatakan dalam:
Formulasi paskal
P=F/A
P = 500 lbs/12,5 inch²
P = 40 psi
Dengan demikian besar gaya yang bisa ditopang oleh piston yang besar adalah:
F=P×A A = belum diketahui (r = 3 inch) F = 40 × 28,26
A = π × r² F = 1130 psi P = 40 psi
A = 3,14 × 3 × 3 A = 28,26 inch²
Pada saat menghitung pressure di dalam sistem, digunakan dua valve dari cylinder ke dua dari
sebelah kiri.
Rumus yang digunakan adalah:
Pressure = Force
Area
Hitung cylinder nomor empat piston area dengan menggunakan rumus: Area sama dengan Force
dibagi Pressure (Area = Force : Pressure ).
Jawaban:
Load pada cylinder 1 adalah 250 lbs, load pada cylinder 3 adalah 150 lbs, sedangkan Area pada piston
nomor 4 adalah 2 in².
Karena cairan bekerja dengan dua cara yang berbeda, hidrolik dibedakan dalam dua bidang:
o Hidrostatik
o Hidrodinamik
1.4.1. Hidrostsatik
1.4.2. Hidrodinamik
2.1.4. Cooling
Hidrolik sistem menghasilkan panas bila sedang
mengubah mekanikal energi ke hidrolik energi atau
sebaliknya. Pada saat oil bergerak melalui sistem,
panas akan merambat dari komponen-komponen
yang lebih hangat ke cooler. Oil akan memberikan
panas tersebut ke reservoir atau cooler yang telah
di-design untuk menjaga oil temperature tidak me-
lebihi batas.
2.1.5. Cleaning
Fungsi lain dari oil adalah membersihkan. Meskipun
pada hidrolik tank sudah ada screen, bukan tidak
mungkin kotoran debu akan masuk ke dalam sis-
tem. Kotoran-kotoran ini akan dibawa oleh oil men-
uju ke tangki yang kemudian akan ditangkap oleh
filter yang ada di dalam tangki. Disamping fungsi-
fungsi tersebut di atas oil juga bisa mencegah karat
dan korosi pada komponen-komponen metal,
mencegah oil membentuk buih dan oksidasi,
memisahkan udara, air serta kotoran yang lain dan
juga menjaga oil dari perubahan temperature yang
besar.
3.1. RESERVOIR
a. Fill Cap,
Fillmenjaga kotoran masuk lewat lubang yang di-
pakai untuk mengisi dan menambahkan oli ke
dalam tangki serta menjaga/menutup pressuriz-
es tank.
b. Sight glass,
Sight glass digunakan untuk meng-check level/permukaan dari oli.
Level oli seharusnya di-check saat oli masih dalam keadaan dingin.
Level oli akan benar bila permukaanya di tengah-tengah sight glass.
d. Drain,
Drain terletak di bagian bawah tangki. Drain (saluran pembuangan)digunakan untuk membuang oli
lama dari tangki. Saluran drain juga memungkinkan air dan endapan lain dalam oli dibuang.
Oil tank sendiri terdapat dua jenis.
Pressurized Tank
Vented
a. Filler Screen,
Filler Screen mencegah kotoran yang besar masuk ke tangki pada saat tutup tangki dilepas.
b. Filler Tube,
Filler Tube memungkinkan tangki diisi pada level yang benar tetapi tida overfilled.
c. Baffles,
Baffles mencegah return oil mengalir langsung ke bagian tangki outlet,memberikan kesempatan ke-
pada bubble (gelembung-gelembung udara) yang ada di return oil untuk naik ke atas. Juga mencegah
oli ter-aduk yang mana akan membantu menurunkan oli dari pembentukkan buih.
d. Ecology Drain,
Ecology Drain digunakan untuk mencegah oli tercecer pada saat membuang air dan endapan-endapan
dari tangki.
e. Return Screen,
Return Screen mencegah partikel yang lebih besar masuk ke tangki,tetapi tidak bisa menyaring par-
tikel yang halus.
ISO Simbol
Gambar di samping memperlihatkan ISO sim-
bol untuk vented dan pressurized hydraulic
tank.Vented hydraulic tank simbol hanya ber-
bentuk kotak/segi empat dengan bagian
atasnya terbuka. Sementara pressurized tank
simbol digambarkan dengan kotak/segi em-
pat yang tertutup. Gambar tangki terlihat di-
gambarkan dengan hydraulic lines untuk
mempermudah pengertian).
3.2. PUMP
Sebenarnya pompa-pompa hidrolik tidak pernah dipilih berdasarkan pada empiris. Faktor-faktor
penting seharusnya ditentukan dan dipertimbangkan sebelum pompa sebenarnya dapat ditentukan.
Faktor – faktor itu adalah :
• Tekanan maksimum yang diperlukan sistem untuk menghasilkan gaya ke luar yang cukup
dengan elemen penggerak,
• aliran maksimum (puncak) atau aliran rata-rata yang diperlukan, apabila sistem
menggunakan akumulator,
• daya guna pompa, kesesuaian operasi, pemeliharaan ringan, harga pembelian awal, dan ke
berisikan pompa.
• kontrol aliran pompa selama sistem berada dalam tahap tak bergerak, pemindahan tetap,
dan pemindahan tak tetap.
Pompa-pompa pemindahan tak tetap dengan kontrol kompleks lebih banyak dipakai pada perindus-
trian. Harga pembelian pompa ini dapat sepuluh kali lipat harga pompa pemindahan tetap. Walau
demikian keuntungan-keuntungan itu mengimbangi harga yang mahal jika perawatan terjaga dan
kerumitan sistem dapat disederhanakan.
Semua pompa hidrolik merupakan pembangkit aliran. Pompa itu bekerja pada prinsip yang disebut
dengan “pemindahan”. Fluida cair disedot ke dalam dan kemudian dipindahkan ke lain titik atau
tempat. Oleh karena itu istilah “hidrolik” berarti suatu hal yang mempelajari tentang gerakan fluida
atau fluida yang bergerak khususnya fluida cair.
Oleh karena itu setiap pompa yang memindahkan fluida dari satu titik ke titik yang lain dinamakan
pompa hidrolik. Tetapi sekarang, “hidrolik” berarti suatu ilmu yang mempelajari tekanan fluida dan
aliran fluida dalam gerakan positif untuk melakukan kerja.
Sebagaimana telah disinggung di depan bahwa sistem pemindahan pompa dapat dibedakan menjadi
dua macam cara:
• Pemindahan non-positif
• Pemindahan positif.
Bagaimana sistem itu bekerja dapat dilihat pada Gbr. Dibawah ini
Seperti terlihat pada Gbr (a) Sistem sudu-sudu air menunjukkan aspek pemindahan non-positif.
Sistem ini memperlihatkan bahwa fluida hanya sekedar terbawa bebas dan dipindahkannya. Sehingga
volume dan tekanan hasil pemindahannya tidak dapat dipastikan. Dan biasanya sistem ini hanya di-
pakai pada alat-alat pertanian. Tetapi gambar bagian (b) menunjukkan pompa dengan sistem pemin-
dahan positif.
Mengapa demikian? Pompa sistem ini adalah yang belakangan ini banyak digunakan dalam sistem
hidrolik modern. Pompa hidrolik bukan hanya membangkitkan aliran, tetapi juga mendorong aliran
tersebut. Sekat (seal) di sekeliling roda gigi menjerat sejumlah fluida dan menahannya kemudian
bergerak. Karena fluida mengalir keluar menuju sisi gigi yang lain, fluida tertutup kemudian meluap.
Penyekatan (sealing) adalah bagian “positif”
dari pemindahan. Tanpa penyekat fluida tidak akan pernah mengatasi perlawanan atau hambatan
dari bagian-bagian lain dari sistem. Ketika dibutuhkan tekanan tinggi dalam suatu rangkaian, pompa
pemindahan positif merupakan keharusan.
Hal ini yang dipakai dalam seluruh sistem hidrolik modern yang menggunakan tenaga fluida. Dalam
sistem tekanan rendah seperti pendinginan air atau untuk penyiraman/ penyemprotan, penggunaan
sistem pemindahan positif merugikan, tetapi lebih banyak digunakan sistem pemindahan non-positif.
Dan dalam buku ini hanya akan membahas sistempemindahan positif.
• Gear
• Vane
• Piston
Positive displacement pump mempunyai clearance diantara Komponen komponen-nya lebih kecil.
Ini akan mengurangi kebocoran dan menghasilkan efficiency yang lebih baik saat digunakan pada high
pressure hydraulic system.Output flow pada positive displacement pump pada dasarnya sama untuk
setiap putaran pompa.
Positive displacement pump dikelompokkan menjadi dua berdasarkan kontrol output dan konstruksi
pompa yaitu:
Pompa roda gigi ( gear pump ) banyak sekali dipergunakan pada sistem karena pompa ini sangat
sederhana dan ekonomis. Pompa ini tergolong pompa fixed displacement.
Pada saat pompa berputar, oli dibawa diantara roda gigi dan housing dari sisi inlet menuju ke sisi
outlet dari pompa. Arah perputaran drive gear shaft ditentukan oleh lokasi dari inlet dan outlet port.
Pada kebanyakan gear pump, diameter inlet port lebih besar dari pada outlet port. Pada bidirec-
tional pump dan bidirectional motor, ukuran inlet dan outlet port akan sama.
Slotted rotor diputar oleh input shaft. Vane bergerak masuk dan keluar pada slot yang ada di dalam
rotor dan menge-seal pada ujung luarnya terhadap cam ring. Ring yang ada di dalam fixed pump dis-
placement berbentuk elips, sedangkan ring yang ada didalam variable pump displacement berbentuk
lingkaran/bundar. Flex plate menutup sisi dari rotor dan ujung-ujung vane-nya.
Dalam beberapa design pressure rendah, support plates dan housing mengeseal sisi dari rotating
rotor dan ujung-ujung vane. Support plate digunakan untuk mengarahkan ke passage-passage yang
ada di dalm housing. Housing juga berfungsi sebagai support untuk komponen-komponen yang lain
dari vanepump, mengarahkan flow masuk dan keluar vane pump.
Vanes
Vane pertama sekali ditahan terhadap cam
ring dengan centrifugal force yang dihasilkan
oleh putaran rotor. Bilamana flow-nya naik,
pressure yang dihasilkan dari hambatan ter-
hadap flow itu sendiri diarahkan menuju pas-
sage di dalam rotor di bawah vane (1).
Ini terlihat pada gambar sebelah kiri. Oli
yang bertekanan yang ada di bawah vane ini
akan berusaha menjaga vane supaya tetap
bersentuhan dengan cam ring (sealing proc-
cess). Untuk mencegah vane supaya tidak
terlalu keras menekan cam ring, vane-nya di-
chamfer di bagian belakang untuk mendap-
Piston pump sering sekali dipakai pada sistem hidrolik yang modern, dimana digunakan kecepatan
tinggi ( high speeds ) dan tekanan tinggi ( high pressure ). Bagaimanapun, piston pumps adalah lebih
rumit dan lebih mahal dibandingkan pompa hidrolik lainnya. Piston dapat direncanakan fixed atau
variable displacement. Pada dasarnya piston dibagi dalam dua type yaitu axial piston pumps dan ra-
dial piston pump.
Terlihat pada gambar di atas, adalah piston pumps dimana mempunyai komponen-komponen sep-
erti: head (1), housing (2), shaft (3),piston (4), port plate (5), barrel (6) dan swashplate (7).
Dua design piston pump yang dikenal adalah:
• Axial Piston Pump
• Radial Piston Pump
Kedua pompa ini merupakan Positive displacement pump, dan mempunyai efisiensi yang tinggi. Out-
put dari kedua pompa ini bisa fixed (tetap) dan juga bisa variable (berubah-ubah).
pisahkan dari shaft. Sudut housing terhadap poros pusatnya akan menentukan jarak piston bergerak
keluar masuk pada barrel chamber.Semakin besar sudut daripada housing, akan semakin besar pula
pump output yang dikeluarkan per revolution. Output flow dari fixed displacement piston pump ter-
gantung kecepatan engine. Output flow hanya bisa dirubah dengan merubah speed dari input shaft-
nya.
Pada housing lurus fixed displacement piston motor, swashplate angle akan menentukan speed dari
output shaft-nya. Pada bent axis fixed displacement piston motor, sudut daripada housing terhadap
pusat poros menentukan speed dari output shaft motor. Piston pump yang lebih kecil bekerja pada
pressure 10.000 psi. Piston pumps yang digunakan pada hydraulic systembekerja pada pressure di
bawah 7000 psi.
Radial piston pump mudah dibuat dibandingkan dari semua pompa - pompa lainnya. Pompa ini bisa
direncanakan tekanan tinggi, volume yang besar, kecepatan tinggi dan variable displacement. Radial
piston pump dibuat dalam dua cara :
Hidrolik pump menghisap oli dari tanki kemudian mensupply sistem. Aliran yang dihasilkan oleh
positif displacement pump tersebut dinaikkan tekanannya, diatur jumlah alirannya dan diatur arah
alirannya untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit.
Pengaturan ini semua yang melaksanakan adalah control valve ( katup pengontrol ).
Berdasarkan fungsinya control valve diklasifikasikan, menjadi tiga kelompok :
1) Directional control valve ( katup pengontrol arah aliran ).
2) Pressure control valve ( katup pengontrol tekanan ).
3) Flow control valve ( katup pengontrol aliran ).
Katup yang mengalirkan aliran oli atau menghentikan aliran supaya aktuator dapat dioperasikan ke
belakang dan kemuka atau menahannya di bagian tengah, dan dioperasikn dengan tenaga eksternal
(tenaga manusia, solenoid atau tenaga mekanis).
Katup directional diproduksi dengan banyak konfigurasi tergantung jumlah pintunya dan posisi oper-
asinya tetapi katup yang umum digunakan untuk rangkaian hidrolik akan menjadi katup jenis spool 2
posisis - 4 way (2/4) atau 3 posisi - 4 way (3/4). Pada mesin pemindah tanah, katup directionalnya
untuk blade, dump body,buscket bisa memiliki 4 posisi (4/4), posisi depan akan memberikan float
silinder penuh.Posisi center umum pada katup 4/3 way ( 4 Posisi 3 Hubungan )
Gambar di bawah ini menunjukkan tentang katup 4/3 way dengan berbagai macam posisi tengahnya
dan disertai dengan deskripsi singkat tentang metode operasinya:
• Spool Valve
Posisi tengah katup 4/3-way ”resirkulasi pompa” (tandem centre).
Posisi tengah katup 4 posisi 3 hub ”power lines exhausted” (Center terapung).
Katup pengontrol arah aliran diklasifikasikan dalam 3 ( tiga ) macam pada sirkuit
yaitu :
1. Pararel Valve Circuit.
2. Tandem Valve Circuit.
3. Series Valve Circuit.
Rangkaian Pararel
Rangkaian paralel adalah suatu rangkaian dimana port katup pengubah multiple tekanan dihubung-
kan secara paralel. Walaupun katup dapat dioperasikan secara simultan, namun aktuator tekanan
beban yang lebih kecil yang akan pertama kali beroperasi karena oli mengalir ke dalam aktuator
tekanan beban yang lebih kecil. Oleh karena itu, apabila terjadi fluktuasi beban, maka aktuator yang
tidak diharapkan bisa beroperasi.
Selanjutnya, dalam hal ini, tekanan oli yang dibangkitkan oleh beban berat dapat mengalir kembali
dan mengoperasikan aktuator, dan perlu diberikan check valve beban untuk menghindari insiden ini.
Parallel valve circuit pada umumnya dipakai untuk motor grader, fork lift truck, shovel loader dan
backhoe. Skematik dari parallel valve circuit terlihat pada gambar.
Rangkaian tandem
Rangkaian tandem tidak dapat mengoperasikan aktuator multiple secara simultan. Bahkan apabila
aktuator multiple dioperasikan secara simultan,karena oli yang mengalir mengoperasikan aktuator
pada pompa ke arah upstream dan kembali ke tangki, maka aktuator pada pompa ke arah down-
stream tidak dapat beroperasi. Apabila perlu mengoperasikan secara simultan dengan menggunakan
semua alat, maka torak pipa yang ke arah upstream akan dirubah sedikit ke posisi netral dari posisi
naik dan turun untuk mengalirkan oli ke torak pipa yang mengarah kebawah dan pada saat yang sama
torak pipa ke hilir akan dipasang pada posisi naik dan turun.
Sehingga kemungkinan dua silinder bisa beroperasi secara simultan.
Tandem valve circuit pada umumnya dipakai untuk dozer shovel, payloader dan fork lift truck.
Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah suatu rangkaian dimana oli pembalik dari aktuator upstream mengalir ke dalam
port aktuator downstream pompa dan terus mengoperasikan aktuator ini. Oleh karena itu, memung-
kinkan untuk mengoperasikan lebih dari dua aktuator yang terlepas dari beban yang terpakai. Namun
demikian, rangkaian ini tidak beroperasi kecuali jika total tekanan operasi pada operasi simultan
tidak berada dibawah tekanan katup
relif utama yang telah ditentukan.
Series valve circuit pada umumnya dipakai untuk bulldozer dan power shovel.
Skematik dari series valve circuit terlihat pada gambar.
Fungsi dari check valve adalah mengalirkan oil ke satu arah, tetapi memblock aliran oil dari arah
berlawanan. Check valve kadang-kadang juga disebut “one way” check valve.
Kebanyakan check valve terdiri dari spring dan valve seat yang berbentuk tirus sebagaimana terlihat
pada gambar di atas. Akan tetapi bola yang bulat juga dipakai disamping valve seat yang tirus. Dalam
beberapa circuit, check valve bisa mengambang dengan bebas (tidak mempunyai spring).
Lihat valve di sebelah kiri . Saat pump oil pressure bisa mengatasi pressure di belakang check valve
ditambah spring force, check valve akan membuka dan membiarkan oil mengalir ke implement sys-
tem.
Lihat valve di sebelah kanan. Saat pump oil pressure kurang dari oil pressure di implement, check
valve akan menutup dan mencegah implement oil mengalir kembali melalui valve.
Presure control Valve adalah valve yang mengatur tekanan dalam sirkuit dengan mengembalikan se-
mua atau sebagian oli ke tangki apabila tekanan pada sirkuit mencapai setting pressure.
Kontruksi dari pressure control ada 3 jenis yaitu :
a. Tipe popet
b. Tipe piston
c. Tipe pilot
Prinsip kerja :
Pada gambar pertama, katup posisi tertu-
tup pada saat tekanan rendah, karena
tekanan tersebut tidak cukup untuk mel-
awan gaya dari spring.
Pada gambar kedua, saat tekanan naik,akan
mampu melawan gaya spring dan katup
terbuka, sehingga oli didalam sirkuit dapat
keluar.
Selanjutnya, naiknya tekanan akan mem-
buka katup
Prinsip kerja tipe poppet sedemikian rupa
sehingga oli dapat keluar lebih banyak
sampai kenaikan tekanan berhenti.Tipe popet ini biasanya digunakan untuk safety valve.
B. Tipe piston
C. Tipe pilot
chamber turun dan main valve bergerak ke kanan yang selanjutnya membuka saluran buang yang
lebih besar.
Ketiga tipe katup pengontrol tekanan diatas ( presure control valve ) umumnya dipakai untuk relief
dan safety valve
Hal ini membuat oil pressure pada unloading valve spring drop dan memungkinkan oil pressure yang
besar di bagian bawah unloading valve berusaha mendorong valve ke atas. Oli yang berlebihan di
drain ke tangki melalui throtling hole yang ada pada unloading valve.Lubang “throttling hole”
memungkinkan unloading valve membuang oil sesuai keperluan untuk menjaga relief pressure yang
diperlukan.
Katup pengontrol aliran adalah katup yang berfungsi mengatur jumlah aliran oli yang akan masuk ke
actuator.
Katup-katup yang dikatagorikan kedalam katup pengontrol aliran antara lain :
a. Trottle valve
b. Make Up Valve
c. Flow Reducing valve
d. Demand Valve
e. Quick Drop Valve
A. Trottle Valve
B. Make-up Valve
Make-up valve dipakai untuk mencegah cavitation. Sebagai contoh, pada saat loader bucket be-
rada pada posisi RAISED,dan operator menggerakkan control ke posisi FULLY LOWER, maka gaya
gravitasi bumi pada Bucket ditransmit melalui cylinder piston ke return oil.
Kenaikan pressure pada return oil akan menaikkan flow dari cylinder. Pada saat cylinder pressure
memindahkan return oil lebih cepat dari pada pompa yang dapat mengirimkan oil untuk memind-
ahkan piston, maka akan terjadi kevaccuman di cylinder dan
saluran-salurannya. Kevaccuman dapat menyebabkan cavitation pada cylinder dan saluran-saluran-
nya. Pada saat pressure di dalam cylinder dan salurannya turun sampai 2-psi kurang dari tank pres-
sure, maka make-up valve akan membuka dan memungkinkan tank oil mengalir melalui make-up
valve menuju ke saluran dan ke cylinder. Langkah ini akan mencegah cavitation di dalamcylinder dan
saluran-salurannya.
D. Flow Divider.
2. Konstruksi
Spool di drill untuk memuat oli
menuju ke pusat, kemudian cross
drill untuk mengalirkan oli menuju
masing – masing separate outlet.
3. Cara kerja
Dengan kedua outlet yang dikeluarkan, memberikan batasan yang sama untuk oli meningg
alkan jalan keluar pada body, pembagi aliran akan diseimbangkan di dalam pusat body.
Ketika operator membatasi satu keluaran dengan mengaplikasikasn one brake atau steering
clutch dan mensetting aliran yang balance, tekanan akan naik disebabkan spool bergerak
menuju ke bagian tekanan yang lebih rendah.Spool dengan sendirinya akan membatasi aliran
oli dari pumpa dan karena kenaikan tekanan sama dengan batasannya disebabkan oleh ac
tion dari brake atau steering clutch.Aliran oli dari dua outlet adalah sama.
4. Penggunaan
Digunakan pada track loader clutch circuit dan track type tractor type brake booster cir
cuits. Flow divider berfungsi untuk membagi aliran oli dari satu pompa menjadi dua aliran
dimana salah satu alirannya konstan.
Contoh pemakaian flow divider ini ialah pada motor grader. Konstruksinya terlihat pada gam
bar.
D. Demand Valve
Fungsi demand valve ialah untuk menjaga agar oli yang menuju ke sisitem stering selalu konstan.
Contoh : pada wheel loader.
3.3.1. Pipa
Selang, pipa, dan tabung fluida menghubungkan berbagai komponen hidrolik dan menghantarkan
fluida ke seluruh sistem. Saluran konduktor (penghantar) harus mampu menahan bukan hanya tekanan
sistem maksimum menurut perhitungan, tetapi juga kejutan-kejutan tekanan yang timbul dalam sis-
tem. Pemilihan konduktor (tabung, pipa, logam atau karet) dan elemen penyambung (fitting) tergan-
tung pada faktor-faktor berikut :
Konduktor fluida cair dalam sistem hidrolik harus mempunyai luas penampang yang cukup besar
untuk menghantarkan aliran fluida ratarata tanpa menimbulkan rugi-rugi kelebihan tekanan. Pipa
berlapis baja biasa digunakan untuk konduktor-konduktor kaku dan semi-kaku. Dan pipa fleksibel
(selang karet) digunakan apabila cairan fluida harus dihubungkan dengan bagian-bagian mesin berger-
ak (mesin perkakas,crane, mobil, dan pemakaian pada alat-alat pertanian), atau apabila vibrasi da-
pat menimbulkan kebocoran pada sistem pemipaannya.
dimana :
Q= Aliran rata-rata (debit)
A= Luas penampang pipa bagian da!am
V= Kecepatan aliran fluida
Contoh hitungan :
Diperkirakan dalam suatu sistem hidrolik kecepatan alirannya 2m/detik dan aliran rata-ratanya 3
liter/detik. Tentukan diameter dalam pipa yang akan digunakan.
Q 3
D = √ ------------ = √ ----------------
V x 0.785 2 x 0,785 x 10 3
D = 0.044 m atau 44 mm
• Penggantian pipa harus bersih dan bebas dari karat dan terak. Untuk mendapatkan permu
kaan dalam pipa yang bersih dan mengkilap, dua metode yang digunakan oleh pabrik pem
buat adalah pencelupan dan pembersihan dengan semprotan pasir (sand blasting).
• Untuk memudahkannya dalam pemasangan pipa yang panjang menggunakan penyekat,
apalagi kalau salurannya melewati dinding atau ruangan. Hal ini bukan hanya memberi
kemudahan dalam pembongkaran tetapi juga sebagai penguat.
Penyambung pipa tersedia dalam berbagai model baik uIir jantan maupun betina. Penyambung
itu dikonstruksi dari tiga jenis bahan:
• Kuningan dengan ukuran kecil untuk tekanan rendah dan menengah.
• Besi tuang dengan ukuran besar untuk tekanan rendah dan menengah.
• Baja, dalam berbagai ukuran untuk pemakaian sistem hidrolik apabila pipa menerima
tekanan tinggi.
Dalam pemasangan penyambung pipa perlu diperhatikan hal-hal yang sifatnya menekan kebo-
coran tekanan dan cairan :
• Ketika memotong ulir pipa, diutamakan menggunakan alat pemotong yang masih tajam,
dan pendinginan oli cukup. Hal ini akan menjaga kebocoran menjadi minimum.
• Ujung-ujung tajam bekas pemotongan ulir baik pada ulir betina atau jantan harus
dihilangkan.
• Semua bentuk kotoran yang menempel pada pipa dan penyambung harus dibersihkan.
• Apabila menggunakan penyekatan campuran hanya diperbolehkan pada ulir jantan
sepanjang dua pertiga dari ujung pipa yang berulir.
Dan tidaklah tepat bila memakai ulir betina. Bukan campuran (paduan) pipa harus sesuai dengan
fluida hidroliknya, dan penggunaan penyekat tak seharusnya dihindarkan.
Ada kalanya untuk sistem-sistem hidrolik tekanan tinggi menggunakan pipa saluran logam yang di-
cetak atau dibentuk khusus.Dan hampir semua pipa jenis ini disambungkan dengan suatu penyatuan
yang memperbolehkan pengencangan penyambung sementara pipa tetap terpasang. Berjenis-jenis
penyambung yang tersedia di pasaran, tetapi perbedaan utama adalah pada bagaimana penyambung
itu memberi penyekatan. Dua bagian besar dalam penyekatan adalah penyekatan yang dikembangkan
dan tidak dikembangkan.
Penyambung yang dikembangkan digunakan dengan pipa berdinding tipis yang akan memudahkan
dalam pengembangannya.Penyekatannya adalah kontak antara logam dengan logam. Ujung pipa yang
melebar ditekan antara permukaan suaiannya sehingga
penyambungannya mengikat keras dengan pasangannya. Sudut cerawat (bibir pelebaran) bisa 37°
atan 45°. Cerawat bersudut 37° adalah standar sudut yang dipakai untuk alat-alat pertanian dan
hidrolik di industri, dan biasa dipakai pada pipa baja (tekanan tinggi). Sedangkan yang bersudut 45°
secara luas digunakan untuk industri-industri dengan hidrolik tekanan rendah dan pipa yang dipakai
biasanya pipa kuningan.
Penyambung pipa yang dikembangkan tersedia dalam beberapa jenis antara lain :
• Penyambung pipa dengan tiga bibir yang dilebarkan mempunyai bagian-bagian badan,
sarung, dan mur yang mengikat pipa. Sarung bergerak bebas memberi jarak antara
mur dan pipa, menepatkan sambungan dan cincin penutup untuk mengeraskan pengikatan.
Keuntungannya adalah gerak penguncian sarung (sleeve), dan pipa yang dilebarkan tidak
terputar demikian juga rusak selama pemasangan.
• Penyambung pipa dengan dua bibir dilebarkan tidak mempunyai sarung tetapi
menggunakan mur tirus untuk menepatkan dan menyekat ujung pipa yang dilebarkan.
1. Penyambung dengan ring penyekat adalah jenis penyambung yang banyak digunakan.
Penyambung ini tergabung dalam tiga komponen;badan, mur, dan ringnya sendiri. Bentuk
ring baji tertarik ke bawah dengan mengeraskan mur, sehingga akan terbentuk penyekatan
yang sempurna antara badan penyambung ring. Pada waktu yang sama, ring tepi pemotong
memotong dinding pipa, juga menimbulkan hal-hal positif yang lain.
2. Penyambung tanpa bibir yang dibalikkan menggunakan ring (cincin) penyekat, tetapi
penyekat hanya mengambil tempat dibagian dalam atas. Mur ulir jantan digunakan untuk
mengeraskan ring ke dalam posisinya. Keuntungan penyambung ini adalah mampu
mengurangi sejumlah celah-celah kebocoran.
3. Penyambung sistem kompresi penggunaannya terbatas pada pipa berdinding tipis. Dengan
sistem kompresi akan mengkerut ujung pipanya untuk penyekatan. Dengan demikian karena
vibrasi (getaran) pada pemakaian-pemakaian tertentu akan mudah lepas. Jenis lain pada
penyambung sistem kompresi pada kedua ujung sarungnya, mengkerutkan pipa dua kali
antara badan penyambung dan mur jenis penyambung ini terbatas. Penggunaannya pada
pipa berdinding tipis apabila tidak terdapat getaran dan tekanannya rendah.
Sambungan yang dapat dilepas dengan cepat ini terdiri dari empat jenis, yaitu :
• Popet dobel
• Popet dan sarung
• Penyekat longgar
• Dobel bola berputar.
Penyambung popet dobel mempunyai popet yang menyekat dengan sendirinya pada setiap separo
pasangannya. Apabila ditutup popet menyekat ke dalam oli. Ketika disambungkan masing-masing
popet saling mendorong dan menggeser dari dudukannya untuk mengalirkan oli. Dan ketika dilepas
popet-popet itu menutup kembali oleh gerakan
pegas sebelum kedua separo pasangannya melepas penyekatnya. dengan jenis lain Separo pasangan
itu terkunci ditempatnya oleh sebuah cincin bola yang dipasang ke dalam suatu cincin dalam separo
sambungan yang diselipkan oleh sarung pegas pembeban luar.
Jenis penyambung dobel bola berputar dihubungkan dengan penyumbat saluran ke dalam badan pen-
yambung sementara memutarkan tuas ke posisi sebenarnya. Tuas membuka bola katup dalam kedua
penyumbat dan badan, yang memberi kesempatan oli untuk mengalir.Ketika penyambung dilepas,
menarik penyumbat saluran dan memutar tuas untuk menutup bola katup tanpa kehocoran oli.Per-
lengkapan pengunci untuk penyamhung ini sama dengan jenis popet dobe!. Separo pasangan terkun-
ci oleh satu cincin dari bola kecil tertahan dalam aIm pad a penyumbat yang diselipkan oleh suatu
sarung bagian luar. Jenis penyambung dobel bola berputar mempunyai pelepas
kunci otomatis jika saluran-salurannya ditarik kendor. Hal ini sangat berguna ketika melaksanakan
penariY.an seperti bajak di belakang traktor. Apabila bajak membentur batu, perintang melepas.
Penyambungan dilepas juga melepas saluran pada waktu yang samatanpa kerusakan maupun bahaya.
3.3.2. HOSE
wat ganda (SAE 100 R2), yang akhirnya membedakan daerah kemampuan menerima tekanan. Pada
setiap jenis selang dibuat dalam dua versi dengan ketebalan yang berbeda pada lapisan luar elas-
tomeriknya. Versi selang itu adalah:
• Jenis belah, dengan lapisan luar tebal yang harus dibelah untuk membuka anyaman
kawat sehubungan dengan penyambungan bagian ujung, misal SAE 100 R2A.
• Jenis non-belah, dengan lapisan luar tipis yang tidak dilepas bila akan membuat
sambungan ujung, misal SAE 100 R1AT.
Penyambungan ujung dibuat menyesuaikan bentuk-bentuk ulir standar dan flens-flens yang digunakan
di seluruh dunia. Penyambungan itu dirancang untuk suatu rancangan selang khusus dan tidak dapat
diganti-ganti pada jenis selang berbeda. Sebagai contoh, suatu penyambung untuk selang ½” SAE 100
R2A tidak dapat digunakan pada selang ½” SAE 100 R2AT. Lebih lanjut dapat diklasifikasikan menjadi
:
1. dapat digunakan lagi (sehubungan dengan kemampuan untuk diperbaiki), dan
2. dipasang tetap (permanen), yang mana lebih lanjut dibagi menjadi :
• jenis kerut, di mana cincin lembaran baja seperti pipa terpasang menyelip dirusak untuk
mengkerutkan selang antara cincin dan penyelip,
• jenis pallet-swage, di mana cincin ditelangkupkan ke dalam ujung selang untuk mencekam selang
antara cincin penyelip yang ditelangkupkan.
Asalkan penyambungnya dipasang dengan benar, secara umum telah menerima bahwa suatu rakitan
selang dengan penyambung palletswage kurang lebih memberikan umur pemakaian tiga kali lipat
rakitan yang sama dengan penyambung yang dapat digunakan lagi. Apabila tekanan puncak atau
gelombang tekanan tajam mencapai 200 persen
atau lebih dari perhitungan dan penyesuaian tekanan maksimum, selang dan pipa harus dipilih ber-
dasarkan tekanan puncak yang melawan. Tiga daerah (kelas) tekanan biasanya diberikan oleh pabrik
pembuat :
1. Tekanan sistem yang dianjurkan (tekanan kerja) pada selang yang dapat dioperasikan
terus-menerus.
2. Tekanan pengetesan pada selang yang dijamin untuk tekanan puncak yang melawan.
3. Tekanan penuh pada selang yang akan putus ataupun pecah.
Tekanan kerja yang dianjurkan SAE untuk selang hidrolik adalah 25 persen atau seperempat tekanan
penuh minimum. Batas keamanan memberikan peredaman gelombang tekanan. Untuk perhitungan
diameter dalam dapat menggunakan monogram atau formulasi yang diberikan untuk penentuan uku-
ran pipa. Dalam memilih selang untuk sistem hidrolik harus dipertimbangkan dalam hal :
• Kesesuaian ukuran selang terhadap fluida yang dialirkan
• Tekanan dan suhu di dalam sistem untuk menentukan jenis selang yang digunakan.
Perlu diingat bahwa ukuran selang harus betul-betul sesuai dengan persyaratan-persyaratan aliran
pada sistem. Selang terlalu kecil terbatas;alirannya, menyebabkan panas berlebihan dan rugi-rugi
tekanan. Tetapi,terlalu besar diameter selang yang digunakan tekanan sistem menjadi terlalu lemah.
Hal ini dikarenakan selang yang lebih besar harus lebih kuat melawan tekanan yang sama seperti
halnya pada selang kecil. Juga, selang terlalu besar harganyapun mahal. Satu faktor lagi yang perlu
dipertimbangkan adalah kecocokan bahan selang terhadap fluida yang dialirkan.
Selang untuk hidrolik digolongkan dan ditentukan oleh kekuatan konstruksi dindingnya.
Ada empat jenis selang yang umum digunakan paqa sistem hidrolik, yaitu :
a. Anyaman tenun
b. Anyaman kawat tunggal
c. Anyaman kawat ganda
d. Kawat spiral.
Pemakaian
Saluran untuk oli hidrolik dari mineral, bensin atau bahan bakar minyak yang lain. Untuk saluran isap
atau untuk tekanan rendah saluran balik.
Batas suhu :- 40oF sampai + 250°F.
Pemakaian sistem hidrolik hanya pada saluran balik, atau untuk saluran serbaguna pada bensin,air,
campuran-campuran anti beku, dan bahan-bahan kimia.
Batas suhu:- 40oF sampai + 250°F
Pemakaian pada sistem hidrolik hanya pada saluran balik atau serbaguna pada bahan bakar minyak,
bensin, campuran airbeku, udara dan bahan-bahankimia.
Batas suhu : - 40oF sampai + 250oF.
Perhatian :
Selang anyaman tenun (tekanan rendah) tidak dianjurkan untuk saluran tekanan pada sistem hidrolik.
Maka dari itu, selang-selang tersebut tidak dimasukkan dalam kelompok ini.
Kontruksi
Bagian dalam : Karet sintetis hitam.
Penguat : Dua anyaman fiber.
Penutup : kawat sintetis tahan oli dan goresan,
Pemakaian
Saluran-saluran oli hidrolik,bahan-bakar, anti-beku, atausaluran-saluran air.
Batas suhu : -40°F sampai + 250°F.
Bagian dalam : Karet sintetis hitam kedap oli.
Penguat : Satu anyaman kawatbaja yang mempunyai daya rentang tinggi.
Penutup: Karet sintetis hitam dan tahan terhadap goresan dan oli Pemakaian Saluran oli hidrolik,
bahan bakar minyak, bensin atau air.Batas suhu : -40°F sampai + 250°r.
Konstruksi
Bagian dalam : Karet sintetis hitam kedap oli.
Penguat : Dua atau lebih anyaman kawat yang mempunyai daya rentang tinggi.
Penutup : Karet sintetis hitam tahan goresan dan oli.
Pemakaian
Saluran-saluran oli hidrolik tekanan tinggi, bensin, bahan bakar minyak atau saluran saluran air.
Saluran-saluran dengan oli-oli mineral).
Batas suhu :- 40°F sampai + 200°F.
Catatan :
Kedua jenis selang anyaman kawat tunggal atau ganda pada jenis pertama secara luas digunakan
pada peralatan sistem hidrolik untuk industri dan pertanian. Perlu diingat lagi bahwa selang yang
berdiameter lebih besar dianjurkan pemakaiannya untuk tekanan-tekanan lebih rendah, daripada
yang berdiameter lebih kecil pada konstruksi yang sama.
Konstruksi
Bagian dalam: Karet sintetls hitam kedap oli.
Penguat : Kawat baja spiral ganda yang mempunyai daya rentang tinggi dan satu anyaman fiber.
Penutup : Karet sintetis hitam tahan terhadap goresan dan oli.
Pemakaian
Saluran-saluran oli hidrolik yang bertekanan sangat tinggi,atau saluransaluran bahanbakar
minyak.
Batas suhu :-40°F sampai + 200°F.
Catatan
Pemakaian selang kawat spiral dianjurkan apabila dijumpai puncak gelombang tekanannya tinggi.
Gelombang (fluktuasi) tekanan dapat menyebabkan bintik-bintik melemah pada selang anyaman ka-
wat yang kurang kuat. Selang yang dikuatkan dengan kawat spiral tidak memperlemah kekuatannya
pada fluktuasi yang tinggi.
3. Menghindarkan pemasangan terpuntir. Selang akan menjadi lemah (mengendur) dan pen-
yambungnya kendor (lepas) dengan pemasangan selang terpuntir baik selama pemasangan maupun
mesin beroperasi. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan klem atau memberikan kebebasan se-
lang bila perlu. Dan perlu diingat bahwa mengencangkan penyambung pada selang bukannya selang
pada penyambung.
4. Menghindari gesekan. Klem atau sarung selang harus terletak bebas dari bidang- bidang tajam
yang bergerak. Apabila hal ini tidak mungkin, dapat menggunakan perlindungan selang terbuat dari
pegas kawat atau sarung pelat.
5. Mungkin dad panas. Peletakan selang jauh dari permukaanpermukaan (bidang) yang panas
seperti manifold mesin. Apabila hal ini tidak mungkin maka selang harus dilindungi dengan memakai-
bahan-bahan tertentu sehingga panas tidak terkonduksi ke dalam selang.
6. Dalam pemasangan selang hidrolik bengkokan tajam harus dihindarkan.Radius bengkokan ter-
gantung pada konstruksi selang, ukuran dan tekanan. Biasanya pabrik- pabrik pembuat telah mengan-
jurkan batas-batas tertentu untuk bengkokan setiap selang.
Pada tekanan lebih rendah, diijinkan bengkokan lebih tajam. Apabila mungkin peletakan selang ulang
diambil untuk menghindari bengkokan-bengkokan tajam. Atau memberikan kelebihan panjang ekstra
tetapi kekakuan atau putaran tetap dijaga.Tetapi perlu diingat hanya selang fleksibel, bukannya pen-
yambung.
Dalam sistem hidrolik penyambung selang yang digunakan ada dua jenis, yaitu :
1. Penyambung - bagian dari selang yang mempunyai soket dan nipel atau sarung.
2. Adaptor - bagian terpisah untuk menyambung selang ke saluran lain.
Penyambung dan adaptor keduanya disebut penyambung betina dan jantan. Penyambung betina
berongga berpasangan dengan jenis jantannya (lihat Gambar 3.96). Penyambung selang terbuat dari
baja,kuningan, baja tahan karat, atau dalam beberapa pemakaian terbuat dari plastik. Baja adalah
yang umum dipakai karena mampu melawan tekanan dan panas yang tinggi.
1. Kelas tekanan kerja penyambung selang seharusnya sesuai dengan kelas tekanan
selangnya.
2. Penggantian penyekat harus betul-betul cocok terhadap pasangan penyambung.
3. Menggunakan penyambung selang elbow atau adaptor bibir melebar bila mungkin
sebagai ganti adaptor pipanya.
Kebocoran adalah kerusakan yang paling umum terjadi pada penyambung selang. Biasanya keboc-
oran adalah akibat dari ulir yang terkupas, O-ring yang rusak, atau penyekat tidak cocok.Dalam ber-
bagai hal, kerusakan diakibatkan dari perakitan
penyambung yang tidak tepat pada ujung-ujung pipa. Kerusakan awal dapat disebabkan oleh pengeras-
an (pengencangan) mur putar yang melebihi sementara membiarkan ulir pipa kendor. Kemungkinan
kerusakan lain disebabkan terlalu banyak penyekat yang membatasi aliran dan mengotori oli hidrolik.
Penyambung soket retak kemungkinan hasil dari pemakaian soket tekanan rendah dalam suatu sistem
tekanan tinggi.
Anjuran pemasangan
Apabila harga bahan tidaklah menjadi masalah, pemipaan (tabung baja) lebih disukai daripada pipa
biasa untuk memperbaiki dalam hal penyekatan, mudah digunakan kembali, dan cepat untuk mem-
perbaikinya. Selang fleksibel juga tidak perlu dibatasi pemakaiannya pada bagian-bagian bergerak.
Pada selang fleksibel ini sangat sesuai untuk jarak-jarak pendek dan mempunyai kemampuan mere-
dam kejutan.
Penyambung-penyambung sistem hidrolik seharusnya dari baja,terkecuali untuk saluran masuk,
saluran kembali dan saluran pembuang, cukup memakai besi yang bersifat dapat dibentuk. Penyam-
bung dari pipa galvanis harus dihindarkan, karena seng akan dapat bereaksi dengan aditif oli. Pemi-
paan tembaga juga harus dihindarkan, karena vibrasi dalam sistern hidrolik dapat memperkeras ker-
ja tembaga dan menyebabkan retak-retak pada bibir melebar penyambung. Lebih dari itu tembaga
mengurangi umur pemakaian oli.
Pemasangan yang benar dan tepat adalah hal yang penting untuk menghindari kebocoran-kebocoran,
kontaminasi sistem dan operasi yang berisik. Berikut adalah anjuran dalam pemasangan saluran fluida
sistem hidrolik.
Kebersihan
Oli yang kotor adalah penyebab utama kerusakan dalam sisterm hidrolik. Komponen-komponen
presisi khususnya mudah terkena kerusakan dari sisa-sisa instalasi pemipaan. Oleh karena itu ha-
ruslah hati-hati untuk membuat instalasl pemipaan yang betul-betul bersih. Dalam pemasangan insta-
lasi pipa, bekas-bekas pemotongan pelebaran bibir penyambung, ulir, dan potongan potongan
penyekat harus diperhatikan bahwa partikel-partikel itu tidak tertinggal. Karena partikel ini dapat
menyebabkan kontaminasi pada oli.
Pembersihan dengan semprotan pasir (sand - blasting), pencucian, dan pencelupan adalah metode-
metode yang dianjurkan untuk memperlakukan pipa dan pemipaan sebelum mereka dipasang. Untuk
lebih jelasnya, informasi pada proses ini dapat diperoleh dari pabrikpembuat komponen dan dari
distributor perlengkapan pembersihan.
Saluran-saluran hidrolik yang panjang mudah terkena vibrasi(getaran) dan kejutan ketika fluida yang
mengalir melaluinya dengan tibatiba dihentikan ataupun dibalik.
Kebocoran dapat disebabkan oleh kekendoran atau pengerjaan-pengerjaan keras sambungansambun-
gannya.Oleh karena itu saluran harus ditahan dengan klem atau siku-siku. Biasanya. hal ini untuk
menjaga penahan terpisah dari penyambung untuk mempermudah pemasangan maupun pembongka-
ran.
Bahan-bahan dari kayu dan plastik adalah bahan terbaik untuk maksud ini.
Dalam pemasangan saluran oli hidrolik ada beberapa pertimbangan-pertimbangan khusus sehubun-
gan dengan fungsinya.
• Saluran masuk pompa biasanya lebih besar daripada saluran tekan (outlet) untuk mengako
modasikan saluran masuk yang lebih besar.Dalam praktisnya hal ini untuk memperkecil uku
ran panjang saluran masuk pompa. Salurannya dibuat sebesar yang ditentukan dan sepend
ek mungkin. Bengkokan-bengkokan harus dihindari dan diusahakan penyambung pada salu
ran masuk sedikit mungkin.
• Saluran masuk pompa mesti terjadi kevakuman apabila dalam keadaan bekerja, maka
sambungan pada saluran masuk harus betulbetul rapat dan keras. Jika tidak udara dapat
masuk ke sistem dan akan menyebabkan kavitasi.
• Dalam saluran kembali, retriksi menyebabkan tekanan menjadi naik sehingga terjadi pem
borosan tenaga. Ukuran-ukuran saluran seharusnya sesuai dan cukup untuk menjamin
aliran rata-ratanya rendah. Demikian juga penyambung dan bengkokan- bengkokan harus
dibuat minimum.
• Saluran kembali yang masuk ke reservoar kendor juga dapat membiarkan udara masuk sis
tem dengan sendirinya. Maka salurannya harus keras dan kosong di bawah batas permu
kaan oli untuk mencegah percikan dan pengisian udara.
Saluran-saluran antara elemen penggerak dan katup pengatur pendek (dekat) untuk menjaga kete-
litian pengaturan alirannya.
Flexible hoses (selang yang lentur) dipakai secara luas di bidang plumbing dalam system hidraulik.
Penyebabnya adalah karena fisiknya yang lentur memudahkan penempatan di antara komponen-kom-
ponen dan sanggup menyerap vibrasi atau getaran.
Flexible hoses mudah dilengkungkan,disambung dan mampu menyerap takanan yang menyentak tiba-
tiba.
Inner tube
Kontruksi hose terdiri dari tiga (3) bagian utama,yaitu:
• Tabung bagian dalam terbuat dari lapisan karet sinsetis yang tahan minyak (oli).Permukaan
licin,lentur,mampu menahan panas dan tahan terhadap korosi.
Reinforcement Layer
Lapis penguat pada setiap jenis hose berbeda-beda,tergantung pada berapa besar tekanan yang dibe-
benkan pada hose dalam setiap sistem operasional.Lapis ini bisa terbuat dari serat-serat alam atau
sinsetis atau kawat-anyam (braided wire).Beberapa jenis hose memiliki lapis penguat yang terdiri
dari campuran bahan – bahan tsb.
Outer Cover
Bungkus luar adalah lapisan pelindung bagi lapis penguat.Karet yang biasa dipakai untuk bungkus luar
dirancang agar tahan terhadap abrasi,tidak dipengaruhi cuaca dan tahan terhadap minyak serta ko-
toran.
HOSE SELECTION
Untuk memiliki hose yang tepat diperlukan informasi sebagai berikut:
• system flow rate untuk menentukan dimeter bagian dalam yang tepat
• temperatur dan tekanan meksimal operasi yang berlaku didalam sirkuit.
Penting:
Ukuran hose harus cocok dengan besar arus dalm sistem.Kalau ukuranya terlalu besar maka hose
mungkin tidak akan mampu menahan besarnya tekanan dalam sistem.
Bahan pembuat hose itupun harus kompatibel (sesuai) dengan hydraulik fluid yang digunakan.
Catatan:
Semakin besar ukuran hose ,semakin kecil tekanan yang dapat ditahannya.
HOSE TYPES
SUCTION HOSE (selang penghisap)
Kontruksi – Single spilar wire
Pemakaian – Saluran inlet pompa
Jangkauan tekanan – Tekanan negatif (dibawah tekanan
atmosfir)
Catatan:
Spiral wire menghambat / menahan tekanan atmpsfir tetap di luar hose,sehingga tidak colapse.
Hydraulic hose diukir melalui garis-tengah bagian dalamnya.Sebagian besar pabrik pembuatnya meng-
gunakan dash number coding system ( sistem pemberian kode berupa angka dan garis/strip).Setiap
dash number sama-dengan 1/16 inci,contohnya sebagai berikut:
-6 = 6/10 = 3/8”
-8 = 8/16 = 1/2”
-16 = 16/16 = 1”
Swage type
Tipe ini termaksud hose fitting yang permanen.
Penyambungan dilakukan dengan cara crimped
(dijepit) atau swage (dipukul) dengan alat bantu
khusus.Bila hose perlu diganti sekaligus.Sering
dipakai sebagai OEM hoses dan juga pada spiral
wire hoses.
Skive type
Tipe ini merupakan fitting yang bisa dipkai-ulang
(reusable) berkali-kali.Untuk menyambungkan
fitting ke hose,penutupkaret luar harus dibuang
dahulu lalu sleeve disekerupkan.Kemudian insert
(penyisip)-nya disekerupkan ke dalam sleeve dan
hose.
J.I.C.
Joint international Conference
Ciri JIC adalah ulirnya yang paralel dan sealing taper 37º.Thread type (tipe ulir) yang dipakai adalah
UNF (Unified National Fine).
U.N.O.
Unified National O-ring
B.S.P.T
Britis Standar Pipe Taper
BSP,baik tapered maupaun parallel dapat diukur dengan menggunakan dua (2) cara yang berbeda,yaitu:
1. dengan mengira-ngira berapa besar bore pipa tertentu,atau
2. dengan menggunakan Sizing Chart.
Tees (bentuk T) dan elbows dapat memiliki thread (ulir) yang sama pada ketiga ujungnya atau dapat
juga diadaptasikan pada ulir yang berbeda
Yang harus selalu disebutkan sewaktu menjelaskan suatu hose end adalah :
1. Ukuran dan tipe uliryang digunakan
2. male (jantan) atau female (betina)
3. rincian mengenai diretion – straight,45º . 90º dan seterusnya.
4. rincian ukuran panjangnya
HYDRAULIC TUBING
Tubing hydraulik terbuat dari bahan cold draw steel.
Dapat dipakai pada hamper semua system hidraulik terutama yang melayani very high pressure atau
yang jaringan pipanya panjang,mengikuti bentuk chasis atau frame tertentu
Ukuran tubing dapat diketahhui dengan mengukur garis-tengah tabung bagian luar (O.D. =outside
diameter).
Penyambungan yang lazim adalah dengan memakai flarenut dan sleeve,setelah tube lebih dulu men-
jalani flaring.